MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAREPUBLIK INDONESIA
Kepada Yth.
1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya;
2. Para Kuasa Pengguna Anggaran;
di- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURAT EDARAN
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR: 59/SE/M/2015
TENTANG
MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2015
I. UMUM
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya di bidang pembangunan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia,
dimungkinkan melakukan revisi anggaran. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015, Aparatur
Pengawasan Internal Pemerintah di Kementerian Negara/Lembaga (APIP K/L) diberikan tugas
untuk melakukan reviu terhadap jenis revisi anggaran tertentu. Untuk melaksanakan tugas reviu
tersebut, maka perlu pengaturan mekanisme reviu usulan revisi anggaran yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku Aparatur
Pengawasan Internal Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (APIP
K/L).
Mekanisme reviu usulan revisi anggaran disusun sesuai dengan kebutuhan internal Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menjaga agar perubahan yang dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, sejalan dengan rencana yang telah disusun, dan substansi
program sesuai dengan kebijakan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
II. DASAR PEMBENTUKAN
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 5178);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 5423);
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
6. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16);
7. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014 - 2019;
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 136/PMK.02/2014 Tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177/PMK.02/2014 tentang Tata Cara
Perencanaan, Penelaahan dan Penetapan Alokasi Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara;
10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 194/PMK./2014 tentang
Pelaksanaan Anggaran Dalam Rangka Penyelesaian Pekerjaan Yang Tidak Terselesaikan
Sampai Dengan Akhir Tahun Anggaran;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran Tahun Anggaran 2015;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
13. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/IN/M/2014 tentang Penyusunan, Penelitian, dan
Reviu Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) di Kementerian Pekerjaan Umum.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi unit organisasi Eselon I dan unit kerja
Eselon II serta KPA pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk
dilakukan reviu dan verifikasi oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) di dalam proses usulan revisi
anggaran.
Surat Edaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program/kegiatan di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan pelaksanaan reviu dan
verifikasi terhadap usulan revisi anggaran.
IV. RUANG LINGKUP
Lingkup pengaturan dalam Surat Edaran ini mencakup Jenis Revisi Anggaran, Bagan
Alir Proses Reviu, kelengkapan Data dan Dokumen Pendukung, serta format Catatan
Hasil Reviu dan Surat Hasil Reviu Revisi Anggaran
V. MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
a. Ketentuan lebih rinci mengenai mekanisme reviu usulan revisi anggaran di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2015 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
b. Sebagai pelaksanaan dari Surat Edaran ini, dibentuk Tim Satuan Tugas Reviu Usulan
Revisi Anggaran yang terdiri dari unsur APIP Kementeriaan PUPR, Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri, Biro Keuangan dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sehingga Satuan Tugas dapat
melaksanakan reviu dan verifikasi usulan revisi anggaran pada saat diperlukan.
c. Satuan Tugas Reviu Usulan Revisi Anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan oleh Inspektur Jenderal.
VI. PENUTUP
a. Pada saat surat edaran ini berlaku, Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 03/SE/M/2014 tentang Mekanisme Reviu Usulan Revisi Anggaran di Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014 di cabut dan dinyatakan tidak berlaku.
b. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
Ditetapkan di : J A K A R T A Pada tanggal : 15 JULI 2015
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN ANGGARAN 2015
I. JENIS REVISI ANGGARAN YANG MEMERLUKAN REVIU DAN VERIFIKASI
INSPEKTORAT JENDERAL
Jenis revisi anggaran yang memerlukan reviu dan verifikasi terdiri atas : revisi anggaran
dengan kewenangan penyelesaian pada Direktorat Jenderal Anggaran dan revisi anggaran
dengan ruang lingkup pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun
yang lalu dengan uraian dan penjelasan sebagai berikut :
A. Revisi Anggaran Pada Direktorat Jenderal Anggaran
1. Revisi Anggaran pada Direktorat Jenderal Anggaran yang memerlukan penelaahan,
meliputi perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau
pengurangan pagu anggaran termasuk pergeseran rincian anggarannya, atau
dalam hal pagu anggaran tetap, sebagai akibat adanya :
1.1. Perubahan Anggaran Belanja Yang Bersumber Dari PNBP
a. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP yang bersifat
menambah pagu PNBP sebagai akibat:
1) Kelebihan realisasi atas target PNBP fungsional (PNBP yang dapat
digunakan kembali) yang direncanakan dalam APBN atau APBN
Perubahan;
2) Adanya PNBP yang berasal dari kontrak/kerjasama/nota
kesepahaman;
3) Adanya Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis PNBP
baru;
4) Adanya Satker PNBP baru;
5) Peningkatan persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan mengenai persetujuan penggunaan
sebagian dana PNBP;
LAMPIRAN I SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/SE/M/2015 TENTANG MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2015
6) Adanya penetapan status pengelolaan keuangan BLU pada suatu Satker.
b. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP yang bersifat
mengurangi pagu PNBP sebagai akibat:
1) Penurunan atas target PNBP fungsional (PNBP yang dapat digunakan
kembali) yang tercantum dalam APBN atau APBN Perubahan;
2) Penurunan besaran persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan
penggunaan sebagian dana PNBP;
3) Pencabutan status pengelolaan keuangan BLU pada suatu Satker.
1.2. Percepatan penarikan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan/atau
Pinjaman/Hibah Dalam Negeri (PHDN)
Merupakan optimalisasi pemanfaatan dana yang bersumber dari PHLN
dan/atau PHDN dan bersifat menambah pagu anggaran belanja Tahun
Anggaran (TA) 2015, namun tidak termasuk pinjaman proyek baru yang
belum dialokasikan dalam APBN TA 2015.
1.3. Penerimaan HLN/HDN setelah Undang-undang mengenai APBN TA 2015
ditetapkan
Merupakan HLN/HDN yang diterima oleh Kementerian/Lembaga dan bersifat
menambah pagu anggaran belanja TA 2015. Dalam hal ini termasuk HLN/HDN
yang dihibahkan dan pinjaman yang dihibahkan.
1.4. Pengurangan alokasi pinjaman proyek
Pengurangan alokasi dilakukan dalam hal :
a. Paket kegiatan/proyek yang didanai dari pinjaman luar negeri telah selesai
dilaksanakan, target kinerjanya telah tercapai, dan sisa alokasi anggarannya
tidak diperlukan lagi;
b. Adanya keterlambatan pelaksanaan Kegiatan yang menyebabkan terjadinya
penyesuaian disbursement plan proyek;
c. Terjadi perubahan penjadwalan pembiayaan (cost table) yang disetujui oleh
pemberi pinjaman;
d. Adanya pembatalan alokasi pinjaman luar negeri; atau
e. Sudah dibebankan pada DIPA tahun sebelumnya.
Pengurangan alokasi dapat mengakibatkan berkurangnya volume Keluaran dalam
DIPA. Dana Rupiah Murni Pendamping (RMP) yang telah dialokasikan dapat
digunakan direalokasi untuk mendanai RMP pada paket kegiatan/proyek yang lain
atau diubah menjadi Rupiah Murni (RM) untuk mendanai kegiatan prioritas lain
dan menambah volume Keluaran.
1.5. Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan kegiatan untuk
proyek yang dananya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara Project
Based Sukuk (SBSN PBS)
Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan Kegiatan untuk proyek
yang dananya bersumber dari SBSN PBS bersifat menambah pagu pembiayaan
anggaran dalam APBN Tahun Anggaran 2015.
1.6. Perubahan pagu anggaran sebagai akibat dari penyesuaian kurs
Merupakan penyesuaian besaran nilai rupiah dalam DIPA terhadap kegiatan
yang sumber dananya berasal dari pinjaman luar negeri. Penyesuaian dihitung
berdasarkan nilai valas yang sama dan kurs mengikuti realisasi kurs yang
digunakan saat transaksi dan dituangkan dalam Withdrawal Application (WA).
