KUPKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Tax Brevet A&BTTH IKPI
By Dadang Setiana
Penagihan Pajak
PENAGIHAN PAJAKPasal 18 AYAT (1) UU KUP
STP SKPKB SKPKBT
SK PEMBETULAN SK KEBERATAN PUTUSAN BANDING PUTUSAN PENINJAUAN
KEMBALI
DASAR PENAGIHAN PAJAK
YG MENGAKIBATKAN PAJAK YG HARUS DIBAYAR
BERTAMBAH
BUNGA PENAGIHAN
1.
Pajak yg terutang menurut SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan , Putusan Banding, Putusan PK yang menyebabkan pajak yang harus dibayar bertambah, apabila pada saat jatuh tempo pemba-yaran tidak/ kurang dibayar
Bunga dihitung dari tanggal jt. Tempo pem bayaran s/d tgl. Pem bayaran atau tgl STP
2.
Pajak yg terutang dlm hal WP diperbolehkan mengangsur / menunda pembayaran
3.
Kekurangan pajak yg belum dilunasi, apabila WP diberikan penundaan penyampaian SPT Tahunan PPh
Bunga dihitung dari saat berakhirnya penyampaian SPT s/d tgl pembayaran kekurangan pjk
Pasal 19 ayat (1), (2) dan (3) UU KUP
2 % PER BULAN dikenakan terhadap :
BAGIAN DARI BULAN DIHITUNG PENUH SATU BULAN
PENAGIHAN PAJAKDENGAN SURAT PAKSA
Pasal 20 ayat (1), (3) UU KUP
STP SKPKB SKPKBT
SK PEMBETULANSK KEBERATANPUTUSAN BANDING, Putusan PK
Yang mengakibatkan pajak yg harus dibayar bertambah
SURATPAKSA
TIDAK DIBAYAR SESUAI JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 AYAT(3)
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku (UU PPSP)
Jangka Waktu Penagihan
Ketetapan Pajak
Jatuh TempoKetetapan
Pajak
SuratTegoran
(Psl 8(2))
SuratPaksa
(Psl 7-11)
SPMP(psl12-24)
PengumumanLelang
(Psl 25-26)
PenjualanLelang
(Psl 27-28)
1 bln 7 hari 21 hari 14 hari1 hari 14 hari
Penagihan Aktif(58 hari)
Penagihan Persuasif
Cegah - S
andera(P
asal 29-36)
DALUWARSA PENAGIHANPasal 22 ayat (1) UU KUP
HAK UNTUK MELAKUKANPENAGIHAN PAJAK
UU LAMA :DALUWARSASETELAH
LAMPAU WAKTU 10 TAHUN
SEJAK : SAAT TERUTANGNYA
PAJAK; ATAU BERAKHIRNYA :
MASA PAJAK; ATAUBAGIAN TAHUN
PAJAK; ATAUTAHUN PAJAK YBS.
