Download - Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

Transcript
Page 1: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

MEMBANGUN TRADISI KEPENULISAN DI KALANGAN DOSEN PERGURUAN TINGGI

OLEH :

MUH. ARIEF EFFENDI,SE,MSI,AK,QIA

(SENIOR AUDITOR OPERASIONAL PT. KRAKATAU STEEL,

DOSEN LUAR BIASA FE USAKTI & STIE TRISAKTI)

BAHAN DISKUSI

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL / KARYA ILMIAH

DI MEDIA MASSA & JURNAL

SENIN, 11 DESEMBER 2006

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Page 2: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

A. Pendahuluan

Dosen termasuk salah satu civitas akademika di perguruan tinggi

yang memiliki wawasan intelektual tinggi diharapkan dapat

menyampaikan ide / pemikiran / gagasannya secara sistematis, baik

secara lisan maupun tulisan. Kelemahan umum yang terjadi pada

sebagian dosen di perguruan tinggi adalah karena kesibukan

mengajar di kampus, sehingga melupakan salah satu kewajiban

yang tidak kalah penting dari mengajar yaitu menulis karya ilmiah.

Bahkan banyak dosen yang kenaikan jenjang kepangkatan

akademiknya terhambat /terlambat, hanya karena kesulitan dalam

membuat karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah memang bagi

sebagian dosen masih menjadi momok yang sulit diatasi. Menurut

pengamatan penulis, tradisi kepenulisan di kalangan dosen di

perguruan tinggi belum membudaya. Hal ini ditunjukkan masih

sedikitnya hasil karya ilmiah dosen yang dipublikasikan di media

massa maupun jurnal ilmiah.

B. Teknik Penulisan Artikel Ilmiah Populer

Artikel / karya tulis ilmiah populer atau sering disebut opini /

pendapat / gagasan pribadi seseorang yang sifatnya ilmiah dan

disajikan secara populer di media massa. Gagasan yang

disampaikan dapat meliputi berbagai aspek kehidupan, baik politik,

ekonomi, sosial-budaya, hukum dan hankam dan lain-lain. Teknik

penyajian karangan jenis ini mengacu pada metode penulisan yang

mudah dimengerti oleh publik, lugas , kritis dan tidak perlu disertai

dengan rumus-rumus / angka-angka statistik yang rumit.

1. Teknik Penulisan Artikel

Teknik penulisan artikel ilmiah populer yang berlaku di media

massa (koran, majalah, buletin dan lain-lain) secara umum terdiri

dari beberapa langkah sebagai berikut :

a. menggali ide

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

1

Page 3: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

Kita harus bisa menuangkan ide-ide / pemikiran kita kedalam

tulisan yang hasil akhir berupa artikel. Dalam menggali ide,

kita harus mengunakan alur pemikiran yang runtut dan

sistematis. Isi artikel dapat berupa pandangan kita dalam

memberikan alternatif solusi terhadap suatu masalah

(problem solving)..

b. Membuat kerangka tulisan secara detail

Kerangka tulisan secara sederhana biasanya dimulai dari

pendahuluan, pembahasan masalah, kesimpulan. Lebih bagus

apabila dilengkapi dengan solusi permasalahan berupa saran /

rekomendasi terhadap pihak-pihak terkait.

c. Mengumpulkan data, fakta, referensi dan bahan

bacaan

berbagai referensi yang relevan sangat penting dalam

rangkamendukung opini kita. Tanpa dukungan dari data-data/

fakta / bahan bacaan maka tulisan kita terlihat kering dan

kurang dapat memberikan makna kepada para pembaca.

d. Menulis dengan ekspresi bebas

Hal yang paling sulit bagi kita adalah pada saat kita mulai

untuk menuliskan semua yang sudah kita dapatkan.

Ketrampilan menulisi memang tidak semudah membalikkan

telapak tangan. Kegiatan menulis perlu dilakukan secara terus

menerus dan jangan pernah mengulur waktu. Apabila kita

menunda-nunda dalam menyelesaiakn suatu tulisan, maka

akan timbul rasa bosan untuk memulai lagi.

