MIXED METHOD (METODE KOMBINASI) PADA SAINTIFIKASI JAMU
Dr. Siswanto Ketua Komite Saintifikasi Jamu
Nasional
1
Disampaikan pada Dilklat Dokter Saintifikasi Jamu, angkatan IX
Tawangmangu, Mei 2014
Outline
• Latar belakang
• Paradigma penelitian kualitatif vs
kuantitatif
• Teknik pengumpulan data kuantitatif
• Teknik pengumpulan data kualitatif
• Kesimpulan
2
Data Riskesdas 2010 terkait Jamu
3
4,36
45,17
9,76
40,71
0
10
20
30
40
50
Ya, setiap hari Ya, Kadang-kadang
Tidak, tetapisebelumnya
pernah
Tidak pernahsama sekali
11,58
43,99
20,43
55,16
0
10
20
30
40
50
60
Kapsul/pil/tablet Seduh (serbuk) Rebusan(rajangan)
Cairan
Persentase
penduduk 15 tahun
ke atas yang
minum jamu
Bentuk
sediaan jamu
yang diminum
4
Body of Knowledge
“Indonesian Traditional
Medicine” (Holistic approach)
Research methodology for
evaluation of safety and
efficacy (Modification of drug
pipeline development)
Guideline development
5
Systematic
review (meta-
analysis)
Health services
research
Randomized
controlled trials
(attribution)
Mixed
methods
Epidemiology
research
(association)
Laboratory
(mechanism)
Qualitative
research
(meanings)
Public
health
Clinicians
Patients
Regulator
Clinical
research
Basic
science
Research methods (Goals)
Values
Reality
(objectivity) Relevance
The House of Evidence
6
RESEARCH APPROACH FOR JAMU SCIENTIFICATION
Pre-clinical study
Phase 1
Clinical trial
Phase 2
Clinical trial
Phase 3
Clinical trial
Post marketing
survai-llance
Indigenous formulas New formulas
Outcome
study (B/A
Design)
Randomized
trials (open
labels)
7
Conventional
Medicine
PENDEKATAN HOLISTIK MENGOBATI KLIEN
Fisiologi
Anatomi
Biokimia
Histologi
Patobiologi
Farmakologi
Etika Humaniora
FILOSOFI PENGOBATAN TRADISIONAL INDONESIA
Penjelasan Biomedis / Biofisik: • Psikoneuroimunologi
• Relaxation system • Energy medicine
• Farmakologi tanaman obat
Ketrampilan Menegakkan Diagnosis
Diagnosis holistik
Biologis Psiko Sosio Kulturo Spiritual
Modalitas Ramuan
(Jamu, nutrisi)
Modalitas Ketrampilan
(doa, pijat, hipnoterapi)
Terapi holistik • Objective
parameter • Subjective
parameter • Wellness • (QOL, PRO)
• Objective parameter
• Subjective parameter
• Wellness • (QOL, PRO)
Antropologi budaya
Filsafat
BODY OF KNOWLEDGE KESTRAINDO
8
9
SEEING DISODERS FROM CLIENT
PERSPECTIVE (PHENOMENOLOGY)
10
HE
AL
ER
S A
S P
AR
TN
ER
AN
D
TE
AC
HE
R
11
JAMU
• Studi etnomedisin
• Studi pra-klinik jamu
• Studi klinik jamu
• Randomized Trials
• Observasi klinik
• Laporan kasus (case report)
• Systematic review (meta-
analisis, meta-sintesis)
PARADIGMA: HOLISTIK
(naturopathy)
• Body
• Mind
• Spirit
OUTCOME KLINIK:
• Parameter obyektif
(tensi, kadar asam
urat, kadar gula,
kadar cholesterol)
• Parameter
subyektif (Quality
of Life, skor
keluhan dan
gejala), perasaan
dan pandangan
pasien (indepth
interview)
FRAMEWORK PENELITIAN SAINTIFIKASI JAMU
12
No Kedokteran alopatik Kedokteran holistik
1 Mengobati gejala Melihat pola dan penyebab
2 Bersifat spesialistik dan mengobati bagian tubuh
seseorang
Mengobati keseluruhan diri pasien
3 Nyeri dan penyakit diinterpretasikan sebagai
sesuatu yang negatif
Nyeri dan penyakit (“dis-ease”) diinterpretasikan sebagai pertanda
yang membantu dalam mengenali adanya ketidakseimbangan
internal
4 Penyakit dimaknai sebagai situasi yang “buruk” Penyakit dimaknai sebagai “proses”
5 Tubuh dilihat sebagai “mesin” yang perlu
direparasi bila bermasalah
Tubuh dilihat sebagai sistem dinamis dari kesatuan “body-mind-
spirit” dan “medan energi”
6 Intervensi utama adalah bedah, obat, radiasi (the
“cut-poison-burn” approach)
Intervensi bersifat minimal dengan mengkombinasikan berbagai
teknologi non-invasif seperti diet, suplemen makanan, olah raga,
perubahan perilaku, bahan alam, dan sebagainya.
