2. Program Peduli dalam Membangun Manusia Indonesia Program
Peduli adalah kelanjutan dari PNPM Peduli yang diperuntukkan bagi
kaum marjinal dan difabel yang selama ini tidak mendapatkan akses
pelayanan umum secara optimal dan bahkan terkucilkan dari dukungan
PNPM Mandiri. Visi pemerintah adalah ingin mewujudkan Pembangunan
yang Inklusif , yaitu semua warga terlibat dalam seluruh proses
pembangunan dan menikmati hasilnya. 2
3. PROGRAM PEDULI (1) Program Peduli adalah program di bawah
koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK) yang menggunakan pendekatan Inklusi Sosial
sebagai usaha untuk memberdayakan masyarakat marjinal, meningkatkan
kesejahteraan, dan memberantas kemiskinan. Dalam mewujudkan Nawa
Cita Kabinet Kerja Periode 2015-2019, Kemenko PMK mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi; sinkronisasi; dan pengendalian urusan
kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan pusat di bidang
pembangunan manusia dan kebudayaan dengan lima fokus area: (i)
Jaminan Kebutuhan dan Pelayanan Dasar; (ii) Pembangunan Manusia
Berkarakter; (iii) Selaras Data; (iv) Pemberdayaan Masyarakat; dan
(v) Pembangunan Desa Semesta. 3
4. Program Peduli (2) Peduli adalah program pemberdayaan
masyarakat yang bermitra dengan lembaga masyarakat sipil untuk
menjangkau penerima manfaat yang selama ini mengalami eksklusi dari
program pemerintah yang disebabkan diskriminasi dan prasangka. Pada
tahap pertama, program ini bernama PNPM Peduli dan difasilitasi
selama 2011-2014 oleh PNPM Support Facility (PSF) . Pada Maret
2014, The Asia Foundation ditetapkan sebagai Managing Partner dalam
Program Peduli Fase II, dengan dana dari DFAT-Australian Aid. Pada
Program Peduli fase II ini, kegiatan lebih difokuskan untuk
meningkatkan Inklusi Sosial dan Ekonomi dalam pembangunan
Indonesia, dengan meningkatkan akses pelayanan hak dasar dan
penerimaan sosial bagi mereka yang termarginalkan. Enam sasaran
(kelompok penerima manfaat) Program Peduli meliputi: Anak dan
Remaja Rentan, Masyarakat Adat Terpencil, Kelompok Agama Minoritas
dan Kepercayaan Lokal, Korban Pelanggaran HAM, Orang dengan
Disabilitas, dan Kaum Waria. Selain The Asia Foundation, terdapat 7
(tujuh) organisasi pelaksana: Yayasan Samin, LPKP, PKBI, IKA,
Kemitraan, Lakpesdam NU, dan Satunama. Program Peduli bekerjasama
dengan 72 LSM lokal di 84 kabupaten/kota di 26 propinsi. Peta
lokasi dan mitra Program Peduli bisa diakses di sini. 4
5. MENGAPA HARUS ADA PROGRAM PEDULI? Program Peduli ini
diluncurkan pada tanggal 23 Maret 2011, setelah sebelumnya pada
Bulan Oktober 2010 diluncurkan buku mengenai Invisible Peoples/
Mereka Yang Tak Terlihat . Buku Mereka yang Tidak Terlihat ini
dimaksudkan untuk menggugah perhatian dan keperdulian sosial
masyarakat/publik terhadap masalah marjinalitas dan disabilitas
yang tidak tersentuh oleh pembangunan. Program Peduli adalah
program Pemerintah yang dijalankan oleh Organisasi Masyarakat Sipil
di Tingkat lokal. Kemenko PMK menjadi Penanggung Jawab dan Pengasuh
Program Peduli. Data Tahun 2012 mengungkapkan kenyataan masih ada
sekitar 4,2 juta kaum marjinal dan difabel yang tidak tersentuh
oleh pembangunan, tidak memperoleh akses pada pelayanan umum dan
bahkan tidak mendapatkan KTP. 27% dari kaum marjinal ini adalah
kaum perempuan dan 11 % adalah anaka-anak dan remaja rentan.
Penelitian tahun 1998 ( Moh. Farid) menyatakan ada 70 ribu anak
anak atau 30% dari PSK yang masuk ke dalam dunia pelacuran. 2015?