1.7. Pengurangan alokasi Hibah Luar Negeri (HLN) atau Hibah Dalam Negeri
(HDN)
Pengurangan alokasi dilakukan dalam hal :
a. Paket kegiatan/proyek yang didanai dari Hibah Luar Negeri atau Hibah
Dalam Negeri telah selesai dilaksanakan, target kinerjanya telah tercapai,
dan sisa alokasi anggarannya tidak diperlukan lagi; atau
b. Terjadi perubahan penjadwalan pembiayaan (cost table) yang disetujui oleh
pemberi hibah;
c. Adanya pembatalan pemberian Hibah Luar Negeri atau Hibah Dalam
Negeri; dan/atau
d. Sudah dibebankan pada DIPA tahun sebelumnya.
Pengurangan alokasi dapat mengakibatkan berkurangnya volume Keluaran
dalam DIPA. Dana RMP yang telah dialokasikan dapat digunakan/direalokasi
untuk mendanai RMP pada paket kegiatan/proyek yang lain atau diubah menjadi
RM untuk mendanai kegiatan prioritas lain dan menambah volume Keluaran
(Output).
1.8. Penggunaan dana Keluaran (Output) Cadangan
Hal ini dalam hal pagu anggaran tetap dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Mendanai kebutuhan Biaya Operasional Satker;
b. Mendanai prioritas nasional yang belum dialokasikan sebelumnya;
c. Menambah volume output prioritas nasional;
d. Percepatan pencapaian output prioritas nasional dan/atau prioritas
Kementerian/Lembaga;
e. Mendanai kegiatan yg bersifat mendesak, kedaruratan atau yang tidak dapat
ditunda; dan/atau
f. Mendanai kebutuhan prioritas Kementerian/Lembaga.
Pergeseran anggaran dalam rangka penggunaan output cadangan dapat
dilakukan dalam Kegiatan yang sama dan/atau antar Kegiatan dalam satu
Program
1.9 Revisi anggaran yang memerlukan persetujuan DPR RI :
a. Tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri/Pinjaman Dalam Negeri baru
setelah Undang-undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2015 ditetapkan;
b. Pergeseran anggaran antar fungsi/unit organisasi yang dipimpin oleh pejabat
Eselon I selaku Penanggung Jawab Program yang memiliki alokasi anggaran
(Portofolio) dalam 1 (satu) Kementerian/Lembaga (K/L) dan/atau;
c. Pergeseran anggaran antar Program selain untuk memenuhi Biaya
Operasional dan penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap (inkracht).
1.10 Revisi Anggaran yang terjadi sebagai akibat dari ditetapkannya APBN
Perubahan Tahun Anggaran 2015 oleh DPR-RI dan/atau Instruksi Presiden
mengenai penghematan anggaran yang menjadi dasar penyelesaian revisi
dokumen RKA-K/L DIPA Tahun Anggaran 2015.
Apabila ada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) pada
tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan reviu revisi dokumen RKA-K/L oleh
APIP utamanya kegiatan yang mengalami perubahan.
1.11 Penyelesaian Revisi Anggaran Pada Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara (BA BUN)
Revisi Anggaran pada BA BUN yang memerlukan penelaahan Dirjen Anggaran
meliputi :
a. Pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
(BA BUN) Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran
Kementerian/Lembaga (BA K/L);
Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08)
ke BA K/L bersifat insidentil dan menambah pagu anggaran belanja
Kementerian Lembaga, dengan mekanisme revisi anggaran yang diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.
b. Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN;
Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN dapat dilakukan karena
adanya kebijakan Pemerintah atau Direktif Presiden, antara lain pergeseran
anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dalam rangka Dekonsentrasi atau
Tugas Pembantuan menjadi Dana Alokasi Khusus.
Dalam hal usulan revisi sebagaimana dimaksud tersebut di atas disampaikan pada
bulan Desember, maka usulan Revisi Anggaran dimaksud tidak perlu
disampaikan kepada APIP K/L untuk direviu.
2. Revisi Anggaran pada Ditjen Anggaran yang tidak memerlukan penelaahan berupa
Penghapusan/perubahan Catatan dalam Halaman IV DIPA yang dicantumkan
oleh APIP K/L;
Penghapusan/perubahan Catatan dalam Halaman IV DIPA yang dicantumkan oleh
APIP K/L pada saat Reviu RKA K/L, terkait dengan penerapan Peraturan yang berlaku
dan kelengkapan Dokumen Pendukung telah terpenuhi.
B. Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun yang lalu dengan
nilai Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2.000.000.000,- (dua
miliar rupiah);
Jenis revisi ini dapat dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat pada Tahun Anggaran 2015 dengan penjelasan ;
1. Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun yang lalu dapat
dilakukan sepanjang tidak mengurangi Volume Keluaran (Output) dalam DIPA;
2. Dalam hal jumlah seluruh tunggakan tahun yang lalu per DIPA Per Satker nilainya
diatas Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.000.000.000,-
(dua miliar rupiah) harus dilampiri hasil Verifikasi dari APIP K/L;
3. Untuk tunggakan lain dan/atau tunggakan yang alokasi anggarannya belum tersedia,
dapat di bebankan pada DIPA tahun anggaran berjalan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Merupakan tagihan atas pekerjaan/penugasan yang alokasi anggarannya cukup
tersedia pada DIPA tahun lalu; dan
b. Pekerjaan/penugasan telah diselesaikan tetapi belum dibayarkan sampaikan
dengan akhir tahun anggaran lalu.
4. Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun yang lalu dapat
dipenuhi melalui lingkup pergeseran anggaran dan kewenangan penyelesaian revisi
anggaran yang memerlukan persetujuan Eselon I atau pada Kuasa Pengguna Anggaran.
II. BAGAN ALIR PROSES REVIU USULAN REVISI ANGGARAN OLEH INSPEKTORAT
JENDERAL
Proses reviu terhadap usulan revisi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang dimulai dari pengajuan surat usulan revisi anggaran oleh KPA
digambarkan dalam bagan alir di bawah ini.
Bagan Alir Proses Reviu Usulan Revisi Anggaran
Mempelajari Usulan
Revisi Anggaran KPA;
Rekomendasi Revisi
Atlas KPA
KPA
Mengajukan Surat usulan revisi;
Melengkapi Data beserta Dokumen Pendukung
Mempelajari rekomendasi Atlas KPA, beserta data dan dokumen pendukung;
Mengajukan surat permohonan reviu kepada APIP K/L
Surat dan Data beserta Dokumen Pendukung
Eselon I-A
Ditjen Anggaran/ DPR RI
Inspektur Jenderal
2
1
3
Mengajukan usulan revisi
ke DJA atau DPR-RI dengan melampirkan dokumen dan data pendukung yang telah di reviu APIP ;
5
Rekomendasi Persetujuan
Revisi
Mereviu surat usulan revisi anggaran beserta kelengkapan dokumen pendukung oleh Tim Satuan Tugas (Unsur APIP K/L, Biro PKLN, Biro Keuangan & BPIW);
Pengembalian Usulan Revisi
T
Y
Setuju Revisi ?
4
Keterangan:
1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengajukan surat usulan revisi anggaran
kepada Atasan Langsung (Atlas) KPA, dengan disertai alasan serta data dan
dokumen pendukung secara lengkap.
2) Atlas KPA mempelajari usulan revisi anggaran yang disampaikan oleh KPA. Dalam
hal usulan revisi anggaran dapat diterima, setelah mempertimbangkan kelengkapan
data dan dokumen pendukungnya, Atlas KPA menyampaikan rekomendasi usulan
revisi anggaran kepada Pejabat Eselon I-A.
Tahapan penyampaian rekomendasi ini dapat diabaikan apabila Atlas KPA
merupakan pejabat Eselon I-A.
3) Pejabat Eselon I-A mempelajari usulan revisi anggaran dan rekomendasi Atlas
KPA beserta data dan dokumen pendukungnya. Dalam hal usulan revisi anggaran
dapat diterima, Pejabat Eselon I-A menyampaikan surat permohonan reviu
usulan revisi anggaran kepada Inspektur Jenderal.
Surat permohonan reviu agar dilengkapi penjelasan latar belakang/alasan perlu
dilakukannya revisi anggaran. Kelengkapan data dan dokumen pendukung yang
diperlukan diuraikan pada Bagian III.
