Download - Microsoft Word - Bab8 Dan 9

Transcript

Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 91 BAB VIII. PEMECAH GELOMBANG Pemecahgelombangadalahsalahsatujenisbangunanpantai.Yangdimaksud dengan bangunan pantai adalah bangunan yang selalu atau kadang-kadang atau suatuketikadiperkirakanakandikenaiairlaut.Bangunantersebutdengan sendirinya akan berpengaruh pada (dengan kadar yang bervariasi) arus maupun gelombang pantai. Dalam buku ini bangunan pantai yang akan dibahas lebih rinci hanya bangunan pemecahgelombang.Pemecahgelombangdimaksudkanuntukmengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai, atau daerah yang dilindungi. Dengan demikiangelombangyanglolosdanmasukkepantaiataudaerahyang terlindung tidak membahayakan.Bangunanlainsepertigroindanrevetmentmiripdenganpemecahgelombang. Sebagianbesardasar-dasarhitunganbangunantersebutmiripdenganpemecah gelombang.Namunkarenaperbedaantata-letakmakamasalah-masalahyang diperhatikanmemangtidaksama.Bangunangroindimaksudkanuntuk menghambat arus sejajar pantai, sehingga aliran sedimen dapat ditahan, sedang bangunanrevetmentmenjagaagardaratantidakterkenaserangangelombang dan terhindar dari erosi. Pembacayangberminatpadabangunanpantaisecaraumumdipersilakan mempelajaripadabukukhusustentangbangunanpantaimisalnyadalam Yuwono (1994) dan Triatmadja (1999). 8.1. Jenis pemecah gelombang menurut tata letaknyaMenurut tata letaknya pemecah gelombang dibagi menjadi pemecah gelombang sambungpantai,pemecahgelombangtaksambungpantaiataupemecah gelombang dekat pantai. Pemecah gelombang sambung pantai Istilah pemecah gelombang sambung pantai dipakai untuk pemecah gelombang yangdibangundaridaratmenjorokkelautdenganfungsisebagaipemecah gelombang.Strukturtersebutbiasadigunakanuntukperlindungankolam pelabuhandariserangangelombang.Karenatataletaknyayangmenerusdari daratankelaut,makapemecahgelombangsambungpantaisangatsignifikan pengaruhnya terhadap arus laut, sehingga sering menyebabkan perubahan garis pantai (Gambar 8.1a) Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 92 Pemecah Gelombang Dekat Pantai (near shore breakwater) Yangdimaksuddengandekatpantai,adalahdaerahdiperairanpantai(relatip dekatdengandaratan)tidakmelekatkedaratan.Pemecahgelombangjenis dekatpantaidiharapkandapatmelindungigarispantaidarierosi,baikpantai alamimaupunpantaibuatan.Pemecahgelombangdekatpantaijugaberfungsi membentuk pantai baru akibat pengaruhnya pada arus dekat pantai yang terjadi. Salah satu tata letak pemecah gelombang ini ditampilkan pada Gambar 8.1b. Gambar 8. 1. Pemecah gelombang dekat pantai 8.2. Gaya Gelombang pada bangunan Pemecah gelombang berfungsi menahan energi gelombang. Dengan sendirinya iaharustahanterhadapserangangelombang.Gayagelombangsangat tergantungpadagelombangnyasendirisebagaifaktorinternaldankondisi bangunan sebagai faktor external.Gaya gelombang pada material atau bangunan dapat berupa gaya hidrodinamik yaitudragforce(gayadorong/seret),inertiaforce(gayainersia,karena perubahankecepatan),danliftforce(gayaangkat,akibatperbedaankecepatan di bawah material dan di atas material dan gaya hidrostatik. Gaya dorong atau seret : 2Au C FD D =(8.1) Dengan FD=gaya seret, CD=koefisien seret,A=luas permukaan material yang terseret,=massa jenis fluida, serta u adalah kecepatan partikel.pemecah gelombang tunggalerosilysedimentasiRadianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 93 Gaya inersia merupakan akibat adanya perubahan kecepatan di sekitar material. Gaya inersia dapat ditulis sebagai : tuV C Fm I= (8.2) denganFI=gaya inersia Cm=koefisien inersia V=volume material 8.2.1. Gaya gelombang pada material lepas di lereng pemecah gelombang. Padalerengpemecahgelombang,terjadigelombangrun-updanrun-down. Padasaatrun-upterjadigerakanairkeatasdanpadasaatrun-downterjadi aliranairkebawah.Karenaadanyakecepatan,bahkanperubahankecepatan karenagerakannaikturun,makatimbulgayaseret,gayanersiamaupungaya angkatpadamateriallepaspadalereng.Skemagaya-gayatersebutdiberikan pada Gambar 8.2. Diujungrun-up,dapatdikatakan,gayayangterjadipalingkecil.Padaujung run-down,gayaairdariluarakibatkecepatannaik-turun,memangminimal. Padaujung-ujungtersebut,kecepatanairmaupunpercepatanairminimal. Walaupundemikianpadaujungrun-downadakemungkinangayaairdari dalam pemecah gelombang. Kecepatan air dalam lapis filter di dalam pemecah gelombang(naik-turun)tidaksecepatdiluar,sehinggaselisihelevasi maksimum dan minimum juga tidak sebesar di luar. Selisih elevasi di luar dan didalampemecahgelombangakanmengakibatkanalirandangayapada material lepas (Gambar 8.2). Gambar 8. 2.Alirankeatas,saatrun-up,kebawahsaatrun-downdanaliran dari dalam pemecah gelombang saat run-down. RrRadianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 94 Gayapadasebuahmateriallepasdapatpadasaatrun-updanrun-down ditunjukkan pada Gambar 8.3. Pada saat run-up (Gambar 8.3) gaya seret dan gaya inersia mengarah miring ke atasmenambahgayatotalgayakeatasdarigayaapungdangayaangkat. Semakin besar gaya seret atau inertia, semakin besar pula gaya vertikal ke atas pada saat run-up.DariGambar8.3.dapatdianalisisbahwamaterialyangditinjaulebihstabil pada saat run-up daripada saat run-down. Gambar 8. 3.Gaya-gaya pada material lepas (a) saat run-up, dan (b) saat run-down Kecepatan run-up dan run-downPadaujungrun-down,kecepatanairnol,sehinggagayaseretkecilatau minimal. Pada saat itu gaya inersia juga tidak besar karena perubahan kecepatan diujungrun-downjugakecil.Dilokasitersebutpraktisserangangelombang tidaksignifikan.Namundemikiantekananhidrostatikdaridalampemecah gelombang perlu diperhitungkan. Perhatikan Gambar 8.4. (a)Fd+FiFbFLFgFd+FiFLFbFg(b)Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 95 Gambar 8. 4.Skemagayayangbekerjapadamateriallepaspadaujungrun-down. Pada Gambar 8.4 ditunjukkan bahwa muka air dalam filter atau dalam pemecah gelombang sedang menyesuaikan dengan muka air di luar pemecah gelombang. Padasaatituterjadialirankeluarpemecahgelombangyangtentunya memberikangayaseretpadamaterialdiujungbawahrun-down.Material tersebutjugamendapatgayahidrostatikyangbesarnyadipengaruhioleh kemampuankelompokmateriallepasmeloloskanair.Semakinporusmaterial lepasdansemakinporuspemecahgelombangnyamakasemakinbesar kemampuannyamelewatkanair,yangberakibatpadarendahnyatekanan hidrostatikpadamateriallepasyangdibahas.SimmdanHedges(1988) menunjukkan bahwa material kasar (relatip besar) digunakan untuk bagian inti pemecah gelombang akan menyebabkan meningkatnya stabilitas material lepas pelindung lereng pemecah gelombang.Sebenarnyaselainpenurunantekananhidrostatiksertapenurunangayaseret pada material lepas di lereng pemecah gelombang tinggi run-up akan berkurang secara signifikan jika pemecah gelombang semakin porus. Jika run-up mengecil maka gaya seret saat run-up dan run-down juga berkurang,yang menyebabkan stabilitas material lepas naik.Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwasemakinbesarporositaspemecah gelombang,semakintinggistabilitasmateriallepaspelindunglerengpemecah gelombang tersebut. Fd+FhSWLmuka airdalam pemecah gelombangRadianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 96 Materiallepaslaindenganbentukkhususdanfilterpermeabeldaninti impermeabeldiujiolehYuwono(1990).Materialyangdimaksudadalahblok betonyangditaruhbebas(tidaksalingkait)untukperlindunganrevetment. Dipandangdarisudutserangangelombangpadamaterial,revetmenttersebut dapatdianggapsebagaipemecahgelombangdenganintiimpermiabel.Bagian filter dibuat tidak terlalu tebal dengan porositas dapat bervariasi (Gambar 8.5). Gambar 8. 5. Material lepas sebagai pelindung lereng tererang gaya hidrostatik Padagambar8.5.ditunjukkanbahwaairdapatmengalirmasukmemenuhi ronggafilteryangterbuatdaribatupecah,dankeluarmeninggalkannyasaat run-down.Airdalamfiltermengalirturundanmelaluicelahantarblokkeluar daristruktur.Namunsepertidijelaskansebelumnyaternyatatidaksemuaair dapatkeluardanakhirnyaelevasimukaairdidalamfiltersetinggimukaair ujungrun-down.Yuwonomelaporkanbahwaelevasireratamukaairdidalam filtertergantungpadaporositasyangdigunakansebagaifilterdantinggi gelombangyangmenyerangsertaintensitascelahantarblok(perbandingan antaralebarcelah(b)danpanjangblok(L)).Namundemikiantidakdiketahui secarapasti,elevasimukaairdidalamfiltersaatterjadirun-downmencapai titikterrendah.Elevasitersebuttergantungpadaporositasfilterdanlubang antar blok, dan intensitas celah antar blok. Semakin tinggi intensitas celah dan semakinporusfilter,semakindekatselisihelevasididalamdandiluarfilter. Hal ini berakibat semakin rendahnya tekanan dan gaya hidrostatik pada material yangditinjaudanmakinstabilnyamateriallepastersebut.Yuwono menunjukkanbahwastabilitasblokbetondapatdiprediksidenganhanya menggunakan stabilitas material lepas terhadap gaya hidrostatika dari air dalam impermiabelgaya hidrostatikarun-downSWLRadianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 97 filterdibawahblok.Stabilitasbloklepastersebutmerupakanfungsiangka Irribaren ||||

\|LoH) tan(, karakteristik celah antar filter ||

\|GPB, dan angka stabilitas ||

\|DH. Temuantersebutsemakinmenunjukkanbahwatekananhidrostatikdapat berperan sangat signifikan pada material lepas sebagai lapis lindung lereng. Pujianiki (1999) menunjukkan bahwa jika blok beton tersebut dilubangi,maka stabilitasblok beton akibat run-down naik. Lubang pada blok ternyata mampu menambahalirankeluardaripemecahgelombangsehinggamengurangi tekanan hidrostatis.Jikablokbetondiubahbentuknya,yaitudenganmenambahtonjolanpadasisi atas (Gambar8.6) maka berat blok naik. Hal inimenambah kemampuan blok menahangulingdariserangangayahidrostatikatersebut.Namundemikian tonjolantersebutternyatadikenaigayaseretsaatrun-down.Pengaruhgaya gulingakibatrun-downiniternyatalebihbesardibandingpertambahanberat blok. Dengan demikian blok menjadi kurang stabil (Ucok, 1999). 8.2.2. Gaya gelombang pada dinding vertikal. Dindingvertikalmungkinmerupakandindingcaisonsebagaipemecah gelombang.Gayayangbekerjapadadindingvertikaltersebutdapatdidekati berdasarkan teori gelombang liner dan pendekatan empirik.F1 adalah sebagian gaya hidrodinamis karena gelombang berdiri yang besarnya samadengangayahidrostatikasetinggiH.Jadidipermukaanairgaya hidrodinamis=gH.F2adalahgayahidrodinamisbagianlaindarigaya hidrodinamiskarenagelombangberdiri.Gayahidrodinamisujungbawah (dasar)tergantungpadahargakh.Jikakh>3makagelombangpadaairdalam, dandidasargayahidrodinamis=nol.Semakinkecilkhgayahidrodinamisdi dasarsemakinsignifikanjikadibandingkandengandipermukaan.F3=F6 merupakangayahidrostatika.Karenaarahnyaberlawananmakakeduagaya tersebutsalingmenghilangkan.Dengandemikiangayahorisontalnettoadalah F1 dan F2 yang dapat digambarkan terpisah seperti bagian gaya yang diarsir.Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 98 Gambar 8. 6. Skema gaya pada caison berdinding tegak. Menurut teorigelombang linier (teori gelombangyang diturunkan berdasarkan gelombangsinusoidalberamplitudokecil),tekananairbergelombangberdiri adalah : t kxkhz h k Hg gz P cos coscosh 2) ( cosh ++ =(8.3) denganzjarakantaramukaairtenangdengantitkyangditinjaudengantanda negatip arah ke bawah.Tekanan di bawah gelombang berjalan adalah : ) cos(cosh 2) ( cosht kxkhz h k Hg gz P ++ =(8.4) Keduapersamaantersebutmenjadisamajikayangditinjauadalahtekanan maksimum yaitu : B Akhz h k Hg gz P + =++ =cosh 2) ( cosh (8.5) TekananAmewakilitekananhidrostatikdanBmewakilitekanandinamik. Padaz=0,A=0sedangB=gH/2yangsamadengantekananhidrostatikpada kedalaman H. Semakinbesarz,hargatekananhidrostatiksemakinbesar.Padakasusdiatas tekananhidrostatikdarikanandankirisalingmeniadakansehinggatakbegitu penting.HargaBdenganmakinbesarnya|z|semakinkecil.HargaBminimal tercapaijikah=-z.Padasaatitu khHg Bcosh 2 =.Padagelombangpanjang hargacoshkh=kh,sehingga 2gHB=yangsamadengantekanandi PHdhF1 F1F2F2F3F6F4F5Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 99 permukaan air. Atau dengan kata lain tekanan di sepanjang kedalaman seragam untuk gelombang panjang. Padagelombangmenengahdangelombangpendek,hargacoshkhsangat bervariasi dari 1 hingga tak berhingga. Jadi di laut dalam harga B=0. 8.3. Stabilitas Lapis Lindung Pemecah Gelombang Tumpukan Batu. Telahdikemukakandidepanpadabab8.2,gayagelombangbekerjapada materialpelindungpemecahgelombangtumpukanbatubaikpadasaatrun-up, run-down.Ditunjukkanbetapagaya-gayayangbekerjacukupbanyak(Fd,Fi, Fl, dan Fb) yang hitungannya tidak selalu mudah. Gaya gaya yang bekerja pada butiranlepassebagailapislindungtersebutdilawanolehgayaberatmaterial tersebut,dangayaberatmateriallainyangmembebanimaterialyangmau digoyang. Skema gaya dijelaskan kembali pada Gambar 8.7 Gambar 8. 7.Gambarskemagayayangmenggulingkansatumateriallepas saat kondisi run-down, dan gaya yang menahan guling. GayaFetampakikutmenahanmaterialyangditinjaupadaGambar8.7dari penggulingan. Besaran gaya Fe tentunya tidak sama antara satu material dengan materiallain,tergantungpadaposisimaterialtersebutdiantaramaterial (a)Fd+FiFbFLFyFxRFgtitik putar material lepasFeFeRadianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 100 sekitarnya.GayaFetersebutseolah-olahmenambahgayaberatmaterialyang ditinjau sehingga lebih sulit digulingkan. Posisi material di antara material yang laindapatditursedemikianrupasehinggamaterialmampatsatudenganyang lain.Haltersebutberakibatpadasemakinefektipnyamaterialtetangga membebanimaterialyangditinjausehinggasemakinsulitdigulingkan.Dalam halinitampakbahwabentukmatrerialmenjadisignifikanterhadap penggulingan.Bentukyangpanjangdanditataarahtegakluruslerengjelas membuatsemakinsulitnyamaterialdigerakkankarenafaktortambahan pembebanandarimaterialdisekitarnya.Sebaliknya,materialberbentukbola sangat sedikit memperoleh tambahan beban dari material didekatnya walaupun diatur posisinya.Selainbentukmaterial,kekasaranseringpulamenentukanstabilitasmaterial dari guling maupun geser.Untukmemperolehrumusanstabilitaslapislindungpemecahgelombang, Irribarenmeninjaumateriallepasdariserangangelombangsaatrun-down terhadapgeserdanguling.Kajiannyadiberikankembaliberikutiniseperti dijelaskanJensen (1987).

