Download - materi ppkn

Transcript
  • 8/17/2019 materi ppkn

    1/125

    modul 8 pancasila

    PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFATA. Pengertian Filsafat

    Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “ philein ” yang artinya “cinta” dan “ sophos ”yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “ wisdom ” (Nasution, 197 !" #adi secara harfiah istilah“filsafat” mengandung makna cinta kebijaksanaan" $an nam%aknya hal ini sesuai dengan sejarah timbulnyailmu %engetahuan, yang sebelumnya diba&ah naungan filsafat" Namun demikian jikalau kita membahas

    %engertian filsafat dalam hubungannya dengan lingku% bahasanya maka mencaku% banyak bidang bahasanantara lain tentang manusia, alam, %engetahuan, etika, logika, dan lain sebagainya" Seiring dengan

    %erkembangan ilmu %engetahuan maka muncul %ula filsafat yang berkaitan dengan bidang'bidang ilmutertentu antara lain filsafat %olitik, sosial, hukum, bahasa, ilmu %engetahuan, agama dan bidang'bidang ilmulainnya"

    eseluruhan arti filsafat yang meli%uti berbagai masalah tersebut da%at dikelom%okkan menjadi dua macamsebagai berikut"Pertama ) *ilsafat sebagai %roduk yang mencaku% %engertian "1" *ilsafat sebagai jenis %engetahuan, ilmu, konse%, %emikiran'%emikiran dari %ara filsuf %ada +aman dahuluyang la+imnya meru%akan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu" isalnya rasionalisnem materialism,

    %ragmatisme dan lain sebagainya"-" *ilsafat sebagai suatu jenis %roblema yang dihada%i oleh manusia sebagai hasil dari akti.itas berfisafat" #adimanusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari %ersoalan yang bersumber %ada akal manusia"

    Kedua ) *ilsafat sebagai suatu %roses, yang dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu akti.itas berfilsafat, dalam %roses %emecahan suatu %ermasalahan dengna menggunakan suatu cara dan metode tertentuyang sesuai dengan objeknya" $alam %engertian ini filsafat meru%akan suatu sistem %engetahuan yang

    bersifat dinamis" *ilsafat dalam %engertian ini tidak lagi hanya meru%akan suatu kum%ulan dogma yang hanyadiyakini, ditekuni dan di%ahami sebagai suatu nilai tertentu teta%i lebih meru%akan suatu akti.itas berfilsafat,suatu %roses yang dinamis dengna menggunakan suatu metode tersendiri"/da%un cabang'cabang filsafat yang %okok adalah sebagai berikut )1" Metafisika , yang membahas tentang hal'hal yang bereksistensi di ballik fisis, yang meli%uti bidang'bidang,ontologi, kosmologi, dan antro%ologi"-" Epistemologi , yang berkaitan dengan %ersoalan hakikat %engetahuan"

    "Metodologi , yang berkaitan dengan %ersoalan hakikat metode dalam ilmu %engetahuan"0" Logika , yang berkaitan dengna %ersoalan filsafat berfikir, yaitu rumus'rumus dan dalil'dalil berfikir yang

    benar"

    "Etika , yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia"2" Estetika , yang berkaitan dengan %ersoalan hakikat keindahan"

    B. Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem

    3ancasila yang terdiri atas lima sila %ada hakikatnya meru%akan suatu sistem filsafat" 3engertian sistem adalahsuatu kesatuan bagian'bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dansecara keseluruhan meru%akan suatu kesatuan yang utuh, Sistem la+imnya memiliki ciri'ciri sebagai berikut )1" Suatu kesatuan bagian'bagian

    1

  • 8/17/2019 materi ppkn

    2/125

    -" 4agian'bagian tersebut mem%unyai fungsi sendiri'sendiri" Saling berhubungan dan saling ketergantungan

    0" eseluruhannya dimaksudkan untuk menca%ai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem!" 5erjadi dalam suatu lingkungan yang kom%leks (Shore dan 6oich, 1970!"

    . Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila !ang bersifat "rganis

    esatuan sila'sila 3ancasila yang bersifat organis %ada hakikatnya secara fisolofis bersumber %ada hakikatdasar ontologism manusia sebagai %endukung dari inti, isi dari sila'sila 3ancasila yaitu hakikat manusia“mono%luralis” yang memiliki unsur'unsur, “susunan kodrat” jasmani'rokhani, “sifat kodrat” indi.idu'makhluk sosial, dan “kedudukan kodrat” sebagai %ribadi berdiri'makhluk 5uhan yang aha sa" 8nsur'unsur hakikat manusia tersebut meru%akan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis" Setia% unsurmemiliki fungsi masing namun saling berhubungan" leh karena sila'sila 3ancasila meru%akan %enjelmaanhakikat manusia “mono%lurakis” yang meru%akan kesatuan organis maka sila'sila 3ancasila juga memiliki

    kesatuan yang bersifat organis %ula"#. Susunan Pancasila !ang Bersifat $ierark%is dan Berbentuk Piramidal

    Susunan 3ancasila adalah hierarki dan berbentu %iramidal" 3engertian matematis %iramidal digunakan untukmenggambarkan hubungan hierarkhi sila'sila 3ancasila dalam urut'urutan luas (k&an'titas! dan juga dalmahal isi sifatnya (k&alitas!" alau dilihat dari intinya urut'urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaiantingkat dalam luasnya dan isi sifatnya meru%akan %engkhususan dari sila'sila di mukanya"

    esatuan sila'sila 3ancasila yang memiliki susunan hierarkhis %iramidal ini maka sila etuhanan Yang ahasa menjadi basis dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab, %ersatuan :ndonesia, kerak'yatan yang

    di%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam %ermusya&a'ratan;%er&akilan dan keadilan sosial bagi seluruhrakyat :ndonesia, sebaliknya etuhanan yang aha sa adalah etuhanan yang berkemanusiaan,

    ber%ersatuan, kerakyatan serta berkeadilan sosial sehingga di dalam setia% sila senantiasa terkandung sila'silalainnya"Secara ontologism hakikat sila'sila 3ancasila mendasarkan %ada landasan sila'sila 3ancasila yaitu ) 5uhan,manusia, satu, rakyat, dan adil (Notonagoro, 197 ) 09!"4erdasarkan hakikat yang terkandung dalam sila'sila 3ancasila dan 3ancasila sebagai dasar filsafat negara,maka segala hal yang berkaitan dengna sifat dan hakikat negara harus sesuai dengan landasan sila'sila3ancasila"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    3/125

    (keadilan sosial! (hakikat sila 6! $emikianlah maka secara konsisten negara haruslah sesuai dengan hakikat3ancasila"Rumusan Pancasila !ang bersiat $ierark%is dan Berbentuk Piramidal1" Sila %ertama ) etuhanan Yang aha sa adalah meli%uti dan menji&ai sila'sila kemanusiaan yang adil dan

    beradab, %ersatuan :ndonesia, kerakyatan yang di%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam %ermusya&aratan;%er&akilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat :ndonesia"-" Sila kedua ) emanusiaan yang adil dan beradab adalah dili%uti dan diji&ai oleh sika etuhanan Yang

    aha sa, meli%uti dan menji&ai sila %ersatuan :ndonesia, kerakyatan yang di%im%in oleh hikmatkebijaksanaan dalam %ermusya&aratan;%er&akilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat :ndonesia"

    " Sila ketiga ) %ersatuan :ndonesia adalah dili%uti dan diji&ai sila etuhanan yang aha sa, kemanusiaanyang adil dan beradab, meli%uti dan menji&ai sila kerakyatan yang di%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam

    %ermusya&aratan;%er&akilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat :ndonesia"0" Sila keem%at ) erakyatan yang di%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam %ermusya&aratan;%er&akilanadalah dili%uti dan diji&ai oleh sila'sila etuhanan yang aha sa, kemanusiaan yang adil dan berada,

    %ersatuan :ndonesia, serta meli%uti dan menji&ai sila keadilan sosial bago seluruh rakyat :ndonesia"

    " Sila kelima ) eadilan sosial bagi seluruh rakyat :ndonesia adalah dili%uti dan diji&ai oleh sila'silaetuhanan Yang aha sa, emanusiaan yang adil dan beradab, %ersatuan :ndonesia, kerakyatan yangdi%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam %ermusya&aratan;%er&akilan serta keadilan sosial bagi seluruhrakyat :ndonesia"

    &. Rumusan $ubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila !ang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi

    esatuan sila'sila 3ancasila yang “ Majemuk Tunggal ”, “ Hierarkhis Piramidal ” juga memiliki sifat salingmengkualifikasi"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    4/125

    e" Sila eadilan sosial bagi seluruh rakyat :ndonesia, adalah ber' etuhanan Yang aha sa, berkemanusiaanyang adil dan beradab, ber%ersatuan :ndonesia, dan berkerakyatan yang di%im%in oleh hikmat kebijaksanaandalma %ermusya&aratan;%er&akilan (Notonagoro, 197 ) 0 ,00!"

    '. Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat

    esatuan sila'sila 3ancasila %ada hakikatnya bukanlah hanya meru%akan kesatuan yang bersifat formal logissaja namun juga meli%uti kesatuan dasar ontologism, dasar e%istemologis serta dasar aksiologis dari sila'sila3ancasila" Sebagaimana, dijelaskan bah&a kesatuan sila'sila 3ancasila adalah bersifat hierarkhis danmem%unyai bentuk %iramial, digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkhis sila'sila 3ancasila dalmaurut'urutan lusa (kuantitas! dan dalam %engertian inilah hubungan kesatuan sila'sila 3ancasila itu dalam artiformal logis" Selain kesatuan sila'sila 3ancasila itu hierarkhis dalam hal kuantitas juga dalam hal isi sifatnyayaitu menyangkut makna serta hakikat sila'sila 3ancasila" esatuan yang demikian ini meli%uti kesatuandalam hal dasal ontologis, dasar e%istemologis serta dasar aksiologis dari sila'sila 3ancasila (lihat Notonagoro,

    19>0 ) 21 dan 197 ) -, 7!" Secara filosofis 3ancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki, dasarontologis, dasar e%istemologis, dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnyamisalnya materialism, liberalisme, %ragmatisme, komunisme, idealisme, dan lain %aham filsafat di dunia"

    . (asar Antropologis Sila-Sila Pancasila

    3ancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak hanya kesatuan yang menyangkut sila'silanya sajamelainkan juga meli%uti hakikat dasar dari sila'sila 3ancasila atau secara filosofis meli%uti dasar ontologissila'sila 3ancasila" 3ancasila yang terdiri atas lima sila setia% sila bukanlah meru%akan asas yang berdirisendiri'sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis" $asar ontologis 3ancasila %ada hakikatnyaadalah manusia yang memiliki hakikat mutlak mono%luralis, oleh karena hakikat dasar ini juga disebutsebagai dasar antro%ologis" Subjek %endukung %okok sila'sila 3ancasila adalah manusia, hal ini da%atdijelaskan sebagai berikut ) bah&a yang berketuhanan Yang aha sa, yangberkemanusiaan yang adil dan

    beradab, yang ber%ersatuan, yang berkerakyatana yang di%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam %ermusya&aratan;%er&akilan serta yang berkeadilan sosial %ada hakikatnya adalah manusia (Notonagoro,197 ) - !" $emikian juga jikalau kita %ahami dari segi filsafat negara bah&a 3ancasila adalah dasar filsafatnegara, ada%un %endukung %okok negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri, sehinggate%atnya jikalau dalam filsafat 3ancasila bah&a hakikat dasar antro%ologis sila'sila 3ancasila adalah manusia"

    anusia sebagai %endukung %okok sila'sila 3ancasila secara antologis memiliki hal'hal yang mutlak, yaituterdiri atas susunan kodrat, raga dan ji&a jasmani dan rokhani" Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhlukindi.idu dan makhluk sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk %ribadi berdiri sendiri dansebagai makhluk 5uhan Yang aha sa" leh karena kedudukan kodrat manusia sebagai makluk %ribadi

    berdiri sendiri dan sebagai makhluk 5uhan inilah maka secara hierarkhis sila %ertama etuhanan yang ahasa mendasari dan menji&ai keem%at sila'sila 3ancasila yang lainnya (Notonagoro, 197 ) !"

