MODUL APLIKASI PROSES PEREKAYASA
DENGAN PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
(STUDI KASUS : PUSAT DATA INFORMASI DAN STANDARISASI,
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer
Oleh :
Siti Maryam
107091000426
PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M / 1432 H
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR
HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 05 Oktober 2011
SITI MARYAM
107091000426
v
ABSTRAK
Siti Maryam, Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan Knowledge Management (Studi Kasus : Pusat Data Informasi dan Standarisasi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dibimbing oleh Khodijah Hulliyah, M.Si dan Fadhilah Mathar, M.Pd. Pentingnya suatu database untuk pendokumentasian proses perekayasa di BPPT dan mengelola serta memanage knowledge yang ada dalam diri pegawai dan instansi. Selama ini, pendokumentasian khususnya pada proses perekayasa masih kurang terstruktur dengan baik, hal ini disebabkan karena database untuk mendokumentasikan hal tersebut masih dalam proses pembuatan. Oleh karena itu, BPPT berkeinginan untuk membangun knowledge management sebagai sarana pendukung peningkatan kinerja pegawai didalam instansi tersebut khususnya pada proses perekayasa. Metode yang digunakan didalam pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management adalah metode observasi dan survei dengan cara wawancara langsung dengan pihak Pusat Data Informasi dan Standarisasi. Sedangkan untuk pengembangan sistem menggunakan metode Extreme Programming dengan aktifitas planning. design, coding dan testing. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa banyak knowledge, baik yang explicit knowledge maupun tacit knowledge penting yang dimiliki instansi seperti berita perkembangan teknologi, data pegawai, dokumen hasil penelitian, serta ide/pengetahuan pegawai yang berguna bagi kinerja instansi, hal tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal akibat masih berjalannya proses pembuatan pendokumentasian knowledge yang belum selesai. Oleh karena itu, knowledge management dibutuhkan sebagai solusi yang dapat mendukung proses dokumentasi yang baik, dapat digunakan, dan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya didalam instansi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan adanya modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor teknologi ini dapat memberikan solusi dalam pendokumentasian dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut. Disamping itu, data yang diteliti juga dapat diketahui pegawai BPPT dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi proses perekayasa. Hal ini dapat digunakan dalam rangka memperlancar aliran informasi data perkembangan teknologi BPPT. Kata kunci :Dokumentasi, Knowledge, Knowledge Management, Extreme
Programming Halaman : 147 Halaman (31 Tabel + 32 Gambar ) Daftar Pustaka : 26 Sumber ( 17 Buku + 5 Skripsi + 4 Literatur internet)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur dan sembah sujud penulis haturkan kepada Allah SWT. Raja
dari segala raja di jagad alam raya ini yang maha pengasih tidak pilih kasih, yang
maha penyayang tiada terbilang, berkat kasih sayang-Nya pulalah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita semua
mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.
Setelah melaksanakan dan menjalankan proses penelitian dengan baik,
akhirnya dengan seizin Allah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Meskipun
demikian, penulis sadar dalam proses penulisan skripsi ini banyak dibantu oleh
berbagai pihak berupa moril dan materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta
seluruh jajaran dekanat yang dengan tulus membantu kelancaran penyelesaian
skripsi.
2. Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc dan Viva Arifin, M.MSi selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi Teknik Informatika yang dengan tulus membantu
kelancaran penyelesaian skripsi ini.
vi
vii
3. Khodijah Hulliyah, M.Si dan Fadhilah Mathar, M.Pd selaku dosen
pembimbing skripsi penulis yang dengan ikhlas dan sabar dalam membimbing
dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), khususnya pada Pusat
Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi kurang lebih selama
empat bulan.
5. Bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr. yang membimbing dan
mengarahkan selama melaksanakan riset yang dengan tulus ikhlas membantu
dari awal penelitian sampai pembuatan laporan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu penguji yang memberikan kritik dan saran pada skripsi ini.
7. Para Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah mengajarkan kepada
penulis berbagai macam ilmu yang dapat diterapkan dalam penulisan skripsi.
8. Ayahanda H. Slamet Janatin dan Ibunda Hj. Nur Chikmah serta kakak-kakak
tercinta (Samsul Arifin, M. Rofi’i, Ghofar Ismail, Siti Rohmah) dan kedua adik
tersayang (Uswatun Chasanah dan Fathur Rozi) yang tidak henti-hentinya
mendo’akan, memotivasi, dengan tulus ikhlas serta curahan perhatian dalam
lahir maupun bathin sepanjang penulis mengikuti masa proses kuliah hingga
masa proses penyusunan skripsi ini.
9. Sahabat seperjuangan Asih Kurniasih, Dati Raisuci P, Dwi Vollyna, dan Elshi
Rinelza dan sahabat-sahabat kelas TI D, TI B (Networking) angkatan 2007 dan
KKN 65 SEHATI 2010 tercinta yang telah memberikan motivasi bagi penulis
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
viii
10. Sahabat Kos-an Ka sasa, Aniah, Yolanda, Ugi, Ana dan Ka Wati yang
selalu memberikan semangat bagi penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat yang selalu membantu dan memotivasi penulis selama pembuatan
skripsi ini Fatimah, Ika, dan Faruq. Terima kasih buat semuanya.
12. Ka Irfan Fadmara yang dengan tulus ikhlas mengajarkan penulis dalam
proses penyusunan skripsi ini.
13. Sahabat Organisasi IMMAN JAKARTA (Aan, Ifah, Lulu, Tita, Ayip,
Ones, K’Azis, K’Dade, dll) yang selalu mendukung penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT, Amin….
Jakarta, 05 Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN iii
LEMBAR PERNYATAAN iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 4
A. Identifikasi Masalah 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Batasan Masalah 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 6
A. Tujuan Penelitian 6
B. Manfaat Penelitian 6
1.4 Metodologi Penelitian 8
ix
x
a. Pengumpulan Data 8
b. Pengembangan Sistem 11
1.5 Sistematika Penulisan 13
BAB II LANDASAN TEORI 15
2.1 Pengertian Data 15
2.2 Pengertian Informasi 17
2.3 Konsep Dasar Knowledge Management 19
2.3.1 Pengertian Knowledge 19
2.3.2 Pengertian Manajemen 23
2.3.3 Pengertian Knowledge Management 24
2.3.4 Faktor Penting dalam Implementasi Knowledge Management 27
2.3.5 Faktor Penting Knowledge Management: Teknologi 28
2.3.6 Arsitektur Knowledge Management 29
2.3.7 Proses Utama dalam Manajemen Pengetahuan 31
2.3.8 Knowledge Goal 35
2.4 Pendekatan Pembangunan Modul Aplikasi Proses Perekayasa 36
2.4.1 Flowchart (Bagan Alir) 36
2.4.2 Data Flow Diagram 41
2.4.3 State Transition Diagram 43
2.5 Perancangan Database 43
2.5.1 Konsep Dasar Database 43
2.5.2 Entity Relationship Diagram 44
xi
2.6 Perangkat Lunak 46
2.6.1 PHP 46
2.6.2 Drupal 48
2.6.3 MySQL 51
2.7 Studi Literatur Sejenis 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 60
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 60
3.2 Ruang Lingkup Penelitian 60
3.3 Metode Pengumpulan Data 61
3.3.1 Observasi 61
3.3.2 Survei 63
3.4 Metode Pengembangan Sistem 64
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 70
4.1 Sekilas tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 71
4.1.1 Sejarah 71
4.1.2 Visi dan Misi 72
4.1.3 Tugas Pokok, Fungsi, dan Wewenang 73
4.1.4 Struktur Organisasi 74
4.1.5 Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) 75
4.2 Planning 79
4.2.1 Proses Bisnis Umum 79
xii
4.2.2 Analisis Core Process Knowledge Management 83
4.2.3 Analisis Kebutuhan 88
4.2.4 Knowledge Goal 90
4.2.5 User Stories 92
4.3 Design 94
4.3.1 CRC Card 94
4.3.2 Pemetaan Fitur Knowledge Goal dan Knowledge Identifikasi 95
4.3.3 Keterangan Fitur 95
4.3.4 Flowchart 97
4.3.5 Data Flow Diagram 104
4.3.6 Perancangan Database 119
4.3.7 State Transition Diagram (STD) 128
4.3.8 Perancangan User Interface 132
4.4 Coding 140
4.5 Testing 141
4.5.1 Hasil Pengujian Halaman untuk Admin 141
4.5.2 Hasil Pengujian Halaman untuk Pegawai 143
4.5.3 Hasil Pengujian Halaman untuk User Masyarakat 144
BAB IV PENUTUP 145
5.1 Kesimpulan 145
5.2 Further Research 146
xiii
DAFTAR PUSTAKA 147
LAMPIRAN A Surat Keterangan Pengajuan Riset L1
LAMPIRAN B Surat Keterangan Telah Melakukan Riset L2
LAMPIRAN C Daftar Wawancara L3
LAMPIRAN D Hasil Evaluasi dan Pengujian Sistem L4
LAMPIRAN E Listing Program L5
LAMPIRAN F Hasil Print Out Modul Aplikasi Proses Perekayasa L6
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol Penghubung Flowchart 38
Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart 38
Tabel 2.3 Simbol Input Output Flowchart 40
Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram 42
Tabel 2.5 Notasi State Transition Diagram 43
Tabel 2.6 Elemen-elemen ERD 45
Tabel 2.7 Studi Literatur Sejenis 58
Tabel 4.1 Pemetaan Strategi Berdasarkan Analisis Kebutuhan 90
Tabel 4.2 Pemetaan Berdasarkan Knowledge Goal 92
Tabel 4.3 Index card untuk Hasil Penelitian Pegawai 93
Tabel 4.4 Index card untuk Hasil Proses Perekayasa 94
Tabel 4.5 Pemetaan Fitur 95
Tabel 4.6 Alur Proses 104
Tabel 4.7 Proses Mengolah Modul M.User 106
Tabel 4.8 Proses Mengolah Modul M.Modul 106
Tabel 4.9 Proses Mengolah Modul Dokumen 106
Tabel 4.10 Proses Mengolah Modul Laporan 107
Tabel 4.11 Proses Mengolah Modul Agenda 107
Tabel 4.12 Proses Mengolah Modul File 107
Tabel 4.13 Proses Mengolah Modul Kritik/saran 108
Tabel 4.14 Proses Mengolah Modul Berita 108
xiv
xv
Tabel 4.15 Proses Mengolah Modul Kategori 108
Tabel 4.16 Proses Mengolah Modul Forum 109
Tabel 4.17 Tabel Pegawai 121
Tabel 4.18 Tabel Kategori 121
Tabel 4.19 Tabel Berita 122
Tabel 4.20 Tabel File 122
Tabel 4.21 Tabel Dokumen 123
Tabel 4.22 Tabel Lembar Keputusan 124
Tabel 4.23 Tabel Lembar Kerja 124
Tabel 4.24 Tabel Lembar Perintah 125
Tabel 4.25 Tabel Kritik/saran 125
Tabel 4.26 Tabel Agenda 126
Tabel 4.27 Tabel Forum 126
Tabel 4.28 Tabel Comment 126
Tabel 4.29 Pengujian Halaman Interface untuk Admin 141
Tabel 4.30 Pengujian Halaman Interface untuk Pegawai 143
Tabel 4.31 Pengujian Halaman Interface untuk User Masyarakat 144
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Proses Extreme Programming 11
Gambar 2.1 Siklus Informasi 18
Gambar 2.2 Abstraksi Data, Informasi, dan Pengetahuan 20
Gambar 2.3 Empat Model Konversi Knowledge 22
Gambar 2.4 Empat Elemen Dasar Arsitektur Knowledge Management 31
Gambar 2.5 Core Process Knowledge Management 32
Gambar 2.6 Cardinality One to One 45
Gambar 2.7 Cardinality One to Many 45
Gambar 2.8 Cardinality Many to Many 46
Gambar 3.1 Proses Extreme Programming 65
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir 69
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPPT 74
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PDIS 76
Gambar 4.3 Flowchart Bisnis Proses Perekayasa 82
Gambar 4.4 Flowchart Bisnis Proses Perekayasa yang Diusulkan 83
Gambar 4.5 Flowchart Halaman Utama Admin 99
Gambar 4.6 Flowchart Halaman Utama Admin 1 100
Gambar 4.7 Flowchart Halaman Utama Admin 2 100
Gambar 4.8 Flowchart Halaman Utama Pegawai 101
Gambar 4.9 Flowchart Halaman Utama Pegawai1 102
Gambar 4.10 Flowchart Halaman Utama User Masyarakat 102
xvi
xvii
Gambar 4.11 Diagram Konteks Modul Aplikasi Proses Perekayasa 103
Gambar 4.12 Diagram Zero Modul Aplikasi Proses Perekayasa 105
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses ke-1 110
Gambar 4.14 Diagram Level 1 Proses ke-2 111
Gambar 4.15 Diagram Level 1 Proses ke-3 112
Gambar 4.16 Diagram Level 1 Proses ke-4 113
Gambar 4.17 Diagram Level 1 Proses ke-5 114
Gambar 4.18 Diagram Level 1 Proses ke-6 115
Gambar 4.19 Diagram Level 1 Proses ke-7 116
Gambar 4.20 Diagram Level 1 Proses ke-8 117
Gambar 4.21 Diagram Level 1 Proses ke-9 117
Gambar 4.22 Diagram Level 1 Proses ke-10 118
Gambar 4.23 Entity Relationship Diagram 119
Gambar 4.24 Penerjemahan ERD ke SLR 126
Gambar 4.25 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Masyarakat 127
Gambar 4.26 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Admin 128
Gambar 4.27 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Pegawai 129
Gambar 4.28 Gambaran konseptual dari elemen penyusunan sistem 134
Gambar 4.29 Rancangan Halaman Login 132
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Menu Utama Pegawai 133
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Menu Utama Admin 135
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Menu Utama Masyarakat 137
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A Surat Keterangan Pengajuan Riset L1
LAMPIRAN B Surat Keterangan Telah Melakukan Riset L2
LAMPIRAN C Daftar Wawancara L3
LAMPIRAN D Hasil Evaluasi dan Pengujian Sistem L4
LAMPIRAN E Listing Program L5
LAMPIRAN F Hasil Print Out Modul Aplikasi Proses Perekayasa L6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era perkembangan teknologi informasi dari tahun ketahun
yang semakin cepat dan pesat mendorong setiap sektor organisasi baik
formal maupun informal atau lembaga-lembaga lainnya untuk dapat
memanfaatkan teknologi informasi sebagai penunjang kegiatan kerja
sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Hal
ini disebabkan karena adanya kebutuhan manusia akan informasi yang
semakin hari semakin kompleks.
Knowledge dianggap sebagai salah satu aset bagi orang yang
memegang peranan penting. Knowledge yang ada jika tidak dipergunakan
dan dijaga dengan baik, maka akan menjadi sia-sia bahkan hilang.
Knowledge yang baik adalah knowledge yang dapat digunakan terus-
menerus dan dapat dikembangkan, diperbaharui dan dipelihara dengan
rapih.
Pengetahuan akan hilang disebabkan karena beberapa faktor,
diantaranya adanya mutasi kerja, kematian, pegawai yang resign
(berhenti), atau pindah ke instansi lainnya. Sehingga mengakibatkan
hilangnya pengetahuan dan kehilangan investasi yang sudah dilakukan,
karena pengetahuan diperoleh dari proses pembelajaran dan pengalaman
yang cukup panjang.
1
2
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga
pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi kementerian
negara riset dan teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.
Setelah melakukan studi lapangan pada tempat tersebut, terdapat
permasalahan mengenai budaya sharing knowledge karena hanya biasa
dilakukan antar personil, group kerja, ataupun rapat. Sehingga apabila
pegawai yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut sering kali tidak
mengetahui hal-hal yang dibahas pada pertemuan tersebut. Dan mengenai
proses perekayasa, hal ini dikarenakan belum selesainya pembuatan
database untuk memanage pengetahuan pegawai di BPPT sehingga pihak
Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS) belum mengetahui informasi
hasil proses perekayasa yang dimiliki oleh pegawai BPPT. Karena masing-
masing pegawai biasanya menyimpan data hasil penelitiannya di
komputernya masing-masing. Sehingga pengetahuan tersebut kurang
tersebarluaskan khususnya pegawai dan masyarakat yang ingin
mengetahui informasi tersebut.
Sebagai lembaga dibawah koordinasi kementerian negara riset dan
teknologi, BPPT mempunyai kurang lebih 2000 pegawai yang tersebar
dalam beberapa bidang teknologi diantaranya teknologi pangan, teknologi
informasi energi dan mineral, kebijakan teknologi, dan masih banyak lagi.
Dimana masing-masing pusat mempunyai koordinator untuk melakukan
penelitian sesuai dengan bidang teknologi.
3
Untuk mengelola konsep tersebut, maka diperlukan sebuah aplikasi
yang dapat merealisasikan konsep manajemen pengetahuan sebagai sarana
pendukung untuk meningkatkan informasi data perkembangan teknologi
pada proses perekayasa, mengingat instansi tersebut bertugas melakukan
riset dan teknologi.
Aplikasi yang dirancang memiliki kegunaan untuk mengelola dan
memanage pengetahuan berupa informasi data perkembangan teknologi
pada proses perekayasa yang dilakukan oleh pegawai yang berupa
dokumen ataupun pengetahuan yang masih dalam benak diri pegawai dan
sharing knowledge antar pegawai sehingga data yang sudah diteliti dan
pengetahuan yang masih dalam benak pegawai dapat share dalam bentuk
tulisan dan dapat diketahui oleh PDIS sebagai database knowledge proses
perekayasa. Informasi tersebut sangat berguna sebagai pendokumentasian
dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta personil yang
melakukan penelitian pada topik tersebut. Disamping itu, data yang sudah
diteliti juga dapat diketahui pegawai BPPT dan masyarakat yang ingin
mengetahui informasi tersebut. Hal ini agar dapat digunakan dalam rangka
memperlancar aliran informasi proses perekayasa di BPPT.
Dari uraian singkat diatas penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian yang berkaitan tentang proses perekayasa dengan pendekatan
knowledge management serta mencoba memberikan solusi untuk
menangani pendokumentasian proses perekayasa sehingga diperoleh
informasi data proses perekayasa beserta personil yang melakukan
4
penelitian pada topik tersebut yang penulis susun dalam tugas akhir yang
berjudul “MODUL APLIKASI PROSES PEREKAYASA DENGAN
PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (STUDI KASUS :
PUSAT DATA INFORMASI DAN STANDARISASI BADAN
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI)”
1.2. Permasalahan
A. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar belakang
penulisan, maka identifikasi permasalahan yang ada yaitu :
1. Budaya sharing knowledge yang dilakukan antar perekayasa
biasanya dilakukan antar personil, group kerja, dan pada saat rapat.
2. Pegawai dan masyarakat kurang mendapatkan informasi yang baik
mengenai hasil proses perekayasa.
3. Hasil proses perekayasa belum terdokumentasikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan yang ada yaitu :
1. Bagaimana memberikan kemudahan kepada pusat data informasi
dan standarisasi untuk mendokumentasikan hasil proses perekayasa
yang dilakukan pegawai di BPPT sehingga dapat diketahui oleh
pegawai dan masyarakat?
5
2. Bagaimana pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor
teknologi?
3. Bagaimana upaya untuk proses pendokumentasian dan
pengelompokan seputar program proses perekayasa, mengingat
banyaknya bidang teknologi di BPPT?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge
management ini merupakan modul yang hanya dibuat untuk
mendokumentasikan hasil proses perekayasa di BPPT.
2. Dalam penelitian ini, memfokuskan knowledge management hanya
pada faktor teknologi saja.
3. Modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge
management ini menggunakan metode XP (Extreme Programming),
sebagai metode pengembangan sistem dari tahap planning sampai
tahap testing.
4. Modul aplikasi yang digunakan dalam pengembangan ini adalah
menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan bantuan CMS
(content management system) Drupal serta menggunakan database
MySQL.
6
5. Merancang modul dan database proses perekayasa yang merupakan
salah satu bagian dari sistem yang digunakan di PDIS.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Lebih memperdalam konsep serta kegunaan dengan pendekatan
knowledge management yang difokuskan pada faktor teknologi.
2) Merancang modul aplikasi dengan pendekatan manajemen
pengetahuan yang berguna dan memiliki kemampuan dalam
pengelolaan dan memanage proses perekayasa.
3) Mengintegrasikan proses perekayasa ke dalam suatu database dan
dapat digunakan selanjutnya pada pusat data informasi dan
standarisasi, badan pengkajian dan penerapan teknologi sehingga
memudahkan proses pencarian informasi yang dibutuhkan.
4) Dapat menerapkan modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management kepada pegawai di BPPT.
B. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
a. Memberikan pemahaman terhadap penulis agar dapat berpikir
secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu
7
permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan
terstruktur.
b. Membantu penulis menyampaikan, menggunakan,
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi
suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu.
c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1),
Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
d. Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang
diperlukan mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja yang
sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja.
2. Bagi Instansi
a. Memberikan kemudahan dalam proses pendokumentasian proses
perekayasa di BPPT dan mudah diperoleh data perkembangan
teknologi beserta personil yang melakukan penelitian pada topik
tersebut.
b. Adanya modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan
knowledge management ini, digunakan dalam rangka
memperlancar aliran informasi data perkembangan teknologi pada
proses perekayasa di BPPT.
c. Ikut menunjang program akademik, serta membantu pemerintah
dalam menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di
bidangnya.
8
d. Sebagai upaya ikut membantu menyiapkan tenaga terampil bagi
mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.
3. Bagi Universitas
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh di bangku kuliah.
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya
dan sebagai bahan evaluasi.
c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
1.4. Metodologi Penelitian
Peneliti akan berhasil apabila mempunyai bekal ilmu yang
merupakan dasar berpikir. Hasil penelitian akan bertambah baik apabila
menguasi tentang ilmunya, disamping pengalaman meneliti merupakan
salah satu faktor penentu. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini :
a. Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan tiga
metode, yaitu :
1. Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata
tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
(Moh.Nazir,2005:175)
9
Mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan sistem (system
requirements). Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara
observasi di tempat penelitian, dalam hal ini adalah Pusat Data
Informasi dan Standarisasi (PDIS), Badan Pengkajian dan Penelitian
Teknologi (BPPT). Penulis terjun langsung ke lapangan untuk
mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini. Hal ini perlu
dilakukan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem
yang telah berjalan serta menentukan rancangan sistem baru yang
akan dibangun agar tetap sinkron dengan sistem yang sudah ada.
