MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 184/PMK.04/2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL
PEMERIKSA BEA DAN CUKAI
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 32 Tahun 2003 tentang Jabatan
Fungsional Pemeriksa Bea Dan Cukai Dan Angka
Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 18 Tahun 2013 telah dibentuk Jabatan
Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai;
b. bahwa dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
149/KMK.01/2004 dan Nomor 15 Tahun 2004 telah
ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pemeriksa Bea Dan Cukai Dan Angka Kreditnya;
c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan huruf b serta
dalam rangka pembinaan profesi dan karier dalam
Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea Dan
Cukai Dan Angka Kreditnya;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
3. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 97 Tahun 2012;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
39/PMK.01/2009 tentang Pola Mutasi Jabatan Karier Di
Lingkungan Departemen Keuangan;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
27/PMK.01/2014 tentang Pedoman Pembentukan Dan
Penggunaan Jabatan Fungsional Tertentu Di Lingkungan
Kementerian Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN
CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemeriksa Bea dan Cukai adalah Pegawai Negeri Sipil
yang secara fungsional diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pemeriksaan bea dan
cukai, pencegahan pelanggaran peraturan perundang-
undangan dan penyidikan tindak pidana di bidang
kepabeanan dan cukai.
2. Jenjang Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai yang
selanjutnya disebut Jenjang Jabatan adalah hirarki
jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai yang mencerminkan
pembagian tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan pemeriksaan Bea dan Cukai,
pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan
dan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan
cukai.
3. Pemeriksa Bea dan Cukai Tingkat Terampil adalah
Pemeriksa Bea dan Cukai yang mempunyai kualifikasi
teknis yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis dan
prosedur kerja di bidang kepabeanan dan cukai.
4. Pemeriksa Bea dan Cukai Tingkat Ahli adalah Pemeriksa Bea dan Cukai yang mempunyai kualifikasi profesional
yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan
penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik
analisis di bidang kepabeanan dan cukai.
5. Tugas Limpah adalah pelaksanaan tugas Pemeriksa Bea
dan Cukai satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah
jenjang jabatan yang seharusnya.
6. Unsur Kegiatan adalah kelompok kegiatan dalam Jabatan
Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai yang
diperhitungkan dalam angka kredit sebagai salah satu bahan pertimbangan kenaikan pangkat dan/atau jabatan.
7. Sub Unsur Kegiatan adalah bagian dari unsur kegiatan
dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai.
8. Tim Penilai Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai
yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja
Pemeriksa Bea dan Cukai.
9. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang Pemeriksa Bea dan Cukai dan
digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan
dan kenaikan pangkat dan/atau jabatan.
10. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
11. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
12. Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional adalah badan yang mempunyai tugas memberikan pertimbangan
kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai
pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan,
kenaikan jabatan, penyesuaian dalam jabatan,
pembebasan sementara, pengangkatan kembali, pemberhentian jabatan, dan pemindahan wilayah kerja
dalam jabatan fungsional di lingkungan Kementerian
Keuangan.
13. Unsur Teknis adalah pejabat/pegawai Bea dan Cukai yang tugas dan fungsinya secara teknis terkait dengan
Unsur Kegiatan Pemeriksaan Bea dan Cukai serta
Pencegahan dan Penyidikan.
14. Unsur Kepegawaian adalah pejabat/pegawai Bea dan
Cukai pada unit kepegawaian di Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Wilayah Bea dan Cukai, atau Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
BAB II JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
BEA DAN CUKAI
Pasal 2
(1) Jenjang Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai terdiri atas:
a. Pemeriksa Bea dan Cukai Tingkat Terampil; dan
b. Pemeriksa Bea dan Cukai Tingkat Ahli.
(2) Pemeriksa Bea dan Cukai Tingkat Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a. Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana;
b. Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana Lanjutan; dan
c. Pemeriksa Bea dan Cukai Penyelia.
(3) Pemeriksa Bea dan Cukai Tingkat Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama;
b. Pemeriksa Bea dan Cukai Muda; dan
c. Pemeriksa Bea dan Cukai Madya.
BAB III
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI
Pasal 3
Unsur kegiatan dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai terdiri atas:
1. Unsur Utama Kegiatan Pemeriksa Bea dan Cukai yang meliputi:
a. pendidikan;
b. pemeriksaan bea dan cukai;
c. pencegahan dan penyidikan; dan
d. pengembangan profesi.
2. Unsur Penunjang Kegiatan Pemeriksa Bea dan Cukai.
Pasal 4
(1) Unsur kegiatan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 huruf a terdiri atas sub unsur:
a. mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar; dan
b. mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepabeanan dan cukai serta memperoleh surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan.
(2) Unsur kegiatan pemeriksaan bea dan cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 huruf b terdiri atas sub
unsur:
a. penerimaan dokumen;
b. penelitian dokumen;
c. pemeriksaan barang;
d. pemeriksaan badan;
e. pemeriksaan sarana pengangkut;
f. pemeriksaan bangunan dan instalasi;
g. verifikasi dokumen; dan
h. audit kepabeanan dan cukai.
(3) Unsur kegiatan pencegahan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 huruf c terdiri atas sub
unsur:
a. pengolahan informasi;
b. pelaksanaan patroli; dan
c. pelaksanaan penyidikan.
(4) Unsur kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 huruf d terdiri atas sub
unsur:
a. pembuatan karya tulis dan/atau karya ilmiah di bidang kepabeanan dan cukai;
b. perumusan pedoman pengembangan sistem kepabeanan dan cukai; dan
c. penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di
bidang kepabeanan dan cukai.
(5) Unsur Penunjang Kegiatan Pemeriksa Bea dan Cukai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 2 terdiri atas
sub unsur:
a. pengajar/pelatih di bidang kepabeanan dan cukai;
b. peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;
c. keanggotaan dalam organisasi profesi;
d. keanggotaan dalam Tim Penilai;
e. perolehan piagam kehormatan; dan
f. perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
Pasal 5
(1) Rincian butir kegiatan masing-masing unsur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai
bahan pertimbangan usulan penetapan angka kredit bagi
Pemeriksa Bea dan Cukai.
BAB IV
KENAIKAN JENJANG JABATAN DAN/ATAU PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI
Pasal 6
(1) Pemeriksa Bea dan Cukai dapat diberikan kenaikan Jenjang Jabatan berupa:
a. kenaikan Jenjang Jabatan setingkat lebih tinggi; atau
b. kenaikan Jenjang Jabatan dari tingkat terampil ke tingkat ahli.
(2) Pemeriksa Bea dan Cukai yang naik Jenjang Jabatan
setingkat lebih tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus terlebih dahulu mengikuti dan lulus uji
kompetensi.
(3) Pemeriksa Bea dan Cukai yang naik Jenjang Jabatan dari tingkat terampil ke tingkat ahli sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b harus terlebih dahulu mengikuti
dan lulus pendidikan dan pelatihan penjenjangan.
(4) Kenaikan Jenjang Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipertimbangkan apabila :
a. paling kurang telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau Pelaksanaan
Pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, atau Sasaran Kerja Pegawai sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Pasal 7
(1) Pemeriksa Bea dan Cukai dapat diberikan kenaikan pangkat berupa:
a. kenaikan pangkat dalam Jenjang Jabatan yang sama; atau
b. kenaikan pangkat dalam Jenjang Jabatan setingkat
lebih tinggi.
(2) Pemeriksa Bea dan Cukai yang akan naik pangkat dalam
Jenjang Jabatan setingkat lebih tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus terlebih dahulu
mendapatkan surat keputusan kenaikan jenjang jabatan
fungsional dari pejabat yang berwenang.
(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipertimbangkan apabila:
a. paling kurang telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau Pelaksanaan
Pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, atau Sasaran Kerja Pegawai sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Pasal 8
Tata cara pengusulan kenaikan Jenjang Jabatan dan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
BAB V
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN KOMPETENSI
Pasal 9
(1) Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai terdiri atas:
a. pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan sebagai persyaratan dalam pengangkatan pertama kali ke
dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai,
kecuali dalam masa penyesuaian/inpassing; dan
b. pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan sebagai persyaratan dalam perpindahan jenjang jabatan dari
tingkat terampil ke tingkat ahli.
(2) Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh unit yang menangani pendidikan
dan pelatihan di lingkungan Kementerian Keuangan.
Pasal 10
(1) Pemeriksa Bea dan Cukai yang melaksanakan setiap sub
unsur kegiatan harus memenuhi standar kompetensi
yang dipersyaratkan untuk masing-masing jenjang
jabatan.
(2) Pemenuhan standar kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan uji kompetensi melalui:
a. wawancara;
b. uji tertulis; dan/atau
c. cara lainnya.
(3) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas :
a. Uji kompetensi yang diperuntukkan sebagai persyaratan dalam pengangkatan pertama kali ke
dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai,
dalam masa penyesuaian /inpassing;
b. Uji kompetensi yang diperuntukan sebagai persyaratan bagi Pemeriksa Bea dan Cukai yang akan naik jenjang
jabatan setingkat lebih tinggi.
(4) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselenggarakan oleh Direktorat Jendereal Bea dan Cukai.
BAB VI
TUGAS LIMPAH
Pasal 11
(1) Pemeriksa Bea dan Cukai dapat melaksanakan Tugas
Limpah berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam butir kegiatan yang
tercantum dalam Lampiran I, yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Tugas Limpah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam hal:
a. tidak terdapat Pemeriksa Bea dan Cukai yang sesuai dengan jenjang jabatannya; atau
b. jumlah Pemeriksa Bea dan Cukai yang sesuai jenjang jabatannya tidak mencukupi.
BAB VII
ANGKA KREDIT DAN PEJABAT YANG BERWENANG
MENETAPKAN ANGKA KREDIT
Pasal 12
Penilaian dan penetapan angka kredit merupakan salah satu syarat kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai.
Pasal 13
Tata cara pengajuan usulan dan penetapan angka kredit
Pemeriksa Bea dan Cukai tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
Pasal 14
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit bagi Pemeriksa Bea dan Cukai terdiri dari:
a. Pejabat yang berwenang di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan
b. Pejabat yang berwenang di lingkungan Kantor Wilayah atau Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai.
(2) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit bagi Pemeriksa Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a sebagai berikut:
a. Direktur Jenderal bagi Pemeriksa Bea dan Cukai Madya.
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi:
1) Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana sampai dengan Pemeriksa Bea dan Cukai Penyelia; dan
2) Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama sampai dengan Pemeriksa Bea dan Cukai Muda,
(3) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit bagi
Pemeriksa Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b sebagai berikut:
a. Direktur Jenderal bagi Pemeriksa Bea dan Cukai Madya.
b. Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan
Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi:
1) Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana sampai dengan
Pemeriksa Bea dan Cukai Penyelia; dan
2) Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama sampai dengan
Pemeriksa Bea dan Cukai Muda.
BAB VIII
TIM PENILAI
Pasal 15
(1) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14, Pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit dibantu oleh Tim Penilai.
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Tim Penilai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi Direktur Jenderal yang selanjutnya disebut Tim Penilai
Direktorat Jenderal.
b. Tim Penilai Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai bagi Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang selanjutnya disebut Tim Penilai Sekretariat.
c. Tim Penilai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai bagi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai yang selanjutnya disebut Tim Penilai Wilayah.
d. Tim Penilai Kantor Pelayanan Utama Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai bagi Kepala Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Pelayanan Utama.
(3) Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh:
a. Direktur Jenderal untuk Tim Penilai Direktorat Jenderal;
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk
Tim Penilai Sekretariat;
c. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai untuk Tim Penilai Wilayah; dan
d. Kepala Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai bagi Tim Penilai Pelayanan Utama.
Pasal 16
(1) Tim Penilai terdiri dari:
a. Pemeriksa Bea dan Cukai,
b. Unsur Teknis, dan
c. Unsur Kepegawaian;
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. 1 (satu) ketua merangkap anggota;
b. 1 (satu) wakil ketua merangkap anggota;
c. 1 (satu) sekretaris merangkap anggota; dan
d. anggota yang berjumlah paling kurang 4 (empat)
anggota.
(3) Syarat pengangkatan menjadi anggota Tim Penilai sebagai berikut:
a. memiliki jabatan dan pangkat paling rendah sama dengan jabatan dan pangkat Pemeriksa Bea dan Cukai
yang dinilai;
b. mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pemeriksa Bea dan Cukai; dan
c. aktif melakukan penilaian.
(4) Masa kerja Tim Penilai selama 3 (tiga) tahun.
(5) Dalam hal Tim Penilai Wilayah atau Tim Penilai Pelayanan Utama belum dapat dibentuk karena ketentuan anggota
Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
dapat dipenuhi, penilaian angka kredit Pemeriksa Bea dan Cukai di lingkungan Kantor Wilayah atau Kantor
Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
dapat dilakukan oleh Tim Penilai Direktorat Jenderal, Tim
Penilai Sekretariat, Tim Penilai Wilayah atau Tim Penilai Pelayanan Utama yang terdekat.
(6) Pemeriksa Bea dan Cukai dan Pejabat lain yang telah
menjadi anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui
tenggat waktu 1 (satu) masa jabatan.
(7) Dalam hal anggota, wakil ketua, dan sekretaris Tim
Penilai ikut dinilai, anggota, wakil ketua, dan sekretaris
Tim Penilai yang bersangkutan untuk sementara tidak
terlibat melakukan penilaian.
(8) Dalam hal Ketua Tim Penilai ikut dinilai, Ketua Tim yang
bersangkutan untuk sementara tidak terlibat melakukan
penilaian dan Ketua Tim Penilai dapat menunjuk Ketua pengganti sementara yang berasal dari anggota Tim.
Pasal 17
Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16 tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
BAB IX
SEKRETARIAT TIM PENILAI
Pasal 18
(1) Untuk membantu pelaksanaan tugas Tim Penilai dapat dibentuk Sekretariat Tim Penilai, yang dipimpin oleh
pejabat yang tugas dan fungsinya di bidang kepegawaian
(2) Sekretariat Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan Pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.
BAB X
PENGANGKATAN DALAM JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN,
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN, DAN PEMBERHENTIAN
DARI JABATAN
Pasal 20
Menteri selaku pejabat pembina kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk menetapkan:
a. pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai
b. pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai,
c. pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai, dan
d. pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea
dan Cukai.
Pasal 21
Pemeriksa Bea dan Cukai dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan Angka
Kreditnya;
b. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara dari Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai;
e. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
f. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Pasal 22
(1) Pemeriksa Bea dan Cukai yang dibebaskan sementara
dari jabatannya dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai.
(2) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat menggunakan angka kredit terakhir yang
dimilikinya dan dari prestasi di bidang kepabeanan dan
cukai yang diperoleh selama tidak menduduki Jabatan
Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai.
Pasal 23
Pemeriksa Bea dan Cukai diberhentikan dari jabatannya
apabila:
a. setelah dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat
memenuhi ketentuan angka kredit sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan mengenai Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan Angka
Kreditnya; atau
b. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memiliki kekuatan hukum yang tetap kecuali hukuman
disiplin penurunan pangkat.
Pasal 24
Tata cara pengangkatan dalam jabatan, pembebasan sementara dari jabatan, pengangkatan kembali dalam
jabatan, dan pemberhentian dari jabatan tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
BAB XI
PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 25
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke
dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai atau perpindahan antar jabatan dapat dipertimbangkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat pengangkatan dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan mengenai Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea
dan Cukai dan Angka Kreditnya;
b. memiliki pengalaman di bidang kepabeanan dan cukai paling kurang 2 (dua) tahun;
c. batas usia paling tinggi 5 (lima) tahun sebelum usia pensiun; dan
d. setiap unsur Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, atau Sasaran Kerja Pegawai paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sama dengan pangkat yang dimilikinya.
(3) Jenjang Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai bagi Pegawai Negeri Sipil yang pindah antar jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan
penetapan angka kredit yang berasal dari kegiatan unsur
utama.