Tulis apa saja yang terbersit dalam pikiran.

e. Editing

Setelah opini / gagasan sudah selesai ditulis, maka kita perlu

membaca ulang sekaligus mengedit apa yang sudah kita tulis.

Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa tulisan yang

kita buat telah tersusun dengan rapi. Selain itu, apabila terjadi

kesalahan yang terjadi, baik kesalahan pada data, kata atau

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

2

Page 4: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

kalimat serta pembahasan / analisis yang kurang tajam dapat

kita perbaiki.

Apabila menurut kita artikel / karya tulis ilmiah populer tersebut

telah siap, maka kita dapat memilih media massa yang tepat.

Pemilihan media massa perlu mempertimbangkan karakteristik

tertentu, seperti visi dan misi yang diemban serta pangsa pasar

yang dituju media tersebut.

Berikut ini diberikan beberapa contoh media massa yang terbit

serta materi / tulisan yang bisa dimuat :

No. Nama Media Massa(Penerbit)

Materi / tulisan yang bisa dimuat

1 Buletin Internal Audit(Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern)

Bidang : Audit, manajemen, keuangan, akuntansi, perpajakan.

2 Media Akuntansi(Ikatan Akuntan Indonesia kerjasama dengan PT. Ray Indonesia)

Bidang : akuntansi, audit, keuangan, majemen, perpajakan, teknologi dan tulisan yang terkait dengan profesi akuntan.

3 Auditor(PT. Auditor Media Citra Pariwara)

Bidang : Audit, akuntansi, manajemen, Good Corporate Governance dan tulisan lain terkait profesi auditor.

4 Koran / Surat Kabar(Berbagai Penerbit baik lokal maupun nasional)

Bidang : isu-isu aktual terkini (current issue) bidang politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, hankam dan lain-lain.

2. Standar penulisan artikel

Artikel yang kita susun, agar memenuhi standar minimal sebuah

artikel yang bisa dimuat di media massa, perlu diperhatikan

beberapa hal sebagai berikut :

a. Aktual.

Aktualitas suatu tulisan merupakan prioritas utama. Prioritas

bisa dikaitkan dengan momentum aktual / isu-isu terkini

(current issue) yang tengah terjadi dan berkembang di

masyarakat. Misalnya, saat ini lagi mencuat isu seputar Good

Corporate Governance (GCG) dan pemberantasan Korupsi,

Kolusi & nepotisme (KKN), maka tulisan seputar masalah

tersebut, baik di koran, buletin atau majalah gampang dimuat.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

3

Page 5: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

Oleh karena itu, agar dihindarkan menulis sesuatu yang sudah

“basi” atau kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat /

publik, karena kemungkinan besar tulisan yang kita kirimkan

ke media tersebut tidak akan dimuat .

b. Bahasa yang lugas.

Dalam menulis, agar dihindarkan penggunaan bahasa yang

bertele-tele, karena akan membuat penyampaian gagasan

menjadi kurang mengena. Pilihan kata-kata dan kalimat perlu

diperhatikan dengan seksama. Jangan sekali-sekali kita

menulis kata-kata yang bisa bermakna ganda, karena akan

membuat bingung para pembaca. Pemakaian bahasa yang

tidak tepat, bisa berakibat ide / pemikiran kita gagal

ditransformasikan kepada para pembaca.

c. Tulisan mengandung hal yang baru & inovatif.

Kebaruan tulisan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu

yang belum pernah ditulis pihak lain maupun berupa

pengembangan suatu metode / teori / konsep. Kita harus

mengupayakan agar data yang kita gunakan akurat dan up to

date. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan isu-isu

aktual (current issue) yang sedang terjadi di masyarakat.

d. Ide / pemikiran orisinil

Kita perlu berusaha agar ide / opini / hasil pemikiran kita

merupakan hasil karya yang orisinil / asli. Hal ini untuk

menghindari tuduhan penjiplakan (plagiator).

e. Tulisan jangan terlalu teoritis.