4) Atas nama Inspektur Jenderal (Pejabat Eselon II) melalui Tim Satuan Tugas yang
terdiri dari unsur APIP Kementeriaan PUPR, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar
Negeri, Biro Keuangan dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah melakukan
Reviu terhadap kelengkapan data/dokumen pendukung usulan revisi anggaran dan
kepatutan terhadap kaidah kaidah penganggaran.
Inspektorat Jenderal menyampaikan Hasil Reviu revisi anggaran kepada Pejabat
Eselon I-A untuk dilengkapi (apabila terdapat kekurangan) dan mengikuti kaidah
kaidah penganggaran (apabila terdapat ketidaksesuaian), selanjutnya Pejabat Eselon
I-A mengajukan usulan revisi ke Direktorat Jenderal Anggaran.
5) Setelah menerima surat Hasil Reviu revisi anggaran, Pejabat Eselon I-A
menyampaikan surat usulan beserta data dan dokumen pendukungnya kepada
Direktur Jenderal Anggaran dan/atau untuk diproses di Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR RI).
III. KELENGKAPAN DATA DAN DOKUMEN PENDUKUNG
Dalam melaksanakan reviu usulan revisi anggaran diperlukan data dan dokumen
pendukung yang disampaikan oleh Pejabat Eselon I-A bersama dengan surat permohonan
reviu, kecuali permohonan verifikasi dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun yang lalu
menyesuaikan terhadap lingkup dan kewenangan revisi anggaran.
Kelengkapan tersebut digolongkan menjadi Kelengkapan Umum dan Kelengkapan
Khusus untuk jenis revisi tertentu.
A. Kelengkapan Umum
Kelengkapan data dan dokumen pendukung secara umum untuk semua
jenis revisi anggaran yang memerlukan reviu Tim S a t u a n T u g a s yaitu:
1. Surat usulan Revisi Anggaran;
2. Matriks perubahan semula menjadi dari Aplikasi RKA-K/L DIPA;
3. Salinan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ;
4. Copy DIPA terakhir;
5. Hasil cetakan RKA Satker DIPA Revisi yang ditanda tangani KPA;
6. Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L DIPA Revisi;
B. Kelengkapan Khusus
Kelengkapan data dan dokumen pendukung yang dikhususkan bagi tiap jenis
revisi anggaran diuraikan sebagai berikut:
1. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP, antara lain:
Matriks perubahan target PNBP;
Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dan Nomor Tanda Penerimaan Negara
(NTPN).
2. Percepatan penarikan PHLN dan/atau PHDN, antara lain:
Annual Work Plan (AWP) yang disetujui pemberi pinjaman/lender.
3. Penerimaan HLN/HDN setelah Undang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran
2015 ditetapkan, antara lain:
Salinan persetujuan pemberian hibah (grant agreement);
Nomor register HLN/HDN.
4. Pengurangan alokasi Pinjaman Proyek, antara lain:
Dalam hal proyek yang didanai dengan PLN telah selesai, diperlukan daftar sisa
alokasi PLN yang ditandatangani oleh Kepala KPPN;
Dalam hal terjadi perubahan waktu pelaksanaan, maka diperlukan perubahan
penjadwalan pembiayaan (cost table) yang disetujui oleh pemberi pinjaman;
Dalam hal adanya pembatalan alokasi PLN, maka diperlukan surat pembatalan
dimaksud;
Dalam hal dilakukan realokasi RMP menjadi RM untuk mendanai kegiatan baru,
maka diperlukan Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) kegiatan baru tersebut;
Dalam hal dilakukan re-schedule penjadwalan penarikan dana PHLN maka perlu
dilengkapi dengan hasil verifikasi dari BPKP;
Dalam hal dilakukan re-schedule penjadwalan penarikan dana PHLN yang sudah
habis masa berlakunya (closing date) maka perlu dilampirkan surat persetujuan
perpanjangan waktu dari negara pemberi pinjaman dan Annual Work Plan (AWP).
5. Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan kegiatan untuk proyek
yang dananya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk
(SBSN PBS), antara lain:
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan
Proyek;
Surat permintaan penggantian belanja yang disampaikan oleh Direktorat
Pengelolaan Kas Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
Laporan hasil pemantauan dan evaluasi kinerja Proyek yang dibiayai melalui
SBSN PBS.
6. Perubahan pagu anggaran sebagai akibat dari penyesuaian kurs, antara lain:
Dokumen nilai tukar rupiah terhadap valuta asing sesuai kurs tengah Bank
Indonesia;
Surat pernyataan mengenai kurs yang dipakai dan dasar penetapan kurs.
7. Pengurangan alokasi Hibah Luar Negeri (HLN) atau Hibah Dalam Negeri (HDN),
antara lain:
Dalam hal proyek yang didanai dengan HLN telah selesai, diperlukan daftar sisa
alokasi HLN yang ditandatangani oleh Kepala KPPN;
Dalam hal adanya pembatalan alokasi HLN, maka diperlukan surat pembatalan
dimaksud;
Dalam hal dilakukan realokasi RMP menjadi RM untuk mendanai kegiatan baru,
maka diperlukan TOR dan RAB kegiatan baru tersebut.
8. Penggunaan dana Keluaran (Output) Cadangan, antara lain :
Dokumen pendukung terkait biaya operasional Satker;
Dokumen kebijakan Pemerintah atau surat keterangan lain yang terkait prioritas
nasional dan/atau prioritas Kementerian/Lembaga.
9. Revisi anggaran yang memerlukan persetujuan DPR RI, terbagi atas;
Matriks Untuk memenuhi Biaya Operasional dan penyelesaian inkracht diperlukan
semula-menjadi yang menggambarkan realokasi anggaran;
Untuk tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri/Pinjaman Dalam Negeri
baru setelah Undang-undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2015
ditetapkan diperlukan Persetujuan pemberian pinjaman dan Annual Work Plan
(AWP) yang disetujui pemberi pinjaman.
10. Revisi Anggaran yang terjadi sebagai akibat dari ditetapkannya APBN Perubahan
Tahun Anggaran 2015 oleh DPR-RI dan/atau Instruksi Presiden mengenai
penghematan anggaran yang menjadi dasar penyelesaian revisi dokumen RKA-K/L
DIPA Tahun Anggaran 2015, antara lain :
Daftar Rincian Pagu Anggaran per satker/esalon I pada APBN Perubahan;
TOR/RAB dan dokumen pendukung terkait lainnya.
11. Penyelesaian Revisi Anggaran Pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA
BUN), antara lain:
Surat Penetapan Satuan Anggaran Bagian Anggaran (SP-SABA) 999.08;
Dokumen kebijakan Pemerintah/Direktif Presiden atau surat keterangan
lain yang terkait.
12. Penghapusan/perubahan Catatan dalam Halaman IV DIPA, yang dicantumkan oleh
APIP K/L (Kasus di Kementerian/Lembaga lain), antara lain:
Catatan Hasil Penelitian/Reviu;
Data dan dokumen yang belum dilengkapi pada saat pembahasan dengan APIP
K/L.
13. Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun yang lalu dengan
nilai Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.000.000.000,-
(dua miliar rupiah), antara lain:
Surat pemberitahuan KPA kepada KPPN atas pekerjaan yang dilanjutkan pada
Tahun Anggaran berikutnya;
Addendum Kontrak pekerjaan sisa yang akan dilanjutkan dan alokasi anggarannya
akan dibebankan pada DIPA Tahun Anggaran 2015;
Copy surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan sisa pekerjaan dalam waktu
paling lama 50 hari dari penyedia jasa;
Copy jaminan bank garansi sebesar sisa nilai pekerjaan yang akan dilanjutkan ke
Tahun Anggaran berikutnya setelah dievaluasi oleh KPPN berdasarkan laporan
dari KPA;
Jaminan pelaksanaan pekerjaan sebesar 5% dari nilai sisa pekerjaan yang akan
dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya;
Surat pernyataan kesanggupan dikenakan denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan dan putus kontrak apabila tidak dapat menyelesaikan sesuai batas
waktu yang ditentukan;
Surat pernyataan penyedia barang/jasa tidak menuntut denda/bunga apabila
terjadi keterlambatan pembayaran atas penyelesaian sisa pekerjaan pada Tahun
Anggaran berikutnya yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian revisi
anggaran;
Dokumen kontrak pekerjaan/proyek yang bersangkutan berikut perubahannya;
Bukti pembayaran berupa SPM dan SP2D paket yang bersangkutan;
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan antara PPK dengan Penyedia Jasa diketahui
KPA per tanggal akhir kontrak dan/atau akhir tahun anggaran (per 31 Desember
Tahun Anggaran berjalan);
Back up data progress dan item pekerjaan pada akhir masa pelaksanaan (PHO)
dan/atau akhir tahun anggaran (per 31 Desember Tahun Anggaran berjalan), dan
sisa pekerjaan yang akan diluncurkan pada tahun anggaran berikutnya.
