1
AKTUALISASI DEMOKRATISASI YANG
BERDASARKAN NILAI-NILAI
KEBANGSAAN PASCA REFORMASI
Oleh:
Dr. KAUSAR AS, M.Si
TENAGA PROFESIONAL LEMHANNAS RI
Jakarta, 27 September 2012
NATIONAL INTEREST
KEPENTINGAN NASIONAL (NATIONAL INTEREST) ADALAH TUJUAN-TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
SEHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN BANGSA/NEGARA ATAU SEHUBUNGAN DENGAN HAL YANG
DICITA-CITAKAN
2
3
CITA-CITA NASIONAL
Negara Indonesia yang Merdeka, Bersatu,
Berdaulat, Adil dan Makmur
TUJUAN/TUGAS NASIONAL
Melindungi Segenap Bangsa Indonesia
dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia
Memajukan Kesejahteraan Umum
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Ikut Serta Melaksanakan Ketertiban
Dunia
Tercantum Dalam Batang Tubuh UUD 1945
Negara Kesatuan
1. Pusat dan Daerah Satu
Sistem Manajemen
Pemerintahan
2. Sumber Kewenangan
Negara Federal
People
National Gov
State/Local Gov
1. Pusat dan Daerah Dua Sistem
Manajemen Pemerintahan
2. Sumber Kewenangan
People
State/Local Gov.
National Gov
PERBEDAAN
NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL (Winter, William O)
4
3. SISTEM PENGAWASAN
a. Pengawasan Pusat thdp Daerah lebih ketat
b. Terdapat Dua Akuntabilitas yg sama bobotnya
1) Akuntabilitas Kepada Pemerintah kuat
2) Akuntabilitas Kepada Rakyat kuat
3. SISTEM PENGAWASAN
a. Pengawasan Pusat thdp Daerah lebih longgar
b. Terdapat Dua Akuntabilitas yg tidak sama bobotnya
1) Akuntabilitas Kepada Pemerintah Terbatas
2) Akuntabilitas Kepada Rakyat lebih kuat
5
Negara Kesatuan Negara Federal
4 PILAR UTAMA KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
PANCA-
SILA UUD ‘45
BHIN-
NEKA
TUNGGAL
IKA
NKRI
PERSATUAN DAN KESATUAN
7
Bersumber dari falsafah Pancasila
NILAI-NILAI KEBANGSAAN
1) Nilai Religius; memiliiki nilai-nilai spritual yang tinggi berdasarkan agama dan keyakinan yang dipeluknya dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama dan keyakinan lain yang tumbuh dan diakui di Indonesia; ini konsekuensi dari nilai religius dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.
2) Nilai Kekeluargaan; memiliki nilai-nilai kebersamaan dan senasib sepenaggungan dengan sesama warga negara tanpa membedakan asal-usul, keyakinan dan budaya; ini adalah konsekuensi dari bangsa yang bersifat mejemuk.
3) Nilai Keselarasan; memiliki kemampuan beradaptasi untuk memahami dan menerima budaya daerah atau kearifan lokal sebagai konsekuensi dari bangsa yang bersifat plural/ majemuk; itulah bangsa Indonesia.
4) Nilai Kerakyatan; memiliki sifat keberpihakan kepada rakyat Indonesia di dalam merumuskan dan mengimplementasikan suatu kebijaksanaan pemerintah negara, yang datang dari rakyat untuk rakyat sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat.
8
Bersumber dari UUD 1945
NILAI-NILAI KEBANGSAAN
1) Kesadaran hakiki, bahwa manusia memiliki harkat dan martabat sebagai insan yang merdeka, bebas dari segala bentuk penjajahan atau eksploitasi oleh siapapun dan dari pihak manapun.
2) Pengakuan akan kebenaran perjuangan bangsa Indonesia di dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.
3) Kesadaran rakyat sebagai manusia religius yang mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah kekuatan terbesar (Maha Besar) yang oleh kehendak-Nya lah perjuanagan kemerdekaan bangsa ini memperoleh hasil.
4) Kesadaran rakyat bahwa kemerdekaan yang di[perjuangkan dengan sepenuh pengorbanan didadasarkan pada satu keinginan yang luhur, bukan atas kepentingan sesaat untuk sekedar memenuhi keinginan /ambisi golongan atau kelompok tertentu.
5) Tujuan nasional dan tujuan bagi penyelenggaraan negara, merupakan misi negara yang harus diemban (oleh segenap perangkat penyenggara negara dalam menjalankan pemerintahan Negara RI)
9
Bersumber dari bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
1) Nilai kesatuan wilayah; merupakan konsekuensi dari negara kepualauan,
perairan, merupakan pemersatu pulau-pulau, bukan pemisah.