2. Survei
Survei adalah suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang,
untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan
dianalisis. (Prasetyo,dkk,2005:143)
Jenis-jenis penelitian survei sebagai berikut :
a. Mail and self administered questionnaire (Penelitian survei
dengan pertanyaan yang dikirimkan melalui pos dan responden
harus mengisi sendiri)
b. Face to face interview (Penelitian survei dengan metode
wawancara dan dengan tatap muka langsung)
c. Telephone interview (Penelitian survei dengan melalui telephone
langsung kepada responden). (Prasetyo,dkk,2005:144)
10
Dari jenis penelitian survei diatas, penulis menggunakan teknik
wawancara, karena peneliti melakukan wawancara dengan tatap
muka langsung. Wawancara adalah proses memperoleh data untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka
kepada penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) (Moh.Nazir,2005:195)
Selain melakukan pengumpulan data dengan metode observasi, juga
melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak-pihak yang
nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan dibuat ini.
Pihak yang dimaksud adalah bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing.,
Dr., selaku kepala sub bidang sistem dan jaringan, Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Ibu Lisda Rahayu M.Hum
selaku pegawai perpustakaan BPPT, mengingat data penelitian
pegawai tersimpan di perpustakaan BPPT.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka, yakni mengumpulkan data primer dan referensi
melalui literatur, buku, artikel maupun secara online menggunakan
media internet untuk mendapatkan referensi yang berhubungan
dengan penulisan skripsi ini.
Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian yaitu
teori modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan
11
knowledge management dan data langsung dari Pusat Data Informasi
dan Standarisasi mengenai alur dari proses perekayasa di BPPT.
b. Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan
Extreme Programming (XP). Sebuah pendekatan berorientasi objek
atau model pengembangan perangkat lunak yang mencoba
menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan
tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. Aktifitas yang
akan dilakukan dalam pengembangan ini meliputi planning, design,
coding, testing.
Gambar 1.1 Proses Extreme Programming
(Sumber : Roger S.Pressman,2005:110)
12
1. Planning
Kebutuhan awal user atau biasa disebut pengumpulan user stories
dari client yang client tetapkan prioritasnya. Setiap story ditetapkan
harga dan lama pembangunan, jika terlalu besar, story dapat
dipecah menjadi beberapa story yang lebih kecil.
2. Design
Pada tahap design dibuat dalam lingkup kecil dan sederhana. Tidak
perlu melakukan antisipasi terhadap berbagai perubahan
dikemudian hari. Dengan desain yang simpel apabila terjadi
perubahan maka membuat desain baru untuk mengatasi perubahan
tersebut dapat dengan mudah dilakukan dan resiko kegagalan
desain dapat diperkecil. Jika temui kesulitan, prototype dibangun
(spike solution). Lakukan refactoring, yaitu mengembangkan
desain dari program setelah ditulis.
3. Coding
Siapkan unit test sebelum pengkodean dipakai sebagai fokus
pemrogram untuk membuat program. Pair programming dilakukan
untuk real time program solving dan real time quality assurance.
4. Testing
Menggunakan unit test yang dipersiapkan sebelum pengkodean.
Unit-unit tersebut disatukan dan dilakukan pengujian secara
keseluruhan. (Roger S.Pressman, 2005: 110-112)
13
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimaksudkan agar pembaca mendapatkan
gambaran secara umum tentang sistematika penyusunan laporan skripsi.
Sistematika penulisan yang akan disajikan nantinya adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran umum tentang pemilihan judul, latar
belakang pengambilan judul, permasalahan, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan teori-teori khusus yang berhubungan dengan permasalahan
modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge
management.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penjelasan mengenai metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem yang digunakan untuk sistem.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang penjelasan langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengembangan sistem yang terdiri dari pembahasan hasil penelitian,
operasi program dan pengujian program.
14
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan penutup yang berisi kesimpulan yang berisi jawaban dari
permasalahan serta saran yang dapat membantu pengembangan sistem ini
di masa yang akan datang.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan teori-teori dasar yang digunakan pada penelitian
seperti pengertian data, informasi, konsep dasar knowledge management,
pendekatan pembangunan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan
knowledge management, perancangan database, dan perangkat lunak yang
digunakan dalam pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management, serta studi literatur sejenis.
2.1. Pengertian Data
Data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang
terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada. Data mengenai
fakta-fakta penting organisasi harus direkam dan dikelola secara baik
sehingga dapat dipakai/diakses secara efisien sehingga efektif mendukung
operasi dan pengendalian organisasi. Data merupakan sumber daya
penting pada manajemen modern. Untuk itu, organisasi perlu melakukan
penataan dan manajemen data yang baik agar data yang dimiliki organisasi
dapat berdaya guna secara maksimal. (Hariyanto,2004:3)
Data merupakan bentuk jamak dari bahasa asing datum. Menurut Ir.
Fathansyah, dalam bukunya “Basis Data”, data adalah representasi dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (karyawan, mahasiswa,
pembeli), barang (hewan, peristiwa, konsep, keadaan) yang direkam dalam
15
16
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
(Faisal,2008:1)
Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau
kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata.
(Mulyanto,2009:15)
Dari tiga pengertian definisi diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian data merupakan segala sesuatu berupa fakta yang ada
dan yang terjadi dan dilambangkan dalam bentuk angka, simbol, teks,
gambar, dan bunyi.
Model data dibagi dua yaitu data terstruktur, proses data yang
dilaksanakan menurut prosedur, kebiasaan, aturan yang berlaku dan
dikerjakan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Contoh: proses
akuntansi barang. Dan data tidak terstruktur adalah proses data yang
dilaksanakan tidak mengikuti prosedur, tidak mengikuti aturan, dan
cenderung mengikuti hal baru. Contoh : Perencanaan riset/penelitian,
peneliti membuat proposal penelitian dengan hasil yang diharapkan bisa
selesai dalam tempo 3 tahun. Ternyata dalam pengerjaannya selesai 2,5
tahun, sehingga waktu penyelesaiannya lebih cepat dari yang
direncanakan. (Hal ini menunjukan hal baru yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan) (Faisal,2008:14)
17
2.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah dan siap digunakan oleh
pengambil keputusan. Informasi merupakan produk akhir dari suatu
sistem. Dalam pengelolaan sistem diperlukan data-data yang sudah diolah,
baik berupa data matematis yang dijadikan dasar bagi pimpinan dalam
menentukan langkah ke depan. (Faisal,2008:17)
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Mulyanto,2009:12)
Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk
para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. (Gaol,2008:7)
Dari tiga definisi diatas penulis dapat penyimpulkan bahwa
pengertian informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
bermanfaat untuk pengambil keputusan yang sudah ditetapkan bersama
dalam menentukan langkah ke depan.
Nilai suatu informasi berhubungan dengan pengambil keputusan.
Dalam menetapkan nilai, pengambil keputusan tentunya mempelajari,
menelaah informasi tersebut apakah layak untuk dilempar ke pasaran atau
tidak, dengan pemberian nilai jual terhadap informasi tersebut.
Informasi yang disampaikan terhadap pengguna merupakan output
dari data yang sudah diolah. Fungsi dari informasi adalah untuk
menambah ilmu bagi pengguna juga bisa mengurangi ketidakpastian
pemakai. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambil keputusan untuk
18
bertindak sesuai yang diinginkan tetapi menjadi bahan bagi pengambil
keputusan untuk bertindak berdasar hasil yang telah dicapai.
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan
dalam menghasilkan informasi. (Ladjamudin,2005:11),
Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Siklus Informasi
(Sumber : Ladjamudin,2005:11)
Tiga pilar yang menentukan kualitas informasi, yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.
Input
(Data)
Proses
( Pengolahan Data)
Output
(Informasi)
19
Karakteristik dari informasi yang baik ada lima, yaitu :
1. Partinent yaitu informasi yang disediakan harus berhubungan
dengan bisnis yang sedang ditangani dan apa-apa yang penting dari
orang yang membutuhkan informasi tersebut
2. Timely yaitu tepat pada waktunya
3. Accurate yaitu bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan
4. Reduce Uncertainly yaitu meminimalisir adanya ketidakpastian
5. Element of Surprised yaitu informasi berisikan sesuatu hal yang
orang-orang tahu atau belum mengetahuinya.
2.3. Konsep Dasar Knowledge Management
2.3.1. Pengertian Knowledge
Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau
seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar
untuk bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan
seseorang atau institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda
atau tindakan yang lebih efektif dari tindakan sebelumnya.
(Tobing,2007:16)
Knowledge dapat diartikan sebagai actionable information
atau informasi yang dapat ditindaklanjuti atau informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk bertindak, untuk mengambil
keputusan dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu.
(Tobing,2007:17)
20
Pengetahuan (knowledge) adalah kombinasi dari naluri,
gagasan, aturan, dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau
keputusan(Alter,1992). Informasi yang dipadukan dengan
pengalaman masa lalu dan keahlian akan memberikan suatu
pengetahuan yang tentu saja memiliki nilai yang tinggi.
(Mulyanto,2009:19)
Dari tiga pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian knowledge adalah informasi yang dapat
mengubah sesuatu dan dapat ditindaklanjuti sebagai dasar untuk
mengambil keputusan yang lebih efektif dari sebelumnya.
Pengetahuan memiliki derajat paling tinggi dibandingkan
dengan data dan informasi, tetapi dari segi kuantitas yang lebih
sedikit dibandingkan data dan informasi.
Gambar 2.2. Abstraksi Data, Informasi, dan Pengetahuan
Sumber : Agus Mulyanto,2009:19
Dari gambar diatas, untuk memahami manajemen
pengetahuan dengan baik, penting pula diketahui perbedaan antara
data, informasi, dan pengetahuan. Mengingat antara data,
21
informasi, dan pengetahuan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Pemahaman antara data, informasi, dan pengetahuan
lebih mudah diperoleh bila dilihat dari nilai hierarkinya. Data pada
dasarnya berupa simbol-simbol, fakta-fakta, angka-angka, grafik,
peta atau hasil observasi. Sementara itu informasi adalah data yang
telah ditambahkan makna tertentu. Data berubah menjadi informasi
ketika data tersebut telah melalui penyaringan atau penyusunan.
Adapun pengetahuan yaitu informasi yang telah dievaluasi, disusun
dan dikelola serta telah diberi tujuan. (Sangkala,2007:89)
Proses tranformasi informasi menjadi knowledge menurut
Davenport dan Prusak (1996) juga melalui empat tahapan yang
dimulai dengan huruf C, yaitu :
1. Comparison : membandingkan informasi pada situasi tertentu
dengan situasi-situasi yang lain yang telah diketahui.
2. Consequences : menemukan implikasi-implikasi dari informasi
yang bermanfaat untuk pengembilan keputusan dan tindakan.
3. Connections : menemukan hubungan-hubungan bagian-bagian
kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya.
4. Conversations : membicarakan pandangan, pendapat serta
tindakan orang lain terkait informasi tersebut. (Tobing,2007: 18)
Polanyi seorang ahli kimia merupakan orang pertama yang
memperkenalkan bahwa knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit
knowledge dan explicit knowledge.
22
a. Tacit Knowledge merupakan knowledge yang diam dalam benak
manusia dalam bentuk intuisi, judgment, skill, values, dan belief
yang sangat sulit diformalisasikan dan share dengan orang lain.
b. Explicit knowledge adalah knowledge yang dapat atau sudah
terkodifikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk berwujud
lainnya sehingga dapat dengan mudah ditransfer dan
didistribusikan dengan menggunakan berbagai media. Explicit
knowledge dapat berupa formula, kaset/cd video dan audio,
spesifikasi produk atau manual.
Kedua jenis knowledge tersebut, oleh Nonaka dan Takeuchi
(1995) dapat dikonversi melalui empat jenis proses konversi, yaitu :
sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi. Keempat
jenis proses konversi ini disebut SECI process (S:Socialization,
E:Externalization, C:Combination, dan I:Internalization) seperti
yang dilukiskan dalam gambar empat model konversi knowledge
dibawah ini, yaitu :
Dari
Ke
Tacit Knowledge Explicit Knowledge
Tacit Knowledge Sosialisasi Eksternalisasi
Explicit Knowledge Internalisasi Kombinasi
Gambar 2.3 Empat Model Konversi Knowledge
(SECI Process, Nonaka & Takeuchi, 1995)
(Sumber : Paul L.Tobing,2007: 20)
23
1. Sosialisasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit
knowledge melalui interaksi dan pengalaman langsung.
2. Eksternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge
menjadi explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi.
3. Kombinasi merupakan proses konversi tacit knowledge menjadi
explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan
pengaplikasian explicit knowledge dan informasi.
4. Internalisasi merupakan proses pembelajaran dan akuisasi
knowledge yang dilakukan oleh anggota organisasi terhadap
explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh organisasi
melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge
anggota organisasi. Misalnya dengan seseorang membaca buku
dan kemudian mempraktekkan teori-teori yang ada di dalam
buku tadi, maka orang tersebut akan mengembangkan
pengetahuannya sendiri.(Tobing,2007:21)
2.3.2. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses kerja sama antara dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Gaol,2008:5)
24
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. (Hasibuan,2009:9)
Dari dua pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian manajemen adalah suatu ilmu untuk mengatur
perencanaan dan pemanfaatan, baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
antara dua orang atau lebih yang saling bekerja sama.
2.3.3. Pengertian Knowledge Management
Manajemen pengetahuan pada dasarnya muncul untuk
menjawab pertanyaan bagaimana seharusnya mengelola
pengetahuan, dan bagaimana mengelolanya. Kesadaran untuk
menerapkan pendekatan manajemen pengetahuan ke dalam strategi
bisnis diperlukan karena terbukti perusahaan yang menjadikan
sumber daya pengetahuan sebagai aset utamanya senantiasa
mampu mendorong perusahaan lebih inovatif yang bermuara
kepada kepemilikan daya saing perusahaan terhadap para
pesaingnya.
Beberapa ahli mencoba memberikan definisi mengenai
manajemen pengetahuan, namun masing-masing definisi tersebut
bila dicermati ternyata memiliki makna yang berbeda-beda.
25
Manajemen pengetahuan merupakan pelaksanaan penciptaan,
penangkapan, pentransferan, dan pengaksesan pengetahuan dan
informasi yang tepat ketika dibutuhkan untuk membuat keputusan
yang lebih baik, bertindak dengan cepat, serta memberikan hasil
dalam rangka mendukung strategi bisnis.
Manajemen pengetahuan sebagai sistem yang memungkinkan
perusahaan menyerap pengetahuan, pengalaman, dan kreatifitas
para stafnya untuk perbaikan kinerja perusahaan.(Sangkala,2007:7)
Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan
sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan
knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk
menciptakan nilai, merupakan definisi dari American Productivity
and Quality Centre (APQC). (Tobing,2007:8)
Dari empat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian knowledge management adalah sistem
pelaksanaan penciptaan, penangkapan, pentransferan, dan
pengaksesan pengetahuan dan informasi yang tepat ketika
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk
perbaikan kinerja perusahaan.
Peranan manajemen pengetahuan dapat dilihat terutama
dalam kaitan dengan penggunaan pengetahuan sebagai basis untuk
melahirkan inovasi, meningkatkan responsivitas terhadap
kebutuhan pelanggan dan stakeholders, meningkatkan
26
produktivitas dan kompetensi karyawan yang telah diberi tanggung
jawab. Sementara itu, tujuan manajemen pengetahuan dapat
difahami melalui aktivitasnya yang berupaya mengembangkan dan
mempertahankan dinamika dan daya saing perusahaan yang
bertumpu kepada sumber daya (Knowledge Assets.)
Dalam perspektif manajemen pengetahuan, karyawan dan
pimpinan bersama-sama memberi kontribusi secara signifikan
kepada organisasi, terutama dalam hal penciptaan modal
intelektual. Oleh karena itu, proses terjadinya penciptaan dan
berbagi pengetahuan tidak lagi berpusat pada diri seorang manajer
atau pimpinan, tetapi bersama-sama dengan karyawan.
Pimpinan dalam konteks manajemen pengetahuan harus
mampu mengubah gaya manajemennya, sejalan dengan kondisi
karyawan yang telah mengalami perubahan cara didalam
memandang dirinya. Karakter pekerja berpengetahuan (Knowledge
worker) harus lebih dianggap sebagai pekerja yang dapat membuat
perencanaan, mengelola, dan melaksanakan setiap pekerjaannya
tanpa harus terlalu dikontrol dan diberi petunjuk.
(Sangkala,2007:275)
27
2.3.4. Faktor-Faktor Penting dalam Implementasi Knowledge
Management
Faktor penting dalam implementasi knowledge management
diantaranya sebagai berikut:
a. Manusia
Pada hakekatnya knowledge berada di dalam pikiran manusia
berupa tacit knowledge. Carla O’Dell mengatakan bahwa 80%
knowledge adalah berupa tacit knowledge dan hanya 20% berupa
knowledge eksplicit (Girard,2006). Disamping sebagai sumber
knowledge, manusia pada hakikatnya juga merupakan pelaku dari
proses-proses yang ada didalam knowledge management (KM).
Meningkatkan motivasi dan membangkitkan partisipasi anggota
organisasi dalam implementasi KM, melakukan pendekatan-
pendekatan manajemen sumber daya manusia (SDM). Berbagai
penelitian, tulisan, dan praktek implementasi KM membuktikan
bahwa pemberian reward merupakan salah satu faktor yang
signifikan dalam menentukan keberhasilan implementasi KM.
b. Teknologi
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sudah merasuk ke
semua aspek kegiatan manusia membuat penggunaan teknologi
informasi menjadi salah satu enabler dari KM. perkembangan TI
membuat semakin banyak proses yang diotomasi dan juga
semakin banyak pekerja yang menghabiskan waktunya di depan
28
komputer baik untuk melakukan pekerjaan analisis, mengeksekusi
proses bisnis maupun untuk berkomunikasi. Internet saat ini
sudah menjadi interface dan sekaligus integrator antara manusia
dengan manusia lainnya.
c. Organisasi
Organisasi berkaitan dengan penanganan aspek operasional dari
aset-aset knowledge, termasuk fungsi-fungsi, proses-proses,
struktur organisasi formal dan informal, ukuran dan indikator
pengendalian, proses penyempurnaan, dan rekayasa proses bisnis.
d. Learning
Garvin (1998), mendefinisikan learning organization sebagai
ketrampilan organisasi dalam lima aktifitas utama, yaitu :
1. Penyelesaian masalah secara sistematis
2. Pengujicobaan pendekatan-pendekatan baru
3. Belajar dari pengalaman masa lalu
4. Belajar dari praktek terbaik
5. Transfer/sharing knowledge secara cepat dan efisien ke seluruh
organisasi. (Tobing,2007:28)
2.3.5. Faktor penting knowledge management : Teknologi
Teknologi adalah salah satu komponen utama yang
membentuk arsitektur operasi knowledge management (KM),
bersama-sama dengan komponen proses dan organisasi. Teknologi
29
khususnya teknologi informasi merupakan salah satu pendorong
yang memunculkan KM.
Fokus pada teknologi dan infrastruktur ini dapat terjadi
sebagai jalan pintas dari upaya unit KM untuk menampilkan
“wujud yang nyata” dari KM itu sendiri. Adanya aplikasi untuk
knowledge sharing diharapkan dapat mengakomodir keinginan
banyak pihak yang ingin merasakan sensasi dan melihat secara
nyata wujud dari KM itu sendiri.
Fungsi utama infrastruktur KM atau KM Tool adalah untuk
memfasilitasi knowledge sharing dan untuk menyimpan explicit
knowledge yang sudah dalam format digital ke dalam knowledge
repository perusahaan (yang menjadi salah satu fitur dari KM tool).
Knowledge repository ini dapat diakses melalui internet dan
intranet. Sementara untuk transfer tacit knowledge adalah lebih
efektif dilakukan melalui interaksi personal, kalaupun itu tetap
dilakukan secara online, maka tacit knowledge harus dikonversi
lebih dahulu menjadi explicit knowledge dalam bentuk data digital
kemudian baru dapat dibagikan melalui media dan jaringan yang
tersedia.(Tobing, 2007 :115-120)
2.3.6. Arsitektur Knowledge Management
Tujuan penyusunan arsitektur knowledge management (KM)
adalah untuk menyediakan kerangka dan landasan bagi
30
pengembangan dan pengoperasian inisiatif KM. sedangkan
arsitektur KM didefinisikan sebagai deskripsi tentang komponen
dan kapabilitas serta keterkaitan atau interrelationship antar
komponen dalam merealisasikan keuntungan dan manfaat KM
terhadap perusahaan.
Elemen-elemen yang ada dalam arsitektur KM adalah strategi
KM, peran dan value proposition, model operasi, dan arsitektur
dari KM, harus selaras dengan visi, misi, dan objektif strategis
perusahaan. Sejatinya eksistensi KM adalah untuk mendukung
perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya. Ketidakselarasan
antara strategi KM dengan strategi perusahaan akan membuat KM
menjadi beban tambahan bagi organisasi.
Elemen berikutnya adalah peran dan value proposition dari
KM. untuk menegaskan kontribusinya KM harus mendeklarasikan
peran dan value yang ditawarkan KM kepada perusahaan. Hal ini
penting disamping untuk meyakinkan manajemen dan anggota
organisasi lainnya akan perlunya implementasi KM di perusahaan
tersebut, juga untuk memperjelas posisi dan peran KM dalam
organisasi.
Model operasi, yaitu komponen yang menjelaskan bagaimana
sebuah perusahaan merealisasikan visi, misi dan objektif strategis,
serta bagaimana perusahaan dapat menyampaikan value
proposition kepada perusahaan dan anggota organisasi.