7 Bertumpu utamanya pada informasi kuantitatif,
seperti hasil tes laboratorium, hasil pengukuran,
grafik, dan sebagainya.
Bertumpu pada informasi kualitatif, seperti pernyataan dan sikap
pasien, perasaan pasien, persepsi pasien, testimoni, dan
sebagainya.
8 Pengobat (dokter) mempunyai otoritas penuh
dan pasien sangat bergantung pada pengobat
Pasien (klien) mempunyai tanggung jawab terhadap proses
kesembuhan dan lebih otonom
9 Pencegahan dilihat sebagai bagian dari proses
pemeriksaan dan tes laboratorium
Pencegahan adalah proses keterhubungan yang utuh antara tujuan
hidup, pekerjaan, nutrisi, perilaku, dan sebagainya
Tolong direnungkan!!!
• Apa makna dari tahu?
• Apa bedanya pengetahuan dan ilmu
pengetahuan?
13
Mengapa ada “kuantitatif” dan “kualitatif”?
Pertanyaan
Filosofis Apa itu “Ada” /
“realitas”?
• Ada adalah sesuatu
yang obyektif
• Terpisah dengan
orang (pemberi
makna)
• Dapat diukur dengan
alat ukur
• Ada adalah sesuatu
yang subyektif (ada
dalam pikiran)
• Menyatu dengan
orang (pemberi
makna)
• Bersifat social
constructionism 14
15
Gambar apakah ini ?
16 Ada berapa gambar wajah ?
Gambar apakah ini ?
Pendekatan riset Kualitatif Kuantitatif
Ontologi (hakekat ttg
realitas)
Konstruktionis (Realita adalah
ganda, dibentuk, dan menyatu
dengan orang)
Obyektivis (Realita adalah tunggal, nyata
dan terpisah dengan orang)
Epistemologi
(pencarian ilmu)
Interpretivisme Positivisme
Maksud penelitian Memahami fenomena
Menemukan ide baru
Memprediksi
Mengukur perubahan
Menguji hipotesis
Pertanyaan penelitian Apa? Mengapa? Bagaimana? Berapa? Seberapa kuat (hubungan,
pengaruh)?
Disain Setting natural (etnografi)
Orientasi proses
Fleksibel
Prinsip-prinsiip scientific
Eksperimental
Ada pembanding
Penalaran Induktif Deduktif
Hipotesis -- Menguji
Sampling Purposif Statistical (random)
Pengumpulan data Indepth interview
FGD
Participatory observation
Alat ukur
Kuesioner terstruktur
Posisi peneliti Peneliti sbg instrumen
(pendekatan emik)
Peneliti diluar konteks (pendekatan
etik)
Data Kata-kata (naratif) Angka, kode 17
Intermeso (1)
1. Anda adalah dokter peneliti SJ. Di
wilayah Anda banyak anggota
masyarakat yang menggunakan jasa
pengobat tradisional (battra). Anda ingin
mengetahui faktor-faktor (variabel) apa
yang mempengaruhi anggota masyarakat
menggunakan jasa battra. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif
atau kualitatif?
18
Intermeso (2)
2. Anda adalah seorang peneliti
independen yang disewa oleh MKDKI,
untuk mengelaborasi kasus
meninggalnya seorang artis Sukma Ayu
mengapa hal itu terjadi, dan bagaimana
hal itu terjadi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif atau
kuantitatif?
19
The Language of Quantitative Methods
__“universal truth”__
__“objectivity”__“generalisation”__
__”patterns”__”testing theory”__”hypothesis”__
__”variable”__”operational definition”__”indicator”__
__”instrumentation”__”validity”__ ”reliability”__
__”accuracy”__”precision”__ ”scale”__
__”close-ended questionaire”__
__”respondent”__“probing”__”coding”__
__”statistics”__”population”__
__”sample”__”random”__
The Language of Qualitative Methods
__“meanings”__“subjective interpretation”
__“reality as social construction”__
__”multiplicity of truths”__
__”theory building”__”voices”__
__”reflexivity”__”subject/informan”__
__”representation”__”authenticity”__
__”narration”__”thick description”__
__”subject as the expert”__”good rapport”__
__”getting-in, getting along, getting out”__
__”in-depth interview”__”oral history”__
Penelitian kuantitatif Metode untuk menguji teori dengan melihat
hubungan antar variabel.