    #. (asar Epistemologis Sila-sila Pancasila

    $asar e%istemologis 3ancasila %ada hakikatnya tidak da%at di%isahkan dengan dasar ontologisnya" 3ancasilasebagai suatu ideologi bersumber %ada nilai'nilai dasarnya yaitu filsafat

    4

  • 8/17/2019 materi ppkn

    5/125

    3ancasila (Soeryanto, 1991 ) =!" leh karena itu dasar e%istemologis 3ancasila tidak da%at di%isahkandengan konse% dasarnya tentang hakikat manusia" alau manusia meru%akan basis ontologis dari 3ancasila,maka dengan demikian mem%unyai im%likasi terhada% bangunan e%istemologi, yaitu bangunan e%istemologiyang ditem%atkan dalam bangunan filsafat manusia (3ranarka, 1992 ) -!"

    5erda%at tiga %ersoalan yang mendasar dalam e%istemologis yaitu ) %ertama tentang sumber %engetahunanmanusia, kedua tentang teori kebenaran %engetahunan manusia, ketiga tentang &atak %engetahuan manusia"(5itus, 19>0 ) -=!"&. (asar Aksiologis Sila-sila Pancasila

    3ada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam a%a saja yang ada serta bagaimana hubungannilai tersebut dengan manusia" 4anyak %andangan tentang nilai terutama dalma menggolong'golongkan nilaidan %enggolongan tersebut amat beraneka ragam tergantung %ada sudut %andangnya masing'masing"

    a? Sscheler mengemukakan bah&a nilai yang ada tidak sama luhurnya dan tidak sama tingginya" Nilai'nilaiitu dalam kenyataannya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah bilamana dibandingkan satu denganlainnya" enurut tinggi rendahnya nilai da%at digolongkan menjadi em%at tingkatan sebagai berikut ) 1! Nilai'nilai kenikmatan, nilai'nilai ini berkaitan dengan indra manusia sesuatu yang mengenakkan dan tidakmengenakkan dalam kaitannya dengan indra manusia (die @ertreidhe des /ngenehmen und 8nangehmen!,yang menyebabkan manusia senang atau menderita atau tidak enak, ! Nilai'nilai kehidu%an, yaitu dalamtingkatan ini terda%atlah nilai'nilai yang %enting bagi kehidu%an, yaitu dalam tingkatan ini menda%atlah nilai'nilai yang %enting bagi kehidu%an, manusia (&ert& des 6ilalen *uhlens! misalnya kesegaran jasmani,kesehatan, serta kesejahteraan umum" ! Nilai'nilai keji&aan, dalam tingkatan ini terda%at nilai'nilai keji&aan(geistige &erte! yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani atau%un lingkungan" Nilai'nilaisemacam ini antara lain nilai keindahan, kebenaran, dan %engetahuan murni yang dica%ai dalam filsafat" 0!

    Nilai'nilai kerokhanian, yaitu dalam tingkatan ini terda%atlah modalitas nilai dari yang suci (@er odalitatder

  • 8/17/2019 materi ppkn

    6/125

    hierarkhis, di mana sila %ertama yang etuhanan Yang aha sa sebagai basisnya sam%ai dengan silaeadilan Sosial sebagai tujuannya ($armodiharjo, 197>!"

    )ilai-)ilai Pancasila Sebagai Suatu Sistem:si arti sila'sila 3ancasila %ada hakikatnya da%at dibedakan atas hakikat 3ancasila yang umum uni.ersal yang

    meru%akan substansi sila'sila 3ancasila, sebagai %edoman %elaksanaan dan %enyelenggaraan negara yaitusebagai dasar negara yang bersifat umum kolektif serta realisasi %engamalan 3ancasila yang bersifat khususdan kongkrit"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    7/125

    modul 8 kewarganegaraanHak Asasi ManusiaPE)(A$*L*A)

  • 8/17/2019 materi ppkn

    8/125

    yang memuat tiga %uluh %asal menjelaskan hak'hak si%il, %olitik, ekonomi, sosial, dankebudayaan yang fundamental yang harus dinikmati manusia di dunia"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    9/125

    emerdekaan %erlu diisi dengan %embangunan di segala bidang kehidu%an se%erti bidangsosial, ekonomi dan budaya" 3ada generasi kedua ini lahir dua covenant , yaitu covenant on

    "conomic# $ocial and !ultural Rights dan nternational !ovenant on !ivil and Political Rights " edua covenant tersebut dise%akati dalam siding umum 344 1922" 3ada masagenerasi kedua, hak yuridis kuran menda%at %enekanan sehingga terjadi ketidakseimbangandengan hak sosial budaya, hak ekonomi dan hak %olitik"

    " elom%ok ketigak meru%akan sintetis dari generasi %ertama dan kedua" 3ada saat %erkembangnya kelom%ok ini kondisi ketidakseimbangan %embangunan memunculkan berbagai kritik yang menyarankan harus ada kesatuan antara hak ekonomi, hak sosial, budaya, hak %olitik dan hak hukum dalam suatu &adah yang disebut “3embangunan” ( therights of development !" $alam kelom%ok ini diakui banyak kemajuan arena semua hak da%at dilakukan secara bersama'sama, namun masih banyak kesenjangan antara hak'hak tersebut karena %enekanan %embangunan %ada sektor ekonomi telah menimbulkan banyak korban dan banyak hak'hak rakyat yang dilanggar" $i dunia ketiga %eranan negara sangatdominan dan im%lementasi

  • 8/17/2019 materi ppkn

    10/125

    . $ak Asasi dalam +slam:su %elaksanaan

  • 8/17/2019 materi ppkn

    11/125

    sebatas retorika %olitik dari %emegang kekuasaan di masing'masing era tersebut" 3raktik ketatanegaraan justru jauh dari nilai'nilai demokrasi dan %enghargaan terhada% / ) Setia% orang berhak untuk hidu% serta berhak mem%ertahankan hidu%nya dan

    kehidu%annya"d" 3asal ->41! Setia% orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui %erka&inanyang sah"-! Setia% anak berhak atas kelangsungan hidu%, tumbuh dan berkembang serta berhak atas

    %erlindungan dari kekerasan dan diskriminasi"e" 3asal ->E1! Setia% orang berhak mengembangkan diri melalui %emenuhan kebutuhan dasarnya,

    berhak menda%atkan %endidikan dan mem%eroleh manfaat dari ilmu %engetahuan danteknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidu% dan demi kesejahteraanumat manusia"

    -! Setia% orang berhak untuk memajukan diri dalam mem%erjuangkan haknya secarakolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara"f" 3asal ->$1! Setia% orang berhak atas %engakuan, jaminan, %erlindungan dan ke%astian hukum yangadil serta %erlakuan yang sama di hada%an hukum"-! Setia% orang berhak untuk bekerja serta menda%at imbalan dan %erlakuan yang adil danlayak dalam hubungan kerja"

    ! Setia% &arga negara berhak mem%eroleh kesem%atan yang sama dalam %emerintahan"0! Setia% orang berhak atas status ke&arganegaraan"g" 3asal ->

    11

  • 8/17/2019 materi ppkn

    12/125

    1! Setia% oran bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih %endidikandan %engajaran, memilih ke&arganegaraan, memilih tem%at tinggal di &ilayah negaradan meninggalkannya serta berhak kembali"-! Setia% orang berhak atas kebebasan meyakini ke%ercayaan, menyatakan %ikiran dansika%, sesuai dengan hati nuraninya"

    ! Setia% orang berhak atas kebebasan berserikat, berkum%ul dan mengeluarkan %enda%at"h" 3asal ->* ) Setia% orang berhak untuk berkomunikasi dan mem%eroleh informasi untuk mengembangkan %ribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,mem%eroleh, memiliki, menyim%an, mengolah dan menyam%aikan informasidengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia"i" 3asal ->B1! Setia% orang berhak atas %erlindungan diri %ribadi, keluarga, kehormatan, martabat danharta benda yang di ba&ah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan %erlindungandari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang meru%akan hak asasi"-! Setia% orang berhak untuk bebas dari %enyiksaan atau %erlakuan yang merendahkanderajat martabat manusia dan berhak mem%eroleh suaka %olitik dari negara lain"

    j" 3asal -><1! Setia% orang berhak hidu% sejahtera lahir dan batin, bertem%at tinggal dan menda%atkanlingkunga hidu% yang baik dan sehat serta berhak mem%eroleh %elayanan kesehatan"-! Setia% orang berhak menda%at kemudahan dan %erlakuan khusus untuk mem%erolehkesem%atan dan manfaat yang sama guna menca%ai %ersamaan dan keadilan"

    ! Setia% orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan %engembangan dirinyasecara utuh sebagai manusia yang bermartabat"0! Setia% orang berhak mem%unyai hak milik %ribadi dan hak milik tersebut tidak bolehdiambil alih secara se&enang'&enang oleh sia%a %un"

    k" 3asal -> :1!

  • 8/17/2019 materi ppkn

    13/125

    agamanya masing'masing dan untuk beribadat menurut agamanya danke%ercayaannya itu"$engan mem%erhatikan %asal'%asal hasil /mandemen 88$ 190 tersebut, ternyata dalammerumuskan hal'hal yang berkaitan dengan %erlindungan

  • 8/17/2019 materi ppkn

    14/125

    modul 9 pancasila

    PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

    A. Pengantar3ancasila sebagai suatu sistem filsafat %ada hakikatnya meru%akan suatu nilai sehingga meru%akan sumberdari segala %enjabaran norma baik norma hukum, normo moral mau%un norma kenegaraan lainnya" $alam*ilsafat 3ancasila terkandung di dalamnya suatu %emikiran'%emikiran yang bersifat kritis, mendasar rasional,sistematis dan kom%erhensif (menyeluruh! dan sistem %emikiran ini meru%akan suatu nilai" leh karena itusuatu %emikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma'norma yang meru%akan %edoman dalamsuatu tindakan atau as%ek %raksis melainkan suatu nilai'nilai yang bersifat mendasar"Pengertian EtikaSebagai suatu usaha ilmiah, filsafat dibagi menjadi bebera%a cabang menurut lingkungan bahasannya masing'masing" Eabang'cabang itu dibagi menjadi dua kelom%ok bahasan %okok yaitu filsafat teoritis dan filsafat

    %raktis" elom%ok %ertama mem%ertanyakan segala sesuatu yang ada, sedangkan kelom%ok kedua membahas bagaimana manusia bersika% terhada% a%a yang ada tersebut" #adi filsafat teoritis mem%ertanyakan dan berusaha mencari ja&abanya tentang segala sesuatu, misalnya hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagaisuatu keseluruhan, tentang %engetahuan, tentang a%a yang kita ketahui, tentang yang transenden dan lainsebagainya" $alam hal ini filsafat teoritis%un juga mem%unyai maksud'maksud dan berkaitan erat dengan hal'hal yang bersifat %raktis, karena %emahaman yang dicari menggerakkan kehidu%annya"

    tika termasuk kelom%ok filsafat %raktis dan dibagi menjadi dua kelom%ok yaitu etika umum dan etikakhusus" tika meru%akan suatu %emikiran kritis dan mendasar tentang ajaran'ajaran dan %andangan'

    %andangan moral" tika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan menga%a kita mengikutisuatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sika% yang bertanggung ja&ab berhada%andengan berbagai jaran moral (Suseno, 19>7!" tika umum mem%ertanyakan %rinsi%'%rinsi% yang berlaku bagisetia% tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahasa %rinsi%'%rinsi itu dalam hubungannya dengan

    berbagai as%ek kehidu%an manusia (Suseni, 19>7!" tika khusu dibagi menjadi etika indi.idual yangmembahas ke&ajiban manusia terhada% diri sendiri dan etika sosial yang membahas ke&ajiban manusiaterhada% manusia lain dalam hidu% masyarakat, yang meru%kan suatu bagian terbesar dari etika khusus"B. Pengertian )ilai )orma dan Moral

    . Pengertian )ilai

    Nilai atau “ value ” (bhs" :nggris! termasuk %engertian filsafat" 3ersoalan'%ersoalan tentang nilai dibahas dandi%elajari salah satu cabang filsafat yaitu *ilsafat Nilai (/?iology, 5heory of 6alue!" *ilsafat sering jugadiartikan sebagai ilmu tentang nilai'nilai" :stilah nilai di dalam bidang filsafat di%akai untuk menunjukkankata benda yang artinya “keberhargaan” (&orth! atau “kebaikan” (goodness!, dan kata kerja yang artinyasuatu tindakan keji&aan tertentu dalam menilai atau melakukan %enilaian" (*rankena, --9!"$i dalam dictionary of Sociology an Aelated Sciences dikemukan bah&a nilai adalah kemam%uan yangdi%ercayai yang ada %ada suatu benda untuk memuaskan manusia" Sifat dari suatu benda yang menyebabkanmenarik minat seseorang atau kelom%ok" (5he belie.ed ca%acity of any object to satisfy a humn desire!" #adinilai itu %ada hakekatnya adalah sifat atau kulitas

