FISIOLOGI HEWAN
HORMON REPRODUKSI, ENZIM DAN METABOLISME
NILAI DARAH (BLOOD VALUE) DAN KERJA JANTUNG
REPRODUKSI : FERTILISASI
KURVA DISOSIASI OKSIGEN DAN LAJU RESPIRASI
ANTIBODI (IMUN GLOBULIN)
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
(3) OVARIAN CYCLE
Growingfollicle Mature
follicleOvulation
Corpusluteum
Degeneratingcorpusluteum
Pre-ovulatory phase Post-ovulatory phase
Estrogen Progesteroneand estrogen
(4) OVARIAN HORMONESIN BLOOD
EstrogenProgesterone
Estrogen Progesteroneand estrogen
(5) MENSTRUAL CYCLE
Endometrium
Menstruation [email protected] fmipa
unand
[email protected] fmipa unand
Hati menggunakan enzim heksokinasesedangkan sel beta pankreas menggunakanenzim glukokinase
Sekresi insulin sangat tergantung pada kadarATP di dalam sel beta pankreas
rekayasa genetika sehingga sel beta pankreasmengekspresikan heksokinase dan bukanglukokinase ....PENCANGKOKAN
[email protected] fmipa unand
KESIMPULAN YANG TEPAT?A. Pencangkokan mengakibatkan kadar glukosa
darah pasien lebih rendah dari orang normal
B. Untuk kadar glukosa darah yang sama, pasienyang menerima cangkokan memiliki kadarinsulin yang lebih tinggi dari orang normal
C. Proses pencangkokan hanya dapat mengatasidiabetes tipe 2
D. Proses pencangkokan dapat mengatasi diabetes tipe 1 dan tipe dua sekaligus
E. Semua jawaban [email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
kadar glukosa [email protected] fmipa
unand
analisis semikuantitatif kadar glukosa
No. Warna Larutan Skor Kadar glukosa
1. Tetap biru jernih/sedikit kehijauan dan agak keruh 0 < 0.5%
2. Hijau kekuningan dan keruh 1 0.5 – 1 %
3. Kuning keruh 2 1 – 1.5%
4. Jingga atau warna lumpur keruh 3 2 – 3.5%
5. Merah keruh 4 > 3.5%
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
KERJA INSULIN THD GLUKOSA
[email protected] fmipa unand
MEKANISME REGULASI LEVEL SELULER
[email protected] fmipa unand
TIPE DIABETES MELITUS
• DIABETES TYPE 1 : INSULIN RENDAH (PANKREAS RUSAK)
• DIABETES TYPE 2 : KERUSAKAN RESEPTOR ATAU UNIT PENGAMBILAN GLUKOSA DI SEL TARGET
• DIABETES BASAH VS KERING?
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
ANALISIS PENYAKIT ANEMIA RETIKULOBLAST (HYPOXIA—EPOH)
• a. Pengukuran PCV
• b. RBC count
• c. Analisis MCV
• d. Pemeriksaan sediaan mikroskopis
• e. Kombinasi dari PCV, RBC count dan analisisMCV
[email protected] fmipa unand
Kondisi
hipoksia
Hormon
Eritropoietin
Ginjal
Proeritroblas
Eritroblas
Hepar Globulin
Sum-sum tulang
Kondisi
hiperoksia
O2
Eritrosit
Skema mekanisme kontrol eritropoiesis oleh hormon eritropoietin dan keterlibatan faktor kadar oksigen dalam darah
[email protected] fmipa unand
Proeritroblas
Eritroblasbasofilik
Eritroblas
Normoblas
Retikulosit
Eritrosit
[email protected] fmipa unand
Komponen plasma darah
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit dan trombosit
Komponen-komponen utama darah yang terdiri atas plasma dan komponen seluer. Pemisahan komponen dapat dilakukan dengan sentrifugasi [email protected] fmipa
unand
Eritrosit (Sel Darah Merah)
[email protected] fmipa unand
ERITROSIT MAMALIA VS NON MAMALIA
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
Proeritroblas
Eritroblasbasofilik
Eritroblas
Normoblas
Retikulosit
Eritrosit
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
ECG (ELECTROCARDIOGRAM)
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
Mekanisme perambatan impuls (eksitasi dan konduksi) pada jantung mamalia yang disertai dengan gambaran elektrokardiogram
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
Tekanan di atrium
EKG
normal
“ lub ” “ dub ”
Elektrokardiograf dari jantung normal
[email protected] fmipa unand
satu susunan gelombang yang spesifik terdiri atas gelombang P sebagai kondisi saatterjadi depolarisasi atrium, gelombang QRS terjadi saat depolarisasiventrikel, dan gelombang T saat terjadi repolarisasi ventrikel.
