TOT TIM FASILITATOR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN UJIAN
BERBASIS TIK/ICT SMA TAHUN 200730 APRIL – 5 MEI 2007
JAYA RAYA RESORT HOTEL JL. RAYA PUNCAK CISARUA - BOGOR
KONSUMSI DAN INVESTASIKONSUMSI DAN INVESTASI
BAHAN AJAR EKONOMI KELAS X SEMESTER 2
SK / KD
RPP
Materi
LKS
Oleh :TikTik Sukmawati, SE
SMA NEGERI 61 JAKARTA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsumsi dan Investasi
Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabunganMendeskripsikan kurva permintaan investasi
KOMPETENSI DASAR
MEMAHAMI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Komponen Pendapatan
Nasional
Tabungan
Investasi Suku Bunga
MPS
APS
Fungsi Tabungan
Grafis
Matematis
Konsumsi
Fungsi Konsumsi
MPC
APC
Garis 450
Grafis
Matematis
1. Average Propensity to Consume (APC)
2. Marginal Propensity to Consume (MPC)
3. Fungsi Konsumsi
4. Grafik Konsumsi
5. Garis 450
APC dan MPCAPC dan MPC
APC atau Average Propensity to Consume adalah total konsumsi dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus, APC dapat ditulis sebagai berikut :
APC = Δ C
Δ Yd
MPC atau Marginal Propensity to Consume adalah perubahan konsumsi sebagai akibat perubahan disposable income. Dalam bentuk rumus, MPC dapat ditulis sebagai berikut :
MPC = Δ C
Δ Yd
Fungsi Konsumsi
Apabila ada campur tangan pemerintah secara matematis pendapatan siap pakai dapat dinyatakan sebagai berikut :
Yd = Y – Tx + Tr
Dimana :
Yd = Disposable Income,
Y = Pendapatan Nasional
Tx = Pajak
Tr = Transfer
Karena perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, maka :
Yd = Y – 0 + 0
Yd = Y
Jadi, dalam perekonomian tertutup sederhana besarnya pendapatan siap pakai sama dengan besarnya pendapatan nasional
Hubungan antara pengeluaran konsumsi nasional ( C ) dengan pendapatan nasional ( Y ) dikenal sebagai fungsi konsumsi. Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
C = f ( Y )
Fungsi konsumsi tersebut dapat dijabarkan kembali menjadi :
C = a + bYDimana :
a = pengeluaran konsumsi otonom
b = Marginal Propensity to Consume (MPC)
TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN KONSUMSI NASIONAL
Pendapatan Nasional ( Y ) Konsumsi ( C ) ( Rp )
0 50
200 200
400 350
600 500
800 650
1000 800
1200 950
GRAFIK FUNGSI KONSUMSI NASIONAL
50
200
350
500
650
800
950
0
200
400
600
800
1000
200 400 600 800 1000 1200
Y ( Miliar Rupiah )
C (
Mil
iar
Ru
pia
h )
Bagaimana cara menentukankan fungsi
konsumsi?C = a + bY
b = MPC = Δ C = 150 / 200 = 0,75
C = a + bYC = a + 0,75 Y
50 = a + 0,75 (0)a = 50
Persamaan fungsi konsumsi dapat dirumuskan :C = 50 + 0,75 Y
Δ Yd
BENTUK FUNGSI KONSUMSI
Empat ciri penting dari fungsi konsumsi yaitu :• Terdapat tingkat impas (break even level) dari pendapatan,
yaitu tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga digunakan untuk kegiatan konsumsi. ( APC = 1 )
• Di bawah tingkat impas, ada Dissaving, yaitu keadaan dimana konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income, sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya. ( APC > 1 )
• Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung ( APC < 1 )
• Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konsumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income.Untuk semuanya, 0<MPC<1
GARIS 450
Garis 450 adalah garis yang menghubungkan titik – titik di mana konsumsi yang diinginkan sama dengan disposable income. Garis ini membantu menentukan tingkat impas, yaitu perpotongan antara garis 450 dengan kurva konsumsi.
