Download - Mekanisme Pendengaran

Transcript
Page 1: Mekanisme Pendengaran

FISIOLOGI PENDENGARAN

Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Gelombang suara adalah getaran

udara yang merambat dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan tinggi karena kompresi

(pemampatan) molekul-molekul udara yang berselang seling dengan daerah-daerah bertekanan

rendah akibat penjarangan molekul tersebut. Pendengaran seperti halnya indra somatik lain

merupakan indra mekanoreseptor. Hal ini karena telinga memberikan respon terhadap getaran

mekanik gelombang suara yang terdapat di udara. (Sherwood, L. 2007; Guyton A.C. 2003)

Suara ditandai oleh nada, intensitas, kepekaan.

Nada suatu suara ditentukan oleh frekuensi suatu getaran. Semakin tinggi frekuensi getaran,

semakin tinggi nada. Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dari 20 sampai

20.000 siklus per detik, tetapi paling peka terhdap frekuensi 1000 dan 4000 siklus per detik.

Intensitas atau Kepekaan. Suatu suara bergantung pada amplitudo gelombang suara, atau

perbedaan tekanan antara daerah bertekanan tinggi dan daerah berpenjarangan yang

bertekanan rendah. Semakin besar amplitudo semakin keras suara. Kepekaan dinyatakan

dalam desible (dB). Peningkatan 10 kali lipat energi suara disebut 1 bel, dan 0,1 bel disebut

desibel. Satu desibel mewakili peningkatan energi suara yang sebenarnya yakni 1,26 kali.

Suara yang lebih kuat dari 100 dB dalam merusak perangkat sensorik di koklea.

Kualitas suara atau warna nada (timbre) bergantung pada nada tambahan, yaitu frekuensi

tambahan yang menimpa nada dasar. Nada-nada tambahan juga yang menyebabkan

perbedaan khas suara manusia

Page 2: Mekanisme Pendengaran

Frekuensi suara yang dapat didengar oleh orang muda adalah antara 20 dna 20.000 silklus

per detik. Namun, rentang suara bergantung pada perluasan kekerasan suara yang sangat besar.

Jika kekerasannya 60 desibel dibawah 1 dyne/cm2 tingkat tekanan suara, rentang suara adalah

samapai 500 hingga 5000 siklus per detik. Hanya dengan suara keras rentang 20 sampai 20.000

siklus dapat dicapai secara lengkap. Pada usia tua, rentang frekuensi biasanya menurun menjadi

50 sampai 8.000 siklus per detik atau kurang. Suara 3000 siklus per detik dapat didengar bahkan

bila intensitasnya serendah 70 desibel dibawah 1 dyne/cm2 tingkat tekanan suara. Sebaliknya,

suara 100 siklus per detik dapat dideteksi hanya jika intensitasnya 10.000 kali lebih besar dari

ini. (Sherwood, L. 2007)

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dalam

bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut

menggetarkan membrane timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang

pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

perkalian perbandingan luas membrane timpani dan tingkap lonjong. Energy getar yang telah

diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga

menggerakkan perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane

Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relative antara

membrane basalis dan membrane tektoria. Proses ini merupaka rangsang mekanik yang

menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan

terjadi penglepasan ion bermuatan

Page 3: Mekanisme Pendengaran
Page 4: Mekanisme Pendengaran
Page 5: Mekanisme Pendengaran

Gelombang suara

Getaran Membrana timpani

Getaran tulang telinga tengah

Getaran oval window

Getaran cairan dalam koklea Getaran jendela bundar

Getaran membrane basilaris

Defleksi sel stereosilia

Penghamburan energy (tidak ada persepsi suara)

Kanal ion terbuka

Depolarisasi sel rambut

Timbul potensial aksi pada saraf auditorius Dilanjutkan sampai

korteks auditorius di lobus temporalis

Page 6: Mekanisme Pendengaran

Gangguan pendengaran

Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif, tuli sensorineural/saraf/perseptif,

atau tuli campur

Tuli konduktif disebabkan kelainan di telinga luar atau telinga tengah. Kelainan telinga

luar yang menyebabkan tuli konduktif adalah otalgia, atresia liang telinga, sumbatan oleh

serumen, otitis eksterna sirkumskripta, otitis eksterna maligna, dan osteoma liang telinga.

Kelainan telinga tengah yang menyebabkan tuli konduktif ialah sumbatan tuba eustachius, otitis

media, otosklerosis, timpanisklerosia, hemotimpanum.

Otitis eksterna merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina,

periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada

furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna

difusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas,

stafilokokus dan proteus, atau jamur.

Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit yang

mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud

(kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel

kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana

Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang

masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga

lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur

Tuli sensorineural terbagi atas tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli

sensorineural koklea disebabkan aplasia, labirintitis, intoksikasi obat ototaksik atau alkohol.

Dapat juga disebabkan tuli mendadak, trauma kapitis, trauma akustik dan pemaparan bising.tuli

sensorineural retrokoklea disebabkan neoroma akustik, tumor sudut pons serebellum, mieloma

multipel, cedera otak, perdarahan otak, dan kelainan otak lainnya

Presbikusis adalah tuli sensorineural (saraf) pada usia lanjut akibat proses degenerasi

(penuaan) organ pendengaran. Proses ini terjadi berangsur angsur, dan simetris ( terjadi pada

kedua sisi telinga). Penyebab gangguan pendengaran pada presbikusis umumnya merupakan

kombinasi dari beberapa hal sebagai berikut :

Degenerasi elastisitas gendang telinga

Degenerasi sel rambut di koklea.

Page 7: Mekanisme Pendengaran

Degenerasi fleksibilitas dari membran basilar

Berkurangnya neuron pada jalur pendengaran

Perubahan pada sistem pusat pendengaran dan batang otak

Degenerasi jangka pendek dan auditory memory

Menurunnya kecepatan proses pada pusat pendengaran di otak