Kita harus ingat, bahwa artikel yang kita tulis akan dibaca

pihak lain yang latar belakang pendidikannya variatif bahkan

ada yang tidak mengalami bangku sekolah. Menulis suatu

artikel yang terlampau teknis dengan rumus-rumus yang

rumit , sudah dipastikan tidak akan dimuat di media massa

(misalnya koran, majalah) yang segmen pembacanya sangat

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

4

Page 6: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

luas. Tulisan yang memaparkan implementasi / penerapan

suatu konsep di suatu perusahaan atau organisasi sangat

dihargai dan lebih mudah untuk diloloskan pihak redaksi

media yang bersangkutan untuk dimuat alias layak untuk

dipublikasikan.

f. Tulisan tidak terlalu panjang

Beberapa koran, buletin atau majalah membatasi panjang

tulisan, pada umumnya sekitar 2-5 lima halaman saja, kecuali

tulisan / artikel ilmiah untuk majalah profesi tertentu, bisa

lebih dari 5 halaman.

Kegiatan menulis memang diawali dari kegiatan membaca.

Menulis adalah bagian dari unsur-unsur belajar. Proses belajar

tidak hanya dilihat dari banyaknya topik yang didiskusikan atau

banyaknya buku yang dibaca saja. Namun, bagaimana kita

mampu menuangkan ide / pemikiran dalam bentuk tulisan.

Menulis ternyata memerlukan ketrampilan khusus serta latihan

secara terus menerus. Untuk menulis sebuah opini di koran kita

harus mempunyai sejumlah kemampuan antara lain bisa

merumuskan masalah dengan baik, perbendaharaan bahasa,

wawasan (pengetahuan umum) yang luas, serta mampu

merekomendasikan alternatif solusi. Penulis berharap agar para

dosen di perguruan tinggi dengan kemampuan intelektual yang

dimiliki dapat menuangkan ide / gagasan yang bermanfaat bagi

masyarakat (publik), sehingga kampus perguruan tinggi

terhindar dari sinyalemen bahwa “kampus sebagai menara

gading”. Oleh karena itu saat ini para dosen perlu banyak-banyak

membaca buku serta rajin mengikuti diskusi / seminar /

lokakarya sehingga ilmu pengetahuan serta wawasan kita

bertambah luas. Hal yang tak kalah penting adalah kita perlu

sering berkomunikasi dengan seorang yang berpengalaman,

sehingga kita mendapatkan sharing informasi untuk menjadi

penulis artikel yang produktif. Apabila kita telah mendapatkan

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

5

Page 7: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

informasi dari berbagai sumber, maka proses penciptaan

tulisan / artikel ilmiah menjadi lebih ringan.

3. Kiat-kiat menulis artikel

Beberapa kiat atau tips berikut ini, merupakan kutipan dari

beberapa pengarang buku panduan penulisan artikel ilmiah

populer, antara lain :

a. Menulis bukan masalah teori, tetapi lebih masalah praktik.

Bagi calon penulis atau penulis pemula untuk berani memulai:

mulai menulis. Tidak ada cara lain yang lebih ces pleng, selain

itu .(Tartono, 2005).

b. Menulis memerlukan motivasi tersendiri. Tanpa motivasi yang

kuat memang tidak akan mampu menulis, apalagi menjadi

penulis profesional. (Lasa Hs, 2005).

c. Dengan berpayungkan semangat motto Latin, nulla dies sine

linea (tiada hari tanpa menulis), dalam kehidupan mondial,

keberanian menulis artikel (jurnalistik) sudah menjadi

tantangan tersendiri. Menulis artikel, boleh jadi merupakan

upaya katarsis bagi penulisnya. Sementara, bagi pembaca,

bisa jadi mendatangkan pencerahan. (Wibowo, 2006).

d. Pada umumnya, ketika seseorang ingin menulis, ia hanya

melihat dua hal. Kemampuannya dan lahan penulisannya.