    14

  • 8/17/2019 materi ppkn

    15/125

    yang melekat %ada suatu objek" 4ukan objek itu sendiri" Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat ataukualitas yang melekat %ada sesuatu itu" isalnya ) bunga itu indah, %erbuatan itu susila, :ndah, susila adalahsifat atau kualitas yang melekat %ada bunga dan %erbuatan" $engan demikian maka nilai itu sebenarnyaadalah suaut kenyataan yang “tersembunyi” di balik kenyataan'kenyataan lainnya" /da nilai itu karena adanya

    kenyataan'kenyataan lainnya" adanya nilai karena adanya kenyataan'kenyataan lain sebagai %emba&a nilai(&ertrager!"

    enilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain,kemudian untuk selanjutnya diambil ke%utusan" e%utusan itu meru%akan ke%utusan nilai yang da%atmenyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, indah atau tidak indah"

    e%utusan nilai yang dilakukan oleh subyek %enilaian tentu berhubungan dengan unsur'unsur yang ada %adamanusia sebagai subyek %enilai, yaitu unsur'unsur jasmani, akal, rasa, karsa (kehendak! dan ke%ercayaan"Sesuatu itu dikatakan bernilai a%abila itu berharga, berguna, benar, indah, baik dan lain sebagainya"$i dalam nilai itu sendiri terkandung cita'cita, hara%an'hara%an dambaan'dambaan dan keharusan" akaa%abila kita berbicara tentang nilai, sebenarnya kita berbicara tentang hal yang idealF tentang hal yangmeru%akan cita'cita, hara%an dambaan dan keharusan" 4erbicara tentang nilai berarti berbicarra tentang dasSollen, bukan das SeinF kita masuk ke bidang makna normatif, bukan kognotifF kita masuk ke dunia ideal dan

    bukan dunia real" eski%un demikian, diantara keduanya, antara das Sollen dan das Sein, antara yang maknanormatif dan kognotif, antar dunia ideal dan dunia real itu saling berhubungan atau saling berkait secara erat"/rtinya bah&a das Sollen itu harus menjelma menjadi das Sein, yang ideal harus menjadi real, yang bermaknanormatif harus direalisasikan dalam %erbuatan sehari'hari yang meru%akan fakta" ( odhi, 19>9 ) -1!"#. $ierark%i )ilai

    a? Scheler mengemukakan bah&a nilai'nilai yang ada, tidak sama luhurnya dan sama tingginya" Nilai'nilaiitu secara senyatanya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai'nilailainnya" enurut tinggi rendahnya, nilai da%at dikelom%okkan dalam em%at tingkatan sebagai berikut )a" Nilai'nilai kenikmatan ) dalam tingkat ini terda%at deretan nilai'nilai yang mengenakkan dan tidakmengenakkan (die @ertreihe des /ngenehmen und 8nangehmen!, yang menyebabkan orang senang atau

    menderita tidak enak" b" Nilai'nilai kehidu%an ) dalam tingkat ini terda%atlah nilai'nilai yang %enting bagi kehidu%an (@erte des.italen *uhlens! misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, kesejahteraan umum"c" Nilai'nilai keji&aan ) dalam tingkat ini terda%at nilai'nilai keji&aan (geistige &erte! yang sama tidaktergantungdari keadaan jasmani mau%un lingkungan" Nilai'nilai semacam ini ialah keindahan, kebenaran, dan

    %engetahunan murni yang dica%ai dalam filsafat"d" Nilai'nilai kerohanian ) dalam tingkat ini terda%atlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci(&ermodalitat des

  • 8/17/2019 materi ppkn

    16/125

    b" Nilai'nilai kejasmanian (membantu %ada kesehatan, efesiensi dan keindahan dari kehidu%an badan!"c" Nilai'nilai hiburan (nilai'nilai %ermainan dan &aktu senggang yang da%at menyumbangkan %ada %engayaankehidu%an!"d" Nilai'nilai sosial (berasal mula dari berbagai bentuk %erserikatan manusia!"e" Nilai'nilai &atak (keseluruhan dari keutuhan ke%ribadian dan sosial yang diinginkan!"f" Nilai'nilai estetis (nilai'nilai keindahan dalma alam dan karya seni!"g" Nilai'nilai intelektual (nilai'nilai %engetahuan dan %engejaran kebenaran!"h" Nilai'nilai keagamaan"

    Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu )a" Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidu%an jasmani manusia, atau kebutuhan materialraga&i manusia"

    b" Nilai .ital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk da%at mengadakan kegiatan atauakti.itas"c" Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia" Nilai kerohanian ini da%atdibedakan atas em%at macam )1! Nilai kebenaran, yang bersumber %ada akal (ratio, budi, ci%ta! manusia"-! Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber %ada unsur %erasaan (aesthetis, ge.oel, rasa! manusia"

    ! Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber %ada unsur kehendak (&ill, @ollen, karsa! manusia"0! Nilai relegius, yang meru%akan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak" Nilai religius ini bersumber ke%adake%ercayaan atau keyakinan manusia"

    asih banyak lagi cara %engelom%okan nilai, misalnya se%erti yang dilakukan N" Aescher, yaitu %embagiannilai berdasarkan %emba&a nilai (trager!, hakekat keuntungan yang di%eroleh, dan hubungan antara

    %endukung nilai dan keuntungan yang di%eroleh" 4egitu %ula dengan %engelom%okkan nilai menjadi nilaiintrinsic dan ekstinsik ) nilai objektif dan nilai subyektifF nilai %ositif dan nilai negatif (dis.alue!F dansebagainya"$ari uraian mengenai macam'macam nilai di atas, da%at dikemukakan %ula bah&a yang mengandung nilai itu

    bukan hanya sesuatu yang ber&ujud material saja, akan teta%i juga sesuatu yang ber&ujud non'material atauimaterial" 4ahkan sesuatu yang immaterial itu da%at mengandung nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagimanusia" Nilai'nilai material relatif lebih mudah diukur, yaitu dengan menggunakan alat indra mau%un alat

    %engukur se%erti berat, %anjang, luas dan sebagainya" Sedangkan nilai kerohanian;s%iritual lebih sulitmengukurnya" $alam menilai hal'hal kerohanian;s%iritual, yang menjadi alat ukurnya adalah hati nuranimanusia yang dibantu oleh alat indra, ci%ta, rasa, karsa dan keyakinan manusia"

    Notonagoro ber%enda%at bah&a nilai'nilai 3ancasila tergolong nilai'nilai kerohanian, teta%i nilai'nilaikerohanian yang mengakui adanya nilai material dan nilai .ital" $engan demikian nilai'nilai 3ancasila yang

    tergolongan nilai kerohanian itu juga mengandung nilai'nilai lain secara lengka% dan harmonis, baik nilaimaterial, nilai .ital, nilai kebenaran, nilai keindahan atau nilai estetis, nilai kebaikan atau nilai moral, mau%unnilai kesucian yangsistematik'hirarkhis, yang dimulai dari sila etuhanan Yang aha sa sebagai “dasar”sam%ai dengan sila eadilan Sosial bagi seluruh rakyat :ndonesia sebagai “tujuan” ($armodiharjo, 197>!"

    16

  • 8/17/2019 materi ppkn

    17/125

    )ilai (asar )ilai +nstrumental dan )ilai Praksis$alam kaitannya dengan deri.asi atau %enjabarannya maka nilai da%at dikelom%okkan menjadi tiga macamyaitu, nilai dasar, nilai instrumental dan nilai %raksis"a. )ilai (asar

    @alau%un nilai memiliki sifat abstrak artinya tidak da%at diamati melalui indra manusia, namun dalamrealisasinya nilai berkaitan dengan tingkah laku atau segala as%ek kehidu%an manusia yang bersifat nyata(%raksis!" Namun demikian setia% nilai memiliki nilai dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar ontologis!,yaitu meru%akan hakikat, essensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai'nilai tersebut" Nilai dasar ini

    bersifat uni.ersal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu misalnya hakikat 5uhan,manusia atau segala sesuatu lainnya" #ikalai nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat 5uhan maka nilai'nilaitersebut bersifat mutlak karena hakikat 5uhan adalah kausa %rima (sebab %ertama!, sehingga segala sesuatudici%takan (berasal! dari 5uhan" $emikian juga jikalau nilai dasar itu berkaitan dengna hakikat manusia makanilai'nilai tersebut harus bersumberkan %ada hakikat manusia, sehingga jikalau nilai'nilai dasar kemanusiaanitu dijabarkan dalam norma hukum maka diistilahkan sebagai hak dasar (hak asasi!" $emikian juga hakikatnilai dasar itu da%at juga berlandaskan %ada hakikat sesuatu benda, kuantitas, kualitas, aksi, relasi, ruangmau%un &aktu" $emikianlah sehingga nilai dasar da%at juga disebut sebagai sumber norma yang %adagilirannya dijabarkan dan direalisasikan dalam suatu kehidu%an yang bersifat %raksis" onsekunsinya&alau%un dalam as%ek %raksis da%at berbeda'beda namun secara sistematis tidak da%at bertentangan dengannilai dasar yang meru%akan sumber %enjabaran norma serta realisasi %raksis tersebut"b. )ilai +nstrumental

    8ntuk da%at direalisasikan dalam suatu kehidu%an %raksis maka nulai dasar tersebut diatas harus memilikiformulasi serta %arameter atau ukuran yang jelas" Nilai instrumental inilah yang meru%akan suatu %edomanyang da%at diukur dan da%at diarahkan" 4ilamana nilai instrumental tersebut berkaitan dengan tingkah lakumanusia dalma kehidu%an sehari'hari maka hal itu akan meru%akan suatu norma moral, namun jikalau nilaiinstrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau%un negara maka nilai'nilai instrumental itu meru%akan

    suatu arahan, kebijaksanaan atau strategi yang bersumber %ada nilai dasar" Sehingga da%at juga dikatakan bah&a nilai instrumental itu meru%akan suatu eks%lisitasi dari nilai dasar"c. )ilai Praksis

    Nilai %raksis %ada hakikatnya meru%akan %enjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatukehidu%an yang nyata" Sehingga nilai %raksis ini meru%akan %er&ujudan dari nilai dasar dan nilaiinstrumental" Aealisasi %raksis dari nilai dasar dan nilai instrumental itu da%at juga dimungkinkan berbeda'

    beda &ujudnya, namun demikian tidak bisa menyim%ang atau bahkan tidak da%at bertentangan" /rtinya olehkarena nilai dasar, nilai instrumental dan nilai %raksis itu meru%akan suatu sistem %er&ujudannya tidak bolehmenyim%ang dari sistem tersebut"d. $ubungan )ilai )orma dan Moral

    Nilai berbeda dengan fakta di mana fakta da%at diobser.asi melalui suatu .erfikasi em%iris, sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya da%at di%ahami, di%ikirkan dimengerti dan dihayati oleh manusia" Nilai berkaitan juga dengan hara%an, cita'cita, keinginan dan segala sesuatu %ertimbangan internal (batiniah! manusia" Nilaidengan demikian tidak bersifat kongkrit yaitu