2) Nilai Persatuan Bangsa, merupakan konsekuensi dari bangsa yang bersifat
plural, banyak suku, agama dan budaya.
3) nilai kemandirian; membasngun bangsa dilksanakan oleh kekutan sendiri,
bantuan dari luar sifatnya memperkuat untuk mengatasi kekurangan
secara nasional.
NILAI-NILAI KEBANGSAAN
10
Bersumber Dari Semboyan Bhineka Tunggal Ika
1) Nilai Toleransi; merupakan satu sikap yang mau menerima dan memahami
orang lain sehingga komunikasi dapat berlangsung secara baik.
2) Nilai Keadilan; merupakan satu sikap mau menerima haknya dan tidak mau
mengganggu hak orang lain.
3) Nilai Gotong royong/kerjasama; merupakan satu sikap untuk membantu
pihak/orang lemah agar sama-sama mencapai tujuan.
NILAI-NILAI KEBANGSAAN
11
Orde Baru Era Reformasi
Krisis Multi-
dimensi
Reformasi secara umum berarti perubahan
terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu
masa. Hal ini terjadi di Indonesia pada saat
perubahan dari Orde Baru kemudian terjadi krisis
multidimensi sehingga era reformasi terjadi
untuk adanya perubahan yang lebih baik.
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN
UUD 1945 UUD 1945 Amandemen
1. MPR Lembaga Tertinggi Negara
2. Presiden Tidak dipilih Langsung oleh
Rakyat (Dipilih melalui MPR)
3. DPR-RI
4. Dewan Pertimbangan Agung
(Kekuasaan Konsultatif – Badan
Penasehat Pemerintah)
5. MahkamahAgung (Kekuasaan
Yudikatif – Badan Peradilan)
6. BPK (Kekuasaan Auditatif atau
Eksaminatif)
1. MPR Lembaga Tinggi Negara
2. Presiden Dipilih Langsung oleh Rakyat
3. DPR-RI
4. Dibentuk DPD – dapat mengajukan kepada
DPR RUU yg berkaitan dengan otda, hub. pusat
& daerah, pembentukan & pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan SDA, serta
yg berkaitan dgn perimbangan keuangan Pusat
& Daerah
5. Dewan Pertimbangan Agung Dihapus
6. Mahkamah Agung
7. Mahkamah Konstitusi: Memberi putusan untuk
menguji UU terhadap UUD, sengketa
kewenangan lembaga negara yg
kewenangannya diberikan oleh UUD,
pembubaran Parpol & memutuskan ttg hasil
Pemilu
8. BPK (Kekuasaan Auditatif atau Eksaminatif)
DESENTRALISASI SEBAGAI AKTUALISASI DEMOKRATISASI
13
1. Demokrasi
2. Kesejahteraan
Memposisikan Pemda sebagai
instrumen pendidikan politik di tingkat
lokal, yang akan menyumbang
terhadap pendidikan politik nasional
demi terwujudnya civil society.
Pemda menyediakan pelayanan publik yg efektif,
efisien dan ekonomis untuk masyarakat lokal.
Pemilihan Kepala Daerah
Perencanaan Pembangunan
(Bottom Up-Musrenbang)
Optimalisasi Peran DPRD
Tingkat Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam rangka
menyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
Hal ini teraktualisasi dari tujuan Desent-Otda
14
DENGAN KEPULAUAN BESAR
DAN KECIL SERTA PENDUDUK
DENGAN KEANEKARAGAMAN
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT,
SERTA AGAMA SERTA SUMBER
DAYA ALAM YANG KAYA
PROV
KAB
KOTA
KEC
KEL
DESA
26
234
59
5.480
5.935
59.834
PROV
KAB
KOTA
KEC
KEL
DESA
33
398
93
6.519
8.068
68.442
7
(26,9%)
164
(70%)
34
(57,6%)
1.039
(18,9%)
2.133
(35%)
8.608
(14,4%)
N
K
R
I
Bentuk Demokratisasi (aspirasi
dalam memekarkan daerah)
Untuk mengelola Negara
Kepulauan terbesar di dunia
ini diperlukan sistem
manajemen yang terintegrasi
dengan wawasan kebangsaan
dalam rangka ketahanan
nasional
15
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
DPR DPD BPK MPR MK PRES. WAPRES
UUDN RI TH 1945
Menko Kementerian Meneg LPND
GUB DPRD Prov.
Sekda Prov.