Hampir tak ada yang ingat untuk memandang “ke dalam”

dirinya sendiri. Ketika timbul masalah, ia mengalami kesulitan

karena tidak mengerti penyebab yang sebenarnya. Akibatnya

aktivitas menulisnya menjadi macet. (Rudatan,2006).

Apabila kiat-kiat atau tips tersebut diatas dapat kita cermati dan

pahami dengan sungguh-sungguh, maka diharapkan kita

memiliki semangat yang tinggi untuk menulis, menulis dan

menulis. Oleh karena itu marilah kita mulai menulis dari

sekarang, dari media massa lokal (setempat) serta dari

pengetahuan yang kita miliki.

D. Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Jurnal

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

6

Page 8: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

Berikut ini disajikan kebijakan editorial maupun pedoman umum

penulisan yang berlaku pada beberapa jurnal ilmiah, baik yang

terbit di kampus perguruan tinggi maupun di lembaga penelitian

milik instansi Pemerintah.

1. Kebijakan Editorial Jurnal

a. Artikel / naskah yang dapat dimuat dalam jurnal meliputi

tulisan tentang kebijakan, hasil penelitian baik yang bersifat

empirik maupun studi dokumenter, analisis data sekunder,

pemikiran, review teori/konseptual/metodologi, resensi buku

baru (book review), dan informasi lain yang berkaitan dengan

visi & misi Jurnal yang bersangkutan, misalnya :

No. Nama Jurnal & Penerbit Materi / tulisan yang bisa dimuat

1 Jurnal Keuangan Publik(Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah BPPK Departemen Keuangan RI)

Bidang : Keuangan publik, manajemen sektor publik, akuntansi sektor publik dan otonomi daerah.

2 Jurnal Akuntansi Pemerintah(Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah BPPK Departemen Keuangan RI)

Bidang : Akuntansi Pemerintah dan turunannya.

3 Jurnal Keuangan dan Perbankan(STIE LPPI / Indonesia Banking School Jakarta)

Bidang : ekonomi, keuangan, akuntansi, manajemen, industri perbankan.

4 Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik)

Bidang : akuntansi keuangan, pasar modal, akuntansi manajemen, akuntansi sector publik, auditing, sistem informasi dan perpajakan.

5 Jurnal Bisnis dan Akuntansi(STIE Trisakti Jakarta)

Bidang : bisnis dan akuntansi.

6 Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi(Lembaga Penerbit FE Universitas Trisakti Jakarta)

Bidang : Akuntansi, Auditing dan Sistem Informasi.

b. Penulis harus menyatakan bahwa artikel / naskah yang

dikirimkan belum pernah dimua / dipublikasikan di media lain.

c. Untuk artikel / naskah hasil riset dengan pendekatan survey

atau eksperimental, penulis harus :

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

7

Page 9: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

1).Melampirkan instrumen riset (kuesioner, kasus, daftar

wawancara dan lain lain).

2).Memberikan data riset dan memberikan informasi cara

memperoleh data tersebut kepada yang memerlukannya

demi pengembangan praktik, pendidikan dan riset.

d. Setiap artikel / naskah yang diterima akan melalui proses

blind review oleh dewan editor Jurnal.

Kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam review antara

lain :

1).Memenuhi standar / persyaratan baku publikasi jurnal.

2) Metodologi riset yang digunakan.

3) Manfaat hasil riset terhadap pengembangan ilmu maupun

praktik.

e. Dewan editor bertanggungjawab untuk memberikan telaah

konstruktif dan jika diperlukan, menyampaikan hasil evaluasi

kepada penulis artikel / naskah.

