Download - Materi Bakat Dan Kreativitas

Transcript
Page 1: Materi Bakat Dan Kreativitas

I. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

sebagai modal dasar pembangunan bangsa. Aset ini hanya dapat

digali dan dikembangkan serta dipupuk secara efektif melalui

srategi Pendidikan dan Pembelajaran yang terarah dan terpadu

dengan dikelola secara profesional. Melalui upaya semacam itu

peserta didik diharapkan memperoleh pengalaman belajar secara

utuh sesuai dengan karakteristik kebutuhan dan perkembangannya.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi

pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan

bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal

ini sangat berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan

kepada peserta didik.

Hasil penelitian tentang penyelenggaraan pendidikan di Asia

ternyata Indonesia berada pada peringkat ketigabelas setelah

Vietnam (Mendikbud 2002). Suatu hal yang sangat mengharukan

karenanya untuk bisa bersaing dengan dunia lain, maka

peningkatan mutu sumber daya manusia harus menjadi prioritas

utama.

Tujuan pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang

memungkinkan anak didik mengembangkan bakat dan

kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan

dirinya dan brfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan

pribadinya dan kebutuhan masyarakat ( Utami Mundar ).

1

Page 2: Materi Bakat Dan Kreativitas

Pada era reformasi sekarang pendidikan dituntut menghasilkan

lulusan :

1. Demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan

masyarakat dan bangsa.

2. Kuat berkarakter, mempunyai komitmen tinggi untuk

menegakkan hukum dan keadilan.

3. Siap hidup dalam masyarakat pluralitas.

4. Mampu bersaing secara sehat dengan masyarakat, bangsa

dan negara lain ( Sunarto ).

Salah satu arah kebijakan pembangunan pendidikan adalah

mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin

melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif agar generasi muda

dapat berkembang secara optimal sebagai manusia Indonesia

seutuhnya yakni Aspek Moral, Akhlaq, Budi Pekerti, Pengetahuan,

Ketrampilan, Seni, Olahraga, dan Perilaku.

Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada

peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang

diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk

bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil dimasa datang.

Perlu disadari bahwa manusia dilahirkan unik dengan segala

keberagaman dan kecepatannya.

II. BAKAT

Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang

melekat dalam diri seseorang. Bakat dibawa sejak lahir dan terkait

2

Page 3: Materi Bakat Dan Kreativitas

dengan struktur otaknya. Secara genetik struktur otak telah

terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya otak sangat ditentukan

oleh cara berinteraksi dengan lingkungannya.

Kartini, Kartono dan Dali Gulo mengartikan bakat sebagai

kapasitas untuk siap belajar dan menerima satu tinggkat

keterampilan tinggi pada beberapa bidang khusus, seperti musik,

matematika. Kemampuan untuk belajar cepat dan mencapai

prestasi dalam bidang tertentu.

Conny Semiawan mengartikan bakat sebagai kemampuan

bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan

atau dilatih.

Sutratinah Tirtonegoro mengartikan bakat sebagai pembawaan

yang unggul yang dimiliki oleh anak super normal. Pembawaan

yaitu kecakapan khusus yang dimiliki orang pada umumnya baik

sub normal, normal maupun super normal.

Bingham mengartikan bakat sebagai suatu potensi yang relatif

berkesesuaian dengan seseorang yang merupakan aspek esensial

dalam kesediaannya untuk mendapatkan kecakapan. Potensi-

potensi yang dimiliki oleh seseorang tidak sama kuatnya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh

pengetahuan atau ketrampilan umum maupun khusus tetapi perlu

latihan, pengetahuan, dan pengalaman. Potensi yang dimiliki

seseorang tersebut tidak sama kuatnya.

Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-

beda. Perbedaan tersebut tergantung dari beberapa faktor yang

3

Page 4: Materi Bakat Dan Kreativitas

mempengaruhinya. Menurut Guilford faktor – faktor yang

terkandung dalam bakat :

1. Dimensi Perseptual

a. Kepekaan Indra

b. Perhatian

c. Orientasi Ruang

d. Orientasi Waktu

e. Kecepatan Persepsi

2. Dimensi Psikomotor

a. Kekuatan

b. Impuls

c. Kecepatan Gerak

d. Ketelitian / Ketepatan

e. Koordinasi

f. Keluwesan

3. Dimensi Intelektual

a. Ingatan

- Mengetahui Substansi

- Mengenai Relasi

- Mengenai Sistem

b. Pengenalan

- Keseluruhan Informasi

- Gabungan / Kelas

- Hubungan

- Bentuk / Sruktur

- Kesimpulan

4

Page 5: Materi Bakat Dan Kreativitas

c. Evaluatif

- Identitas

- Relasi- Relasi

- Sistem

- Penting tidaknya problem yang

dihadapi

d. Berfikir Konvergen

- Untuk menghasilkan unit

- Untuk pengalihan kelas-kelas

secara spontan

- Untuk menghasilkan sistem

- Untuk menyusun bagian-bagian

menjadi garis besar/kerangka.

e. Berfikir Divergen

- Untuk menghasilkan nama-nama

- Untuk menghasilkan hubungan-

hubungan

- Untuk menghasilkan sistem-sistem

- Untuk menghasilkan transpormasi

- Untuk menghasilkan implikasi-

implikasi yang unik

Variasi bakat timbul karena variasi dalam kombinasi korelasi

dan intensitas faktor-faktor tersebut, sehingga setiap orang

mempunyai bakat dan kemampauan yang berbeda-beda, karenanya

membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan

bertanggungjawab untuk memandu (mengidentifikasi dan

5

Page 6: Materi Bakat Dan Kreativitas

membina) serta memupuk (mengembangkan dan meningkatkan)

bakat tersebut siapapun orangnya tanpa memandang status sosial

yang melatar belakanginya.

Memperhatikan perbedaan-perbedaan antar anak didik serta

mengusahakan pemenuhan kebutuhan pendidikannya adalah tugas

mulia seorang guru.

III. KREATIVITAS

1. APAKAH KREATIVITAS ITU ?

Harus diakui bahwa memang sukar untuk menentukan

satu definisi yang operasional dari kreativitas, karena

kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi

dimensional. Kreativitas sering disebut berfikir kreatif atau

berfikir inovatif. Bila dikaitkan dengan kemampuan seseorang

biasanya disebut dengan daya cipta atau kemampuan seseorang

untuk mencari berbagai alternatif baik dalam bentuk pemikiran,

pendekatan ataupun aktivitas. Sehingga dapat dikatakan seolah-

olah orang itu tidak pernah kehilangan akal dalam mencapai

tujuan yang diinginkan.

Bill Moyers mengartikan kreativitas adalah menemukan

hal-hal yang luar biasa dibalik hal-hal yang biasa.

Conny Semiawan mengartikan kreativitas adalah

kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kemampuan untuk

menciptakan produk baru; tidak perlu seluruhnya produk baru,

gabungan/kombinasi dengan unsur yang telah ada.

6

Page 7: Materi Bakat Dan Kreativitas

Lembaga Administrasi Negara mengartikan kemampuan

bergelut dengan imajinasi dan kemungkinan-kemungkinan yang

melahirkan hubungan-hubungan serta temuan-temuan baru

yang bermakna tinggi dengan berinteraksi pada gagasan-

gagasan orang maupun lingkungan hidup. Aktivitas yang

dinamis yang melibatkan proses mental, baik secara sadar

maupun di bawah sadar. Kemampuan untuk melahirkan

sesuatu yang baru .

Suharman mengartikan kreativitas adalah suatu akivitas

yang melibatkan terutama kemampuan berfikir untuk

menemukan dan menghasilkan gagasan baru atau pendekatan

baru yang berguna bagi pemecahan masalah atau lingkungan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa kreativitas mempunyai komponen-komponen :

a. Aktifitas berfikir

Melibatkan proses berfikir di dalam diri seseorang :

persepsi, atensi, ingatan, imageri, konsep.

b. Menemukan / menciptakan

Proses berfikir / kognitif ditujukan untuk menemukan

sesuatu atau menciptakan hal-hal baru.

c. Baru

Harus mempunyai aspek kebaharuan dalam satu atau

beberapa hal artinya tidak semua hal baru namun

dapat kombinasi dari yang telah ada tetapi

menghasilakn daya guna baru.

d. Berguna / bernilai

Harus memiliki kegunaan tertentu.