    17

  • 8/17/2019 materi ppkn

    18/125

    tidak da%at ditangka% dengn indra manusia, dan nilai da%at bersifat subjektif mau%un objektif" 4ersifatsubjektif manakala nilai tersebut diberikan oleh subjek (dalam hal ini manusia sebagai %endukung %okoknilai! dan bersifat objektif jikalau nilai tersebut telah melekat %ada sesuatu terle%as dari %enilaian manusia"/gar nilai tersebut menjadi lebih berguna dalam menuntun sika% dan tingkah laku manusia, maka %erlu lebih

    dikongkritkan lagi serta diformulasi menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untukmenjabarkannya dalam tingkah laku secara kongkrit" aka &ujud yang lebuih kongkrit dari nilai tersebutadalah meru%akan suatu norma" 5erda%at berbagai macam norma, dan dari berbagai macam norma tersebutnorma hukumlah yang %aling kuat berlakuannya, karena da%at di%aksakan oleh suatu kekuasaan eksternalmisalnya %enguasa atau %enegak hukum"Selanjutnya nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika" :stilah moral mengandung integritasdan martabat %ribadi manusia" $erajad ke%ribadingan seseorang amat ditentukan oleh moralitas yangdimilikinya" akna moral yang terkandung dalam ke%ribadian seseirang itu tercermin dari sika% dan tingkahlakunya" $alam %engertian inilah maka kita memasuki &ilayah norma sebagai %enuntun sika% dan tingkahlaku manusia"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    19/125

    modul 9 kewarganegaraan

    Nilai-nilai HAMA. A),ARA )+LA+ *)+4ERSAL (A) K"),EKS,*AL@acana mengenai kontekstualitas budaya dalam %elaksanaan

  • 8/17/2019 materi ppkn

    20/125

    " b"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    21/125

    e" "g" 2"

    ! Surat /l' ulk ayat 1 "l"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    22/125

    0" hak untuk mem%eroleh %engakuan hukum di mana saja secara %ribadiF" hak untuk %engam%unan hukum secara efektifF

    2" hak bebas dari %enangka%an, %enahanan atau %embuangan yang se&enang'&enangF7" hak untuk %eradilan yang inde%enden dan tidak memihakF>" hak untuk %raduga tak bersalah sam%ai terbukti bersalahF9" hak bebas dari cam%ur tangan yang se&enang'&enang terhada% kekuasaan %ribadi, keluarga,tem%at tinggal mau%un surat'suratF1=" hak bebas dari serangan terhada% kehormatan dan nama baikF11" hak atas %erlindungan hukum terhada% serangan semacam ituF1-" hak bergerak 1 " hak mem%eroleh suakaF10" hak atas satu kebangsaanF1 " hak untuk menihak dan membentuk keluargaF12" hak untuk mem%unyai hak milikF17" hak bebas ber%ikir, berkesadaran dan beragamaF1>" hak bebas ber%ikir dan menyatakan %enda%atF19" hak untuk berhim%un dan berserikatF-=" hak untuk mengambil bagian dalam %emerintahan dan hak atas akses yang sama terhada%

    %elayanan masyarakat"" hak turut serta dalam %emerintahanF

    22

  • 8/17/2019 materi ppkn

    23/125

    9" hak &anitaF1=" hak anak"RANGKUMAN$alam %erkembangan %emahaman ide

  • 8/17/2019 materi ppkn

    24/125

    modul 10 pancasila

    A. Pancasila sebagai )ilai (asar Fundamental bagi Bangsa (an )egara Republik+ndonesia

    . (asar Filsofis3ancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidu% bangsa :ndonesia %ada hakikatnyameru%akan suatu nilai'nilai yang bersifat sistematis" leh karena sebagai suatu dasar filsafat maka sila'sila3ancasila meru%akan suatu kesatuan yang bulat, hierarkhis dan sistematis" $alam %engertian inilah maka sila'sila 3ancasila meru%akan suatu sistem filsafat" leh karena meru%akan suatu sistem filsafat maka kelima sila

    buka ter%isah'%isahkan dan memiliki makna sendiri'sendiri, melainkan memiliki essensi makna yang utuh"$asar %emikiran filosofis dari sila'sila 3ancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sebagai berikut"3ancasila sebaga filsafat bangsa dan negara Ae%ublik :ndonesia, mengandung makna bah&a dalam setia%as%ek kehidu%an kebangsaan, kemasyarakatan serta kenegaraan harus berdasarkan nilai'nilai etuhanan,

    emanusiaan, 3ersatuan, erakyatan dan eadilan" 3emikiran filsafat kenegaraan bertolak dari suatu %andangan bah&a negara adalah meru%akna suatu %ersekutuan hidu% manusia atau organisasi kemasyarakatanmanusia" Sehingga da%at %ula diistilahkan bah&a negara adalah organisasi kemasyarakatan dalam hidu%manusia (legal society! atau masyarakat hukum" /da%un negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan

    %ada kodrat bah&a manusia sebagai &arga dari negara sebagai %ersekutuan hidu% adalah berkedudukan kodratmanusia sebagai makhluk 5uhan Yang aha sa (hakikat sila %ertama!" Negara yang meru%akan %ersekutuanhidu% manusi sebagai makhuk 5uhan Yang aha sa, %ada hakikatnya bertujuan untuk me&ujudkan harkatdan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya atau makhluk yang berbudaya atau makhluk yang

    beradab (hakikat sila kedua!" 8ntuk ter&ujudnya suatu negara sebagai organisasi hidu% manusia maka harusmembentuk %ersatuan ikatan hidu% bersama sebaga suatu bangsa (hakikat sila ketiga!" 5er&ujudnya %ersatuandalam suatu negara akan melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang hidu% dalam suatu &ilayah negaratertentu" Sehingga dalam hidu% kenegaraan itu haruslah mendasarkan %ada nilai bah&a rakyat meru%akanasal'mula kekuasaan negara" aka meru%akan suatu keharusan bah&a negara harus bersifat demokratis hakserta kekuasaan rakyat harus dijamin baik sebaga indi.idu mau%un secara bersama (hakikat sila keem%at!"8ntuk me&ujudkan tujuan negara sebagai tujuan bersama dari seluruh &arga negaranya maka dalam hidu%kenegaraaan harus me&ujudkan jaminan %erlindungan bagi seluruh &arganya, sehingga untuk me&ujudkantujuan seluruh &arganya harus dijamin berdasarkan suatu %rinsi% keadlan yang timbul dalma kehidu%an

    bersama (kehidu%an sosial! (hakikat sila kelima!" Nilai'nilai inilah yang meru%akan suatu nilai dasar bagikehidu%an kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan"

    Nilai'nilai 3ancasil bersifat objektif da%at dijelaskan sebagai berikut"a" Aumusan dari sila'sila 3ancasila itu sendiri sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam menunjukkanadanya sifat'sifat yang umum uni.ersal dan abstrak, karena meru%akan suatu nilai"

    b" :nti dari nilai'nilai 3ancasila akan teta% ada se%anjang masa dalma kehidu%an bangsa :ndonesia danmungkin juga %ada bangsa lain baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan mau%un dalma kehidu%ankeagamaan"c" 3ancasila yang terkandung dalam 3embukaan 88$ 190 , menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai

    %okok kaidah negara yang fundamental negara sehingga meru%akan suatu sumber hukum %ositif di :ndonesia"leh karena itu dalam hierarkhis tertib hukum :ndonesia berkedudukan sebagai tertib hukum yang tertinggi"leh karena itu da%at diubah secara hukum sehingga yang tertinggi" leh karena itu tidak da%at diubah secara

    hukum sehingga

    24

  • 8/17/2019 materi ppkn

    25/125

    terlekat %ada kelangsungan hidu% negara" leh karena itu jikalau nilai'nilai 3ancasila yang terkandung dalam3embukaan 88$ 190 itu diubah maka sama halnya dengan %embubaran negara 3roklamasi 190 , hal inisebagaimana terkandung dalam keteta%an 3AS No" CC; 3AS;1922, di%erkuat 5a% No" 6; 3A;197 , jo"

    5a% No" :C; 3A;197>"

    Sebaliknya nilai'nilai subjektif %ancasila da%at diartikan bah&a keberadaan nilai'nilai 3ancasila itu tergantungatau terlekat %ada 4angsa :ndonesia sendiri"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    26/125

    namun kesemuaanya itu tidak da%at dile%askan keterkaitannya dengna sila'sila lainnya" /da%un nilai'nilaiyang terkandung dalam setia% sila adalah sebagai berikut"

    . Sila Ketu%anan 6ang Ma%a Esa

    Sila etuhanan Yang aha sa ini nilai'nilainya meli%uti dan menji&ai keem%at sila lainnya" $alam silaetuhanan Yang aha sa terkandung nilai bah&a negara yang didirikan adalah sebagai %engeja&antahan

    tujuan manusia sebagai makhluk 5uhan Yang aha sa" leh karena itu segala hal yang berkaitan dengan %elaksanaan dan %enyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral %enyelenggara negara, %olitik negara, %emerintahan negara, hukum dan %eraturan %erundang'undangan negara, kebebasan dan hak asasi &arganegara harus diji&ai nilai'nilai etuhanan Yang aha sa"#. Sila Kemanusiaan !ang Adil dan Beradab

    Sila emanusiaan yang /dil dan 4eradab secara sistematis didasari dan diji&ai oleh sila etuhanan Yangaha sa, serta mendasari dan menji&ai ketiga sila berikutnya" Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental

    dalma kehidu%an negara, kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakan" Nilai kemanusiaan ini bersumber %adadasar filosofis antro%ologis bah&a hakikat manusia adalah susunan kodrat rokhani (ji&a! dan raga, sifatkodrat indi.idu dan makhluk sosial, kedudukan kodrat makhluk %ribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk5uhan Yang aha sa"$alam sila kemanusiaan terkandung nilai'nilai bah&a negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabatmanusia sebagai makhluk yang beradab" leh karena itu dalam kehidu%an benegaraan terutama dalam

    %eraturan %erundang'undangan negara harus me&ujudkan terca%ainya tujuan ketinggian harkat dan martabatmanusia, terutama hak'hak kodrat manusia sebagai hak dasar (hak asasi! harus dijamin dalam %eraturan

    %erundang'undangan negara" emanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaransika% moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan %ada %otensi budi nurani manusia dalam hubungandengan norma'norma dan kebudayaan %ada umumnya baik terhada% diri sendiri, terhad%a sesama manusiamau%un terhada% lingkungannya" Nilai kemanusiaan yang berabad adalah %e&ujudan nilai kemanusiaansebagai makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama"

    &. Persatuan +ndonesia

    Nilai yang terkandung dalma sila 3ersatuan :ndonesia tidak da%at di%isahkan dengan keema%t sila lainnyakarena seluruh sila meru%akan suatu kesatuan yang bersifat sistematis" Sila 3ersatuan :ndonesia didasari dandiji&ai oleh sila etuhanan Yang aha sa dan emanusiaan yang /dil dan 4eradab serta mendasari danmenji&ai sila erakyatan yang $i%im%in oleh

  • 8/17/2019 materi ppkn

    27/125

    diarahkan %ada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu %ersatuan dalam kehidu%an bersama untukme&ujudkan tujuan bersama"2. Kerak!atan !ang (ipimpin ole% $ikmat Kebi0aksanaan dalam Permus!a aratan7Per akilan

    Nilai yang terkandung dalam sila erakyatan yang di%im%in oleh hikmat kebijaksanaan dalam %ermusya&aratan;%er&akilan didasari oleh sila etuhanan Yang aha sa, emanusiaan yang adil dan beradab serta 3ersatuan :ndonesia, dan mendasari serta menji&ai sila eadilan sosial bagi seluruh rakyat:ndonesia

    Nilai filosofis yang terkandung di dalamnya adalah bah&a hakikat negara adalah sebagai %enjelmaan sifatkodrat manusia sebagai indi.idu dan makhluk sosial"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    28/125

    modul 10 kewarganegaraan

    Pelanggaran, pengadilan, dan Penegakan HAMA. PELA)//ARA) $AM3elanggaran -"c" 3eristi&a 5anjung 3riok %ada tahun 19>0 dengan %embunuhan terhada% kelom%ok umat:slam"d" $aerah %erasi iliter ($ ! di /ceh dengan korban meninggal -"=== orang dan 7"===kasus %enyelesaian"e" 3enembakan terhada% mahasis&a 8ni.ersitas 5risakti %ada tanggal 1- ei 199> dengan

    gugur em%at orang %ahla&an Aeformasi"f" 3enembakan terhada% mahasis&a dalam 3eristi&a Semanggi %ada tahun 199>"-" ejahatan terhada% integritas orang, antara lain)a" )r(ritor* arrest and dentemtion (komunis! %ada tahun 192 '1971"

    b" )r(ritor* arrest and dentemtion (%eristi&a alari %ada tahun 1971'1977"c" 3enghilangan orang (5imor 5imur! %ada tahun 1977'19>-"d" 3enembakan misterius %ada tahun 19>-'19> "e" 3eristi&a -7 #uli 1992, yaitu %enyerbuan, %erusakan dan %embunuhan %ada arkas 3artai$emokrasi :ndonesia"