2. Pedoman umum / Teknik penulisan di Jurnal

a. Tulisan diketik dengan spasi ganda pada kertas kuarto ,

jumlah 10-30 halaman dilengkapi abstrak (dalam bahasa

Inggris / bahasa Indonesia) sebanyak 100-150 kata dan kata

kunci (key words) sebanyak 5 pengertian (deskriptor) untuk

memudahkan penyusunan indeks.

b. Naskah dikirim ke alamat redaksi dalam bentuk ketikan dan

disertai disketnya atau melalui E-mail.  Berkas naskah dalam

disket diketik font 12 karakter dengan menggunakan

pengolah kata Microsoft Word, WordStar, WordPerfect.

c. Artikel hasil penelitian memuat : judul, nama penulis,

abstrak, kata kunci, dan isi.  Sistematika/struktur berikut ini

hanya sebagai pedoman umum : 

1) Pendahuluan meliputi latar belakang (motivasi),

perumusan masalah, dan tujuan penelitian . dan (jika

dipandang perlu) organisasi penulisan artikel.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

8

Page 10: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

2) Kerangka teoritis dan pengembangan hipotesis (jika ada),

memaparkan telaah / Kajian Literatur mencakup kajian

teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk

mengembangkan hipotesis atau proposisi riset dan model

riset (jika dipandang perlu).

3) Metodologi riset yang berisi rancangan/model, pengukuran

dan definisi operasional variable, sampel dan data, tempat

dan waktu, teknik pengumpulan data, dan teknik / metode

analisis data.

4) Pembahasan dan Simpulan

5) Implikasi dan keterbatasan, menjelaskan implikasi temuan

dan keterbatasan riset, serta jika perlu saran yang

dikemukanakan peneliti / penulis untuk riset yang akan

dating.

6) Daftar Pustaka / Rujukan (berisi pustaka yang dirujuk

dalam uraian saja).

7) Lampiran, memuat tabel, gambar dan instrumen riset

yang digunakan.

d. Artikel non penelitian , konseptual, pemikiran dan review teori

memuat : judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, dan isi.  

1) Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah

dan tujuan penulisan.

2) Subjudul-Subjudul sesuai kebutuhan, misalnya kajian

literatur dan pembahasan serta pengembangan

teori/konsep.

3) Simpulan dan saran.

4) Daftar Pustaka / Rujukan (berisi pustaka yang dirujuk

dalam uraian saja).

e. Artikel resensi buku selain menginformasikan bagian-bagian

penting dari buku yang diresensi juga menunjukkan bahasan

secara mendalam kelebihan dan kelemahan buku tersebut

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

9

Page 11: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

serta membandingkan teori/konsep yang ada dalam buku

tersebut dengan teori/konsep dari sumber-sumber lain.

f. Khusus naskah hasil penelitian yang disponsori oleh pihak

tertentu harus ada pernyataan (acknowledgement) yang berisi

informasi sponsor yang mendanai dan ucapan terima kasih

kepada sponsor tersebut.

g. Penulisan Daftar Pustaka / Rujukan / Referensi disajikan

mengikuti tata cara / kaedah umum yang berlaku.

h. Tata cara penyajian kutipan, tabel, dan gambar mengikuti

ketentuan dalam Pedoman Penulisan Artikel Jurnal

i. Naskah diketik dengan memperhatikan aturan tentang

penggunaan tanda baca dan ejaan yang dimuat dalam

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

j. Pengiriman naskah disertai dengan alamat, nomor telepon,

fax atau E-mail (bila ada). Pemuatan atau penolakan naskah

akan diberitahukan secara tertulis.  Naskah yang tidak dimuat

biasanya tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan

penulis.  Kepada penulis yang artikelnya dimuat di Jurnal akan

diberikan 2 – 3 eksemplar jurnal sebagai tanda bukti

pemuatan.

E. Program Insentif Penerbitan Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional.

Program yang diluncurkan oleh Direktur Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi – Depdiknas ini bertujuan untuk mendorong

dan meningkatkan gairahan para peneliti Indonesia yang telah

menghasilkan penelitian yang bermutu untuk mempublikasikan

hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah yang bertaraf

internasional. Insentif penerbitan artikel ilmiah diberikan

maksimum sebesar Rp 5 juta dipotong pajak sesuai ketentuan

yang berlaku, ditambah biaya publikasi (bila ada, yang

ditunjukkan dengan bukti tagihan dan pembayaran). Besarnya

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 12: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

biaya publikasi yang diberikan tergantung kepada penilaian

kelayakan dan ketersediaan dana (DIPA).