Variabel-variabel diukur dengan instrumen penelitian, didapatkan data berupa angka-angka yang dapat dianalisis dengan teknik statistik (SPSS, misalnya).
Laporan akhir penelitian terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, dan diskusi.
Berangkat dari asumsi dan berusaha untuk menguji teori secara deduktif, meminimalisir bias, dan hasilnya diharapkan dapat digeneralisasi dan direplikasi.
22
Kapan menggunakan kuantitatif
1. Menghitung prevalensi peminum jamu godokan, jamu seduhan, jamu pil, jamu capsul, jamu tablet pertanyaan BERAPA
2. Menghitung prevalensi dokter yang menggunakan terapi alternatif komplementer: akupunktur, jamu, reiki, doa, pijat pertanyaan BERAPA
3. Membuktikan khasiat dan keamanan suatu formula jamu asam urat pertanyaan SEBERAPA KUAT PENGARUH
4. Menganalisis prognosis penderita kanker leher rahim stadium IV dengan terapi tambahan minum jamu sebagai tambahan obat standar (on top) pertanyaan SEBERAPA KUAT PENGARUH
5. Menganalisis hubungan antara perilaku minum jamu dengan faktor sosioekonomi masyarakat (tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan, dll) pentanyaan SEBERAPA KUAT HUBUNGAN
23
Teknik pengumpulan data kuantitatif
Pengukuran dengan alat ukur metrik (berat, panjang). Contoh: BB diukur dengan Timbangan. Tinggi Badan diukur dengan alat ukur tinggi badan.
Melalui kuesioner tertutup
Seberapa sering Sdr minum jamu? [1] setiap hari, [2] seminggu sekali, [3] sebulan sekali, [4] sesuai kebutuhan, kalau sakit, [5] tidak pernah
Bentuk sediaan jamu apa yang tersering Sdr minum? [1] godhogan, [2] serbuk, [3] capsul, [4] pil/tablet
24
Jenis data kuantitatif
1. Data nominal (Jenis kelamin, jenis jamu yang diminum)
2. Data ordinal (data dengan skala Likert)
3. Data interval (skala tidak mempunyai nol mutlak: ukuran temperatur, visual analog scale)
4. Data ratio (ukuran berat, ukuran panjang, ukuran waktu)
25
Penelitian kualitatif
1. Metode untuk menggali dan memahami pemaknaan individu atau kelompok masyarakat terhadap problema manusia dan sosial.
2. Proses penelitian melibatkan teknik dan prosedur yang tidak terstruktur (emerging), dikumpulkan pada setting informan (natural), data dianalisis secara tematik, peneliti membuat interpretasi terhadap makna data.
3. Laporan akhir penelitian mempunyai struktur yang fleksibel. Peneliti mengambil kesimpulan secara induktif, fokus pada pemaknaan individu, dan pentingnya menggambarkan kompleksitas dari suatu situasi
26
Kapan menggunakan kualitatif
Fokus penelitian pada analisis dokumen, artifacts, kata-kata, gambar, data non numerik lainnya.
Pendekatannya bersifat deskriptif dan subyektif
Contoh penggunaan:
APA konsep sehat masyarakat lereng Merapi?
MENGAPA masyarakat pemegang kartu Jamkesmas kok masih minta pertolongan pengobat alternatif?
BAGAIMANA penderita hemiplegia memaknai kehidupannya sehari-hari?
APA / BAGAIMANA yang dirasakan penderita kencing manis setelah minum ramuan jamu?
27
Mencari makna di balik kata (narasi)
Menurut pandangan / pemahaman Bapak
sehat itu apa?
1. Bapak No. 1: “Pokoke tiyang sehat niku lek
saget mluku, ngarit, angon sapi” Makna
sehat menurut informan No1?
2. Bapak No.2: “Lek kangge kulo, sehat niku
pokoke enak mangan, enak turu, enak beol,
enak nguyuh. Lek papat-papate wau enak,
niku sehat”. Makna sehat menurut
informan No. 2?