31
Elemen yang terakhir adalah arsitektur operasi. Arsitektur
operasi terdiri dari tiga sub elemen yaitu: proses, organisasi, dan
teknologi. Arsitektur operasi mendefinisikan proses-proses yang
dibutuhkan untuk merealisasikan model operasi, unit dan
kualifikasi orang yang mengeksekusi proses-proses itu, dan dengan
teknologi apa proses-proses itu dieksekusi. (Tobing,2007:33)
Gambar 2.4 Empat Elemen Dasar Arsitektur Knowledge Management
(Sumber : Paul L.Tobing,2007:34)
2.3.7. Proses Utama dalam Manajemen Pengetahuan
Untuk mengatur dan mengelola pengetahuan perusahaan atau
organisasi perlu dilakukan pengelompokkan dan pengkategorian
masalah yang ditemui di perusahaan tersebut. Ini dilakukan untuk
mengidentifikasi aktifitas yang dianggap sebagai proses inti
knowledge management dan terkait satu dengan yang lainnya.
Dalam proses pengidentifikasian tersebut diperlukan metode
analisis yang disebut core process knowledge management (proses
inti manajemen pengetahuan). (Probst et. Al,2000:29)
KM Strategy
Peran dan Value Proposition
Model OperasiArsitektur Operasi
32
Manajemen pengetahuan memiliki enam unsur proses inti
yaitu :
Gambar 2.5 Core Process Knowledge Management
(Sumber : Probst et Al,2000:30)
a. Knowledge identification
Mengidentifikasi pengetahuan eksplisit berarti menganalisa dan
menggambarkan lingkungan perusahaan. Banyak sekali
perusahaan yang kesulitan untuk mengatur gambaran umum
data internal dan eksternal, informasi dan kemampuan.
Ketidakjelasan menyebabkan ketidakefisienan, keputusan yang
tidak tersampaikan, dan duplikasi. Knowledge management
yang efektif harus memastikan kejelasan eksternal dan internal
dan membantu karyawan secara individual untuk menentukan
apa yang mereka butuhkan.
b. Knowledge Acquisition
Perusahaan memasukkan bagian terpenting dari pengetahuan
mereka dari luar. Hubungan dengan customer, supplier, pesaing,
dan mitra kerja disadari mempunyai potensi untuk menghasilkan
33
pengetahuan. Perusahaan juga dapat membeli pengetahuan yang
tidak bisa dibangun sendiri dengan merekrut ahli atau
memperolehnya dari perusahaan lain. Knowledge management
yang sistematik harus mengambil kemungkinan ini sebagai
sesuatu yang harus diperhatikan.
c. Knowledge Development
Pembangunan pengetahuan sebagai building block yang
melengkapi dalam memperoleh pengetahuan. Fokusnya adalah
menghasilkan kemampuan baru, produk baru, ide yang lebih
baik, dan proses yang lebih efisien.
Secara tradisional, pembangunan pengetahuan dipakai
perusahaan dalam melakukan riset pasar, membangun
departemen, padahal pengetahuan penting dapat juga muncul
dari salah satu bagian dalam organisasi. Dalam building block
ini, diperiksa secara umum apa yang dilakukan perusahaan
dalam berhadapan dengan ide baru dan menggunakan kreativitas
karyawannya. Ketika dipertimbangkan dari sudut pandang
knowledge management, bahkan aktivitas yang dahulu
dipandang sederhana, seperti proses produksi dapat dianalisa
dan dioptimalkan sehingga menghasilkan pengetahuan.
d. Knowledge Sharing dan Distribution
Pembagian dan distribusi pengetahuan didalam organisasi
adalah kondisi yang vital untuk mengubah informasi yang
34
dikhususkan atau pengalaman menjadi suatu yang dapat
digunakan oleh organisasi. Penentuan pada siapa saja
pengetahuan tersebut dapat diakses dan seberapa luas akses
yang diberikan. Pendistribusian pengetahuan memerlukan
fasilitas yang menunjang agar pengetahuan yang dimaksud
dapat diterima oleh orang yang bersangkutan. Langkah yang
paling penting adalah menganalisa peralihan pengetahuan dari
individual ke group atau organisasi. Distribusi pengetahuan
adalah proses membagi dan menyebarluaskan pengetahuan yang
sudah ada dalam organisasi.
e. Knowledge Utilization
Keseluruhan inti dari knowledge management adalah
memastikan bahwa pengetahuan yang sudah ada dalam
organisasi dipakai secara produktif untuk keuntungan organisasi
tersebut. Tetapi ada beberapa hal yang tidak menjadi penentu
yaitu identifikasi yang sukses, dan distribusi pengetahuan yang
penting tidak menjamin bahwa pengetahuan itu akan dipakai
oleh perusahaan dalam aktifitasnya sehari-hari.
f. Knowledge Retention
Kompetensi yang dibutuhkan tidak secara otomatis tersedia
setiap saat. Pemeliharaan yang selektif dari informasi, dokumen,
dan pengalaman-pengalaman membutuhkan manajemen.
Organisasi biasanya mengkomplain bahwa penyusunan
35
organisasi kembali akan menghabiskan sebagian ingatan
organisasi. Proses-proses untuk memilih, mengurutkan dan
secara berkala meng-update knowledge tersebut dari nilai
potensi masa mendatang harus didistrukturisasikan secara hati-
hati. Knowledge retention bergantung pada penggunaan yang
efisien dari media penyimpanan organisasi global.
2.3.8. Knowledge Goal
Salah satu tujuan inti dari manajemen didalam perusahaan
adalah mewujudkan goals dari perusahaan. Hal tersebut akan
berdampak pada proses bisnis yang jelas didalam perusahaan.
Dengan adanya tujuan dari perusahaan, maka akan dibuat rencana
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. (Probst dan
Romhardt,2000:45)
Knowledge goal, dibuat berdasarkan tujuannya mendukung
strategi manajemen. Dimana didalam knowledge goal, dukungan
terhadap tujuan tersebut dibagi berdasarkan tiga bagian besar, yaitu
normative, strategic, dan operasional.
1. Normative
Adalah dukungan knowledge management yang berdampak
pada perilaku management perusahaan. Dimana dengan adanya
perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang
36
optimal, maka perusahaan akan dengan mudah bergerak untuk
mencapai tujuannya.
2. Strategic
Adalah dukungan knowledge management yang berdampak
pada pengembangan strategi perusahaan. Seperti pada bentuk
struktur perusahaan, management sistem, yang berdampak
langsung pada strategi perusahaan didalam mencapai tujuannya.
3. Operasional
Adalah dukungan knowledge management yang berdampak
pada bentuk-bentuk kegiatan atau aktifitas kerja didalam
perusahaan.
2.4. Pendekatan Pembangunan Modul Aplikasi Proses Perekayasa
2.4.1. Flowchart (Bagan Alir)
A. Pengertian Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus
yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu
algoritma (Ladjamudin, 2005:263).
Bagan alir sistem digunakan untuk menggambarkan proses
dari sistem yang lama atau sistem baru yang diusulkan. Bagan alir
juga menunjukan arus dari dokumen-dokumen yang ada di
37
organisasi, sehingga disebut juga dengan nama bagan alir
dokumen (document flow chart) (Jogiyanto HM,2005:455)
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses
dengan komputer, yaitu :
1. System Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem
dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media
penyimpanan dalam proses pengolahan data.
2. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang
digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan
masalah dalam suatu program (Ladjamudin,2005:263)
B. Simbol Flowchart
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat
bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol
yang digunakan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara
simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini
disebut juga connecting line, simbol-simbol tersebut adalah :
38
No Simbol Nama dan Keterangan
1. Simbol arus /flow
Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses
2. Simbol communication link
Untuk menyatakan bahwa ada suatu transisi suatu data / informasi dari satulokasi kelokasi lainnya
3.
Simbol connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang sama
4. Simbol offline connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang berbeda
Tabel 2.1. Simbol Penghubung Flowchart (Ladjamudin,2005:266)
2. Processing Symbols (Simbol Proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam
suatu proses / prosedur, simbol-simbol tersebut adalah :
No Simbol Nama dan Keterangan
1.
Simbol Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya kedalam halaman/lembar yang berbeda
39
2. Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer(manual)
3. Simbol Decision/logika Untuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak
4.
Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk member harga awal
5.
Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program
6.
Simbol Keying Operation Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
7. Simbol off-line storage Untuk menunjukkan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu
40
8.
Simbol Manual Input Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard
Tabel 2.2. Simbol Proses Flowchart (Ladjamudin, 2005 : 267)
a. Input-output Symbols
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan
sebagai media input atau output, simbol-simbol tersebut
adalah :
No Simbol Nama dan Keterangan
1. Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya
2.
Simbol Punched Card Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
3.
Simbol Magnetic-tape unit Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita
41
4.
Simbol Disk Storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
5.
Simbol document Untuk mencetak laporan ke printer
6.
Simbol display Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer)
Tabel 2.3. Simbol input output flowchart (Ladjamudin,2005:268)
2.4.2. Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang
digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi
data yang bergerak dari pemasukan data sehingga ke keluaran
(Mahyuzir,1991). (Mulyanto,2009:277)
a. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem
(Ladjamudin,2005 : 64)
b. Diagram Zero (Overview Diagram)
Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses
dari data flow diagram.
42
c. Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses yang
ada dalam diagram zero.
Elemen-elemen data yang digunakan dalam proses DFD adalah
sebagai berikut:
Simbol Nama Keterangan
Kesatuan Luar
(External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan masukan ke dalam sistem atau menerima data dari sistem. External entity tidak termasuk bagian dari sistem.
Arus Data
(Data Flow)
Tempat mengalir informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ini mengalir diantara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
Proses (Proccess)
Apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentranformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang dihasilkan.
Simpanan Data
(Data Store)
Tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem, yang disimbolkan dengan sepasang garis sejajar dengan sisi samping terbuka.
Tabel 2.4. Simbol Data Flow Diagram
(Sumber: Ladjamudin,2005: 72)
43
2.4.3. State Transition Diagram
State transition diagram digunakan untuk menggambarkan
urutan dan variasi screen yang dapat muncul ketika pengguna
sistem mengunjungi terminal. (Written, 2004: 636)
Notasi dalam state transition diagram adalah sebagai berikut :
Notasi Nama Keterangan
Display Screen
Digunakan untuk menggambarkan apa yang akan muncul selama dialogue
Aliran control
Menggambarkan aliran control & menggerakkan kejadian yang akan menyebabkan screen menjadi aktif atau menerima focus
Tabel 2.5 Notasi State Transition Diagram
(Sumber: Written, 2004: 636)
2.5. Perancangan Database
2.5.1. Konsep Dasar Database
Database adalah kumpulan dari elemen data yang saling
berhubungan. (Mulyanto,2009:191)
Pengertian database adalah kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. (Jogiyanto HM, 2005: 46)
44
Dari dua pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian database adalah kumpulan beberapa data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
2.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model jaringan data yang menekankan pada
struktur-struktur dan relationship data (Ladjamudin,2005:142).
Tujuan ERD adalah untuk menunjukan objek data (Entity)
dan relationship yang ada pada objek tersebut.
Langkah-langkah Pembuatan ERD :
1. Tentukan Entity yang diperlukan
2. Tentukan hubungan antara entity
3. Tentukan Cardinality ratio
4. Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entity
5. Tentukan key diantara atribut
Elemen- elemen dalam ERD adalah sesuai dengan tabel dibawah
ini:
Simbol Nama Keterangan
Entitas
Entity adalah sesuatu apa saja yang ada dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.
45
Atribut
Atribut adalah sifat, karakteristik, atau elemen dari tiap entitas maupun relationship.
Relationship
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Link
Menghubungkan antara entitas satu dengan entitas lainnya.
Tabel 2.6 Elemen-elemen ERD
(Sumber: Sutabri,2005:164)
Dalam ERD terdapat kardinalitas relasi, kardinalitas relasi
adalah tingkat hubungan yang terjadi antara entity, di dalam sistem.
Tiga macam kardinalitas relasi yaitu:
1. One to one
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian
pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan
satu kejadian pada entitas kedua, atau sebaliknya.
1 1
Gambar 2.6 Cardinality One to One
2. One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak
ke satu. Tergantung pada arah mana hubungan itu dilihat.
1 M
Gambar 2.7 Cardinality One to Many
46
3. Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian
pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan
kejadian pada entitas lainnya.
Gambar 2.8 Cardinality Many to Many
2.6. Perangkat Lunak
2.6.1. PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan
sebagai bahasa scriprt sever side dalam pengembangan web yang
disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan php memungkinkan web
dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi
lebih mudah dahn efisien. PHP merupakan software open source yang
disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara
bebas dari situs resminya.
Menurut pembuatnya dapat dilihat di home page PHP
(http://www.php.net), “And PHP is HTML embedded scripting
language. Much of syntax is borrowed from C, Java and PERL with a
couple of unique PHP-specific feature thrown in. The goal of language
is to allow web developers to write dynamically generated pags
quickly.” (Husni, 2007:109).
M M
47
PHP (PHP : Hypertext Preprocessor) adalah bahasa
pemrograman scripting sisi server (server side), bahasa pemrograman
yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen HTML
secara on-the-fly. PHP merupakan interpreter yang dapat dieksekusi
sebagai program CGI untuk server web atau dijadikan modul dari
server web. PHP merupakan bahasa script selain paling popular di
lingkungan pemrogram, pengembang web, di lingkungan server web
Apache, kini juga telah menjadi salah satu alternative bahasa script di
lingkungan server web windows (Sidik, 2005:323-324).
PHP memiliki bayak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa
script sejenis. Berikut ini adalah beberapa kelebihan php :
1. Mengurangi waktu untuk mebuat situs web besar.
2. Dapat membuat halaman web tergantung pengguna berdasarkan
pada informasi yang diperoleh dari mereka.
3. Terdapat ratusan tool dan contoh online yang dapat digunakan
langsung kedalam aplikasi yang dibuat.
4. Memungkinkan pembuatan shopping cart untuk web site e-
commerce.
5. Dapat melakukan apa saja yang dapat dilakukan CGI, seperti
mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web
dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies.
48
6. PHP dapat bekerja pada banyak platform termasuk linux dan varian
Unix lain, Windows dan Mac. Dan juga mendukung banyak web
server dan bahkan php dapat bekerja sebagai CGI processor.
2.6.2. Drupal
1. Sejarah Drupal
Pada tahun 2000 Dries Buytaert, seorang mahasiswa
University of Antwerp, membuat sebuah website sederhana
untuk keperluan diskusi, melaporkan status jaringan komputer
atau sekedar berbagai informasi bersama delapan temannya.
Software ini tidak mempunyai nama sampai akhirnya setelah
mereka lulus kuliah mereka memutuskan untuk menempatkan
website ini secara online agar mereka tetap dapat saling
berkomunikasi. Nama sebenarnya yang dipilih oleh Dries
Buytaert adalah “dorp.org” yang berarti “desa atau dusun”
dalam bahasa Belanda tetapi karena salah lihat pada daftar
domain yang tersedia maka terpilih “drop.org”. Setelah online
maka beberapa fasilitas ditambahkan pada website ini seperti
moderation, syndication, rating dan distributed authentication.
Pada Januari 2001, Dries memutuskan untuk melepas
drop.org dengan nama “Drupal” dengan tujuan agar orang lain
dapat menggunakan dan mengembangkan platform ini. Drupal
49
sendiri berasal dari cara menyebut dalam bahasa Inggris sebuah
kata Belanda “druppel” yang berarti “drop”.
2. Pengertian Drupal
Content management system (CMS) adalah sebuah sistem
yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam
mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website
dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal
yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis
maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa
untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi
tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster.
Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen
konten yang bebas dan terbuka yang didistribusikan dibawah
lisensi GPL (General Public License) dan berbasis bahasa
pemprograman PHP, Pengembangan dan perawatannya
dilakukan oleh ribuan komunitas pengguna dan pengembang di
seluruh dunia. Drupal dapat diunduh secara bebas dan dapat
digunakan secara bebas juga, sehingga memungkinkan setiap
orang baik secara individu maupun komunitas untuk
mempublikasi, mengatur dan mengorganisir berbagai jenis dari
isi/konten pada website.
Drupal adalah salah satu CMS (Content Management
System) terbaik dan populer di dunia. Drupal memiliki struktur
50
yang baik dalam mengelola sebuah website standar dunia.
Drupal sangat cocok untuk portal website perusahaan,
universitas maupun organisasi. Bahkan beberapa organisasi
maupun perusahaan ternama memilih menggunakan Drupal
sebagai CMS untuk websitenya
3. Kelebihan dan Kekurangan Drupal
1. Kelebihan
a. Drupal bersifat open source yang bisa digunakan secara
personal maupun group untuk mengatur berbagai jenis
content.
b. Hak akses user sangat mudah dan fleksibel untuk
dikonfigurasi
Pada drupal dimungkinkan untuk pengaturan user yang
kompleks. Misalnya seorang user bertugas untuk menulis
dan mengedit, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk
mengedit tulisan user lain.
c. Instalasi mudah
d. Drupal menggunakan System Block atau Module yang
dapat menambah fitur dari sebuah website.
e. Search Engine Frendly (SEF). Issue kedua yang penting
adalah kemampuan website membuat link yang mudah
dibaca dan cepat dikenali oleh search engine sehingga
51
website anda dapat menempati urutan atas dari hasil
pencarian searh engine.
2. Kekurangan
a. Halaman administrator agak membingungkan tapi sudah
semakin baik tiap kali update versi
b. Istilah-istilah administrasi kadang kurang jelas
c. Penggunanya tidak terlalu banyak, terutama di Indonesia.
d. Programmer yang menguasai drupal dan sanggup belajar
drupal tidak sebanyak dengan CMS yang lain. Jadi
biayanya juga mungkin akan lebih tinggi karena waktu
pengerjaanya juga akan lebih lama.
2.6.3. MySQL
MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak Relational
Database Management (RDBMS) yang didistribusikan secara
gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Sehingga
setiap orang mudah untuk mendapatkan dan bebas untuk
menggunakan MySQL, dengan batasan tidak boleh dijadikan
sebuah prosuk turunan yang bersifat closed source atau
dikomersilkan.
MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep utama
dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query
Language). SQL sendiri adalah sebuah konsep pengoperasian
52
database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
mudah secara otomatis. MySQL merupakan terobosan solusi yang
tepat dalam aplikasi database, sifatnya yang open source serta
dukungan oleh ribuan bahkan jutaan komunitas pertama di internet,
menjadikan MySQL sebagai software database yang cukup banyak
digunakan.
Kelebihan dari database MySQL antara lain sebagai berikut:
1. Portability
Dapat digunakan dengan stabil tanpa kendalan yang berarti pada
berbagai operasi diantaranya seperti : windows, linux, FreeBSD,
solaris, dll
2. Open source
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, MySQL
didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi
GPL. Sehingga dapat memperoleh dan menggunakannya secara
cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeser pun.
3. Multi User
MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
53
4. Performance Tuning
Dalam performansi, MySQL memiliki kecepatan yang sukup
menakjubkan dalam menangani query-query sederhana, serta
mampu memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.
5. Column Types
MySQL mendukung tipe kolom (tipe data) yang sangat
kompleks seperti signed/unsigned integer, float, double, char,
varchar, text, blob, date, dan tipe data lainnya yang mungkin
akan terus dikembangkan.
6. Command dan function
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang
mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
7. Security
Keamanan sistem merupakan hal yang sangat diperlukan pada
MySQL. Terbukti adanya beberapa lapisan sekuritas pada level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem
perizinan yang mendetail serta password terenkripsi
8. Scalability dan Limits
Dalam hal batas kemampuan, MySQL terbukti mampu
menangani database dalam skala cukup besar, dengan jumlah
record lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris.
(Sidik,2004:257)
54
2.7. Studi Literatur Sejenis
Di dalam modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan
knowledge management akan dilakukan studi literatur dengan mencari dan
membandingkan sistem sejenis yang telah lebih dulu dibuat.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan antara lain yaitu
”Penerapan Knowledge Management pada Perusahaan Reasuransi: Studi
Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia”. Dalam penelitian ini Yuliazmi
menganilisis kondisi knowledge dalam organisasi, dengan memperhatikan
dukungan infrastruktur teknologi informasi yag ada. Metode Focus Group
Discussion (FGD) digunakan sebagai metodologi untuk melakukan
analisis. Focus Group Discussion (FGD) sendiri merupakan metode
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan yang ada pada
individu mengenai persepsi tentang suatu hal. Hasil Focus Group
Discussion (FGD) ini menggambarkan budaya knowledge sharing
organisasi yang merupakan komponen kritis dari KM. kemudian dengan
menggunakan analisis SWOT, akan ditentukan apakah penerapan
knowledge management ini dapat diterapkan dengan berbasis web atau
tidak. (Yuliazmi, 2005 : 5).
Selanjutnya dalam ”Membangun Perpustakaan Berbasis Knowledge
Managament : Transformasi Menuju Research Collage dan Perguruan
Tinggi Berkualitas Internasional”. Peneliti melakukan evaluasi terhadap
perpustakaan yang telah ada, identifikasi kebutuhan dengan tujuan
menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan mereka. Penerapan knowledge
55
management berupa konsep portal. Membangun portal adalah salah satu
solusi mengatasi ketertinggalannya. Portal akan menjadi salah satu media
yang tepat untuk melakukan transfer pengetahuan. Hasilnya konsep
knowledge management memberikan aturan (rule) untuk pengembangan
portal. Kedepan, perpustakaan berbasis knowledge management perlu
dikembangkan lebih lanjut. Jika kualitas perpustakaan meningkat maka
akan meningkatkan kualitas perguruan tinggi. (Arip Muttaqien, 2009: 18).
Sedangkan dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Knowledge Management System pada Perusahaan Bisnis Konsultasi PT
Piramida Sejahtera Abadi (Red Piramid)” Lim Bui Ho,dkk
mengemukakan bahwa penerapan knowledge management system (KMS)
menganalisis manfaat penerapan, dan membudayakan sharing knowledge
pada perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah Focus
Group Discussion (FGD), analisis strategi sistem informasi, dan proses
knowledge management. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan
aplikasi KMS terdapat dalam ranah high potential. Pemelihan penerapan
aplikasi pada red piramid didasarkan pada implikasi yang akan terjadi
terhadap jasa yang akan diterapkan serta kemungkinan bergeraknya
penerapan KMS ke ranah strategic. Dari hasil penelitian tersebut
direkomendasikan pula penggunaan Content Management System
menggunakan fasilitas intranet yang telah tersedia di Red Piramid. (Lim
Bui Ho,dkk, 2008 : 1).
