Download - Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Transcript
Page 1: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

KLASIFIKASI TANAH

KELOMPOK YANG BERANGGOTAKANSHALEH AFIF HASIBUAN 16 009

ZAL EFENDI 16 004EKA FADLI RASYID 16 010

DANDY PERMANA ABDI 16 014RENDY DWY JAYA HASIBUAN 16 002

Page 2: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Klasifikasi tanah

Tekstur

Kerikil(gravel)

Pasir(sand)

Lanau(slit)

Lempung(clay)

PemakaianAASHTO

(Departemen Jalan Raya)

Unifield(geoteknik)

Page 3: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Berdasarkan sistem klasifikasi tekstur tanah oleh departemen pertanian amerika (USDA)Ukuran butiran tanah adalah

Pasir : butiran dengan diameter 2,0 sampai dengan 0,005 mm

Lanau : butiran dengan diameter 0,005 sampai dengan 0,002 mm

Lempung : butiran dengan diameter lebih kecil dari 0,002 mm

Page 4: Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Page 5: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Cat: Bagan ini hanya didasarkan pada bagian tanah yang lolos lewat ayakan No. 10. Jadi, apabila tanahnya mengandung butiran berdiameter > 2 mm dalam persentase tertentu, maka perlu diadakan koreksi.

Contoh 3ukuran butir tanah A adalah : 30% pasir, 40% lanau,dan 30% butiran dengan ukuran lempung (< 0,002 mm),klasifikasi tekstur tanah yang bersangkutan dapat ditentukandengan cara seperti yang ditunjukka dengananak panah dalamGambar 3 . 1 .Contoh 2apabila tanahnya mengandung butiran berdiameter lebih besar dari 2 mm dalamPersentase tertentu, maka perlu diadakan koreksi. Sebagai contoh, apabila tanah B Mempunyai pembagian ukuran butir : 20% kerikil, 1 0% pasir, 30% lanau, dan 40% lempung, komposisi tekstural yang dimodifikasi adalah

Page 6: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Klasifikasi Tanah berdasrkan pemakaianSistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur adalah relatif sederhana karena ia hanya di dasarkan pada distribusi ukuran butiran tanah saja. Dalam kenyataannya, jumlah dan jenis dari mineral lempung yang di kandung oleh tanah sangat mempengaruhi sifat fisis tanah yang bersangkutan. Oleh karena itu kiranya perlu untuk memperhitungkan sifat plastisitas tanah, yang d sebabkan oleh mineral lempung , agar dapat menafsirkan ciri suatu tanah. Ada dau buah sistem klasifikasi tanah yang di pakai sampai saat sekarang.

1. Sistem klasifikasi ASHTO yang biasa di pakai di jalan raya di semua bagian AMERIKA SERIKAT

2. Sistem klasifikasi UNIFIED yang biasa di pakai para ahli geoteknik untuk kepeluan lainnya

Page 7: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Sistem Klasifikasi AASHTOPada sistem ini, tanah diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok besar,yaitu A- 1 sampai dengan A-7. Tanah yang diklasifikasikanke dalam A- 1 , A-2, dan A-3 adalah tanah berbutir di mana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah tersebut lolos ayakan No. 200. Tanah di manalehih dari 35% butirannya lolos ayakan No. 200 diklasifikasikan ke dalam kelompok A-4, A-5 , A-6, dan A-7. Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7 tersebut sebagian

besar adalah lanau dan lempung.

Page 8: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada kriteria dibawah inia. Ukuran butir:Kerikil: bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm (3 in) dan yang tertahan pada ayakan No. 20 (2mm). Pasir: bagian tanah yang lolos ayakan No. 1 0 (2mm) dan yang tertahan pada ayakan No. 200 (0,075 mm). Lanau dan lempung: bagian tanah yang lolos ayakan No. 200.b. Plastisitas:Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastisitas [plastici-ty index (PI)] sebesar 1 0 a tau kurang. Nama berlempung dipakai bilamana bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastisSebesar 1 1 atau lebih.c. Apabila batuan (ukuran lebih besar dari 75 mm) ditemukan di dalam contoh tanahyang akan ditentukan klasifikasi tanahnya, maka batuan-batuan terse but harus dikeluarkanterlebih dahulu. Tetapi, persentase dari batuan yang dikeluarkan terse but harus dicatat

