BAB 2MKJI: SIMPANG BERSINYALOleh:Nuzul Barkah Prihutomo
A. PendahuluanKONSTRUKSI JALAN RAYA 2
1. Lingkup dan Tujuan• Menentukan waktu sinyal, kapasitas dan
perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal• MKJI digunakan untuk simpang bersinyal
terisolir, kendali waktu tetap, bentuk geometri normal dan dilengkapi peralatan sinyal lalu lintas
• Alasan penggunaan sinyal lalu lintas: Menghindari kemacetan simpang akibat adanya
konflik arus lalu lintas (kapasitas dpt dipertahankan)
Memberi kesempatan kendaraan dan/atau pejalan kaki dari jalan minor utk memotong jalan utama
Mengurangi jumlah kecelakaan akibat tabrakan antar kendaraan dan/atau pejalan kaki yang bertentangan
2. Karakteristik Sinyal Lalu lintas• Dengan sinyal, kapasitas dpt didistribusikan ke
berbagai pendekat melalui pengalokasian waktu hijau
• Penggunaan sinyal tiga lampu (hijau, kuning, merah) diterapkan utk memisahkan lintasan dari gerakan kendaraan yg saling bertentangan
• Sinyal digunakan utk memisahkan konflik utama maupun konflik kedua
Konflik utama = antara gerakan lalulintas dr pendekat yg saling berpotongan (termasuk pejalan kaki)
Konflik kedua = antara gerakan lalulintas membelok dr lalulintas lurus melawan (termasuk pejalan kaki)
Konflik Utama dan Konflik Kedua
Pemisahan Konflik UtamaDengan Sinyal Dua Fase
(memiliki Kapasitas tertinggi dibandingkan pengaturan lainnya)
Periode Antar Hijau (inter green)▫Terdapat diantara 2 hijau dlm 2 fase yg
berurutan▫Terdiri dari = waktu kuning + merah semua▫Memperingatkan lalulintas yg bergerak bahwa
fase sudah berakhir (waktu kuning)▫Menjamin kendaraan pd fase hijau terakhir dpt
keluar dr daerah konflik sblm kendaraan pertama fase selanjutnya (waktu merah semua)
antar hijau A-B
Fase B
Fase A
merah semua A-B
Kuning A
•Arus Terlawan:▫Jika arus belok kanan yg ditinjau dan/atau dari
arah berlawanan terjadi dalam satu fase dengan arus berangkat lurus dan belok kiri dari suatu pendekat.
Terlawan
Terlawan
•Arus Terlindung:▫Jika arus belok kanan diberangkatkan pada
fase yang berbeda dengan arus lurus dari arah berlawanan
Terlindung
Terlindung Terlindung
Sinyal 2 Fase
Hanya memisahkan Konflik Utama
Arus belok kanan dari semua arah merupakan arus terlawan
Sinyal 3 Fase
Memisahkan Konflik Utama
Arus belok kanan terlindung sebagian
QRT dari Barat dan Timur Terlawan
QRT dari Utara dan Selatan Terlawan
QRT dari Barat dan Timur Terlawan
QRT dari Utara dan Selatan Terlawan
QRT dari Utara Terlindung
Sinyal 3 Fase
Sinyal 4 Fase
QRT dari Barat dan Timur Terlindung
QRT tidak ada QRT dari Utara dan Selatan Terlindung
QRT dari Barat dan Timur Terlawan
QRT dari Utara dan Selatan Terlindung
QRT tidak ada
Memisahkan Konflik Utama
Arus belok kanan terlindung sebagian
QRT tidak ada
B. MetodologiKONSTRUKSI JALAN RAYA 2
1. Prinsip Umum• Geometri
Perhitungan utk setiap pendekat dilakukan terpisah
Satu lengan simpang dapat terdiri dari satu pendekat yg dipisahkan menjadi dua atau lebih sub-pendekat
Gerakan belok kanan dan/atau belok kiri pada fase yang berlainan dengan gerakan lurus
• Lebar efektif (We) ditetapkan dengan mempertimbangkan denah dr bagian masuk dan keluar dari suatu simpang juga distribusi gerakan membelok
• Arus lalu lintas Perhitungan dilakukan dlm periode per satuan
jam atau lebih (misal didasarkan pd arus puncak pagi, siang, sore)
Arus (Q) dikonversi menjadi smp menggunakan emp masing-masing tipe pendekat (terlindung/ terlawan)
• Model dasar Kapasitas pendekat bersinyal (C = S x g/c) Kapasitas dipengaruhi oleh arus jenuh, waktu
hijau dan waktu siklus Asumsi : arus jenuh tetap selama waktu hijau Kenyataan : arus berangkat mulai dari 0,
puncaknya setelah 10-15 detik, menurun sedikit sampai akhir waktu hijau
Waktu hijau efektif▫Waktu hijau efektif = tampilan waktu hijau –
kehilangan awal + tambahan akhir▫Rata-rata kehilangan awal = Rata-rata
kehilangan akhir▫Sehingga waktu hijau efektif = tampilan waktu
hijauArus Jenuh
▫S = S0 x F1 x F2 x F3 x F4 x … x Fn▫So = 600 x We▫Faktor penyesuaian utk:
Ukuran kota, hambatan samping, kelandaian, parkir dan gerakan membelok
Penentuan waktu sinyal▫Menurut Webster (1966) terlebih dahulu
ditentukan waktu siklus (c) dan selanjutnya waktu hijau (gi) pada masing-masing fase
▫Waktu siklus (c)
▫Waktu hijau (gi)
Kapasitas dan derajat kejenuhan
▫Derajat kejenuhan (DS)
critFR
LTIc
1
55.1
crit
criti FR
FRLTIcg
gC
cQ
C
QDS
Perilaku lalu lintas
▫Jumlah rata-rata antrian
▫Dimana
▫Panjang antrian
21 NQNQNQ
C
DSDSDSCNQ
5.081125.0 2
1
Untuk DS>0, selain itu NQ1=0
36001
112
Q
DSGR
GRcNQ
masukWNQQL
20max
▫Angka henti (NS)
▫Rasio kendaraan berhenti
▫Tundaan
Tundaan lalu lintas (DT)
Tundaan geometri (DG)
36009.0
cQ
NQNS
1,min NSpsv
jjj DGDTD
C
NQ
DSGR
GRcDTj
3600
1
15.0 12
461 svTsvj pppDG
Pengaturan lalu lintas & alat pengatur lalu lintas
Pengaturan lalu lintas & alat pengatur lalu lintas
Terima KasihKONSTRUKSI JALAN RAYA 2
Top Related