56
Menurut Rangga Mahisa Brahmana dalam “Analisis dan
Perancangan Knowledge Management Berbasiskan WEB (Studi Kasus:
PT. Primacom Interbuana)”. Dia mengemukakan hasil penelitiannya yaitu
pentingnya suatu sistem pendokumentasian, dilihat dari hasil analisis yang
didapat, bahwa banyak knowledge penting yang dimiliki perusahaan tidak
dapat digunakan secara maksimal akibat tidak adanya pendokumentasian
yang baik sehingga berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya
didalam perusahaan. Dengan adanya hal ini membuat sistem kerja
didalam perusahaan menjadi kurang efektif dan efisien, karena itu, PT
Primacom Interbuana berkeinginan untuk membangun knowledge
management sebagai sarana pendukung peningkatan kinerja karyawan di
dalam perusahaan.(Rangga Mahisa Brahmana, 2007 :1).
Menurut Muhammad Fahri dalam “Analisa dan Perancangan Sistem
Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System) pada
Departemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus : PT. Mitra Mega
Semesta (DoctoRabbit))” terlihat bahwa Perumusan masalah yang ada
dalam penelitian ini adalah bagaimana untuk mengoptimalkan perolehan
dan penyebaran informasi yang dibutuhkan dalam peningkatan kinerja dan
produktifitas perusahaan. Dan bagaimana upaya untuk proses pemusatan,
pendokumentasian, dan pengelompokkan serta penyebaran pengetahuan
seputar perusahaan untuk peningkatan kinerja karyawan. Dalam penelitian
ini menggunakan Metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application
Development) dengan perancangan tools UML (Unified Modelling
57
Language). Dan dalam perancangan ini global, menyangkut knowledge
yang ada di perusahaan tersebut. Hasilnya adalah merancang aplikasi
knowledge management system yang berguna dan memiliki kemampuan
dalam pengelolaan informasi dan pendistribusannya. (Muhammad Fahri,
2010 : 157).
Dari banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang membedakan
dengan penelitian yang penulis teliti adalah penulis dengan pendekatan
knowledge management ini yang berfokus pada faktor teknologi dapat
menghasilkan perancangan modul aplikasi proses perekayasa yang
terdapat di BPPT sehingga dapat memberikan kemudahan dalam proses
pendokumentasian dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi
beserta personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut.
Organisasi yang telah terbiasa memanfaatkan IT dalam
kesehariannya (lebih virtual) menyebabkan individu didalamnya lebih
mudah beradaptasi dengan peran knowledge management system berbasis
IT dibanding dengan organisasi yang kurang virtual atau tradisional.
Selain itu proses transfer knowledge berlangsung lebih cepat dan
transformasi knowledge dari bentuk tacit menjadi implisit juga lebih
mudah.
Tabel studi literatur modul modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management dengan mencari dan membandingkan
sistem sejenis yang telah lebih dulu dibuat. Dalam literatur ini
diidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut.
58
61
Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan antara lain sebagai berikut :
Tabel 2.7 Studi Litertur Sejenis No Judul skripsi/Paper Kelebihan Kekurangan Modul Aplikasi Proses
Perekayasadengan Pendekatan Knowledge Management
1. Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia
Metode Focus Group Discussion (FGD)
Menggunakan analisis SWOT untuk menentukan apakah penerapan knowledge management ini dapat diterapkan dengan berbasis web atau tidak.
Model knowledge sharing organisasi saja dan belum adanya pembuatan aplikasi knowledge management
Analisis core proses KM, Metode Extreme Programming
Pembuatan modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management
2. Membangun Perpustakaan Berbasis Knowledge Managament : Transformasi Menuju Research Collage dan Perguruan Tinggi Berkualitas Internasional
Hasilnya Pembangunan portal dan konsep knowledge management memberikan aturan (rule) untuk pengembangan portal.
Penerapan knowledge management belum berfokus untuk mengembangkan perguruan tinggi berorientasi pada penelitian (research college).
Penerapan knowledge management berupa pembuatan database
Hasilnya pembuatan modul aplikasi proses perekayasa
3. Penerapan Knowledge Management System pada
Metode penelitian Focus Group
Hasil penelitian berupa pemilihan penerapan
Analisis core proses, Metode Extreme Programming
62
Perusahaan Bisnis Konsultasi PT Piramida Sejahtera Abadi (Red Piramid)
Discussion (FGD) Analisis strategi
sistem informasi, dan proses knowledge management
aplikasi pada red piramid didasarkan pada implikasi yang akan terjadi terhadap jasa yang akan diterapkan serta kemungkinan bergeraknya penerapan KMS ke ranah strategic.
Hasilnya pembuatan modul aplikasi proses perekayasa
4. Analisis dan Perancangan Knowledge Management Berbasiskan WEB (Studi Kasus: PT. Primacom Interbuana)
Analisis SWOT Analisis Value Shop Perancangan
menggunakan Unified Modelling Language
Merancang web knowledge management untuk proses pendokumentasian perusahaan
Analisis core process KM Penerapan model SECI, dengan
faktor teknologi Metode pengembangan sistem
menggunakan Extreme Programming
Hasilnya pembuatan modul aplikasi proses perekayasa
5. Analisa dan Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System) pada Departemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus : PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit))
Optimalisasi perolehan dan penyebaran informasi yang dibutuhkan dalam peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan
Metode RAD dengan perancangan Unified Modelling Language
Hasilnya adalah merancang aplikasi knowledge management system berbasis web dan hanya untuk internal instansi.
Metode Extreme Programming dengan pendekatan flowchart, entity relationship diagram, data flow diagram
Pembuatan modul aplikasi yang dapat dilihat semua pegawai.
60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan bagian dari rencana penyusunan skripsi tentang
modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management
(studi kasus : pusat data informasi dan standarisasi, badan pengkajian dan
penerapan teknologi). Peneliti akan berhasil apabila mempunyai bekal ilmu yang
merupakan dasar berpikir. Hasil penelitian akan bertambah baik apabila
menguasai tentang ilmunya, disamping pengalaman meneliti merupakan salah
satu faktor penentu.
3.1. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Pusat Data Informasi dan Standarisasi
(PDIS), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lantai 11
Gedung 1 Jalan MH. Thamrin no 8 Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2011.
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini secara umum ditujukan kepada Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) pada Pusat Data Informasi dan Standarisasi
(PDIS) yang berada di Lantai 11, Gedung 1, Jalan MH. Thamrin no: 8
Jakarta Pusat.
60
61
Mengingat permasalahan yang ada, maka penelitian ini hanya
membahas perancangan modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management yang berfokus pada faktor teknologi.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat dua macam
teknik yang dilakukan oleh penulis, yaitu observasi dan survei.
3.3.1. Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperlua tersebut (Moh.Nazir,2005:175)
Mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan sistem
(system requirements) penulis melakukan pengumpulan data
dengan cara observasi di tempat penelitian, yang dalam hal ini
adalah Pusat Data Informasi dan Standarisasi, Badan Pengkajian
dan Penelitian Teknologi. Penulis terjun langsung ke lapangan
untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini. Hal ini
perlu dilakukan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap
sistem yang telah berjalan serta menentukan rancangan sistem baru
yang akan dibangun agar tetap sinkron dengan sistem yang sudah
ada.
62
Dari hasil observasi yang ada, pada sistem yang berjalan
terdapat beberapa masalah yang ditemukan diantaranya adalah
budaya sharing knowledge karena hanya biasa dilakukan antar
personil, group kerja, ataupun rapat. Sehingga apabila pegawai
yang tidak hadir dalam pertemuan rapat sering kali tidak
mengetahui hal-hal yang dibahas pada pertemuan tersebut. Dan
mengenai proses perekayasa, hal ini dikarenakan belum adanya
database untuk memanage pengetahuan informasi pegawai,
sehingga pihak pusat data informasi dan standarisasi (PDIS) tidak
mengetahui informasi hasil proses perekayasa yang dilakukan oleh
pegawai BPPT.
Selain system requirements, pada langkah ini penulis juga
mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk pembangunan
aplikasi.
Berikut adalah hasil yang diperoleh dari observasi lapangan :
1. Data Profil Instansi Pusat Data Informasi dan Standarisasi
2. Salah satu contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh pegawai
BPPT.
3. Petunjuk teknis proses perekayasa di BPPT.
63
3.3.2. Survei
Survei adalah suatu penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada
banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh
dicatat, diolah, dan dianalisis. (Prasetyo,dkk,2005:143)
Penulis menggunakan jenis penelitian survei dengan teknik
wawancara karena peneliti melakukan wawancara dengan tatap
muka langsung. Wawancara adalah proses memperoleh data untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka
kepada penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) (Moh.Nazir,2005:195)
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang nantinya
akan berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat. Pihak yang
dimaksud adalah bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.,
selaku kepala sub bidang sistem dan jaringan, Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Ibu Lisda Rahayu M.Hum
selaku pegawai perpustakaan BPPT, mengingat data penelitian
tersimpan di perpustakaan BPPT. Hasil wawancara dapat dilihat di
lampiran.
64
3.4. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan
metodologi Extreme Programming (XP).
Pemilihan metode ini dilakukan dengan alasan requirement sistem
yang berubah dengan cepat, karena sistem yang digunakan disesuaikan
dengan kebutuhan user, sehingga ketika ada perubahan yang diminta oleh
client/user perubahan langsung bisa dilakukan. Pemilihan metode ini juga
dikarenakan aplikasi yang dikembangkan berfokus pada coding dan
testing. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya keterlibatan user
dalam pembangunan aplikasi misalnya pada tahap planning dengan
mengumpulkan user stories. Selain itu, extreme programming dipilih
karena waktu pengerjaan sistem yang singkat.
Kelebihan – kelebihan extreme programming diantaranya adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah sistem yang sesuai dengan sistem
yang diinginkan user, karena pada extreme programming ada
keterlibatan user selama pembangunan sistem.
2. Testing yang dilakukan maksimal, karena pada extreme programming
mengutamakan coding dan testing pada pengembangannya, testing
dilakukan oleh programmer dan user.
3. Adanya komunikasi yang baik antara user dan pengembang aplikasi.
Aktifitas yang akan dilakukan dalam pengembangan ini meliputi
planning, design, coding, testing.
65
Gambar 3.1. Proses Extreme Programming
(Sumber : Roger S.Pressman,2005:110)
1. Planning
Pengumpulan user stories dari client yang client tetapkan prioritasnya.
Aktifitas yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi sistem yang
akan dibuat. Aktifitas pada tahap ini antara lain mencakup penelitian
lapangan (Field Research) yang bertujuan untuk mengetahui proses
kerja dengan menelaah dokumen-dokumen terkait untuk mendapatkan
informasi mengenai proses perekayasa dan untuk mengetahui
kebutuhan utama yang melatarbelakangi pembuatan modul aplikasi
proses perekayasa dengan pendekatan knowledge management yang
berfokus pada faktor teknologi, melakukan analisa permasalahan yang
ada serta menganalisa kebutuhan user atau client sebagai pihak yang
terlibat dalam pembuatan sistem dengan pendekatan knowledge
management, Apa saja kebutuhan utama mereka, data proses
perekayasa apa saja yang harus dimasukkan ke dalam sistem ini
66
sehingga dapat menjadi informasi dan dokumentasi yang tersimpan
dalam pusat data informasi dan standarisasi. Yang harus direncanakan
pula adalah tujuan apa yang harus dicapai dari program ini. Disamping
itu, membuat user stories sebagai inti perencanaan dari XP.
2. Design
Setelah melakukan perencanaan, kemudian diimplementasikan dengan
membuat perancangan sistem yang akan dibangun (design).
Perancangan sistem ini terdiri atas perancangan sistem, perancangan
database, dan perancangan antarmuka pemakai (user interface).
Dalam pengembangan sistem ini dilakukan beberapa tahapan, yakni:
a. Pada perancangan basis data proses perekayasa menggunakan tools
Micrsoft office visio 2007 untuk merancang dan membuat flowchart,
entity relationship diagram, data flow diagram, state transtition
diagram.
b. Pemetaan knowledge dengan pedekatan knowledge management
c. Membuat CRD Card, tujuannya untuk mengelompokkan fungsi-
fungsi yang ada dalam sistem dan membaginya ke dalam kelas. CRC
Card juga dibutuhkan sebagai panduan membuat fungsi atau method
dalam pengkodean.
d. Merancang database informasi data perkembangan teknologi dengan
pendekatan knowledge management
e. Merancang User Interface
67
3. Coding
Pada tahapan coding, sebelum dilakukan perancangan aplikasi
berdasarkan tahapan-tahapan sebelumnya, unit test untuk setiap user
stories disiapkan. Setelah unit test disiapkan, kemudian baru dilakukan
perancangan aplikasi berdasarkan design yang sebelumnya telah
dilakukan.
Design database yang telah dibuat, diimplementasikan langsung, dalam
hal ini penulis menggunakan database mySQL dengan bahasa
pemprograman PHP dengan bantuan CMS (content management
system) drupal. Setelah implementasi database selesai dilakukan,
implementasi aplikasi juga dilakukan. Pada implementasi aplikasi,
penulis melakukan pengembangan aplikasi dengan mengacu pada
design aplikasi yang telah dilakukan. Selain itu pada tahapan ini,
dilakukan refactoring untuk meningkatkan kualitas dari struktur
program. Pada tahapan ini juga build program dilakukakan sesering
mungkin sehingga error pada program dapat terdeteksi secepat
mungkin.
4. Testing
Testing dilakukan untuk mengetahui dimana letak kelemahan,
kekurangan dari aplikasi yang dibuat. apakah sesuai dengan keinginan
instansi atau tidak. Dalam testing, dilakukan pengujian modul aplikasi
dengan menggunakan kotak hitam (black box testing) atau pengujian
fungsional dimana pengujian prilakunya dengan mempelajari input dan
68
output yang berkaitan. Pengujian sistem ini dilakukan dua pengujian
yaitu pengujian mandiri yang dilakukan oleh penulis dan black box
testing yang dilakukan oleh Bapak Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.,
selaku kepala sub bidang sistem dan jaringan, BPPT dan Ibu Lisda
Rahayu M.Hum selaku pegawai perpustakaan BPPT dan dua orang
sebagai user masyarakat. Hasil pengujian dapat dilihat pada bab IV
subbab 4.5.
62
Gambar 3.2.Kerangka berpikir pembangunan Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan KnowledgeManagemen
69
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi
sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Pada bab sebelumnya telah dibahas, bahwa model pengembangan sistem
yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah Extreme
Programming (XP). Di dalam bab empat ini diuraikan tentang tahap
pengembangan sistem XP diantaranya adalah planning, design, coding, dan
testing.
Sebelum membahas tahapan pengembangan sistem akan dijelaskan terlebih
dahulu profil umum Pusat Data Informasi dan Standarisasi (PDIS), Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai tempat penelitian yang
mengelola proses perekayasa. Dan dalam rangka mengetahui proses kerja proses
perekayasa, yaitu dengan menelaah dokumen-dokumen terkait untuk
mendapatkan informasi proses perekayasa. Akan tetapi dalam penelitian ini secara
khusus hanya membahas proses perekayasa dengan pendekatan knowledge
management (KM) yang difokuskan pada faktor teknologi.
70
71
4.1. Sekilas tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
4.1.1. Sejarah
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah
lembaga pemerintah non-departemen yang berada di bawah
koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi.
Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan
Presiden Soeharto kepada Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie pada tanggal
28 Januari 1974.
Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5 Januari
1974, Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie diangkat sebagai penasehat
pemerintah di bidang teknologi lanjut dan teknologi penerbangan
yang bertanggung jawab langsung pada presiden dengan
membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP)
Pertamina.
Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah
Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP
diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian
diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 25 tanggal 21
Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.
47 tahun 1991.
72
Berikut kepala-kepala BPPT dari awal berdiri sampai sekarang:
1. Prof. Dr.Ing. B.J. Habibie • 1974-1998
2. Prof. Dr. Rahardi Ramelan • 1998-1998
3. Prof. Dr. Zuhal MSEE • 1998-1999
4. Dr. A.S. Hikam • 1999-2001
5. Ir. M. Hatta Rajasa • 2001-2004
6. Dr. Kusmayanto Kadiman • 2004-2006
7. Prof. Ir. Said Djauharsyah Jenie, Sc.D • 2006-2008
8. Dr. Ir. Marzan A. Iskandar • 2008-Sekarang
4.1.2. Visi dan Misi
A. Visi
Pusat unggulan teknologi yang mengutamakan kemitraan
melalui pemanfaatan hasil rekayasa teknologi secara maksimum.
B. Misi
1. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan daya
saing produk industri,
2. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan
pelayanan publik instansi pemerintah,
3. Memacu perekayasaan teknologi untuk kemandirian bangsa.
73
4.1.3. Tugas Pokok, Fungsi, dan Wewenang
A. Tugas Pokok
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
B. Fungsi
a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi,
b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
BPPT,
c. Pemantauan, pembinaan, dan pelayanan terhadap kegiatan
instansi pemerintah dan swasta di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan
pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi,
d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan,
organisasi, dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
C. Wewenang
a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya,
b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung
pembangunan secara makro,
c. Penetapan sistem informasi di bidangnya.
74
Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yaitu:
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi,
b. Pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan
melaksanakan audit teknologi.
4.1.4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1. Struktur organisasi BPPT
Sumber: www.bppt.go.id
75
4.1.5. Pusat Data Informasi dan Standardisasi (PDIS)
Pusat Data Informasi dan Standardisasi, yang selanjutnya
disebut PDIS, adalah unsur penunjang di bidang data, informasi, dan
standardisasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala BPPT dan secara administratif dikoordinasikan oleh
Sekretaris Utama.
A. Visi dan Misi PDIS
Visi :“Mewujudkan PDIS unit dinamis yang mengutamakan
peningkatan pelayanan prima dalam bidang sistem informasi dan
standarisasi untuk mendorong kemitraan dan pemanfaatan
teknologi secara optimal dan akuntabel”
Misi :
Melaksanakan pengumpulan/pengelolaan data, penyajian dan
pengembangan informasi
Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan infrastruktur dan
sistem jaringan informasi
Melaksanakan prumusan rancangan standar nasional dan proses
akreditasi
Memberikan layanan informasi dan perpustakaan di bidang
IPTEK.
76
B. Tugas dan Fungsi PDIS
PDIS mempunyai tugas dan fungsi dalam hal:
a. Pengelolaan data dan informasi,
b. Pengelolaan sistem dan jaringan informasi,
c. Perancangan, perumusan dan penerapan standardisasi dan
akreditasi,
d. Pengelolaan perpustakaan,
e. Pelaksanaan urusan tata usaha PDIS.
C. Struktur Organisasi
Gambar 4.2. Struktur organisasi PDIS
Sumber: www.pdis.bppt.go.id
77
D. Jabatan dan Wewenang
1) Bidang Data dan Informasi
Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan data dan informasi. Dalam melaksanakan
tugasnya, Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyiapan bahan kompilasi produk teknologi, evaluasi dan
pemutakhiran data serta penyajian dan penyelenggaraan
administrasi basis data dan informasi.
b. Pengelolaan, pembaruan dan pengembangan data dan
informasi kegiatan dan produk secara elektronik.
Bidang Data dan Informasi terdiri dari:
1. Subbidang Penyajian Data dan Informasi
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kompilasi produk teknologi, evaluasi dan pemutakhiran
data, penyajian dan penyelenggaraan administrasi basis
data dan informasi.
2. Subbidang Pengembangan Data dan Informasi.
Mempunyai tugas melakukan urusan penyebaran,
pembaruan dan pengembangan data dan informasi
kegiatan secara elektronik.
78
2) Bidang Sistem dan Jaringan
Bidang Sistem dan Jaringan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan sistem dan jaringan
informasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang
Sistem dan Jaringan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan dan pengembangan sistem informasi
manajemen.
b. Pengoperasian dan pemeliharaan jaringan
informasi.
Bidang Sistem dan Jaringan terdiri dari 2 bagian:
1. Subbidang Sistem Aplikasi.
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
sistem informasi manajemen dan sistem aplikasi.
2. Subbidang Jaringan.
Mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan
pemeliharaan jaringan informasi.
79
4.2. Planning
Dalam tahap planning (perencanaan) modul aplikasi proses
perekayasa dengan pendekatan knowledge management dibagi ke dalam
beberapa tahapan yaitu proses bisnis umum, analisis core process
knowledge management, analisis kebutuhan, knowledge goal dan user
stories.
4.2.1. Proses Bisnis Umum
Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang
penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang
berwenang.
Proses bisnis proses perekayasa adalah dari kepala direktur
atau pusat yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BBPT) melalui program kerja yang telah disepakati, mengarahkan
pada program tersebut untuk pelaksanaan program dipilihlah ka
program, program manager, dan chief engineering. Dalam
pelaksanaannya, Organisasi ini dipimpin oleh seorang Kepala
Program yang dibantu oleh Seorang Chief Engineer dan Seorang
Program Manager. Chief Engineer bertanggung jawab atas
kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta produk
80
teknologi yang dihasilkan. PM bertanggung jawab atas pendanaan
(Cost) dan penjadwalan (Delivery) pelaksanaan program. SDM
yang dipilih Chief Engineer antara lain Engineering Staff
bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa Technical
Note. Leader bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa
Technical Report, dan memeriksa Technical Note yang disiapkan
oleh Engineering Staff. Group Leader bertanggungjawab dalam
menyiapkan laporan berupa Technical Document, memeriksa
Technical Report yang telah disiapkan oleh Leader, dan
menyetujui Technical Note yang telah diperiksa oleh Leader. Chief
Engineer bertanggungjawab dalam penyiapan laporan berupa
Program Document, memeriksa Technical Document yang telah
dibuat Group Leader, dan menyetujui Technical Report yang telah
diperiksa oleh Group Leader. Program Manager
bertanggungjawab mempersiapkan dan memeriksa laporan
Progress Control & Monitoring (PCM), dan memeriksa Program
Document yang telah dipersiapkan oleh Chief Engineer. Kepala
Program bertanggung jawab terhadap keseluruhan document,
khususnya Technical Document, dan Program Document.