LTD BUMD Dinas Sekwan
WAGUB
Sek-Cam
K.D/Lurah
Sek. D/L
BPD Lemdes
P. C.
BUP./WK DPRD K/K
SEKDA K/K
LTD BUMD Dinas Sekwan
WB/WK
P. D/L
Kanwil
Garis Komando/Koordinasi
Garis Desentraliasi
Garis Tugas Pembantuan
Garis Dekonsentrasi
MA
Camat
+ = Lemb.
Negara Lainnya
Perangkat
Drh.
Kab/Kota
Dipilih
langsung
oleh
Rakyat
16
WAKIL
PRESIDEN
PRESIDEN
WAGUB
GUB
WB/WWLK
BUP/WLK
1. Kualitas pemilih; wujud budaya politik partisipan sangat berkorelasi dengan hasil yang dipilih dan hal ini perlu didalami karena ada perubahan dimasyarakat, dimana fenomena dimasyarakat tidak lagi di budaya Parochial dan Subject Political Culture lagi, tetapi partisipasi yang tinggi.
2. DPRD; Pilkada Langsung yang baik akan sangat terbantu bila DPRD dapat menjelma sebagai lembaga yang obyektif.
3. Kualitas partai politik; oleh karena partai politik merupakan pintu utama dalam pencalonan pasangan calon kepala daerah walaupun ada calon independent, maka dituntut kualitas partai politik yang memadai.
4. Peran pers dan masyarakat madani; Pilkada Langsung akan berkualitas tinggi bila masyarakat madani sudah terbentuk dan pers dapat berfungsi secara baik.
5. Mekanisme pertanggungjawaban; Kejelasan akan pertanggungjawabannya. Publik hendaknya diberi ruang yang memadai untuk dapat mencermati pertanggungjawaban dari penyelenggara, Panwas, Pemda, dan seterusnya.
16
Dipilih Langsung
Dipilih Langsung
Dipilih Langsung
WUJUD DEMOKRATISASI (PERSPEKTIF PILKADA)
17
WAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI BAGIAN DARI
NATION AND CHARACTER BUILDING
Bangsa Indonesia sebagai masyarakat plural (bhineka) harus menjadi
keniscayaan untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa di
tengah peradaban dunia yang mengarah pada perkembangan
“deteritorialisasi” dengan tantangan yang semakin kompleks. Dengan
wawasan kebangsaan yang kokoh, telah terbukti menyelamatkan RI dari
proses balkanisasi, yakni terminoligi geopolitik negatif yang menggambarkan
terpecahnya suatu negara multi kultural menjadi negara-negara kecil yang
bermusuhan satu sama lain.
Euphoria reformasi dengan motto kebebasan masih mewarnai berbagai sikap
yang membuat pola kebijakan cenderung berorientasi jangka pendek dan
melupakan kewajiban atau tanggungjawab asasi dan kebersamaan yang
dilandasi semangat kebangsaan.
18
Wawasan kebangsaan yang lemah dan didukung oleh kemiskinan dan
terbatasnya infrastruktur, membuat masyarakat dapat terpengaruhi oleh hal-
hal yang dapat merubah pola pikir. Sehingga diperlukan program yang intensif
dan integral dengan melibatkan stakeholders dengan memperhatikan
sinergitas program.
Untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pendekatan Wawasan
kebangsaan yang komprehensif dan ditinjau dari bidang Astagatra (Geografi,
Demografi, Sumber Kekayaan Alam, Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial
Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan) menjadi hal yang sangat
memerlukan perhatian.
19
Geografi
Demografi
Karakteristik dasar geologis Indonesia menentukan bentukan ekosistem dan sifat-sifatnya
serta sumber daya manusia yang beragam, suku, agama, tradisi dan budaya serta
bahasanya yang merukan aset sosio-kultural geografis yang penting dikembangkan sebagai
aset kearifan lokal dalam pembangunan wilayah dan pengelolaan sumber daya serta
lingkungan.
Jumlah Penduduk yang lebih kurang berjumlah 240 juta jiwa yang menjadi tantangan dalam
rangka pengendaliannya untruk menciptakan sumber daya manusia yang handal.
Sumber Kekayaan Alam Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati. Walaupun belum
secara keseluruhan dapat digali dan dikembangkan secara optimal, namun potensi ini perlu
didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan
masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung perekonomian
nasional.
Ideologi Empat Pilar Utama Bangsa Indonesia (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal
Ika) sebagai dasar membangun Wawasan kebangsaan.
20
Politik Integritas suatu negara sangat bergantung pada kemampuan merangkul segenap unsur-
unsur yang ada untuk selalu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam
sistem politik yang berlandaskan wawasan kebangsaan, yang merupakan resultante dari
segala daya dan upaya dalam penyempurnaan ketahanan nasional dengan mengerahkan
segenap potensi yang dimiliki.
