Download - Model Model Pembelajaran

Transcript
Page 1: Model Model Pembelajaran

MODEL-MODEL MODEL-MODEL PEMBELAJARANPEMBELAJARAN

• MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

• MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF

• MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUMKUANTUM

• MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIKTEMATIK

• MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEMPAKEM

Page 2: Model Model Pembelajaran

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KONTEKSTUAL (CTL)(CTL)

• Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk yang mendorong guru untuk menghubungkan antara menghubungkan antara materi yang diajarkan dan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara membuat hubungan antara pengetahuan yang pengetahuan yang dimilikinya dan dimilikinya dan penerapannya dalam penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-kehidupan mereka sehari-hari.hari.

Page 3: Model Model Pembelajaran

• Landasan filosofis model Landasan filosofis model pembelajaran kontekstual pembelajaran kontekstual ada tiga pilar yang menjadi ada tiga pilar yang menjadi landasan filosofis :landasan filosofis :

1.1. CTL mencerminkan konsep CTL mencerminkan konsep saling bergantungan.saling bergantungan.

2.2. CTL mencerminkan prinsip CTL mencerminkan prinsip deferensiasideferensiasi

3.3. CTL mencerminkan prinsip CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diripengorganisasian diri

Page 4: Model Model Pembelajaran

• Landasan filosofi CTL adalah Landasan filosofi CTL adalah konstruktivisme artinya – konstruktivisme artinya – filosofi belajar yang filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus menghafal. Siswa harus mengkonstruksi mengkonstruksi pengetahuan di benak pengetahuan di benak mereka sendiri. mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan harus dipisah-pisahkan harus utuh.utuh.

• Konstruktivisme berakar Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John yang digagas oleh John Dewey pada awal ke 20 Dewey pada awal ke 20 yaitu filosofi belajar yang yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada menekankan kepada pengembangan minat dan pengembangan minat dan pengalaman siswapengalaman siswa

Page 5: Model Model Pembelajaran

KOMPONEN KOMPONEN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

1.1. Konstruktivisme Konstruktivisme

2.2. InkuiriInkuiri

3.3. BertanyaBertanya

4.4. Masyarakat belajarMasyarakat belajar

5.5. PemodelanPemodelan

6.6. RefleksiRefleksi

7.7. PenilaianPenilaian

Page 6: Model Model Pembelajaran

POLA / SKENARIO POLA / SKENARIO PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

• Pembelajaran kontekstual Pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dari TK dapat dilaksanakan dari TK SD SD SMTP SMTP SMTA dan PT. SMTA dan PT.Contoh-contoh pengkaitan Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas :dalam CTL di kelas :

a.a. Di kelas yang sudah tinggi Di kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswa para guru mendorong siswa untuk membaca, menulis dan untuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritis berpikir dengan cara kritis dengan meminta mereka dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalan-untuk fokus pada persoalan-persoalan kontroversial di persoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat lingkungan atau masyarakat (misalnya melakukan (misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, penelitian di perpustakaan, melakukan survey lapangan melakukan survey lapangan dan mewawancarai pejabat.dan mewawancarai pejabat.

Page 7: Model Model Pembelajaran

b. b. Seorang guru IPS, meminta Seorang guru IPS, meminta kelompok untuk menentukan kelompok untuk menentukan pembicaraan pembicaraan tamu/narasumber untuk tamu/narasumber untuk menjelaskan hal yang sedang menjelaskan hal yang sedang diteliti diteliti tentang ……. tentang …….

c. c. Di suatu kelas yang membahas Di suatu kelas yang membahas tentang pariwisata siswa tentang pariwisata siswa diminta untuk membahas diminta untuk membahas potensi pariwisata di potensi pariwisata di wilayahnya dari berbagai sudut wilayahnya dari berbagai sudut pandang dan ide-idenya.pandang dan ide-idenya.

d. d. Menyuruh anak mengadakan Menyuruh anak mengadakan simulasi mengenai kejadian-simulasi mengenai kejadian-kejadian yang memicu perang kejadian yang memicu perang dunia II, pecahnya G 30 S PKI, dunia II, pecahnya G 30 S PKI, dll.dll.

e. e. Seorang guru matematika Seorang guru matematika memberi tugas pada siswa memberi tugas pada siswa tentang kegiatan di masa tentang kegiatan di masa datang cara menabung untuk datang cara menabung untuk masa pensiun.masa pensiun.