    " 5indak kekerasan terhada% hak si%il dan 3olitik, antara lain berikut ini"

    28

  • 8/17/2019 materi ppkn

    29/125

    a" emerdekaan berserikat dan berkelom%ok yang secara sistematik dilanggar" b" ebijakan kemerdekaan ber%enda%at yang dilanggar"c" ebijakan dari lembaga kstra'Yudisial yang mencam%uri fungsi kehakiman"0" 5indak kekerasan terhada% hak sosial ekonomi dan budaya, antara berikut"a" 3elanggaran terhada% hak'hak masyarakat adat"

    b" 3elanggaran terhada% lingkungan hidu%"c" 3emiskinan secara structural"d" 3roses %emiskinan"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    30/125

    -" 3engadilan " 3enganiayaan terhada% suatu kelom%ok tertentu atau %erkum%ulan yang didasari %ersamaan

    %aham %olitik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yangtelah diakui secara uni.ersal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional"

    em%erhatikan %elanggaran'%elanggaran tersebut, da%at disim%ulkan bah&a sifat strukturaldari %elanggaran

  • 8/17/2019 materi ppkn

    31/125

  • 8/17/2019 materi ppkn

    32/125

    genosida, kejahatan terhada% kemanusiaan":m%lementasi demokrasi dan

  • 8/17/2019 materi ppkn

    33/125

    modul 11 pancasila

    PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIA. Pengertian Asal Mula Pancasila

    3ancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara :ndonesia, bukan terbentuk secara mendadakserta bukan hanya dici%takan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi %ada ideologi'ideologi lain di dunia,namun terbentuknya 3ancasila melalui %roses yang cuku% %anjang dalam sejarah bangsa :ndonesia"8ntuk memiliki %engetahuan yang lengka% tentang %roses terjadinya 3ancasila, maka secara ilmiah harusditinjau berdasarkan %roses kuasalitas" aka secara kausalitas asal mula 3ancasila dibedakan atas dua macam,yaitu ) asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung" /da%un %engertian asal mula tersebutadalah sebagai berikut )

    . Asal Mula !ang Langsung

    3engertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas em%at macam yaitu ) ausa aterialis, ausa*ormalis, ausa fficient, dan ausa *inalis (4agus, 1991 ) 1 >!" 5eori kausalitas ini dikembangkan oleh/ristoteles, ada%un berkaitan dengan asal mula yang berlangsung tentang 3ancasila adalah asal mula yanglangsung terjadinya 3ancasila sebagai dasar filsafat negara yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang3roklamasi emerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh %ara %endiri negara sejak sidang 4383 : %ertama,3anitia Sembilan, sidang 4383 : kedua serta sidang 33 : sam%ai %engesahannya" /da%un rincian asal mulalangsung 3ancasila tersebut menurut Notonagoro adalah sebagai berikut )a" /sal mula bahan ( +ausa Materialis !

    4angsa :ndonesia adalah sebagai asal dari nilai'nilai 3ancasila, sehingga 3ancasila itu %ada hakikatnya nilai'

    nilai yang meru%akan unsur'unsur 3ancasila digali dari bangsa :ndonesia yang beru%a nilai'nilai adat'istiadatkebudayaan serta nilai'nilai religius yang terda%at dalam kehidu%an sehari'hari bangsa :ndonesia" $engandemikian asal bahan 3ancasila adalah %ada bangsa :ndonesia sendiri yang terda%at dalam ke%ribadian dan

    %andangan hidu%" b" /sal mula bentuk ( +ausa ,ormalis !

  • 8/17/2019 materi ppkn

    34/125

    diteta%kan oleh 33 : sebagai dasar negara yang sah" $emikian %ula %ara %endiri negara tersebut juga berfungsi sebagai kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat negara"

    34

  • 8/17/2019 materi ppkn

    35/125

    #. Asal Mula !ang ,idak Langsung

    Secara kausalitas asal mula yang tidak langsung 3ancasila adalah asal mula sebelum %roklamasi

    kemerdekaan" 4erarti bah&a asal mula nilai'nilai 3ancasila yang terda%at dalam adat'istiadat, dalamkebudayaan serta dalam nilai'nilai agama bangsa :ndonesia" Sehingga dengan demikian asal mula tidaklangsung 3ancasila adalah terda%at %ada ke%ribadian serta dalam %andangan hidu% sehari'hari bangsa:ndonesia" aka asal mula tidak langsung 3ancasila bila dirinci adalah sebagai berikut )a" 8nsur 3ancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar filsafat negara, nilai'nilainyayaitu nilai etuhanan, nilai kemanusiaan, nilai %ersatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan telah ada dantercermin dalam kehidu%an sehari'hari bangsa :ndonesia sebelum membentuk negara"

    b" Nilai'nilai tersebut terkandung dalam %andangna hidu% masyarakat :ndonesia sebelum membentuk negara,yang beru%a nilai'nilai adat'istiada, nilai kebudayaan serta nilai religius" Nilai'nilai tersebut menjadi %edomandalmam memecahkam %roblema kehidu%an sehari'hari bangsa :ndonesia"c" $engan demikian da%at disim%ulkan bah&a asa mula tidak langsung 3ancasila %ada hakikatnya bangsa

    :ndonesia sendiri, atau dengan lain %erkataan bangsa :ndonesia sebagai “ ausa aterialis” atau sebagai asalmula tidak langsung nilai'nilai 3ancasila"

    &. Bangsa +ndonesia ber-Pancasila dalam 8,ri Prakara9

    4erdasrkan tinjauan 3ancasila secara kausalitas tersebut di atas maka memberikan %emahaman %ers%ektif %ada kita bah&a %roses terbentuknya 3ancasila melalui suatu %roses yang cuku% %anjang dalam sejarahkebangsaan :ndonesia" $engan demikian kita menda%atkan suatu kesatuan %emahaman bah&a 3ancasilasebelum disahkan oleh 33 sebagai $asar *ilsafat Negara :ndonesia secara yuridis, dalam kenyataannyaunsur'unsur 3ancasila telah ada %ada bangsa :ndonesia telah melekat %ada bangsa :ndonesia dalam kehidu%ansehari'hari beru%a nilai adat'istiadat, nilai'nilai kebudayaan serta nilai'nilai religius" Nilai'nilai tersebut yangkemudian diangkat dan dirumuskan oleh %ara %endiri negara diolah dibahas yang kemudia disahkan oleh33 %ada tanggal 1> /gustus 190 " 4erdasarkan %engertian tersebut maka %ada hakikatnya bangsa:ndonesia ber'3ancasila dalam tiga asas atau “5ri 3rakara” yang rinciannya adalah sebagai berikut )3ertama ) 4ah&a unsur'unsur 3ancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara secara yuridis sudahdimiliki oleh bangsa :ndonesia sebagai asas'asas dalam adat'istiadat dan kebudayaan dalam arti luas(3ancasila /sas ebudayaan!"

    edua ) $emikian juga unsur'unsur 3ancasila telah terda%at %ada bangsa :ndonesia sebagai asas'asas dalamagama'agama (nilai'nilai religius! (3ancasila /sas Aeligius!"

    etiga ) 8nsur'unsur tadi kemudia diolah, dibahas dan dirumuskan secara seksama oleh %ara %endiri negaradalam sidang'sidang 4383 :" 3anitia “Sembilan”" Setelah bangsa :ndonesia merdeka rumusan 3ancasilacalon dasar negara tersebut kemudian disahkan oleh 33 : sebagai $asar *ilsafat Negara :ndonesia danter&ujudlah 3ancasila sebagai asas kenegaraan (3ancasila asas kenegaraan!"

    leh karena itu 3ancasila yang ter&ujud dalam tiga asas tersebut atau “5ri 3rakara” yaitu 3ancasila asaskebudayaan, 3ancasila asas religius, serta 3ancasila sebagai asas kenegaraan dalam kenyataannya tidak da%atdi%ertentangkan karena ketiganya terjalin dalam suatu %roses

    35

  • 8/17/2019 materi ppkn

    36/125

    kausalitas, sehingga ketiga hal tersebut %ada hakikatnya meru%akan unsur'unsur yang membentuk 3ancasila(Notonagoro, 197 ) 12,17!"B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

    3ancasila sebagai objek %embahasan ilmiah memiliki ruang lingku% yang sangat luas terutama berkaitandengan kedudukan dan fungsi 3ancasila" Setia% kedudukan dan fungsi 3ancasila %ada hakikatnya memilikimakna serta dimensi masing'masing yang konsekuensinya aktualisasinya%un juga memiliki as%ek yang

    berbeda'beda, &alau%un hakikat dan sumbernya sama" 3ancasila sebagai dasar negara memiliki %engertianyang berbeda dengan fungsi 3ancasila sebagai %andangan hidu% bangsa :ndonesia, demikian %ula berkaitandengan kedudukan dan fungsi 3ancasila yang lainnya"$ari berbagai macam kedudukan dan fungsi 3ancasila sebagai titik sentral %embahasan adalah kedudukan danfungsi %ancasila sebagai dasar negara Ae%ublik :ndonesia, hal ini sesuai dengan kausa finalis 3ancasila yangdirumuskan oleh %embentuk negara %ada hakikatnya adalah sebagai dasar negara Ae%ublik :ndonesia" Namunhendaklah di%ahami bah&a asal mula 3ancasila sebagai dasar negara Ae%ublik :nodnesia, adalah digali dariunsur'unsur yang beru%a nilai'nilai yang terda%at %ada bangsa :ndonesia sendiri yang beru%a %andangan

    hidu% bangsa :ndonesia" leh karena itu dari berbagai macam kedudukan dan fungsi 3ancasila sebenarnyada%at dikembalikan %ada dua macam kedudukan dan fungsi 3ancasila yang %okok yaitu sebagai $asar NegaraAe%ublik :ndonesia dan sebagai 3andangan

  • 8/17/2019 materi ppkn

    37/125

  • 8/17/2019 materi ppkn

    38/125

    negara, karena masyarakat dan negara :ndonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan %erkembangan +aman dan dinamika masyarakat" $engan semangat yang bersumber %ada asas kerokhaniannegara sebagai %andangan hidu% bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan teta% dili%uti dan

    diarahkan asas kerokhanian negara"

    &. Pancasila sebagai +deologi Bangsa dan )egara +ndonesia

    Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara :ndonesia maka 3ancasila %ada hakikatnya bukan hanya meru%akansuatu hasil %erenungan atau %emikiran seseorang atau sekelom%ok orang sebagaimana ideologi'ideologi laindi dunia, namun 3ancasila diangkat dari nilai'nilai adat'istiadat, nilai'nilai kebudayaan serta nilai religiusyang terda%at dalam %andangan hidu% masyarakat :ndonesia sebelum membentuk negara" $engan lain

    %erkataan unsur'unsur yang meru%akan materi (bahan! 3ancasila tidak lain diangkat dari %andangan hidu%masyarakat :ndonesia sendiri, sehingga bangsa :ndonesia meru%akan kausa materialis (asal bahan! 3ancasila"8nsur'unsur 3ancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh %ara %endiri negar, sehingga3ancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara :ndonesia" $engan demikian3ancasila sebagai ideologi bangsa dan negara :ndonesia berakar %ada %andangan hidu% dan budaya bangsa,dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain"a. Pengertian +deologi

    :stilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti “gagasan, konse%, %engertian dasar, cita'cita” dan “logos”yang berarti “ilmu”" ata “idea” berasal dari kata bahasa Yunani “eidos” yang artinya “bentuk”" $i sam%ingitu ada kata, “idein” yang artinya “melihat”" aka secara harfiah, ideologi berarti ilmu %engetahuan tentangide'ide (the science of ideas!, atau ajaran tentang %engertian'%engertian dasar" $alam %engertian sehari'hari,“idea” disamakan artinya dengan “cita'cita”" Eita'cita yang dimaksud adalah cita'cita yang bersifat teta% yangharus dica%ai, sehingga cita'cita yang bersifat teta% itu sekaligus meru%akan dasar, %andangan atau %aham"

    emang %ada hakekatnya antara dsar dan cita'cita itu sebenarnya da%at meru%akan satu'kesatuan" $asar

    diteta%kan karena ada cita'cita yang mau dica%ai" Sebaliknya, cita'cita diteta%kan berdasarkan atas suatulandasan, asas atau dasar yang telah diteta%kan %ula" $engan demikian ideologi mencaku% %engertian tentangidea'idea, %engertian'%engertian dasar, gagasan'gagasan dan cita'cita"3engertian “ideologi” secara umum da%at dikatakan sebagai kum%ulan gagasan'gagasan, ide'ide, keyakinan'keyakinan, ke%ercayaan'ke%ercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengaturtingkah laku sekelom%ok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidu%an, hal ini menyangkut )1! 4idang %olitik (termasuk di dalamnya bidang %ertahanan dan keamanan!-! 4idang sosial