Page 9: Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Page 10: Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Page 11: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Untuk mengevaluasi mutu (kualitas) dari suatu tanah sebagai bahan lapisan tanah dasar (subgrade) dari sua tu j alan ray a, sua tu

angka yang dinamakan indeks grup (group index, Gl)juga diperlukan selain kelompok dan

subkelompok dari tanah yang bersangkutan. Harga GI inidituliskan di dalam kurung setelah nama kelompok dan subkelompok dari tanah yangbersangkutan. Indeks grup dapat dihitung

dengan memakai persamaan seperti di bawah ini:GI = (F - 35)[0,2 + 0,005 (LL - 40)] + 0,01 (F - 15)(PI -

10)

F = Persentase butiran yang lolos ayakan No. 200

LL = Batas Cair (Liquid Limit)PI = Indeks Plastisitas

Page 12: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

SISTEM KLASIFIKASI UNIFIED

Page 13: Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Page 14: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Simbil-simbol lain yang digunakan untuk klasifikasi USCS adalah W = well graded (tanah dengan gradasi baik) P = poorly graded (tanah dengan gradasi buruk) L = low plasticity (plastisitas rendah)(LL < 50) H = high plasticity (plastisitas tinggi) (LL > 50)

Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok seperti: GW, GP, GM, GC, SW, SP, SM, dan SC. Untuk klasifikasi yang benar, faktor-faktor berikut ini perlu diperhatikan :1. Persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 (ini adalah fraksi halus)2. Persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No. 403. Koefisien keseragaman (uniformity coeffisien, Cu) dan koefisien

gradasi (gradationcoefficient, Cc) untuk tanah di mana 0 - 1 2% lolos ayakan No. 2004. Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) bagian tanah yang lolos

ayakan No. 40 (untuk tanah di mana 5% atau lebih lolos ayakan No. 200).

.

Page 15: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

PERBANDINGAN SISTEM AASHTO DAN USCS

Menurut sistem Unified, suatu tanah dianggapsebagai tanah berbutir halus apabila lebih dari

50%lolos ayakan No. 200. Suatu tanah berbutir

kasar yang mengandung kira-kira 35% butiran halus akan bersifat seperti material berbutir halus.

Hal ini disebabkan karena tanah berbutir halus jumlahnya cukup banyak untuk mengisi pori-

pori antar butir-butir kasar dan untuk menjaga agar butiran kasar berjauhan satu terhadap yang

lain

Page 16: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

sistem AASHTO adalah lebih cocok. Dalam sistem

AASHTO, ayakan no. 10 digunakan untuk memisahkan antara kerikil dan pasir; dalamsistem Unified, yang digunakan adalah ayakan

No. 4. Dari segi batas ukuran pemisahan tanah, ayakan No. 10 adalah lebih dapat diterirna

untukdipakai sebagai batas atas dari pasir. Hal ini digunakan juga dalam teknologi beton dan

lapisan pondasi jalan raya

Page 17: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

Dalam sistem Unified, tanah berkerikil danberpasir dipisahkan dengan jelas, tapi dalamsistem AASHTO tidak. Kelompok A-2 berisi

tanah-tanah yang bervariasi. Tanda-tanda sepertiGW, SM, CH, dan lain-lain yang digunakan

dalam sistem Unified menerangkan sifat-sifat tanah

lebih jelas daripada simbol yang digunakan dalam sistem AASHTO. Klasifikasi tanah organik

seperti OL, OH, dan PT telah diberikan dalam sistem Unified, tapi sistem AASHTO tidak memberikan

tempat untuk tanah organik.

Page 18: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

REFERENSI :

BUKU MEKANIKA TANAH JILID 1 BRAJA M DAS MEKANIKA TANAH RF CRAIG DAN BUDI SUSILO MEKANIKA TANAH 1 IR G DJATMIKO SOEDARMO

Page 19: Mektan bab 3 klasifikasi tanah

TERIMA KASIH