Tentunya meningkat. 4-5 anak anak dan remaja setiap hari masuk ke
dunia pelacuran ( Penelitian di Bandung) 5
6. Apa Yang Ingin diwujudkan dalam Program Peduli? Program
Peduli berbeda dengan PNPM Mandiri induknya. Program Peduli ingin
mewujudkan inklusi sosial bagi kaum marjinal dan difabel dan siapa
saja yang masih terkucil di Negara ini karena perbedaan yang mereka
miliki. Apakah perbedaan dalam agama, kepercayaan dan keyakinan,
etnis, suku, budaya, fisik, dan ciri sosial lainnya. Bidang Program
Peduli adalah bidang Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ( Sila kedua
Pancasila) dan tidak menyentuh untuk mengubah aqidah atau
keyakinannya. 6
7. Inklusi Sosial Inklusi sosial adalah upaya menempatkan
martabat dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk
mencapai kualitas hidup yang ideal. Melalui inklusi sosial, Program
Peduli mendorong agar seluruh elemen masyarakat mendapat perlakuan
yang setara dan memperoleh kesempatan yang sama sebagai warga
negara, terlepas dari perbedaan apapun. Inklusi sosial adalah
bagian dari Pancasila, Dasar Negara kita dan Filosofi bangsa serta
negara kita. Inklusi sosial ada di semua Sila-sila di Pancasila.
7
8. Tujuan dari Program Peduli Program Peduli tidak akan dapat
menyelesaikan semua permasalahan Marjinalitas dan Disabilitas di
Indonesia. Namun Program Peduli ingin mewujudkan suatu pembelajaran
bagaimana mewujudkan inklusi sosial bagi kaum marjinal dan difabel
ini sehingga keberadaan mereka diakui oleh negara ( pemrintah dan
masyarakat), hak-hak dasarnya dihormati, dan diperlakukan sebagai
warga yang bermartabat. Ada Model Inklusi Sosial yang dapat
diterapkan di berbagai kelompok Marjinal dan Kaum Disabilitas.
8
9. Visi Program Peduli : Tidak ada lagi seorangpun di negara
ini yang mengalami diskriminasi, intoleransi, Intimidasi,
penindasan, Eksklusi Sosial, Pengucilan, Kekerasan, Penyiksaan
bahkan penghilangan nyawa, perlakuan yang tidak adil hanya
dikarenakan oleh perbedaan yang dimiliki baik dalam agama,
kepercayaan, keyakinannya, ciri fisik, suku/etnis, ciri sosial
budaya, dan lain sebagainya. 9
10. 10
11. BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI A. KEBERADAANNYA
DIAKUI OLEH NEGARA (PEMERINTAH DAN MASYARAKAT) -> RECOGNITION,
antara lain melalui upaya-upaya ; Kaum marjinal dan kaum difabel
harus didorong memiliki KTP dan tidak ada diskriminasi untuk
pembuatan KTP. Semua warga, khususnya anak-anak dan remaja berhak
mendapatkan akte kelahiran yang dikeluarkan pemerintah daerah
setempat Pemerintah daerah menyusun peraturan daerah, atau
perbup/perwali untuk mengakui keberadaan kaum marjinal dan kaum
difabel itu dan sama hak serta kewajibannya dengan yang lain.
Negara khususnya pemerintah mengeluarkan Kebijakan untuk pengakuan
atas keberadaan kaum marjinal dan kaum difabel tersebut 11
12. B. HAK-HAK DASARNYA DIHORMATI -> RESPECTING BASIC
RIGHTS; Pemenuhan Hak Dasar masyarakat , yang diambil dari Piagam
Hak Asasi Manusia (TAP MPR No. XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi
Manusia harus dijamin oleh semua pihak untuk dapat dipenuhi untuk
kaum marjinal dan kaum difabel Pembukaan akses bagi kaum marjinal
dan kaum difabel pada fasilitas umum (administrasi, kesehatan,
pendidikan, keamanan, ekonomi dan sosial budaya) dan berbagai
bantuan Pemerintah dan Pemerintah daerah terkait. Penjaminan dari
pemerintah agar kaum marjinal dan difabel terlibat dan
berpartisipasi aktif dalam Implementasi UU Desa. BENTUK INKLUSI
SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI 12
13. C. DIDORONG UNTUK MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN SEMUA KELOMPOK
MASYARAKAT BUILDING MUTUAL PARTNERSHIPS, antara lain ; Meningkatkan
ketrampilan untuk hidup ( sustainable livelihood) Mengembangkan
kegiatan produktif yang berbasis pemanfaatan potensi lokal
Mengembangkan kegiatan berbasis pendayagunaan kearifan lokal
Membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan semua pihak
BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI 13
14. D. DIPANDANG SEBAGAI SAUDARA SEBANGSA DAN SETANAH AIR ->
Integrasi Sosial >>>>>>>TIDAK ADA LAGI
PEMBERIAN STIGMA SOSIAL NEGATIF KEPADA SEMUA KELOMPOK SOSIAL ;
Membangun Masyarakat yang saling asah, saling asuh dan saling asih
tanpa mempersoalkan perbedaan dalam agama, keyakinan, kepercayaan,
status sosial, etnis, ras, ciri fisik, keragaman sosial budaya.
