ISO 9001 : 2008Lic no: QEC23382
MENGGAMBAR KONTRUKSI TANGGA 2011
PENYUSUN I PUTU HARRY SUTRISNA PUTRA,ST
MENGGAMBAR KONTRUKSI TANGGA
MODUL NO01/2012
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Dalam modul ini anda akan mempelajari teori kontruksi tangga, gambar kontruksi
tangga beton, kayu dan baja termasuk didalamnya detail penggambaran dari
masing-masing bahan kontruksi tangga
B. PERSYARATAN
Dalam mempelajari modul ini anda harus memahami peralatan gambar, skala,
ukuran kertas, macam-macam garis dan format gambar, dimensi tulangan,notasi
tulangan, dimensi kayu, sambungan kayu, profil baja berat
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Pelajari daftar isi modul akan nampak materi-materi yang ada dan tugas-tugas
yang akan dilakukan
2. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan
suatu pekerjaan dengan cara membaca secara teliti
3. Kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan dan jawablah pertanyaan
dengan singkat dan jelas
4. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bila mana
terdapat kesulitan konsultasikan hasil pekerjaan pada guru
3
KEGIATAN BELAJAR
Standar kompetensi : Menggambar Kontruksi Tangga
Kompetensi dasar : Mendeskripsikan Kontruksi Tangga
Pertemuan : 1 & 2
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tangga
2. Siswa dapat menyebutkan bahan-bahan tangga
3. Siswa dapat mengetahui kesesuaian bahan tangga dengan fungsi bangunan
4. Siawa dapat menyebutkan bagian-bagian kontruksi tangga
5. Siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk tangga bangunan
6. Siswa dapat menyelidiki bagian-bagian tangga
7. Siswa dapat menyelidiki bahan dan bentuk tangga bangunan disesuaikan dengan
fungsi bangunan
8. Siswa dapat menganalisis bahan dan bentuk tangga yang digunakan dalam rumah
tinggal
9. Memilih bahan dan bentuk tangga yang akan digunakan dalam kontruksi rumah
tinggal
4
1.1 MENDESKRIPSIKAN KONTRUKSI TANGGA
Tangga pada masa lampau memiliki kedudukan yang sangat penting karena
memiliki nilai prestise bagi penghuni rumah tersebut. Namun pada masa sekarang
tangga sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi rumah yang
menggunakan lahan terbatas. Dengan perkembangan kebutuhan perumahan pada
jaman sekarang dan tingkat ekonomi masyarakat yang belum merata makan
masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas hanya memiliki pilihan
membuat rumah di lahan yang sempit ( > 1,5 Are ). Disamping itu perbandingan
harga tanah dan harga bangunan sangat berbeda sehingga masyarakat cenderung
membeli tanah yang sempit namun perluasan bangunan cenderung kea rah vertical
(bangunan bertingkat). Mengingat hal tersebut maka, untuk menghubungkan antara
lantai satu dengan lantai diatasnya digunakan tangga.
Gambar 1.1 Rumah bertingkat di areal sempi
5
1.2 Bahan Tangga
Bahan – bahan tangga dibuat dari bahan-bahan yang yang disesuaikan
dengan gaya bangunan, fungsi bangunan, fungsi tangga dan selera dari
penghuni.
Sebagai Contoh
Jika bangunan berfungsi sebagai gudang maka bahan tangga harus memiliki
sefesifikasi kuat menopang beban barang yang akan melewati tangga
tersebut, maka bahan yang cocok adalah tangga beton dan baja
1. Kontruksi Tangga Kayu
Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen.
Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan
segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing
dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat,
lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga
kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk
jika terkena panas dan cahaya
Gambar 1.2 Tangga Kayu
6
2. Kontruksi Tangga Baja
Biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-
komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan
pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel,
bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan
dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat
begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.
Gambar 1.3 Tangga Baja
3. Kntruksi Tangga Beton
Sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua)
atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah
tinggal, pertokoan. Tangga beton memiliki keuntungan mudah dibuat
sesuai dengan begesting/cetakan beton yang direncanakan.
7
Gambar 1.4 Tangga Beton
4. Kontruksi Tangga Batu/Bata
Konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam
bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam
penempatannya.Dilihat dari penempatannya tangga batu/bata sering
digunakan pada bangunan di luar rumah seperti teras, tangga menuju
halaman yang lebih tinggi
Gambar 1.5 Tangga Batu/Bata
8
5. Kontruksi Tangga Jalan
Tangga jalan adalah tangga yang berjalanatau bergerak secara terus
menerus tampa berhenti. Gerakan tangga disebabkan anak tangga
dihubungkan dengan motor listrik yang bekerja secara otomatis. Tangga
jalan banyak dipasang ditempat yang rama dan penghuni menggunakan
tangga secara terus menerus misalnya perkantoran, bandara dan mall.