Kepala program bertanggung jawab penuh kepada kepala unit
organisasi structural yang memberikan program tersebut. Setelah
semuanya terdokumentasikan dan disetujui oleh kepala program,
selanjutnya diserahkan ke bagian Sumber Daya Manusia dan
81
Organisasi (SDMO) untuk dinilai oleh tim penilai dan
PUSDIKLAT.
Adanya lembar kegiatan untuk proses perekayasaan yakni
Lembar Kerja (Working Sheet), lembar pernyataan yang dikerjakan
oleh masing-masing anggota program mulai dari Engineering Staff,
Leader, Group Leader, Program Manager, Chief Engineer, sampai
Kepala Program. Lembar Instruksi (Instruction Sheet), lembar
pernyataan perintah (instruksi) merupakan lembaran yang berisi
pernyataan perintah terkait dengan metoda, cara atau formula
tertentu dan lain-lain sesuai dengan kegiatan kerekayasaannya.
Lembar Keputusan (Decision Sheet), lembar pernyataan tentang
keputusan yang diambil dari suatu rapat kegiatan kerekayasaan
yang sedang dilaksanakan, baik pada rapat tingkat WP, tingkat
WBS, antar WBS atau tingkat Pimpinan Program.
82
Flowchart Proses Bisnis proses perekayasa :
Gambar 4.3. Proses Bisnis Proses Perekayasa
Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan model
SECI, dapat disusun sebuah proses general untuk menjalankan
modul aplikasi dengan pendekatan knowledge management yakni:
1. Pada saat akan berjalannya program proses perekayasa, pegawai
terlebih dahulu menguasai knowledge yang akan dipakai dengan
cara mencari knowledge tersebut pada database
2. Apabila knowledge tersebut tidak terdapat dalam database,
pegawai harus menghubungi expert untuk berdiskusi
83
3. Hasil diskusi, kemudian didokumentasikan untuk dipublikasikan
didalam modul aplikasi proses perekayasa
4. Pada saat berjalannya program proses perekayasa, pegawai
diwajibkan mencatat tiap permasalahan yang terjadi dan
solusinya kedalam lembar kegiatan
5. Pada saat selesai, masing-masing pegawai membuat laporan
sesuai dengan jabatan fungsional yang diamanahkan kepadanya.
Dan diserahkan ke PDIS untuk dipublikasikan di modul aplikasi
agar dapat menjadi referensi kegiatan selanjutnya.
Flowchart proses bisnis proses perekayasa yang diusulkan :
Gambar 4.4. Proses Bisnis Perekayasa yang Diusulkan
84
4.2.2. Analisis Core Process Knowledge Management
1. Knowledge Identification (Identifikasi Pengetahuan)
Knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan
explicit knowledge. Dalam proses perekayasa knowledge yang
ada sebagai berikut:
a. Tacit knowledge
1. Ide/pengetahuan pegawai mengenai informasi proses
perekayasa, solusi permasalahan yang dihadapi selama
proses perekayasa, informasi teknologi terbaru
2. Ide/pengetahuan pegawai mengenai program yang sedang
dilakukan pada saat rapat
3. Pengetahuan pegawai yang didapat dari pengalaman
bekerja sebelumnya, pengajar di instansi pendidikan, dan
pengalaman dinas.
b. Explicit knowledge
1. File-file mengenai proses perekayasa dalam hal kegiatan
seperti lembar kerja, lembar instruksi, dan lembar
keputusan
2. Dokumen sistem pelaporan jalannya kegiatan program
seperti Technical Notes (TN), Technical Report
(TR)/Memorandum (TM), Technical Document (TD),
Program Document (PD), Progress Control & Monitoring
(PCM)
85
3. Pendokumentasian tentang pegawai yang melakukan
proses perekayasaan.
4. Dokumentasi notulen rapat dan agenda pertemuan.
5. Teknologi terbaru yang digunakan dalam proses
perekayasaan.
2. Knowledge Acquisition (Perolehan Pengetahuan)
Proses perolehan pengetahuan diciptakan dan dikembangkan
dari pengetahuan yang telah ada di instansi atau pada masing-
masing pegawai. Adanya berbagi pengetahuan individu yang
masih ada dalam pikiran, biasanya dilakukan dengan cara
diskusi (tatap muka) langsung, dan terkadang ada yang
didokumentasikan melalui forum BPPT dan di komputer
masing-masing pegawai. Adanya proses perekayasa melalui
program yang telah disepakati pusat. Dengan adanya hal
tersebut membuat pegawai harus mencari dan belajar mengenai
tugas sesuai program yang akan dijalankan sehingga didapatkan
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu untuk
pengembangan profesi, BPPT memberikan kebebasan kepada
pegawai untuk menciptakan sebuah karya atau menciptakan
pengetahuan yang baru yang dapat berguna bagi instansi secara
keseluruhan sesuai dengan tugas yang pegawai jalankan. Hal ini
akan memberikan penghargaan kepada pegawai untuk dinilai
angka kreditnya guna untuk naik jabatan, sehingga
86
menimbulkan semangat baru dalam menciptakan pengetahuan
yang baru.
3. Knowledge Development (Pengembangan Pengetahuan)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan
instansi yang bertugas di bidang pengkajian dan penerapan
teknologi. Sehingga mengharuskan pegawai untuk mengasah
bentuk informasi dan pengetahuan yang dimilikinya agar
menghasilkan perkembangan teknologi. Pengembangan
pengetahuan sangat penting karena dapat menunjukan
bagaimana setiap pegawi melakukan kerja sama, pemecahan
masalah, inovasi perkembangan teknologi.
Adanya proses perekayasa merupakan suatu kelompok kerja
bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian teknologi sehingga didapatkan hasil riset
mengenai teknologi baru.
4. Knowledge Sharing and Distribution (Pembagian dan
Penyebaran Pengetahuan)
Proses pembagian dan penyebaran pengetahuan berarti
bagaimana proses dari distribusi pengetahuan diantara kelompok
pegawai atau individu tertentu ditransfer secara terpusat.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya
agar seluruh pegawainya memiliki pengetahuan yang berkualitas
untuk pegawai itu sendiri maupun instansi secara keseluruhan.
87
Selama ini proses pembagian dan penyebaran pengetahuan
dilakukan melalui email, forum, dan tatap muka langsung. Hal
ini proses pembagian dan penyebaran pengetahuan terutama
dalam hal proses perekasa masih belum ada.
5. Knowledge Utilization (Penerapan Pengetahuan)
Pengetahuan yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) terutama pada proses perekayasa, penerapan
pengetahuan pada proses berlangsungnya pekerjaan program
yang telah disepakati pusat, adanya rapat yang dilakukan ka
program dengan anggotanya, penerapan pengetahuan dalam
menggunakan teknologi.
6. Knowledge Retention (Penyimpanan Pengetahuan)
Pengetahuan yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) terutama pada proses perekayasa,
kebanyakan masih berupa tacit knowledge yang terdapat pada
masing-masing pegawai. Adapula yang sudah tersimpan berupa
dokumentasi seperti technical notes, technical report, program
document. Namun penyimpanannya masih rentan terhadap
hilangnya pengetahuan yang ada. Dan pengetahuan tersebut
masih tersimpan secara terpisah dan ada pada masing-masing
pegawai.
88
4.2.3. Analisis Kebutuhan
A. Analisis Permasalahan
Dari hasil wawancara, terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi berhubungan dengan proses perekayasa :
1. Dalam proses perekayasa sedang dijalankannya program
pembuatan database dalam mengelola data proses
perekayasa, jadi sampai sekarang kumpulan informasi proses
perekayasa belum terstruktur dengan baik
2. Apabila diadakan rapat, terkadang ada pegawai yang tidak
datang sehingga mereka sulit mendapatkan informasi hasil
rapat
3. Karena masih dalam proses pembuatan database, sehingga
pendokumentasian khususnya tacit knowledge rentan akan
hilangnya knowledge
B. Analisis Pemecahan Masalah
Dengan analisis permasalahan diatas, pemecahan masalah
yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut
yaitu dengan pembangunan modul aplikasi informasi data
perkembangan teknologi pada proses perekayasa. Dimana
aplikasi ini nantinya dapat mengelola dan memanage data-data,
baik yang explicit ataupun tacit yang sudah dirubah ke bentuk
explicit knowledge. Dimana fitur dalam aplikasi ini disesuaikan
dengan proses perekayasa yang ada di BPPT.
89
C. Analisis Persyaratan
Tahapan ini mendifinisikan dan menganilisis persyaratan-
persyaratan modul aplikasi proses perekayasa yang mendukung
aktifitas pendokumentasian pengetahuan.
Perancangannya sesuai sebagai berikut:
1. Modul aplikasi yang akan dibangun mampu untuk melakukan
pendokumentasian terhadap knowledge proses perekayasa.
2. Aplikasi yang akan dibangun diharapkan mampu untuk
membantu dalam mengelola dan memanage knowledge yang
ada, yaitu menambah, memperbaharui, menghapus dan
mengkategorikan knowledge.
3. Adanya database khusus untuk menyimpan data proses
perekayasa.
4. Fitur aplikasi disesuaikan dengan proses perekayasa.
5. Aplikasi yang akan dibangun diharapkan dapat diakses oleh
semua pegawai yang ingin mengetahui informasi data
perkembangan teknologi terakhir dengan adanya pengaturan
hak akses user.
90
Tabel 4.1 Pemetaan Strategi Berdasarkan Analisis Kebutuhan
Strategi Berdasarkan Analisis
Kebutuhan
Pusat Data Informasi dan Standarisasi
1. Masih dalam proses pembuatan
database proses perekayasaan
2. Apabila diadakan rapat, terkadang
ada pegawai yang tidak datang
sehingga mereka sulit mendapatkan
informasi hasil rapat
3. Karena masih dalam proses
pembuatan database, sehingga
pendokumentasian khususnya tacit
knowledge akan rentan hilangnya
knowledge
1. Melaksanakan pengumpulan
/pengolahan data, penyajian, dan
pengembangan informasi
2. Memberikan layanan informasi di
bidang IPTEK
3. Peningkatan aksebilitas data dan
informasi kerekayasaan
4. Peningkatan peran perpustakaan
untuk desiminasi hasil
kikerakayasaan teknologi
4.2.4. Knowledge Goal
Normative
a. Menciptakan budaya knowledge sharing terutama hal proses
perekayasaan antar pegawai agar dapat saling bertukar fikiran sehingga
dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilannya
b. Menjaga dan memelihara agar knowledge yang penting mengenai
proses perekayasaan tidak hilang walaupun pegawai yang mempunyai
knowledge tersebut sudah tidak bekerja lagi
c. Menciptakan suasana pegawai agar lebih mudah menyampaikan ide,
sehingga meningkatkan kreatifitas
91
Strategic
a. Mendayagunakan semua knowledge dalam penunjang proses
perekayasaan dan dalam mencapai visi dan misi
b. Membuat suatu pendokumentasian yang baik tentang proses
perekayasaan
Operational
a. Mendukung kinerja instansi sepenuhnya dengan menjaga terlaksananya
proses perekayasaan dengan baik yang berhubungan dengan data, dan
teknologi
b. Meningkatkan proses pengumpullan knowledge secara terkomputerisasi
agar mempermudah dalam pencarian knowledge
92
Tabel 4.2 Pemetaan Berdasarkan Knowledge Goal
Pusat Data Iinformasi dan Standarisasi Knowledge Goal 1. Melaksanakan pengumpulan
/pengolahan data, penyajian, dan pengembangan informasi
2. Memberikan layanan informasi di bidang IPTEK
3. Peningkatan aksebilitas data dan informasi kerekayasaan
4. Peningkatan peran perpustakaan
untuk desiminasi hasil kikerakayasaan teknologi
Normative a. Menciptakan budaya self learning b. Menjaga dan memelihara agar
knowledge yang penting mengenai proses perekayasaan tidak hilang
c. Menciptakan suasana pegawai agar lebih mudah menyampaikan ide, sehingga meningkatkan kreatifitas
Strategic d. Mendayagunakan semua knowledge e. Membuat suatu pendokumentasian
yang baik Operasional f. Mendukung kinerja instansi
sepenuhnya dengan menjaga terlaksananya proses perekayasaan dengan baik yang berhubungan dengan data, dan teknologi
g. Meningkatkan proses pengumpullan knowledge secara terkomputerisasi agar mempermudah dalam pencarian knowledge
4.2.5. User Stories
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan cerita user,
cerita user yang yang berkaitan dengan pembuatan modul aplikasi
proses perekayasaan, user stories yang dikumpulkan diantaranya
dari bagian pusat data informasi dan standarisasi dan pegawai
perpustakaan. Dibawah ini adalah user stories pada aplikasi yang
93
akan dibangun. User stories ini diperoleh dari bagian pusat data
informasi dan standarisasi, dan pegawai perpustakaan BPPT.
1. Hasil penelitian pegawai.
Tabel 4.3 Index card untuk Hasil Penelitian Pegawai
Project : hasil penelitian pegawai
Project : Pendokumentasian hasil penelitian pegawai
Tanggal wawancara : 27 April 2011
Interviewee : pegawai perpustakaan BPPT
Summary : “Pada aplikasi ini diharapkan pegawai dapat mengupload hasil penelitian, sehingga pegawai lain dapat mengetahui hasil penelitiannya.”
No. Description
1. Pegawai dapat mengupload hasil penelitiannya.
2. Pegawai lainnya dapat mengetahui informasi penelitiannya
3. Pegawai yang lain dapat mengunduh document.
94
2. Hasil proses perekayasa.
Tabel 4.4 Index card untuk Hasil Proses Perekayasa
Project : Hasil proses perekayasaan
Project : Pendokumentasian hasil proses perekayasa
Tanggal wawancara : 11 April 2011
Interviewee : kepala sub bidang sistem dan jaringan
Summary : “Pada aplikasi ini diharapkan pegawai dapat mengupload knowledge (tacit knowledge & explicit knowledge), sehingga pegawai yang lain dapat mengetahui knowledge yang ada dalam diri pegawai dan diketahui data proses perekayasa”
No. Description
1. Pegawai dapat mengupload semua knowledge yang dimilikinya.
2. Pegawai lain dapat mengetahui knowledge pegawai tersebut beserta personilnya
3. Pegawai yang lain dapat mengunduh knowledge pegawai tersebut berupa document, file, laporan,notulensi
4. Pembagian knowledge sesuai dengan teknologi dan pusatnya
5. Knowledge yang diupload disesuaikan dengan jenisnya
4.3. Design
4.3.1. CRC Card
CRC-card adalah daftar class-class yang akan digunakan
pada saat coding. Class-class tersebut meliputi class admin, user,
agenda, forum, comment, search, upload, dan update Untuk lebih
95
lengkapnya data-data class terdapat pada halaman lampiran listing
coding (Lampiran E).
4.3.2. Pemetaan Fitur Knowledge Goal dan Knowledge Identifikasi
Perancangan aplikasi proses perekayasa didasarkan pada
pemetaan knowledge goal dan identifikasi knowledge. Dari hasil
pemetaan akan disesuaikan dengan perancangan fitur aplikasi yang
dibangun.
Tabel 4.5 Pemetaan Fitur
Normative a. Menciptakan budaya self learning b. Menjaga dan memelihara agar knowledge yang
penting mengenai proses perekayasaan tidak hilang
c. Menciptakan suasana pegawai agar lebih mudah menyampaikan ide, sehingga meningkatkan kreatifitas
a. Dokumen b. Berita c. Laporan d. Forum Diskusi e. File
Strategic
a. Mendayagunakan semua knowledge b. Membuat suatu pendokumentasian yang baik
a. Dokumen b. Laporan c. Forum Diskusi d. File
Operasional a. Mendukung kinerja instansi sepenuhnya
dengan menjaga terlaksananya proses perekayasaan dengan baik yang berhubungan dengan data, dan teknologi
b. Meningkatkan proses pengumpulan knowledge secara terkomputerisasi agar mempermudah dalam pencarian knowledge
a. Dokumen b. Laporan c. Forum Diskusi d. File e. Pencarian
96
4.3.3. Keterangan Fitur
Modul aplikasi proses perekayasa yang dibangun memiliki
tujuh fitur utama ditambah dengan halaman home. Adapun fitur–
fitur tersebut adalah: user management, dokumen, laporan, forum
diskusi, file, berita, agenda dan pencarian.
1. User management
Fitur ini berisi tentang data pribadi pegawai, baik pegawai
maupun admin yang berhubungan dengan proses perekayasa
yang menjadi pengguna aplikasi ini.
2. Dokumen
Berisi tentang document sistem pelaporan jalannya kegiatan
program seperti Technical Notes (TN), Technical Report
(TR)/Memorandum (TM), Technical Document (TD), Program
Document (PD), Progress Control & Monitoring (PCM) yang
dilakukan oleh pegawai yang berhubungan dengan program
perekayasa. Tipe file yang dapat di upload dalam dokumen ini
meliputi jpg jpeg gif png txt doc docx xls pdf ppt pps odt ods
odp.
3. Agenda
Berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada pada
proses perekayasa dalam suatu program. Sehingga pegawai
mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.
97
4. Laporan
Berisi mengenai informasi kegiatan yang telah dilakukan seperti
lembar kerja, lembar instruksi, dan lembar keputusan yang
dilakukan oleh pegawai dalam suatu program pada proses
perekayasaan. Tipe file yang dapat di upload dalam laporan ini
meliputi jpg jpeg gif png txt doc docx xls pdf ppt pps odt ods
odp.
5. Forum diskusi
Berisi tentang knowledge pegawai sehingga dapat saling share
knowledge yang dimiliki. Dan pegawai juga dapat membuka
diskusi baru dengan menambahkan tema diskusi. Hal ini
dimaksudkan agar tacit knowledge dapat menjadi explicit
knowledge dan diketahui oleh pegawai lain.
6. File sharing
Berisi tentang dokumen kegiatan pengembangan profesi yang
terdiri atas : menyebarluasan produk teknologi sesuai tugas yang
sedang berjalan, makalah, karya tulis, buku yang biasa
dipublikasikan di media massa, internasional, dan nasional
sehingga dapat diketahui oleh pegawai BPPT juga. Tipe file
yang dapat di upload dalam file sharing ini meliputi jpg jpeg gif
png txt doc docx xls pdf ppt pps odt ods odp.
98
7. Berita
Berisi tentang kabar atau informasi yang terupdate mengenai
data perkembangan teknologi yang dilakukan oleh pegawai
ataupun didapat dari internet melalui proses perekayasa.
8. Pencarian
Memenuhi kebutuhan pegawai dengan memberikan informasi
yang diinginkan berhubungan dengan proses perekayasa
4.3.4. Flowchart
Pada tahapan ini, penulis akan menunjukan usulan alur proses sistem
yang baru yang akan penulis buat dengan menunjukkan secara tepat
dengan menggunakan tools bagan alir sistem.
Alur sistem berjalan yang penulis usulkan :
1. PDIS menginput data-data master seperti data user, data dokumen
proses perekayasa, data laporan, data file sharing, data agenda, data
forum, dan data berita untuk kepentingan informasi user.
2. Pegawai menginput data-data untuk informasi knowledge proses
perekayasa yang ada di BPPT seperti data dokumen, data laporan, data
forum, data agenda, data berita, data file sharing, mengedit data user,
ubah password, dan dapat melihat dan download semua data hasil
proses perekayasa.
3. Masyarakat dapat melihat berita, melihat dan download dokumen dan
file sharing, manambah kritik/saran, dan melakukan pencarian data
99
atau yang diinginkan. Dan dapat download data hasil proses
perekayasa
100
Berikut ini merupakan gambar Flowchart yang digunakan :
1. Flowchart Halaman Utama Admin
LOGIN
Mulai
Halaman Utama
Memilih Menu
Home
Berita
Dokumen
File Sharing
Pencarian
Kritik/saran
Halaman Berita
Halaman Dokumen
Download
Lihat Dokumen
Dokumen
User Lihat profil user
Halaman File Sharing
Download
Lihat File
File
User Lihat profil user
Halaman Pencarian
Input data / user yang dicari Tampilkan
Hasil yang dicari
No result
Halaman kritik/saran
Input kritik/saran
Selesai
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
A
Tidak
Ya
Gambar 4.5 Flowchart Halaman Utama Admin
101
Gambar 4.6 Flowchart Halaman Utama Admin 1
Gambar 4.7 Flowchart Halaman Utama Admin 2
102
2. Flowchart Halaman Utama Pegawai
LOGIN
Mulai
Halaman Utama
Memilih Menu
Home
Berita
Dokumen
File Sharing
Pencarian
Kritik/saran
Halaman Berita
Halaman Dokumen
Download
Lihat Dokumen
Dokumen
User Lihat profil user
Halaman File Sharing
Download
Lihat File
File
User Lihat profil user
Halaman Pencarian
Input data / user yang dicari Tampilkan
Hasil yang dicari
No result
Halaman kritik/saran
Input kritik/saran
Selesai
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
C
Tidak
Ya
Gambar 4.8 Flowchart Halaman Utama Pegawai
103
Gambar 4.9 Flowchart Halaman Utama Pegawai 1
3. Flowchart Halaman Utama User Masyarakat
Gambar 4.10 Flowchart Halaman Utama Masyarakat
104
4.3.5. Data Flow Diagram
A. Diagram Konteks Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan
Pendekatan Knowledge Management
Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan
Pendekatan Knowledge Management
PDIS Pegawai
Kritik/saran
Informasi Proses Perekayasa
Update m.user, m.modul, berita, dokumen,laporan,notulensi,agenda,file,
kategori,forum
Login, logout
Info hasil pencarian
Informasi proses perekayasaDownload proses perekayasa
Kritik/saran
Pencarian
Input proses perekayasa
Login,logout
Masyarakat
Gambar 4.11 Diagram Konteks Modul Aplikasi Proses Perekayasa
Dalam diagram konteks diatas terdapat tiga entity yang
menunjang proses modul aplikasi proses perekayasa yaitu Pusat Data
Informasi dan Standarisasi (PDIS) sebagai admin dan pegawai sebagai
pengguna serta masyarakat yang ingin mengetahui informasi proses
perekayasa. Dimana tidak semua orang yang berada pada PDIS sebagai
admin namun hanya beberapa orang yang mendapatkan hak akses
sebagai admin saja yang dapat merubah, menambahkan, mengedit dan
menghapus knowledge base dan data-data pada database. Sedangkan
semua pegawai berhak mengakses modul aplikasi tersebut, tentunya
105
aplikasi yang sudah disiapkan untuk user, namun pegawai disini adalah
pegawai yang sudah mengerti cara mengakses internet minimal cara
menggunakan komputer. Sedangkan masyarakat hanya memiliki hal
akses untuk melihat dan download informasi proses perekayasa.