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
KURVA DISOSIASI OKSIGEN
• Ikatan oksigen dengan hemoglobin dapat diperlihatkan dalam bentuk kurva disosiasi oksihemoglobin
• Hubungan antara oksigen yang terikat dalam darah dengan tekanan parsial oksigen (pO2) tidak bersifat linier melainkan berupa kurva sigmoid atau kurva berbentuk S
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
(c)
Kurva disosiasi oksigen pada beberapa spesies hewan (a) Arenicola (anelida), (b) manusia, (c) merpati (Prosser and Brown, 1961 cit. Rastogi, 2007).
[email protected] fmipa unand
Kurva disosisi oksigen yang memperlihatkan efek pH (dalam hal ini kadar CO2terlarut). Ketika pH menurun, Hb memiliki afinitas yang kecil terhadap oksigen dan banyak oksigen yang dilepaskan ke jaringan. Hal ini dikenal dengan efek Bohr (Rastogi, 2007).
[email protected] fmipa unand
Efek Root• Beberapa spesies ikan, Crustacea, dan Cephalopoda
memperlihatkan perubahan yang sangat besar dari kurva disosiasinya baik ke arah kanan maupun ke arah bawah (menurun) sebagai responnya terhadap level CO2.
• Hal ini diistilahkan dengan efek Root dimana penurunan pH tidak hanya menyebabkan penurunan afinitas hemoglobin terhadap oksigen tetapi juga menurunkan kapasitas oksigen.
[email protected] fmipa unand
TRANSPORTASI CO2 DALAM DARAH
• Mekanisme transportasi CO2 dalam darah lebih sederhana daripada transportasi oksigen.
• Hal utama karena tidak dibutuhkan pigmen respirasi khusus untuk membawanya.
• CO2 lebih mudah larut dalam larutan daripada O2(sekitar 20-30 kali lebih tinggi).
• Proses transportasi CO2, seperti halnya O2, berlangsung dengan mekanisme difusi sederhana yang mengikuti gradien konsentrasi dan secara murni merupakan proses pasif.
[email protected] fmipa unand
TRANSPORTASI CO2 DALAM DARAH
• Jalur kedua proses transportasi CO2 melalui ikatan dengan hemoglobin.
• CO2 akan berikatan dengan kelompok NH2 bebas dari komponen protein di hemoglobin : terbentuknya persenyawahan karbamino.
• Pada hewan-hewan yang tidak memiliki hemoglobin, pigmen respirasinya yang lain (misalnya hemosianin) akan berfungsi dengan pola yang sama dengan hemoglobin.
[email protected] fmipa unand
Jalur transportasi CO2 dalam darah. Di paru-paru atau insang, reaksitersebut berkebalikan dan CO2 dilepaskan ke lingkungan luar.
[email protected] fmipa unand
KURVA DISOSIASI CO2
• Seperti halnya dengan O2, maka dapat juga dibentuk suatu kurva disosiasi untuk CO2.
• Hal yang harus diperhatikan adalah bahwa kurva disosiasi yang diperoleh dari darah yang bebas oksigen (darah deoksigenasi) akan bergeser ke arah kiri
• Jadi darah bebas oksigen memiliki kemampuan untuk mengikat lebih banyak CO2 daripada darah yang beroksigen (darah oksigenasi).
• Pergeseran ini disebut dengan efek Haldane.