Ada dua tipe tangga berjalan
a. Satu arah, dimana orang yang akan melanjutkan ketingkat yang lebih
tinggi harus berjalan, kemudian mulai lagi seperti semula. Lihat
Gambar 1.6
Gambar 1.6 Eskalator satu arah
9
b. Arah silang, dimana orang yang akan melanjutkan ketingkat yang lebih
tinggi cukup berpindah ketempat yang berdekatan. Gambar 1.7
Gambar 1.7 Eskalator arah silang
10
Balok Tangga/Ibu tangga
Anak Tangga
Reling Tangga
1.3 SUSUNAN DAN BENTUK TANGGA
1.3.1 SUSUNAN ATAU BAGIAN TANGGA
Susunan tangga terdiri dari ibu tangga atau daun tangga (boom) dan anak
tangga (trede).
Gambar 1.6 Susunan Tangga
11
Bordes
Pada tangga yang panjang dibuat tempat pemberhentian yang
dinamakan bordes, bordes difungsikan sebagai tempat beristirahat
sewaktu menaiki tangga.
Anak tangga terdiri dari anak tangga datar/langkah datar (antrede),
dan anak tangga tegak juga dinamakan langkah naik (optrede).
Ibu tangga merupakan kontruksi utama tangga yang memegang anak
dan dapat merupakan bagian yang terpisahkan atau menyatu dengan
kontruksi bangunan , ibu tangga yang menempel pada tembok disebut
ibu tangga luar (boomtembok) karena biasanya menempel pada
tembok sedangkan yang lain disebut ibu tangga dalam.
Pegangan tangga (reiling) sering disebut juga handrail merupakan
tempat tangan menumpu sewaktu kita manggunakan tangga
12
Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga
dengan reiling dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman
1.3.2 BENTUK – BENTUK TANGGA
Mengingat ruangan yang tersedia dan juga bentuknya, maka tangga dapat
dibuat beberapa macam.
1. Tangga Tusuk Lurus
Gambar 1.7 Tangga Tusuk Lurus
13
Tangga ini digunakan pada ruang yang panjang atau pada panjang tangga
hanya pendek. Tangga ini terdiri dari ibu tangga yang sejajar, sedangkan
anak tangga tegak lurus pada ibu tangga.
2. Tangga Bordes Lurus
Gambar 1.8 Tangga Bordes Lurus
Jika anak tangga yang dijalani terlalu banyak ( mak 20 anak tangga ) akan
membuat pengguna menjadi tidak nyaman karena akan melelahkan,oleh
karena itu dipasang bordes, bordes juga dapat difungsikan sebagai tempat
istirahat.
14
3. Tangga Dengan Perempatan
A B
C
Gambar 1.9 Tangga Dengan Perempatan
Guna menghemat ruangan dalam pembuatan tangga dapat dibentuk
perempatan pada bagian anak tangga. Jika dimulai pada awal naik tangga
disebut tangga dengan dengan awal perempatan (Gambar 1.9-A), dan jika
15
perempatan pada akhir tangga, dinamakan tangga dengan akhir
perempatan (Gambar 1.9-B). Bahkan dapat dibuat perempatan pada awal
dan akhir tangga (Gambar 1.9-C).
4. Tangga Dengan Lengan
Tangga yang tidak lurus dan membelok disebut tangga dengan lengan,
dimana setiap lengan dibelokkan oleh bordes.
Gambar 1.10 Tangga Dengan Lengan
16
5. Tangga Poros
Tangga poros menggunakan ruangan yang sangat hemat karena tangga
model ini berbentuk vertical dan membentuk setengah lingkaran dari awal
sampai akhir tangga. Anak tangga bertemu pada satu tempat yaitu
merupakan tiang, maka dinamakan tangga poros
Gambar 1.11 Tangga Poros ½ lingkaran dan ¼ lingkaran
6. Tangga Putar
Tangga putar pada Ibu tangga dibuat melingkat dan mempunyai ibu
tangga sebelah dalam. Tangga bentuk ini banyak digunakan dengan
bahan baja atau beton
17
TUGAS 1 (LP1)
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN SINGKAT DAN JELAS
1. Deskripsikan secara singkat dan jelas mengenai pentingnya pemanfaatan
tangga
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi tangga
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat bahan-bahan tangga yang ada di
lapangan
4. Tunjukan dan jelaskan dengan gambar bagian-bagian dari tangga
5. Sebutkan fungsi bagian-bagian tangga
6. Sebutkan dan gambarkan bentuk-bentuk tangga yang ada
TUGAS 2 (LP2)
1. Identifikasi dengan bantuan modul dan gambar bagian bagian tangga
a. Bentuk – bentuk ibu tangga
b. Bentuk reling dan ukuran
c. Ukuran anak tangga
d. Bordes
e. Kontruksi tangga
2. Selidiki bahan dan bentuk tangga bangunan yang disesuaikan dengan fungsi bangunan
TUGAS 3 (LP3)
1. Analisi bahan dan bentuk kontruksi tangga yang cocok di gunakan untuk
rumah tinggal
19
KEGIATAN BELAJAR
Standar kompetensi : Menggambar Kontruksi Tangga
Kompetensi dasar : MERANCANG KONTRUKSI TANGGA
Pertemuan : 3 & 4
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan syarat – syarat penempatan tangga
2. Siswa dapat menyebutkan ukuran-ukuran secara teori ukuran anak tangga dan bordes
3. Siswa dapat mengetahui rumus menghitung anak tangga
4. Siawa dapat mengetahui hubungan kemiringan tangga dengan tinggi lantai
5. Siswa dapat menghitung ketinggian dan lebar tangga
6. Siswa dapat menyelidiki bagian-bagian tangga
7. Siswa dapat menghitung kebutuhan ruang tangga
2.1 MERANCANG KONTRUKSI TANGGA
Dalam merancang kontruksi tangga, sangat besar pengaruhnya terhadap
posisi penempatan kolom dan balok. Penempatan kolom haruslah dalam posisi yang
simetris (dalam satu As) untuk satu buah portal arah X dan Y.
