Download - Merancang Evaporator Untuk Sistem Pendingin Gedung Bioskop 21

Transcript

Nama : Ivan. F NIM : 0451050022

Latar BelakangDi dalam evaporator refrigeran mulai menguap, hal ini disebabkan karena terjadi penurunan tekanan yang mengakibatkan titik didih refrigeran menjadi lebih rendah sehingga refrigeran menguap. Dalam evaporator terjadi perubahan fase refrigeran dari cair menjadi uap. Pada evaporator ini terjadi perpindahan kalor yang bersuhu rendah, dimana air didinginkan oleh refrigeran. Kemudian refrigeran dalam bentuk uap tersebut dialirkan ke kompresor kembali. Di dalam evaporator, air sebagai bahan pendingin sekunder yang telah didinginkan sampai temperatur tertentu kemudian dialirkan oleh sebuah pompa menuju koil-koil pendingin dalam ruangan. Air ini akan bersirkulasi terus menerus selama sistem pendingin bekerja.

Teori dari EvaporatorEvaporator berfungsi menyerap kalor dari lingkungan atau produk masuk ke dalam sistem refrigrasi.Pengaruh penurunan tekanan evaporator

Jika tekanan evaporator turun, maka: 1.Efek pendinginan berkurang 2.Volume spesifik naik 3.Efisiensi volumetrik naik 4.COP turun

q = UA. Tm U = koefisien perpindahan kalor menyeluruh A = luas permukaan peerpindahan kalor yang sesuai dengan defenisi U Tm = beda suhu rata-rata yang tepat untuk digunakan dalam penukar kalorA = Q/u. Tm

Pemilihan temperatur kerja

Pemilihan temperatur evaporator ditentukan oleh

temperatur benda/ ruang yang diinginkan. Untuk pemakaian tertentu, pemilihan temperatur T0 akan berpengaruh pada: (1) luas permukaan atau harga penukar kalor, (2) volume aliran fluida yang didinginkan dan energi penggeraknya, (3) COP sistem atau biaya operasi.

Evaporator secara prinsip ada 3 tipe : bare-tube,

plate- surface dan finned

Batasan MasalahPembahasan ini dibatasi hanya pada teknik pendingin yaitu pada proses termodinamika mengenai prestasi dari Evaporator sistem pendingin instalasi mesin pendingin gedung bioskop. Karena dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan baik dalam metode penelitian, maka batasan-batasan masalah dalam pembahasan ini adalah : a) Penelitian dilakukan pada mesin pendingin gedung bioskop 21 kalibata mall. b) Refrigeran yang dipakai adalah R-12 c) Mencari luas evaporator

Rancangan evaporator

q41 = h1-h4= 345-228 = 117 kj/kg

m

= 210 kj/menit x 80 ton 117 kj/kg = 143,58 kg/menit =

Daya kompresor

P12 = H2-H1 = m ( h2-h1)= = = = 143,58 ( 376-345) kg/menit x kj/kg 156,48 kj/menit 2,608 kj/secon 2,608 kW

Evaporator =

H1-H4 = m(h1-h4)= 143,58 (345-228) = 143,58(117) kg/menit x kj/kg

Q = 16798,86 kj/menit

COP

= beban pendingin Daya kompresor = 117 kj/kg 31 kj/kg = 3,77

Sistem Pengkondisi Udara Sentral Jenis sistem pengkondisi udara paket untuk ukuran besarnya biasa disebut sistem pengkondisi udara sentral (Gambar 2.4). Sama seperti jenis window dan top roof, jenis pengkondisi udara ini juga menempatkan sistem refrigerasi dan komponen lainnya dalam satu tempat/rumah. Biasa dipakai untuk ruanganruangan yang besar karena dipergunakan untuk beban pendinginan yang besar. Proses yang terjadi adalah pendinginan udara tidak langsung didinginkan keruangan oleh refrigeran melalui evaporator tetapi harus memakai komponen penyalur udara (ducting, difusher, dll), dan pengkondisi udara ini dapat mengirimkan udara segar kedalam ruangan. Jenis pengkondisi udara ini terlalu bising sehingga memerlukan tempat tersendiri bisa diluar ruangan ataupun didalam ruangan (ruangan tak terpakai). Keuntungan Udara lebih sehat karena pengiriman udara segar (fres air) Cocok untuk pemakaian perzone / daerah Jangkauan semburan udara dingin yang dihasilkan lebih besar

Kerugian Memerlukan ruang mesin khusus Memerlukan komponen tambahan untuk penyaluran udara (ducting, difusher, dll) Lebih sulit dalam pemasangan instalasi penyaluran udara karena dapat merusak interior

bangunan Tidak fleksibel dalam pengaturan beban pendingin

kondensor

Katup expansi

kompresor

evaporator

Udara kembali

2udara segar

3

saringan udara

4

11

1Ruangan yg dikondisikan