Membangun semangat gotong-royong, kerelawanan sosial dan
kewira-usahaan sosial (social entrepreneurships) BENTUK INKLUSI
SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI 14
15. CONTOH CONTOH INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI Pemberian
Akte kelahiran dan KTP bagi kaum Marjinal Mendiskusikan langkah
langkah untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok dan juga
berpartisipasi dalam pembangunan desanya 15
16. Para Waria diberikan pelatihan Ketrampilan untuk penata
rambut sehingga Stigma negatif pada kaum Waria hilang karena
kualitas pekerjaannya Pendidikan pada anak anak dan remaja Suku
Anak Dalam, untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di
kalangan Suku Anak Dalam ( SAD) 16
17. PILAR-PILAR DALAM PROGRAM PEDULI KORBAN DISKRIMINASI,
INTOLERANSI DAN KEKERASAN BERBASIS AGAMA; KORBAN PELANGGARAN HAM
BERAT; KELOMPOK WARIA; MASYARAKAT ADAT DAN LOKAL TERPENCIL YANG
TERGANTUNG PADA SUMBER DAYA ALAM; DISABILITAS; ANAK DAN REMAJA
RENTAN. 17
18. DIMANA SAJA PROGRAM PEDULI BERADA? TAF bekerja sama dengan
7 Mitra Payung Mitra Payung mengoordinasikan 72 Mitra Pelaksana
Jumlah Provinsi tercakup ; 26 provinsi Jumlah Kab/kota ; 84 Jumlah
kecamatan ; 128 Jumlah Desa ; 210 Jumlah Penerima Manfaat Langsung
; 45.000 jiwa 18
19. Metodologi di Program Peduli Identifikasi dan pemetaan
kelompok; Penerapan Theory of Change ( ToC); Mengorganisasikan
kelompok manfaat; Membangun relasi dengan semua pihak Membangun
para Champion Peduli di berbagai kelompok dan lapisan masyarakat.
Pengakuan dan pemberian akses pada pelayanan dasar dari Pemerintah;
Peningkatan akses pada pelayanan dasar; Mulai hidup damai dan
bermartabat bebas dari stigma dan eksklusi sosial dari siapapun.
Membangun kerjasama kemitraan multipihak. 19
20. CAKUPAN PROGRAM PEDULI 20
21. 21
22. Website Program Peduli http://programpeduli.org/
https://www.facebook.com/ProgramPeduli
https://twitter.com/programpeduli 22
23. Tim Program Peduli TAF (sebagian) 23
24. 24
25. 25
26. PIAGAM HAK ASASI MANUSIA (TAP MPR-RI No. XVII/MPR/1998
TENTANG HAK ASASI MANUSIA) BAB I HAK UNTUK HIDUP Pasal 1 Setiap
orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
BAB II HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN Pasal 2 Setiap
orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah. BAB III HAK MENGEMBANGKAN DIRI Pasal 3 Setiap
orang berhak atas pemenuhan kebutuban dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak. Pasal 4 Setiap orang berhak atas
perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya
memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Pasal 5 Setiap orang berhak untuk mengembangkan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni,
dan budaya, demi kesejahteraan umat manusia. 26
27. Pasal 6 Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan
memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya. BAB IV HAK KEADILAN Pasal 7
Setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
perlakuan hukum yang adil. Pasal 8 Setiap orang berhak mendapat
kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pasal 9
Setiap orang dalam hubungan kerja berhak rnendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak. Pasal 10 Setiap orang berhak atas
status kewarganegaraan. Pasal 11 Setiap Orang berhak atas
kesempatan yang sama untuk bekerja. Pasal 12 Setiap orang berhak
memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan 27
28. BAB V HAK KEMERDEKAAN Pasal 13 Setiap orang bebas memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Pasal 14 Setiap orang berhak atas kebebasan
menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani. Pasal 15 Setiap
orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran. Pasal 16 Setiap
orang bebas memilih pekerjaan. Pasal 17 Setiap orang bebas memilih
kewarganegaraan. Pasal 18 Setiap orang bebas untuk bertempat
tinggal di wilayah negara, meninggalkannya, dan berhak untuk
kembali. Pasal 19 Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat,
berkumpul, dan Mengeluarkan pendapat. 28
29. BAB VI HAK ATAS KEBEBASAN INFORMASI Pasal 20 Setiap orang
berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Pasal 21 Setiap
orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia. BAB VII HAK KEAMANAN Pasal 22 Setiap
orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan
hak asasi. Pasal 23 Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya. Pasal 24
Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan
politik dari negara lain. Pasal 25 Setiap orang berhak untuk bebas
dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
rnanusia. Pasal 26 Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. 29
30. BAB VIII HAK KESEJAHTERAAN Pasal 27 Setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin. Pasal 28 Setiap orang berhak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pasal 29 Setiap orang berhak
untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Pasal 30
Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus di
masa kanak-kanak, di hari tua, dan apabila menyandang cacat. Pasal
31 Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
Pasal 32 Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak
milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapapun. Pasal 33 Setiap orang berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 30
31. BAB IX K E WA J I B A N Pasal 34 Setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pasal 35 Setiap orang
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 36 Di dalam
menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis. BAB X PERLINDUNGAN DAN PEMAJUAN
Pasal 37 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non -
derogable). Pasal 38 Setiap orang berhak bebas dari dan mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif.
