Download - MODUL ToT PLKSDA-BM

Transcript
Page 1: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan1

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

MODULTRAINING OF TRAINER (TOT)

BAGI FASILITATOR PELATIHAN TPM

Program Penanganan Lahan Kritisdan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat

(PLKSDA-BM)

DIREKTORAT JENDERALBINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 2: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan2

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

`

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

perkenan dan ridhoNya, Modul Training of Trainers (TOT) Tenaga Pendamping

Masyarakat (TPM) Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air

Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) dapat diselesaikan dengan baik.

Modul Training of Trainers (TOT) TPM bertujuan untuk membantu para

trainers yang ditugaskan untuk menfasilitasi pelatihan TPM program PLKSDA-

BM dan membantu proses fasilitasi dalam rangka membangun kesadaran TPM

sebagai pendamping masyarakat di tingkat desa. Selain itu dapat

mengembangkan kemampuan dan penguatan kapasitas TPM untuk menjadi

community development di lokasi-lokasi sasaran PLKSDA-BM.

Akhirnya dengan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berpartisipasi dalam proses penyusunan modul TOT TPM, mudah-

mudahan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Page 3: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan3

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar.................………………………………………................... 2

Daftar Isi............................………………………………………................... 3

Gambaran Umum Modul………………………………………................... 4

A. Latar Belakang……………………………………………………………… 4

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Modul ………………………………... 4

C. Metode Pelatihan …………………………………………………..……… 5

D. Pendekatan Pelatihan ……………………………………………………. 6

E. Peserta Pelatihan ……….………………………………………………… 8

F. Kerjasama Tim Fasilitator …………………………………………………. 9

G. Kerjasama dengan Panitia Penyelenggara …………………………….. 10

H.Penggunaan dan Pemanfaatan Peralatan ……………………………… 10

I. Memilih dan Menyiapkan Permainan dan Penyegaran Suasana……… 10

J. Susuna Pokok Bahasan …………………………………………………… 11

Modul 1 Orientasi Pelatihan …………..…………………………………… 20

Materi 1 Penciptaan Suasana ……………………………………………… 22

Materi 2 Pengenalan Jati Diri ………………………………………………... 24

Materi 3 Kontrak Belajar ……………………………………………………… 26

Page 4: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan4

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

GAMBARAN UMUM MODUL

A. Latar BelakangSalah satu fokus program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air

Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) adalah penguatan kapasitas Kelompok

Tani yang berfungsi sebagai wadah pembelajaran bersama petani, guna

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tumbuhnya

kemandirian dalam berusaha tani. Kelompok Tani juga diharapkan dapat

menjadi wadah peranserta dan kerjasama petani dalam penanganan lahan

kritis.

Dengan demikian Kelompok Tani merupakan organisasi sebagai wadah

artikulasi kepentingan dan bekerja sama antar petani. Dengan adanya

kelompok tani, para petani dapat bersama-sama memecahkan

permasalahan yang antara lain berupa peningkatan pengetahuan dan

keterampilan berusaha tani, pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis

produksi dan pemasaran hasil. Oleh sebab itu, penguatan Kelompok Tani

melalui pelatihan dan pendampingan, agar mereka memiliki pengetahuan

(knowledge), sikap (attitude), ketrampilan (skill) dan nilai nilai (values) yang

dibutuhkan dalam menjalankan fungsinya tersebut, terurama dalam

pelaksanaan program PLKSDA-BM.

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan ModulPenyusunan modul Training Of Trainers (TOT) ini dimaksudkan untuk

membantu para trainers yang ditugaskan untuk menfasilitasi pelatihan TPM

program PLKSDA-BM. Sedangkan tujuan penyusunan modul pelatihan ini

adalah sebagai berikut:

1. Panduan proses fasilitasi dalam rangka membangun kesadaran kritis

TPM PLKSDA-BM sebagai pendamping masyarakat ditingkat desa;

2. Panduan fasilitasi pelatihan TPM sebagai pendamping penguatan

kapasitas kelembagaan kelompok tani program PLKSDA-BM;

Page 5: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan5

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

3. Panduan fasilitasi pelatihan dalam upaya mendorong Self Governing

Community melalui pengembangan kapasitas TPM sebagai penggerak

dan motivator masyarakat dalam penanganan lahan kritis di tingkat desa;

4. Mengembangkan kemampuan dan penguatan kapasitas TPM untuk

menjadi community developmnet di lokasi-lokasi sasaran PLKSDA-BM;

C. Metode PelatihanSeluruh kegiatan pelatihan TPM PLKSDA-BM akan mengambil model

“Values Based Training Program (VBTP)”, yaitu model pelatihan yang

metode penyampaiannya didasarkan pada upaya transformasi nilai-nilai

utama (kemanusiaan) yang bersifat universal dan diyakini sebagai inti bagi

terjadinya perubahan perilaku/sikap dari seseorang. Pendekatan pelatihan

yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan terjadinya “Perubahan

Prilaku Kolektif” dari berbagai pihak dalam berinteraksi di masyarakat,

terutama dalam merespon kondisi social ekonomi maupun pembangunan

disekitarnya.

Prosesnya dimulai dengan memotivasi peserta untuk mau melakukan

perubahan perilaku masing-masing berdasarkan nilai-nilai yang diyakini atau

dipercaya akan lebih baik, menjamin situasi perubahan yang diharapkan.

Dengan nilai-nilai yang dikembangkan didalam sistem kepribadiannya

tersebut, diharapkan akan terjadi kebiasaan-kebiasaan baru bermasyarakat

yang kemudian melembaga dan disepakati sebagai acuan dalam

berinteraksi. Inilah yang kelak menjadi ‘Sistem Sosial’ yang baru.