Gambar 2.1 Penempatan Portal Arah X dan Y
20
Syarat – syarat tangga harus memenuhi kreteria sebagai berikut
Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau
Mendapat penerangan yang cukup terutama pada siang hari
Mudah untuk dilewati
Memenuhi unsure-unsur keselamatan
Berbentuk sederhana dan layak untuk digunakan (struktur yang kuat)
2.2 KEMIRINGAN TANGGA
Secara umum fungsi tangga merupakan penghubung antara lantai dibawah dengan
lantai diatasnya. Pada dasarnya kemiringan tangga dibuat tidak terlalu curam agar
memudahkan orang naik tanpa mengeluarkan banyak energi, tetapi juga tidak terlalu
landai sehingga tidak akan menjemukan dan memerlukan banyak tempat karena
akan terlalu panjang. Kemiringan tangga yang wajar dan biasa digunakan adalah
berkisar antara 25o - 42o. untuk bangunan ruah tinggal biasa digunakan kemiringan
38o. Berdasarkan kelandaiannya maka kita akan mendapat jenis-jenis tangga
berikut:
Tangga miring : 6o – 20o
Tangga landai : 20o – 24o
Tangga biasa : 24o – 45o
Tangga curam, tangga hemat : 45o – 75o
Tangga naik, tangga tingkat : 75o – 90o
21
Gambar 2.2 Sudut tangga
2.3 LEBAR TANGGA
Lebar tangga sangat tergantung dari fungsi bangunan dan jumlah orang yang akan
melewati tangga tersebut, adapun leber minimal adalah:
Dilewati satu orang : ± 60 - 90 cm
Dilewati dua orang : ± 80 - 120 cm
Dilewati tiga orang : ± 160 cm
Untuk bangunan sekolah dan gedung pertunjukan 150 – 300 cm
Ukuran tangga dihitung dari tepi bersih tangga jadi tidak termasuk dengan tebal
tembok maupun tebal reling , perhatikan gambar 1.
Perhitungan kebutuhan tangga untuk bangunan umum dihitung 60cm lebar tangga
untuk tiap 100 orang. Misalnya bangunan teater dengan kapasitas 1.000 orang
membutuhkan lebar tangga 1.000/100 x 60cm = 6m. Untuk itu dapat dipakai 1
tangga denga lebar 6m atau dua buah tangga dengan lebar masing-masing 3m.
Namun demikian apabila masih dimungkinkan sebaiknya menggunakan lebar
22
minimal 1.20 cm, yang merupakan lebar tangga standart keamanan/keadaan darurat
(emergency stairs)
Gambar 2.3 Lebar Tangga
2.4 JUMLAH ANAK TANGGA
Jumlah anak tangga dalam satu tangga diusahakan tidak lebih dari 12 buah apabila
lebih dianjurkan untuk menggunakan bordes. Hal ini untuk mencapai kenyamanan
pengguna terutama penyandang cacat dan orang tua. Kalau keadaan memaksa,
misalnya karena keterbatasan ruangan yang ada, maka dimungkinkan jumlahnya
maksimal 16 anak tangga, hal ini mengacu kondisi maksimal kemampuan
(kelelahan) tubuh manusia. Untuk menghindari kecelakaan, apabila dimungkinkan
sebaiknya anak tangga dibuat seragam ukurannya, baik tinggi ataupun lebarnya.
Apabila tidak dimungkinkan, anak tangga yang berbeda ukurannya diletakkan pada
bagian paling bawah (antisipasi keamanan). Sedangkan untuk menentukan panjang
bordes digunakan pedoman ukuran satu langkah datar pada hitungan (rumus 1)
ditambah satu atau dua langkah berkisar antara 80 s/d 150 cm. Banyaknya langkah
tegak tergantung tinggi ruangan antara lantai satu dengan lantai berikutnya. Untuk
itu pembagian dilakukan dengan seteliti mungkin agar terdapat tinggi langkah tegek
dengan bilangan yang sama dan bulat.
23
Tangga datar (Aantrade)
Tangga tegak (Optrade)
Plat tangga
Dilapangan untuk ukuran tangga tegak (optrade) dan tangga datar (Aantrade)
diambil 20 dan 30 cm ukuran ini berdasarkan pengalaman dari perencana dan
sudah sangat umum digunakan. Sedangkan secara teori untuk mendapatkan ukuran
tangga tegak (optrade) dan tangga datar (Aantrade) menggunakan rumus
1 (Aantrade) + 2 (optrade) = 57 s/d 65 cm …………………………………(rumus 1)
Pertimbangan rumus ini adalah panjang langkah orang dewasa dengan tinggi
normal adalah 57 sampai 65 cm. Dari hasil penelitian pada saat menggangkat kaki
secara vertical untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat dibandingkan
melangkah normal secara horizontal.
