Meskipun Tadao Ando menjadi terkenal karena dia menggunakan beton, ia mulai merancang paviliun Jepang di Seville Exposition tahun 1992, dengan bangunan yang dielu-elukan sebagai "The world's largest wooden structure" . Ia melanjutkan dengan media ini dalam proyek-proyek untuk Museum Kayu Kebudayaan, Kami, Prefektur Hyogo (1994) dan Kuil Komyo-ji di Saijo (2001).Konsep arsitektur Ando berorientasi pada manifestasi alam pada bentuk-ruangnya yangsederhana, his focus upon nature as the essential counterform tohis architecture(Framptondalam The Pritzker Architecture Prize, 1995) . Saat komunikasi antara bangunan dan alam initerjadi maka bentuk-ruang pun melebur dalam batasan yang mengabur namun pada saat yangsama malah makin menjelas.
Top Related