(4) Bagi Pemeriksa Bea dan Cukai yang memiliki pangkat/golongan ruang lebih tinggi dari jabatan
Pemeriksa Bea dan Cukai yang diperolehnya karena
perpindahan jabatan, dapat mengajukan kenaikan
jabatan satu tingkat lebih tinggi setelah satu tahun dalam
jabatannya yang baru dan memenuhi angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan
BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 26
Ketentuan lebih lanjut mengenai bukti pendukung
pelaksanaan butir kegiatan, Pendidikan dan Pelatihan, Uji
Kompetensi, Tugas Limpah, serta waktu penilaian dan penetapan angka kredit dari masing-masing sub unsur
kegiatan, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
(1) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 September 2014
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 September 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1237
Lampiran....................................
/
I I I
f.";,- I
'�!� . '' -�·,'-
tl.t:r�iEF\i KEU.!:..f-.JG.L.N REPU3LiK l:-..IDONES!f:..
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
184 /PMK.04/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA
DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITN"YA
1. BUTIR KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA TINGKAT TERAMPIL
NO . . UNSUR ..
1 2' -I. IPendidikan
I I I I I I I I
II. iPemeriksaan bea dan cukai
· .
.-SUB UNSUR
3_
• . � - - .
...
-'·' c
. --· ,
--"
A. Pendidikan sekolah dan
memperoleh ijazahf gelar
- .
L
B. Pendidikan dan pelatihan I L fungsional di bidang 2 . kepabeanan dan cukai 3 . dan memperoleh surat 4 . tanda tamat pendidikan 5 . d an pelatihan 6 .
A. Penerimaan dokumen L 2 .
3 . 4 .
5 .
B . Penelitian dokumen L 2 .
3 . 4 .
5 .
C . Pemeriksaan barang L
2 .
3.
I 4.
·- . ·"· . . . ·.: ·' _�7':<·>}. L'-,'::Y,·- . �- .
BUTIR KEGIATAN .. -; -�(. ·>'
;:/� :" .· �· ' : ..
-
. . · . -
I Diploma III
- .. ;
I Lamanya lebih 960 jam
· ·.c ·· ·
Lamanya antara 6 4 1 s/d 9 6 0 jam
I Lamanya antara 48 1 s/d 640 jam I Lamanya antara 1 6 1 s/d 480 jam
I Lamanya antara 8 1 s/d 1 6 0 jam I Lamanya antara 3 0 s/d 80 jam
Menerima dokumen impor
I Menerima dokumen ekspor
I Menerima dokumen cukai
.-. 4 . ·
Menerima dokumen pengangkutan barang
Menerima dokumen di laboratorium
Meneliti dokumen Customs Declaration (CD)
- . .. ·-
. ... :-:;-
I Meneliti dokumen Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT)
._
_ . .-, ..... : .: ....... -_ · . -
. :: ': .. ' > - .:·
Meneliti dokumen Pencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos (PPKP)
Meneliti dokumen ekspor
I Meneliti dokumen cukai
Mendeteksi barang dengan menggunakan Hi-Co Scan X-Ray
1 ) X-Ray Container
2) X-Ray Bagasi
Memeriksa fisik barang impor
Memeriksa fisik barang ekspor - -I Memeriksa fisik Barang Kena Cukai (BKC) dan Pita Cukai
5. I Memeriksa barang secara laboratoris tingkat awal:
1 ) Mengelola barang
.si�u� .. HAs!L ·;, (TrAP)- ..
:C: ·. - : .... .. · .
.. ·- . c s·._ ::.:
I Ijazah
Sertifikat
Sertifikat I Sertifikat I Sertifikat
i Sertifikat I Sertifikat I
I 1 0 Dokumen
I 1 0 Dokumen
1 0 Dokumen
1 0 Dokumen I I
1 0 Dokumen
1 0 Dokumen
1 0 Dokumen I 1 0 Dokumen I 1 0 Dokumen
1 0 Dokumen
I 1 0 Container
1 0 Laporan Pengamatan
1 0 Dokumen I 1 0 Dokumen
I 10 Dokumen I
10 Jenis Barang
.. ·.ANGKA- :·- � -- ...
·ImE:or+·.·.· PELAKSAN'A .. -
'• �""'-�- -: .-·· ... .. ...
. 6
6 0
1 5
9
6
3
2
1
0,00 5
0,004
0,004
0,003
0,033
0,0 1 4
0,0 1 9
0,0 1 4
0,0 12
0,0 1 4
0,0 1
0,0 3 3
0,047
� 0,05 1
0,038
0,02
. .. . · .. . - ·:�. :·_·· . ,-
. - . . . ,, · ."'7 .. · · c .· . .. I
I Semua Jenjang I Semua Jenjang I Semua Jenjang I I Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
I Semua Jenjang
PBC Pelaksana
I PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana l PBC Pelaksana I I I
PBC P. Lanjutan J PBC P. Lanjutan
PBC P. Lanjutan I I PBC P. Lanjutan I PBC P. Lanjutan I
I PBC Pelaksana
PBC Pelaksana ! PBC Pelaksana
I PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
I PBC Pe1aksana I
�
NO UN SUR SUB UNSUR ..
1 2 3:. I I D. Pemeriksaan badan 11.
I 2 .
I E. Pemeriksaan sarana l. I pengangkut
I 2 .
3 .
4 .
F. Pemeriksaan bangunan l. dan instalasi
2 .
G. Verifikasi dokumen l.
-·-- I'
..
-�� �-;;,:Li •.:..:..:�,.!�· ..
h�E!�l=R! KEU.��·�G.L..�'.] ��PU3L.!K INDON::S!l\
- 2 -
. �JTridffiG�TAN . SATUAN HASIL .. - .. · . ·:
2) Melaksanakan pemeriksaan dasar
" . 4
3) Melaksanakan pemeriksaan kimia fisika
I Mendeteksi dan menyeleksi penumpang
I Melaksanakan pemeriksaan badan Memimpin pemeriksaan sarana pengangkut laut
I Memimpin pemeriksaan sarana pengangkut udara
Melaksanakan pemeriksaan sarana pengangkut laut
Melaksanakan pemeriksaan sarana pengangkut udara
.. ' •
I I I
Memeriksa bangunan/ instalasi pada temp at penimbunan Berikat, temp a penimbunan sementara di luar pelabuhan, serta bangunan atau tempat lair yang penyelenggaranya dengan ijin Direktorat Jenderal atau berisi barang d' bawah pengawasan pabean. Memeriksa bangunanjinstalasi pada pabrik, tempat penyimpanan etil alkohol, tempat penjualan eceran, serta bangunan atau tempat lain untuk memproduksi, menimbun, ataupun menjual BKC.
Melakukan verifikasi dokumen impor
1 ) Meneliti kelengkapan, validitas, kebenaran pengisian, perhitungan pungut, impor dan klasifikasi barang.
2 ) Meneliti kewajaran nilai pabean -- I Melakukan verifikasi doh."Umen ekspor
I Meneliti kelengkapan, validitas, kebenaran pengisian, perhitungan pungutan ekspor dan k1asifikasi barang.
(TIAP) • 5 .
1 0 Tindakan Penguiian
1 0 Tindakan Pengujian 1 0 Laporan
Pengamatan 1 0 Orang 1 0 Sarana
Pengangkut 10 Sarana
Pengangkut 10 Sarana
Pengangkut 1 0 Sarana
Pengangkut Berita Acara
Berita Acara
1 0 Laporan
1 0 Laporan
1 0 Laporan
AN(i!{A� KREDIT
._ ..... · • . ·. . . . 6 ·,
0 , 05
I 0 , 05
I 0 ,057
I 0 , 0 1 7
I 0 , 1 5
I 0 ,075 I I 0 ,06
0 ,03
0 ,008
0 , 0 1 2
I 0 ,0 1
I 0 , 0 1 5
I I 0 ,004
·-·
PELAKSANA ., . -'· .· .. 7
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana PBC P. Lanjutan
PBC P. Lanjutan
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC P. Lanjutan
PBC Pelaksana -···-·---
I
I
I t
NO UN SUR
1 2
I
SUB UNSUR
3
H. Audit kepabeanan dan cukai
I
��!� LE r·�·n::. :=< l K::UAN GAN :=< E P U S U K i N uO"JE:.SL.;
- 3 -
BUTIR KEGIATAN 4 "
3 . I Melakukan verifikasi dokumen cukai dibidang cukai
Melakukan penelitian dan pengujian dokumen dan atau dokumen pelengka�
SATUAN BASIL . (TIAP)
5
serta kebenaran perhitungan pungutan negara (tarif, tingkat produksi, masaj 1 0 Laporan berlaku pita dan pesanan pita) dalam rangka pelayanan di bidang cukai.
l. J-:Persiapan Audit
1 ) Mengumpulkan informasi awal dalam rangka audit Kertas Kerj a
2) Mengikuti pengarahan persiapan audit Daftar Hadir
3) Mengikuti pengarahan pelaksanaan audit oleh Pengawas Mutu Audit (PMA) Daftar Hadir
2. I Pelaksanaan Audit:
1 ) Memeriksa keadaan kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang-Undan1 Berkas Kepabeanan pasal 86 ayat ( 1a)c dan Undang-Undnag Cukai pasal 39 aya ( 1 a)c .
2) Mengisi dan menandatangani formulir pakta integritas. Formulir
3 ) Melakukan wawancara dengan Auditee. Berita Acara
4) Membuat konsep surat dan bukti tanda terima peminjamanjpengembalian Surat buku, catatan, surat dan dokumen untuk penelitian.
5) Meneliti ke1engkapan data audit. Kertas Kerja
6 ) Membuat konsep surat pernyataan penyerahan data audit. Surat
7) Membuat konsep surat danjatau berita acara penolakan danj atau tid Surat membantu kelancaran audit dalam hal Auditee atau wakilnya menolak untuk diaudit atau menolak membantu kelancaran audit.
8 ) Menandatangani berita acara penolakan dalam hal Auditee atau wakilny Suratj menolak menandatangani surat penolakan danj atau tidak memban Berita Acara kelancaran audit.
. . . · . . . .
ANGKA KREDIT . .
' 6
0 , 005
0 ,092 0 ,008
0 ,0 04
0 ,008
0 ,002
0 ,096
0 ,004
I 0 ,004
I
PELAKSANA
7�
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana PBC Pelaksana PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
I PBC Pelaksana
�
NO UN SUR SUB UNSUR · · -. ..
.. . .
1 2 3 . - ·
,�1MY ·.�:��-;-::�-;.. · , ' ..
t,f: E �,rl::: � : KEUN.JGAN ?C:: ::>U3L IK i � D01>JES l/i.
- 4 -
. .. . \" .· :.
. . ·'· �- .
.
.
:·
:·.
:-
.-· - .
· · BUTIR KEGIATAN . . - . - .
: ·.- � . - -; '
. . .•_ 4 · - · _: . : :- .:
. . . -. .
. .
- . ' . -
.-
9) Membuat konsep surat pemberitahuan pencacahan fisik sediaan baran� dalam hal dilakukan pencacahan fisik. ��
1 0 ) Melakukan pencacahan fisik sediaan barang dalam hal dilakukan pencacah4 fisik.
1 1 ) Membuat konsep dan menandatangani Berita Acara pencacahan fisik sedia4 barang dalam hal dilakukan pencacahan fisik.
1 2 ) Membantu Ketua Auditor untuk melakukan tindakan pengamanan apabil� diperlukan.
1 3) Membuat Kertas Kerja Audit (KKA) terkait dengan pemeriksaan yang telah dilakukannva untuk diserahkan keoada Ketua Auditor.
1 4) Mengikuti presentasi Daftar Temuan Sementara (DTS) .
1 5) Membuat laporan kemajuan pelaksanaan audit yang telah dilakukannya untuk diserahkan kepada Ketua Auditor.
1 6) Membuat berita acara serah terima pekerjaan dengan dilampiri lapoi kemajuan pelaksanaan audit terakhir, dalam hal terjadi pelimpahan tugas ·
audit.
1 7) Menyiapkan data dan ikut dalam pembahasan akhir. 1 8) Membuat konsep Berita Acara Hasil Audit (BAHA) . I 1 9 ) Menandatangani BAHA.
20 ) Membuat konsep permohonan penelaahan pembahasan akhir.
2 1 ) Menghadiri rapat penelaahan atas risalah pembahasan akhir dalam h� diperlukan.
22) Membuat konsep Berita Acara Penghentian Audit (BAPA) .
2 3) Menandatangani BAPA. . -
2 4) Mengunggah dokumen pelaksanaan audit yang dihasilkan oleh Tim Audit ke dalam sistem aplikasi administrasi audit.
SATUAN HASIL (T!AP) -
- - "· : . . . ·
- s
Surat
Berita Acara
Berita Acara
Berita Acara
Kertas Kerja
Daftar Hadir
Sur at/ Berita Acara
Surat/ Berita Acara
Kertas Kerja
Berita Acara
Berita Acara
Surat
Daftar Hadir
Berita Acara
Berita Acara
Berkas
2 5 ) Mengunggah KKA ke dalam sistem aplikasi administrasi audit. I . Berkas
< ANGKA
. -
I I I
I
I I
KREDIT - ·
. . - . 6 -0 ,004
0 , 044
0 ,008
0 ,008
0 , 196
0 ,008
0 ,004
0 ,002
0 ,008
0 ,004
0 ,002
0 ,004
0 ,0 0 8
0 ,004
0 ,002
0 ,004
0 ,004
..
. . .. .
. . . . - -
PELAKSANA . . .
. · : . .. - -
.7 · ··: · · · •- .
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pe1aksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
f-
--�
'�,l£# ,::: · -.: ����:f� ... � ,�
t1· E �'-i T c rz i KcUAN GAN ::\::?U3L I K i N DONcS :..;
- 5 -
NO UN SUR . . SUB UNSUR, -. -
, · '
- -
BUTIR �GrATAN- '
- - - SATUAN iiAsiL- ANGKA_ : ; .PELAKSANA . · (TIAP) • · KREDIT .
_ . . . • : • . • _ _ : . . ' . . • _ >: _ -�; ._ · . -... . . _- •
1 2 3 - .· - : . . ·_ . 4 - ·: -- :,_. : -_ :� - . - •· 5 -_ . 6
-<_ 7 :'- .
26) Mengumpulkan infomasi sebagai bahan penyusunan rekomendas perluftidaknya dilakukan kegiatan memeriksa keadaan kegiatan usah< Kertas kerja 0 ,004 PBC Pelaksana Auditee sesuai dengan Undang-Undang Kepabeanan pasal 86 ayat ( 1 a)c dar Undang-Undang Cukai pasal 39 ayat ( 1 a)c
27) Mengumpulkan informasi sebagai bahan penyusunan rekomendas Surat I 0 ,004 PBC Pelaksana perlu/tidaknva diterbitkan Surat Perineatan I ! Surat Perineatan II.
perlu/tidaknya dibuat konsep surat danj atau berita acara penolak Kertas kerja 0 ,004 PBC Pelaksana 28) Mengumpulkan informasi sebagai bahan penyusunan rekomenda�·
danj atau tidak membantu kelancaran audit dalam hal Auditee atau wakilny menolak untuk diaudit atau menolak membantu kelancaran audit.
29) Mengumpulkan informasi perlu/tidaknya dilakukan prosedur konfirmas� Kertas kerja 0 ,004 PBC Pelaksana secara lisan danjatau tertulis kepada pihak ketiga. I
III . Pencegahan A. Pengolahan informasi 1 . Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi I dan .dik 1 ) Di ruangan (dalam kantor) Laporan I 0 0 1 2 PBC Pelaksana pen}'l an ' 2) Di lapangan Laporan 0 , 0 1 2 PBC Pelaksana
B. Pelaksanaan patroli I 1 . Memimpin kegiatan patroli laut I Laporan 0 ,28 PBC P. Lanjutan 2 . Melaksanakan kegiatan patroli laut Laporan 0 , 1 12 PBC Pelaksana
C. Pelaksanaan penyidikan 1 . Persiapan penyidikan I 1 ) Menerima laporan terjadinya tindak pidana I Laporan 0 , 0 1 3 PBC Penyelia 2) Mengonsep Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) dan Surat Pemberitahuar Surat I 0 , 00 7 PBC P. Lanjutan
Dimulainya Penyidikan (SPDP)
I 2 . �M __
e_m_an�
g�gil_-_s
_ak
__ s_i
______________________________________ --�����4-------------4---------+----------------1 ) Mengonsep Surat Panggilan (SP) / Surat Perintah Membawa (SPM) dalarr Surat 0 ,003 PBC Pelaksana
rangka memanggil saksi 2) Menyampaikan Surat Panggilan dalam rangka memanggil saksi I Surat 0 ,008 PBC Pelaksana 3) Membawa saksi dan membuat Berita Acara Membawa Saksi I Berita Acara 0 , 0 1 7 PBC P . Lanjutan
3 . Memanggil tersangka ___ _ ___ _ I_ __
i--
NO UN SUR SUB UNSUR
.2 2 3
..;J71..