Model ini berangkat dari pemikiran bahwa seseorang sebagai individu

diyakini merupakan komponen dasar terjadinya perubahan perilaku kolektif di

masyarakat. Pelatihan ini dibangun dengan etika dan filosofi yang didasarkan

pada usaha mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman peserta sendiri,

karena mereka merupakan bagian terpenting dalan proses yang terjadi di

dalam proses pelatihan. Hal ini dapat dicapai dalam diskusi kelompok besar

maupun kecil, curah pendapat, studi kasus, permainan-peranan (role-

playing).

Page 6: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan6

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bagan 1Bagan Pendekatan Pelatihan untuk Perubahan Perilaku Kolektif

D. Pendekatan PelatihanBerdasarkan metode pelatihan seperti tersebut diatas, maka pendekatan

pelatihan yang digunakan adalah dengan mengadopsi pendekatan

pendidikan pemberdayaan, yaitu pendekatan pendidikan orang dewasa

(Andragogy), yang terdiri dari empat unit: Komunikasi yang Berhasil, Dialog

Bervariasi, Mengatur diri sendiri-berkolaborasi dengen orang lain. Setiap unit

mengandung sejumlah latihan yang dijabarkan dalam manual ini, yang

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti seminar pelatihan, pertemuan,

diskusi terbatas, dsb.

Situasi yang dipercaya lebih baikSITUASI PERUBAHAN

YANG DIHARAPKAN

Norma, Nilai,Aturan main

SISTEMKEPRIBADIAN

(Perilaku Positif)

Kebiasaan barubermasyarakat

Proses pelembagaandi masyarakat

SISTEM SOSIAL(Disepakati sebagai

acuan dalamberinteraksi)

Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip Kemanusiaan

Motivasi menujuSituasi yang lebih baik

Page 7: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan7

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bagan 2Metode Pendidikan Orang Dewasa

Pendekatan ini berdasarkan kepercayaan bahwa proses belajar akan lebih

efekt bila pengetahuan dan ketrampilan peserta dihargai dan mereka

memiliki kesempatan untuk mengungkapkan dan menganalisa pengalaman

mereka sendiri dalam lingkungan yang nyaman. Isi dari pelatihan ini harus

memenuhi kebutuhan peserta dan dapat diteima dalam kerangka

pengalaman mereka. Peranan pelatih lebih ke arah memasilitasi proses

pelatihan dari pada melatih (mengajar) dalam arti baku kata tersebut.

Pelatihan akan menggunakan berbagai teknik, latihan dan permainan peran

untuk melibatkan peserta dalam menganalisa dan merefleksikan pengalaman

mereka sendiri. Materi dikompilasi sedemikian rupa agar setiap teori atau

cara yang akan dipelajari disertai dengan latihan praktikal. Belajar melalui

pengalaman artinya bahwa dalam setiap kelompok setiap orang memiliki

kesempatan untuk berbagi pengalaman atau masalahnya serta mencari

penyelesaian bagi hal tersebut dan juga berarti membentuk iklim saling

percaya dalam kelompok tersebut sangatlah penting bagi kesuksesan proses

ini secara keseluruhan.

Page 8: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan8

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Peranan pelatih dalam hal ini adalah membantu peserta agar dapat

berperan seaktif mungkin dan agar mengerti konsep dan gagasan kunci

dengan benar. Ia juga harus siap untuk menyesuaikan jadwal dengan

kebutuhan dan gagasan yang muncul selama pelatihan berlangsung.

Dilakukan dengan suatu proses pendidikan orang dewasa (andragogi), di

mana peserta dan fasilitator pelatihan (trainer) merupakan mitra/rekan belajar

yang secara partisipatif bersama-sama menggali pengalaman-pengalaman

secara terstruktur yang kemudian disintesiskan bersama untuk mendapatkan

nilai-nilai baru yang ingin diterapkan.

Sejalan dengan metode yang dipilih, maka proses pelatihan dirancang agar

praktek-praktek kuncinya dapat menyediakan keseimbangan dan dinamika

kelompok yang diperlukan. Setiap sesi harus mencakup elemen-elemen

kunci: mengenali agenda (mendengar usulan-usulan yang diajukan);

memperkenalkan para peserta, mengungkapkan pengharapan (ekspektasi),

pertemuan kelompok setelah setiap kala istirahat (break); paling tidak satu

kali permainan peranan (role-playing) untuk mengimbangkan energi dan

menghibur; mengkaji ulang pelatihan (untuk mengerti pendapat kelompok).

E. Peserta PelatihanPelatihan yang dilaksanakan dengan metode dan pendekatan partisipatif,

para peserta dituntut untuk mengembangkan hubungannya antara peserta

dengan peserta lainnya maupun dengan fasilitator berdasarkan kepercayaan,

kemitraan dan kesetaraan dalam membagi pengalaman, pengetahuan dan

informasi, tetapi juga proses pembentukan sikap, perilaku dan komitmen.

Sehingga seringkali proses interaksi melibatkan aspek psyikologis, norma,

ideologi maupun paradigma berpikir, terutama terkait dengan tugas dan

fungsi peserta setelah mengikuti pelatihan tersebut.