Page 8: Model Model Pembelajaran

LANGKAH-LANGKAH LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANPEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

1.1. Kembangkan pemikiran bahwa anak Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.keterampilan barunya.

2.2. Laksanakan sejauh mungkin Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.kegiatan inkuiri untuk semua topik.

3.3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.dengan bertanya.

4.4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)dalam kelompok-kelompok)

5.5. Hadirkan model sebagai contoh Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.pembelajaran.

6.6. Lakukan refleksi di akhir penemuan.Lakukan refleksi di akhir penemuan.7.7. Lakukan penilaian yang sebenarnya Lakukan penilaian yang sebenarnya

dengan berbagai cara.dengan berbagai cara.

Page 9: Model Model Pembelajaran

CIRI KELAS YANG CIRI KELAS YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

1.1. Pengalaman nyataPengalaman nyata2.2. Kerjasama saling Kerjasama saling

menunjangmenunjang3.3. Gembira belajar dengan Gembira belajar dengan

bergairahbergairah4.4. Pembelajaran terintegrasiPembelajaran terintegrasi5.5. Menggunakan berbagai Menggunakan berbagai

sumbersumber6.6. Siswa aktif dan kritisSiswa aktif dan kritis7.7. Menyenangkan tidak Menyenangkan tidak

membosankanmembosankan8.8. Sharing dengan temanSharing dengan teman9.9. Guru kreatifGuru kreatif

Page 10: Model Model Pembelajaran

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF

• Pembelajaran kooperatif adalah Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.untuk mencapai tujuan belajar.

Konsep Pembelajaran KooperatifKonsep Pembelajaran Kooperatif

• Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.tercipta masyarakat belajar.

• Siswa tidak hanya belajar dari Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama guru tetapi juga dari sesama siswa.siswa.

Page 11: Model Model Pembelajaran

CIRI-CIRI CIRI-CIRI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF

1.1. Saling ketergantungan Saling ketergantungan positifpositif

2.2. Interaksi tatap mukaInteraksi tatap muka

3.3. Akuntabilitas individualAkuntabilitas individual

4.4. Keterampilan menjalin Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.hubungan antar pribadi.

Page 12: Model Model Pembelajaran

TEKNIK TEKNIK PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KOOPERATIFKOOPERATIF

• Metode STAD (Student Achievement Metode STAD (Student Achievement Division) untuk mengajarkan Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun kepada siswa baik verbal maupun tertulis.tertulis.

Langkah-Langkah :Langkah-Langkah :1.1. Siswa dibagi menjadi kelompok-Siswa dibagi menjadi kelompok-

kelompok.kelompok.2.2. Tiap anggota menggunakan lembar Tiap anggota menggunakan lembar

kerja akademik kemudian saling kerja akademik kemudian saling membantu untuk menguasai bahan membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau ajar melalui tanya jawab atau diskusi.diskusi.

3.3. Tiap minggu atau 2 minggu guru Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi.penguasaan materi.

4.4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.diberi penghargaan.

Page 13: Model Model Pembelajaran

METODE JIGSAWMETODE JIGSAW

Dikembangkan oleh Slavin dkkDikembangkan oleh Slavin dkkLangkahnya :Langkahnya :• Kelas dibagi menjadi Kelas dibagi menjadi

beberapa tim anggotanya 5-beberapa tim anggotanya 5-6 yang karakteristiknya 6 yang karakteristiknya heterogen.heterogen.

• Bahan yang disajikan bentuk Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.jawab mempelajari.

• Setiap kelompok mempunyai Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok berkumpul disebut kelompok pakar.pakar.