'�j!l -·-:��=�;:- ;= ... �
hft c �\Tc :=:: i KE U.L..N GAt-J ::Z E P L' 3 L ! �( l NDO!...J CS i .�
- 6 -
' '
BUTIR KEGIATAN
_4 c
1 ) Mengonsep SP j SPM dalam rangka memanggil tersangka 2) Menyampaikan Surat Panggilan tersangka
3) Membawa Tersangka dan membuat Berita Acara Membawa Tersangka
4. I Memeriksa saksi ' 1) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Saksi
2) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan
3) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Konfrontasi
4) Membuat Berita Acara Pengambilan Sumpah Saksi
5 . I Memenksa saksi ab.li 1 ) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Saksi Ah1i 2) Membuat Berita Acara Pengambilan Sumpah Saksi Ah1i
6 . I Memeriksa tersangka
1) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Tersangka
2) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan
3) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Konfrontasi
SATUAN HASIL (TIAP)
5 I Surat
Surat
Berita Acara
Berita Acara Berita Acara
Berita Acara
Berita Acara
I Berita Acara
I Berita Acara
-_1 -Berita Acara
Berita Acara
I Berita Acara
4) Membuat Berita Acara Penolakan Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan Berita Acara
5) Menerima dan meneliti Surat Kuasa Penunjukan Penasehat Hukum Surat 7. I Menangkap tersangka
1 ) Mengonsep Surat Perintah Penangkapan (SPP) Surat
2) Menangkap dan membuat Berita Acara Pe_l)angkapan Berita Acara
3) Menyampaikan tembusan Surat Perintah Penangkapan I Surat 8 . I Menahan tersangka
I I I
I I I I I I
ANGKA' KREDIT
-6 . . , ,
o .oo3 I 0 ,009
0 , 0 1 7
0 ,0 1 1
0 , 0 1 7
0 ,05 0 , 0 1 2
0 ,03 I 0 ,0 1 1 I 0 ,04 1
0 ,034
0 ,03
O , Q 1 5
0,0 1 5 I 0 ,004 I 0 ,065 I 0 ,005 I
I
PELAKSANA
7 .. - --PBC Pelaksana PBC Pelaksana
PBC P. Lanjutan
PBC Pelaksana PBC P. Lanjutan
PBC Penyelia
PBC P. Lanjutan
PBC P. Lanjutan
PBC P. Lanjutan
PBC P. Lanjutan
PBC P. Lanjutan
PBC Penyelia
PBC Penyelia
PBC Penyelia
PBC Pelaksana
PBC P. Lanjutan
PBC Pelaksana
f
NO UN SUR SUB UNSUR .. 1 2 3 · ·
I I I ! I I I I I I
' 9 .
1 0 .
I
_::-;-> c�-� ·-::�s=.:::!-.;;·� _ _.
· · .· ·
f,t, C. t\ T E R ! K C. U .L. N GAN r:: E ? U D L l K � �� :> o � = s : .A.
- 7 --· - - SATUAN HASIL
BUTIR KEGIATAN . . 1 )
2 )
3 )
4)
· - - -
Mengonsep Surat Perintah Tahanan/ Surat Perintah Pengeluaran Tahanan/ Surat Penitipan Tahanan.
'
4
·--
'·
Penahanan/ Surat Perintah Pengalihan Jeni� Penangguhan Penahanan/ Surat Perintab Permintaan Perpanjangan Penahanan/ Sura
PenahananfPengalihan Jenis Tahanan/Pengeluaran Tahanan/ Serah Terima. Menempatkanfmengeluarkan tahanan dan membuat Berita Acar1 Menyampaikan tembusan Surat Perintah Penahanan
Membuat resume sementara Melakukan oene:e:eledahan I 1 ) Mengonsep Surat Permintaan Ijin Penggeledahan/Perintah Penggeledahan) I 2) Menggeledah dan membuat Berita Acara Penggeledahan Rumal:
Tinggal/Tempat Tertutup lainnya 3 ) Menggeledah dan membuat Berita Acara Penggeledahan Sarana Pengangkut
4) Memotret Tempat Kejadian Perkara dan membuat Berita Acara Pemotret� Tempat Kejadian Perkara
Melakukan penyitaan
1 )
2 )
3 )
4)
Mengonsep Surat Permintaan Ijin Penyitaan/Perintah Penyitaanf Laporar Telah Dilakukan Penyitaan
Menyita dan membuat Berita Acara Penyitaan dan Surat Tanda Terima BaranE' Bukti Menyegel dan membuat Berita Acara Pembungkusan dan Penyegelan Baran, Bukti · -
Menyimpan, meregister dan melabel barang bukti I
(TIAP)
5
Sur at
Berita Acara
Sur at Laporan
Surat
Berita Acara
Berita Acara
Berita Acara
Surat
Berita Acara
Berita Acara
Label
ANGKA -KREDIT .
PELAKSANA -- ·
6 7 .
0 ,004 PBC Pelaksana I I
I 0 ,0 1 7 I PBC P. Lanjutan
I 0 ,003 PBC Pelaksana
I 0 , 06 PBC Penyelia I I 0 ,003 PBC Pelaksana
I 0 , 0 2 PBC P. Lanjutan
0 ,0 0 8 I PBC Pelaksana
I 0 , 0 0 6 PBC Pelaksana
0 ,004 PBC Pelaksana
I 0 , 0 1 8 PBC P . Lanjutan
0 ,0 0 6 PBC Pelaksana
0 ,0 1 PBC Pelaksana
{
NO UN SUR SUB UNSUR
1 2 3 1 1 .
1 2 .
1 3 .
14 .
1 5 .
.;:--:? ��j�V ·��!�; . .. ·
hi, E �..;T E ?- ! K c U .t,N G.�t-.J ?- E ? U 3 U K I N DO N E S : A.
- 8 -
. . ' - . -
... . . SATUAN HASIV BUTIR KEGIATAN
(TIAP) ; . - - -
. · .
4 • . 5 -Melelang barang bukti I 1 ) Mengonsep Surat Perrnintaan Ijin PelelanganjPerintah PelelanganjPenetap� Surat
Harga Limit Lelang
2) Membuat Berita Acara Sifat dan Kondisi Barang Berita Acara
I 3) Menerima risalah lelang I Berita Acara
4) Membuat Berita Acara Penerimaan Hasil Lelang I Berita Acara
5) Membuat Berita Acara Penyisihan Barang Bukti Berita Acara
Melakukan pemberkasan 1 ) Membuat sampul berkas perkara Surat
2) Membuat resume Laporan
I 3 ) Membuat daftar isij saksijtersangka/barang bukti I Laporan
I 4l Melakukan pemberkasan dan penvee:elan (Pene:elakan) I Berkas Perkara Mengirim berkas perkara, tersangka dan barang bukti I 1 ) Mengonsep Surat Pengantar Pengiriman Berkas PerkarajSurat Pengirim4
Tersangka dan Barang Bukti 2) Membuat tanda terima berkas perkara
3 ) Menyerahkan tersangka dan barang bukti dan membuat Berita Acarf Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Menghentikan penyidikan
1 ) Mengonsep Surat Penetapan/ Surat Penghentian Penyidikan
2) Membuat resume
3 ) Menyerahkan dan membuat Berita Acara Pengembalian Barang Bukti
Melah."Ukan gelar perkara
1 )
2 ) Membuat resume
Membuat slide dan matrik -- - - --- -
I I I I I I I
Sur at
Tanda Terima
Berita Acara
Sur at Laporan
Berita Acara
Laporan
Slide/Matrik
I I I I I I
I
I
ANGKA · - . .
KREDIT -.
. 6 .
0 ,03
0 ,007
0 ,009 0 , 0 1 2
0 ,003
0 , 00 1 0 ,07
0 ,003 0 ,008
0 ,003
0 ,00 1
0 ,03
0 ,006 0 ,07
0 ,0 1 5
0 ,07 0 ,009
I I I I I
I I
I I
I
. -
- -
PELAKSANA . .
.
7 . . .
.
PBC Pelaksana
PBC P. Lanjutan PBC Penyelia
PBC Penyelia PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
PBC Penyelia
PBC Pelaksana PR(; PPl<>k,<>n<>
PBC Pelaksana
PBC Pelaksana
· -
PBC P. Lanjutan
PBC Pelaksana
PBC Penyelia
PBC P. Lanjutan
PBC Penyelia PBC Pelaksana
�
NO · ..
1 .
I I
UN SUR SUB UNSUR
2 3 , ..
I an profes1 dan/ atau karya ilmiah di
IV. I Pengembang- I A. Pembuatan karya tulis
J bidang kepabeanan dan
1 cukai
B. Perumusan pedoman pengembangan sis tern kepabeanan dan cukai
I
1 1 6 . 1 .
2 .
3 .
4 .
1 .
2 .
· · . . · .
-�}'� ·-.:.��.-.:;:::�._;; ���
. . �:��-"'
r�I; �\'TE:K i KEUANGAt� KcPU S U K i N DONES!.A.
- -
- 9 -
- ·
BUTIR "KEGIATAN
- ..
4_ Menghadapi praperadilan
Membuat bahan jawaban gugatan
- -
·-
-
;
Membuat karya tulisfkarya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai, dan atau evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai yang dipublikasikan: 1 ) dalam bentuk buh.'U yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
2) dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Membuat karya tulisfkarya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai, dan atau evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai yang tidak dipublikasikan:
1 ) dalam bentuk buku
2 ) dalam bentuk makalah
Membuat karya tulisfkarya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasu gagasan sendiri di bidang kepabeanan dan cukai yang dipublikasikan:
1 ) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional 2) dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Membuat karya tulisfkarya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasi gagasan sendiri di bidang kepabeanan dan cukai yang tidak dipublikasikan:
1 ) dalam bentuk buku
2) dalam bentuk makalah
Bersifat pembaharuan
Bersifat penyempurnaan - -
I
. . . , . . . SATUAN HASIL
- . (TIAP)
5
Surat
Buku
Naskah
Buh.'U
Makalah
Buku Naskah
Buku
Makalah
Pedoman
Pedoman
I I I I I I I I
I
I I
ANGKA�- . . . -- _ PELAKSANA
KREDIT . - . .
- 6 7 . .
0 ,065 I PBC Penyelia
12 ,5 Semua Jenjang
6 Semua Jenjang
I 8 I Semua Jenjang
4 Semua Jenjang
8 Semua Jeniang 4 Semua Jenjang
7 Semua Jenjang
3 , 5 I Semua Jenjang
2 , 5 Semua Jenjang
1 , 5 Semua Jenjang
f
NO
I 1
! v. I
UN SUR
2
Pendukung kegiatan Pemeriksa Bea dan Cukai
.8
�;-:Y . -� :-:(: \. . . ·..:�;i!�-.:.:":'·�-i :· ·
t/� E �\ T 2 �! K E: U .L.N G,.;r� R =: P U S L i �( ! f� DO N E S iA
- 1 0 -
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL I ' �GKA 0
(TIAP) . KREDIT
3 4 5. C. Penerjemahanl 1 1 . Menerjemahkanlmenyadurkan buku atau karya ilmiah di bidang kepabeanan danl I penyaduran buku dan cukai yang dipublikasikan:
r-���--�----------------------------------------------�--------+-----��----� atau karya ilmiah dil
1 ) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku I bidang kepabeanan dan cukai I 2) dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI I Naskah 1
2 . Menerjemahkanlmenyadurkan buku atau karya ilmiah di bidang kepabeanan danj I cukai yang tidak dipublikasikan: I 1 ) dalam bentuk buku I Buku I 2) dalam bentuk makalah I Makalah I
A. Pengajar I pelatih di bidang kepabeanan dan I Mengajar lmelatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai dibidang kepabeanan dan jam
cukai
B. Peran serta dalam seminar I lokakaryal konferensi
C . Keanggotaan dalam organisasi profesi
Mengikuti seminarllokakaryalkonferensi sebagai:
1 . I Pemrasaran 2 . I Moderatorlpembahaslnara sumber 3 . I Peserta
I Menjadi anggota organisasi profesi di: 1 . I Tingkat InternasionaliNasional sebagai:
1) Pengurus Aktif 2) Anggota Aktif
2 . I Tingkat Propinsi 1) Pengurus Aktif 2) Anggota Aktif
D . Keanggotaan dalam Tim I Menjadi anggota Tim Penilai J abatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai secara aktif
I E Penilai Jabatan Fungsional Pemeriksa Perolehan piagam j Memperoleh penghargaanltanda jasa Satya Lancanan Karya Satya: kehormatan I 1 . 3 0 (tiga puluh tahun)
2. 20 (dua puluh tahun)
Kali Kali Kali
Tahun Tahun
Tahun Tahun Tahun
I Tanda jasa
I Tanda jasa
6
3 ,5 1 ,5
0 ,030
3 2 1
1 0 , 5
I 0 ,25
I 0 , 1 5 0 ,5
I 3
I 2
PELAKSANA
7 · .
Semua Jenjang Semua Jenjang
I Semua Jenjang
l I i Semua Jenjang
I Semua Jenjang
I Semua Jenjang
Semua Jenjang Semua Jenjang
I Semua Jenjang Semua Jenjang Semua Jenjang
i I Semua Jenjang
I Semua Jenjang
�
·-
NO UN SUR SUB UNSUR -
. 1 2 3 -
I
I F. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya I
· . _
3 .
·- ,.. -
: . · . · ·
'�j� >���;;.::.!- .. �: . �-"• .. .......
M c �\T E R i Kt:: U.L.�\ G.t.J-.1 r\ E P U S U K l r\ DO t\' c S i.A.
- 1 1 -
:
BUTIR KEGIATAN ., _- . _ .
-.. 4
1 0 (sepuluh tahun)
. . .
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang tidak sesuai dengan bidang tugas: 1 . Sarjana (S 1 ) /Diploma IV (DIV) 2. Diploma III
. -
. . SATUAN HASIL
I
. . .
(TIAP) ·
5 · Tanda jasa
Gelar / Ijazah Gelar / Ijazah
I I I
. . .
- ANGKA · ..
. .· . .. - . . �· - · . . KREDIT '- · -
· · · 6 -. . • ·
1 I 5 3 I
-· . .
· . - ·
PELAKSANA
7 " Semua Jenjang
Semua Jenjang Semua Jenjang
�
���,J -·��;�:·' _:. · . -
tk: . t-�E :::\ 1 KELJA�� S,.!l.J-.J ::\ � P 'J 3 � 1 K i N D O i< C: S !A.
- 1 2 -
2 . BUTIR KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA TINGKAT AHLI
- -
NO UN SUR SUB UNSUR BUTIR KEGIA TAN'. SATUAN HASIL
' .. (TIAP) -- · . .