    ! 4idang kebudayaan0! 4idang keagamaan ($rs" Soejono Soemargono, :deologi 3ancasila Sebagai 3enjelmaan *ilsafat 3ancasiladan 3elaksanaannya dalam asyarakat ita $e&asa ini, suatu makalah diskusi dosen *akultas *ilsafat, hal >!"

    aka ideologi Negara dalma arti cita'cita Negara atau cita'cita yang menjadi basis bagi suatu teori atausistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan 4angsa yang bersangkutan %ada hakikatnya meru%akan asaskerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut )

    38

  • 8/17/2019 materi ppkn

    39/125

    1! em%unyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidu% kebangsaan dan kenegaraan"-! leh karena itu me&ujudkan suatu asas kerokhanian, %andangan dunia, %andangan hidu%, %edoman hidu%,

    %egangan hidu% yang di%elihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan ke%ada generasi berikutnya,di%erjuangkan dan di%ertahankan dengan kesediaan berkorban (Notonegoro, 3ancasila Yuridis enegaraan,tan%a tahun, hal -, !

    b. +deologi ,erbuka dan +deologi ,ertutup

    :deologi sebagai suatu sistem %emikiran (system of thought!, maka ideologi terbuka itu meru%akan suatusistem %emikiran terbuka" Sedangkan ideologi tertutu% itu meru%akan suatu sistem %emikiran tertutu%" Suatuideologi tertutu% da%at dikenali dari berbagai ciri khas" :deologi itu bukan cita'cita yang sudah hidu% dalammasyarakat, melainkan meru%akan cita'cita satu kelom%ok orang yang mendasari suatu %rogram untukmengubah dan menbaharui masyarakat" $engan demikian adalah menjadi ciri ideologi tertutu% bah&a atasnama ideologi dibenarkan %engorbanan'%engorbanan yang dibebankan ke%ada masyarakat" $emi ideologimasyarakat harus berkorban, dan kesediaan itu untuk menilai kete%ercayaan ideologis %ara &arga masyarakatserta kesetiaannya masing'masing sebagai &arga masyarakat"5anda %engenalan lain mengenai ideologi tertutu% adalah bah&a isinya bukan hanya beru%a nilai'nilai dancita'cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari tuntutan'tuntutan konkret dan o%ersional yang keras, yangdiajukan dengan mutlak" #adi ciri khas ideologi tertutu% adalah bah&a beta%a%un besarnya %erbedaan antaratuntutan berbagai ideologi yang mungkin hidu% dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bah&aorang harus taat ke%ada ideologi tersebut" $an itu berarti juga orang harus taat ke%ada elite yangmengembannya, taat terhada% tuntutan ideologis itu" 5untutan ketaatan itu mutlak, dan orang tidak dii+inakanuntuk mem%ersoalkannya lagi, misalnya berdasarkan hati nuraninya, tanggung ja&abnya atas hak'hakasasinya" ekuasaannya selalu condong ke arah total" #adi bersifat totaliter dan akan menyangkut segala segikehidu%an"Yang berlaku bagi ideologi tertutu%, tidak berlaku bagi ideologi terbuka" Eiri khas ideologi terbuka adalah

    bah&a nilai'nilai dan cita'citanya tidak di%aksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaanrohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri" $asarnya bukan keyakinan ideologis sekelom%ok orang,melainkan hasil musya&arah dan konsensus dari masyarakat tersebut" :deologi terbuka tidak dici%takan olehnegara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri" leh karena itu, ideologi terbuka adalahmilik seluruh rakyatF dan masyarakat akan menemukan “dirinya”, “ke%ribadiannya” di dalam ideologitersebut"c. $ubungan antara Filsafat dan +deologi

    *ilsafat sebagai %andangan hidu% %ada hakikatnya meru%akan sistem nilai yang secara e%istemologiskebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau %edoman bagi manusia dalam memandang realitasalam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara, tentang makna hidu% serta sebagai dasar dan

    %edoman bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihada%i dalam hidu% dan kehidu%an" *ilsafatdalam %engertian yang demikian ini telah menjadi suatu sistem cita'cita atau keyakinan'keyakinan (belief'system! yang telah menyangkut %raksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidu% manusia atau suatukelom%ok masyarakat dalam berbagai bidang kehidu%annya" 2!"5ia% ideologi sebagai suatu rangkaian kesatuan cita'cita yang mendasar dan menyeluruh yang jalin'menjalinmenjadi suatu sistem %emikiran (system if thought! yang logis, adalah

    39

  • 8/17/2019 materi ppkn

    40/125

    bersumber ke%ada filsafat" $engan lain kata, ideologi sebagai suatu system of thought mencari nilai, normadan cita'cita yang bersumber ke%ada filsafat, yang bersifat mendasar dan nyata untuk diaktualisasikan artinyasecara %otensial mem%unyai kemungkinana %elaksanaan yang tinggi, sehingga da%at member %engaruh

    %ositif, karena mam%u membangkitkan artinya secara %otensial mem%unyai kemungkinana %elaksanaan yang

    tinggi, sehingga da%at member %engaruh %ositif, karena mam%u membangkitkan dinamika masyarakattersebut secara nyata ke arah kemajuan" :deologi da%at dikatakan %ula sebagai konse% o%erasionalisasi darisuatu %andangan atau filsafat hidu% akan meru%akan norma ideal yang melandasai ideologi, karena norma ituakan dituangkan dalma %rilaku, juga dalam kelembagaan sosial, %olitik, ekonomi, %ertahanan keamanan dansebagainya" #adi filsafat sebagai dasar dan sumber bagi %erumusan ideologi yang juga menyangkut strategidan doktrin, dalam menghada%i %ermasalah yang timbul di dalam kehidu%an bangsa dan negaraF termasuk didalamnya menentukan sudut %andang dan sika% dalam menghada%i berbagai aliran atau sistem filsafat yanglain"$ari uraian di atas, maka %ermasalah ideologi meru%akan %ermasalah yang di sam%ung berkadar kefilsafatansekaligus mengyangkut %raksis" :deologi memiliki kadar kefilsafatan karena bersifat cita'cita dan normatifdan sekaligus %raksis karena menyangkut o%erasionalisasi, strategi, dan doktrin" Sebab ideologi jugamenyangkut hal'hal yang berdasarkan satu ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai'nilai hidu%,ditentukan secara konkrit bagaimana manusia harus bersika% dan bertindak" :deologi itu tidak hanya menuntutmisalnya agar setia% &arga negara bertindak adil, saling tolong'menolong, saling menghormati antar sesamamanusia" lebih mengutamakan ke%entingan umum dari%ada ke%entingan %ribadi atau ke%entingan golongandan sebagainyaF melainkan juga ideologi akan menuntut ketaatan konkrit, harus melaksanakan ini atau itu,dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersika% dan bertindak tertentu"Makna +deologi bagi Bangsa dan )egara

    om%leks %engetahuan yang beru%a ide'ide, %emikiran'%emikiran gagasan'gagasan, hara%an serta cita'citatersebut meru%akan suatu nilai yang diangga% benar dan memiliki derajad yang tertinggi dalam negara"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    41/125

    dogmatis dan menguasai kehidu%an bangsanya" leh karena itu agar benar'benar ideologi mam%umenam%ung as%irasi %ara %endukungnya untuk menca%ai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa dan

    bernegara maka ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis, terbuka, antisi%atif yang senantiasa mam%umengada%tasikan dirinya dengan %erkembangan +aman" :nilah %eranan %enting ideologi bagi bangsa dan

    negara agar bangsa da%at mem%ertahankan eksistensinya"Pancasila sebagai +deologi !ang Reformatif (inamis dan ,erbuka3ancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutu%, namun bersifat reformatif, dinamis danterbuka"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    42/125

    modul 11 kewarganegaraan

    Otonomi DaerahPE)(A$*L*A)enjelang 5ahun -=== sam%ai sekarang “ tonomi $aerah” banyak di%erbincangkan oleh kalangan 3olitisi,

    4irokrasi, 3emerintah, 3erguruan 5inggi, Dembaga S&adaya asyarakat bahkan rakyat kebanyakan %adaumumnya" 5entu saja %erbincangan ini berdasarkan “cara %andang” atau tidak boleh dikatakan “ke%entingan”mereka masing'masing" leh karena itu, terda%at ragam %emahaman tentang “otonomi daerah” tersebut yang

    ber%engaruh %ada ragam res%ons dan %enera%annya"einginan atau hara%an tentang %elaksanaan otonomi daerah tersebut sudah tersirat dalam 8ndang'8ndang

    $asar 190 4ab :6 3asal 1>" $aerah'daerah bersifat otonomi ( $treek dan -ocale Rechtsgemenschappen .

    Pengertian Otonomi Daerahonse% desentralisasi sering dibahas dalam konteks %enyelenggaraan %emerintahan dan %embangunan"$esentralisasi bukan meru%akan sistem yang berdiri sendiri, melainkan meru%akn rangkaian kesatuan dari

    suatu sistem yang lebih besar" $esentralisasi bukan meru%akan alternatif dari sentralisasi karena tidakdila&ankan dan karenanya tidak bersifat dikotomis" $esentralisasi dan sentralisasi meru%akan subsistemdalam kerangka sistem negara" /kan teta%i, %engertian desentralisasi kera% kali dicakaukan dengan istilahFdekonsentralisasi, de.olusi, desentralisasiF %olitik, terotorial, administratif, jabatan, fungsional, otonomi, dantugas berbantuan"4erbagai definisi tentang desentralisasi dan otonomi daerah diutarakan oleh %ara %akar berdasarkan sudut

    %andang masing'masing sehingga agak sulit mencari definisi yang te%at dan rele.an" endati%un demikian %erlu diutarakan bebera%a batasan'batasan yang diutarakan oleh %ara %akar atau%un %enda%at lembaga"8nited Nations memberikan batasan desentralisasi sebagai berikut)

    ecentrali ations re ers to trans er o aut"orit awa rom t"e national capital w"et"er !deconsentration i)e) delegation to eld o ces or ! de olution to local aut"orities or local!odies) 11 nited nations, *ec"nical assistant programe, ecentrali ation or .ational and :ocal

    e elopment, epartement o economic and Social %;air, i ision or /u!lic%dministration, .ew +ork< nited .asions, 1962, "lm 3)4atasan tersebut hanya menjelaskan %roses ke&enangan diserahkan %usat ke%ada daerah, yaitu melaluideconsentration atau devolution , tidak menjelaskan luasnya ke&enangan"$esentralisasi ketatanegaraan atau desentralisasi %olitik ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu desentralisasiteritorial ( territorial decentralisatie ! dan desentralisasi fungsional ( functionele decentralisatie !" $esentralisasiteritorial yaitu %elim%ahan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus rumah angga daerah masing'masing(otonom!, sedangkan desentralisasi fungsional yaitu %elim%ahan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus

    sesuatu atau bebera%a ke%entingan tertentu" 3enda%at 5resna ini tidak berbeda dengan oesoemahatmadjayang membagi desentralisasi teritorial menjadi dua yaitu otonomi ( autonomie ! dan Mede(ewind atau /elf(estuur 'tonomi berarti %engundangan sendiri, /kan teta%i menurut %erkembangan sejarahnya di:ndonesia, otonomi itu selain berarti %erundang ( regeling !, juga berarti %emerintahan ( (estuur !"