Demikian juga halnmya peserta Training Of Trainer (TOT) bagi Fasilitator

Pelatihan TPM Program PLKSDA-BM ini, yang merupakan calon trainers

yang diharapkan akan menfasilitasi pelatihan TPM di daerahnya masing-

masing. Oleh sebab itu, melalui TOT ini mereka harus benar memahami

Page 9: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan9

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

metodologi dan pendekatan pelatihan partisipatif, serta benar-benar harus

memiliki keterampilan dalam menfasilitasinya. Berdasarkan uraian tersebut

diatas, maka peserta TOT harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Staf SKPD terkait program PLKSDA-BM yang memiliki pengalaman

dasar pelatihan partisipatif dan penguatan kapasitas kelembagaan di

daerahnya masing-masing;

2. TPM atau KTPM yang telah memiliki Pengalaman dasar dalam

menfasilitasi pelatihan dengan metode dan pendekatan partisipatif;

3. Memiliki minat, kemauan dan bersedia untuk menfasilitasi pelatihan-

pelatihan yang dilaksanakan oleh pelaku program PLKSDA-BM di

daerahnya masing-masing;

4. Bersedia dan sanggup untuk mengikuti TOT dan kunjungan lapangan

sesuai dengan ketentuan penyelenggara;

5. Memahami dasar-dasar pengembangan masyarakat yang menjadi basis

metodolgi dalam pendekatan pelaksanaan TOT maupun pelatihan yang

akan difasilitasi di daerahnya;

6. Membawa mandat dari pimpinan SKPD yang mengutusnya;

7. Bersedia dan sanggup untuk menfasilitasi pelatihan TPM dan KTPM di

daerahnya sesuai dengan harapan program PLKSDA-BM.

F. Kerjasama Tim FasilitatorKerja tim fasilitator yang baik adalah menjadi kunci keberhasilan

penyelenggaraan pelatihan. Berdasarkan pengalaman fasilitator akan

mengalami kerepotan apabila sebuah pelatihan dicakup oleh fasilitator

secara sendirian sebab fasilitator adalah bukan segalanya tahu tentang

segala hal menyangkut PLKSDA-BM.

Sebelum fasilitator melakukan fasilitasi, pastikan anda telah membaca dan

mengikuti proses yang dituangkan dalam buku ini. Diskusikan dengan

anggota fasilitator yang lain langkah demi langkah fasilitasi yang akan

dilaksanakan oleh setiap fasilitator setiap pokok bahasan. Pentingnya saling

memahami proses fasilitasi setiap fasilitator adalah untuk saling mengisi dan

memperkuat fasilitatasi.

Page 10: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan10

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Untuk memastikan masing-masing fasilitator telah memahami proses

sebaiknya dilaksanakan mikro teaching diantara fasilitator yang lain, masing-

masing fasilitator penting untuk mengetahui setiap kata kunci akhir fasilitasi

(ending) sehingga fasilitator berikutnya dapat menghubungkan dengan topik

yang akan dibahas.

G. Kerjasama dengan Panitia PenyelenggaraDisamping itu fasilitator sangat diperlukan kerjasama yang baik dengan

panitia penyelenggara untuk memastikan segala kebutuhan dan pengaturan

tempat pelatihan sesuai dengan skenario sehingga akan mempermudah

pencapaian tujuan. Sebelum pelatihan dimulai fasilitator sebaiknya melaihat

seluruh persiapan dan alat-alat yang dipersiapkan mulai dari spidol, flip chart,

OHP apabila diperlukan, pengaturan tempat duduk, penyinaran ruang. Dari

sini fasilitator dapat menentukan cara bagaimana memanfaatkan peralatan

atau media yang tersedia berdasarkan keadaan ruangnya dengan proses

yang separtisipatif mungkin.

H. Penggunaan dan Pemanfaatan PeralatanBahan atau alat bantu fasilitasi adalah merupakan faktor pendukung dalam

fasilitasi seperti lembar bacaan, lembar tugas, studi kasus, bahan penyegar

suasana (ice breaking) dan oleh karena itu perlu dipersiapkan sebaik

mungkin. Pada akhirnya penguasaan materi dan pengalaman fasilitatasi

akan sangat membantu dan mengembangkan penerapan buku panduan ini.

I. Memilih dan Menyiapkan Permainan dan Penyegaran SuasanaSuasana belajar yang akrab dan tidak tegang akan membantu proses

penyerapan dan penguasaan peserta terhadap materi bahasan. Untuk

menghindari kejenuhan diperlukan alat bantu permainan atau penyegaran

suasana (ice breaking). Pemilihan permainan dan penyegaran suasana perlu

dipersiapkan dengan baik dan dalam pelaksanaannya memegang prinsip

semuanya terlibat dalam proses.

Page 11: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan11

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Setiap permainan bisa dilaksanakan dengan memperhatikan kesesuaian

dengan materi dan waktu yang tepat. Adakalanya cukup dengan cerita lucu

pengalaman seseorang yang terkait dengan topik namun ada yang

memerlukan gerakan anggota badan untuk memperlancar sensoris dan

motorik peserta. Yang terpenting dalam penggunaan alat permainan atau

penyegaran suasana adalah analisa, pelajaran apa yang diperoleh dari

permainan atau ceritera kaitannya dengan materi yang sedang, sudah atau

yang akan dibahas.

J. Susunan Pokok BahasanModul TOT ini dirancang secara sistimatik mencakup materi-materi pokok

meliputi: Pengertian Fasilitator dan fasilitasi, kompetensi apa yang harus

dimiliki oleh seorang fasilitator pelatihan, dan teknik fasilitasi pelatoihan serta

Tips dan trik dalam menfasilitasi pelatihan TPM PLKSDA-BM. Penyajian

modul ini mencakup tujuan fasilitasi setiap pokok bahasan, alat dan bahan

yang diperlukan, langkah-langkah fasilitasi dan disertai dengan inti pesan

berikut contohnya, serta lembar tugas sesuai dengan kebutuhan masing-

masing materi. Dari keseluruhan materi yang akan disampaikan dituangkan

dalam jadual dan hari efektif yang akan gunakan.