1 2 3_ . -- 4 .. . . · ' 5 _ . - -
I . Pendidikan A. Pendidikan sekolah dan 1 . I Doktor I Iiazah memperoleh 2 . I Pasca Sarjana I Ijazah ijazahf gelar 3 . I Sanana (S 1 l / Diploma N (DIV) Iiazah
B. Pendidikan dan 1 . Lamanya lebih 960 jam Sertifikat pelatihan fungsional di 2 . Lamanya antara 641 s/d 960 jam I Sertifikat bidang kepabeanan dan 3 . Lamanya an tara 48 1 s/ d 640 jam Sertifikat cukai dan memperoleh
4. I Lamanya antara 161 s/d 480 jam I Sertifikat surat tanda tamat I Lamanya antara 8 1 s/d 160 jam I pendidikan dan 5 . Sertiiikat nP.l !:! Tih � n 6 . I Lamanva antara 30 s /d 80 iam I Sertifikat
II. Pemeriksaan I A. Penelitian dokumen I Meneliti dokumen impor I 1 0 Dokumen bea dan cukai
B. Pemeriksaan dokumen Memeriksa barang secara laboratoris, tingkat laniut: 1 . Menyiapkan sistem untuk pemeriksaan Dokumen
2 . Melaksanakan pemeriksaan lanjutan berdasarkan Buku Tarif Bea Masuk 1 0 Tindakan Indonesia dan membuat resume hasil pengujian dan identifikasi barang Pengujian
C. Verifikasi dokumen 1 . Melakukan verifikasi doh."Umen impor I Melah."Ukan analisis kinerja importir, sistem pelayanan dan pegawai I 1 0 Laporan
2 . Melakukan verifikasi dokumen ekspor Melakukan analisis kinerja eksportir, sistem pelayanan dan pegawai 1 0 Laporan
3 . Melah."Ukan verifikasi dokumen cukai
Melah."Ukan analisis kinerja Pengusaha Barang Kena Cukai, sistem pelayanan I 1 0 Laporan dan pegawai
- · I ANGKA PELAKSANA KREDIT .
.. . . ' ·
. : 6 _ · . 7 ' 200 Semua Jenjang 1 50 I Semua Jenjang
I 100 I Semua Jeniang 1 5 Semua Jenjang
I 9 I Semua Jeniang 6 I Semua Jenjang 3 I Semua Jenjang 2 I Semua Jeniang
I 1 I Semua Jeniang
I 0 ,045 I PBC Muda
I I 0 ,024 I PBC Pertama
I 0 , 1 5 8 I PBC Pertama
I I 0 ,025 I PBC Muda
I I I 0 ,008 I PBC Pertama
I I 0 ,008 PBC Pertama
�
. .
NO UN SUR SUB UNSUR · .
1 • 2 3
D. Audit kepabeanan dan 1 . cukai
2 .
. .
�N�iJ • ;.;�;:��;.:,,;
. ; , ; : ·
r\� � N -:- C � ! K := U A!� (3A.N i=<: E: ? U 3 U K i N D O t\ E S i!',
- 1 3 --
- . . SATUAN HASIL BUTIR KEGIATAN
· . · ·· (TIAP) -
-. . . . . · ·. · . .
- · 4 . s ·
Persiapan audit I 1 ) Mengikuti pengarahan persiapan audit. Daftar Hadir 2) Mengikuti pengarahan pelaksanaan audit oleh PMA. I Daftar Hadir
3 ) Menyusun dan menandatangani Rencana Kerja Audit (RKA) . I Kertas Kerja
4) Menyusun program audit sesuai dengan obyek audit. I Kertas Kerja
5) Memberikan pengarahan persiapan audit bersama PMA kepada Ketua I
Kertas Kerja I Auditor dan Auditor. 6 ) Mengikuti pengarahan pelaksanaan audit oleh PMA. I Daftar Hadir
7) Memeriksa dan menandatangani RKA. Kertas Kerja 8 ) Mengkaji dan merekomendasikan program audit sesuai dengan obyek
I Kertas Kerja I audit.
9 ) Memberikan pengarahan persiapan audit dan pelaksanaan audit. I Kertas Kerja
10 ) Menyetujui dan menandatangani RKA. I Kertas Kerj a
1 1 ) Memeriksa dan menyetujui program audit sesuai dengan obyek audit. I Kertas Kerj a
Pelaksanaan Audit: I 1 ) Memeriksa keadaan kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang- Kertas Kerja
Undang Kepabeanan pasal 86 ayat ( 1 a)c dan Undang-Undang cukai pasal 39 ayat ( 1a)c .
2 ) Mengisi dan menandatangani formulir pakta integritas. Formulir
3 ) Menjelaskan maksud dan tujuan audit kepada Auditee. Surat
4) Melakukan peminjaman buku, catatan, surat dan doh.'umen untuk l Surat penelitian.
5 ) Menyerahkan surat pernyataan penyerahan data audit kepada Auditee l Surat untuk ditandatangani oleh pimpinan perusahaan atau yang mewakili.
' ANGKA ' . PELAKSANA . KREDIT - :· .... - .. -: -
. . · -
. . 6 7 I
0 ,030 I PBC Pertama
I 0 ,0 10 PBC Pertama I 0 ,0 10 PBC Pertama
0 ,030 PBC Pertama
I 0 ,040 I PBC Muda
0 ,020 I PBC Muda
I 0 ,020 I PBC Muda
0 ,040 PBC Muda
0 ,060 I PBC Madya
I 0 , 0 1 5 PBC Madya
0 ,030 I PBC Madya
0 , 0 1 0 I PBC Pertama I 0 ,005 PBC Pertama
0 ,0 1 0 PBC Pertama
0 , 1 30 PBC Pertama
I 0 ,005 PBC Pertama
f
I NO -
UN SUR SUB UNSUR
1 2 3 I I I
! I I
I I
I
.:::;--:?
<�·y ····�����_!·f. . .:.·
f\t; =: r\ T = � � �(= U .�N G.LJ'.i r=z :: P u s u rc ! N ::)O '-..! :: s : ?
- 1 4 -
· - . . · - . - . . . ·· = . . ' . :
BUTIR .KEGIATAN - - SATUAN HASIL -
: - . .
- -
-A� -6 ) Membuat konsep permohonan perpanjangan batas waktu penyerahan l
data audit dalam hal Auditee mengajukan permohonan.
7) Membuat konsep Surat Peringatan I . I 8 ) Menyerahkan dan membuat bukti tanda terima penyampaian Sur at
Peringatan I .
9 ) Membuat konsep Surat Peringatan II. I 10 ) Menyerahkan dan membuat bukti tanda terima penyampaian Surat
Peringatan II.
1 1 ) Menyerahkan surat penolakan danj atau tidak membantu ke1ancaran audit untuk ditandatangani oleh piropinan perusahaan a tau yang mewakili dalam hal Auditee atau wakilnya menolak untuk diaudit atau menolak membantu kelancaran audit.
12 ) Menandatangani berita acara penolakan, dalam hal Auditee atau wakilnya menolak menandatangani surat penolakan danjatau tidak membantu kelancaran audit.
1 3 ) Menyiropan data audit sampai dengan dikembalikan kepada pihak terkait. l 14) Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan Struktur Pengendalian
Internal (SPI) .
1 5 ) Mengusulkan ruang lingkup audit kepada PTA.
16 ) Membuat konsep perpanjangan periode audit. I 17) Membuat konsep permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian l
audit (perpanjangan pertama) .
1 8 ) Membuat konsep permohonan perp�jangan jangka waktu penyelesaian l audit perpanjangan kedua) .
1 9) Membuat konsep permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaianl audit (lebih dari 9 bulan) .
(TIAP) - · 5
Sur at
Sur at
Surat
Surat
Surat
Surat
Berita Acara
Kertas Kerja
Kertas Kerj a
Kertas Kerja
Surat
Surat
Sur at
Surat
ANqKA · _ :
PELAKSANA KREDIT '
6 - . 7
I 0 ,0 1 0 I PBC Pertama
I 0 ,0 10 I PBC Pertama
I 0 ,005 I PBC Pertama
I I 0 ,0 10 I PBC Pertama
0 ,005 PBC Pertama
0 ,0 1 0 PBC Pertama
I 0 ,005 I PBC Pertama
0 ,020 PBC Pertama
I 0 , 120 PBC Pertama
I 0 ,020 PBC Pertama
0 , 0 1 0 I PBC Pertama
0 , 0 1 0 PBC Pertama
I 0 ,0 1 0 I PBC Pertama
I 0 ,0 1 0 I PBC Pertama
t
NO UNSUR . SUB UNSUR
1 2 3
'�t:J ·>�:�: .. �
fvi :: f'I! T E ::< I K E U AN GA.N KE:: ? U 3 L ! K ! t� DO�ES !A.
- 1 5 -
BUTIR KEGlATAN
' -· 4 '
20) Menyerahkan surat pemberitahuan pencacahan fisik sediaan barang dalam hal dilakukan pencacahan fisik.
2 1 ) Mengiku ti pencacahan fisik sediaan barang dalam hal dilakukan pencacahan fisik.
22) Menyetujui dan menandatangani Berita Acara pencacahan fisik sediaan l barang dalam hal dilakukan pencacahan fisik.
23) Melakukan konfirmasi baik lisan maupun tertulis kepada pihak ketiga l apabila diperlukan. .
24) Memeriksa dan menyetujui KKA yang dibuat oleh Auditor. I 25) Melakukan konsultasi secara periodik kepada PTA danj atau PMA. I 26) Membuat berita acara serah terima pekerjaan dilampiri laporan kemajuan
pelaksanaan audit terakhir kepada PTA dalam hal terjadi pelimpahan tugas tim audit.
27) Membuat laporan kemajuan pelaksanaan audit yang kepada PTA.
28) Melah"Ukan tindakan pengamanan apabila diperlukan.
telah dilakukan l 29) Menyetujui konsep dan menandatangani BAPA dalam hal penghentian
audit.
30 ) Menyusun konsep DTS.
3 1 ) Melakukan presentasi DTS.
32) Menandatangani DTS.
33 ) Melaksanakan pembahasan akhir. I 3 4)
_ Membuat risalah pembahasan akhir.
35 ) Menghadiri rapat penelaahan atas risalah pembahasan akhir dalam hal l diperlukan.
5 ·.
Surat I Berita Acara 1 Berita Acara I
Suratj I Kertas Keri a Kertas Kerja I Berita Acara I Berita Acara I --,
Surat/ Berita Acara Berita Acara Berita Acara
Kertas Kerja I Kertas Kerja I Kertas Kerja I Kertas Kerja I Kertas Kerja I D aftar Hadir I
' . ANGKA KREDIT
. . , 6 - - · · . 7 0 ,005 PBC Pertama
0 , 1 1 0 I PBC Pertama
0 ,0 1 0 I PBC Pertama
0 , 0 1 0 I PBC Pertama
0 ,230 I PBC Pertama
0 ,030 I PBC Pertama
':J PBC Pertama
0 ,020 I PBC Pertama
0 , 0 1 5 i PBC Pertama 0 ,005 I PBC Pertama
0 ,350 PBC Pertama
0 ,020 PBC Pertama
0 ,005 PBC Pertama
0 ,070 PBC Pertama
0 ,020 PBC Pertama
0 ,020 PBC Pertama
�
NO - UN SUR SuB UNSUR
1 2 3
� i,
�:J-tJ ·���;�-;-.-;��:�· .. ;:· ,;-·
h� E r\ T C. =( i K :: U .<\ N G .!!.J-..! ==\ E ? U 3 :... ! K i N DO �� E S !?.
- 1 6 -
BUTIR KEGiATAN ' -
' 4
36 ) Menyetujui dan menandatangani BAHA. 3 7) Menyetujui konsep permohonan penelaahan pembahasan akhir. 38 ) Membuat rekomendasi perlu/tidaknya dilakukan kegiatan memeriksa
keadaan kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang-Undang Kepabeanan pasal 86 ayat ( 1 a)c dan Undang-Undang Cukai pasal 39 ayat ( 1 a)c .
39 ) Membuat rekomendasi perlu/tidaknya diterbitkan Surat Peringatan l I/ Surat Peringatan II.
40) Membuat rekomendasi perlu/tidaknya dibuat konsep surat dan/ atau berita acara penolakan danf atau tidak membantu kelancaran audit dalam hal Auditee atau wakilnya menolak untuk diaudit atau menolak membantu kelancaran audit.
SATUAN HASIL (TIAPj
5
Berita Acara
Surat
Surat
Rekomendasi
Surat
Rekomendasi
Surat
Rekomendasi
I I
4 1 ) Membuat rekomendasi perlu/tidaknya dilakukan prosedur konfrrmasi l secara lisan dan I a tau tertulis kepada pihak ketiga.
Surat I Rekomendasi
42) Memeriksa keadaa kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang-Undang Kepabeanan pasal 8 6 ayat ( 1 a)c dan Undang-Undang Cukai pasal 39 ayat ( 1 a)c .
Kertas Kerja
43) Mengisi dan menandatangani formulir pakta integritas. I Formulir
44) Melakukan supervisi kepada Ketua Auditor dalam penilaian SPI Auditee. I Kertas Kerja
45) Mempresentasikan rencana pelaksanaan audit mengenai ruang lingh.-up l Kertas Kerja audit kepada PMA.
46) Mengkaji dan menyetujui konsep Sur.at Peringatan I . I Surat
4 7)- Mengkaji dan menyetujui konsep Surat Peringatan II. Surat
48) Mengkaji dan menyetujui usulan perpanjangan periode audit. Sur at
I
j I I
ANGKA : KREDIT
6
0 , 0 1 0
0 ,005
0 , 0 1 0
0 , 0 1 0
0 , 0 1 0
0 ,0 1 0
0 ,040
0 , 0 1 0
0 .020
0 ,020
0 , 0 1 0
0 , 0 1 0
0 ,020
I
I I
I I I I
. : . · · · . . · · ·, , .
PELAKSANA
7 _
PBC Pertama
PBC Pertama
PBC Pertama
PBC Pertama
PBC Pertama
PBC Pertama
PBC Muda
PBC Muda
PBC Muda
PBC Muda
PBC Muda
PBC Muda
PBC Muda
.f
NO UN SUR
1 . 2
I I I
I I
'
I
SUB UNSUR
3
I
. -
I I
I
. .
��- . I
�IitJ ·���i��-;
h�jE r\TCr=?.: K::U .!:.J� G.Ar'-l K::?U 3 U K i r<DOt\ E S IA
- 1 7 -
- - , . .. .. . . . . _ . ,, - - - - - SATUAN HASIL : BUTIR KEGrATAN.
.. (TrAP) : - _ , ,
. ..
4 .... 5
49) Mengkaji dan menyetujui konsep pennohonan perpanjangan jangka waktu Surat penyelesaian audit (perpanjangan pertama) .
50 ) Mengkaji dan menyetujui konsep pennohonan perpanjangan jangka waktu l Surat penyelesaian audit (perpanjangan kedua) .
5 1 ) Mengkaji dan menyetujui konsep pennohonan perpanjangan jangka waktu l Surat penyelesaian audit (lebih dari 9 bulan) .
52 ) Mengkaji dan menyetujui konsep pennohonan perpanjangan batas waktu Surat penyerahan data audit dalam hal Auditee mengajukan pennohonan.
53 ) Memeriksa dan menyetujui KKA yang diajukan oleh Ketua Auditor. I Kertas Kerja
54) Melaksanakan supervisi dalam bentuk konsultasi di dalam pelaksanaan l Kertas Kerja audit kepada Ketua Auditor.
55 ) Mengevaluasi realisasi RKA. I Kertas Kerja
56 ) Membuat laporan kemajuan kepada PMA. Suratj
Berita Acara
57) Membuat berita acara serah terima pekerjaan dilampiri dengan laporan Surat/ kemajuan pelaksanaan audit terakhir, dalam hal terjadi pelimpahan tugas Berita Acara tim audit.
58 ) Mengkaji dan menandatangani BAPA, dalam hal penghentian audit. I Berita Acara
59 ) Mengikuti presentasi DTS. I D aftar Hadir
60 1 Memeriksa dan menandatane:ani DTS. I Kertas Keria
6 1 ) Melaksanakan pembahasan akhir. I Daftar Hadir
621 Menvetuiui dan menandatangani risalah pembahasan akhir. I Kertas Keria
63 ) Menyetujui dengan membubuhkan paraf surat pennohonan penelaahan l Surat HtH s ris;,l;,h m�mh;,h;,s;,n ;,khir. cl ;,l;,m h;,l clim�rlnk;,n _
- . . .