Gambar 2.4 Bagian – bagian tangga
24
Contoh soal
Suatu ruangan diatas lantai satu tingginya +380, akan direncanakan suatu tangga.
Hitunglah ukuran – ukuran tangga Optrade dan Aantrade serta luas ruangan yang
akan digunakan untuk keperluan tangga
Penyelesaian Menghitung Ukuran Anak Tangga
Tinggi lantai diatasnya = 380 cm, maka ukuran tangga tegak (optrade) diambil suatu
bilangan yang kalau dikalikan dengan bilangan lain hasilnya 380. Maka diambil
ukuran tangga tegaknya 19 cm ( karena 19 x 20 = 380 ). Jadi banyaknya tangga
tegak menjadi 380/19 = 20 buah
Panjang langkah datar (Aantrade) dihitung dengan rumus 1
1 (Aantrade) + 2 (optrade) = 57 s/d 65 cm
A + 2.o = 62 cm ………………………. ………………..( 62 cm diambil dari 57 s/d 65 )
A + 2.19 = 62 cm
A = 62 – 38
= 24 cm
Kesimpulan
Jumlah tangga tegak 20 buah dengan ukuran tangga tegak 19 cm (Optrade) dan
tangga datar 24 cm (Aantrade). Gambar rencana dapat dilihat pada (Gambar 1.16)
Penyelesaian Menghitung Kebutuhan Ruang Tangga
Dari perhitungan diatas jumlah anak tangga 20 buah, jika menggunakan tipe tangga
tusuk lurus maka akan diperlukan ruang tangga arah memanjang 19 buah x 24 cm =
456 cm, ukuran ini sangat besar sehingga tidak efektif. Untuk menghemat ruang
25
maka digunakan tangga bordes dua lengat yang dilipat maka perhitungannya
menjadi :
Banyaknya langkah naik n = ½ . (20) = 10 buah
Jumlah tangga datar n – 1 = 10 – 1 = 9 buah
Panjang anak tangga seluruhnya menjadi 9 x 24 = 216 cm
Kebutuhan bordes = 24 cm (Aantrade) + 80
= 104 cm
Dan awalan naik tangga dan akhir tangga minimal 75 cm
Kesimpulan
Panjang anak tangga = 216 cm
Kebutuhan bordes = 104 cm
Ruang untuk awalan dan akhiran tangga = 75 cm
Kesimpulan dalam bentuk gambar dapat dilihat pada (gambar 2.5)
26
TUGAS 4 (LP1)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI
1. Jelaskan secara singkat dan jelas syarat-syarat penempatan tangga
2. Jekaskan syarat-syarat tangga dari segi kontruksi
3. Sebutkan dan jelaskan ukuran-ukuran anak tangga yang sesuai dengan
fungsi bangunan
4. Uraikan dengan singkat ukuran - ukuran lebar tangga yang bisa dilewati 1
sampai 4 orang
TUGAS 5 (LP2)
1. Menyelidiki hubungan kemiringan tangga dengan tinggi antar lantai bangunan
2. Menyelidiki hubungan jumlah anak tangga dengan bentuk tangga
TUGAS 6 (LP3)
1. Suatu ruangan diatas lantai satu tingginya + 375, akan direncanakan suatu
tangga. Hitunglah ukuran – ukuran tangga Optrade dan Aantrade serta luas
ruangan yang akan digunakan untuk keperluan tangga. Tangga di lewati 2
orang
2. Dengan menggunakan perhitungnan soal 1 hitunglah luas ruang tangga juka
panjang awalan naik dan turun tangga diambil 80 cm
28
KEGIATAN BELAJAR
Standar kompetensi : Menggambar Kontruksi Tangga
Kompetensi dasar : MENGGAMBAR KONTRUKSI TANGGA BETON
Pertemuan : 5 & 6
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kelemahan tangga beton
2. Siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk tangga beton
3. Siswa dapat mengetahui bagian-bagian tangga beton
4. Siawa dapat mengetahui keuntungan-kelemahan beton bertulang
5. Siswa dapat menghitung tebal selimut beton dalam berbagai kondisi
6. Siswa dapat mengetahui jarak tulangan minimum
7. Siswa dapat menghitung syarat notasi penggambaran penulangantangga
8. Siswa dapat menyelidiki syarat-syarat kontruksi tangga beton
9. Siswa dapat menyelidiki penulanganan tangga
10.Siswa dapat menggambar kontruksi tangga beton
29
3.1KONTRUKSI TANGGA BETON
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa tangga merupakan media penghubung
dua buah ruangan yang berbeda level ketinggiannya. Membuat tangga adalah
sebuah kebutuhan mutlak bila rumah lebih dari 1 lantai. Tangga bisa tampil menarik
dengan perencanaan yang matang, tapi disisi lain juga bisa mempersempit ruangan
jika penataannya terlalu dipaksakan.
Ada banyak material yang bisa dimanfaatkan dalam kontruksi tangga, salah satu
material yang paling lazim adalah tangga dari beton bertulang yang dilapisi keramik.