Ekonomi Pendekatan ekonomi diperlukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dimana dengan kesejahteraan Bandsa Indonesia.
Sosial Budaya Keragaman Budaya menjadi salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang dalam
implementasinya dapat tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
kelompok atau pribadi.
Pertahanan dan Kemanan Persatuan dan kesatuan dalam negara pluralisme seperti Indonesia, dengan geografi
negara kepulauan memelukan kekuatan ideologi Pancasila dan sejarah terbentuknya NKRI
yang harus diyakini masyarakat.
KOMPONEN WAWASAN KEBANGSAAN
1. Wawasan Kebangsaan pada dasarnya terdiri atas 3 unsur / komponen:
2. Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
3. Dalam rangka mewujudkan kerukunan nasional, maka perilaku atau sikap
tindak setiap warga negara diharapkan mencerminkan karakter yang kuat dari
ketiga unsur/komponen tersebut diatas.
4. Unsur/komponen wawasan kebangsaan dapat menguat atau melemah
tergantung dari situasi dan kondisi serta pembinaan.
a. Paham Kebangsaan;
adalah bahwa setiap warga negara Indonesia diharapkan mengerti, menghormati dan
memberikan apresiasi terhadap “kebhinekaan bangsa Indonesia”, karena di pulau-pulau
dan kepulaun wilayah NKRI terdapat suku-suku bangsa, kelompok etnis, agama, ras,
bahsa, dan budaya yang berbeda satu sama lain. Makna lebih jauh lagi dari paham
kebangsaan ini adalah bahwa setiap individu atau kelompok dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara hendaknya bersikap saling melengkapi, saling menghargai dan
menghormati eksistensi, serta saling membantu dan membuka diri untuk bekerjasama
dalam memajukan/membangun bangsa dan negara.
b. Rasa Kebangsaan;
Adalah suatu rasa dari setiap warga negara dalam mencintai bangsa dan negaranya
c. Semangat Kebangsaan.
Adalah semangat yang timbul dalam diri pribadi warga negara yang telah memahami
paham kebangsaan dan memiliki rasa kebangsaan.
KONDISI WAWASAN KEBANGSAAN SAAT INI
1. “wawasan kebangsaan” adalah pandangan jauh ke depan dari warga bangsa tentang
kehidupan berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada pengetahuan dan
penghayatannya tentang paham kebangsaan dan rasa kebangsaan dalam mencapai
suatu tujuan.
2. Wawasan Kebangsaan tidak bisa dilepaskan dari Wawasan Nusantara, yaitu
sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan tanah airnya.
Berdasarkan hal tersebut bahwa negara Indonesia itu merupakan negara kepulauan
yang mempunyai kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial budaya,
kesatuan sistem pertahanan dan keamanan, serta segala macam aspek kehidupan
yang serba satu.
3. Akibat berbagai hal, diantaranya pengaruh lingkungan strategis yang berkembang
pesat dan pengaruh globalisasi, saat ini telah terjadi mengalami pengikisan
wawasan kebangsaan
4. Langkah Strategis untuk meningkatkan Wawasan Kebangsaan :
1) Konsolidasi dan Rekonsiliasi Nasional
2) Tumbuhkan semangat dan disiplin masyarakat
3) Penegakan hukum dan HAM
4) Kepemimpinan Nasional yang kuat (strong leadership).
23
PENGERTIAN DAN KONSEPSI SERTA
ASAS KETAHANAN NASIONAL (TANAS)
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA ADALAH KONDISI
DINAMIK BANGSA INDONESIA YG MELIPUTI SEGENAP
ASPEK KEHIDUPAN NAS YG TERINTEGRASI BERISI
KEULETAN & KETANGGUHAN YG MENGANDUNG
KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KEKUATAN NAS, DLM
MENGHADAPI & MENGATASI SEGALA TANTANGAN,
ANCAMAN, HAMBATAN, & GANGGUAN, BAIK YG
DATANG DR LUAR MAUPUN DR DALAM, UTK MENJAMIN
IDENTITAS, INTEGRITAS, KELANGSUNGAN HIDUP
BANGSA & NEGARA, SERTA PERJUANGAN MENCAPAI
TUJUAN NASIONALNYA.