Surat Persetujuan Esalon I atau Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan
kewenangan penyelesaian revisi anggaran.
Apabila diperlukan verifikasi terhadap realisasi fisik pelaksanaan kegiatan, maka Tim
Satuan Tugas dapat melakukan kunjungan langsung ke lokasi pekerjaan, dan
keseluruhan proses/hasil verifikasi dituangkan dalam Catatan Hasil Verifikasi (CHV)
yang tercantum pada Lampiran II.
IV. FORMAT CATATAN HASIL REVIU (CHR) USULAN REVISI ANGGARAN
Dalam pelaksanaan Reviu terhadap Usulan Revisi Anggaran, Tim Satuan Tugas
bersama dengan pejabat dari Unit Eselon I melakukan pencatatan terhadap kesesuaian
dan kelengkapan dokumen pendukung yang disampaikan oleh Unit Eselon I. apabila
diperlukan dapat menambahkan penjelasan lebih lanjut pada kolom keterangan untuk tiap-tiap
item kelengkapan yang direviu.
Kesimpulan/Hasil Reviu Revisi Anggaran dicatat pada bagian akhir, yang menerangkan
apakah usulan revisi anggaran yang direviu dapat diteruskan untuk diproses lebih lanjut atau
dikembalikan kepada Pejabat Eselon I-A pengusul. Pencatatan proses/hasil reviu
menggunakan format I. Sedangkan untuk Kertas Kerja Reviu (KKR) dibuat/disusun oleh
pereviu sesuai dengan lingkup usulan reviu.
V. FORMAT SURAT HASIL REVIU REVISI ANGGARAN
Surat Hasil Reviu terdiri dari :
a. Surat Hasil Reviu tanpa catatan/paragraf penjelas (Format II) tercantum dalam Lampiran
IIIa;
b. Surat Hasil Reviu dengan catatan/paragraf penjelas (Format III) tercantum dalam Lampiran
IIIb.
Ditetapkan di : J A K A R T A Pada tanggal : 15 JULI 2015
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
Format I
CATATAN HASIL REVIU (CHR)/CATATAN HASIL VERIFIKASI (CHV) USULAN REVISI ANGGARAN TA.2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
UNIT ESELON I : ......................................................................................
SATKER : ......................................................................................
JENIS REVISI ANGGARAN : ......................................................................................
KODE DIGITAL STAMP DIPA
- SEMULA : ...................................................................................... - MENJADI : ......................................................................................
NO. Kelengkapan Data/ Dokumen Pendukung Pemenuhan ()
KETERANGAN Y T
I. KELENGKAPAN UMUM
1 Surat usulan Revisi Anggaran;
2 Matriks perubahan semula menjadi dari Aplikasi RKA-K/L DIPA;
3 Salinan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ;
4 Copy DIPA terakhir;
5 Hasil cetakan RKA Satker DIPA Revisi yang ditanda tangani KPA;
6 Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L DIPA Revisi;
II. KELENGKAPAN KHUSUS
1 ................................................................
2 ................................................................
3 ................................................................
Latar Belakang Perlunya Revisi Anggaran:
LAMPIRAN II SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/SE/M/2015 TENTANG MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2015
III. KEPATUHAN TERHADAP KAIDAH KAIDAH PENGANGGARAN
................................................................