Namun alangkah baiknya jika kita tidak terpaku dengan bentuk bentuk tangga yang
konvensional dimana tangga hanya berbentuk kaku dan memiliki masa besar.
Perkembangan bentuk tangga beton dewasa ini sudah berkembang kearah bentuk
yang langsing dan memiliki masa atau volume kecil
3.2KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN KONTRUKSI TANGGA BETON
Pemakaian tangga dengan bahan beton memiliki beberapa keuntungan antara lain :
a. Tahan terhadap bahaya kebakaran sebelum baja/tulangan meleleh.
Dibandingkan dengan baja, beton lebih tahan terhadap api sehingga jika terjadi
kebakaran tengga beton akan bertahan, namun jika tulangan baja telah meleleh
(putus) maka keruntuhan tangga tidak dapat dielakkan lagi.
b. Lebih kuat dan dapat menjadi satu kesatuan dengan bangunan
c. Lebih bersifat permanen
d. Dapat dibentuk sesuai dengan keinginan
Sedangkan kelemahan menggunakan bahan beton antaralain
30
a. Berat sendiri tangga sangat besar sehingga dapat menjadi beban
terhadap bangunan
b. Diluhat dari segi harga terbilang mahal
3.3 BENTUK – BENTUK TANGGA BETON
Keuntungan pemanfaatan tangga dari beton salah satunya adalah kemudahan
dalam membentuk tangga tersebut. Namun dilihat dari kontruksi tangga, tangga
dapat di kalisifikasikan dalam beberapa bentuk antara lain :
a. Plat/balok induk diatas dua perletakan
b. Konsul (cantilever)
c. Dengan anak tangga sebagai konsul
d. Dua tangga dihubungkan dengan bordes
Pada kontruksi tangga dari beton bertulang bagian masing-masing seperti bagian
tangga, bordes dan balok pendukung bordes dicor sekaligus. Balok pendukung
bordes dipilih sama tebal dengan bordes, maka luput dari pandangan. Atau bisa
dibuat dalam bentuk bordes seluruhnya menjadi balok pendukung bordes. Dengan
mengubah tebalnya bordes dan dengan menggeser bagian tangga yang naik dan
bagian tangga yang turun, maka dapat dibuat garis bertemunya loteng miring dan
bordes menjadi satu garis lurus seperti gambar dibawah ini. Menurut macam-macam
kemungkinan pemasangan tangga yang naik dan tangga yang turun pada bordes
juga timbul macam-macam kemungkinan pemasangan yang naik dan tangga yang
turun pada bordes juga timbul macam-macam kemungkinan pemasangan pegangan
tangga. Pemasangan pada bordes bisa dengan kemiringan tetap, bisa lebih curam
31
atau lebih landai. Tentu saja yang paling baik ialah kemiringan yang tetap pada
pegangan tangga
3.4BAGIAN – BAGIAN TANGGA BETON
Seperti tangga pada umumnya tangga beton terdiri dari anak tangga, ibu
tangga, bordes dan reling tangga. Namun secara struktur perlakuan tangga tangga
haruslah memiliki bagian –bagian yang lebih sepesifik karena sifat tangga beton
yang berat sehingga dapat memberikan beban kepada struktur bangunan. Adapun
bagian tangga beton adalah:
a. Pondasi
Pondasi tangga berfungsi sebagai penyaluran beban tangga ke tanah
keras atau jika tangga berada pada lantai 2 maka diusahakan perletakan
tangga terjadi pada balok struktur yang terhubung pada kolom (bukan
pada plat lantai)
b. Anak tangga
Anak tangga berfungsi sebagai pijakan langkah
c. Ibu tangga
Ibu tangga dapat berupa plat atau berupa balok, fungsinya sebagai
struktur utama yang menyangga anak tangga
d. Bordes
Sebagai tempat istirahat atau tempat berbeloknya arah tangga
e. Balok bordes
Balok bordes berfungsi sebagai penopang plat bordes, dimana bolok
bordes bertumpu pada kolom struktur ataupun kolom yang khusus
dirancang untuk menopang tangga
32
f. Pegangan tangga (reiling) sering disebut juga handrail merupakan tempat
tangan menumpu sewaktu kita manggunakan tangga
Gambar 3.1 Bagian – Bagian Tangga Beton
3.5BETON BERTULANG
3.5.1 Pengertian Beton dan Baton Bertulang.
1. Beton dibentuk oleh pengerasan campuran antara semen, air, agregat halus
(pasir),dan agregat kasar (krikil/ batu pecah). Kadang- kadang ditambah pula
campuran bahan lain (admixture) untuk memperbaiki kualitas beton.
Campuran dari bahan susun (semen, pasir, krikil,dan air) yang masih plastis
33
BALOK BORDES
PONDASI
PLAT TANGGA
ANAK TANGGA
ini dicor kedalam acuan dan dirawat untuk mempercepat reaksi hidraci
campurah ir semen, yang menyebabkan pengerasan beton. Bahan yang
terbentuk ini mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, tetapi kekuatan
tarhadap tarik rendah.