Page 14: Model Model Pembelajaran

• Para siswa yang ada dalam Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengajar anggota baru mengenai materi yang mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok dipelajari dalam kelompok pakar.pakar.

• Setelah diadakan Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan individual mengenai bahan yang pernah di pelajari.yang pernah di pelajari.

• Pemberian skor diberikan / Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh diberi penghargaan oleh guru.guru.Contoh-contoh bisa dibaca Contoh-contoh bisa dibaca di buku.di buku.

Page 15: Model Model Pembelajaran

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN QUANTUM QUANTUM TEACHINGTEACHING

• Proses pembelajaran quantum Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan. tidak membosankan.

Kalau semua itu tidak Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti tercapai, guru harus ganti strategi dengan strategi dengan menggunakan multi media, menggunakan multi media, sehingga membuat sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.berorientasi pada tujuan.

Page 16: Model Model Pembelajaran

Pembelajaran yang Pembelajaran yang Kurang Berhasil Kurang Berhasil Disebabkan Tiga Hal Disebabkan Tiga Hal antara lain :antara lain :

1.1. Perkembangan kebutuhan dan Perkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagai bidang aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu kehidupan selalu meninggalkan hasil kerja meninggalkan hasil kerja lembaga pendidikan / lembaga pendidikan / kemajuan di luar lebih pesat.kemajuan di luar lebih pesat.

2.2. Pandangan dan temuan-Pandangan dan temuan-temuan baru dari berbagai temuan baru dari berbagai bidang tentang pembelajaran bidang tentang pembelajaran dan pengajaran membuat dan pengajaran membuat paradigma, falsafah dan paradigma, falsafah dan metodologi pembelajaran yang metodologi pembelajaran yang ada sekarang ini tidak cocok ada sekarang ini tidak cocok lagi.lagi.

3.3. Berbagai permasalahan dan Berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang kenyataan negatif tentang hasil pembelajaran menuntut hasil pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah dan paradigma, falsafah dan metodologi pengajaran.metodologi pengajaran.

Page 17: Model Model Pembelajaran

DASAR TEORI DASAR TEORI QUANTUM QUANTUM TEAHINGTEAHING

Quantum Quantum Bermakna Bermakna • Pembelajaran quantum Pembelajaran quantum

merupakan ramuan atau merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh neorologi yang jauh sebelumnya sudah ada sebelumnya sudah ada dikaitkan dengan penemuan dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi empiris sehingga terjadi keseimbangan antara otak keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan yang kiri dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu pada dasarnya anak itu mempunyai kecerdasan mempunyai kecerdasan ganda.ganda.

Page 18: Model Model Pembelajaran

CIRI-CIRI UMUM CIRI-CIRI UMUM PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

QUANTUMQUANTUM

• Berpangkal pada psikologi Berpangkal pada psikologi kognitifkognitif

• HumanistisHumanistis• Siswa sebagai pembelajar Siswa sebagai pembelajar

menjadi pusat perhatian.menjadi pusat perhatian.• Lebih bersifat pada Lebih bersifat pada

konstruktivistiskonstruktivistis• Memusatkan perhatian pada Memusatkan perhatian pada

interaksi yang bermutu dan interaksi yang bermutu dan bermakna.bermakna.

• Sangat menekankan pada Sangat menekankan pada pencapaian pembelajaran pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.dengan taraf keberhasilan tinggi.

• Sangat menekankan Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.proses pembelajaran.

Page 19: Model Model Pembelajaran

PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN QUANTUMQUANTUM

1.1. Bawa dunia mereka ke Bawa dunia mereka ke dalam dunia kita dan dalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke antarkan dunia kita ke dalam dunia merekadalam dunia mereka

2.2. Berlaku prinsip Berlaku prinsip permainan orkestra permainan orkestra simponi.simponi.

3.3. Harus berdampak bagi Harus berdampak bagi terbentuknya terbentuknya keunggulan.keunggulan.

Page 20: Model Model Pembelajaran

TEKNIK TEKNIK PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

QUANTUMQUANTUM

• Peta konsep menunjukkan Peta konsep menunjukkan penanganan ide-ide pikiran penanganan ide-ide pikiran sebagai sasaran dalam bentuk sebagai sasaran dalam bentuk grafis.grafis.