[email protected] fmipa unand
KURVA DISOSIASI CO2
• Alasan untuk menjelaskan fenomena tersebut adalah bahwa hemoglobin darah yang tidak mengandung oksigen memiliki muatan yang lebih negatif yang berasosiasi dengannya sehingga dapat menyanggah H+ lebih banyak.
• Kondisi tersebut akan memacu perubahan CO2 menjadi HCO3
-.
[email protected] fmipa unand
Kurva Disosiasi CO2 dalam darah miskin oksigen (deoxygenated blood)dan darah kaya oksigen (fully oxygenated blood) pada vertebrata. Darahyang kaya oksigen menurunkan afinitasnya terhadap CO2 sehingga kurvabergeser ke kanan. Ini dinamakan dengan efek Haldane.
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
IgA : melindungi permukaan mukosal, dalamcolostrum.
IgD : inisiasi repon imun sebelum yg lain
IgE : respon alergi seperti hay fever, asthma, infeksi protozoa dan parasit.
IgG : respon permanen, meningkatkan fagositosis, menetralkanracun ,virus, melindungi fetus NEWBORN
IgM : pertahanan perdana saat infeksi/antigen masuk (RESPON AKUT)KE
LAS-
KELA
S IM
UN
GLO
BULI
N
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
Suatu struktur tetramer yang dibentuk oleh ikatan 4 molekul antibodi IgGdengan molekul antigen yang terikat
[email protected] fmipa unand
Binding of antibodies to antigensinactivates antigens by
Neutralization/opsonisasi(blocks viral binding sites;
coats bacterial toxins)
Agglutinationof microbes
Precipitation ofdissolved antigens
Activationof complement
Virus
Bacterium
Bacteria
Antigenmolecules
Complementmolecule
Foreign cell Hole
Enhances
Phagocytosis
Macrophage
Cell lysis
Leads to
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
LAJU RESPIRASI DAN Q10 ??• Q10 : SKALA PENINGKATAN LAJU RESPIRASI JIKA SUHU NAIK
10 DERAJAT CELCIUS (2X,3X,1X)
[email protected] fmipa unand
Jika terjadi polyspermy???
[email protected] fmipa unand
Kasus Dispermy
• Jika dua sperma masuk menghasilkan triploid nukleus dan 4 spindel mitosis
• Dihasilkan 4 sel anak dengan distribusi kromosom yang tidak seimbang
• Apa yang akan terjadi selanjutnya???
[email protected] fmipa unand
Slow block(rx. lanjutan)
Fast block(1 menit)
Block polyspermy(Sea urchin)
PerubahanPotensial listrik
membran
SitoplasamaVs ekstraseluler
-70 mV to +20 mV(1/10 dtk)
Resting potentialmembran
Positive direction
Fusi gamet terhambat
Jika > - 10 mV
Reaksi granulaKorteks (mmbran fertilisasi formed)
Granula kortekseksositosis
PeptidaseMukopolisakarida
Proteingranul
Lisis penghubungm.Vitelin – m.plasma
Perbedaan osmotik –Air memasuki ruang
Intermembran -- melebar
Membentuk hyalinPembungkus membran
[email protected] fmipa unand
[email protected] fmipa unand
Hasil Eksperimen Fast Block Pada Sea Urchin
[email protected] fmipa unand
Reaksi Granula Korteks (Slow Block) pada Sea urchin
[email protected] fmipa unand
Block Polyspermy Mamalia
• Fast block sama dengan sea urchin
• Slow block (reaksi granula korteks) : bukan membentuk membran fertilisasi tetapi enzim yang dikeluarkan granul memodifikasi reseptor pada zona pelusida sehingga tidak bisa lagi mengikat sperma (reaksi zona)
• Pada tikus, residu gula dari ZP3 lepas sehingga reseptor non fungsional
[email protected] fmipa unand
Strategi Lain Block Polyspermy
• Mamalia : Memperkecil jumlah sperma yang mencapai tempat fertilisasi
• Aves, Reptil, Salamander : Beberapa sperma tetap dapat memasuki ovum tetapi hanya satu nukleus sperma yang berfusi dengan nukleus betina dan satu sentriol yang berperan membentuk kutub spindel mitotik
[email protected] fmipa unand
Top Related