1. Persyaratan

a. Insentif diberikan kepada peneliti perguruan tinggi yang

artikelnya telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah bertaraf

internasional (bukan proseding) dalam 3 tahun terakhir.

Artikel yang sedang diproses untuk diterbitkan, tidak dapat

disertakan untuk di evaluasi.

b. Artikel ilmiah ditulis dalam salah satu bahasa resmi dalam

forum PBB: Inggris, Perancis, Spanyol, Cina dan Arab.

c. Artikel ilmiah termaksud merupakan hasil penelitian yang

dibiayai oleh pemerintah Indonesia, dan bukan bagian tesis

atau disertasi yang diajukan di perguruan tinggi luar

negeri.

d. Pengusul yang diperbolehkan mengikuti program ini adalah

peneliti atau penulis dari perguruan tinggi di lingkungan

Depdiknas.

e. Pengusul adalah penulis pertama. Jumlah penulis dalam

artikel ilmiah tersebut maksimal 5 orang, sedangkan

bantuan insentif penerbitan hanya diberikan kepada

penulis pertama.

f. Nama institusi penulis pertama harus dicantumkan dalam

terbitan termaksud.

g. Pengusul diperbolehkan mengusulkan lebih dari 1 (satu)

artikel tetapi hanya diperbolehkan menerima 1 (satu)

hibah. Usulan lebih dari 1 (satu) supaya dijilid terpisah.

h. Pengusul hanya diperbolehkan menerima 1 (satu) kali

insentif, akan tetapi dapat mengusulkan biaya bantuan

publikasi untuk penerbitan berikutnya (satu judul per

tahun).

i. Pengusul harus mengisi format Usulan Insentif Penerbitan

Artikel Ilmiah.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 13: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

2. Kriteria Penilaian

a. Peringkat/kualitas jurnal ilmiah yang menerbitkan artikel

harus baik yang ditandai oleh citation index yang tinggi.

b. Substansi artikel harus mencerminkan adanya kontribusi

terhadap pengembangan iptek, termasuk aspek originalitas

serta inovasi.

c. Artikel ilmiah yang diusulkan harus selaras dengan bidang

ilmu yang ditekuni pengusul.

3. Jadwal & Pengambilan Keputusan

Usulan insentif penerbitan artikel ilmiah supaya disampaikan

selambat-lambatnya tanggal 30 September setiap tahunnya,

yang akan dievaluasi pada bulan berikutnya. Dana insentif

akan diberikan selambat-lambatnya pada bulan November.

Usulan yang masuk akan dinilai secara kompetitif oleh para

pakar yang ditunjuk oleh Direktur P2M, Ditjen Dikti. Hasil

evaluasi akan disampaikan kepada Dirjen Dikti untuk

diputuskan.

Berkas usulan (seperti pada contoh format), diajukan 3

rangkap (1 asli dan 2 fotokopi), yang masing-masing dikemas

dalam sampul biru tua, dilengkapi lampiran contoh artikel asli,

fotokopi sampul judul, halaman identitas dan daftar dewan

redaksi serta gambaran umum jurnal, daftar isi yang memuat

artikel terkait, dan petunjuk penulisan, dikirim atau diantar

langsung.