50200
350500
650800
950
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
200 400 600 800 1000 1200
Y ( Miliar Rupiah )
C (
Mil
iar
Ru
pia
h )
TABUNGAN ( SAVING )
1. Average Propensity to Saving (APS)
2. Marginal Propensity to Consume (MPS)
3. Fungsi Tabungan
4. Grafik Tabungan
Fungsi TabunganSecara matematis, fungsi tabungan dapat dinyatakan sebagai berikut
:
S = f ( Y )
Karena tabungan nasional merupakan bagian dari pendapatan nasional yang tidak digunakan untuk konsumsi nasional, maka
fungsi tabungan tersebut sebenarnya diperoleh dari :
S = Y – C
= Y – ( a + bY )
= Y – a – bY, sehingga
S = - a + ( 1 – b ) Y
Dimana : a = tabungan otonom
1 – b = MPS
MPS = 1 – b, karena b = MPC, maka MPS + MPC = 1
PENDAPATAN NASIONAL ( Y )
TABUNGAN NASIONAL ( S )
0 - 50
200 0
400 50
600 100
800 150
1000 200
1200 250
Grafik Fungsi Tabungan Nasional
200 400 600 800 1000 1200
-50
0
50
100
150
200
250
Y
S
Bagaimana cara menentukankan fungsi
tabungan?S = - a + ( 1 – b ) Y
Nilai MPC yaitu 0,75
Jadi nilai MPS = 1 – 0,75 = 0,25
S = - a + 0,25Y
50 = - a + ( 0,25 x 400 )
50 = - a + 100
- a = 50 – 100
- a = - 50
Maka fungsi tabungannya yaitu :
S = - 50 + 0,25 Y
Bagaimana Hubungan antara Bagaimana Hubungan antara Disposable Income, Konsumsi, dan Disposable Income, Konsumsi, dan
Tabungan ?Tabungan ?
• Pada saat disposable rendah, rumah Pada saat disposable rendah, rumah tangga akan memanfaatkan tangga akan memanfaatkan tabungannya untuk memenuhi tabungannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsikebutuhan konsumsi
• Pada saat disposable income tinggi Pada saat disposable income tinggi dan melebihi tingkat konsumsi, dan melebihi tingkat konsumsi, rumah tangga akan menabungrumah tangga akan menabung
Apa saja Faktor – Faktor yang Apa saja Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi dan Mempengaruhi Konsumsi dan
Tabungan ?Tabungan ?
• Kekayaan yang terkumpulKekayaan yang terkumpul
• Sikap berhematSikap berhemat
• Suku BungaSuku Bunga
• Kondisi PerekonomianKondisi Perekonomian
• Program Dana Pensiun PemerintahProgram Dana Pensiun Pemerintah
INVESTASIInvestasi adalah penanaman modal. Dalam menghitung jumlah
investasi, pengeluaran yang dicatat adalah sebagai berikut :
1. Pembelian berbagai jenis barang modal seperti mesin – mesin dan peralatan produksi lainnya untuk menjalankan berbagai jenis usaha.
2. Pengeluaran untuk membeli rumah, mendirikan pabrik, dan mendirikan gedung perkantoran
3. Penambahan nilai stok barang – barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang – barang dalam proses produksi.
Keputusan mengenai apakah masyarakat produsen akan melakukan investasi atau tidak pada dasarnya dilakukan dengan cara membandingkan Marginal Benefit ( MB ) dan Marginal Cost ( MC ). MB berupa keuntungan yang diramalkan ( Expected Rate of Return ( r) ) dan MC berupa Tingkat Bunga ( Interest Rate (i)).
Sebuah proyek investasi dapat dilakukan apabila r > i atau paling tidak r = i
Akumulasi Pengeluaran Investasi pada Berbagai tingkat Keuntungan yang
DiramalkanKeuntungan yang diramalkan ( r )
Akumulasi Pengeluaran Investasi
16 0
14 50
12 100
10 150
8 200
6 250
4 300
2 350
0 400
Kurva Permintaan Investasi
0
5
10
15
20
0 50 100 150 200 250 300 350 400
I ( juta rupiah )
r
PERHITUNGANPERHITUNGANFungsi Inventasi mempunyai bentuk umum :
I = a + bi
Dimana a = investasi otonom
b = MPI ( Marginal Propensity to Invest )= Δ C
Δ Yd
Berdasarkan tabel, maka :MPI = 50 = -25
-2
Sehingga pada suku bunga 12 %, jumlah investasi yang diminta Rp 100, maka :
I = a + bi
100 = a + ( - 25 x 12 )
100 = a + ( - 300 )
a = 400
Jadi, persamaan permintaan investasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
I = 400 – 25i
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Top Related