7/24/2019 Modul LQAS ProvKab.kota Final
1/36
MATERI WORKSHOP LQASTINGKAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu kinerja suatu laboratorium TB tidak hanya dilaksanakan dengan mengacu kepada
pemantapan mutu internal yang dilakukan sendiri oleh laboratorium TB yang bersangkutan, tetapi
juga melalui pelaksanaan pemantapan mutu eksternal melalui uji silang pemeriksaan sediaan BTA
oleh laboratorium rujukan mikroskopik dalam jejaring laboratorium di wilayahnya.
Sistem pemantapan mutu laboratorium tuberkulosis akan meningkatkan mutu hasil pemeriksaan
apabila sistem ini berjalan dengan baik sesuai pedoman yaitu, dilakukan secara berkala dan
mencakup seluruh laboratorium pemeriksa mikroskopik TB, pemeriksaan uji silang secara buta
(blinded rechecking), dianalisis dan hasil analisis diumpan balikkan untuk tindakan perbaikan
yang dapat dilaksanakan pada saat superisi atau pelatihan penyegaran maupun magang di
laboratorium rujukan terkait.
!nit yang terkait dengan "M# mikroskopik TB adalah laboratorium TB diagnostik mikroskopik TB
$asilitas pelayanan kesehatan ($asyankes), laboratorium %ujukan !ji Silang (%!S) di kabupaten
&kota ('ab %!S ntermediate&'ab %!S ), laboratorium %!S proinsi&, inas *esehatan
*abupaten&*ota, inas *esehatan "ropinsi, Subdit Mikrobiologi + munologi (it. Bina "elayanan
"enunjang Medikdan Sarkes) dan Subdit Tuberkulosis (it. ""M').
B. T!an
Tujuan !mum
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu melaksanakan uji silang dengan metode '-AS
Tujuan *husus
Setelah mempelajari materi ini
. "engelola program TB "roinsi mampu menjelaskan
/ "emantapan Mutu 'aboratorium mikroskopik TB
/ "enghitungan jumlah sediaan untuk uji silang/ cara pemilihan + pengambilan sediaan
/ "engisian $ormulir TB 01, TB 02 dan TB 3
/ "enyimpanan sediaan
/ "rosedur uji silang
7/24/2019 Modul LQAS ProvKab.kota Final
2/36
Materi Workshop LQAS Provinsi/Kab/kota
/ *oordinasi dengan 'aboratorium %!S (B'* "roinsi) untuk menindaklanjuti hasil uji
silang.
3. "engelola program TB *ab&*ota mampu
/ Melaksanakan "emantapan Mutu 'aboratorium mikroskopik TB
/ Melaksanakan penghitungan jumlah sediaan untuk uji silang
/ Melaksanakan cara pemilihan + pengambilan sediaan
/ Melaksanakan "engisian $ormulir TB 3,
/ Melaksanakan analisis dan mengirim umpan balik hasil analisis uji silang ke laboratorium
%!S, inkes "roinsi dan laboratorium $asyankes
/ Melaksanakan rekapitulasi hasil uji silang ke inas *esehatan "roinsi
/ Melaksanakan koordinasi dengan pengelola program proinsi untuk menindaklanjuti hasil
uji silang.
/ Menjelaskan cara mengisi TB 01 dan TB 02
/ Menjelaskan cara menyimpan sediaan
4. 'aboratorium %ujukan !ji Silang &proinsi mampu
/ Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan pengisian TB 3
/ Melaksanakan pemeriksaan kesesuaian jumlah dan identitas sediaan uji silang dengan TB
3
/ Melaksanakan pemeriksaan ulang dan penetapan hasil baca sediaan yang tidak
berkesesuaian antara laboratorium %!S dan 'aboratorium mikroskopik $asyankes
/ Melaksanakan koordinasi dengan inas *esehatan "roinsi untuk menindaklanjuti hasil
uji silang.