2. Beton bertulang adalah beton biasa (polos) yang memiliki kekuatan tekan
yang tinggi akan tetapi kekuatan tariknya rendah dan dengan batangan2 baja
yang ditanamkan di dalam beton agar dapat memberikan kekuatan tarik yang
diperlukan. Sesungguhnya baja tulangan mempunyai kekuatan tarik dan
kekuatan tekan yang sama tingginya, sehingga sering dipakai baja tulangan
selain untuk menahan kekuatan tarik juga menahan kekuatan tekan
bersama- sama dengan beton. Pada saat sekarang ini, bahan beton
bertulang sangatlah penting dalam berbagai pembangunan, baik untuk
gedung bertingkat tinggi, jembatan, jembatan bertingkat (jebatan laying),
bendungan, jalan raya maupun dermaga pelabuhan.
3.5.2 Syarat Pemasangan Beton Bertulang.
Dalam perencanaan penulangan tangga beton bertulang terdapat beberapa
ketentuan – ketentuan yang diatur oleh beberapa peraturan seperti PBI tahun 1971
maupun SNI 03-2847-2002. Secara umum tidak terlalu banyak perbedaan yang
terdapat dalam dua peraturan tersebut, namun pemerintah menyarankan agar
menggunakan peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan adalah
SNI 03-2847-2002,
a. Selimut Beton
Selimut beton adalah beton yang berada paling luar atau diluar tulangan yang
berfungsi sebagai pelindung tulangan dari pengaruh cuaca. Berdasarkan SNI 03-
2847-2002 ukuran beton deking/selimut beton adalah
34
Gambar 3.2 Penampang Beton Bertulang
50 mm jika berhubungan dengan tanah atau cuaca dan D ≥ 19 mm dan
40 mm jika tidak berhubungan dengan tanah atau cuaca atau D<19
mm. Untuk syarat-syarat beton bertulang yang lain dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 3.3 Syarat – Syarat Beton Bertulang Pada Plat
35
b. Pembengkokan tulangan.
Pembengkokan tulangan selalu dilakukan setiap ujung sebuah tulangan, hal ini
dilakukan untuk menambah daya rekatan antara tulangan dengan beton.
Panjang bengkokan telah diatur dalam peraturan SNI 03-2847-2002, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.4 Syarat – Syarat Pembengkokan Tulangan
Keterangan
d = diameter tulangan
≥ = Lebih besar atau sama dengan
3.5.3 Menggambar Kontruksi Tangga Beton Bertulang
Untuk menggambar kontruksi tangga, siswa harus menggambar terlebih dahulu peta
situasi, saite palne, denah plan, denah, tampak dan potongan, denah pondasi
menerus, (denah pondasi setempat sloof dan kolom kolom), (denah rencana balok
36
dan plat lantai) denah balok ring rumah tinggal bertingkat. Perlu diingat bahwa
sebelum anda membuat denah rumah tinggal bertingkat siswa harus menghitung
kebutuhan ruang tangga, sehingga dalam membuat perletakan kolom dapat
mengakumudasi kebutuhan ruang tangga. Berikut adalah contoh penggambaran
tangga yang difungsikan di gedung RUMAH SAKIT UMUM.
A. Sistem penulangan rangkap
Gambar 3.5 Denah Tangga
37
C
Gambar 3.9 Detail Tangga
B. Sistem penulangan tumpuan dan lapangan
Disamping system penulangan diatas terdapat system penulangan dimana terdapat
tulangan tumpuan dan lapangan, system ini termasuk system penulangan yang lebih
ekonomis namun dilihat dari segikekuatan harus betul betul dianalisis untuk
menghindari keruntuhan
40
Tugas 7 (LP1)
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI
1. Jelaskan secara singkat keuntungan dan kelemahan tangga dengan
menggunakan bahan beton bertulang ?
2. Sebutkan bentuk-bentuk tangga beton bertulang yang disesuaikan dengan
kontruksi bangunan
3. Sebutkan bagian-bagian tangga beton
4. Sebutkan titik kekuatan dan kelemahan dari beton bertulang?
5. Sebutkan tebal selimut beton dalam kondisi sebagai berikut
a. Didalam ruangan
b. Diluar ruangan
6. Gambarkan sebuah potongan ibu tangga dan cantumkan jarak antar tulangan
dan selimut beton dengan tepat dan benar
7. Gambarkan sebuah denah penulangan plat tangga (ibu tangga) lengkap
dengan notasi tulangan pada gambar
42
Tugas 8 (LP2)
1. Menyelidiki syarat-syarat kontruksi tangga
2. Jelaskan dengan singkat Gambar dibawah ini mengenai
- Tulangan ibu tangga
- Tulangan anak tangga
- Tulangan bordes
- Pembengkokan tulangan
43
Tugas 9 (LP3)
1. Rencanakan sebuah tangga beton dengan ketentuan dan syarat syarat yang
telah ditentukan.