ANGKA PELAKSANA KREDIT . . ··� : - , .. - .
·. 6 ' . ·. 7
I 0 ,020 PBC Muda
I 0 ,020 I PBC Muda I
I 0 ,020 PBC Muda
0 ,020 PBC Muda
0 ,220 I PBC Muda
I 0 ,060 PBC Muda
I 0 ,020 I PBC Muda
0 ,020 PBC Muda
0 ,020 PBC Muda
I 0 , 0 1 0 PBC Muda
0 , 040 I PBC Muda
I 0 .240 PBC Muda
0 , 1 0 0 I PBC Muda
0 .020 PBC Muda
0 , 0 1 0 PBC Muda
�
NO UN SUR SUB UNSUR
1 2 3 I I ! I i I I
I I I
I I I I I I I I I
I �
�-;lBi - \..,�;-;;-;:-.:_:_..:. ;: . . . . :-.��; -.
kt. :: 1�TC: 2 ! K :: U A N GAt-.J � = P U 3 L l K 1 \! DC, !·� t:: S : ,A.
- 1 8 -
·. ! - ·
BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL
.
4
64) Menghadiri rapat penelaahan atas risalah pembahasan akhir, dalam hal l diperlukan.
65 ) Menyetujui dan menandatangani BAHA. I 66) Mengkaji dan menyetujui rekomendasi perlu/ tidaknya dilakukan kegiatanl
memeriksa keadaan kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang- � Undang Kepabeanan pasal 86 ayat ( l a)c dan Undang-Undang Cukai pasal 3 9 ayat ( l a)c .
67) Mengkaji dan menyetujui rekomendasi perlu/ tidaknya diterbitkan Surat l Peringatan I/ Surat Peringatan II.
68) Mengkaji dan menyetujui rekomendasi perlu/ tidaknya dibuat konsep surat dan/atau be rita acara penolakan danfatau tidak membantu kelancaran audit dalam hal Auditee atau wakilnya menolak untuk diaudit atau menolak membantu kelancaran audit.
69 ) Mengkaji dan menyetujui rekomendasi perlu/ tidaknya dilakukan prosedur konfinnasi secara lisan dan/ atau tertulis kepada pihak ketiga.
70) Memeriksa keadaan kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang- � Undang Kepabeanan pasal 8 6 ayat ( l a)c dan Undang-Undang Cukai pasal 39 ayat ( l a)c
71 ) Mengisi dan menandatangani formulir pakta integritas. I 72) Menyetujui dan menandatangani usulan perpanjangan periode audit.
73 ) Menyetujui dan menandatangani konsep permohonan jangka waktu penyelesaian audit (perpanjangan pertama) .
74) Menyetujui dan menandatangani konsep permohonan jangka waktu penyelesaian audit (perpanjangan kedua) .
7 5) Menyetujui dan menandatangani konsep permohonan jangka waktu penyelesaian audit (lebih dari 9 bulan) .
-- --- - ----- - ----- ---
perpanjangan l perpanjangan l perpanjangan
. (TIAP) - · . -- 5
Daftar Hadir
Berita Acara
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Kertas Kerj a
Formulir
Surat
Sur at
Surat
Surat
ANGKA KREDIT . PELAKSANA
.. 6 .·' 7
I 0 ,040 PBC Muda
0 , 0 1 0 PBC Muda I 0 ,020 PBC Muda
I 0 ,020 I PBC Muda
0 ,020 PBC Muda
I 0 ,020 PBC Muda
I 0 ,030 I PBC Madya
I 0 ,0 1 5 I PBC Madya
0 ,030 PBC Madya
I 0 ,030 PBC Madya
0 ,030 I PBC Madya
0 , 030 I PBC Madya
f
NO UN SUR SUB UNSUR
1 " 2 3
I I I
I I
�·:t� .:�:- �=i } �:���\ ���- ! . , -\ -
�--:;?�fj�·_;: ' M !:: !\TER.l KcU.L.N GAN R !::? U 3 U K J!\)CJOt'I! E S iA
- 1 9 -
. . '." . -- ·
SATUAN HASIL BUTIRKEGIATAN · ..
,· _ . - ·.· ('flAP) · .
4 . . : 5 76) Menyetujui dan menandatangani permohonan perpanjangan batas waktu l Sur at
penyerahan data audit dalam hal Auditee mengajukan permohonan.
77) Menyetujui dan menandatangani konsep Surat Peringatan I . I Sur at
78) Menyetujui dan menandatangani konsep Surat Peringatan II. I Surat
79 ) Menetapkan ruang lingkup audit. I Kertas Kerja
80 ) Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan audit dalam bentuk konsultasi Kertas Kerja di dalam pelaksanaan audit kepada PTA dan Ketua Auditor.
8 1 ) Mengevaluasi realisasi RKA. I Kertas Kerja
82) Mengevaluasi realisasi pelaksanaan audit sesuai program audit yang telah l Kertas Kerja ditentukan.
83 ) Membuat berita acara serah terima pekerj aan dilampiri laporan kemajuan Surat/ audit terakhir kepada Direktur AuditjKepala Kanwil/Kepala Kantor Berita Acara Pelayanan Utama dalam hal terjadi pelimpahan tugas tim audit.
84) Menyetujui dan menandatangani BAPA dalam hal penghentian audit. Berita Acara
85 ) Mengikuti presentasi DTS. I Daftar Hadir
8 6 ) Menyetujui dan menandatangani DTS. I Kertas Kerj a
87 ) Melaksanakan pembahasan akhir temuan sementara hasil audit. I Daftar Hadir
S8 ) Menyetujui dan menandatangani surat permohonan penelaahan hasil Surat pembahasan akhir dalam hal diperlu�an.
89) Menghadiri rapat penelaahan atas risalah pembahasan akhir, dalam hal l Daftar Hadir diperlukan.
9 0 ) Menyetujui dan menandatangani BAHA. I I Berita Acara
ANGKA " KREDIT . .
6
I 0 , 0 1 5
I 0 , 0 1 5
I 0 , 0 1 5
I 0 ,030
0 ,0 6 0
0 ,060
0 ,0 6 0
0 ,0 3 0
0 ,0 3 0
0 ,060
0 ,6 6 0
0 ,0 6 0
0 ,030
0 ,0 3 0
0 ,030
I I
' · . -
- PELAKSANA . ·
- � .
.. _: 7 - . I PBC Madya I
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
I PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
PBC Madya
I PBC Madya
I PBC Madya
�
NO UN SUR SUB UNSUR -
1 2 3
I I
I I I I
I III. Pencegahan
' A. Pengolahan informasi
dan penyidikan B. Pelaksanaan penyidikan
:::TZ
�-]1 l,f: ::: t�icr\i K::: UANG . .!:.J� r;. ::: ? U 3 L l K i t� D O � ::: s L::..
- 20 -
- - -- · . ·. '
BUTIR KEGIATAN - SATUAN BASIL
· - · - -
· .
3 .
-
. . -.
. '
.. - .
4 - -
. . ·.
. .. ' _ · . . . . ·
9 1 ) Memberikan keputusan perlu /tidaknya dilakukan kegiatan memeriksa keadaan kegiatan usaha Auditee sesuai dengan Undang-Undang Kepabeanan pasal 86 ayat ( l a)c dan Undang-Undang Cukai pasal 39 ayat ( l a)c .
92) Memberikan keputusan perlujtidaknya diterbitkan Surat Peringatan I / Surat Peringatan II.
93 ) Memberikan keputusan perluj tidaknya dibuat konsep surat dan/atau berita acara penolakan dan/ a tau tidak membantu kelancaran audit dalam hal Auditee atau wakilnya menolak untuk diaudit a tau menolak membantu kelancaran audit.
'
94) Memberikan keputusan perlu / tidaknya dilakukan prosedur konfirmasi l secara lisan dan/ atau tertulis kepada pihak ketiga.
Pelaporan Audit: I 1 ) Menyusun Laporan Hasil Audit (LHA) . I 21 Memeriksa dan menandatane:ani LHA. I 3 ) Menyetujui dan menandatangani LHA. I
Menganalisa dan menyajikan data dan informasi
1 . I
2 .
3 .
I 4 .
Persiapan penyidikan
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan Surat Perintah Tugas Penyidikan l dan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan.
Memange:il saksi
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan SP I SM
Memanggil Tersangka . -
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan SP/ SM
Memeriksa Tersangka -- - --- ---
I
I
(TIAP)
5 .•
Surat
Sur at
Surat
Surat
Laporan
Laooran
Laporan
Laporan
Surat
Surat
Sur at
ANGKA PELAKSANA KREDIT -- - -
6 7
0 , 0 3 0 PBC Madya
I 0 , 0 3 0 I PBC Madya
0 , 0 3 0 PBC Madya
0 , 0 3 0 PBC Madya
I 0 ,480 I PBC Pertama
I 0 .700 I PBC Muda I I 0 ,450 PBC Madya
I 0 , 0 1 3 PBC Pertama
I I 0 , 0 1 4 I PBC Muda
I 0 ,0 1 1 PBC Muda
I I I 0 , 0 1 I PBC Muda
I
�
NO UN SUR SUB UNSUR
1 2 3
..::-n
�-� . ·��€Si ... �: :: .
f,t; E t--.1-:- t: ::\ ! K E U .LJ� G . .!...�� � � ? U 3 L I K i N DO r\ C S ! :!:,
- 2 1 -
BUTIR KEGiATAN-SATUAN HASIL
-
4_
Menyediakan Penasehat Hukum
5 - I Menangkap Tersangka
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan Surat Perintah Penangkapan
6 . I Menahan Tersangka
7 .
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan Surat Perintah Penahananj Surat Perintah Pengalihan Jenis Tahananj Surat Perintah Penangguhan Penahananj Surat Perintah Pengeluaran Tahanan/ Surat Perintah Perpanjangan Penahanan/ Surat Penitipan Tahanan.
Melakukan penggeledahan
I I I
I Mengevaluasi konsep dan menerbitkan Penggeledahan/ Surat Perintah Penggeledahan.
Surat Permintaan Ijin l 8 .
9 .
Melakukan penyitaan
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan Surat Permintaan Ijin Surat Perintah Penyitaan/ Laporan Telah Dilakukan Penyitaan.
Melelang barang bukti
Penyitaanj I Mengevaluasi konsep dan menerbitkan Surat Permintaan Ijin Pelelangan/ Surat Perintah Pelelangan/ Penetapan Harga Limit Pelelangan.
1 0 . I Melak'Ukan pemberkasan
1 1 .
I 1 2 .
Mengevaluasi d an menyetujui resume
· Mengirim berkas perkara, tersangka dan barang bukti
Mengevaluasi konsep dan menerbitkan. Surat Pengantar Pengiriman Berkas l Perkara/ Surat Pengiriman Tersangka dan Barang Bukti
I Menghentikan penvidikan I
('riAP) >
Surat
Surat
Surat
Sur at
Surat
Sur at
Laporan
Surat
- -- - · · -: :
- ANGKA KREDIT PELAKSANA
_._
6 7 0 ,04 I PBC Muda I
I I 0 , 0 1 4 I PBC Muda
0 , 0 1 2 PBC Muda
I 1
I 0 , 004 I PBC Muda
I I 0 ,009 I PBC Muda
I I
� PBC Muda
-j 0 ,05 I 1
PBC Muda
0 , 0 1 2 1 PBC Muda
i
�
" ' . . . ·------
NO UN SUR SUB UNSUR
1 2 3 I
I 1 3 .
I I 14 . I IV. I Pengembang- A. Pembuatan karya tulis 1 . I
an profesi dan/ a tau karya ilmiah di
bidang kepabeanan dan cukai
2 .
3 .
4 . I
�
-�__,��.�-&� .. ��: .} ��� -; ;��""i! . /�� {�. '"'$i���;_;: , .-
1/: t: t--i T C: ::Z i Kt: U . .\N GAt� K E ? U B L ! K ! N DO h! = S � A
- 22 -
. . . . . - . .. . . . . . BUTIR KEGIATAN
. - - · - . . . SATUAN HASIL (TIAP)
· · .
· .. ' . 4 s ·
1 ) Mengevaluasi konsep dan Menerbitkan Surat Penetapan/ Surat l Surat Penghentian Penyidikan
2) Mengevaluasi dan menyetujui resume I Laporan
Melakukan gelar perkara I Mengevaluasi dan menvutuiui resume I Laooran
Menghadapi praperadilan I Mengevaluasi dan menyetujui jawaban gugatan Laporan
Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai, dan l atau evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai yang dipublikasikan:
1 ) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional I Buku
2 ) dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Naskah
Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai, dan ! atau evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai yang tidak dipublikasikan:
1 ) dalam bentuk buku I Buku
2) dalam bentuk makalah I Makalah
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasill gagasan sendiri di bidang kepabeanan dan cukai yang dipublikasikan:
l l dalam bentuk buku vane: diterbitkan dan diedarkan secara nasional I Buku
2) dalam majalah ilmiah yang diakui ?�eh LIPI Naskah
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang kepabeanan dan cukai yang tidak dipublikasikan:
. . " ANGKA .� .. .. PELAKSANA KREDIT .
6 . . . . 7
I 0 , 0 1 5 PBC Muda
0 ,05 I PBC Muda
I I 0 .03 PBC Muda
I 0 ,055 PBC Muda
I I I 1 2 ,5 Semua Jenjang
6 I Semua Jenjang I
I 8 Semua Jenjang
4 Semua Jenjang
I 8 I Semua Jeniane:
4 Semua Jenjang
I �
NO UN SUR
1 2
I I I I i I I I
I V. Penduh.'Ung
Kegiatan Pemeriksa Bea dan Cukai
I
SUB UNSUR
3
I B. Perumusan pedoman l . I
1 )
2)
- -. - -
-�;-:-�
�),,;� ·��--e::;"'; .. �� '
tvi t:. �-i T E R I KEU.t.,N G.L-8 K C ? U 6 L l K � N DC} � E S L�.
- 23 -
.- . , :
.BUTIR KEGiATAN .• •
. :· c
_ - 4 dalam bentuk buku
dalam bentuk makalah
Bersifat pembaharuan
SATUAN HASIL - - {TIAP)
..
' -�-- 5 . I Buku
I Makalah
Pedoman
pengembangan sistem
kepabeanan dan cukai I 2 . I Bersifat penyempurnaan I Pedoman
C. Penerjemahanl I l . Menerjemahkanlmenyadurkan buku a tau karya ilmiah di bidang l penyaduran buku dan kepabeanan dan cukai yang dipublikasikan:
atau karya ilmiah I 1 ) dalam bentuk buku vane: diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku
2) dalam majalah ilmiah yang diakui o1eh LIPI I Naskah
2 . Menerjemahkanlmenyadurkan buku a tau karya ilmiah di bidang \ keoabeanan dan cukai vane: tidak dioublikasikan:
1 ) dalam bentuk buku Buku
2) dalam bentuk makalah Makalah
A. Pengajarl pe1atih di Mengajarlmelatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai dibidang kepabeanan dan Jam
bidang kepabeanan dan cukai
cukai
B. Peran serta dalam Mengikuti seminarllokakaryalkonferensi sebagai:
seminar I lokakaryal l. I Pemrasaran I Kali konferensi
2 . Moderator I pembahas I nara sumber Kali
3 . I · Peserta Kali
C. Keanggotaan dalam Menjadi anggota organisasi profesi di: . - I organisasi profesi
I L Tingkat InternasionaliNasional sebagai: I I I I I 1 ) Pengurus Aktif Tahun
I I I I I I I I I
I
I I
ANGKA KREDIT'
6
7
3 , 5
2 , 5
1 ,5
7
3 , 5
3 ,5
1 ,5
. .
0 ,030
3
2
1
l
PELAKSANA . .
7
I Semua Jenjang
I Semua Jenjang
Semua Jenjang
I Semua Jenjang
I I Semua Jeniang
I Semua Jenjang
I Semua Jenjang I Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
I Semua Jenjang
I I Semua Jenjang
t
NO UN SUR
1 2
I I I I
I I I
I I I I I I I
SUB UNSUR
3
D. Keanggotaan dalam Tim I Penilai Jabatan
Fungsional Pemeriksa I E. Perolehan piagam
kehormatan
F. Perolehan gelar
kesarj anaan lainnya
2 .