    42

  • 8/17/2019 materi ppkn

    43/125

    $itinjau dari sudut %andang %engambilan ke%utusan maka kebijakan %emerintah dalam %engertian otonomitersebut mencaku% kebijakan %engambilan ke%utusan %olitik dan ke%utusan administrasi"#enis ke%utusan %ertama disebut sebagai allocative decision dan ke%utusan kedua disebut sebagai decision ofimplementation ( icheal *altas, 19>) '2!" 3erbedaan kedua jenis ke%utusan ini diutarakan oleh *altas

    sebagai berikut)5hose decisions that allocati.e, they commit %ublic funds, the coerci.e %o&er of go.ernmental regulation andother %ublic .alues, to authoritati.ely choseb ends" nce these allocation ha.e been made, a further set ofdecision ha.e to be taken, decisions of im%lementation about ho& and &here resources ha.e to be used, &ho&ould Hualify for ser.ices resulting from the allocation and &hether the allocated resources ha.e been

    %ro%erly used"e%utusan %olitik adalah ke%utusan kebijaksanaan sedangkan ke%utusan administratif adalah ke%utusan

    %elaksanaan kebijaksanaan administrasi dalam bentuk &e&enang dalam mengambil ke%utusan administrasidan keuangan untuk menggali sumber daya keuangan dan membelanjakan untuk tugas'tugas rutin dan

    %embangunan" leh karena itu, %enda%at orang yang menyatakan bah&a otonomi daerah tersebut" endati%undiberikan &e&enang ke%utusan %olitik, namun ada %embatasnua" $alam %asal 1> 88$ A: 190 telahdiberikan %embatas bagi besarnya otonomi daerah di :ndonesia, yaitu daerah otonom tidak akan beru%a staat"

    leh karena itu, dalam otonomi daerah tidak mencaku% kekuasaan untuk membentuk untuk membuat 88(dalam arti formal! dan kekuasaan yuridikatif yang menjadi &e&enang lembaga %eradilan di ba&ah

    ahkamah /gung" Selain itu, sejunlah kekuasaan yang mem%unyai makna strategis bagi %ersatuan dankesatuan bangsa tidak tercaku% dalam otonomi daerah antara lain %ertahanan dan keamanan, hubungan luarnegeri, moneter, dan %emerintahan umum" tonomi daerah sebagai %emerintahan sendiri oleh rakyat dalam&ilayah nasional mengandung arti %engakuan atas kemandirian masyarakat setem%at yang diberikan otonomidalam kebijaksanaan, %erencanaan, dan %elaksanaan %embangunan ( oh"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    44/125

    RANGKUMANtonomi $aerah adalah %emerintahan oleh, dari, dan untuk rakyat dalam suatu negara bangsa, melalui

    lembaga'lembaga %emerintah formal di luar %emerintah 3usat" e&enangan dalam otonomi daerah tersebutdiberikan oleh %emerintah %usat secara terbatas dalam kerangka Negara esatuan A:"/da dua bentuk tonomi, yaitu otonomi yang bersifat artificial atau dici%takan dengan %roduk hukum danotonomi asli" tonomi meru%akan .arian dari asas kedaerahan dan desentralisasi %olitik"$esentralisasi sering disebut sebagai %emberian otonomi atau %roses %engotonomian" !"$ilihat dari sudut %andang %emerintah %usat yang berlangsung %enyelenggaraan desentralisasi dalam negarakesatuan A:, sedangkan dilihat dari sudut %andang %emerintah daerah yang terjadi tonomi" $alam %raktikkedua istilah ini sering ditukar %akaikan"$esentralisasi bukan meru%akan alternatif dari sentralisasi karena tidak dila&ankan dan karenanya tidak

    bersifat dikotomis" :a meru%akan sub'sistem dalam sistem negara bangsa" Negara bangsa meru%akan sistem,sedangkan desentralisasi, otonomi daerah, dan tugas berbantuan meru%akan s%esiesnya"

    44

  • 8/17/2019 materi ppkn

    45/125

  • 8/17/2019 materi ppkn

    46/125

    daerah harus loyal terhada% aturan tersebut" $alam bidang manajemen telah disia%kan oleh %emerintah %usat, berbagai %edoman, %etunjuk dalam menangani berbagai tugas %elayanan dan %embangunan di daerah" $alam bidang kebijakan %ublik, %rogram dan %royek'%royek serta kegiatan'kegiatan yang diusulkan harus menda%at %ersetujuan %emerintah %usat" :m%likasinya masih banyak %ejabat di daerah harus menunggu %erintah dan

    %etunjuk dari %usat"Paradigma birokrasi !ang sentralistik ini tela% terbina begitu lama dan mendalamdan ba%kan men0adi 8kepribadian9 beberapa aparat kunci di instansi pemerinta% daera%. *ntuk ituperlu dilakukan reformasi administrasi publik di daera% meninggalkan kelema%an-kelema%anparadigma lama dan mempela0ari mema%ami serta mengadopsi paradigma baru seperti PostBureaucratic =li%at Bar atau rein5enting go5ernment 11# 11?>.'. LEMA$)6A K"),R"L @AK+L RAK6A, (A) MAS6ARAKA,

    Selama orde baru tidak kurang dari - tahun %eranan &akil rakyat dalam mengontrol eksekutif sangat tidakefektif karena terkoo%tasi oleh elit eksekutif" 4irokrasi di daerah cenderung melayani ke%entingan %emerintah

    %usat, dari %ada melayani ke%entingan masyarakat lokal" ontrol terhada% a%arat birokrasi oleh lembagalegislatif dan masyarakat tam%ak artifisial dan fesudo demokratik" elemahan ini kita sadari bersama,

    %erubahan telah dilakukan segera setelah %ergantian re+im “orde baru” orde reformasi" 88" 3olitik danotonomi daerah diberlakukan, semangat dan %roses demokrasi menjanjikan, dan kontrol terhada% birokrasidimulai &alau%un terkadang kebablasan" Sa!ang semangat demokrasi !ang timbul dan berkembang diera reformasi ini tidak diikuti ole% strategi peningkatan kemampuan dan kualitas akil rak!at " @akilrakyat yang ada masih kurang mam%u melaksanakan tugasnya melakukan kontrol terhada% %emerintah"

    etidakmam%uan ini memberikan %eluang bagi eksekutif untuk bertindak leluasa dan sebaiknya legislatif bertindak nga&ur mengorbankan ke%entingan %ublik yang justru di%ercaya me&akili ke%entingannya"(. KESALA$A) S,RA,E/+

    88 No" -- 5ahun 1999 tentang otonomi daerah diberlakukan %ada suatu %emerintah daerah sedang lemah"3emerintah daerah diberikan ke&enangan untuk melakukan sendiri a%a yang mereka butuhkan, teta%i dengan

    kemam%uan yang sangat marjinal"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    47/125

  • 8/17/2019 materi ppkn

    48/125

    Bood Bo.ernance unci e&ujudkan tonomi $aerah$alam 3elaksanaan “otonomi daerah”, salah satu kelemahan yang dihada%i adalah standar %enilaian kinerja

    %emerintahan, orientasi teoretis %aradigmatis mengarah %ada birokrasi klasik yang mengutamakan cara

    (means ! dari%ada tujuan ( ends !" Seharusnya di era otonomi daerah ini orientasi kinerja %emerintahanmengikuti %aradigma reinventing government atau post (ureaucratic yang mengutamakan kinerja %ada hasilakhir atau tujuan atau .isi organisasi dan bukan %ada mendanai in%ut dan menjalankan %roses (lohatt Baeblerdan sborne 199-!" 3ada saat ini tuntutan akan terselenggaranya good governance semakin mendesak untukdiakomodasikan dalam standar %enilaian kinerja %emerintahan" onse% good governance a%abila dilacaklebih jauh dari tulisan #"S" dralin (1907! di mana governance meru%akan terminologi yang digunakanuntuk menggantikan government, istila% ini secara k%usus menggambarkan peruba%an peranpemerinta% dari pemberi pela!anan =pro5ider> kepada 8enabler atau fasiltatator9 dan peruba%ankepemilikan dari milik negara men0adi milik rak!at " *okus %erhatian dari good governance adalah

    %erbaikan kinerja dan %erbaikan kualitas" 3ada a&alnya good governance di%romosikan oleh bebera%aorganisai multilateral se%erti) #:E/, E$, B5J %ada tahun 1991, kemudian oleh 344 dan lembaga di

    ba&ah 344 (8N$3!" Dembaga ini membuat indikator good governance (ke%emerintahan yang baik danamanah!" :ndikator se%erti tertera %ada tabel diba&ah ini"

    e semua indikator tersebut adalah baik, namun dalam konteks :ndonesia akan lebih baik di%akai indikatoryang terlengka%" :ndikator tersebut da%at di%akai untuk mengukur sam%ai sebera%a jauh lembaga dan a%arat

    %emerintah daerah ( abu%ataen; ota! telah me&ujudkan nilai'nilai good governance dan secara nyatadirasakan oleh masyarakat"

    48

  • 8/17/2019 materi ppkn

    49/125

    TabelIndikatorGoodGovernance

    No"

    #:E/, E$,B5J"

    8N" (344! @orld 4ank 8N$3" :N$

    1"-"

    "0"

    "2"

    $emokrasi,$esentralisasi

    %eningkatankemam%uan

    %emerintah

  • 8/17/2019 materi ppkn

    50/125

    modul 12 pancasila

    Perbandingan +deologi Pancasila dengan Pa%am +deologi Besar lainn!a di(unia+deologi PancasilaSuatu ideologi %ada suatu bangsa %ada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik masing'masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri" Namun demikian da%at juga terjadi

    bah&a ideologi %ada suatu bangsa datang dari luar dan di%aksakan keberlakuannya %ada bangsatersebut sehingga tidak mencerminkan ke%ribadian dan karakteristik bangsa tersebut":deologi 3ancasila sebagai ideologi bangsa dan negara :ndonesia berkembang melalui suatu %rosesyang cuku% %anjang" 3ada a&alnya secara kausalitas bersumber dari nilai'nilai yang dimiliki oleh

    bangsa :ndonesia yaitu dalam adat'istiadat, serta dalam agama'agama bangsa :ndonesia sebagai %andangan hidu% bangsa" leh karena itu nilai'nilai 3ancasila yang berasal dari nilai'nilai %andanganhidu% bangsa telah diyakini kebenarannya kemudia diangkat oleh bangsa :ndonesia sebagai dasarfilsafat negara dan kemudia menjadi ideologi bangsa dan negara" leh karena itu ideologi 3ancasila,ada %ada kehidu%an bangsa dan terlekat %ada kelangsungan hidu% bangsa dalam rangka

    bermasyarakat berbangsa dan bernegara":deologi 3ancasila mendasarkan %ada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk indi.idu danmakhluk sosial" leh karena itu dalam ideologi 3ancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaanindi.idu, namun dalam hidu% bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara

    bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak'hak masyarakat" Selain itu bah&a manusiamenurut 3ancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk %ribadi dan sebagai makhluk 5uhan yang

    aha sa" leh karena itu nilai'nilai ketuhanan senantiasa menji&ai kehidu%an manusia dalma hidu%negara dan masyarakat" ebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melam%aui hakikat nilai'nilai ketuhanan, bahkan nilai ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam eks%resi kebebasanmanusia"4erdasarkan sifatnya ideologi 3ancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengatisi%asi

    %erkembangan as%irasi rakyat sebagai %endukung ideologi serta menyesuaikan dengan %erkembangan +aman" :deologi 3ancasila senantiasa meru%akan &ahana bagi terca%ainya tujuan bangsa")egara Pancasila4angsa :ndonesia dalam %anggung sejarah berdirinya negara di dunia memiliki suatu ciri khas yaitudengan mengangkat nilai'nilai yang telah dimilikinya sebelum membentuk suatu negara modern"

    Nilai'nilai tersebut adalah beru%a nilai'nilai adat'istiadat kebudayaan, serta nilai religius yangkemudian dikristalisasikan menjadu suatu sistem nilai yang disebut 3ancasila" $alam u%ayanyauntuk membentuk suatu %ersekutuan hidu% yang disebut segera maka bangsa :ndonesia mendasarkan

    %ada suatu %andangan hidu% yang telah dimilikinya yaitu 3ancasila"4erdasarkan ciri khas serta %roses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa :ndonesiamendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas yang karena ditentukan olehkeanekaragaman, sifat dan karakternya, maka bangsa :ndonesia mendirikan suatu negara yang

    berdasarkan *ilsafat 3ancasila, yaitu suatu Negara 3ersatuan, suatu Negara ebangsaan serta suatu Negara yang 4ersifat :ntegralistik"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    51/125

  • 8/17/2019 materi ppkn

    52/125

    meru%akan suatu %ernyataan uni.ersal hak kodrat manusia sebagai bangsa, manusia dalmamerealisasikan sifat kodratnya sebagai makhluk indi.idu dan makhluk sosial"b. ,eori Kebangsaan