Ukuran kertas dalam A4 atau A3
Sekala disesuaikan dengan gambar
Ukuran anak tangga, lebar tangga, bordes dan kebutuhan ruang
tangga disesuaikan dengan hasil perhitungan yang telah dibuat
Gambar dibuat dengan menggunakan bantuan software AutoCAD
Gambar dibuat dalam bentuk
-Denah tangga
-Potongan tangga ( a-a, b-b dan c-c)
-Tampak tangga
-Detail tulangan
1. Detail pada tengah – tengah bentang
2. Detail hubungan ibu tangga dengan pondasi
3. Detail hubungan plat bordes dengan balok bordes
4. Detail hubungan ibu tangga dengan dengan balok
44
KEGIATAN BELAJAR
Standar kompetensi : Menggambar Kontruksi Tangga
Kompetensi dasar : MENGGAMBAR KONTRUKSI TANGGA DAN RELING
KAYU
Pertemuan : 6
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengetahui letak tangga kayu yang baik2. Siswa dapat memahami factor-faktor keamanan tangga3. Siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk tangga dan reling kayu4. Siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk reling kayu5. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis kayu yang baik untuk dijadikan tangga6. Siswa mampu memilih ukuran kayu yang tepat untuk komponen tangga7. Siswa memahami bentuk-bentuk sambungan pada tangga kayu
1.1 Macam – Macam Bentuk Tangga Kayu
Sampai sekarang masih banyak digunakan tangga dari kayu. Ruangan yang
diperlukannyasangat terbatas, dan tangga ini juga tidak efektif bila digunakan untuk
pengangkutan barang yang berat. Maka dalam pembentukan tangga kayu cukup
dibuat sederhana saja dengan kelandaian yang besar namun harus diperhatikan
factor keselamatan pengguna. Ada beberapa macam bentuk – bentuk tangga kayu,
antara lain:
45
Gambar 1.28 tangga Dengan Lobang Terbuka
Gambar 1.29 Undak-undak tangga
Gambar 1.30 tangga Dengan Lobang Tertutup
46
Gambar 1.31 Undak-undak talud
Gambar 1.32 Undak-undak lurus
1.2 Ukuran Dan Jenis Kayu
Jika ingin membuat sebuah tangga, yang harus diperhatikan adalah faktor
kekuatannya, karena hal ini berkaitan dengan keamanan seseorang ketika akan
menapakinya. Oleh karena itu yang patut direncanakan dengan seksama adalah
pemilihan material dan sambungan strukturnya. Untuk material, pilihlah jenis kayu
yang kuat dipakai, kalau bisa pergunakan kayu kelas 1 seperti jati, tetapi mungkin
karena jati cukup mahal, maka kayu kamper dapat dijadikan sebagai alternatif.Selain
jenis kayu, hal yang harus diperhatikan lainnya adalah ukuran kayu. Karena ukuran
tebal dan lebar kayu sangat mempengaruhi kekuatan strukturnya. Untuk anak
tangga bisa menggunakan papan kayu ukuran 3 cm x 25 cm atau 4 cm x 30 cm. Bila
47
kurang dari itu dikhawatirkan anak tangga akan melendut saat menerima beban
yang berlebih. Sedangkan untuk ibu tangga yang mengapit anak tangga, usahakan
pilih yang lebih besar agar bisa menahan beban pijakan dari anak tangga. Ukuran
kayu yang digunakan diantaranya 4 cm x 25 cm.
Gambar 1.33 Jenis-jenis papan kayu
Ukuran kayu/papan yang tersedia di pasaran banyak jenisnya antara lain 2/25, 2/30,
3/25, 3/30, 3/25, 3/30 namun saat in papan dengan tebal 4 cm sudah dipasarkan
secara umum. Sementara ukuran panjang kayu papan yang terdapat di pasaran
biasanya tersedia dua jenis standar yaitu 2 meter dan 4 meter. Jika diperlukan
panjang lebih dari itu atau ukuran yang berbeda maka harus memesan terlebih
dahuli kepada suppier kayu atau dapay juga diatasi dengan teknik sambung kayu.
Pemilihan kayu papan untuk ibu tangga sebaiknya menggunakan ukuran
yang paling tebal, ini disebabkan ibu tangga berfungsi sebagai struktur utama
tangga yang akan menopang bagian-bagian tangga yang lain. Kayu papan 4/30
merupakan jenis kayu yang paling baik digunakan sebagai struktur utama tangga.
Sedangkan untuk anak tangga sebaiknya berukuran lebar yang nyaman dan sesuai
48
dengan standar ukuran kaki rata-rata pengguna tangga, oleh sebab itu sebaiknya
ukuran papan yang digunakan tidak kurang dari 25 cm
1.3 Menggambar Reling dan Tangga Kayu
Gambar 1.34 Denah dan Potonga tangga
Hubungan tiang sandaran dengan ibu tangga dilakukan dengan hubungan pen dan
lobang tidak tembus dimana tiang sandaran terletak pada bordes yang difungsikan
juga untuk menopang bordes. Agar hubunganya menjadi betul betul rapat maka ibu
tangga masuk dalam tiang sandaran sedalam 1-1,5 cm. tebal pen dibuat 1/3 tebal
kayu ibu tangga. Agar hubungan antara anak tangga datar dan tegak tidak
renggang dipasang kayu mendatar yang dinamakan wellat dari kayu 2/3. semua
papan anak tangga datar, anak tangga tegak maupun wellat masuk pada takikan ibu
tangga sedalam 1-1,5 cm.