Tabel 4.6 Alur Proses
Nama Proses Modul Aplikasi Proses Perekayasa
Masukan 1.Entitas PDIS : login dan logout,update
user,modul,dokumen,laporan,forum,berita,
informasi,agenda,file.
2.Entitas pegawai : login dan logout, input dokumen,
laporan,forum,file. Informasi dan download data
proses perekayasa,pencarian,kritik dan saran
3.Entitas masyarakat : kritik/saran, pencarian
Keluaran 1. Entitas PDIS : informasi user,dokumen,
laporan,forum,file
2. Entitas pegawai : informasi dan download
user,dokumen,laporan,forum,berita,file, hasil
pencarian,agenda.
3. Entitas masyarakat : informasi dan download
user,dokumen, berita,file, hasil pencarian.
Deskripsi
Proses
Proses mendeskripsikan tentang modul aplikasi proses
perekayasa dengan pendekatan knowledge management
106
B. Diagram Zero Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan Pendekatan
Knowledge Management
PDISPegawai
3.0Mengolah Dokumen
8.0Mengolah
Berita
7.0Mengolah
Kritik/saran
6.0Mengolah File
5.0Mengolah
Agenda
4.0Mengolah Laporan
9.0Mengolah Kategori
Dokumen
Laporan
Agenda
File
Kritik/saran
Berita
Kategori
Informasi
Informasi
Kritik/saran
Informasi
Informasi
Id_dok,data dokumen
Id.kritik.Nama,email,subjek,tgl
Id.kategori,keterangan
No,ref.data laporani No,ref.data laporanNo,ref.data laporan
Data agenda
Data file
Krit
ik/s
aran
Informasi
M.Modul
Username,pass, data user
2.0Mengolah M.modul
1.0Mengolah
M.user
M.user
Namamodul,link,status
Data user
Data user
Informasi
Namamodul,link,status
Namamodul,link,status
Id_dok,data dokumen
Id_dok, data dokumen
Informasi
dokumen
Data Laporan
Data agenda
Date agenda
Data file
Data file
File
Nama,email,subjek,tgl
Nama,email,subjek,tgl
Data berita
Data berita
Data berita
Id.kategori,keterangan
Id.kategori,keterangan
Informasi
Informasi
Informasi
Informasi
10.0Mengolah
Forum
Forum
Data forum
Informasi
Data forum
Data forum
Forum
Informasi
Masyarakat
Kritik/saran
Informasi
Informasi
Informasi
KategoriId_dok,data dokumen
Id_dok,data dokumen
Data file
Kategori
Data file
Data berita
Kategori
Data berita
Data forum
Kategori
Data forum
Gambar 4.12 Diagram Zero Modul Aplikasi Proses Perekayasa
107
Tabel 4.7 Proses Mengolah Modul M.User
Tabel 4.8 Proses Mengolah Modul M.Modul
Tabel 4.9 Proses Mengolah Modul Dokumen
No Proses 1.0
Nama Proses Mengolah M.user
Masukan id_user,username,nama,NIP,jabatan,unitkerja,email,No.telpon
Keluaran Data daftar User
Deskripsi Proses Proses pengolahan modul manajemen user
No Proses 2.0
Nama Proses Mengolah M. modul
Masukan id_modul, namamodul,link,status,publish,aktif,urutan
Keluaran Daftar Manajemen Modul
Deskripsi Proses Proses pengolahan modul manajemen modul
No Proses 3.0
Nama Proses Mengolah modul dokumen
Masukan id_dokumen, id_kategori, tgl, ref, judul, nama program
Keluaran Daftar Dokumen
Deskripsi Proses Proses pengolahan modul dokumen
108
Tabel 4.10 Proses Mengolah Modul Laporan
No.Proses 4.0
Nama Proses Mengolah Modul Laporan
Masukan no_lk, ref, tgl, judul, nama_program, kepada, dari, peran,
jobcode
Keluaran Daftar laporan
Deskripsi Proses Proses pengolahan modul laporan
Tabel 4.11 Proses Mengolah Modul Agenda
No Proses 5.0
Nama Proses Mengolah Modul Agenda
Masukan Id_agenda,judul,isi,pengirim,tgl
Keluaran Daftar Agenda
Deskripsi Proses Proses mengolah modul Agenda
Tabel 4.12 Proses Mengolah Modul File
No Proses 6.0
Nama Proses Mengolah Modul File
Masukan Id,file,id_kategori,judul,teknologi,tgl,nama_file,nama,alamat,
Keluaran Daftar File
Deskripsi Proses Proses mengolah modul file
109
Tabel 4.13 Proses Mengolah Modul Kritik/Saran
No Proses 7.0
Nama Proses Mengolah Modul Kritik/saran
Masukan Id_saran,subjek,pesan
Keluaran Daftar kritik/saran
Deskripsi Proses Proses mengolah modul kritik/saran
Tabel 4.14 Proses Mengolah Modul Berita
No Proses 8.0
Nama Proses Mengolah Modul Berita
Masukan Id_berita,id_kategori,username,judul,isiberita,tgl
Keluaran Daftar berita
Deskripsi Proses Proses mengolah modul berita
Tabel 4.15 Proses Mengolah Modul Kategori
No Proses 9.0
Nama Proses Mengolah Modul Kategori
Masukan Id_kategori,namakategori,deskripsi
Keluaran Daftar Kategori
Deskripsi Proses Proses mengolah modul kategori
110
Tabel 4.16 Proses Mengolah Modul Forum
No Proses 10.0
Nama Proses Mengolah Modul Forum
Masukan Id_forum,id_kategori,judul,isi,tgl
Keluaran Daftar Forum
Deskripsi Proses Proses mengolah modul forum
C. Diagram Rinci Modul Aplikasi Proses Perekayasa dengan
Pendekatan Knowledge Management
Diagram ini untuk mendetailkan setiap proses yang terjadi pada
diagram zero modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan
knowledge management.
111
1. Diagram Level 1 Proses ke-1
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
manajemen user.
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses ke-1
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
112
2. Diagram Level 1 Proses ke-2
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
manajemen modul.
Gambar 4.14 Diagram Level 1 Proses ke-2
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
113
3. Diagram Level 1 Proses ke-3
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
dokumen.
Gambar 4.15 Diagram Level 1 Proses ke-3
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
114
4. Diagram Level 1 Proses ke-4
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
laporan.
PDIS
4.1Menambah & mengedit data
laporan
laporan
form.laporan
Data.laporan
Data.laporan
4.2Menghapus data laporan
laporan
Id_laporanData.laporan
Data.laporan
4.3Search data
laporan
laporan
Id_laporanData.laporan
Data.laporan
4.4Download
data laporan
laporan
Data.laporan, username, pass Data.laporan
Data.laporan
Pegawai
Data.laporan
Id_laporan
Data.laporan
Gambar 4.16 Diagram Level 1 Proses ke-4
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
115
5. Diagram Level 1 Proses ke-5
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
agenda.
Gambar 4.17 Diagram Level 1 Proses ke-5
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
116
6. Diagram Level 1 Proses ke-6
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master file.
Gambar 4.18 Diagram Level 1 Proses ke-6
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
117
7. Diagram Level 1 Proses ke-7
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
kritik/saran.
Gambar 4.19 Diagram Level 1 Proses ke-7
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
118
8. Diagram Level 1 Proses ke-8
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master berita.
Dat
a be
rita
Gambar 4.20 Diagram Level 1 Proses ke-8
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
9. Diagram Level 1 Proses ke-9
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master
kategori.
Gambar 4.21 Diagram Level 1 Proses ke-9
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
119
10. Diagram Level 1 Proses ke-10
Mendeskripsikan secara detail proses mengolah data master forum.
Gambar 4.22 Diagram Level 1 Proses ke-10
Modul Aplikasi Proses Perekayasa
4.3.6. Perancangan Database
Data-data yang diperlukan pada proses masukan disimpan dalam
basis data. Hal ini dimaksudkan agar data bersifat dinamis yaitu dapat
melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan data. Tahapan yang
dilakukan dalam membuat database, yaitu entity relationship diagram
(ERD), spesifikasi database, dan penerjemahan ERD ke LRS.
120
A. Entity Relationship Diagram
Pegawai
Lembar perintah
File SharingLembar
keputusan
Agenda Forum
Dokumen
Lembar kerjaBerita
Kritik/saran
Kategori
Memiliki
Memiliki
MemilikiMemiliki
Memiliki
Memiliki
Memiliki
Mempunyai
Mempunyai
MempunyaiMemiliki
1
M
1
1
M
1 1
11
M
M
M
M
Memiliki
11
1
1
1
1
1
1
M
M
M
Comment MempunyaiMempunyai
Mempunyai
1
1
MM
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
1
1
M
MMMM
M
1
1
1
1
Gambar 4.23
Entity Relationship Diagram
121
B. Spesifikasi Database
Nama Basis Data : bpptdb
1. Tabel Pegawai
Nama tabel : pegawai
Primary key : username
Foreign key : -
Tabel 4.17 Tabel Pegawai
2. Tabel Kategori
Nama tabel : kategori
Primary key : id_kategori
Foreign key : -
Tabel 4.18 Tabel Kategori
122
3. Tabel Berita
Nama tabel : berita
Primary key : id_berita
Foreign key : username, id_kategori, id_comment
Tabel 4.19 Tabel Berita
4. Tabel File sharing
Nama tabel : file
Primary key : id_file
Foreign key : id_kategori, username, id_comment
Tabel 4.20 Tabel File
123
5. Tabel Dokumen
Nama tabel : dokumen
Primary key : id_dokumen
Foreign key : id_kategori, username, id_comment
Tabel 4.21 Tabel Dokumen
6. Tabel Lembar Keputusan
Nama tabel : laporan
Primary key : no_lp
Foreign key : username, id comment
124
Tabel 4.22 Tabel Lembar Keputusan
7. Tabel Lembar Kerja
Nama tabel : lembar kerja
Primary key : no_lk
Foreign key : username, id_comment
Tabel 4.23 Tabel Lembar Kerja
125
8. Tabel Lembar Perintah
Nama tabel : lembar perintah
Primary key : no_lpr
Foreign key : username, id_comment
Tabel 4.24 Tabel Lembar Perintah
9. Tabel Kritik/saran
Nama tabel : kritik saran
Primary key : id_kritik
Foreign key : username
Tabel 4.25 Tabel Kritik/saran
126
10. Tabel Agenda
Nama tabel : agenda
Primary key : id_agenda
Foreign key : username, id_comment
Tabel 4.26 Tabel Agenda
11. Tabel Forum
Nama tabel : forum
Primary key : id_forum
Foreign key : username, id_comment, id_kategori
Tabel 4.27 Tabel Forum
127
12. Tabel Comment
Nama tabel : comment
Primary key : id_comment
Foreign key : username, id_comment
Tabel 4.30 Tabel Comment
128
C. Penerjemahan ERD ke SLR
Pegawai
*usernamepasswordstatusnama_lengkapNIPtempat_lhrtgl_lhrjabatanunit_kerjapendidikanemailalamatnotelp/HP
Kategori
*id_kategorinama_kategorideskripsi
Berita
*id_berita**id_kategori**id_comment**usernamejudultanggalisi_berita
File Sharing
*id_file**id_kategori**id_comment**usernametanggaljudulisi_file
Dokumen
*id_dokumen**id_kategori**id_comment**usernamerefftanggalnama_programjudulisi_dokumen
Lembar Keputusan
*no_lp**username**id_commentminggu_ketanggalnama_programisi_lptingkatan_rapatpimpinan_rapatperanjobcode
Lembar Kerja
*no_lk**username**id_commentrefftanggalnama_programisi_lkdibuat_olehperan_dbjobcode_dbdiketahui_olehperan_dkjobcode_dk
Lembar Perintah
*no_lpt**id_comment**usernamerefftanggalnama_programisi_lptdariperan_drjobcode_drkepadaperan_kpdjobcode_kpd
Kritik/saran
*id_kritiksubjectisi**username
Agenda
*id_agenda**id_comment**usernamejudultematanggalisipengirim
Forum
*id_forum**id_comment**usernamejudulisi_commentjoinstatustanggal
Comment
*id_commentnamasubjectisi_commen**username
Gambar 4.24 Penerjemahan ERD ke SLR
4.3.7. State Transtition Diagram
State Transition Diagram (STD) dari modul aplikasi proses
perekayasa dengan pendekatan knowledge management ini, terdiri dari :
129
A. Halaman untuk Masyarakat
Menu Utama
Saran/Kritik Tambah
M. UserGO View
Klik GOmasuk M.user
Berita GO ViewKlik GO
masuk berita
GO
File Sharing
klik GO
Klik File Sharingmasuk file sharing
masuk kritik/saranKlik kritik/saran
masuk baritaKlik berita
masuk M.userKlik M.user
masuk kritik/saran
GO View
Klik GOmasuk file sharing
ViewKlik View
masuk kritik
Dokumen GO View
Klik GOmasuk dokumenmasuk dokumen
Klik dokumen
Pencarian
Klik pencarianmasuk pencarian
GO Hasil Pencarian
Klik GOmasuk pencarian
Home
Berita
Dokumen
File Sharing
Pencarian
Kritik/saran
Klik home
masuk home
Gambar 4.25 State Transtition Diagram (STD)
untuk Halaman Masyarakat
130
B. Halaman untuk Admin
Gambar 4.26 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Admin
131
C. Halaman untuk Pegawai
Gambar 4.27 State Transtition Diagram (STD) untuk Halaman Pegawai
132
4.3.8. Perancangan User Interface
Gambaran kopseptual dari modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management .
Gambar 4.28 Gambar konseptual dari elemen penyusunan sistem
1. Teknologi
Teknologi yang akan digunakan untuk pembuatan modul aplikasi ini
ada tiga, yaitu :
a. Database
Database sebagai tulang punggung sistem. Dalam hal ini,
menggunakan database MySQL sehingga dapat memudahkan dalam
pembuatan database.
133
b. Internet
Untuk membuat sistem dapat diperluas dengan mudah dan diakses
dari banyak titik. Pendekatan yang akan digunakan yakni
menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan CMS Drupal.
c. Aplikasi berbasis website
Dengan menggunakan penerapan teknologi ini, diharapkan aplikasi
ini akan semakin mudah diakses dan digunakan oleh pengguna.
Mengingat semakin banyak orang menggunakan internet dalam
mencari informasi.
2. Aktivitas
Aktifitas yang dilakukan dengan modul aplikasi ini adalah :
a. Web Browsing
Melakukan penelusuran dari antarmuka (Interface) web
b. Computer based collaboration
Melakukan kolaborasi dengan perantara komputer, seperti : forum
diskusi, message
c. Pencarian
Melakukan pencarian dan pengambilan data dari aplikasi tersebut
d. Data mining
Melakukan pencarian pengetahuan dari sekumpulan data yang ada
didalam aplikasi tersebut
134
3. Komponen
Komponen penyusun modul aplikasi adalah :
a. Database
b. Document management
c. Message
d. search
4. Antarmuka (Interface)
Bagian yang menjadi perantara interaksi pengguna dengan modul
aplikasi adalah :
a. Web based application
b. Message
c. Forum diskusi
d. Document
1. Perancangan Halaman Menu Login
Gambar 4.29 Rancangan Halaman Login
135
Pada halaman login ini, baik PDIS maupun pegawai harus melakukan
login terlebih dahulu dengan mengisi username dan password. Apabila
benar, maka akan langsung masuk ke halaman home user tersebut. Dan
apabila username dan password salah, maka akan muncul kalimat
“Sorry, unrecognized username or password. Have you forgotten your
password?”
2. Perancangan Halaman Menu Utama Pegawai
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Menu Utama Pegawai
Pada halaman ini user mempunyai hak akses untuk mengelola data-data
sebagai berikut :
a. Mengelola dan Melihat Data Dokumen
Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
mencari dan download data Technical Note, Technical Report,
136
Technical Document, Progress Control & Monitoring dan Program
Document
b. Mengelola dan Melihat Data Laporan
Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
mencari dan download data lembar keputusan, lembar kerja dan
lembar perintah
c. Mengelola dan Melihat Data File sharing
Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
mencari dan download data file sharing
d. Melihat Data Agenda
Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
dan mencari data agenda
e. Melihat Data Berita
Pegawai mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
dan mencari data berita
f. Mengelola dan Melihat Forum
Pegawai mempunyai hak akses untuk menambah, melihat, dan
mencari forum
g. Melihat Pencarian
Pegawai mempunyai hak akses untuk melakukan pencarian dokumen
dan user yang diinginkan.
137
h. Mengelola Data User
Pegawai mempunyai hak akses untuk mengedit dan melihat data
usernya sendiri
i. Ganti Password
Pegawai mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya
sendiri
j. Menambah Kritik dan Saran
Pegawai mempunyai hak akses untuk menambah dan mengedit
kritik/saran
3. Perancangan Halaman Menu Utama Admin
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Menu Utama Admin
Pada halaman ini admin mempunyai hak akses untuk mengelola data-
data sebagai berikut :
138
a. Mengelola Data User
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
dan menghapus data user
b. Ganti password
PDIS mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya sendiri
c. Mengelola Data Dokumen
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit
dan menghapus data Technical Note, Technical Report, Technical
Document, Progress Control & Monitoring dan Program Document
d. Mengelola Data Laporan
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit
dan menghapus data lembar keputusan, lembar kerja dan lembar
perintah
e. Mengelola Data File sharing
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit
dan menghapus data file sharing
f. Mengelola Data Agenda
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit
dan menghapus data agenda
g. Mengelola Data Berita
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit
dan menghapus data berita
139
h. Mengelola Forum
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit
dan menghapus forum.
i. Mengelola Kritik/saran
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
dan menghapus data kritik/saran.
j. Mengelola Pencarian
PDIS mempunyai hak akses untuk melihat, menambah, mengedit,
dan menghapus data pencarian
4. Perancangan Halaman Menu Utama Masyarakat
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Menu Utama Masyarakat
Pada halaman ini masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat data-
data sebagai berikut :
i. Melihat Berita
Masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat data berita.
140
ii. Melihat Dokumen
Masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat dan download
data Program Document
iii. Melihat File sharing
Masyarakat mempunyai hak akses untuk melihat dan download
data file sharing
iv. Melakukan Pencarian
Masyarakat mempunyai hak akses untuk melakukan pencarian data
dan user
v. Menambah Kritik/saran
Masyarakat mempunyai hak akses untuk menambah kritik/saran
4.4. Coding
Dalam tahap coding, bahasa yang digunakan adalah PHP dengan
bantuan CMS (content management system) dan menggunakan database.
XAMPP Versi 1.7.0 digunakan untuk membuat database MySQL pada
sistem, PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan, Adobe
dreamweaver8 digunakan sebagai editor, mozila firefox versi 4.0
digunakan untuk pengujian, pengecekan dan menjalankan sistem dan
mengeksekusi rule-rule yang menggunakan bahasa pemrograman php.
Daftar coding terdapat di lampiran (Lampiran E).
141
4.5. Testing
Pada tahapan pengujian modul aplikasi informasi proses perekayasa
dengan pendekatan knowledge management, pengujian dilakukan dengan
cara pengujian mandiri dan pengujian oleh user secara blackbox testing.
Cara pengujian blackbox testing dilakukan dengan menjalankan
modul aplikasi proses perekayasa dan melakukan input data serta melihat
input-nya apakah sesuai dengan domain masalah serta kesimpulan yang
diharapkan. Hasil pengujian blackbox testing disajikan dalam tabel 4.29 :
A. Hasil Pengujian Halaman Untuk Admin
Tabel 4.28 Pengujian Halaman Interface untuk Admin
NO Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Keterangan Sesuai
1. Login menu admin Masuk halaman home
admin bila username dan
password benar
Apabila salah muncul pesan
“Sorry, unrecognized
username or password. Have
you forgotten your
password?”
OK
2. Klik menu Manajemen user Masuk halaman index user OK
3. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data user dengan benar
OK
4. Klik menu conten
management
Masuk halaman index
content manajemen
OK
5. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data modul dengan benar
OK
6. Klik menu dokumen Masuk halaman index
dokumen
OK
7. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data dokumen dengan benar
OK
8. Klik menu laporan Masuk halaman index
laporan
OK
142
9. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data laporan dengan benar
OK
10. Klik menu agenda Masuk halaman index
agenda
OK
11. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data agenda dengan benar
OK
12. Klik menu file sharing Masuk halaman index file
sharing
OK
13. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data file dengan benar
OK
14. Klik menu berita Masuk halaman index
berita
OK
15. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data berita dengan benar
OK
16. Klik menu kategori Masuk halaman index
kategori
OK
17. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,
hapus data modul dengan
benar
OK
18. Klik menu saran/kritik Masuk halaman index
saran/kritik
OK
19. Klik edit,hapus Dapat edit,hapus data saran
dengan benar
OK
20. Klik menu forum Masuk halaman index
forum
OK
21. Klik tambah,edit,hapus Dapat menginput,edit,hapus
data forum dengan benar
OK
22. Klik pencarian Masuk halaman index
pencarian
Masukkan nama user atau
data yang dicari
OK
143
B. Hasil Pengujian Halaman Untuk Pegawai
Tabel 4.29 Pengujian Halaman Interface untuk Pegawai
NO Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Keterangan Sesuai
1. Login menu user Masuk halaman home user
bila username dan password
benar
Apabila salah muncul pesan
“Sorry, unrecognized
username or password. Have
you forgotten your
password?”