NASIONALISME DLM RANGKA NKRI BERHUBUNGAN
ERAT DENGAN KETAHANAN NASIONAL
24
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
ADALAH KONSEPSI PENGEMBANGAN
KEKUATAN NASIONAL MELALUI PENGATURAN
DAN PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN
DAN KEAMANAN YANG SEIMBANG, SERASI,
DAN SELARAS DALAM SELURUH ASPEK
KEHIDUPAN SECARA UTUH DAN
MENYELURUH DAN TERPADU
BERLANDASKAN PANCASILA, UNDANG-
UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945 DAN WAWASAN
NUSANTARA.
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
25
ASAS KETAHANAN NASIONAL
2. ASAS KOMPREHENSIF INTEGRAL
1. ASAS KESEJAHTERAAN DAN KEMANAN Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat
dicapai dengan menitik beratkan pada kesejahetaraan, tetapi tidak
berarti mengabaikan keamanan. Sebaliknya prioritas pada
keamanan tidak mengabaikan kesejahteraan. Baik kesejahetaraan
maupun kemanan harus selalu ada berdampingan pada kondisi
apapun.
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang simbang, serasi dan
selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup
ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral).
ATHG ADALAH SEGALA MACAM BENTUK
UPAYA, CARA, POLA MAUPUN SISTEM BAIK
YANG DATANG DARI INTERNAL MAUPUN
EKSTERNALYANG DAPAT MENIMBULKAN
DAMPAK NEGATIF TERHADAP PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA
Dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme dalam rangka menghadapi globalisme penting untuk memahami Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)
SETIAP WARGA NEGARA, TERMASUK SEMUA ANGGOTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN HARUS MENCINTAI BANGSA DAN NEGARA INI SERTA WAJIB MEMPERTAHANKANNYA DARI SEGALA MACAM :
YANG DATANG DARI MANAPUN ! SETIAP WARGANEGARA HARUS MENGENALI APA HAKEKAT
ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN & GANGGUAN
28
- Konflik (SARA, PILKADA, Konflik Kepentingan, Dsb.)
- Korupsi
- Krisis Sumber Daya Alam
- Kemiskinan
- Sistem Informasi yang makin berkembang
- Politik
- Terorisme
AKIBAT
DEMOKRATISASI
TANPA WAWASAN
KEBANGSAAN
29
Terlepas dari semua pemicu konflik yang terjadi di
berbagai daerah , perlu direnungkan bersama seluruh
komponen bangsa dan belajar dari sejarah yang
mempersatukan bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar
kebangsaan Indonesia bersumber dari nilai-nilai budaya
yang dimiliki Bangsa Indonesia, nilai-nilai budaya
tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan
peradabannya dan bersifat dinamis.
30
AKTUALISASI DEMOKRATISASI UTK
KESEJAHTERAAN PERCEPATAN
PEMBANGUNAN & PEREKONOMIAN DAERAH
KESEJAHTERAAN MASY.
1. TERPENUHINYA SARANA PELAYANAN DASAR (BASIC SERVICES) SEPERTI SARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT.
2. PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN, PERKEBUNAN UNTUK MENJAGA KETERSEDIAAN PANGAN & PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN SERTA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
3. MENDUKUNG TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PENDUKUNG SEPERTI JALAN ANTAR KECAMATAN PERBATASAN DENGAN IBU KOTA KABUPATEN DAN ANTAR KABUPATEN DEMIKIAN JUGA JALAN ANTAR DESA DI WIL. PERBATASAN, LISTRIK, AIR BERSIH, DAN TELEKOMUNIKASI.
4. DIKEMBANGKANNYA PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI (GROWTH CENTER).
5. PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN, SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM RANGKA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL.
U P A Y A
NKRI
Persatuan dan kesatuan nasional kita ke depan
senantiasa dalam posisi yang dinamis,
bergerak dari faktor-faktor yang bersifat
integratif bersama dengan faktor-faktor yang
bersifat disintegratif
31
Tugas kita bersama adalah bagaimana
memaksimalkan peranan-peranan faktor-faktor
integratif tersebut, dan pada saat yang sama
meminimalisir adanya faktor-faktor disintegratif
Semangat Kebangsaan dan nasionalisme yang senantiasa terus menerus perlu kita upayakan. Nilai-nilai kebangsaan yang yang secara umum, terdapat pula dalam nilai-nilai budaya masyarakat suku bangsa di seluruh Indonesia, hal inilah yang menjadi tali pengikat menjalin persatuan dan kesatuan berbagai suku bangsa menjadi satu bangsa Indonesia.
Dalam hal menjaga semangat kebangsaan dan nasionalisme tentunya perlu ditunjang dengan kesejahteraan masyarakat yang harus diperhatikan secara serius. Salah satu contoh dengan melakukan upaya-upaya pemberdayaan ekonomi di daerah
32