I 2 )
M ENTE R ! KE UAN GAN R E P U B L I K I N D O N ESiA
- 24 -
BUTIR KEGIATAN
4
Anggota Aktif
I Tingkat Propinsi
I 1 ) Pengurus Aktif
I 2) Anggota Aktif
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai secara aktif
Memperoleh penghargaanjtanda j asa S atya Lancanan Karya Satya:
l . 3 0 (tiga puluh tahun)
2 . 2 0 (dua puluh tahun)
3 . 1 0 (sepuluh tahun)
Memoeroleh gelar kesarianaan lainnva vang tidak sesuai dengan bidang tugas:
l . Doktor
2 . Pasca Sarj ana (S2)
3 . S arj ana (S 1 ) / Diploma IV (DIV)
SATUAN HASIL (TIAP)
5
I Tahun
I I Tahun
Tahun
Tahun
I I Tanda jasa
I Tanda j asa
Tanda j asa
I I Gelar / Ijazah
Gelar/Ijazah
I Gelar j ijazah
ANGK.A KREDIT PELAKSANA
6 7
0 , 5 I Semua Jenjang
I I 0 ,2 5 I Semua Jenjan!?;
I 0 , 1 5 I Semua Jenjang
0 , 5 I Semua Jenjang
I 3 I Semua Jenjang
I 2 I Semua Jenjang
I 1 I Semua Jenjang
I 1 5 I Semua Jenjang
I 1 0 Semua Jenjang
I 5 I Semua Jenjang
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK IND ONESIA,
ttd .
M UHAMAD CHATIB BASRI
I I
I
I I
·� �. , \ I /�: :
• M F f,JTU l i i\ F : lJ .II. f, l Cl!\ f\1 fi i: P U I I I . I f< l f\I DO N C1 1 /\
LAMPIRAN II PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 1 8 4 / PMK. 04 / 2 0 1 4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA B EA DAN CUICAI DAN ANGICA KREDITNYA
TATA CARA PENGAJUAN USULAN KENAIKAN JENJANG JABATAN DAN PANGKAT PEMERIKSA BEA DAN CUI<AI
A. Tata Cara Pengajuan Usulan Kenaikan Jenjang Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai :
1 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai menenma Penetapan Angka Kredit (PAK) Pemeriksa Bea dan Cukai yang angka kreditnya sudah memenuhi untuk naik jenjang jabatan, untuk disampaikan kepada unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan .
2 . Berdasarkan PAK tersebut, unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan memeriksa pemenuhan :
a . masa kerj a jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai yang dipertimbangkan naik pangkat sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam j abatan terakhir;
b. Angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan jenj ang j abatan setingkat lebih tinggi; dan
c . nilai Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) atau Sasaran Kerj a Pegawai (SKP) Pemeriksa Bea dan Cukai dalam 1 (satu) tahun terakhir minimal setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik.
3 . Dalam hal persyaratan sebagaimana pada angka 2 telah dipenuhi, unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan mengajukan usulan kenaikan jenjang jabatan secara hirarki kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk dilengkapi dengan :
a . fotocopy PAK;
b . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Jenjang Jabatan terakhir;
c. fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir;
d. fotocopy D P3 / SKP dalam 1 (satu) tahun terakhir; danj atau
e . foto copy bukti telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan penJenJ angan (tanda tamat pendidikan dan pelatihan) atau UJ l kompetensi yang dipersyaratkan .
4 . Menteri atau pej abat yang ditunjuk menerima dan meneliti berkas usulan kenaikan jenj ang j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
5 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan cJabatan Fungsional mengena1 kenaikan jenj ang j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
M ENTE R I KE UANGAN R E P U B L I K I N D O N ES I A
- 2 -
6 . Menteri atau pej ab at yang ditunjuk menandatangani dan menerbitkan
Surat Keputusan Kenaikan Jenj ang Jabatan , dan menyampaikan petikan
kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta salinan kepada
Sekretaris D irektorat Jenderal , atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai
yang bersangkutan dan pej abat lain yang dipandang perlu .
B . Tata Cara Pcngajuan U sulan Kcnaikan Pangkat Pemeriksa B c a dan C ukai :
1 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai menerima PAK Pemeriksa B e a
d a n Cukai yang angka kreditnya sudah memenuhi untuk naik pangkat,
untuk disampaikan kepada unit kepegawaian pada unit kerj a Pemeriks a
Bea d a n Cukai yang bersangkutan .
2 . Berdasarkan PAK tersebut, unit kepegawaian pada unit kerj a Pemeriks a
B e a d a n Cukai yang bersangkutan melakukan penelitian :
a . masa ke1j a pangkat sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam
pangkat terakhir;
b. Angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi ; dan
c. nilai DP3 atau S KP Pemeriksa Bea dan Cukai dalam 2 (dua) tahun
terakhir minimal setiap unsur sekurang-kurangnya bcrnilai baik .
3 . Dalam hal persyaratan sebagaimana pada angka 2 telah dipenuhi , unit
kepegawaian pada unit ke1j a Pcmeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan
mengaj ukan u sulan kenaikan pangkat secara hirarki kepada pej abat yang
berwenang untuk menetapkan kenaikan pangkat se suai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dilengkapi dengan :
a . Asli PAK;
b . Fotocopy Surat Keputusan Kcnaikan Jenj ang Jabatan terakhir;
c. Fotocopy Surat Keputusan Kcnaikan Pangkat terakhir;
d. Fotocopy D P3 / S KP 2 (dua) tahun terakhir; danj atau
e . Fotocopy ij in melanjutkan sckolah di luar j am kedinasan dan ij azah
yang telah dilegalisir oleh pej abat berwenang apabila terdapat
pcnye suaian pcndidikan .
4 . Pcnyelesaian u sulan kenaikan pangkat Pemeriksa Bca dan Cukai
dilaksanakan se suai dcngan ketentuan peraturan perundang-un dan gan
mengcnai kenaikan pangkat Pcgawai Negcri Sipil .
M ENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N D O NESIA,
ttd .
MUHAMAD CHATIB BASRI
M E r� n: n l I< E U /\N Ci /\ N R E P U 8 LI I<. I N D O N F:� ; I /\
LAMPIRAN III PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 1 8 4 / PMK. 04 / 20 1 4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA
TATA CARA PENGAJUAN USULAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT PEMERIKSA BEA DAN CUKAI
I . Tata Cara Pengajuan Usulan dan PAK Pemeriksa Bea dan Cukai :
A . Pemeriksa Be a dan Cukai Madya di lingkungan Direktorat J enderal Be a dan Cukai :
1 . Pemeriksa Bea dan Cukai Madya mengajukan surat usulan PAK dilampiri dengan ·Daftar Usulan PAK (DUPAK) , Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK) dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan kepada Direktur Jenderal melalui atasan langsung yang bersangkutan .
2 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai Madya memeriksa kesesuaian berkas usulan PAK antara DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, dalam hal sesuai , DUPAK dan SPMK ditandatangani .
3 . Atasan langsung meneruskan usulan . PAK kepada Direktur Jenderal melalui Sekretaris Direktorat Jenderal setelah dilakukan penandasahan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan oleh unit kepegawaian yang bersangku tan .
4 . Sekretaris Direktorat Jenderal menyampaikan usulan PAK kepada Tim Penilai Direktorat Jenderal melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal untuk dilakukan penilaian Angka Kredit.
5. Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal menerima usulan PAK dan memeriksa kelengkapan berkas :
a . DUPAK dan SPMK yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan; dan
b . bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan yang telah ditandasahkan oleh unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai Madya.
6 . Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal melakukan verifikasi dan pemeriksaan pendahuluan atas kesesuaian penghitungan Angka Kredit yang diusulkan dalam DUPAK dengan bukti pendukung .Pelaksanaan butir kegiatan, selanjutnya meneruskan usulan PAK kepada Tim Penilai Direktorat J enderal .
7 . Tim Penilai Direktorat Jenderal melakukan pemeriksaan, penilaian, dan penghitungan pelaksanaan butir kegiatan yang diusulkan dalam DUPAK dan SPMK beserta kesesuaiannya dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan .
8 . Hasil pemeriksaan, penilaian dan perhitungan pelaksanaan butir kegiatan dituangkan dalam Berita Acara Penilaian Angka Kredit (BAPAK) yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai Direktorat Jenderal yang hadir, dengan ketentuan :
M L N T E I 1 1 I < F U /\ N C /\ 1\J 11 F :P U B U I< I N DO !' I F S I /\
- 2 -
a. Dalam hal Tim Penilai Direktorat Jenderal tidak menyetujui usulan PAK, berkas usulan disampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal untuk dikembalikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai Madya melalui atasan langsung yang bersangkutan; atau
b. Dalam hal Tim Penilai Direktorat Jenderal menyetujui usulan PAK :
1 ) terhadap us ulan Pemeriksa Be a dE:m Cukai Madya yang dapat dipertimbangkan naik pangkat, berkas usulan dilampiri BAPAK disampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal; atau
2) terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai Madya yang belum dapat dipertimbangkan naik pangkat, Tim Penilai Direktorat Jenderal menyampaikan Nota Pemberitahuan yang telah ditanda tangani oleh Ketua Tim kepada Sekretaris Direktorat Jenderal melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal , untuk dikirimkan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai Madya melalui atasan langsung yang bersangkutan .
9 . Sekretaris Direktorat Jenderal menerima berkas usulan PAK dilampiri BAPAK dari Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal , selanjutnya mengajukan us ulan PAK kepada Direktur J enderal .
1 0 . Direktur Jenderal dapat meminta keteranganj bukti pendukung tambahan pelaksanaan butir kegiatanj informasi lain terkait usulan PAK Pemeriksa Bea dan Cukai Madya.
1 1 . Direktur Jenderal menandatangani PAK bagi Pemeriksa Bea dan Cukai Madya yang dapat dipertimbangkan untuk naik pangkat .
12 . Angka Kredit yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan oleh Pemeriksa Bea dan Cukai Madya yang bersangku tan .
1 3 . Asli PAK disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan tembusan disampaikan kepada:
a . Pemeriksa Bea dan Cukai Madya yang bersangkutan;
b. Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai Madya yang bersangkutan;
c. Sekretaris Direktorat Jenderal;
d . Sekretaris Tim Penilai Direktorat Jenderal;
e . Kepala Kantor Wilayah; dan/ a tau
f. Pej abat lain yang dipandang perlu .
B . Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana sampai dengan Pemeriksa Bea dan Cukai Penyelia, dan Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama sampai dengan Pemeriksa Bea dan Cukai Muda:
8 . 1 . Pemeriksa Bea dan Cukai di lingkungan Kantor Pusat:
.: ._, ., ,. , · \ ;( ' " ,I ' ' · . "��N��· r,;�,.i. #
• : j •
M E N TC I 1 1 I <UJ/IJ-I Ci /\ N n E P L J D L I I< l f\J il O I'J F S I /\
- 3 -
1 . Pemeriksa Bea dan Cukai mengajukan surat usulan PAK dilampiri dengan DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal melalui atasan langsung yang bersangkutan .
2 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai memeriksa kesesuaian berkas usulan PAK antara DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, dalam hal sesuai , DUPAK dan SPMK ditandatangani .
3 . Atasan langsung meneruskan usulan PAK kepada Sekretaris Direktorat Jenderal melalui Kepala Bagian Kepegawaian atau Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian setelah dilakukan penandasahan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan oleh unit kepegawaian yang bersangku tan .
4 . Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian menyampaikan usulan PAK kepada Tim Penilai Sekretariat melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal untuk dilakukan penilaian Angka Kredit.
5 . Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal menerima usulan PAK dan memeriksa kelengkapan berkas :
a . DUPAK dan SPMK yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan; dan
b . bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan yang telah ditandasahkan oleh unit kepegawaian pada unit kerj a Pemeriksa Bea dan Cukai .
6 . Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal melakukan verifikasi dan pemeriksaan pendahuluan atas kesesuaian penghitungan Angka Kredit yang diusulkan dalam DUPAK dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, selanjutnya meneruskan usulan PAK kepada Tim Penilai Sekretariat.
7 . Tim Penilai Sekretariat melakukan pemeriksaan, penilaian dan penghitungan pelaksanaan butir kegiatan yang ·diusulkan dalam DUPAK dan SPMK beserta kesesuaiannya dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan .
8 . Hasil pemeriksaan, penilaian dan perhitungan pelaksanaan butir kegiatan dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai Sekretariat yang hadir, dengan ketentuan :
a . Dalam hal Tim Penilai Sekretariat tidak menyetujui usulan PAK, berkas usulan disampaikan kepada Kepala Bagian Kepegawaian atau Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal untuk dikembalikan kepada
M E N lT il i i\ElJMK\ 1\ N ll E P U H L I I< l f\J O O r,J [ �l l f\
- 4 -
Pemeriksa Bea dan Cukai melalui atasan langsung yang bersangkutan; atau
b . Dalam hal Tim Penilai Sekretariat menyetujui usulan PAK:
1 ) terhadap usulan Pe.meriksa Bea dan Cukai yang dapat dipertimbangkan naik jenjang jabatan dan / atau naik pangkat, berkas usulan dilampiri BAPAK disampaikan kepada Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal ; a tau
2) terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang belum dapat dipertimbangkan naik jenjang jabatan dan / atau naik pangkat, Tim Penilai Sekretariat menyampaikan Nota Pemberitahuan yang telah ditanda tangani oleh Ketua Tim kepada Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal un tuk dikirimkan kepada Pemeriksa Be a dan Cukai melalui atasan langsung yang bersangkutan .
9. Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian menerima berkas usulan PAK dilampiri BAPAK dari Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal , selanjutnya mengajukan usulan PAK kepada Sekretaris Direktorat Jenderal .
1 0 . Sekretaris Direktorat Jenderal dapat meminta keterangan j bukti pendukung tambahan pelaksanaan butir kegiatan/ informasi lain terkait U:sulan PAK Pemeriksa Bea dan Cukai .
1 1 . Sekretaris Direktorat Jenderal menandatangani PAK bagi Pemeriksa Bea dan Cukai yang dapat dipertimbangkan naik j enj ang j abatan danj atau naik pangkat.
12 . Angka Kredit yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan oleh Pemeriksa Bea .dan Cukai yang bersangkutan .
1 3 . Asli PAK disampaikan kepada Kepala B KN dan tembusan disampaikan kepada:
a . Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan;
b . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan;
c. Sekretaris Direktorat Jenderal ;
d . Sekretaris Tim Penilai Direktorat Jenderal ; dan / a tau
e . Pejabat lain yang dipandang perlu .
8 .2 . Pemeriksa Bea dan Cukai di lingkungan Kantor Wilayah :
1 . Pemeriksa Bea dan Cukai mengajukan surat usulan PAK dilampiri dengan DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir
_;' : \ ,.
� ' \ .. ;:
r , i,, .. ·
M E N T L I{ I I < C. l J /\f'J CI /\ f\J n E P LJ I3 Li f\ l f\J IJ O N E �� It'\
- 5 -
kegiatan kepada Kepala Kantor Wilayah melalui atasan langsung yang bersangkutan .
2 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukaij Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai memeriksa kesesuaian berkas usulan PAK antara DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, dalam hal sesuai, DUPAK dan SPMK ditandatangani .
3 . Atasan langsung/ Kepala Kantor Penga'wasan dan Pelayanan Bea dan Cukai meneruskan usulan PAK kepada Kepala Kantor Wilayah melalui Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian setelah dilakukan penandasahan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan oleh unit kepegawaian yang bersangkutan .
4 . Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian menyampaikan usulan PAK kepada Tim Penilai Wilayah melalui Sekretariat Tim Penilai Wilayah untuk dilakukan penilaian Angka Kredi t .