Langkah peta konsep :Langkah peta konsep :

Contoh :Contoh :

Sebaran SumberDaya Air

Siklus Hidrologi

Sumber Daya AirKualitas Air

Perairan Laut Perairan Darat

Page 21: Model Model Pembelajaran

• Membangun motivasiMembangun motivasi

• Menjalin simpatiMenjalin simpati

• Membangun keriangan Membangun keriangan dan ketaajubandan ketaajuban

• Mendorong pengambilan Mendorong pengambilan resikoresiko

• Membangun rasa saling Membangun rasa saling memilikimemiliki

• Membangun keteladananMembangun keteladanan

KONTEKSKONTEKSMengubah suasana belajar yang Mengubah suasana belajar yang

menggairahkanmenggairahkan

Page 22: Model Model Pembelajaran

• Penetapan tujuan Penetapan tujuan bersamabersama

• Membangun prinsip dan Membangun prinsip dan nilai bersamanilai bersama

• Membangun keyakinan G Membangun keyakinan G – M– M

• Membangun kesepakatan Membangun kesepakatan dan aturan bersamadan aturan bersama

• Membangun kemitraan Membangun kemitraan dalam belajardalam belajar

KONTEKSKONTEKSMengubah landasan yang kokohMengubah landasan yang kokoh

Page 23: Model Model Pembelajaran

• Lingkungan kelasLingkungan kelas

• Media belajarMedia belajar

• Penetapan meja kursiPenetapan meja kursi

• Penetapan hewan, taman, Penetapan hewan, taman, dan aromadan aroma

• Penetapan musikPenetapan musik

KONTEKSKONTEKSMengubah lingkungan yang Mengubah lingkungan yang

menyenangkanmenyenangkan

Page 24: Model Model Pembelajaran

KONTEKSKONTEKSMengubah belajar yang dinamisMengubah belajar yang dinamis

• Dari dunia siswa ke dunia Dari dunia siswa ke dunia kitakita

• Sesuaikan dengan Sesuaikan dengan karakteristrik belajar karakteristrik belajar siswasiswa

• Padukan kesuksesan, Padukan kesuksesan, kegagalan, dan resikokegagalan, dan resiko

• Gunakan tahapan tandurGunakan tahapan tandur

• Gunakan metaphora, Gunakan metaphora, analogianalogi

Page 25: Model Model Pembelajaran

TEKNIK MEMORITEKNIK MEMORI

a.a. Melatih imajinasiMelatih imajinasi

b.b. Teknik rantaian kataTeknik rantaian kata

c.c. Teknik plesetan kataTeknik plesetan kata

d.d. Sistem pasak lokasiSistem pasak lokasi

e.e. Teknik Akrostik (jembatan Teknik Akrostik (jembatan kedelai)kedelai)

Page 26: Model Model Pembelajaran

GUBAHAN TANDURGUBAHAN TANDUR

a.a. Tanamkan Tanamkan

b.b. Amati Amati

c.c. Namai Namai

d.d. Demonstrasikan Demonstrasikan

e.e. Ulangi Ulangi

f.f. RayakanRayakan

Page 27: Model Model Pembelajaran
Page 28: Model Model Pembelajaran

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TEMATIKTEMATIK

• PEMBELAJARAN TEMATIK PEMBELAJARAN TEMATIK ADALAH PEMBELAJARAN ADALAH PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEMA UNTUK BERDASARKAN TEMA UNTUK MEMPELAJARI SUATU MATERI MEMPELAJARI SUATU MATERI GUNA MENCAPAI KOMPETENSI GUNA MENCAPAI KOMPETENSI TERTENTU.TERTENTU.