IV. TANGGAPAN/PENJELASAN/KOREKSI/TIDAK SEPENDAPAT
................................................................
V. KESIMPULAN/ HASIL REVIU/ HASIL VERIFIKASI
................................................................
VI. TANDA TANGAN
Disepakati di ..........................................pada tanggal.................................................................2015
Tim Satuan Tugas Unit Pengusul (Es. I)
Pengendali Teknis, Pengusul Revisi Anggaran (Es. II/Es. III/KPA)
NIP. ..................................................................... NIP. ..................................................................
Ketua Tim, Sekretaris Inspektorat Jenderal,
NIP. ..................................................................... NIP.......................................................................
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
Format II SURAT HASIL REVIU TANPA CATATAN/PARAGRAF PENJELAS Nomor : _______, _______ 2015 Sifat : Segera Lampiran : Catatan Hasil Reviu Hal : Hasil Reviu Revisi Anggaran Yth. Sekretaris Jenderal/Pejabat Eselon I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di tempat
Berkenaan dengan Surat Sekretaris Jenderal/Pejabat Eselon I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. .... yang diterima secara lengkap pada tanggal ... , bersama ini kami sampaikan hasil reviu sebagai berikut :
1. Usulan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut : a. Kategori Revisi Anggaran ..... b. Jenis Revisi Anggaran ..... c. Revisi Anggaran menyebabkan penambahan/pengurangan pagu anggaran sebesar Rp. ..... d. Satker .....
2. Surat usulan Revisi Anggaran tersebut di atas telah dilampiri data dukung berupa : a. Matriks perubahan (semula menjadi); b. SPTJM; c. ADK RKA K/L DIPA revisi; d. RKA Satker ...; e. Copy DIPA terakhir; dan f. ....
3. Adapun pertimbangan dilakukannya Revisi Anggaran adalah ...... 4. Berdasarkan reviu yang telah dilakukan, tidak terdapat hal-hal yang membuat kami yakin bahwa
usulan Revisi Anggaran terkait .... sebesar Rp. .... tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015.
Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama proses reviu kepada pejabat/pegawai pada Sekretaris Jenderal/Pejabat Eselon I .....
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.
Inspektur Jenderal
......................................... NIP..............
Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jendera Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
LAMPIRAN IIIa SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/SE/M/2015 TENTANG MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2015
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
Format III SURAT HASIL REVIU DENGAN CATATAN/PARAGRAF PENJELAS Nomor : _______, _______ 2015 Sifat : Segera Lampiran : Catatan Hasil Reviu Hal : Hasil Reviu Revisi Anggaran Yth. Sekretaris Jenderal/Pejabat Eselon I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di tempat
Berkenaan dengan Surat Sekretaris Jenderal/Pejabat Eselon I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. .... yang diterima secara lengkap pada tanggal ... , bersama ini kami sampaikan hasil reviu sebagai berikut :
1. Usulan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut : a. Kategori Revisi Anggaran ..... b. Jenis Revisi Anggaran ..... c. Revisi Anggaran menyebabkan penambahan/pengurangan pagu anggaran sebesar Rp. ..... d. Satker .....
2. Surat usulan Revisi Anggaran tersebut di atas telah dilampiri data dukung berupa : a. Matriks perubahan (semula menjadi); b. SPTJM; c. ADK RKA K/L DIPA revisi; d. RKA Satker ...; e. Copy DIPA terakhir; dan f. ....
3. Adapun pertimbangan dilakukannya Revisi Anggaran adalah ...... 4. Kami memberikan catatan atas terdapatnya :
a. ... b. ... c. Dst.
5. Berdasarkan reviu kami, kecuali terhadap catatan pada butir 4 di atas, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa usulan Revisi Anggaran terkait .... sebesar Rp. .... tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015.
Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama proses reviu kepada pejabat/pegawai pada Sekretaris Jenderal/Pejabat Eselon I .....
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.
Inspektur Jenderal
......................................... NIP..............
Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jendera Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
LAMPIRAN IIIb SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/SE/M/2015 TENTANG MEKANISME REVIU USULAN REVISI ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2015
Top Related