    $alam tumbuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut sebagai “Nation”, terda%at berbagaimacam teori besar yang meru%akan bahan km%arasi bagi %ara %endiri negara :ndonesia untukme&ujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter tersendiri" 5eori'teori kebangsaantersebut adalah sebagai berikut )= > ,eori $ans Ko%n

    ,eori Kebangsan Ernest Renan

    -" :a mengadakan kajian ilmiah tentang bangsa berdasarkan %sykologi etnis"Setelah mengadakan tinjauan historis tentang %ertumbuhan masyarakat manusia +aman 3urba, +aman3ertengahan sam%ai abad C:C tentang bentuk'bentuk %ergaulan hidu% beserta timbul tenggelamnya

    berbagai bangsa, akhirnya beliau sam%ai %ada %engenasan tentang %rinsi%'%rinsi% bangsa" enurutAenan %okok'%okok %ikiran tentang bangsa adalah sebagai berikut )a! 4ah&a bangsa adalah suatu ji&a, suatu asas kerokhanian"

    b! 4ah&a bangsa adalah suatu solidaritas yang besar"c! 4angsa adalah suatu hasil sejarah" leh karena sejarah berkembang terus maka kemudian menurutAenan bah&a )d! 4angsa adalah bukan sesuatu yang abadi"e! @ilayah dan ras bukanlah suatu %enyebab timbulnya bangsa @ilayah memberikan ruang di mana

    bangsa hidu%, sedangkan manusia membentuk ji&anya" $alam kaitan inilah maka Aenan kemudiantiba %ada suatu kesim%ulan bah&a bangsa adalah suatu ji&a, suatu asas kerokhanian"

    Debih lanjut rnet Aenan menegaskan bah&a faktor'faktor yang membentuk ji&a bangsa adalahsebagai berikut"a! ejayaan dan kemuliaan di masa lam%au"

    b! Suatu keinginan hidu% bersana baik di masa sekarang dan di masa yang akan datang"c! 3enderitaan'%enderitaan bersama" Sehingga kesemuanya itu meru%akan ) “De ca%ital social”,(suatu modal sosial! bagi %embentukan dan %embinaan %aham

    52

  • 8/17/2019 materi ppkn

    53/125

    kebangsaan" /kan teta%i yang terlebih %enting lagi adalah bukan a%a yang berakar di masa silammelainkan a%a yang harus di%erkembangkan di masa yang akan datang" 1 ) >, 9!"

    =&> ,eori /eopolitik ole% Frederick Rat7!, teori tersebut menyatakan bah&a negara adalah meru%akan suatu organismeyang hidu%" /gar su%aya suatu bangsa itu hidu% subur dan kuat maka memerlukan suatu ruanganuntuk hidu%, dalam bahasa jerman disebut “Debensraum”" Negara'negara besar menurut Aat+elmemiliki semangat eks%ansi, militerisme serta o%timisme, teori Aat+el ini bagi negara'negara modernterutama di #erman menda%at sambutan yang cuku% hangat, namun sisi negati.nya menimbulkansemangat kebangsaan yang chau.inistis (3olak, 192= ) 71!"=2> )egara Kebangsaan Pancasila

    Sintesa %ersatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu asas kerokhanian yangmeru%akan suatu ke%ribadian serta ji&a bersama yaitu 3ancasila" leh karena itu %rinsi%'%rinsi%nasionalisme :ndonesia yang berdasarkan 3ancasila adalah bersifat “majemuk tunggal”" /da%ununsur'unsur yang membentuk nasionalisme (bangsa! :ndonesia adalah sebagai berikut )

    a! esatuan Sejarah, bangsa :ndonesia tumbuh dan berkembang dari suatu %roses sejarah, yaitu sejak +aman %rasejarah, +aman Sri&ijaya, aja%ahit kemudian datang %enjajah, tercetus Sum%ah 3emuda19-> dan akhirnya mem%roklamasikan sebagai bangsa yang merdeka %ada tanggal 17 /gustus 190 ,dalam suatu &ilayah negara Ae%ublik :ndonesia"

    b! esatuan Nasib, yaitu bangsa :ndonesia terbentuk karena memiliki kesamaan nasib yaitu %enderitaan %enjajahan selama tiga setengah abad dan mem%erjuangkan demi kemerdekaan secara bersama dan akhirnya menda%atkan kegembiraan bersama atas karunia 5uhan Yang aha satentang kemerdekaan"c! esatuan ebudayaan, &alau%un bangsa :ndonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan, namunkeseluruhannya itu meru%akan satu kebudayaan yaitu kebudayaan nasional :ndonesia" #adikebudayaan nasional :ndonesia tumbuh dan berkembang di atas akar'akar kebudayaan daerah yangmenyusunnya"d! esatuan @ilayah, bangsa :ndonesia hidu% dan mencari %enghidu%an dalam &ilayah :bu 3erti&i,yaitu satu tum%ah darah :ndonesia"e! esatuan /sas erokhanian, bangsa :ndonesia sebagai satu bangsa memiliki kesamaan cita'cita,kesamaan %andangan hidu% dan filsafat hidu% yang berakar dari %andangan hidu% masyarakat:ndonesia sendiri yaitu 3andangan

  • 8/17/2019 materi ppkn

    54/125

    $alam %engertian ini %aham integralistik memberikan suatu %rinsi% bah&a negara adalah suatukesatuan integral dari unsur'unsur yang mnyusunnya , negara mengatasi semua golongan bagian'

    bagian yang membentuk negara, negara tidak memihak %ada suatu golongan beta%a%un golongantersebut sebagai golongan terbesar, negara dan bangsa adalah untuk semua unsur yang membentukkesatuan tersebut"$alam hubungannya dengan masyarakat maka %aham intergralistik menggambarkan suatumasyarakat sebagai suatu kesatuan organis yang integral yang setia% anggota, bagian, la%isan,kelom%ok, golongan yang ada di dalamnya, satu dengan yang lain saling berhubungan erat danmeru%akan satu kesatuan hidu%" ksistensi setia% unsur hanya berarti dalam hubungannya dengankeseluruhan, setia% anggota, bagian, la%isan, kelom%ok dan golongan yang diakui dihormati dandihargai" 3aha mini berangga%an bah&a setia% unsur merasa berke&ajiban akan terci%tanyakeselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bersama"3aham integralistik yang terkandung dalam 3ancasila meletakkan asas kebersamaan hidu%,mendambakan keselarasan dalam hubungan antar indi.idu mau%un masyarakat" $alam %engertian ini

    %aham negara integralistik tidak memihak ke%ada yang kuat, tidak mengenal dominasi mayoritas dan juga tidak mengenal tirani minoritas" aka di dalamnya terkandung nilai kebersamaan,kekeluargaan, ke “bhinneka'tunggal'ika”an, nilai religiusitas serta selaras ( nsiklo%edi 3anasila,

    199 ) -70!"4erdasarkan %engertian %aham integralistik tersebut maka rincian %andangan tersebut adalah sebagai

    berikut )(1! Negara meru%akan suatu susunan masyarakat yang integral"(-! Semua golongan bagian, bagian, dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya"( ! Semua golongan, bagian dan anggotannya meru%akan %ersatuan masyarakat yang organis"(0! Yang ter%enting dalam kehidu%an bersama adalah %erhim%unan bangsa seluruhnya"( ! Negara tidak memihak ke%ada sesuatu golongan atau %erseorangan"(2! Negara tidak mengangga% ke%entingan seseorang sebagai %usat"(7! Negara tidak hanya untuk menjamin ke%entingan seseorang atau golongan saja"(>! Negara menjamin ke%entingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral"

    (9! Negara menjamin keselamatan hidu% bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tidak da%atdi%isahkan (Yamin, 19 9!"

    2. )egara Pancasila Adala%

    )egara Kebangsaan !ang Berketu%anan 6ang Ma%a EsaSesuai dengan makna negara kebangsaan :ndonesia yang mendasarkan 3ancasila adalah kesatuanintegral dalam kehidu%an bangsa dan negara, maka memiliki sifat kebersamaan, kekeluargaan sertareligiusitas" $alam %engertian inilah maka negara 3ancasila %ada hakikatnya adalah Negara

    ebangsaan yang 4erketuhanan Yang aha sa" Dandasan %okok sebagai %angkal tolak %ahamtersebut adalah 5uhan adalah sebagai Sang 3enci%ta segala sesuatu" odrat alam semesta sebagaici%taan 5uhan Yang aha sa adalah keteraturan alam semesta, keselarasan antara mikro kosmosdan makro kosmos, keteraturan segala ci%taan 5uhan Yang aha sa kesatuan saling hubungan dansaling ketergantungan antara satu dengan lainnya, atau dengan lain %erkataan kesatuan integral( nsiklo%edi 3ancasila, 199 ) -70!"

    leh karena setia% indi.idu yang hidu% dalam suatu bangsa adalah sebagai makhluk 5uhan maka bangsa dan negara sebaai totalitas yang integral adalah 4erketuhanan, demikian %ula setia% &arganya juga 4erketuhanan Yang aha sa"

    54

  • 8/17/2019 materi ppkn

    55/125

    a. $akikat Ketu%anan 6ang Ma%a Esa

    Sila %ertama 3ancasila sebagai dasar filsafat negara adalah “ etuhanan Yang aha sa”" lehkarena sebagai dasar negara maka sila tersebut meru%akan sumber nilai, dan sumber norma dalamsetia% as%ek %enyelenggaraan negara, baik yang bersifat material mau%un s%iritual" $engan lain

    %erkataan bah&a segala as%ek %enyelenggaraan negara harus sesuai dengan hakikat nilai'nilai yang berasal dari 5uhan baik material mau%un s%iritual" 4ilamana dirinci masalah'masalah yangmenyangkut %enyelenggaraan negara dalam arti material antara lain, bentuk negara, tujuan negara,tertib hukum dan sistem negara" /da%un yang bersifat s%iritual antara lain moral negara, dan moral

    %enyelenggara negara"

  • 8/17/2019 materi ppkn

    56/125

  • 8/17/2019 materi ppkn

    57/125

    (-! 4angsa :ndonesia adalah sebagai bangsa yang 4erketuhanan Yang aha sa" onsekuensinyasetia% &arga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamamasing'masing"( ! 5idak ada tem%at bagi atheisme dan sekulerisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat

    sebagai makhluk 5uhan"(0! 5idak ada tem%at bagi %ertentang agama, golongan agama, antar dan inter %emeluk agama sertaantar %emeluk agama"( ! 5idak ada tem%at bagi %emaksaan agama karena ketaH&aan itu buka hasil %aksaan bagi sia%a%un

    juga"(2! leh karena itu harus memberikan toleransi terhada% orang lain dalam menjalankan agama dalamnegara"(7! Segala as%ek dalam %elaksanaan dan %enyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai'nilai

    etuhanan Yang aha sa terutama norma'norma hukum %ositif mau%un norma moral baik moralnegara mau%un moral %ara %enyelenggara negara"(>! Negara %ada hakikatnya adalah meru%akan “IIberkat rakhmat /llah Yang aha sa"(4andingkan dengan Notonagoro" 197 !"

    $alam %raktek kenegaraan terda%at dua macam %engertian negara 5heokrasi, yaitu Negara 5heokrasiDangsung dan Negara 5heokrasi 5idak Dangsung"a> )egara ,%erokrasi Langsung

    $alam sistem negara 5heokrasi langsung kekuasaan adalah langsung meru%akan otoritas 5uhan"/da%un negara di dunia ini adalah atas kehendak 5uhan, dan yang memerintah adalah 5uhan" $alamsejarah 3erang $unia ::, rakyat #e%ang rela mati ber%erang demi aisarnya, karena menurutke%ercayaannya aisar adalah sebagai anak 5uhan" Negara 5ibet dimana %ernah menjadi %erebutankekuasaan antara 3ancen Dama dan dalai Dama, adalah sebagai %enjelmaan otoritas 5uhan dalamnegara dunia"

    $oktrin'doktrin dan ajaran'ajaran berkembang dalam negara 5heokrasi langsung, sebagai u%ayauntuk mem%erkuat dan meyakinkan rakyat terhada% kekuasaan 5uhan dalam negara ( usnardi,199 ) 2=!"$alam sistem negara yang demikian maka agama menyatu den