• TEMA ADALAH SUATU BIDANG TEMA ADALAH SUATU BIDANG YANG LUAS, YANG MENJADI YANG LUAS, YANG MENJADI FOKUS PEMBAHASAN DALAM FOKUS PEMBAHASAN DALAM PEMBELAJARANPEMBELAJARAN

• TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TEMA / SUB TEMATEMA / SUB TEMA

• JENIS TEMA : INTRA JENIS TEMA : INTRA DISCIPLINARY DAN INTER DISCIPLINARY DAN INTER DISCIPLINARYDISCIPLINARY

Page 29: Model Model Pembelajaran

RASIONAL RASIONAL PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

TEMATIKTEMATIK

• MENYAJIKAN PENDEKATAN MENYAJIKAN PENDEKATAN BELAJAR YANG BERMAKNABELAJAR YANG BERMAKNA

• TEMA MEMBERIKAN KERANGKA TEMA MEMBERIKAN KERANGKA BERPIKIR UNTUK MENEMUKAN BERPIKIR UNTUK MENEMUKAN KAITAN ANTAR BIDANG STUDIKAITAN ANTAR BIDANG STUDI

• MENGAJAR DENGAN TEMA MENGAJAR DENGAN TEMA SEBAGAI SUATU CARA UNTUK SEBAGAI SUATU CARA UNTUK MELAKUKAN KETERPADUANMELAKUKAN KETERPADUAN

• KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN MENEMUKAN KAITAN DALAM MENEMUKAN KAITAN DALAM PEMBELAJARAN YANG PEMBELAJARAN YANG DIORGANISASIKAN SECARA DIORGANISASIKAN SECARA TEMATIKTEMATIK

Page 30: Model Model Pembelajaran

KEUNGGULAN KEUNGGULAN PEMBELAJARANPEMBELAJARAN

TEMATIKTEMATIK

• PEMBELAJARAN LEBIH MUDAH PEMBELAJARAN LEBIH MUDAH MEMAHAMI APA & MENGAPA MEMAHAMI APA & MENGAPA MEREKA BELAJARMEREKA BELAJAR

• HUBUNGAN ANTARA KONTEN & HUBUNGAN ANTARA KONTEN & PROSES LEBIH JELASPROSES LEBIH JELAS

• MEMPERCEPAT TRANSFER MEMPERCEPAT TRANSFER KONSEP LINTAS BIDANG STUDIKONSEP LINTAS BIDANG STUDI

• BELAJAR SECARA MENDALAM BELAJAR SECARA MENDALAM DAN MELUASDAN MELUAS

• PENGGUNAAN WAKTU EFEKTIFPENGGUNAAN WAKTU EFEKTIF

• MENGEMBANGKAN SIKAP MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIFPOSITIF

Page 31: Model Model Pembelajaran

STRATEGI STRATEGI PEMBELAJARANPEMBELAJARAN

• MEMILIH TEMAMEMILIH TEMA• MENENTUKAN KONSEP KUNCIMENENTUKAN KONSEP KUNCI• MENENTUKAN KEGIATAN-MENENTUKAN KEGIATAN-

KEGIATAN UNTUK INVESTIGASI KEGIATAN UNTUK INVESTIGASI KONSEP-KONSEPKONSEP-KONSEP

• MENENTUKAN BIDANG STUDI / MENENTUKAN BIDANG STUDI / BIDANG PENGEMBANGAN MANA BIDANG PENGEMBANGAN MANA YG DIGUNAKAN SEBAGAI BAG. YG DIGUNAKAN SEBAGAI BAG. KEGIATANKEGIATAN

• REVIU KEGIATAN & BID-BID REVIU KEGIATAN & BID-BID STUDI / BIDANG STUDI / BIDANG PENGEMBANGAN YANG PENGEMBANGAN YANG BERKAITAN BERKAITAN

• MENGORGANISASI BAHAN-MENGORGANISASI BAHAN-BAHAN UNTUK MEMUDAHKAN BAHAN UNTUK MEMUDAHKAN DISTRIBUSI & PENGGUNAANDISTRIBUSI & PENGGUNAAN