28
Teknik pengumpulan data kualitatif
1. Indepth Interview (Wawancara
mendalam)
2. Observasi partisipatoris (Participatory
observation)
3. Focus Group Discussion (FGD)
4. Kajian artefact (foto, dokumen,
bangunan, etc)
29
Indepth Interview
Teknik mengelaborasi perspektif
(pandangan) informan thd suatu topik /
tema tertentu
Peran informan: seorang ahli (expert)
Peran peneliti: pembelajar (students)
Peneliti berposisi netral, mendengarkan
dengan seksama
30
31
Ketrampilan Kunci dalam Wawancara Mendalam
32
Pertanyaan harus netral dan tidak boleh mengarahkan
33
Bagaimana penelitian Saintifikasi Jamu?
34
Fisiologi
Anatomi
Biokimia
Histologi
Patobiologi
Farmakologi
Etika Humaniora
FILOSOFI PENGOBATAN TRADISIONAL INDONESIA
Penjelasan Biomedis / Biofisik: • Psikoneuroimunologi
• Relaxation system • Energy medicine
• Farmakologi tanaman obat
Ketrampilan Menegakkan Diagnosis
Diagnosis holistik
Biologis Psiko Sosio Kulturo Spiritual
Modalitas Ramuan
(Jamu)
Modalitas Ketrampilan
(doa, pijat, hipnoterapi)
Terapi holistik • Objective
parameter • Subjective
parameter • Wellness • (QOL, PRO)
• Objective parameter
• Subjective parameter
• Wellness • (QOL, PRO)
Antropologi budaya
Filsafat
BODY OF KNOWLEDGE KESTRAINDO
35
36
Pasien
Dokter (Pengobat)
Modalitas
terapi
(Jamu)
Paradigma Pengobatan Holistik
Self Healing
37
Bagaimana Tubuh Merespon Pengobatan???
38
Bagaimana Mekanisme Kerja Pengobatan Secara Omics??
Metodologi mixed method
• Penggunaan metode kuantitatif dan
kualitatif dalam satu penelitian
• Terdapat 3 jenis:
• Tandem (simultan): Kuanti ≈ Kuali
• Sekuensial:
• Model pertama: Kuanti Kuali
• Model kedua : Kuali Kuanti
39
Bahan diskusi (1)
1. Lihat contoh formulir catatan kasus
(untuk penelitian DM) pada modul
pelatihan
2. Kuesioner mana yang kuantitatif?
3. Kuesioner mana yang kualitatif?
40
Bahan diskusi (2)
Anda melihat bahwa di wilayah Saudara banyak pengobat
tradisional (dukun) yang menggunakan bahan alam,
termasuk tanaman obat, untuk pengobatan. Anda ingin
mengelaborasi praktik pengobatan tradisional tersebut,
baik dari segi filosofi (pemahaman dukun) dan cara
penggunaan bahan alam tersebut.
Pertanyaan:
1. Metodologi apa yang akan Anda gunakan?
2. Bagaimana teknik pengumpulan data yang akan Anda
gunakan?
41
Bahan diskusi (3)
Dari studi awal Anda terhadap praktik dukun di wilayah
Saudara, Anda mengidentifikasi suatu formula tradisional
tertentu yang secara empirik berkhasiat untuk mengobati
hipertensi. Anda ingin menguji khasiat (efikasi) dan
keamanan (safety) dari formula tradisional tersebut.
Pertanyaan:
1. Metodologi apa yang akan Anda gunakan?
2. Disain penelitian apa yang akan Anda gunakan?
3. Bagaimana teknik pengumpulan data yang akan Anda
gunakan?
42
Kesimpulan
1. Pengembangan keilmuan Saintifikasi Jamu adalah menggunakan pendekatan kedokteran integratif (holistik), dengan menggabungkan pendekatan etik dan pendekatan emik
2. Mtodologi yang dipakai metode campuran kuantitatif dan kualitatif (mixed method).
3. Teknik pengumpulan data adalah melalui instrumen penelitian kuantitatif (pengukuran antropometri, laboratorium, kuesioner terstruktur) dan instrumen penelitian kuantitatif (pedoman wawancara mendalam)
4. Teknik pengumpulan data kualitatif memerlukan pemahaman terhadap paradigma penelitian kualitatif dan cara penggalian informasi yang benar (probing)
43
44
Bunga Melati tumbuh menjulang ke angkasa
Batangnya kuwat bagai tanaman duku
Dokter Sejati adalah pejuang jati diri bangsa
Mari berjuang lewat Saintifikasi Jamu
SAJAK PERJUANGAN DOKTER SJ
Top Related