Irribaren menganggap material lebih pindah dari posisinya (tidak stabil) karena geseran dengan dasar dan memperoleh persamaan : ( )233sin cosKWHs= (8.6) Persamaanempirikyangseringdigunakandalamperancanganlapislindung pemecah gelombang dapat ditulis sebagai : KWHs= cot33(8.7) KonstantaKmerupakanfungsibeberapavariabelyaitu:bentukmaterial,tata letakmaterial(kemampatanmaterial),sertakekasaranmaterial.Kuantifikasi hubungan antara koefisien dengan harga K memerlukan hubungan statistik jika materialyangdigunakansebagaimateriallapislindungtidakberaturan bentuknya.HaliniberartibahwakoefisienK1,K2atauK3perluditeliti kisarannyauntukberbagaisituasigelombang,kemiringanlereng,bentuk material lapis lindungmaupun tata letaknya.Selainmasalahmaterial(bentuk,kekasaran,tataletak,lereng)masihadahal-halyangbelummendapatperhatiandalampembahasandiatasdiberikanpada tabel 8.1. Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 101 Tabel 8.1. Variabel yang belum dicakup dalam penurunan persamaan NoVariabelPengaruh pada stabilitas/ keterangan 1 2 3 4 5 angka Irribarenporositaslapislindung dan inti grup gelombang elevasi puncak jenis gelombang tinggi run-up dan run-down tinggi run-up dan run-down resonansi material lepas menentukan tinggi run-up & ada dan tidaknya limpasan gelombangpecahdantidakpecahbeda pengaruhnya Daritabel8.1.tampakbahwasebenarnyamasihsangatbanyakvariabelyang belum masuk dalam rumus yang dibahas. Dengan demikian pemakaian rumus-rumus tersebut perlu didukung oleh berbagai data koefisien Kyang didasarkan padaberbagaipengujianstabilitaspemecahlapislindungpemecahgelombang yang sebenarnya. Selanjutnya berikut ini diuraikan lebih lanjut tentang persamaan8.7 yang lebih dikenal dengan formula Hudson dengan berbagai koefisien K-nya. 8.3.1. Formula Hudson Terlepasdariberbagaikekurangannya,formulainipalingpopulerdalam perancanganlapislindungpemecahgelombangtumpukanbatu.Salahsatu penyebabnya adalah kemudahan penggunaan rumus tersebut. Agar lebih sesuai denganpenulisanpadaumumnyarumusHudsondituliskembalisebagai berikut: cot33=DKHW(8.8) DenganW= berat material lapis lindung yang stabil = berat jenis material lapis lindung KD= koefisien kerusakan 1 = ws = sudut kemiringan lereng (ctg 1,5) HargaKDpadapersamaan8.8sangattergantungpadatingkatkerusakanyang diinginkan.SemakinbesarkerusakanyangdiijinkansemakintinggihargaKD. Lapis lindung batu pecah misalnya diijinkan untuk rusak sekitar 1% atau lebih Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 102 (jumlahbatuyangberpindahtempatdibagijumlahbatupecahpadadaerah1,5Hshingga1,5Hs.Dolossamasekalitidakdiperkenankanrusak.Bahkan karena dolos rentan terhadap benturan, maka pemecah gelombang dengan lapis lindung dolos direncanakan sedemikian sehingga dolos tidak bergerak. PenelitianhargakoefisienkerusakanKDtelahdilakukanolehbanyakpihak dengan dasar persamaan Hudson untuk beberapa jenis material. Perkembangan materialbuatanjugabanyakdilakukan,dengantujuanmemperolehhargaKD yang sebesar-besarnya serta mengganti batu pecah yang tidak selalu tersedia di setiaptempat.Beberapamaterialbuatantersebutmisalnya:tetrapod,kubus, dolos, dan