• MENENTUKAN URUTAN MENENTUKAN URUTAN KEGIATAN YANG DISAJIKAN DI KEGIATAN YANG DISAJIKAN DI KELASKELAS

• DISKUSI TINDAK LANJUTDISKUSI TINDAK LANJUT

Page 32: Model Model Pembelajaran

CONTOH CONTOH PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN KONSEPKONSEP

• TEMA : ZAT CAIRTEMA : ZAT CAIR

• ZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN ZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN DARI SUATU WADAH KE WADAH DARI SUATU WADAH KE WADAH YANG LAINYANG LAIN

• ZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK ZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK SEPERTI WADAHNYASEPERTI WADAHNYA

• ZAT CAIR DAPAT ZAT CAIR DAPAT DIKELOMPOKKAN MENURUT DIKELOMPOKKAN MENURUT CIRI-CIRINYACIRI-CIRINYA

• BBERAPA ZAT CAIR LEBIH BBERAPA ZAT CAIR LEBIH KENTAL DARI PADA YANG LAINKENTAL DARI PADA YANG LAIN

• ADA BENDA YANG LARUT DALAM ADA BENDA YANG LARUT DALAM ZAT CAIR DAN ADA YANG TIDAKZAT CAIR DAN ADA YANG TIDAK

Page 33: Model Model Pembelajaran

Beberapa benda Larut

Zat Cair

Zat cair dpt Dimanfaatkan dg

berbagai cara

Zat cair dpt Dituangkan dr suatu wadah ke wadah lain

Beberapa zat Cair lbh

Kental daripadaYg lain

Zat cairMengambil bentuk

seperti wadahnya

Zat cair dptDikelpokkan

Menurut ciri-cirinya

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

IPS 1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

1. Sains

2. Matematik

3. Bahasa

Page 34: Model Model Pembelajaran

BERBAGAI MODEL BERBAGAI MODEL PEMBELAJARANPEMBELAJARAN

• Model KonstruktivismeModel Konstruktivisme

• Model Pemecahan Model Pemecahan Masalah/Studi KasusMasalah/Studi Kasus

• Model JigsawModel Jigsaw

• Model Kreatif & ProduktifModel Kreatif & Produktif

• Model Latihan Model Latihan KeterampilanKeterampilan

• Model Simulasi & Bermain Model Simulasi & Bermain PeranPeran

• DllDll

Page 35: Model Model Pembelajaran

MODEL MODEL KONSTRUKTIVISMKONSTRUKTIVISMEE

Landasan TeoriLandasan Teori

• Siswa mengkonstruksi idea Siswa mengkonstruksi idea berdasarkan pengalaman berdasarkan pengalaman dan interaksi dg sumber dan interaksi dg sumber belajar belajar

• Hasil belajar dapat Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai ditampilkan dengan berbagai cara.cara.

Langkah :Langkah :

• Orientasi, Penggalian Idea, Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea, Aplikasi Restrukturisasi Idea, Aplikasi Idea, Reviu, MembandingkanIdea, Reviu, Membandingkan

Page 36: Model Model Pembelajaran

MODEL PEMECAHAN MODEL PEMECAHAN MASALAH / STUDI MASALAH / STUDI KASUSKASUS

TujuanTujuan

• Mengembangkan Mengembangkan kemampuan analisis & kemampuan analisis & memecahkan memecahkan masalah/mengambil masalah/mengambil keputusankeputusan

• Topik nyata dalam Topik nyata dalam kehidupan yang kehidupan yang mempersyaratkan mempersyaratkan pemecahan masalahpemecahan masalah

• Evaluasi : proses kelompok Evaluasi : proses kelompok & hasil pemecahan masalah& hasil pemecahan masalah

Page 37: Model Model Pembelajaran

MODEL PEMECAHAN MODEL PEMECAHAN MASALAH / STUDI MASALAH / STUDI KASUSKASUS

LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH

• Pendahuluan : orientasi Pendahuluan : orientasi pada masalahpada masalah

Kegiatan inti :Kegiatan inti :