/ Melaksanakan pengelolaan 5ejaring 'aboratorium TB bersama pengelola program&wasor
TB proinsi di wilayah kerja
2. 'aboratorium %ujukan !ji Silang &intermediate mampu
/ Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan pengisian TB 3
/ Melaksanakan pemeriksaan kesesuaian jumlah dan identitas sediaan uji silang dengan
TB3
/ Melaksanakan pemeriksaan uji silang sediaan mikroskopik TB dari laboratorium $asyankes/ Melaporkan hasil uji silang ke pengelola program TB&wasor kab&kota
/ Melaksanakan koordinasi dengan pengelola program TB&wasor kab&kota untuk
menindaklanjuti hasil uji silang.
2
7/24/2019 Modul LQAS ProvKab.kota Final
3/36
Materi Workshop LQAS Provinsi/Kab/kota
/ Melaksanakan pengelolaan 5ejaring 'aboratorium TB bersama pengelola program
TB&wasor kab&kota wilayah kerja
1. "etugas 'aboratorium mikroskopik TB di 6asilitas "elayanan *esehatan mampu
/ Melaksanakan pengisian register laboratorium TB (TB.02)
/ Melaksanakan penyimpanan sediaan sesuai dengan urutan nomor register TB 02
/ Melaksanakan tindak lanjut umpan balik atau saran teknis dari superisor
I. KEBI"AKAN PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM DALAM MENDUKUNG PROGRAMTB
A. S#ta$# la%&rat&r#' TB (# In(&ne$#a
*ualitas pemeriksaan sediaan dahak menentukan kualitas program nasional penanggulangan TB.
!ntuk membuat sediaan dahak yang berkualitas diperlukan spesimen dahak yang berkualitas
pula. Sering ditemukan spesimen yang diperiksa di laboratorium adalah spesimen yang tidak
memenuhi standar, oleh karena itu petugas laboratorium harus dapat memberikan petunjuk
kepada pasien cara berdahak yang baik dan petugas harus mampu memilih spesimen bagian
dahak yang kental& purulen untuk pembuatan sediaan apus dahak.
7akupan uji silang maupun pelaksanaan yang berkala masih belum memadai, hal ini sangat
berkaitan erat dengan indikator pelaksanaan "rogram "enanggulangan Tuberkulosis. 8asil
superisi dan monitoring ealuasi diketahui kualitas sediaan dahak di 6asyankes masih di bawahstandar ('aporan kegiatan '-AS, 3009: %ekapitulasi laporan superisi "okja 'ab TB, 300;&
3009). "artisipasi laboratorium pemeriksa pertama mikroskopik dalam uji silang masih rendah
(13 1< (8asil Analisa TB 3
?asional, 3009& 300).
B. Ke%#!akan Na$#&nal La%&rat&r#'
!paya penguatan jejaring laboratorium TB dilaksanakan melalui kerjasama lintas program dan
lintas sektor di pusat dan daerah sesuai tugas pokok dan $ungsi institusi dengan melibatkan ahli
laboratorium.!paya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas teknis laboratorium TB di semua
$asyankes pemerintah maupun swasta melalui pendidikan dan pelatihan, kalakarya, superisi
dengan melibatkan berbagai institusi di dalam dan luar negeri.
3
7/24/2019 Modul LQAS ProvKab.kota Final
4/36
Materi Workshop LQAS Provinsi/Kab/kota
"emantapan mutu laboratorium TB dilaksanakan secara berjenjang dan di$asilitasi oleh peran
pusat dan daerah serta sektor terkait. "emantapan mutu eksternal laboratorium mikroskopik
dilaksanakan dengan metode 'ot -uality Assurance Sampling ('-AS) yang wajib diikuti oleh
seluruh laboratorium $asyankes TB secara berkala yaitu setiap triwulan.