Penyajian materi setiap pokok bahasan dilaksanakan secara reflektif dan

analisis, artinya masing-masing peserta akan melakukan refleksi

pengalaman peserta ketika melihat, merasakan dan atau mengalami sebagai

TPM atau pada saat melaksanakan fungsi dan peran sekarang sebagai

anggota TPM. Secara berurutan pokok bahasan dalam pelatihan penguatan

kapasitas kelompok tani ini dibagi menjadi 4 bagian:

1. Orientasi Pelatihan, meliputi:

a. Penciptaan suasana belajar;

b. Pengenalan jati diri; dan

c. Membangun Kesepakatan Belajar.

2. Kebijakan Penanganan Lahan Kritis dan Tata Kelola Program

Penanganan Lahan Kritis Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PLKSDA-

BM), membahas tentang:

Page 12: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan12

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

a. Arah Kebijakan penanganan lahan kritis dan Sumberdaya Air;

b. Apa itu Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumberdaya Air

Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM);

c. Strategi dan pendekatan pelaksanaan program PLKSDA;

d. Tahapan Pelaksanaan PLKSDA-BM;

e. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat maupun Pemerintah

Daerah dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

f. Struktur Organisasi Pelaksana PLKSDA-BM;

g. Tugas dan tanggungjawab pelaku dalam pelaksanaan program

PLKSDA-BM;

3. Membangun kapasitas kelembagaan pemerintah daerah menuju sinergi

keberlanjutan penanganan lahan kritis, membahas tentang:

a. Penanganan lahan kritis sebagai urusan wajib Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangan otonominya;

b. Membangun Sistem dukungan Pemerintah Daerah untuk

keberlanjutan penanganan lahan kritis;

c. Mendorong Kerlompok Tani mengintegrasikan Perencanaan PLKSDA-

BM dalam Musrenbang; dan

d. Mengorganisasikan sistem dukungan dunia usaha dan kelompok

peduli setempat untuk keberlanjutan penanganan lahan kritis di

daerah;

4. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program

PLKSDA-BM, membahas tentang:

a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat;

b. Pemberdayaan masyarakat merupakan jalur utama dalam

pembangunan;

c. Visi dan Misi pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan

PLKSDA-BM;

d. Strategi pemberdayaan masyarakat dalam Program PLKSDA-BM;

e. Pemberdayaan masyarakat sebagai komponen program PLKSDA-BM

ditingkat desa;

f. Pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam PLKSDA-BM;

Page 13: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan13

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

g. Metode pemberdayaan masyarakat dalam PLKSDA-BM;

h. Peran strategis TPM dalam upaya pemberdayaan masyarakat;

5. Penguatan Kapsitas Fasilitator Pelatihan TPM PLKSDA-BM, membahas

tentang:

a. Pengetahuan Dasar Fasilitator Pelatihan (Pengertian Fasilitasi dan

Fasilitator, Peran dan fungsi fasilitator);

b. Kompetensi yang harus dimiliki fasilitator (Pengetahuan,

Keterampilan, Sikap serta Apa yang harus dilakukan dan tidak boleh

dilakukan oleh seorang fasilitator pelatihan);

c. Teknik Fasilitasi Pelatihan (Persiapan Failitasi, Teknis Dasar fasilitasi

melalui ToP (Technology of Participation);

d. Teknik bertanya melalui metode ORID (Objective, Reflective,

Interpretive, Decisional);

e. Mengelola Workshop dan Membuat Action Plan Pelatihan;

f. Tips and Tricks (Tips menghadapi situai sulit, Tips menghadapi

pertanyaan yang sulit dan Tpis menghadapi audience);

g. Motivasi Personal dan Kelompok;

6. Penguatan Kapasitas TPM, membahas tentang:

a. Pengertian TPM;

b. Peran dan fungsi TPM;

c. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang TPM;

d. Proses Penyiapan Kerangka Kegiatan TPM;

e. Profil dan Citra diri seorang TPM; dan

f. Teknik dan strategi pendampingan Kelompok Tani PLKSDA-BM

7. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani dalam program

PLKSDA-BM, mencakup:

a. Pengertian Kelompok Tani PLKSDA-BM;

b. Pembentukan dan pengaturan Kelompok Tani PLKSDA-BM;

c. Administrasi Umum Kelompok Tani PLKSDA-BM,

d. laporan keuangan Kelompok Tani PLKSDA-BM, dan;

e. Penyusunan Rencana Kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM.

Page 14: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan14

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

8. Memahami penyelesai Konflik, membahas tentang:

a. Pengertian Konflik (Apakah yang dimaksud konflik, Mengapa konflik

terjadi, Apakah konflik sama dengan kekerasan);

b. Penyebab konflik: Konflik data dan penafsiran (Konflik hubungan antar

manusia, Konflik kepentingan, Konflik nilai, Konflik structural);

c. Metode/teknik mediasi penyelesaian konflik (Pendekatan menghindar,

Pendekatan dominasi, Pendekatan mewajibkan, Pendekatan

kompromi dan Pendekatan kerjasama);

d. Membangun Strategi dalam Penyelesaian Konflik (Bagaimana

membangun strategi, Langkah-langkah membangun kerjasama

dalam pemecahan konflik dan Kendala penghalang dalam

penyelesaian konflik);

e. Prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral

9. Evaluasi dan Penyusunan Rencana Tindaklanjut, membahas tentang:

Pree test dan post test, evaluasi harian dalam pelatihan serta

penyusunan Rencana Kerja Tindaklanjut (RKTL) Pelatihan.