UU BARU :DALUWARSA 5 TAHUN
SEJAK PENERBITAN STP SKPKB/SKPKBT SK KEBERATAN PUTUSAN BANDING PUTUSAN PK
DALUWARSA PENAGIHAN TERTANGGUH
DALUWARSA PENAGIHAN TERTANGGUH
Apabila
Pasal 22 ayat (2) dan penjelasan UU KUP
Daluwarsa sejak :
tanggal SP disampaikan
tgl surat permohonan diterima
Tanggal diterbitkan ketetapan pajak
Tanggal Surat Perintah Penyidikan
Sanksi Perpajakan
Pemeriksaan skp
Penelitian
Masa Tahunan
Masa Tahunan Masa TahunanUtang Pajak Bertambah
Utang Pajak Bertambah
Ungkap tidak betul SPT
Ps. 9 (2a) Ps. 9 (2b) Ps. 7 Ps. 7 Ps. 8 (2a) Ps. 8 (2) Ps. 8 (5)
Bunga 2%/bl
Bunga 2%/bl
SPT PPN SPT Lain SPT Badan SPT OP Bunga 2%/bl Bunga 2%/bl Bayar dulu
Rp. 500.000 Rp. 100.000 Rp. 1.000.000 Rp. 100.000Kenaikan
50%
Sanksi sesudah SPT Masuk dan Pembetulan SPT
Pembetulan SPT
Terlambat/Tidak Bayar Terlambat/Tidak Lapor
Pelaporan SPT Masuk
Tindak Pidana Perpajakan
Bentuk Tindak Pidana Perpajakan
*Berdasarkan Pasal 38 UU KUP
• tidak menyampaikan SPT• menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak
lengkap , atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga
Menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
DIPIDANAKurungan 3 bulan – 1 tahundenda 1-2 x pajak yang tidak/kurang dibayar
Setiap orang yang Alpa
Perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali
Bentuk Tindak Pidana Perpajakan
*Berdasarkan Pasal 39 UU KUP
Setiap OrangYang Dengan Sengaja : 1. Tidak mendaftarkan diri2. Menyalahgunakan NPWP atau
Pengukuhan PKP3. Menggunakan tanpa hak NPWP atau
Pengukuhan PKP4. Tidak menyampaikan SPT5. Menyampaikan SPT dan atau keterangan
yg isinya tidak benar/tidak lengkap6. Menolak dilakukan pemeriksaan7. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan
dan dokumen palsu8. Tidak menyelenggarakan pembukuan /
pencatatan / tidak memperlihatkan / meminjamkan buku, catatan atau dokumen
9. Tidak menyetorkan pajak yang dipotong / dipungut
menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara
pidana penjara6 bulan - 6 tahun
denda 2 – 4 kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang dibayar
Bentuk Tindak Pidana Perpajakan
*Berdasarkan Pasal 39A UU KUP
Setiap orang yang dengan SENGAJA :
• menerbitkan dan/atau menggunakan FP, bukti Pot/Put, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya
• menerbitkan FP tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP
pidana penjara2 - 6 tahun
denda 2-6 kali jumlah pajak dalam FP, bukti pot/put
Tindak Pidana (UU PBB)
Barang siapa karena kealpaannya:
• tidak mengembalikan / menyampaikan SPOP
• menyampaikan SPOPtetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan / atau melampirkan keterangan yang tidak benar
Barang siapa dengan sengaja: • tidak mengembalikan/menyampaikan
SPOP• menyampaikan SPOP tetapi isinya
tidak benar atau lengkap dan/atau melampirkan keterangan yang tidak benar
• memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen lain yang palsu dipalsukan seolah-olah benar
• tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan surat atau dokumen lainnya
• tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan
*Berdasarkan Pasal 24-27 UUPBB
KERUGIAN NEGARApenjara maks. 6 bulan atau denda maks.
2x pajak yang terutangpenjara selama 2 tahun atau denda maks. 5 x
pajak yang terhutang
Tindak Pidana (UU Bea Meterai)
*Berdasarkan Pasal 13 & 14 UU BM
Barang siapa:• meniru atau memalsukan meterai tempel dan kertas meterai atau
meniru dan memalsukan tanda tangan yang perlu untuk mensahkan meterai
• sengaja menyimpan dengan maksud untuk diedarkan atau memasukan ke Negara Indonesia meterai palsu, yang dipalsukan atau yang dibuat dengan melawan hak
• sengaja menggunakan, menjual, menawarkan, menyerahkan, menyediakan untuk dijual atau di masukan ke Negara Indonesia meterai yang mereknya, capnya, tanda-tangannya, tanda sahnya atau tanda waktunya mempergunakan telah dihilangkan seolah-olah meterai itu belum dipakai dan atau menyuruh orang lain menggunakan dengan melawan hak
• menyimpan bahan-bahan atau perkakas-perkakas yang diketahuinya digunakan untuk melakukan salah satu kejahatan untuk meniru dan memalsukan benda meterai.KEJAHATAN
Tindak Pidana (UU Bea Meterai)
*Berdasarkan Pasal 14 UU BM
Barang siapa dengan sengaja melunasi Bea Meterai menggunakan cara lain tanpa izin Menteri
Keuangan,
DIPIDANA dengan pidana penjara
maks. 7 tahun
Tindak Pidana (UU PPSP)
*Berdasarkan Pasal 41A UU PPSP
Penanggung Pajak yang:• memindahkan hak, memindahtangankan, menyewakan,
memin jamkan, menyembunyikan, menghilangkan, atau merusak barang yang telah disita
• membebani barang tidak bergerak yang telah disita dengan hak tanggungan untuk pelunasan utang tertentu
• membebani barang bergerak yang telah disita dengan fidusia atau diagunkan untuk pelunasan utang tertentu
• merusak, mencabut, atau menghilangkan segel sita atau salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita yang telah ditempel pada barang sitaan.