OK
2. Klik menu dokumen Masuk halaman index
dokumen
OK
3. Klik tambah,edit, download
dokumen
Dapat menginput, download
data dokumen
OK
4. Klik menu laporan Masuk halaman index
laporan
OK
5. Klik tambah,edit, download
laporan
Dapat menginput, download
data laporan
OK
6. Klik menu pencarian Dapat mencari data dan user
dengan benar
Masukkan nama data atau
user yang dicari
OK
7. Klik menu agenda Masuk halaman index
agenda
OK
8. Klik menu file sharing Masuk halaman index file OK
9. Klik tambah,edit, download
file sharing
Dapat menginput, download
data file
OK
10. Klik menu berita Masuk halaman index berita OK
11. Klik menu kritik/saran Masuk halaman index kritik Masukkan kritik/saran OK
144
C. Hasil Pengujian Halaman Untuk User Masyarakat
Tabel 4.30 Pengujian Halaman Interface untuk User Masyarakat
NO Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Keterangan Sesuai
1. Klik menu Berita Masuk halaman index berita OK
2. Klik menu Dokumen Masuk halaman index
dokumen
OK
3. Klik menu File sharing Masuk halaman index file
sharing
OK
4. Klik menu pencarian Masuk halaman index
pencarian
Masukkan nama data atau
user yang dicari
OK
5. Klik menu Kritik/Saran Masuk halaman index
kritik/saran
Masukkan kritik/saran OK
145
BAB V
PENUTUP
Modul aplikasi proses perekayasa dengan pendekatan knowledge
management (Studi kasus: Pusat data informasi dan standarisasi, Badan
pengkajian dan penerapan teknologi) ini setidaknya dapat mengurangi
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pendokumentasian data
proses perekayasa dan mudah diperoleh data perkembangan teknologi beserta
personil yang melakukan penelitian pada topik tersebut.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, seperti yang tertera pada bab III
dan bab IV, maka pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan yang dapat
ditarik dari rangkaian penelitian tersebut. Selain kesimpulan, penulis juga
memberikan saran yang akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang akan melanjutkan
pengembangan penelitian ini.
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian dan tulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Knowledge management (KM) membantu proses sosialisasi, eksternalisasi,
kombinasi dan internalisasi pengetahuan. Dengan pendekatan teknologi
(Modul aplikasi proses perekayasa) proses KM tersebut akan diakselerasi
2. Dengan membangun modul aplikasi proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management ini pengetahuan terarsip dengan
baik dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pegawai dan
145
146
masyarakat, tanpa harus datang kepada personil yang melakukan
penelitian tersebut atau perpustakaan BPPT.
3. Perancangan modul aplikasi proses perekayasa ini menggunakan
pendekatan knowledge management yang difokuskan pada faktor
teknologi. Hal ini berguna dan memiliki kemampuan dalam
mendokumentasikan hasil proses perekayasa.
4. Melakukan beberapa proses pendataan yang sebelumnya belum
terstruktur menjadi sistem yang lebih baik yakni secara
terkomputerisasi, sehingga memudahkan user yang ingin mengakses.
Dan mengintegrasikan data proses perekayasa ke dalam suatu database.
Dengan adanya hal ini proses pendokumentasian menjadi lebih baik
karena adanya database khusus untuk menyimpan informasi data proses
perekayasa yang disesuaikan dengan kategori teknologi.
5.2. Further Research
Aplikasi ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal
yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aplikasi ini agar menjadi
lebih baik lagi, antara lain :
1. Dalam modul aplikasi ini, diharapkan tidak hanya menangani masalah
pendokumentasian data proses perekayasa. Tetapi dapat menambahkan
fitur-fitur lain seperti adanya sistem penunjang keputusan (SPK) untuk
menghitung angka kredit pegawai yang telah melakukan penelitian dan
dikaitkan dengan promosi jabatan.
147
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya tidak hanya memfokuskan pada
satu faktor saja, melainkan faktor yang lain seperti manusia, proses
sehingga dapat diterapkan pembangunan knowledge management
system.
148
DAFTAR PUSTAKA
Fahri, Muhammad. 2010. Analisa dan Perancangan Sistem Manajemen
Pengetahuan (Knowledge Management System) pada Departemen Sumber
Daya Manusia (Studi Kasus : PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit)) –
Jakarta : Laporan Tidak Diterbitkan
Faisal, M. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Malang : UIN malang Pess
(anggota IKAPI)
HM, Yogiyanto. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data, Bandung :
Informatika
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi.
Jakarta: Bumi Aksara
Idzar. 2011. CMS dan Framework Terbaik. [online] Tersedia:
http://blog.unsri.ac.id/idzar/artikel/cms-dan-framework-terbaik/pdf/18286/.
[28 Juli 2011]
Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi,
Yogyakarta : Graha Ilmu
L.Gaol, Chr.Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan
Aplikasinya. Jakarta: P.T Gramedia
Lim Bui Ho,dkk. 2008. Penerapan Knowledge Management System pada
Perusahaan Bisnis Konsultasi PT Piramida Sejahtera Abadi (Red Piramid)
– Jakarta: Laporan Tidak Diterbitkan
148
149
Lusiani,dkk. 2011. Extreme Programming. [online]Tersedia:
http://www.wahyudharmawan.info/a/XP/paper.doc.[21 Juli 2011]
Mahisa, Brahmana. 2007. Analisis dan Perancangan Knowledge Management
Berbasiskan WEB (Studi Kasus : PT. Primacom Interbuana) – Jakarta :
Laporan Tidak Diterbitkan
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Muttaqien, Arip. 2009. Membangun Perpustakaan Berbasis Knowledge
Managament : Transformasi Menuju Research Collage dan Perguruan
Tinggi Berkualitas Internasional – Jakarta: Laporan Tidak Diterbitkan
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prasetyo, Bambang dkk. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Pressman, Roger S. 2005. Software Engineering A Prantitioner’s Approch. Sixth
Edition. North America. Mc Graw. Hill International Edition
Probst, Gilbert., Raub, Steffen., dan Romhardt, Kai. 2000. Managing Knowledge
:Building Blocks for Success. John Wiley & Sons, Ltd, Chichester.
Rachman, Haitan. 2007. Knowledge Management System Berbasis Kompetensi.
[online]Tersedia:http://haitanrachman.wordpress.com/2007/09/25/knowledg
e management-system-berbasis-kompetensi/. [25 September 2007]
Sangkala. 2007. Knowledge Management. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Setiarso, Bambang, Dkk. 2009. Penerapan Knowledge Management pada
Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
150
Sidik, Betha. 2004. Pemrograman WEB dengan PHP. Bandung: Informatika
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
Tobing, Paul L. 2007. Knowledge Management Konsep, Arsitektur, dan
Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Written, et all. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Edisi 6. Diterjemahkan
oleh tim penerbit Andi. Yogyakarta: Andi
Yuliazmi. 2005. Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan
Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia – Jakarta:
Laporan Tidak Diterbitkan
2001.Berkenalan Dengan Drupal. [online] Tersedia:
http://www.indomarinav.com/admin/upload_files/BAB2001.Berkenalan
Dengan Drupal.pdf. [28 Juli 2011]
LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Sistem dan Jaringan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Pewawancara : Siti Maryam
Nara Sumber : Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.
Waktu : Senin, 11 April 2011, Pukul 10.00 wib
Tempat : Ruang Kepala Sub Bidang Sistem dan Jaringan
1. Apakah di sini sudah ada database untuk proses perekayasa dengan
pendekatan knowledge management?
2. Tujuan dari pembuatan database untuk proses perekayasa dengan pendekatan
knowledge management seperti apa?
3. Apakah proses perekayasa yang dilakukan oleh pegawai di Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelumnya ada penyimpanan khusus?
4. Kalau ada, masih manual atau sudah terkomputerisasi?
5. Bagaimana alur proses perekayasa yang sekarang?
6. Perlukah pembuatan sistem untuk proses perekayasa pegawai di BPPT?
7. Kalau iya, sistem seperti apakah yang diinginkan oleh pusat data dan
standarisasi?
Hasil wawancara
1. Sampai sekarang proses pembuatan database sedang dijalankan tetapi belum
selesai untuk proses perekayasa di BPPT
2. Untuk mendapatkan data perkembangan teknologi terakhir atau paling akhir
serta pendataan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai di BBPT
3. Belum, hanya dalam bentuk tulisan makalah, laporan kerja, dan macam-
macam. Dan semuanya tersimpan di perpustakaan BPPT
4. Penyimpanan proses perekayasa sampai sekarang masih manual
5. Alur proses perekayasa yang sekarang, awalnya dari perancangan program
kerja yang telah disepakati dari pusat, masing-masing pusat mempunyai
koordinator untuk melakukan penelitian sesuai dengan bidang teknologi yang
ada di BPPT. Setelah melakukan penelitian, masing-masing koordinator
membuat laporan berupa makalah, laporan kerja, dan lain-lain. Semuanya
tersimpan di perpustakaan BPPT
6. Perlu, untuk memberikan kepada masyarakat dan untuk memberikan kepada
manajemen dengan lebih cepat
7. Macam-macam bentuk , diantaranya
a. teknologi yang terakhir
b. Kemampuan pegawai yang di BPPT dalam menyelesaikan riset
1
Hasil Wawancara Lanjutan
Nara sumber : Taslim Rochmadi
Hari/tanggal : Selasa, 21 Juni 2011
Tempat : Ruang Pusat Data Informasi dan Standarisasi
DATA PERTANYAAN
Data PDIS
1. Bagaimana proses bisnis proses perekayasa (Alur yang berjalan sampai akhir)?
2. Dalam menyerahkan hasil penelitian, ada proses pengecekan ga? Seperti apa?
3. Bagian apa yang menangani data perkembangan teknologi? Dan seperti apa
JOB DECS?
4. Visi dan Misi PDIS?
Data knowledge management
1. Apakah PDIS sudah mempunyai knowledge management?
2. Jika belum, apakah memerlukan?
3. Strategi untuk mencapai tujuan dan saran untuk pembuatan knowledge
management?
4. Hambatan knowledge management system
5. Sudah ada kebijakan di BPPT untuk suatu knowledge sharing
Data Knowledge PDIS
1. Knowledge apa saja yang ada di divisi PDIS
2. Selama ini bagaimana hal-hal yang penting tersebut didokumentasikan
3. Apakah sudah ada tempat/media untuk menampung ide/pengetahuan pegawai
pada PDIS yang berguna bagi perusahaan
4. Sumber masalah apa yang sering dihadapi oleh anggota PDIS selama
melaksanakan proses kerja organisasi
5. Cara anggota dalam mencari materi untuk membantu pekerjaan mereka
6. Informasi apa saja yang mereka harapkan ada pada aplikasi web ini sehingga
dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada
Pertanyaan Umum
2
1. Apakah anda bermasalah dalam mendapatkan knowledge yang dibutuhkan
untuk mendukung kegiatan anda dalam bekerja?
2. Permasalahan apa yang dihadapi dalam mendapatkan knowledge?
a. Tidak tahu harus mencari kemana
b. Keterbatasan akan fisilitas yang tersedia
c. Malas untuk bertanya
d. Lain-lain
3. Apakah anda mendokumentasikan knowledge yang berhubungan dengan
pekerjaan anda?
4. Seberapa besar intensitas anda dalam mencari untuk mendapatkan knowledge
yang anda butuhkan?
5. Apa saja yang menjadi sumber untuk mendapatkan knowledge ditempat anda
bekerja?
6. Seberapa sering anda menggunakan fasilitas internetBiasanya anda
menggunakan fasilitas internet untuk melakukan hal apa saja
7. Bagaimana anda biasanya berkomunikasi dengan karyawan lain?
8. Apakah dibutuhkan media sharing knowledge untuk memudahkan proses kerja
anda jika sewaktu-waktu dibutuhkan?
9. Fitur-fitur yang diusulkan untuk menunjang sharing knowledge?
Jawaban
Data PDIS
1. Proses bisnis data perkembangan teknologi pada proses perekayasa adalah dari
kepala direktur atau pusat yang ada di Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BBPT) melalui program kerja yang telah disepakati, mengarahkan
pada program terebut untuk pelaksanaan program tersebut dipilihlah kepala
program, program manager, dan chief engineering. Dalam pelaksanaannya,
Organisasi ini dipimpin oleh seorang Kepala Program yang dibantu oleh
Seorang Chief Engineer dan Seorang Program Manager. Chief Engineer
bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia serta
3
produk teknologi yang dihasilkan. PM bertanggung jawab atas pendanaan
(Cost) dan penjadwalan (Delivery) pelaksanaan program.
Chief Engineer dan Program Manager, karena sifat pekerjaannya yang harus
mengkoordinasikan seluruh Group Leader yang terlibat, apabila diperlukan
masing-masing dapat dibantu oleh satu sampai dengan empat asisten yang
disebut Assistant Chief Engineer dan Assistant Program Manager.
WBS dikepalai oleh seorang GL. GL memimpin beberapa Ketua Sub
Kelompok atau Leader yang bertanggungjawab terhadap Paket Kerja. Setiap
Ketua Sub Kelompok memimpin sejumlah Engineering Staff dan sejumlah Staf
Teknisi (Technical Staff - TS). Setiap Engineering staff dan Technician
bertanggungjawab kepada Leader. Setiap Leader bertanggungjawab kepada
Group Leader. Sedangkan para Group Leader bertanggungjawab kepada
Program Manager dan Chief Engineer, dan Kepala Program. Program
Manager dan Chief Engineer bertanggungjawab kepada Kepala Program.
Kepala program bertanggung jawab penuh kepada kepala unit organisasi
structural yang memberikan program tersebut. Setelah semuanya
terdokumentasikan dan disetujui oleh kepala program, selanjutnya diserahkan
ke bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi untuk di nilai oleh tim penilai
dan PUSDIKLAT.
Sistem informasi diantara perekayasa dilaksanakan melalui lembar-lembar
kegiatan yang terdiri dari :
1. Lembar Kerja ( Working Sheet )
Lembar pernyataan yang dikerjakan oleh masing-masing anggota program
mulai dari Engineering Staff, Leader, Group Leader, Program Manager,
Chief Engineer, sampai Kepala Program.
2. Lembar Instruksi (Instruction Sheet)
Lembar pernyataan perintah (instruksi) merupakan lembaran yang berisi
pernyataan perintah terkait dengan metoda, cara atau formula tertentu dan
lain-lain sesuai dengan kegiatan kerekayasaannya.
3. Lembar Keputusan (Decision Sheet)
4
Lembar pernyataan tentang keputusan yang diambil dari suatu rapat
kegiatan kerekayasaan yang sedang dilaksanakan, baik pada rapat tingkat
WP, tingkat WBS, antar WBS atau tingkat Pimpinan Program.
2. Ada struktur organisasi fungsional kerekayasaan sendiri untuk proses
perekayasa
3. Visi PDIS tahun 2010-2014 "Mewujudkan PDIS sebagai Unit dinamis yang
mengutamakan peningkatan pelayanan prima dalam bidang sistem informasi
dan standardisasi untuk mendorong kemitraan dan pemanfaatan teknologi
secara optimal dan akuntabel’.
Misi
a. Melaksanakan pengumpulan/pengelolaan data, penyajian dan
pengembangan informasi
b. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan infrastruktur dan sistem
jaringan informasi
c. Melaksanakan perumusan rancangan standar nasional dan proses
akreditasi;
Memberikan layanan informasi dan perpustakaan di bidang Iptek.
Data Knowledge Management
1. PDIS belum mempunyai knowledge management untuk data perkembangan
teknologi pada proses perekayasa. Dan sekarang sedang ada program menuju
hal itu.
2. Strategi untuk mencapai tujuan dalam pembuatan knowledge management
untuk peningkatan aksesibilitas data dan informasi kerekayasaan dan
peningkatan peran purpustakaan untuk diseminasi hasil kikerekayasaan
teknologi.
3. Hambatan knowledge management
a. Belum digunakan seluruh unit kerja
b. Sistem baru yang masih belum disosialisasikan secara luas
c. Dalam diri pegawai masih sulit dalam menuliskan ke komputer
d. Notulen rapat terkadang tidak diketik di komputer
5
4. Untuk knowledge sharing di BPPT sudah ada yakni melalui bursa ide (milist)
yang ada di PDIS
Data knowledge PDIS
1. Knowledge yang ada pada proses perekayasa sangat banyak seperti dokumen,
teknologi yang berhubungan dengan program perekayasaan
2. Masing-masing harus menyerahkan laporan sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dan laporan tersebut juga ada pada pegawai untuk proses kegiatan
pengembangan profesi
3. Media untuk menampung ide/pengetahuan pegawai ada di bursa ide yang
ditangani PDIS
4. Ada yang melalui pengalaman selama perkuliahan, buku, internet, dll.
5. Kami membebaskan informasi yang ada dalam aplikasi yang akan dibuat
Pertanyaan umum
1. Iya, biasanya datanya kurang lengkap, up todate, dan kurang luas
2. Tidak tahu harus mencari kemana dan terkadang keterbatasan fasilitas yang
tersedia
3. Tidak 100%, hanya 50% dan biasanya pada komputer masing-masing
4. 50-70 % untuk mencari informasi
5. Untuk sekarang sumbernya lebih sering malalui internet, buku, dan di
laboratorium
6. Setiap hari, biasanya untuk mencari informasi baru, dan menyelesaikan
problem yang ada
7. Face to face dan terkadang melalui email
8. Sebenarnya di BPPT sendiri sudah ada media sharing knowledge yaitu repo
dan yang menangani PDIS
9. Terserah saja, disesuaikan pada proses perekayasa saja
1
Hasil Wawancara dengan Pegawai Perpustakaaan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Pewawancara : Siti Maryam
Nara Sumber : Ibu Lisda Rahayu, M.Hum
Waktu : 27 april 2011, Pukul 10.00 wib
Tempat : Perpustakaan BPPT
1. Apakah semua data hasil penelitian pegawai tersimpan di perpustakaan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)? 2. Bagaimana alur sistem yang berjalan sekarang ini? 3. Apakah ada pendataan khusus untuk hasil data penelitian pegawai? Dan masih
manual atau sudah terkomputerisasi? 4. Bagaimana pegawai dan masyarakat ingin mengetahui data hasil penelitian
yang dilakukan oleh pegawai? 5. Apakah ada pembagian khusus dalam pendataan data hasil penelitian pegawai? 6. Selama ini, apakah ada masalah mengenai pendokumentasian data hasil
penelitian pegawai? 7. Biasanya pegawai dalam mengumpulkan hasil penelitian ke perpustakaan
dalam bentuk softcopy atau hardcopy?
Hasil Wawancara
1. Semua data hasil penelitian pegawai BPPT harus diserahkan ke perpustakaan
sebagai dokumen perpustakaan. Dengan adanya SK serah simpan karya cetak
atau karya rekam dilingkup BPPT (Surat edar/keputusan) bahwa semua hasil
penelitian semua yang dilakukan oleh unit kerja atau pegawai BPPT harus
disimpan di perpustakaan, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan. Hal
ini karena perpustakaan BPPT berperan sebagai pusat deposit untuk semua
karya rekaan atau data karya cetak baik baik yang diterbitkan atau tidak yang
dihasilkan oleh unit kerja atau pegawai BPPT. Hal ini sangat penting untuk
pegawai, karena akan di nilai angka kreditnya oleh bagian sumber daya
manusia organisasi (SDMO). Apabila hasilnya sudah diserahkan ke
perpustakaan, akan ada surat dari pihak perpustakaan untuk diserahkan ke
bagian SDMO.
2
2. Alur sistem yang berjalan sekarang ini, pegawai BPPT setelah melakukan
penelitian akan ada laporan penelitian. Hasil fotocopy laporan ini, diserahkan
ke perpustakaan untuk pendokumentasian. Setelah menyerahkan maka pegawai
akan mendapat tanda bukti dari pihak perpustakaan untuk diserahkan ke bagian
SDMO untuk pengajuan angka kreditnya
3. Semua pendataan menyangkut data hasil penelitian pegawai didata atau diolah
oleh pihak perpustakaan sub bidang akuasisi dan pengolahan untuk kemudahan
dan di taruh di perpustakaan. Untuk sekarang ini, pihak perpustakaan sedang
menuju digital library dan sampai sekarang masih dalam proses.
4. Pegawai dan masyarakat yang ingin mengetahui dan melihat data hasil
penelitian dapat langsung ke bagian perpustakaan Gedung II, Lantai 4 Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Atau apabila pegawai dan masyarakat
ingin mengetahui judul dan pengarang dapat mengunjungi situs
perpustakaan.bppt.go.id, akan tetapi catalog online yang tersedia hanya dapat
melihat hingga abstrakna saja. Untuk data dapat datang langsung ke
perpustakaan atau mengajukan permohonan lengkap full teks melalui email.
5. Untuk pembagian khusus tentang data hasil penelitian BPPT melalui
pembagian teknologi. Bidang-bidang teknologi yang ada di Badan pengkajian
dan penerapan teknologi (BPPT) antara lain :
1. Teknologi Energi Kelistrikan 2. Teknologi Energi untuk Bahan
Bakar 3. Teknologi Transportasi 4. Teknologi Informatika dan
Komunikasi 5. Teknologi Pangan 6. Teknologi Kesehatan
7. Teknologi Hankam Militer 8. Teknologi Hankam Nir Militer 9. Teknologi Material 10. Teknologi Manufaktur 11. Teknologi Lingkungan dan
Kebumian 12. Kebijakan Teknologi
6. Dalam hal pendokumentasian sampai sekarang ini berjalan lancar, walaupun
terkadang ada pegawai yang belum sadar untuk menyerahkan hasil penelitian
mereka ke perpustakaan.
3
7. Biasanya penyerahan hasil penelitian pegawai ke perpustakaan berupa
fotocopy (hardcopy). Akan tetapi mulai akhir tahun 2009, penyerahan hasil
penelitian berupa softcopy karena akan menuju digital library dan untuk
mempermudah proses digitalisasinya.
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama : Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.
Jabatan : Kepala Sub Bidang Sistem dan Jaringan PDIS
Lokasi : Ruang Bagian Sistem dan Jaringan
No Pengujian Penilaian
Baik Cukup Baik Kurang Baik
1. Fitur Aplikasi secara
keseluruhan
√
2. Fitur untuk admin √
3. Fitur untuk user √
4. Fitur untuk Masyarakat √
5. Tampilan Aplikasi √
6. Kestabilan Aplikasi
7. Keamanan Aplikasi
8. Kemudahan Aplikasi √
9. Interaksi Sistem dengan
pengguna
√
Jakarta, Agustus 2011
Taslim Rochmadi, Ir., Dipl.Ing., Dr.