Page 15: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 15

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tabel 1.Silabus/Kurikulum Training Of Trainer (TOT) bagi Fasilitator Pelatihan TPM Program PLKSDA-BM

NO TOPIK/Sub-TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN METODE

1 Orientasi Pelatihan danBina suasana

1. Peserta memahami prinsip-prinsip serta proses pelaksanaan pelatihandengan menggunakan metode partisipatif;

2. Peserta saling kenal mengenal dengan sesame peserta, denganfasilitator maupun dengan panitia pelaksana;

3. Peserta memahami pentingnya mengidentifikasi harapan peserta dalampelaksanaan pelatihan;

4. Peserta memahami perlunya membangun keseopakatan dan kerjasamasecara partisipatif dengan peserta selama pelaksanaan pelatihanberlangsung;

permainan Tanya jawab

2 Kebijakan PenangananLahan Kritis dan TataKelola ProgramPenanganan Lahan KritisBerbasis PemberdayaanMasyarakat (PLKSDA-BM);

1. Peserta memahami arah Kebijakan dan Strategi Nasional penangananlahan kritis dan Sumberdaya Air di Indonesia;

2. Peserta memahami apa itu Program Penanganan Lahan Kritis danSumberdaya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM);

3. Peserta memahami strategi dan pendekatan pelaksanaan programPLKSDA;

4. Peserta memahami tahapan dan target penguatan kapasitaskelembagaan masyarakat maupun Pemerintah Daerah dalampelaksanaan PLKSDA-BM;

5. Peserta memahami Struktur Organisasi Pelaksana PLKSDA-BM mulaidari pusat sampai ditingkat desa;

6. Peserta memashami tugas dan tanggungjawab pelaku dalampelaksanaan program PLKSDA-BM;

Presentasi Tanya jawab

Page 16: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 16

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TOPIK/Sub-TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN METODE

3 Membangun Kapasitaskelembagaan PemerintahDaerah Menuju SinergiKeberlanjutanPenanganan Lahan Kritis;

1. Peserta memahami Penanganan lahan kritis sebagai urusan wajibPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan otonominya.

2. Peserta memahami bagaimana upaya membangun Sistem dukunganPemerintah Daerah untuk keberlanjutan penanganan lahan kritis;

3. Peserta upaya mendorong Kelompok Tani PLKSDA-BMmengintegrasikan Perencanaan PLKSDA-BM dalam (Musrenbang;

4. Peserta memahami bagaimana mengorganisasikan sistem dukungandunia usaha dan kelompok peduli untuk keberlanjutan penanganan lahankritis di daerah;

Presentasi Tanya jawab Berbagi

Pengalaman

4 Konsep PemberdayaanMasyarakat DalamPelaksanaan ProgramPLKSDA-BM

1. Peserta memahami Pengertian Pemberdayaan dan PartisipasiMasyarakat

2. Peserta memahami Model-model Pemberdayaan Masyarakat dalampembangunan;

3. Peserta memahami Pemberdayaan masyarakat merupakan jalur utamadalam pembangunan;

4. Peserta memahami Visi dan Misi Pemberdayaan Masyarakat dalampelaksanaan program PLKSDA-BM;

5. Peserta memahami Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam ProgramPLKSDA-BM;

6. Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam PLKSDA-BM;7. Peserta memahami metode pemberdayaan masyarakat Dalam

pelaksanaan program PLKSDA-BM;8. Peserta memahami substansi keterlibatan perempuan dan kesetaraan

Gender dalam program PLKSDA-BM;9. Peserta memahami Peran strategis TPM dalam pemberdayaan

masyarakat;

Mini presentasi Curah

pendapat Tanya jawab

5 Penguatan KapasitasFasilitator Pelatihan TPM

1. Peserta memahami tentang Pengetahuan Dasar Fasilitator Pelatihan,terutama terkait dengan: Pengertian Fasilitasi dan Fasilitator, Peran dan

Mini Presentasi Curah

Page 17: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 17

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TOPIK/Sub-TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN METODEPLKSDA-BM fungsi fasilitator;

2. Peserta memahami tentang kompetensi apa yang harus dimiliki olehseorang fasilitator (Pengetahuan, Keterampilan, Sikap serta Apa yangharus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang fasilitatorpelatihan);

3. Peserta memahami dan memiliki keterampilan tentang Teknik FasilitasiPelatihan (Persiapan Failitasi, Teknis Dasar fasilitasi melalui ToP(Technology of Participation), Teknik bertanya melalui metode ORID(Objective, Reflective, Interpretive, Decisional), Mengelola Workshop danMembuat Action Plan Pelatihan;

4. Peserta memahami tentang TIPS AND TRICKS (Tips menghadapai situaisulit, Tips menghadapi pertanyaan yang sulit dan Tpis menghada[piaudience);

5. Peserta memahami dan mampu melakukan motivasi Personal danKelompok.

6. Peserta memiliki keterampilan melakukan fasilitasi pelatihan

Pendapat Diskusi

Kelompok Praktek

fasilitasipelatihan

6 Memahami TenagaPendamping Masyarakat(TPM) dalam pelaksanaanPLKSDA-BM;

1. Pengertian TPM Dalam program PLKSDA-BM;2. Peran dan fungsi TPM dalam program PLKSDA-BM;3. Kompetensi yang harus dimiliki oleh TPM dalam program PLKSDA-BM;4. Profil dan Citra diri seorang Fasilitator Masyarakat Masyarakat;5. Teknik dan Strategi Pendampingan Masyarakat untuk keberlanjutan

program PLKSDA-BM;

