Download - Mengenali Bayi Kuning Dan Penanganannya

Transcript

Mengenali Bayi Kuning dan Penanganannya

Mengenali Bayi Kuning dan PenanganannyaOleh Silverius S.S

Pembimbing : dr. Made Ni Yuliari, Sp.A

Apa yang dimaksud dengan bayi kuning?Bayi kuning adalah bayi dimana warna kulit / sklera mata (normal berwarna putih) menjadi kuning. Kuning bisa hanya pada area wajah, atau hingga telapak tangan atau kaki

Martin CR, Cloherty JP. Neonatal Hyperbilirubinemia.;2004.Penyebab Bayi KuningPeningkatan produksi BilirubinInkompatibilitas ABO/RhDefek intrisik sel darah merah (Defisiensi G6PD, sferositosis)

Martin CR, Cloherty JP. Neonatal Hyperbilirubinemia.;2004.Lanjutan...Gangguan metabolisme hatiGalaktosemiaInfeksi pada bayiDefisiensi enzim glukuronil transferase

Martin CR, Cloherty JP. Neonatal Hyperbilirubinemia.;2004.LanjutanSekresi bilirubin menurunPrematuritasHipotiroidKolestasis

Martin CR, Cloherty JP. Neonatal Hyperbilirubinemia.;2004.Bagaimana ciri-ciri bayi yang menjadi kuning secara fisiologis?Bayi umumnya menjadi kuning pada hari ke 2 atau ke 3. Dan dapat berlangsung hingga 14 hariBagian wajah, hingga dada, menjadi kuning. Pada bagian putih mata akan menjadi kuningBayi tidak terlihat sakit, gerak aktif, menyusu kuatWarna tinja kuning

Depkes RI,. Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis. 2001

Cara Memeriksa apakah bayi kuning atau tidak, dengan cara merenggangkan kulitnya Tanda-Tanda Bayi Kuning yang Harus Diwaspadai

Kuning timbul dalam 24 jam pertama setelah kelahiranBayi kuning lebih dari 14 hariKuning sampai telapak kaki dan tanganTinja terlihat pucatBayi terlihat tidak aktif, tidak mau menyusu, cenderung lebih banyak tidur, suhu tubuh yang meningkat atau menurun

Depkes RI,. Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis. 2001Bila tidak diobati, apa yang akan terjadi pada bayi?

Bila dibiarkan akan terjadi yang disebut Kernikterus. Kernikterus adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin pada otak yang dapat menyebabkan kecacatan/kelainan seumur hidup yang disebut Cerebral Palsy

Depkes RI,. Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis. 20019Apa saja tanda dan Gejala Kern Ikterus?Mata yang berputar, Kesadaran menurun, Tidak mau minum atau menghisap, Ketegangan otot, Leher kaku,

Kejang, Pada umur yang lebih lanjut, dapat terjadi spasme (kekakuan) ototTuli, Gangguan bicara Keterbelakangan mental.

Depkes RI,. Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis. 2001Tindakan Pencegahan Bayi Kuning di rumah

Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan saat hamil Berikan ASI yang cukup (8-12 kali sehari) Hindari pemakaian pakaian bayi yang menggunakan kapur barus atau pengharum pakaianMenjemur bayi dibawah sinar matahariArif, M., et al. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 edisi III. 2007Bagaimana cara menjemur bayi yang benar?Tempatkan bayi dekat dengan jendela terbuka untuk mendapat matahari pagi antara jam 7-9 pagi Atur posisi kepala agar wajah tidak menghadap matahari langsung. Lakukan penyinaran selama 30 menit, 15 menit terlentang dan 15 menit tengkurap. Usahakan kontak sinar dengan kulit seluas mungkin, oleh karena itu bayi tidak memakai pakaian (telanjang) tetapi hati-hati jangan sampai kedinginan.

Arif, M., et al. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 edisi III. 2007Bagaimana Penanganan Bayi Kuning bila ia dibawa ke rumah sakit?Fototerapi, dimana bayi akan disinari selama 24 jam di tempat khusus dengan sinar UVTransfusi tukar, yaitu tindakan mengeluarkan darah bayi dan memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar serum bilirubin atau kadar hematokrit yang tinggi atau mengurangi konsentrasi toksin-toksin dalam aliran darah pasien

Rohsiswatmo R. Perkembangan Terkini Tatalaksana Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru Lahir. 2001

13Daftar PustakaMartin CR, Cloherty JP. Neonatal Hyperbilirubinemia. In: Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR, editors. Manual of Neonatal Care, 5th edition. Philadelphia, Lippincott Williams and Wilkins;2004,185-222.Depkes RI, 2001. Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis. Dalam : Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda Sakit). Metode Tepat Guna untuk Paramedis, Bidan dan Dokter. Depkes RI.Arif, M., et al. 2007. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 edisi III Jakarta. Medis Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp 503-05Rohsiswatmo R. 2001. Perkembangan Terkini Tatalaksana Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru Lahir. Divisi Neonatologi. FKUI-RSCM.

TERIMAKASIH