• Sajikan kasus (peristiwa Sajikan kasus (peristiwa yang mengandung masalah yang mengandung masalah untuk bahan diskusi/analisis)untuk bahan diskusi/analisis)

• Pecahkan kasus dalam Pecahkan kasus dalam kelompok / secara individualkelompok / secara individual

Kegiatan penutup : Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil Menindaklanjuti hasil kelompok / individukelompok / individu

Page 38: Model Model Pembelajaran

MODEL : JIGSAW MODEL : JIGSAW

• Landasan Teori : belajar Landasan Teori : belajar kolaboratif dan aktif, mhs kolaboratif dan aktif, mhs dapat belajar dari temandapat belajar dari teman

• Topik : dapat dipecah Topik : dapat dipecah menjadi 2-4 subtopikmenjadi 2-4 subtopik

• Tujuan : menanamkan Tujuan : menanamkan konsep melalui kerja samakonsep melalui kerja sama

• Langkah : kelas dibagi Langkah : kelas dibagi menjadi kelompok yang menjadi kelompok yang terdiri dari 3-8 orang.terdiri dari 3-8 orang.

Page 39: Model Model Pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN KREATIF DAN PRODUKTIFPRODUKTIF

• Landasan Teori : Belajar Landasan Teori : Belajar aktif, konstruktivistik, aktif, konstruktivistik, kolaboratif dan kreatifkolaboratif dan kreatif

• Tujuan : Kemampuan Tujuan : Kemampuan memahami informasi, memahami informasi, memecahkan masalah & memecahkan masalah & dampak pengiring, kerja dampak pengiring, kerja sama, disiplin, mandiri.sama, disiplin, mandiri.

• Topik : dari bidang sosial, Topik : dari bidang sosial, IPA, bahasaIPA, bahasa

• Evaluasi : proses dan hasilEvaluasi : proses dan hasil

Page 40: Model Model Pembelajaran

LANGKAH-LANGKAH-LANGKAHLANGKAH

• ORIENTASIORIENTASI

• EKSPLORASIEKSPLORASI

• INTERPRETASIINTERPRETASI

• RE-KREASIRE-KREASI

Page 41: Model Model Pembelajaran

MODEL LATIHAN MODEL LATIHAN KETERAMPILANKETERAMPILAN

• Tujuan : Menguasai Tujuan : Menguasai keterampilan tertentu keterampilan tertentu (intelektual, sosial, (intelektual, sosial, motorik)motorik)

Bentuk :Bentuk :

• Teori-praktek (situasi Teori-praktek (situasi nyata)nyata)

• SimulasiSimulasi

• Bermain peranBermain peran

Page 42: Model Model Pembelajaran

MODEL BERMAIN MODEL BERMAIN PERANPERAN

a.a. Tujuan :Tujuan :

Menghayati situasi Menghayati situasi tertentu dan bertindak tertentu dan bertindak sesuai dengan situasi sesuai dengan situasi tersebut.tersebut.

b. Topik :b. Topik :

Masalah dalam kehidupan Masalah dalam kehidupan sehari-hari.sehari-hari.

Page 43: Model Model Pembelajaran

MODEL BERMAIN MODEL BERMAIN PERANPERAN

LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH

• Menyajikan dan membahas Menyajikan dan membahas situasisituasi

• Menyiapkan permainanMenyiapkan permainan

• BermainBermain

• Mengungkapkan Mengungkapkan pengalamanpengalaman

Page 44: Model Model Pembelajaran

TUGAS KELOMPOKTUGAS KELOMPOK

• Pilih satu kemampuan & Pilih satu kemampuan & topik yang akan dicapai / topik yang akan dicapai / disajikan dalam pelatihandisajikan dalam pelatihan

• Pilih model pembelajaran Pilih model pembelajaran yg paling sesuai dg yg paling sesuai dg kemampuan dan topik kemampuan dan topik tersebut.tersebut.

• Susun langkah-langkah Susun langkah-langkah pembelajaranpembelajaran

• Berikan alasan mengapa Berikan alasan mengapa langkah tersebut dipilihlangkah tersebut dipilih