). Peran (an *ng$# La%&rat&r#' (ala' P+TB
alam program penanggulangan TB, pemeriksaan mikroskopik dahak merupakan penentu utama
untuk menegakkan diagnosis serta ealuasi dan tindak lanjut pengobatan. "emeriksaan 4
spesimen (S"S) dahak secara mikroskopik nilainya identik dengan pemeriksaan biakan.
iagnosis TB melalui pemeriksaan biakan dahak merupakan metode baku emas ( gold standard)
namun memerlukan waktu yang cukup lama dan relatie mahal. "emeriksaan dahak mikroskopik
merupakan pemeriksaan yang paling e$isien, mudah, murah, bersi$at spesi$ik dan dapat
dilaksanakan di semua unit laboratorium namun kinerjanya harus dipantau melalui sistempemantapan mutu laboratorium.
D. "e!ar#ng La%&rat&r#' TB
5ejaring laboratorium TB adalah suatu sistem pelayanan laboratorium yang disusun secara
berjenjang dengan mengacu pada $ungsi dan kompetensinya dalam pemeriksaan laboratorium
TB. Adanya jejaring laboratorium TB akan memastikan terselenggaranya pemantapan mutu
sehingga pelayanan laboratoium dilaksanakan sesuai standar serta berkualitas. 5ejaring
laboratorium TB di ndonesia mencakup seluruh wilayah, mulai dari tingkat kecamatan,
kabupaten&kota sampai dengan tingkat nasional.
Saat ini jejaring pelayanan laboratorium TB telah terbentuk dan ber$ungsi untuk melaksanakan
pengendalian mutu laboratorium TB namun masih terbatas pada pemeriksaan mikroskopik
dimulai dari laboratorium mikroskopik TB $asyankes, laboratorium rujukan uji silang ( kab& kota)
dan laboratorium rujukan uji silang ( proinsi).
BB'*&B'* dalam pelayanan laboratorium TB, sebagian besar masih ber$ungsi sebagai
laboratorium rujukan uji silang tingkat karena belum ada laboratorium intermediate.
'aboratorium rujukan nasional yang merupakan jenjang tertinggi telah ditentukan yaitu
/ BB'* Surabaya untuk pemeriksaan biakan dan !ji kepekaan M. tuberkulosis terhadap @AT.
/ B'* Bandung untuk pemeriksaan mikroskopis TB
/ 'ab epartemen Mikrobiologi 6* ! untuk penelitian operasional TB, pemeriksaan molekuler,
serologi dan M@TT.
4
7/24/2019 Modul LQAS ProvKab.kota Final
5/36
Materi Workshop LQAS Provinsi/Kab/kota
E. Pe'anta,an Mt la%&rat&r#'
"emantapan mutu laboratorium TB dilaksanakan sebagai upaya untuk menjamin kualitas
pemeriksaan yang secara langsung dapat berdampak pada pencapaian program nasional
pengendalian TB. Tiga komponen utama pemantapan mutu adalah pemantapan mutu internal,
pemantapan mutu eksternal dan upaya peningkatan mutu.
"emantapan mutu eksternal mikroskopik telah dilakukan melalui kegiatan uji silang, superisi dan
panel testing. Saat ini uji silang mikroskopik dilakukan oleh BB'*&B'* dan di beberapa proinsi
telah mem$ungsikan laboratorium *abupaten&*ota atau setara sebagai laboratorium rujukan uji
silang pertama. engan mempertimbangkan keadaan geogra$is ndonesia, laboratorium rujukan
uji silang seharusnya berada di setiap kabupaten atau beberapa kabupaten membentuk kluster.
!ji silang yang dilaksanakan secara nasional masih menggunakan metoda konensional yang
menguji ulang 0< sediaan negati$ dan seluruh sediaan positi$. Metode ini tidak memberikan
kemungkinan seluruh sediaan untuk dipilih. Metode '-AS merupakan sistem sampling yang
direkomendasikan untuk uji silang. Setelah melalui uji coba '-AS di 2 proinsi, metode ini akan
diterapkan bertahap secara nasional.
In(#kat&r ke%er-a$#lan !# $#lang
ndikator dan target keberhasilan kinerja laboratorium mikroskopik TB yang harus dicapai pada
302 adalah sebagai berikut
ndikator Target 302
"roporsi jumlah laboratorium rujukan uji silang mikroskopikproinsi ber$ungsi sesuai pedoman
00