Download - Materi Dynamic Routing

Transcript
Page 1: Materi Dynamic Routing

Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7

Praktikum ke 6

2013

Page 2: Materi Dynamic Routing

Static VS DynamicNo Static Routing Dinamic Routing

1 Waktu konfigurasi Lebih lama (manual) admin harus menentukan jalur yang digunakan / entry manual

Lebih cepatcukup konfigurasi ip add, interface router dan aktifkan protokol dan mengenalkn jar yang terhubung lgsg dg router.

2 Adaptasi Perubahan dilakukan padasetiap router (maintenance lama)

Langsung adaptasi jika ada perubahan jaringan

3 Kesalahan konfigurasi Kemungkinan lebih besar Kemungkinan kesalahan konfigurasi kecil

4 Skala jaringan Jaringan kecil Mendukung jaringan skala besar

Page 3: Materi Dynamic Routing

Static VS DynamicNo Static Routing Dinamic Routing

5 Resource Lebih rendahtdk menjalankan algoritma sht dk perlu router dg kapasitas cpu dan memori besar

Lebih besarprotokol menjalankan algoritma routing shg butuh database jar sampai dengan urusan update routing, shg butuh cpu dan memori lebih besarlebih besar

6 Keamanan Lebih amanditentukan oleh admin, maka jalur akan tetap dan pasti shg tidak akan terjadi routing loop yang dapat mengakibatkan paket yg dikirim tidak akan pernah sampai

Relatif kurang amankarena router yang menentukan sendiri entry route, bisa mengakibatkan routing loop dan dapat dimasukkan entry-entry alsu oleh pihak2 yang tdk bertanggung jawab

7 Kemudahan konfigurasi

Lebih mudah Butuh kemampuan yanglebih handal

Page 4: Materi Dynamic Routing

Routing Dinamis� Router sendiri yang memasukkan entry route ke dalam

tabel routing.

� Router menggunakan protokol :

� RIPV1 dan V2� RIPV1 dan V2

� OSPF

� IGRP dan EIGRP

� BGP

� ISIS

Page 5: Materi Dynamic Routing

192.168.1.0/24

10.10.10.0/24

192.168.2.0/24

R1 R2

.1 .1 .1.2

Saat R1 mengaktifkan

� Pada static routing, memasukkan entry route secara manual berupa IP remote network dan IP GW.

� Pada dynamic, hanya mengaktifkan protokol pada masing-masing router.

� Protokol routing bekerja menggunakan algoritma routing.

Saya adalah R1.Saya punya network

192.168.1.0/24

Saya dapat menjangkau

192.168.1.0/24 melalui R1

mengaktifkan protokol

Page 6: Materi Dynamic Routing

192.168.1.0/24

10.10.10.0/24

192.168.2.0/24

R1 R2

.1 .1 .1.2

Saat R2 mengaktifkan

� Pada static routing, memasukkan entry route secara manual berupa IP remote network dan IP GW.

� Pada dynamic, hanya mengaktifkan protokol pada masing-masing router.

� Protokol routing bekerja menggunakan algoritma routing.

Saya dapat menjangkau

192.168.2.0/24 melalui R2

Saya adalah R2.Saya punya network

192.168.2.0/24

mengaktifkan protokol

Page 7: Materi Dynamic Routing

Algoritma Protokol

• bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork.

Distance Vector lain dalam suatu internetwork.Vector

• bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.

Link State

Page 8: Materi Dynamic Routing

Distance Vector

Page 9: Materi Dynamic Routing

Distance Vector

Page 10: Materi Dynamic Routing

Distance Vector

Page 11: Materi Dynamic Routing

Distance Vector

Page 12: Materi Dynamic Routing

Link State� Algoritma ini memperbaiki

informasi database dari informasi topologi.

1. Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan paket hallo

2. Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo beserta biaya-biaya, dimasukkan database

3. Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya dalam paket LSA (Link State Advertisement)

4. Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel. Tetangga sebelahnya

5. Paket LSA dimasukkan database jika 5. Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru

6. Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update data akan mengirimkan sampai convergen

7. Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First, danterbentuklah tree.

8. Rute terbaik akan dimasukkan ke dalam tabel routing.

Page 13: Materi Dynamic Routing

Dynamic Protokol• Protocol dynamic routing yang didasarkan distance

vektor (penyalinan table routing dari router ke router), biasanya digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).

RIP (Routing Information

Protokol)

• protocol routing enhanced distance vecktor.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway

Routing Protokol)

• protokol routing dinamis yang berkerja berdasarkan algoritma link-state (Algoritma yang memperbaiki informasi database dari informasi topologi)

OSPF (Open Shortest Path

First)

Page 14: Materi Dynamic Routing

RIP (Routing Information Protokol)� RIP yang merupakan routing protokol dengan

algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric.

� Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan � Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop.

� Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik.

Page 15: Materi Dynamic Routing
Page 16: Materi Dynamic Routing

EIGRP (Enhanced Interior Gateway

Routing Protokol)� EIGRP merupakan routing protocol yang dibuat

CISCO.

� EIGRP termasuk routing protocol dengan algoritma hybrid. hybrid.

� Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.

Page 17: Materi Dynamic Routing

OSPF (Open Shortest Path First)� Link state routing protocol

� Menggunakan cost sebagai routing metric (Metric : jarak, keterlambatan, bandwidth).

� Pengiriman pesan pembaharuan periodik setiap 30 menit atau pada saat terjadi perubahan topologiPengiriman pesan pembaharuan periodik setiap 30 menit atau pada saat terjadi perubahan topologi

� Informasi dikirim secara flooding

� Cara kerja OSPF dengan saling menukar informasi antara router yang berdekatan dan informasi harus tidak sama dengan informasi router tetangganya.

� OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF.

Page 18: Materi Dynamic Routing

Redistributed Routing Protokol � Merupakan suatu cara untuk menghubungkan beberapa

protocol routing (seperti RIP, OSPF, EIGRP) agar dapat saling berkomunikasi atau terkoneksi.

� Secara teori, redistriuted routing protocol adalah cara � Secara teori, redistriuted routing protocol adalah cara untuk meredistribusikan kembali routing tabel yang dibentuk oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing protocol lain.

� Pada prinsipnya router yang menjadi penghubung antara network dengan routing protocol yang berbeda akan menggunakan routing protocol sesuai dengan routing protocol yang dipergunakan oleh kedua network tersebut

Page 19: Materi Dynamic Routing

• Labsheet Jarkom. (2012). FT UNY.

• Iwan Sofana. (2012). Cisco CCNA & Jaringan

Komputer. Bandung : Informatika.

• Rendra T. (2012). Konsep & Implementasi • Rendra T. (2012). Konsep & Implementasi

Routing dengan Router MIKROTIK : 100%

Connected!. Palembang : Jasakom.

• Muhammad Zen Samsono Hadi. Modul

Protocol Routing.