Curah pendapat Presentasi Diskusi

kel;ompok

7 Penguatan KelembagaanMasyarakat (KelompokTani) Dalam ProgramPLKSDA-BM;

1. Peserta memahami Pengertian Kelompok Tani dalam pelaksanaanPLKSDA-BM;

2. Peserta memahami Tujuan dan Sasaran kelompok tani dalam PLKSDFA-BM;

3. Peserta memahami Proses Pembentukan serta Pengaturan kelembagaankelompok tani PLKSDA-BM;

4. Peserta memahami Peran dan Fungsi kelompok tani dalam pelaksanaan

Mini presentasi Curah

pendapat Tanya Jawab

Page 18: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 18

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TOPIK/Sub-TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN METODEprogram PLKSDA-BM;

5. Peserta memahami Struktur Organisasi kelompok tani PLKSDA-BM;6. Peserta memahami Persyaratan menjadi pengurus kelompok tani

program PLKSDA-BM;7. Peserta memahami Strategi dan tahapan Penguatan kelembagaan

kelompok tani PLKSDA-BM;8. Peserta memahami Muatan substansi Dasar dalam AD/ART kelompok

tani PLKSDA-BM;9. Peserta memahami penyusunan Program Kerja kelompok tani PLKSDA-

BM;

8 Sistem AdministrasiKelompok Tani PLKSDA-BM;

1. Peserta memahami pengertian Administrasi Umum Kelompok TaniPLKSDA-BM;

2. Peserta memahami Tujuan dan Kegunaan Administrasi Kelompok TaniPLKSDA-BM;

3. Peserta memahami Prinsip Pelaksanaan Administrasi Kelompok TaniPLKSDA-BM;

4. Peserta memahami Inventarisasi Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM;5. Peserta memahami Inventarisasi asset/Kekayahaan Organisasi Kelompok

Tani PLKSDA-BM;

Curah pendapat Paparan

ringkas Tanya Jawab Diskusi

kelompok

9 Laporan KeuanganPoktan PLKSDA-BM;

1. Peserta memahami Pengertian dan tujuan penyusunan laporan keuanganKelompok Tani;

2. Peserta memahami Prosesdur pelaporan keuangan Poktan sesuaidengan prinsip transparansi dan akuntabilitas;

3. Peserta memahami Jenis transaksi keuangan Poktan;4. Peserta memahami Prinsip Buku Kas Poktan (Kas Harian, Kas Bulanan

dan Buku Besar);5. Peserta memahami Penyimpanan keuangan organisasi;6. Peserta memahami prinisp-prinsip Pemeriksaan keuangan kelompok tani

Curah pendapat Paparan

ringkas Tanya Jawab Penugasan

10 Memahami Konflik Dalamsuatu Organisasi atau

1. Peserta memahami dan mampu menjelaskan tentang pengertian konflikdalam suatu kelompok atau lembaga;

Curah pendapat Paparan

Page 19: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 19

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TOPIK/Sub-TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN METODEKelompok Tani 2. Peserta dapat menjelaskan dan memberikan contoh konflik berdasarkan

penyebabnya;3. Peserta memahami teknik-teknik pendekatan dalam penyelesaian konflik;4. Peserta memahami cara membangun kerjasama dalam penyelesaian

konflik;5. Peserta memahami prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral

ringkas Tanya jawab Diskusi

kelompok

11 Kunjungan lapangan 1. Peserta memahasmi tujuan kunjungan lapangan;2. Peserta mengetsahui dan ikut terlibat dalam pembagian kelompok

kunjungan lapangan (kegiatan pra kunjungan lapangan);3. Peserta mengetahui kelompok masing dan tugas kelompok dalam

kunjungan lapangan;4. Peserta mengikuti perjalanan ke lokasi kunjungan lapangan;5. Peserta mengikuti orientasi lapangan, diskusi dan Tanya jawab dilokasi

kunjungan dengan kelompok tani;6. Peserta merumuskan hasil hasil diskusi dan orientasi lapangan;7. Pserta melakukan presentasi hasil diskusi dan orientasi lapangan;

Curah pendapat Paparan

ringkas Tanya jawab Diskusi

kelompok

12 Penyusunan RencanaKerja Tindaklanjut

1. Peserta dibagi berdasarkan kabupaten atau propinsi masing-masing;2. Peserta menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pelatihan TPM di

daerah masing-masing;3. RKTL yang telah disusun oleh daerah ditanda tangani dan diketaui oleh

Satker PLKSDA-BM Pusat;

Curah pendapat Paparan Tanya jawab Diskusi

kelompok

Page 20: MODUL  ToT PLKSDA-BM

20Orientasi Pelatihan

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Modul 1ORIENTASI PELATIHAN

GambaranUmum

: Pelatihan dengan menggunakan pendekatan Andragogy,

menempatkan peserta belajar sebagai orang dewasa, artinya

peserta ditempatkan sebagai subyek, dan diasumsikan memiliki

pengalaman hidup yang mesti diungkapkan, lalu dianalisis

bersama, juga memiliki kemampuan aktif untuk memikirkan cara

terbaik yang diangaap efektif untuk belajar. Metode pendidikan

orang dewasa didasarkan pada upaya membangun persepsi

melalui pengalaman masing-masing, dan terkadang lewat

bermain bersama-sama (dengan logika “Saya dengar, saya lupa;

Saya lihat, maka saya ingat; Saya lakukan, saya akan paham).