5 . Sekretariat Tim Penilai Wilayah menerima usulan PAK dan memeriksa kelengkapan berkas :
a . DUPAK dan SPMK yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan; dan
b . bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan yang telah ditandasahkan oleh unit kepegawaian pada unit kerj a Pemeriksa Bea dan Cukai .
6 . Sekretariat Tim Penilai Wilayah melakukan verifikasi dan pemeriksaan pendahuluan atas kesesuaian penghitungan Angka Kredit yang diusulkan dalam DUPAK dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, selanjutnya meneruskan usulan PAK kepada Tim Penilai Wilayah .
7 . Tim Penilai Wilayah melakukan pemeriksaan, penilaian dan penghitungan pelaksanaan butir kegiatan yang diusulkan dalam DUPAK dan SPMK beserta kesesuaiannya dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan .
8 . Hasil pemeriksaan, penilaian dan perhitungan pelaksanaan butir kegiatan dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai Wilayah yang hadir, dengan ketentuan :
a . Dalam hal Tim Penilai Wilayah tidak menyetujui usulan PAK, berkas usulan disampaikan kepada Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Wilayah untuk dikembalikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai melalui atasan langsung yang bersangkutan; atau
b . Dalam hq_l Tim Penilai Wilayah menyetujui usulan PAK:
!;r : . --'Jr� . . ' c \'fj >, . · · ' .j ' '· \ .
. . ·���·�� ..... .;� , ,
M F: N TIT! I I< C U /\ f\J U /\ 1\J llE:P l J !l L I I< l f\J f ) O I\J f: �; ! /\
- 6 -
1 ) terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang dapat dipertimbangkan naik jenjang jabatan dan/ a tau naik pangkat, berkas usulan dilampiri BAPAK disampaikan kepada Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Wilayah; atau
2 ) terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang belum dapat dipertimbangkan naik jenjang jabatan dan / atau naik pangkat, Tim Penilai Wilayah menyampaikan Nota Pemberitahuan yang telah ditanda tangani oleh Ketua Tim kepada Kepala B agian Umum atau Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Wilayah untuk dikirimkan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai melalui atasan langsung yang bersangku tan .
9. Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian menerima berkas usulan PAK dilampiri BAPAK dari Sekretariat Tim Penilai Wilayah, selanjutnya mengajukan usulan PAK kepada Kepala Kantor Wilayah .
1 0 . Kepala Kantor Wilayah dapat meminta keteranganj bukti pendukung tambahan pelaksanaan butir kegiatan j informasi lain terkait usulan PAK Pemeriksa Bea dan Cukai .
1 1 . Kepala Kantor Wilayah menandatangani PAK bagi Pemeriksa Bea dan Cukai yang dapat dipertimbangkan naik j enj ang j abatan dan / a tau naik pangkat.
1 2 . Angka Kredit yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan oleh Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan .
1 3 . Asli PAK disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional B KN dan tembusan disampaikan kepada:
a . Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan;
b . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan ;
c. Sekretaris Direktorat Jenderal ;
d . Kepala Kantor Wilayah;
e . Sekretaris Tim Penilai Wilayah; dan/ atau
f. Pej abat lain yang dipandang perlu .
B . 3 . Pemeriksa Bea dan Cukai di lingkungan Kantor Pelayanan Utama:
1 . Pemeriksa Bea dan Cukai mengajukan surat usulan PAK dilampiri dengan DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan kepada Kepala Kantor Pelayanan Utamaj atasan langsung yang bersangkutan.
• • • , ! i .
M [ N T E n i i<EUANGAN n E P UBL II< INDONESIA
- 7 -
2 . Kepala Kantor Pelayanan Utama/ atasan langsung Pemeriksa B e a dan Cukai memeriksa kesesuaian berkas usulan PAK antara DUPAK, SPMK dan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, dalam hal sesuai, DUPAK �an SPMK ditandatangani .
3 . Kepala Kantor Pelayanan Utamaj atasan langsung meneruskan usulan PAK kepada Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian .
4 . Setelah dilakukan penandasahan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, Kepala Bagian Umum atau Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian menyampaikan usulan PAK kepada Tim Penilai Pelayanan Utama melalui Sekretariat Tim Penilai Pelayanan Utama untuk dilakukan penilaian Angka Kredit .
5 . Sekretariat Tim Penilai Pelayanan Utama menerima usulan PAK dan memeriksa kelengkapan berkas :
a . DUPAK dan SPMK yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan; dan
b . bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan yang telah ditandasahkan oleh unit kepegawaian .
6 . Sekretariat Tim Penilai Pelayanan Utama melakukan verifikasi dan pemeriksaan pendahuluan atas kesesuaian penghitungan Angka Kredit yang diusulkan dalam DUPAK dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan, selanjutnya meneruskan usulan PAK kepada Tim Penilai Pelayanan Utama.
7 . Tim Penilai Pelayanan Utama melakukan pemeriksaan, penilaian dan penghitungan pelaksanaan butir kegiatan yang diusulkan dalam DUPAK dan SPMK beserta kesesuaiannya dengan bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan .
8 . Hasil pemeriksaan, penilaian dan perhitungan pelaksanaan butir kegiatan dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai Pelayanan Utama yang hadir, dengan ketentuan :
a . Dalam hal Tim Penilai Pelayanan Utama tidak menyetujui usulan PAK, berkas usulan disampaikan kepada Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Pelayanan Utama untuk dikembalikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan .
b . Dalam hal Tim Penilai Pelayanan Utama menyetujui usulan PAK :
1 ) terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang dapat d ipertimbangkan naik jenjang jabatan dan/ atau naik pangkat, berkas usulan dilampiri BAPAK disampaikan kepada Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi
M HJT Di l I<EU/\NGAN REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
kepegawaian melalui Sekretariat Tim Penilai Pelayanan Utama; a tau
2) terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang belum dapat dipertimbangkan naik jenjang jabatan dan/ atau naik pangkat, Tim Penilai Pelayanan Utama menyampaikan Nota Pemberitahuan yang telah ditanda tangani oleh Ketua Tim kepada Kepala Bagian Umum atau Pej abat eselon III yang
. membidangi kepegawaian melalui Sekretariat Tim Pelayanan Utama untuk dikirimkan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangku tan .
9. Kepala Bagian Umum atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian menerima berkas usulan PAK dilampiri BAPAK dari Sekretariat Tim Penilai Pelayanan Utama, selanjutnya mengajukan usulan PAK kepada Kepala Kantor Pelayanan Utama.
1 0 . Kepala Kantor Pelayanan Utama dapat meminta keterangan / bukti pendukung tambahan pelaksanaan butir kegiatanj informasi lain terkait usulan PAK Pemeriksa Bea dan Cukai .
1 1 . Kepala Kantor Pelayanan Utama menandatangani PAK bagi Pemeriksa Bea dan Cukai yang dapat dipertimbangkan naik jenjang j abatan dan / atau naik pangkat .
1 2 . Angka Kredit yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Utama bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan oleh Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan .
1 3 . Asli PAK disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional B KN dan tembusan disampaikan kepada:
a. Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan;
b . Sekretaris Direktorat Jenderal ;
c. Kepala Kantor Pelayanan Utama;
d. Sekretaris Tim Penilai Pelayanan Utama; dan / a tau
e . Pejabat lain yang dipandang perlu .
II . Tata Cara Pengajuan Usulan dan PAK Untuk Pengangkatan Pemeriksa Bea dan Cukai
1 . Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian di Kantor Pusat Direktorat Jenderal · Bea dan Cukai mengajukan usulan PAK pegawai yang akan diusulkan untuk diangkat sebagai Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Direktur Jenderalj Sekretaris Direktorat Jenderal melalui Sekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal dilampiri dengan :
M ENT E R I K E UANGAN R E P U B L I K I N DO N E S IA
- 9 -
a . fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan menj adi Calon Pegawai N e geri Sipil ;
b . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; dan / atau
c. fotocopy Surat Keputusan Pembebasan Sementara D ari J ab atan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai .
2 . S ekretariat Tim Penilai Direktorat Jenderal menerima dan menyiapkan berkas u sulan PAK pegawai yang akan diusulkan untuk diangkat s eb agai Pemeriksa Bea dan Cukai beserta bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan , dan menyampaikan kepada Tim Penilai .
3 . Tim Penilai melakukan pemeriksaan , penilaian dan penghitungan Angka Kredit yang diusulkan beserta ke sesuaiannya dengan bukti pendukung, dengan ketentuan :
a . Tim Penilai D irektorat Jenderal untuk pengu sulan pengangkatan Pemeriksa B e a d an Cukai Madya; atau
b . Tim Penilai S ekretariat untuk pengusulan pengangkatan Pemeriksa B e a dan Cukai Pelaksana sampai dengan Pemeriksa B e a d an Cukai Penyelia, dan Pemeriksa Bca dan Cukai Pertama sampai den gan Pcmeriksa Bea dan Cukai Mud a .
4. H a s i l pemeriksaan, penilaian dan penghitungan Angka Kredit dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai yang hadir . S e lanjutnya berkas usulan dilampiri BAPAK diserahkan kepada pej abat yang akan mcnetapkan Angka Krcdit dalam rangka pengangkatan Pemeriksa B e a dan Cukai melalui Sekretariat Tim Penilai D irektorat Jenderal .
5 . PAK pegawai yang akan dilampirkan dalam pengusulan pengangkatan Pemeriksa B e a dan Cukai , ditandatangani olch :
a . D irektur J enderal , bagi usulan pengangkatan Pemeriksa B e a dan Cukai M adya; atau
b . S e kretaris Direktorat J cnderal , bagi usulan pengangkatan Pemeriks a B e a d a n Cukai Pelaksana sampai dengan Pemeriksa B e a d a n Cukai Penyelia, dan Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama s ampai dengan Pcmeriksa Bea dan Cukai Muda .
M ENTER! KEUANGAN REPUBLIK IND O N E SIA,
ttd .
M UHAMAD CHATIB BASRI
MENTEr� ! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 1 8 4 / PMK.04 / 2 0 1 4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA .BEA DAN CUICAI DAN ANGKA KREDITNYA
TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN TIM PENILAI PEMERIKSA BEA DAN CUKAI
I . Tata Kerj a Tim Penilai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai :
1 . Pej abat yang berwenang menetapkan Angka Kredit atas usul Ketua Tim Penilai dapat mengganti anggota Tim Penilai , apabila yang bersangkutan :
a . Pensiun dari Pegawai Negeri Sipil ; b . Berhalangan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan ; atau
c . Mengundurkan diri .
2 . Dalam hal anggota Tim, Wakil ketua dan Sekretaris ikut dinilai , anggota Tim , Wakil ketua dan Sekretaris yang bersangkutan untuk sementara tidak terlibat melakukan penilaian
3 . Dalam hal Ketua Tim Penilai ikut dinilai , ketua Tim yang bersangkutan untuk sementara waktu tidak terlibat melakukan penilaian dan Ketua Tim Penilai dapat menunjuk Ketua pengganti sementara yang berasal dari anggota Tim .
4 . Penilaian Angka Kredit oleh Tim Penilai dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun sesuai dengan periode kenaikan pangkat :
a . Untuk kenaikan pangkat periode April, penilaian dan penetapan Angka Kredit dilaksanakan selambat lambatnya bulan Januari ;
b . Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, penilaian dan penetapan Angka Kredit dilaksanakan selambat lambatnya bulan Juli .
5 . Penilaian Angka Kredit dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a . Ketua Tim Penilai membagi tugas penilaian kepada anggota Tim Penilai ;
b . Setiap usulan penetapan angka kredit sekurang-kurangnya dinilai oleh dua orang anggota;
c. Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian maka hasil penilaian disampaikan kepada Ketua Tim Penilai ;
d . Pengambilan keputusan dalam sidang penilaian Angka Kredit dilakukan dengan musyawarah mufakat;
e . Dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan suara terbanyak;
f. Sidang penilaian Angka Kredit harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh % n + 1 anggota Tim Penilai , dimana n adalah jumlah seluruh anggota Tim Penilai .
6 . Tim Penilai dapat mengusulkan pembentukan Tim Penilai Teknis kepada pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, yang anggotanya terdiri dari para ahli , baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan .
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDON E S IA
- 2 -
7 . Hasil penilaian Angka Kredit harus dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai yang hadir. Berkas BAPAK diserahkan ke pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit sebagai dasar PAK melalui Sekretariat Tim Penilai .
II . Tata Cara Penilaian Tim Penilai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai :
1 . Tim Penilai menerima berkas usulan PAK dari Sekretariat Tim Penilai antara lain terdiri dari :
a . DUPAK dan SPMK yang telah ditandatangani oleh atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan; dan
b . bukti pendukung pelaksanaan butir kegiatan yang telah ditandasahkan oleh unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai .
2 . Melaksanakan pemeriksaan, penilaian dan penghitungan pelaksanaan butir kegiatan yang diusulkan beserta kesesuaiannya dengan bukti pendukung, meliputi namun tidak terbatas pada penelitian mengenai :
a . kesesuaian j enis butir kegiatan dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan yang berlaku;
b . kesesuaian butir kegiatan dengan jenjang jabatan yang melaksanakannya;
c . kesesuaian butir kegiatan dengan Angka Kreditnya;
d . kesesuaian butir kegiatan dengan bukti fisiknya; dan
e . kesesuaian penghitungan jumlah total Angka Kredit yang dikumpulkan .
3 . Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan, penilaian dan penghitungan pelaksanaan butir kegiatan pada setiap DUPAK yang akan digunakan sebagai bahan sidang Tim Penilai .
4 . Melakukan sidang penilaian Angka Kredit, dan selanjutnya menyusun BAPAK sebagai hasil akhir penilaian .
5 . Dalani. hal Tim Penilai tidak menyetujui usulan PAK, berkas usulan disampaikan kepada pejabat pengusul melalui Sekretariat Tim Penilai untuk dikembalikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai melalui atasan langsung yang bersangkutan .
6 . Dalam hal Tim Penilai menyetujui usulan PAK:
a . terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang dapat dipertimbangkan naik pangkat dan/ atan naik jenjang jabatan, berkas usulan dilampiri BAPAK disampaikan kepada pejabat pengusul melalui Sekretariat Tim Penilai ; atau
M ENT E R ! K E UAN GAN
R E P U B LIK I NDO NESIA
- 3 -
b . terhadap usulan Pemeriksa Bea dan Cukai yang belum dapat dipertimbangkan naik pangkat dan / atau naik jenj ang j abatan , Tim Penilai menyampaikan Nota Pemberitahuan yang telah ditanda tangani oleh Ketua Tim kepada pej abat pengusul melalui Sekretariat Tim Penilai untuk dikirimkan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai melalui atasan langsung yang bersangku tan .
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd .
MUHAMAD CHATIB BASRI
M E N T E R I I< E U A N G AN R EP U B L I I< I N DO N E S I A
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTER! KEUANQAN NOMOR 1 8 4 / PMK. 04/ 20 1 4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN
CUI(AI DAN ANGKA KREDITNYA
TATA CARA PENGANGKATAN DALAM JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN, PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIO NAL
PEMERIKSA BEA DAN CUKAI
A. Tata Cara Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai :
1 . Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang . membidangi kepegawaian di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyusun konsep surat usulan pengangkatan pertama dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk setelah menerima PAK untuk pengangkatan pertama dari pejabat yang berwenang.
2 . Usulan pengangkatan pertama dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai disampaikan kepada Sekretaris Direktur Jenderal dilengkapi dengan :
a . fotocopy Surat Keputusan diangkat menj adi Calon Pegawai Negeri Sipil bagi calon Pemeriksa Bea dan Cukai yang belum pernah mengalami kenaikan pangkat;
b. foto copy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri S ipil terakhir;
c. foto copy DP3 atau SKP dalam 1 (satu) tahun terakhir;
d. foto copy sertifikat/ tanda tamat pendidikan dan latihan fungsional yang dipersyaratkan dan telah dilegalisasi;
e. foto copy bukti lulus uji kompetensi yang dipersyaratkan dan telah dilegalisasi; dan/ atau
f. PAK untuk pengangkatan pertama Pemeriksa Bea dan Cukai .