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama : Lisda Rahayu, M.Hum
Jabatan :Pegawai Perpustakaan BPPT
Lokasi : Perpustakaan BPPT
No Pengujian Penilaian
Baik Cukup Baik Kurang Baik
1. Fitur Aplikasi secara
keseluruhan
√
2. Fitur untuk admin √
3. Fitur untuk Pegawai √
4. Fitur untuk Masyarakat √
5. Tampilan Aplikasi √
6. Kestabilan Aplikasi
7. Keamanan Aplikasi
8. Kemudahan Aplikasi √
9. Interaksi Sistem dengan
pengguna
√
Jakarta, Agustus 2011
Lisda Rahayu M.Hum
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama : Muslikhah
Jabatan : Masyarakat
Lokasi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No Pengujian Penilaian
Baik Cukup Baik Kurang Baik
1. Fitur Aplikasi secara
keseluruhan
√
2. Fitur untuk admin
3. Fitur untuk Pegawai
4. Fitur untuk Masyarakat √
5. Tampilan Aplikasi √
6. Kestabilan Aplikasi
7. Keamanan Aplikasi
8. Kemudahan Aplikasi √
9. Interaksi Sistem dengan
pengguna
√
Jakarta, Agustus 2011
Muslikhah
HASIL EVALUASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Nama : Siti Goniah
Jabatan : Masyarakat
Lokasi : Kampung Utan, Ciputat
No Pengujian Penilaian
Baik Cukup Baik Kurang Baik
1. Fitur Aplikasi secara
keseluruhan
√
2. Fitur untuk admin
3. Fitur untuk pegawai
4. Fitur untuk Masyarakat √
5. Tampilan Aplikasi √
6. Kestabilan Aplikasi
7. Keamanan Aplikasi
8. Kemudahan Aplikasi √
9. Interaksi Sistem dengan
pengguna
√
Jakarta, 26 September 2011
Siti Goniah
Listing Program
1. Admin
<?php function admin_menu_help($path, $arg) { switch ($path) { case 'admin/settings/admin_menu': return t; case 'admin/help#admin_menu': $output = ''; $output .= '<p>' . <a href="@drupal">Devel</a> array('@drupal' => 'http://drupal.org/project/devel')) . '</p>'; $output .= '<p>' . t('The administration menu <a href="@settings">settings page</a> array('@settings' => url('admin/settings/admin_menu'))) . '</p>'; $output .= '<p>' return $output;} } function admin_menu_perm() {
return array('access administration menu', 'display drupal links'); } function admin_menu_theme() { return array( 'admin_menu_icon' => array( 'arguments' => array(), ),); } function admin_menu_menu() { $items = array();
'access arguments' => array('administer site configuration'), 'type' => MENU_CALLBACK, 'file' => 'admin_menu.inc' ); $items['admin_menu/flush-cache'] = array( 'page callback' => 'admin_menu_flush_cache', 'access arguments' => array('administer site configuration'), 'type' => MENU_CALLBACK, 'file' => 'admin_menu.inc',);
return $items;
}
function admin_menu_init() {
if (user_access('access administration menu')) {
$path = drupal_get_path('module', 'admin_menu');
drupal_add_css($path .'/admin_menu.css', 'module', 'all', FALSE);
drupal_add_js($path .'/admin_menu.js', 'module', 'header', TRUE); if ($setting = variable_get('admin_menu_margin_top', 1)) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('margin_top' => $setting)), 'setting'); }
if ($setting = variable_get('admin_menu_position_fixed', 0)) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('position_fixed' => $setting)), 'setting'); } if ($setting = variable_get('admin_menu_tweak_tabs', 0)) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('tweak_tabs' => $setting)), 'setting'); } if ($_GET['q'] == 'admin/build/modules' || strpos($_GET['q'], 'admin/build/modules/list') === 0) { drupal_add_js(array('admin_menu' => array('tweak_modules' => variable_get('admin_menu_tweak_modules', 0))), 'setting'); } }
}
function admin_menu_suppress($set = TRUE) {
static $suppress = FALSE;
if (!empty($set)) {
$suppress = TRUE;
}
return $suppress;
}
function admin_menu_footer($main = 0) {
if (!user_access('access administration menu') || admin_menu_suppress(FALSE)) {
return;
}
if (variable_get('admin_menu_rebuild_links', FALSE)) {
module_load_include('inc', 'admin_menu');
_admin_menu_rebuild_links();
variable_del('admin_menu_rebuild_links');
}
$content = '<div id="admin-menu">';
$content .= admin_menu_tree_output(menu_tree_all_data('admin_menu'));
$content .= '</div>';
return $content;
}
function admin_menu_tree_output($tree) {
$output = '';
foreach ($tree as $data) {
$extra_class= isset($data['link']['localized_options']['extra class']) ? $data['link']['localized_options']['extra class'] : NULL;
$link= admin_menu_item_link($data['link']);
if ($data['below']) {
$output .= theme_admin_menu_item($link, $data['link']['has_children'], admin_menu_tree_output($data['below']), $data['link']['in_active_trail'], $extra_class);
}
else {
$output .= theme_admin_menu_item($link, $data['link']['has_children'], '', $data['link']['in_active_trail'], $extra_class);
}
}
return $output ? "\n<ul>". $output .'</ul>' : '';
}
function admin_menu_item_link($link) {
function theme_admin_menu_icon() {
return '<img class="admin-menu-icon" src="'. (theme_get_setting('toggle_favicon') ? theme_get_setting('favicon') : base_path() .'misc/favicon.ico') .'" width="16" height="16" alt="'. t('Home') .'" />';
}
2. User
<?php if ($title) : ?> <h3><?php print $title; ?></h3> <?php endif; ?> <dl<?php print $attributes; ?>> <?php print $profile_items; ?> </dl> <div class="picture"> <?php print $picture; ?> </div> <div class="profile"> <?php print $user_profile; ?>
</div>
<?php
3. Agenda
<?php function agenda_admin() { $headers = array( 'id' => t('Block ID'), 'name' => t('Name'), 'ops' => t('Operations'), ); /* Delete agenda*/ function agenda_admin_delete($form_state, $delta) { $form = array(); $form['agenda_admin_delete_bid'] = array( '#type' => 'hidden', '#value' => (int) $delta, ); $form['agenda_admin_delete_markup'] = array( '#value' => '<p>' . t('Are you sure you wish to delete this block?') . '</p>', ); $form['agenda_admin_delete_confirm'] = array( '#type' => 'submit', '#value' => t('Delete block'), ); return $form; } /* Delete an agenda action*/ function agenda_admin_delete_submit($form, $form_state) { db_query('DELETE FROM {agenda} WHERE bid=%d', $form['agenda_admin_delete_bid']['#value']);
drupal_set_message('Agenda block was deleted'); drupal_goto('admin/settings/agenda');
}
4. Forum <?php
<table id="forum-<?php print $forum_id; ?>"> <thead> <tr> <th><?php print t('Forum'); ?></th> <th><?php print t('Topics');?></th> <th><?php print t('Posts'); ?></th> <th><?php print t('Last post'); ?></th> </tr> </thead> <tbody> <?php foreach ($forums as $child_id => $forum): ?> <tr id="forum-list-<?php print $child_id; ?>" class="<?php print $forum->zebra; ?>"> <td <?php print $forum->is_container ? 'colspan="4" class="container"' : 'class="forum"'; ?>> <?php ?>
<?php print str_repeat('<div class="indent">', $forum->depth); ?> <div class="name"><a href="<?php print $forum->link; ?>"><?php print $forum->name; ?></a></div> <?php if ($forum->description): ?> <div class="description"><?php print $forum->description; ?></div> <?php endif; ?> <?php print str_repeat('</div>', $forum->depth); ?> </td> <?php if (!$forum->is_container): ?> <td class="topics"> <?php print $forum->num_topics ?> <?php if ($forum->new_topics): ?> <br /> <a href="<?php print $forum->new_url; ?>"><?php print $forum->new_text; ?></a> <?php endif; ?> </td> <td class="posts"><?php print $forum->num_posts ?></td>
<td class="last-reply"><?php print $forum->last_reply ?></td> <?php endif; ?> </tr> <?php endforeach; ?> </tbody> </table>
5. Comment <?php <div class="comment<?php print ($comment->new) ? ' comment-new' : ''; print ' '. $status ?> clear-block"> <?php print $picture ?> <?php if ($comment->new): ?> <span class="new"><?php print $new ?></span> <?php endif; ?> <h3><?php print $title ?></h3> <div class="submitted"> <?php print $submitted ?> </div> <div class="content"> <?php print $content ?> <?php if ($signature): ?> <div class="user-signature clear-block"> <?php print $signature ?>
</div> <?php endif; ?> </div> <?php print $links ?> </div>
6. Search <?php if (isset($info_split['comment'])) : ?> <span class="info-comment"> <?php print $info_split['comment']; ?> </span> <?php endif; ?> To check for all available data within $info_split, use the code below. <?php print '<pre>'. check_plain(print_r($info_split, 1)) .'</pre>'; ?> template_preprocess_search_result() ?> <dt class="title"> <a href="<?php print $url; ?>"><?php print $title; ?></a> </dt> <dd> <?php if ($snippet) : ?> <p class="search-snippet"><?php print $snippet; ?></p> <?php endif; ?> <?php if ($info) : ?> <p class="search-info"><?php print
$info; ?></p> <?php endif; ?> </dd> 7. Upload
<?php function upload_theme() { return array( 'upload_attachments' => array( 'arguments' => array('files' => NULL), ), 'upload_form_current' => array( 'arguments' => array('form' => NULL), ), 'upload_form_new' => array( 'arguments' => array('form' => NULL), ), ); } function upload_link($type, $node = NULL, $teaser = FALSE) { $links = array(); // Display a link with the number of attachments if ($teaser && $type == 'node' && isset($node->files) &&
user_access('view uploaded files')) { $num_files = 0; foreach ($node->files as $file) { if ($file->list) { $num_files++; } } if ($num_files) { $links['upload_attachments'] = array( 'title' => format_plural($num_files, '1 attachment', '@count attachments'), 'href' => "node/$node->nid", 'attributes' => array('title' => t('Read full article to view attachments.')), 'fragment' => 'attachments' ); } } return $links; } function upload_menu() { $items['upload/js'] = array( 'page callback' => 'upload_js', 'access arguments' => array('upload files'), 'type' => MENU_CALLBACK, );
$items['admin/settings/uploads'] = array( 'title' => 'File uploads', 'description' => 'Control how files may be attached to content.', 'page callback' => 'drupal_get_form', 'page arguments' => array('upload_admin_settings'), 'access arguments' => array('administer site configuration'), 'type' => MENU_NORMAL_ITEM, 'file' => 'upload.admin.inc', ); return $items; } function upload_menu_alter(&$items) { $items['system/files']['access arguments'] = array('view uploaded files'); } function _upload_file_limits($user) { $file_limit = variable_get('upload_uploadsize_default', 1);
$user_limit = variable_get('upload_usersize_default', 1); variable_get('upload_uploadsize_default', 1)) * 1024 * 1024; $file_limit = ($file_limit && $file_size) ? max($file_limit, $file_size) : 0; $user_size = variable_get("upload_usersize_$rid", variable_get('upload_usersize_default', 1)) * 1024 * 1024; $user_limit = ($user_limit && $user_size) ? max($user_limit, $user_size) : 0; } $all_extensions = implode(' ', array_unique($all_extensions)); return array( 'extensions' => $all_extensions, 'file_size' => $file_limit, 'user_size' => $user_limit, 'resolution' => variable_get('upload_max_resolution', 0), ); }
upload_file_download($filepath) { $filepath = file_create_path($filepath); $result = db_query("SELECT f.*, u.nid FROM {files} f INNER JOIN {upload} u ON f.fid = u.fid WHERE filepath = '%s'", $filepath); while ($file = db_fetch_object($result)) { if ($filepath !== $file->filepath) { // Since some database servers sometimes use a case-insensitive // comparison by default, double check that the filename is an exact // match. continue; } if (user_access('view uploaded files') && ($node = node_load($file->nid)) && node_access('view', $node)) { return array( 'Content-Type: ' . $file->filemime, 'Content-Length: ' . $file->filesize, ); } else {
return -1; } } } function upload_node_form_submit(&$form, &$form_state) { global $user; $limits = _upload_file_limits($user); $validators = array( 'file_validate_extensions' => array($limits['extensions']), 'file_validate_image_resolution' => array($limits['resolution']), 'file_validate_size' => array($limits['file_size'], $limits['user_size']), ); // Save new file uploads. if (user_access('upload files') && ($file = file_save_upload('upload', $validators, file_directory_path()))) { $file->list = variable_get('upload_list_default', 1); $file->description = $file->filename;
$file->weight = 0; $file->new = TRUE; $form['#node']->files[$file->fid] = $file; $form_state['values']['files'][$file->fid] = (array)$file; } if (isset($form_state['values']['files'])) { foreach ($form_state['values']['files'] as $fid => $file) { // If the node was previewed prior to saving, $form['#node']->files[$fid] // is an array instead of an object. Convert file to object for compatibility. $form['#node']->files[$fid] = (object) $form['#node']->files[$fid]; $form_state['values']['files'][$fid]['new'] = !empty($form['#node']->files[$fid]->new); } }
// Order the form according to the set file weight values. if (!empty($form_state['values']['files'])) { $microweight = 0.001; foreach ($form_state['values']['files'] as $fid => $file) { if (is_numeric($fid)) { $form_state['values']['files'][$fid]['#weight'] = $file['weight'] + $microweight; $microweight += 0.001; } } uasort($form_state['values']['files'], 'element_sort'); } } function upload_form_alter(&$form, $form_state, $form_id) { if ($form_id == 'node_type_form' && isset($form['identity']['type'])) { $form['workflow']['upload'] = array( '#type' => 'radios',
'#title' => t('Attachments'), '#default_value' => variable_get('upload_'. $form['#node_type']->type, 1), '#options' => array(t('Disabled'), t('Enabled')), ); } if (isset($form['type']) && isset($form['#node'])) { $node = $form['#node']; if ($form['type']['#value'] .'_node_form' == $form_id && variable_get("upload_$node->type", TRUE)) { // Attachments fieldset $form['attachments'] = array( '#type' => 'fieldset', '#access' => user_access('upload files'), '#title' => t('File attachments'), '#collapsible' => TRUE, '#collapsed' => empty($node->files), '#prefix' => '<div class="attachments">', '#suffix' => '</div>', '#weight' => 30, );
// Wrapper for fieldset contents (used by ahah.js). $form['attachments']['wrapper'] = array( '#prefix' => '<div id="attach-wrapper">', '#suffix' => '</div>', ); // Make sure necessary directories for upload.module exist and are // writable before displaying the attachment form. $path = file_directory_path(); $temp = file_directory_temp(); // Note: pass by reference if (!file_check_directory($path, FILE_CREATE_DIRECTORY) || !file_check_directory($temp, FILE_CREATE_DIRECTORY)) { $form['attachments']['#description'] = t; if (user_access('administer site configuration')) { $form['attachments']['#description'] .= ' '. t('Please visit the <a href="@admin-file-system">file system configuration page</a>.',
array('@admin-file-system' => url('admin/settings/file-system'))); } else { $form['attachments']['#description'] .= ' '. t('Please contact the site administrator.'); } } else { $form['attachments']['wrapper'] += _upload_form($node); $form['#attributes']['enctype'] = 'multipart/form-data'; } $form['#submit'][] = 'upload_node_form_submit'; } } } function upload_nodeapi(&$node, $op, $teaser) { switch ($op) { case 'load': $output = ''; if (variable_get("upload_$node->type", 1) == 1) {
$output['files'] = upload_load($node); return $output; } break; case 'view': if (isset($node->files) && user_access('view uploaded files')) { // Add the attachments list to node body with a heavy // weight to ensure they're below other elements if (count($node->files)) { if (!$teaser && user_access('view uploaded files')) { $node->content['files'] = array( '#value' => theme('upload_attachments', $node->files), '#weight' => 50, ); } } } break; case 'insert': case 'update':
if (user_access('upload files')) { upload_save($node); } break; case 'delete': upload_delete($node); break; case 'delete revision': upload_delete_revision($node); break; case 'search result': return isset($node->files) && is_array($node->files) ? format_plural(count($node->files), '1 attachment', '@count attachments') : NULL; case 'rss item': if (is_array($node->files)) { $files = array(); foreach ($node->files as $file) { if ($file->list) { $files[] = $file; } } if (count($files) > 0) { // RSS only allows one enclosure per item
$file = array_shift($files); return array( array( 'key' => 'enclosure', 'attributes' => array( 'url' => file_create_url($file->filepath), 'length' => $file->filesize, 'type' => $file->filemime ) ) ); } } return array(); } } function theme_upload_attachments($files) { $header = array(t('Attachment'), t('Size')); $rows = array(); foreach ($files as $file) { $file = (object)$file; if ($file->list && empty($file->remove)) { $href = file_create_url($file->filepath); $text = $file->description ? $file->description : $file->filename;
$rows[] = array(l($text, $href), format_size($file->filesize)); } } if (count($rows)) { return theme('table', $header, $rows, array('id' => 'attachments')); } } function upload_space_used($uid) { return file_space_used($uid); } function upload_total_space_used() { return db_result(db_query('SELECT SUM(f.filesize) FROM {files} f INNER JOIN {upload} u ON f.fid = u.fid')); } function upload_save(&$node) { if (empty($node->files) || !is_array($node->files)) { return; } foreach ($node->files as $fid => $file) {
$file = (object)$file; if (!empty($file->remove)) { db_query('DELETE FROM {upload} WHERE fid = %d AND vid = %d', $fid, $node->vid); // If the file isn't used by any other revisions delete it. $count = db_result(db_query('SELECT COUNT(fid) FROM {upload} WHERE fid = %d', $fid)); if ($count < 1) { file_delete($file->filepath); db_query('DELETE FROM {files} WHERE fid = %d', $fid); } } file_set_status($file, FILE_STATUS_PERMANENT); } // Update existing revision. else { db_query("UPDATE {upload} SET list = %d, description = '%s', weight = %d WHERE fid = %d AND vid = %d", $file->list, $file->description, $file->weight, $file->fid, $node->vid); file_set_status($file, FILE_STATUS_PERMANENT);
} } } function upload_delete($node) { $files = array(); $result = db_query('SELECT DISTINCT f.* FROM {upload} u INNER JOIN {files} f ON u.fid = f.fid WHERE u.nid = %d', $node->nid); while ($file = db_fetch_object($result)) { $files[$file->fid] = $file; } foreach ($files as $fid => $file) { // Delete all files associated with the node db_query('DELETE FROM {files} WHERE fid = %d', $fid); file_delete($file->filepath); } // Delete all file revision db_query('DELETE FROM {upload} WHERE nid = %d', $node->nid); } function upload_delete_revision($node) { if (is_array($node->files)) {
foreach ($node->files as $file) { // Check if the file will be used after this revision is deleted $count = db_result(db_query('SELECT COUNT(fid) FROM {upload} WHERE fid = %d', $file->fid)); // if the file won't be used, delete it if ($count < 2) { db_query('DELETE FROM {files} WHERE fid = %d', $file->fid); file_delete($file->filepath); } } } // delete the revision db_query('DELETE FROM {upload} WHERE vid = %d', $node->vid); } function _upload_form($node) { global $user; $form = array( '#theme' => 'upload_form_new', '#cache' => TRUE, );
if (!empty($node->files) && is_array($node->files)) { $form['files']['#theme'] = 'upload_form_current'; $form['files']['#tree'] = TRUE; foreach ($node->files as $key => $file) { $file = (object)$file; $description = file_create_url($file->filepath); $description = "<small>". check_plain($description) ."</small>"; $form['files'][$key]['description'] = array('#type' => 'textfield', '#default_value' => !empty($file->description) ? $file->description : $file->filename, '#maxlength' => 256, '#description' => $description ); $form['files'][$key]['size'] = array('#value' => format_size($file->filesize)); $form['files'][$key]['remove'] = array('#type' => 'checkbox', '#default_value' => !empty($file->remove)); $form['files'][$key]['list'] = array('#type' => 'checkbox', '#default_value' => $file->list);
$form['files'][$key]['weight'] = array('#type' => 'weight', '#delta' => count($node->files), '#default_value' => $file->weight); $form['files'][$key]['filename'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filename); $form['files'][$key]['filepath'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filepath); $form['files'][$key]['filemime'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filemime); $form['files'][$key]['filesize'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->filesize); $form['files'][$key]['fid'] = array('#type' => 'value', '#value' => $file->fid); $form['files'][$key]['new'] = array('#type' => 'value', '#value' => FALSE); } } if (user_access('upload files')) { $limits = _upload_file_limits($user); $form['new']['#weight'] = 10; $form['new']['upload'] = array( '#type' => 'file', '#title' => t('Attach new file'),
'#size' => 40, '#description' => format_size($limits['file_size']))), ); $form['new']['attach'] = array( '#type' => 'submit', '#value' => t('Attach'), '#name' => 'attach', '#ahah' => array( 'path' => 'upload/js', 'wrapper' => 'attach-wrapper', 'progress' => array('type' => 'bar', 'message' => t('Please wait...')), ), '#submit' => array('node_form_submit_build_node'), ); } return $form; } function theme_upload_form_current($form) { $header = array('', t('Delete'), t('List'), t('Description'), t('Weight'), t('Size')); drupal_add_tabledrag('upload-attachments', 'order', 'sibling', 'upload-weight');
foreach (element_children($form) as $key) { // Add class to group weight fields for drag and drop. $form[$key]['weight']['#attributes']['class'] = 'upload-weight'; $row = array(''); $row[] = drupal_render($form[$key]['remove']); $row[] = drupal_render($form[$key]['list']); $row[] = drupal_render($form[$key]['description']); $row[] = drupal_render($form[$key]['weight']); $row[] = drupal_render($form[$key]['size']); $rows[] = array('data' => $row, 'class' => 'draggable'); } $output = theme('table', $header, $rows, array('id' => 'upload-attachments')); $output .= drupal_render($form); return $output; }
1
Hasil Print Out Modul Aplikasi Proses Perekayasa
1. Halaman Menu Utama Modul Aplikasi Proses Perekayasa
2. Halaman Menu Berita
3. Halaman Menu Dokumen
4. Halaman Menu File Sharing
2
5. Halaman Menu Pencarian
6. Halaman Menu Kritik/Saran
7. Halaman Menu Upload Dokumen
3
8. Halaman Menu Upload Laporan
9. Halaman Tampilan Agenda
4
10. Halaman Tampilan Forum
Top Related