Pendekatan pelatihan seperti tersebut mengadopsi pendekatan

pendidikan pemberdayaan, yang terdiri dari empat unit:

Komunikasi yang Berhasil, Dialog Bervariasi, Mengatur diri

sendiri-berkolaborasi dengen orang lain. Setiap unit mengandung

sejumlah latihan yang dijabarkan dalam manual ini, yang

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti seminar pelatihan,

pertemuan, diskusi terbatas, dsb.

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan pelatihan ini harus diawali

dengan penciptaan suasana yang kondusif. Semua orang yang

terlibat didalam pelatihan tersebut, baik peserta, panitia maupun

fasilitator harus saling kenal mengenal, aturan main dalam

pelatihan harus disepakati bersama, sehingga meningkatkan

kerjasama dan partisipasi semua pihak dalam pelaksanaan

pelatihan tersebut.

Page 21: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 21

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tujuan : 1. Menciptakan situasi dan suasana mental peserta belajar yang

nyaman dan menyenangkan.

2. Meyakinkan kepada peserta bahwa keaktifan peserta dapat

membentuk suasana belajar yang menyenangkan.

3. Peserta saling melakukan perkenalan dengan peserta lainnya.

4. Peserta mengenali kekuatan dan kelemahannya dalam

melakukan pemberdayaan masyarakat;

5. Memperjelas harapan-harapan peserta terhadap latihan.

6. Membangun kesepakatan-kesepakat peserta dalam mengikuti

proses pelaksanaan pelatihan.

PokokBahasan

: 1. Orientasi Pelatihan;

2. Pengenalan Jati Diri;

3. Membangun Kesepakatan Belajar;

Page 22: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 22

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Materi 1Penciptaan Suasana

Tujuan : 1. Menciptakan situasi dan suasana mental peserta belajar peserta

yang nyaman dan menyenangkan.

2. Meyakinkan kepada peserta bahwa keaktifan peserta dapat

membentuk suasana belajar yang menyenangkan.

Metode : Olah raga ringan

Bahan : Potongan kertas

Waktu : 45 menit.

Proses Fasilitasi:

Langkah-langkah1. Mintalah semua peserta berdiri dan membuat lingkaran.2. Setelah peserta membentuk lingkaran bagikan kepada peserta masing-

masing 1 lembar kertas.3. Mintalah peserta mengandaikan kertas yang anda pegang adalah sertifikat

tanah dan rumah anda, dimana untuk mendapatkannya anda memerlukanperjuangan yang sangat berat.Catatan: Dalam permainan ini fasilitator ikut menjadi peserta.

Aturan permainan:1. Setiap komandan (fasilitator) memberikan aba-aba “ air mengalir “, maka

semua peserta akan bertanya secara serempak “mengalir kemana ?”.2. Fasilitator/komandan akan menjawab jewaban misal, mengalir ke rumah

orang yang berkaca mata. Maka bagi peserta yang memakai kaca mataharus bergeser pindah ke tempat lain dengan meninggalkan kertas yangdianggap sertifikat diatas dan fasilitator ikut bergeser mencari tempat padalingkaran peserta. Dengan demikian akan ada 1 peserta yang kehilangantempat dan mereka akan berganti bertindak sebagai komandan. Sebagaimana komandan yang pertama mereka juga mengatakan “air mengalir” danpeserta balik bertanya “mengalir kemana ?” dan komandan akan menjawab

Page 23: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 23

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkahdengan tipe jawaban yang sama dengan jawaban sebelumnya denganmengambil ciri-ciri spesifik yang ada pada peserta misalnya mengalir kerumah yang memakai jam tangan, berambut kriting, berbaju kotak-kotak dll.

3. Setelah semua peserta memahami aturan mainnya, mulailah bermaindengan suasana yang riang paling tidak 7 kali putaran.

Analisa1. Mintalah peserta memberikan komentar pelajaran apa yang diperoleh dari

permainan ini. Tulislah pokok-pokok komentar peserta pada kertas flip chart.2. Katakan kepada peserta “mari kita renungkan” berapa banyak orang

kehilangan hak-haknya sebagai akibat dari sebuah aturan sebagaimanapermainan ini. Mereka selalu dipinggirkan dan tidak pernah di perhatikan.Tanyakan apakah anda pernah mengalami atau melihat kejadian ini.

3. Tanyakan kepada peserta “apa saja yang biasanya dijadikan alasan olehpembuat kebijakan bagi mereka yang kehilangan haknya tadi”, pastikan darijawaban peserta ada yang mengarah pada pernyataan masyarakat susahdiatur, susah diajak maju.

4. Tanyakan kepada peserta benarkah masyarakat susah diajak maju dansusah diatur. Tanyakan pula kalau masyarakat dianggap tidak bisa diajakmaju mengapa hal ini terjadi ?.

5. Jelaskan bahwa pada dasarnya masyarakat ingin maju, tidak ada satupunmasyarakat yang tidak ingin maju, persoalannya adalah apakah benarmasyarakat telah diajak berfikir untuk maju melalui pelibatan dalam prosespembangunan. Dengan kata lain apakah masyarakat selama ini sudahDIBERDAYAKAN ?.

Sebelum mengkhiri permainan ini jelaskan kepada peserta bahwa KelompokTani sebagai lembaga/ wadah pemberdayaan masyarakat memegang amanatuntuk terselenggaranya pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat akanmemahami hak-hak dan kewajibannya dalam pembangunan dan tidak menjadikorban pembangunan sebagai akibat kebijakan yang proses pembuatannyatidak melibatkan peranserta masyarakat.