F. Sharing pengalaman

Pada saat kuliah tingkat awal pada perguruan tinggi negeri (UGM)

di Yogya, penulis berkesempatan ikut kegiatan pelatihan jurnalistik

yang diadakan oleh majalah / pers kampus saat itu (Balairung) yang

dikelola oleh mahasiswa. Materi pelatihan jurnalistik tersebut

diberikan oleh praktisi pers seperti wartawan majalah Tempo dan

pengelola pers kampus. Hasil pengalaman mengikuti kegiatan

pelatihan jurnalistik tersebut, maka beberapa artikel penulis dapat

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 14: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

dimuat di media massa, msekipun masih koran lokal di ogyakarta,

serta satu artikel dimuat di majalah profesi (Media Akuntansi) di

Jakarta. Alhamdulillah saat ini, tulisan / artikel penulis sudah

tersebar di berbagai media massa baik lokal maupun nasional,

seperti koran / surat kabar , buletin, majalah serta jurnal ilmiah

(terlampir).

Apabila kita memiliki kemauan dan rajin menulis, maka hampir

setiap bulan kita dapat berhasil membuat satu tulisan / artikel yang

dapat dikirimkan ke media massa atau jurnal ilmiah. Tulisan yang

dimuat di media massa, kadang-kadang mendapatkan respon /

tanggapan dari penulis lain. Selain itu, tulisan yang dimuat di media

massa atau jurnal ilmiah, biasanya akan mendapatkan honor yang

besarnya disesuaikan dengan kondisi penerbit media tersebut,

sehingga dapat menghasilkan pendapatan tambahan (other

income). Semoga pengalaman pribadi penulis ini dapat menggugah

rekan-rekan dosen untuk rajin menulis suatu artikel / karya tulis

ilmiah, sekaligus merupakan sumbangsih pemikiran / gagasan kita

dalam pengabdian pada masyarakat.

F. Upaya Menumbuhkan Minat menulis

Upaya untuk menumbuhkan minat tulis menulis di kalangan dosen

perguruan tinggi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara

lain :

1. Pimpinan perguruan tinggi dapat memberikan semacam

penghargaan (insentif) kepada para dosen yang berhasil

mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal ilmiah yang

diterbitkan di lembaga penerbit kampus-kampus, asosiasi profesi

maupun lembaga penelitian instansi Pemerintah. Penghargaan

dapat berupa nilai rupiah tertentu atau sertifikat.

2. Dosen diwajibkan untuk membuat makalah (karya tulis) dikaitkan

dengan kenaikan jenjang kepangkatan akademik.

3. Pimpinan perguruan tinggi memberikan dorongan kepada para

dosen untuk mengikutsertakan karya tulis (makalah) dalam

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 15: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

acara workshop / lokakarya/ forum ilmiah, Simposium dan lain-

lain.

4. Jika diperlukan dapat diadakan suatu pendidikan jurnalistik /

pelatihan teknik menulis karya ilmiah di kalangan dosen dengan

menghadirkan para pakar / ahli dibidang jurnalistik / tulis

menulis. Pakar bisa diambilkan dari wartawan Media Massa

(Koran, Majalah) atau praktisi / pengelola Jurnal Kampus dari

kampus perguruan tinggi.

G. Kesimpulan dan Saran

1. Pada saat ini tradisi kepenulisan di kalangan dosen

perguruan tinggi belum membudaya. Oleh karena itu, untuk

membangun budaya menulis bagi para dosen, sangat diperlukan

komitmen penuh dan dorongan dari pimpinan perguruan tinggi.

2. Dosen yang dapat menuangkan gagasan / pemikiran

dalam bentuk tulisan artikel / karya ilmiah yang bermanfaat bagi

masyarakat (publik) merupakan salah satu penerapan tridharma

perguruan tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat. Oleh

karena itu, agar para dosen berupaya meningkatkan kualitas dan

kuantitas dalam penulisan artikel / karya ilmiah, sehingga

eksistensinya bukan hanya diakui dikalangan kampus saja

namun juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

REFERENSI

Djuharie, O. Setiawan & Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis, Yrama Widya, Bandung, 2002.

Lasa HS , Gairah Menulis, Alinea, Yogyakarta, 2005.

Rudatan, Rs., Menjadi Kaya dengan Menulis, Andi, Yogyakarta, 2006.