3 . Sekretaris Direktur Jenderal meneliti usulan pengangkatan pertama dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai, dan menyerahkan berkas usulan pengangkatan kepada Direktur Jenderal .
4 . Setelah menerima usulan dan berkas pengangkatan pertama dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai, Direktur Jenderal menandatangani dan menyampaikan surat usulan kepada Menteri atau pej abat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Pertama dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
5 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenm pengangkatan pertama dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
M E N T E rl i i< E UANGAN Fl E P U B L I I< INDON E S I A
- 2 -
6 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan
Pengangkatan Pertama dalam J abatan Fungsional Pemeriksa Be a dan Cukai
menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikan kepada
Pemeriksa Bea dan · Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan
kepada:
a. Kepala B KN ;
b . Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;
d . Direktur Jenderal ; dan
e . Pej abat lain yang dipandang perlu .
B . Tata Cara Pembebasan Sementara dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai :
B . 1 . Tata Cara Penerbitan Surat Peringatan karena Kekurangan Pencapaian Angka Kredit:
1 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai melakukan monitoring pencapaian Angka Kredit oleh Pemeriksa Bea dan Cukai , dan melaporkan kepada atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai dalam hal sebagai berikut:
a . basil monitoring terhadap :
1 ) Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tk. I golongan ruang II .b sampai dengan Pemeriksa B e a Cukai Penyelia pangkat Penata golongan ruang III . c ; dan
2) Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III . a, sampai dengan Pemeriksa Bea Cukai Madya pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV. b,
yang setelah 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dalam j abatannya belum mengumpulkan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh per seratus) dari total Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaib1n pangkat dan/ a tau jabatan setingkat lebih tinggi;
b . basil monitoring terhadap Pemeriksa Bea dan Cukai Penyelia pangkat Penata Tk. I golongan ruang III .d yang setiap 6 (enam) bulan dalam tiap tahun sejak diangkat dalam jabatannya belum mampu mengumpulkan sekurang-kurangnya 8 (delapan) Angka Kredit dari kegiatan unsur utama; dan
c. basil monitoring terhadap Pemeriksa Bea dan Cukai Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV. c yang setiap 6 (enam) bulan dalam tiap tahun sejak diangkat dalam jabatannya belum mampu mengumpulkan sekurang-kurangnya 1 6 (enam belas) Angka Kredit dari kegiatan unsur utama.
M E I'JTEF! I I <EUANGAN nEPUBLII< INDONESIA
- 3 -
2 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai melaporkan hasil monitoring pencapaian Angka Kredit oleh Pemeriksa Bea dan Cukai dilampiri dengan bukti pendukung kepada Direktur Jenderal u . p . Sekretaris Direktorat Jenderal .
3 . Sekretaris Direktur Jenderal meneliti berkas laporan hasil monitoring pencapaian Angka Kredit oleh Pemeriksa Bea dan Cukai Pemeriksa Bea dan Cukai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku .
4 . Direktur Jenderal u .p . Sekretaris Direktorat Jenderal menandatangani dan menyampaikan Surat Peringatan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang tidak mencapai Angka Kredit yang telah ditentukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum batas waktu pembebasan sementara diberlakukan, melalui atasan langsung yang bersangkutan .
B . 2 . Tata Cara Pembebasan Sementara dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena Tidak Dapat Memenuhi Angka Kredit Yang Ditentukan :
1 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai melakukan monitoring dan inventarisasi pencapaian Angka Kredit oleh Pemeriksa Bea dan Cukai yang telah mendapat Surat Peringatan .
2 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai membuat daftar dan selanjutnya melaporkan kepada atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai yang memiliki kriteria:
· a. Pemeriksa Bea dan Cukai :
1 ) Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tk. l golongan ruang II . b sampai dengan Penyelia pangkat Penata golongan ruang III . c ; atau
2) Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III . a sampai dengan Madya pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV. b ,
yang setelah 5 (lima) tahun dalam jabatannya tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan / atau j abatan setingkat lebih tinggi;
b . Pemeriksa Bea dan Cukai Penyelia pangkat Penata · Tk . I golongan ruang III . d yang dalam tiap tahun sejak diangkat dalam j abatannya belum mampu mengumpulkan 1 0 (sepuluh) Angka Kredit dari kegiatan unsu:r utama; atau
c . Pemeriksa Bea dan Cukai Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV. c yang dalam tiap tahun sej ak diangkat dalam j abatannya belum mampu mengumpulkan 20 (dua puluh) Angka Kredit dari kegiatan unsur utama.
M E I\ITE Fl l I<E U J\ 1\J G i\ N Fl E P U B L I I< I N D O N E S I A
- 4 -
3 . Atasan langsung Pemeriksa Be.a dan Cukai melaporkan Pemeriksa Bea dan Cukai yang tidak dapat memenuhi Angka Kredit yang ditentukan dilampiri dengan bukti pendukung kepada Direktur Jenderal u . p . Sekretaris Direktorat JenderaL
4 . Sekretaris Direktorat Jenderal meneliti dan menyiapkan konsep surat keputusan pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit .
5 . Sekretaris Direktorat Jenderal mengajukan usulan pembebasan sementara dari j abatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk dengan dilampiri :
a. fotocopy PAK terakhir / Nota Pemberitahuan terakhir;
b. fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Jenjang Jabatan terakhir;
c . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; dan / atau
d . fotocopy Surat Peringatan .
6 . Menteri atau pej abat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pembebasan sementara dari j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit.
7. Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit.
8 . Menteri atau pej abat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada:
a . Kepala BKN;
b . Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;
d . Direktur Jenderal ; dan e . Pej abat lain yang dipandang perlu .
B . 3 . Tata Cara Pembebasan Sementara dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena Dij atuhi Hukuman Disiplin/ Diberhentikan Sementara dari PNS / Cuti di Luar Tanggungan Negara/ Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional/Tugas Belajar lebih dari 6 (enam) bulan :
1 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai atau unit kepegawaian pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima surat keputusan penjatuhan hukuman disiplinj pemberhentian sementara dari PNS / Cuti di Luar Tanggungan Negaraj penugasan secara penuh di luar jabatan fungsional/Tugas Belaj ar lebih dari 6 (enam) bulan .
M E N TE n l f< E: U /\ N G A N Fl E P U B L I K I N DO N E S I /\
- 5 -
2. Unit kepegawaian melakukan penelitian dan secara hirarki mengajukan usulan pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk dilampiri dengan :
a . fotocopy PAK terakhir/ Nota Pemberitahuan terakhir;
b. fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Jenj ang Jabatan terakhir;
c . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; dan/ atau
d . fotocopy SU:rat surat · keputusan penj atuhan hukuman disiplinj pemberhentian sementara dari PNS / Cuti di Luar Tanggungan Negaraj penugasan secara penuh di luar jabatan fungsional / Tugas Belaj ar lebih dari 6 (enam) bulan .
3 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pembebasan sementara dari j abatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai .
4 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai karena dij atuhi hukuman disiplin/ diberhentikan semen tara dari PNS / Cuti di Luar Tanggungan Negara/ ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsionalj tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan .
5 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada:
a . Kepala B KN;
b . Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;
d . Direktur Jenderal; dan e . Pej abat lain yang dipandang perlu .
C . Tata Cara Pengajuan Usulan Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai dari Pejabat yang dibebaskan sementara
C . l . Tata Cara Pengajuan Usulan Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai dari Pejabat yang dibebaskan sementara karena Tidak Dapat Memenuhi Angka Kredit Yang Ditentukan :
1 . Pemeriksa Bea dan Cukai yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit mengajukan usulan penetapan Angka Kredit dilampiri bukti pendukung kepada Direktur Jenderal/ Sekretaris Direktorat Jenderal melalui Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian di
M E N TE R I I< E U /\ N G A N Fl E P U B L i l< I N D O N E S I A
- 6 -
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sesuai mekanisme pada Lampiran III Peraturan Menteri ini, dengan ketentuan bahwa jumlah Angka Kredit yang dikumpulkannya telah memenuhi jumlah Angka Kredit yang ditentukan untuk pangkatjjabatan yang didudukinya.
2 . Setelah menerinia hasil PAK untuk pengangkatan kembali dari pej abat yang berwenang, Kepala Bagian Kepegawaian atau Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian meneliti dan menyiapkan usulan pengangkatan kembali dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
3 . Usulan pengangkatan kembali dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai disampaikan kepada Sekretaris Direktur Jenderal dan selanjutnya secara hirarki diusulkan kepada Menteri atau pej abat yang ditunjuk dilampiri dengan :
a . foto copy Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan;
b . foto copy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil terakhir;
c. foto copy DP3 atau SKP dalam 1 (satu) tahun terakhir;
d. foto copy sertifikatj tanda tamat pendidikan dan latihan fungsional yang dipersyaratkan dan telah dilegalisasi;
e. foto copy bukti lulus uj i kompetensi yang dipersyaratkan dan telah dilegalisasi; dan/ atau
f. PAK untuk pengangkatan kembali dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
4 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pengangkatan kembali dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
5 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai usulan pengangkatan kern bali dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
6 . Menteri atau pej abat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan peti�an kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada:
· a . Kepala B KN;
b . Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;
d . Direktur Jenderal; dan
e . Pejabat lain yang dipandang perlu .
M E N TE R ! f<E UA N G A N R E P U B LI K I N DO N E S I A
- 7 -C . 2 . Tata Cara Pengajuan Usulan Pengangkatan Kembali dalam Jabatan
Pemeriksa Bea dan Cukai dari Pejabat yang dibebaskan sementara karena Dij atuhi Hukuman Disiplin / Diherhentikan Sementara dari PNS / Cuti di Luar Tanggungan Negara/ Ditugaskan secara penuh di luar j abatan fungsional/ Tugas Belajar lebih dari 6 (enam) bulan :
1 . Pemeriksa Bea dan Cukai yang telah selesai menj alani pembebasan semen tara dari jabatannya karena:
1 ) dij atuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat dan telah selesai masa hukumannya;
2) diberhentikan sementara dari Pegawai Negeri Sipil ;
3 ) ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai ;
4) menj alani cuti di luar tanggungan negara; atau
5) menj alani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai .
2 . Kepala Bagian Kepegawaian atau Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meneliti dan menyiapkan usulan pengangkatan kembali dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai setelah menerima hasil PAK untuk pengangkatan kembali dari pej abat yang berwenang.
3. Usulan pengangkatan kembali dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai disampaikan kepada Sekretaris Direktur Jenderal dan selanjutnya secara hirarki diusulkan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk dilampiri dengan :
a . foto copy Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan;
b . fotocopy Surat surat keputusan penj atuhan hukuman disiplinj pemberhentian sementara dari PNS / Cuti di Luar Tanggungan Negaraj penugasan secara penuh di luar j abatan fungsional/ Tugas Belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
c . foto copy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil terakhir;
d. foto copy DP3 atau SKP dalam 1 (satu) tahun terakhir;
e. foto copy sertifikat/ tanda tamat pendidikan dan latihan fungsional yang dipersyaratkan dan telah dilegalisasi;
f. foto copy bukti lulus uji kompetensi yang dipersyaratkan dan telah dilegalisasi; dan/ atau
g . PAK untuk pengangkatan kembali dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
MENTERI KEUANG/\N R E P U B LI K I N D O N E S I A
- 8 -
4 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pengangkatan kembali dalam j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
5 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat ineminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai usulan pengangkatan kern bali dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai .
6 . Menteri atau pej abat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikah kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada:
a . Kepala B KN
b . Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;
d . Direktur Jenderal; dan
e . Pejabat lain yang dipandang perlu .
D . Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai :
D . l . Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena Tidak Dapat Memenuhi Angka Kredit Yang Ditentukan :
1 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai melakukan monitoring dan inventarisasi pencapaian Angka Kredit oleh Pemeriksa Bea dan Cukai yang telah dibebaskan sementara dari j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit yang di ten tukan .
2 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai membuat daftar dan selanjutnya melaporkan kepada atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai yang memiliki kriteria dalam waktu 1 (satu) tahun sej ak dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang ditentukan (sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan Angka Kreditnya) .
3 . Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai melaporkan Pemeriksa Bea dan Cukai yang tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang ditentukan dilampiri dengan bukti pendukung kepada Direktur Jenderal u . p . Sekretaris Direktorat Jenderal .
4 . Sekretaris Direktorat Jenderal meneliti dan menyiapkan konsep surat keputusan pemberhentian dari jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit yang ditentukan .
M E N TE I-l l f<E UA N G A N Fl E P U B LI I< I N D O N r': S I A
- 9 -
5 . Sekretaris Direktorat Jenderal mengajukan usulan pemberhentian dari j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Menteri atau pej abat yang ditunjuk dengan dilampiri : a . fotocopy Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan;
. b . fotocopy Surat Peringatan; c . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Jenj ang Jabatan terakhir; d . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; dan/ a tau e . fotocopy PAK terakhirj Nota Pemberitahuan terakhir.
6 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pemberhentian dari j abatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit yang ditentukan .
7 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pej abat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai pemberhentian dari jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena tidak dapat memenuhi Angka Kredit yang ditentukan .
8 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada: a . Kepala BKN; b. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan; c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan; d . Direktur Jenderal ; dan e . Pej abat lain yang dipandang perlu .
0 . 2 . Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memiliki kekuatan hukum yang tetap kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat:
1 . Unit kepegawaian pada unit kerja Pemeriksa Bea dan Cukai atau unit kepegawaian Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerirria surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin tingkat berat dan telah memiliki kekuatan hukum yang tetap kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat .
2 . Unit kepegawaian melakukan penelitian dan secara hirarki mengajukan usulan pemberhentian dari jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk dilampiri dengan :
a . fotocopy Surat surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin ;
b . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Jenjang Jabatan terakhir;
c . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; dan/ a tau
M E N T E Fl l I< E U A N G A N R E P U 8 L I K I N D O N E S I A
- 1 0 -
d . fotocopy PAK terakhir / Nota Pemberitahuan terakhir .
3 . Menteri atau pej abat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pemberhentian dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai .
4 . Dalam hal diperlukan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai pemberhentian dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai karena dij atuhi · hukuman disiplin .
5 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada:
a . Kepala B KN ;
b . Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
c . Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;
d . Direktur Jenderal; dan
e . Pej abat lain yang dipandang perlu .
D . 3 . Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai karena mengundurkan diri :
1 . Pemeriksa . Bea dan Cukai mengajukan surat permohonan pengunduran diri dari j abatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai secara berjenj ang kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
2. Atasan langsung Pemeriksa Bea dan Cukai melakukan penelitian atas permohonan pengunduran diri dan apabila disetujui diteruskan secara hirarki melalui Direktur Jenderal .
3 . Direktur Jenderal melakukan penelitian permohonan pengunduran diri dari j abatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan dalam hal disetujui, secara hirarki mengajukan usulan pemberhehtian dari j abatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai kepada Menteri atau pej abat yang ditunjuk dilampiri dengan :
. a . fotocopy Surat surat permohonan pengunduran diri ;
b . fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Jenjang Jabatan terakhir;
c. fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; dan/ atau
d . fotocopy PAK terakhirj Nota Pemberitahuan terakhir.
4. Menteri atau pejabat yang ditunjuk menerima usulan dan meneliti konsep surat keputusan pemberhentian dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai .
M E NTE R I K E U A N G AN
R E P U B LI K INDONESIA
- 1 1 -5 . Dalam hal diperlukan , Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat meminta
pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan Fungsional mengenai pemberhentian dari jabatan fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai .
6 . Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Keputusan pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai menandatangani Surat Keputusan dan menyampaikan petikan kepada Pemeriksa Bea dan Cukai yang bersangkutan serta menyampaikan salinan kepada:
a . Kepala B KN;
b . Sekretaris Jenderal Kementcrian Keuangan;
c. Inspektorat Jcndcral Kemcnterian Kcuangan;
d . Direktur Jendcral ; dan
e . Pej abat lain yang dipandang perlu .
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd .
MUHAMAD CHATIB BASRI
Top Related