dipidana dengan pidana penjara maks 4 tahun dan denda maks Rp 12.000.000,00
Tindak Pidana (UU PPSP)
*Berdasarkan Pasal 41A UU PPSP
Setiap orang yang dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut UU, atau dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan dalam melaksanakan ketentuan undang-undang yang dilakukan oleh Jurusita Pajak,
DIPIDANA
dengan pidana penjara paling lama 4 bulan 2 minggu dan denda paling banyak Rp 10.000.000,00
Tindak Pidana Aparat pajak
• Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai dengan ketentuan UU perpajakan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar kewenangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dapat diadukan ke unit internal Depkeu yang berwenang melakukan pemeriksaan dan investigasi dan apabila terbukti melakukannya dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an.
*Berdasarkan Pasal 36A UU KUP
Tindak Pidana Aparat pajak• Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti
melakukan pemerasan dan pengancaman kepada WP untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum diancam dengan pidana (KUHP).
• Pegawai pajak yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk membayar atau menerima pembayaran, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan perubahannya.
• Pegawai pajak tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, apabila dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada iktikad baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundng-undangan perpajakan.
*Berdasarkan Pasal 36A UU KUP
SERANGKAIAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN
PENYIDIK
MENEMUKANTERSANGKANYA
UNTUK MENCARI DAN
MENGUMPULKAN BUKTI
MEMBUAT TERANGTINDAK PIDANA
DI BIDANG PERPAJAKAN
Penyidikan Pajak
*Berdasarkan Pasal 1 angka 31 UU KUP
Penyidikan Pajak
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.
*Berdasarkan Pasal 1 UU KUP
Penyidik adalah pejabat PNS tertentu di lingkungan DJP yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PPNS DJP
PPNS DJPPPNS DJP
Diangkat oleh Pejabat yang berwenang sebagai penyidik
Mempunyai wewenang khusus melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan
Dilaksanakan sesuai dengan KUHP
*Berdasarkan Pasal 44 UU KUP
Wewenang Penyidik Pajak
*Berdasarkan Pasal 44 UU KUP*Berdasarkan Pasal *Berdasarkan Pasal
• menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan agar menjadi lebih lengkap dan jelas
• meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai OP atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
• meminta keterangan dan bahan bukti dari OP atau badan
• memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain
• melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut meminta bantuan tenaga ahli
Tindak Pidana di
bidang perpajakan
Wewenang Penyidik Pajak
*Berdasarkan Pasal 44 UU KUP*Berdasarkan Pasal *Berdasarkan Pasal
menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibawa
memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan
memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi
menghentikan penyidikan dan/atau melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penghentian Penyidikan Pajak
PPNS Jaksa Agung
DENGAN SYARAT:Setelah WP melunasi pajak yg
tidak atau kurang dibayar atau tidak seharusnya dikembalikan ditambah
dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 4x jumlah pajak yg tidak atau
kurang dibayar, atau yg tidak seharusnya dikembalikan
1. Tidak cukup bukti2. Bukan tindak
pidana3. Daluwarsa4. Tersangka
meninggal dunia
Permintaan Menkeu untuk kepentingan penerimaan
negara
*Berdasarkan Pasal 44A & 44B UU KUP
SELAMAT BEKERJA&
SEMOGA SUKSES