quadripod.Pada tahun 1978 CERC mengeluarkan daftar koefisien KD untuk berbagai jenis material lapis lindung. Koefisien ini direvisi pada tahun 1984. Revisi koefisien KDtersebutmungkindidasarkanpadapengalamanselamasekitar6tahun. Harga koefisien stabilitas KD dari CERC tahun 1978 dan tahun 1984 diberikan padatabel8.3.HargakoefisienKDyangditampilkanpadatabel8.3adalah apabilamateriallapislindungdiletakkansecaraacakdantidakditata.Lapis lindungyangditatacenderungmemberikanKDyanglebihtinggi,tetapijika sudahmulairusak,kurvatinggigelombang-kerusakancuram.Artinya penambahan sedikit tinggi gelombang akan mengakibatkan kerusakan fatal. Tabel 8.3. Nilai KD beberapa material menurut CERC (1978)/(1984) KonstruksitengahKonstruksi ujungNoJenis material NGelombang pecah Gelombang tidak pecah Gelombang pecah Gelombang tidak pecah Cot1 2 3 4 5 6 Batu Bulat Kasar bersudut Kubus Tetrapod & Quadripod Hexapod Tribar Dolos 2 2 2 2 2 2 1 2 2.1/1.2 3.5/ 2.0 6.8/ 7.2/ 7.0 8.2/ 8.0 9.0/ 9.0 22.0/ 18.8 2.4/ 2.4 8.0/ 8.0 7.8/ 8.3/ 8.0 9.5/ 9.5 10.4/ 10.0 28.0/ 31.8 1.7/ 1.1 2.9/ 1.9 - 8.5/ 8.5 8.0/ 8.0 7.8/ 7.8 18.0/ 8.0 1.9/ 1.9 3.2/ 3.2 8.0 6.1/ /8.5 7.0/ 7.0 8.5/ 8.5 16.5/ 16.0 1.5 3 1.5 1.5 3 2 2 2 2 n = jumlah lapis Bentuktetrapod,quadripod,hexapod,tribardandolosdiberikanpadaGambar 8.8 Radianta Triatmadja -Teknik Pantai Pengantar-draft 103 Tabel8.3diatasmenunjukkanadanyaperubahanhargaKDyangcukup signifikanterutamapadabatupecah.Padajenismaterialbuatan,nilaiKD hampirtidakberubah.PerubahanpadanilaiKDbatupecahmungkinkarena disadaribahwaperbedaanbentukbatupecahyangdiperolehdilapangandapat sangatsignifikan.HargaKDpadatahun1978digunakanberdasarkantinggi gelombang rencana H signifikan. Tetapi harga KD pada tahun 1984 didasarkan padatinggigelombangH10yangbesarnyasekitar1.28Hs.JadijikaKD1978 samadenganKD1984berartibahwahargaW(beratmaterial)yangdihasilkan dari rumus tahun 1984 sebesar (1.28) 3 atau 2 kali W yang didasarkan pada Hs atauWdarirumusyangdianjurkanCERC1978.Halinimenunjukkan terjadinyaperubahanpemikirantentangstabilitaslapislindungsecara signifikan.Perubahanberatmaterialalam(batu)jikadigunakanaturanCERC (1984)adalahsekitar3.5kalilipatdibandingjikadigunakanaturanCERC (1978).Sebenarnyakehati-hatianCERCtidakberhentipadaperubahanhargaKD, perubahangelombangrencanadarHskeH10,tetapijugamenyangkutprediksi tinggi gelombang.SepertidibahasdiBab3,persamaanuntukperamalangelombangdaridata angincaraCERC1978berbedasecarasignifikanbiladibandingdengancara yangdiusulkanCERCtahun1988.HindcastingcaraCERC1984memberikan tinggigelombangyanglebihbesar.Walaupunperbedaantinggigelombang kurangdari50%,tetapikarenadidalampersamaanstabilitaslapislindung tinggigelombangdipangkatkan3(formulaHudson)makapengaruhnya menjadisangatbesar.Secarakeseluruhan,perbedaaanhasilhitungancara CERC1984menjadibeberapakalilipatlebihbesardibandingcaraCERC 1978, terutama untuk lapis lindung batu pecah. HargaKDpadatabel8.3jugadidasarkanpadakerusakankecil.Artinyajika gelombangyangmenyerangsesuaidenganrencanamakadiharapkanhanya terjadi kerusakan kecil (