31
32. Pasal 39 Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan
perempuan berhak mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama.
Pasal 40 Kelompok masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan
fakir miskin. berhak mendapatkan perlindungan lebih terhadap hak
asasinya. Pasal 41 Identitas budaya masyarakat tradisional,
termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan
perkembangan zaman. Pasal 42 Hak warga negara untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi dijamin dan dilindungi. Pasal 43
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasal 44 Untuk
menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
--0O0-- 32
33. PIAGAM HAK ASASI MANUSIA (TAP MPR-RI No. XVII/MPR/1998
TENTANG HAK ASASI MANUSIA) BAB I HAK UNTUK HIDUP Pasal 1 Setiap
orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
BAB II HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN Pasal 2 Setiap
orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah. BAB III HAK MENGEMBANGKAN DIRI Pasal 3 Setiap
orang berhak atas pemenuhan kebutuban dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak. Pasal 4 Setiap orang berhak atas
perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya
memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Pasal 5 Setiap orang berhak untuk mengembangkan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni,
dan budaya, demi kesejahteraan umat manusia. 33
34. Pasal 6 Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan
memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya. BAB IV HAK KEADILAN Pasal 7
Setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
perlakuan hukum yang adil. Pasal 8 Setiap orang berhak mendapat
kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pasal 9
Setiap orang dalam hubungan kerja berhak rnendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak. Pasal 10 Setiap orang berhak atas
status kewarganegaraan. Pasal 11 Setiap Orang berhak atas
kesempatan yang sama untuk bekerja. Pasal 12 Setiap orang berhak
memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan 34
35. BAB V HAK KEMERDEKAAN Pasal 13 Setiap orang bebas memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Pasal 14 Setiap orang berhak atas kebebasan
menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani. Pasal 15 Setiap
orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran. Pasal 16 Setiap
orang bebas memilih pekerjaan. Pasal 17 Setiap orang bebas memilih
kewarganegaraan. Pasal 18 Setiap orang bebas untuk bertempat
tinggal di wilayah negara, meninggalkannya, dan berhak untuk
kembali. Pasal 19 Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat,
berkumpul, dan Mengeluarkan pendapat. 35
36. BAB VI HAK ATAS KEBEBASAN INFORMASI Pasal 20 Setiap orang
berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Pasal 21 Setiap
orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia. BAB VII HAK KEAMANAN Pasal 22 Setiap
orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan
hak asasi. Pasal 23 Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya. Pasal 24
Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan
politik dari negara lain. Pasal 25 Setiap orang berhak untuk bebas
dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
rnanusia. Pasal 26 Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. 36
37. BAB VIII HAK KESEJAHTERAAN Pasal 27 Setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin. Pasal 28 Setiap orang berhak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pasal 29 Setiap orang berhak
untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Pasal 30
Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus di
masa kanak-kanak, di hari tua, dan apabila menyandang cacat. Pasal
31 Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
Pasal 32 Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak
milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapapun. Pasal 33 Setiap orang berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 37
38. BAB IX K E WA J I B A N Pasal 34 Setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pasal 35 Setiap orang
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 36 Di dalam
menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis. BAB X PERLINDUNGAN DAN PEMAJUAN
Pasal 37 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non -
derogable). Pasal 38 Setiap orang berhak bebas dari dan mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif.
38
39. Pasal 39 Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan
perempuan berhak mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama.
Pasal 40 Kelompok masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan
fakir miskin. berhak mendapatkan perlindungan lebih terhadap hak
asasinya. Pasal 41 Identitas budaya masyarakat tradisional,
termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan
perkembangan zaman. Pasal 42 Hak warga negara untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi dijamin dan dilindungi. Pasal 43
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasal 44 Untuk
menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
--0O0-- 39