49
Gambar 1.35 Hubungan anak tangga dengan ibu tangga
Bagian tangga sebelah bawah sering dibersihkan dengan air pada lantainya agar
bagian tangga bagian bawah tidak terkena air ,bagian ini dibuat blok beton lebar 20-
30 cm,yang berguna untuk pemasangan anker , perkuatan tiang sandaran dapat
dibuat dari pipa baja gambar
50
Pada tangga dan bordes dari kayu, tiang sandaran dihubungkan dengan balok
bordes, perkuatanya dengan baut mur. Ø12 atau Ø14 mm. Hubungan tiang
sandaran dengan ibu tangga seperti pada hubungan yang diterangkan sebelumnya.
Gambar 1.37 Hubungan ibu tangga
dengan tia
52
Tugas 10 (LP1)
1. Jelaskan dengan singkat dan jelas mengenai penempatan tangga yang baik
2. Jelaskan pengetahuan anda mengenai keuntungan dan kelemahan tangga
kayu
3. Sebutkan dengan singkat dan jelas bentuk-bentuk tangga kayu
4. Sebutkan ukuran kayu yang baik untuk membuat kontruksi
- Ibu tangga
- Anak tangga
- Reling tangga
- Tiang bordes
5. Jelaskan pengetahuan anda tentang cara memilih kayu yang baik untuk
kontruksi tangga
Tugas 11 (LP 2)
1. Rancang kontruksi tangga sesuai dengan denah rumah tinggal yang sudah ada, rincian rancangan berupa- Kebutuhan ruang tangga- Dimensi kayu untuk
Ibu tangga Anak tangga Tiang bordes Balok bordes Reling
53
Tugas 12 (LP3)
1. Gambar sebuah tangga kayu dengan ketentuan dan syarat syarat yang telah
ditentukan.
Ukuran kertas dalam A4 atau A3
Sekala disesuaikan dengan gambar
Ukuran anak tangga, lebar tangga, bordes dan kebutuhan ruang
tangga disesuaikan dengan hasil perhitungan yang telah dibuat
Gambar dibuat dengan menggunakan bantuan software AutoCAD
Gambar dibuat dalam bentuk
-Denah tangga
-Potongan tangga ( a-a & b-b)
-Tampak tangga
- Detail sambungan ( 3 detail )
54
KEGIATAN BELAJAR
Standar kompetensi : Menggambar Kontruksi Tangga
Kompetensi dasar : MENGGAMBAR KONTRUKSI TANGGA DAN RELING
BESI
1.1 DESKRIPSI
Tangga baja digunakan pada bangunan yang kontruksinya dari baja, namun
dengan perkembangan jaman tangga baja juga bisa diaplikasikan pada rumah
tinggal. Ada beberpa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan tangga dengan
bahan baja yaitu sifat baja yang cenderung kokoh, masinal, rigid dan hard berbeda
dengan tangga beton yang kaku dan massif/berat.
55
Gambar B
Gamabar A
Pada gambar A terlihat tangga berdiri kokoh dan kaku untuk mengatasi hal tersebut,
tangga baja dikombinasikan dengan elemen kayu pada reling atau anak tangga
sehingga terlihat lebih alami. Di pasaran, terdapat berbagai jenis besi yang dapat
dieksploitasi menjadi bahan dasar tangga diantaranya baja profil besi polos, besi
hollow, besi galfanis, besi strip, besi ulir, besi tempa dan stainless steel.
1.2 Bentuk Tangga Besi/Baja
Beberapa tahun yang lalu, tangga besi sempat sangat popular dengan model
sulur ornament tumbuh-tumbuhan dan hewan dari bahan besi cor yang rumit.
Namun, pada saat ini model tangga seperti itu telah tergantikan oleh jenis besi lain
yang dibentuk lebih simple, tampa ornament, modern dan menonjolkan bentuk –
bentuk geometris
Gambar 1.38 Bentuk Tangga Besi/Baja
1.3 Menggambar Kontruksi Tangga
56
Bentuk tangga yang sederhana yang dipakai untuk turunan pada lantai
dibawah dibuat dari baja WF , baja siku atau profil Canal (I) sebagai ibu
tangga. Dimensi ibu tangga tergantung dari panjang tangga dan beban yang
ditrima oleh tangga, semakin panjang tangga dan semakin berat beban yang
diterima tentunya dimensi profil baja juga akan semakin besar. Ibu tangga
terbuat dari baja canal 26 atau 28 cm dan pemasangan anak tangga dengan
perantara baja siku 50.50.60 atau 60.60.6 mm tebal papan yang digunakan
memiliki tebal 4 cm. Hubungan antar baja dihubungkan dengan metode las
atau menggunakan baut. Lihat Gambar 1.39
Gambar 1.39 Gambar Kontruksi Tangga Baja
Perkuatan ibu tangga dengan pondasi menggunakan mur yang ditanam ke sloof.
Tiang sandaran dapat dibaut dari baja segi panjang 20x40 mm yang dipasang pada
ibu tangga dengan baut. Pada bagian atas ibu tangga dihubungkan dengan gelagar
lantai atas atau pada gelagar bordes (Gambar 1.40). Agar hubungan mudah
57
Top Related