Page 24: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 24

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Materi 2Pengenalan Jati Diri

Tujuan : 1. Peserta saling melakukan perkenalan dengan peserta lainnya.

2. Peserta mengenali kekuatan dan kelemahannya dalam melakukan

pemberdayaan masyarakat

Metode : Penugasan dan diskusi kelompok

Bahan : Spidol, kertas name tag (kartu nama kosongan), kertas flip chart dan

cello tape

Waktu : 45 menit.

Proses Fasilitasi:

Langkah-langkah

1. Jelaskan tujuan dan hasil yang akan dicapai dalam sesi ini dan proses yang

akan ditempuh.

2. Bagikan potongan kertas (name tag) dan mintalah masing-masing

menuliskan nama lengkap, nama panggilan, asal desa/ kelurahan dan

mintalah menempelkan di dada masing-masing dan orang bisa membaca

dengan mudah

3. Bagilah peserta menjadi tiga kelompok atau lebih dengan batasan setiap

kelompok tidak lebih dari 10 anggota.

4. Mintalah setiap peserta saling mengenalkan dirinya dalam kelompok dengan

suasana yang santai. Mintalah masing masing kelompok memilih 1 orang

ketua kelompok dan memimpin diskusi, apa yang menjadi kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing anggota kelompok dalam

rangka pemberdayaan masyarakat, dan minta pula masing-masing

kelompok mendiskusikan masalah-masalah apa saja yang biasanya

dihadapi (dari sisi masyarakat) dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Page 25: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 25

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkah

5. Mintalah masing-masing kelompok kembali ke kelas, tanyakan apa yang

dirasakan selama perkenalan dalam kelompok, susah atau mudah

mengemukakan kekuatan dan kelemahan kita.

6. Mintalah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

diawali mengenalkan anggota kelompoknya. Hasil presentasi masing-

masing kelompok ditempelkan pada dinding secara berurutan dari kelompok

1 sd. Kelopok terakhir.

7. Mintalah semua berdiri dan melihat hasil diskusi kelompok. Mintalah masing-

masing membaca dalam hati dan merenungkan bahwa saya punya

kekuatan sekaligus memiliki kelemahan dalam rangka memberdayakan

masyarakat, kelemahan masyarakat adalah merupakan tantangan yang

harus kita hadapi bersama.

8. Setelah selesai melakukan “napak tilas” mintalah peserta kembali ke tempat

duduk masing-masing. Jelaskan dari seluruh proses perkenalan yang baru

saja kita laksanakan kita telah mengenal jati diri kita sendiri dan jati diri

orang lain. Dengan saling mengenal kita bisa saling belajar dan menimba

pengalaman.

Page 26: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 26

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Materi 3Kontrak Belajar

Tujuan : 1. Memperjelas harapan-harapan peserta terhadap latihan.

2. Membantu peserta dalam merumuskan harapan-harapan

terhadap pelatihan

Metode : 1. Penjelasan dan curah pendapat

2. Pengisian daftar pertanyaan harapan pelatihan

Bahan : 1. Daftar pertanyaan

2. Bahan bacaan : Pendekatan Pelatihan Partisipatif

3. Bagan alir proses dan silabus pelatihan

Waktu : 45 menit.

Proses Fasilitasi:Langkah-langkah

1. Jelaskan tujuan dan hasil yang akan dicapai dalam sesi ini dan proses yang

akan ditempuh.

2. Bagikan daftar pertanyaan “Harapan saya dari pelatihan ini”

3. Bagi peserta menjadi tiga kelompok masing-masing mendiskusikan harapan

saya dari pelatihan ini sesuai dengan pertanyaan, selanjutnya setiap

kelompok menyalin jawaban masing-masing pertanyaan sesuai dengan

jawaban peserta.

Saya mengikuti pelatihan ini karena:

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

dst.

Latihan ini akan berhasil apabila :

a. ………………………………………………………

Page 27: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 27

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkahb. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

dst.

Dengan pelatihan ini saya berharap akan mendapat :

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

dst.

Kekhawatiran saya dalam pelatihan ini adalah :

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

Untuk mendukung pelatihan ini berjalan baik dan partisipatif sebaiknya yang

harus dilakukan peserta dan fasilitator adalah :

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

Yang sebaiknya tidak dilakukan peserta dan fasilitator adalah:

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

4. Bagikan silabus, bagan alir pelatihan dan bahan bacaan pendekatan

pelatihan partisipatif.

5. Bagikan kertas flip chart (plano) mintalah setiap kelompok menggambar

aliran sungai dari hulu sampai hilir (pada titik hulu beri tanda start dan pada

hilir beri tanda stop).

6. Dari masing-masing topik yang akan dibicarakan dalam pelatihan salinlah ke

dalam potongan kertas dan mintalah masing-masing menempatkan sesuai

dengan urutannya pada bagian atas aliran sungai dan pada bagian bawah

Page 28: MODUL  ToT PLKSDA-BM

Orientasi Pelatihan 28

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkahaliran sungai tempelkan kertas kosong mintalah setiap kelompok mengisikan

apa yang ingin kita dapatkan. Lihat contoh.

7. Sebelum mengakhiri sesi ini tanyakan pelajaran apa yang kita dapatkan

dalam proses ini. Tegaskan apa yang kita hasilkan dalam diskusi ini merupa-

kan kesepakatan yang perlu kita usahakan bersama pelaksanaannya.

Contoh : Alir pelatihan penguatan TPM PLKSDA-BM

Hasil

Strart

Stop

Materi I

Materi II

Hasil

Materi III

Hasil

HasilHasil

Materi IV …, dst

Hasil