Tartono, St. S, Menulis di Media Massa Gampang! Tips untuk Menulis di Media Massa Cetak, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2005.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 16: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

Wibowo, Wahyu, Berani Menulis Artikel - Babak Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.

www.auditormedia.co.id

www.diknas.go.id

LAMPIRAN

DAFTAR ARTIKEL / KARYA ILMIAH PENULISYANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI MEDIA MASSA

(Periode tahun 2002 s.d. Nopember 2006)

1. “Komunikasi Komite Audit : Antara Harapan dan Kenyataan, Majalah Media Akuntansi”, Jakarta, Edisi Juli – Agustus 2002.

2. “Paradigma Baru Internal Auditor”, Majalah Auditor, Jakarta, Edisi 5 Tahun 2002.

3. “Risk Based Internal Auditing”, Majalah Media Akuntansi, Jakarta, Edisi April 2003.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 17: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

4. “Value Added Internal Auditing”, Majalah Auditor, Jakarta, Edisi 8 Tahun 2003.

5. “Mekanisme Pengawasan Keuangan Negara”, Harian Suara Karya, Jakarta, 3 Oktober 2003.

6. “Meningkatkan Corporate Value di BUMN melalui Good Corporate Governance”, Harian Suara Karya, Jakarta, 29 Maret 2005.

7. “Transparansi Laporan Keuangan Perusahaan sebagai Implementasi GCG Cegah Fraud”, Harian Suara Karya, Jakarta, 18 April 2005.

8. “Peranan Komite Audit dalam meningkatkan Kinerja Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Pemerintah, Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Departemen Keuangan, Jakarta. Volume 1 No. 1 Mei 2005

9. “Mewujudkan Persaingan Usaha yang Sehat lewat Good Corporate Governance”, Harian Suara Karya, Jakarta, 18 Mei 2005.

10. “Tanggung Jawab BUMN di Sektor UKK”, Harian Suara Karya, Jakarta, 30 Mei 2005.

11. “Komite Audit di Perusahaan Publik”, Harian Suara Karya, Jakarta, 6 Juni 2005.

12. “Implementasi GCG melalui e-procurement”, Harian Suara Karya, Jakarta, 22 Nopember 2005.

13. “GCG dan Keterbukaan Informasi”, Harian Suara Karya, Jakarta, 19 Desember 2005.

14. “Peranan Etika Bisnis dan Moralitas Agama dalam Implementasi Good Corporate Governance”, Jurnal Keuangan & Perbankan, , STIE Indonesia Banking School, Jakarta., Volume 2 No. 1, Edisi Desember 2005

15. “Gerakan Moral Bersih Transparan & Profesional : Awal Implementasi GCG”, SteelOn Newsletter, Edisi 5, Januari 2006.

16. “Implementasi GCG melalui CSR”, Harian Suara Karya, Jakarta, 15 Maret 2006.

17. “Mengungkap KKN / Fraud melalui Forensic Audit”, Majalah Krakatau Steel Group (KSG), edisi 4 , Tahun I, Mei 2006.

18. “Fraudulent Financial Reporting : Tanggung Jawab Auditor Independen & Upaya Pencegahannya”, Jurnal Keuangan & Perbankan, STIE Indonesia Banking School, Jakarta, Volume 2 No. 2, Edisi Juni 2006.

19. ”Meningkatkan Transparansi & Akuntabilitas Publik melalui Keterbukaan Informasi”, Buletin Internal Audit, Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern, Jakarta, Edisi No. 02/2006.

20. ”Menghindarkan Kebangkrutan Perusahaan melalui implementasi GCG dan Etika Bisnis”, Harian Radar Banten, 4 Nopember 2006.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal

Page 18: Membudayakan Tradisi Menulis Karya Ilmiah

21. Code of Corporate & Business Conduct sebagai Implementasi GCG”, Harian Banten Raya Post, 16 Nopember 2006.

Bahan Diskusi – Teknik Penulisan Artikel / Karya Ilmiah di Media Massa & Jurnal