7

Page 8: Materi Bakat Dan Kreativitas

- Lebih enak

- Lebih mudah

- Lebih menarik, dan lain-lain

2. MENGAPA HARUS KREATIF ?

Indonesia sebagai warga dunia tidak dapat menolak

kenyataan dunia menjadi global. Abad XXI adalah satu era

dimana gelombang globalisasi semakin mewarnai tata budaya,

tata ekonomi, tata hukum, maupun tata politik dari setiap

negara maupun bangsa. Persaingan yang bersifat regional dan

global semakin kuat, tirai pembatas antar negara semakin tipis.

Di sisi lain ledakan penduduk Indonesia yang demikian

hebat merupakan problema tersendiri dalam kehidupan. Jumlah

penduduk semakin banyak, kebutuhan akan tersedianya

sandang, pangan dan papan meningkat, persaingan dalam dunia

kerja semakin ketat, belum lagi semakin menipisnya sumber

daya alam. Kondisi yang demikian merupakan suatu paradigma

bagi kita bagaimana mampu menyongsong persaingan global,

menyikapi dampak kepadatan penduduk dan mengatasi

kelangkaan sumber daya alam.

Wardiman Djoyonegoro menengarai dalam

mengantisipasi era globalisasi yang sarat dengan persaingan

bahwa agar bangsa Indonesia jaya dan unggul dalam percaturan

internasional, maka dunia pendidikan kita harus menghasilkan

lulusan yang memiliki 4 (empat) kompetensi yaitu : (1)

kompetensi akademik (2) kompetensi profesional (3)

8

Page 9: Materi Bakat Dan Kreativitas

kompetensi nilai dan sikap (4) kompetensi untuk menghadapi

perubahan.

9

Page 10: Materi Bakat Dan Kreativitas

Didunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan.

If you don’t change, you die.

If you don’t learn, you die.

Hidup berarti menghadapi masalah dan memecahkan masalah

berarti tumbuh dan berkembang secara intelektual (JP.

Guilford)

Mengapa kreatifitas perlu dipupuk sejak dini dalam diri anak

didik ?

a. Dengan berkreasi oang dapat mewujudkan

(mengaktualisasikan) dirinya yang merupakan kebutuhan

pokok manusia pada tingkat tertinggi (Maslow)

b. Berikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap

suatu masalah yang merupakan bentuk pemikiran yang

sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam

pendidikan (Guilford). Di sekolah yang terutama dilatih

adalah penerimaan pengetahuan, ingatan dan

penalaran/berfikir logis.

c. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat

bagi diri pribadi karena dapat memberikan kepuasan atas

keberhasilan namun juga bermanfaat bagi masyarakat dan

bangsa atas hasil guna kreatifitasnya.

d. Kreatifitaslah yang memungkinkan manusia

meningkatkan kualitas hidupnya. Kesejahteraan dan

kejayaan masyarakat dan negara bergantung kepada

sumbangan kreatif baik itu berupa ide-ide baru, teknologi

baru maupun penemuan-penemuan baru.

10

Page 11: Materi Bakat Dan Kreativitas

e. Untuk menyelsaikan masalah pelajaran-pelajaran di

sekolah dibutuhkan ilmu pengetahuan, sedangkan unuk

menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan

dibutuhkan kreativitas (TO FIND SOLUTION IN SCHOOL

YOU NEED KNOWLEDGE, TO FIND SOLUTION IN

LIFE YOU NEED CREATIVITY) – Edward Lumsdaine.

f. Masa depan jagat raya ini bukanlah semata-mata

terletak pada pemuda-pemuda saat ini, melainkan pada

kreativitas-kreativitas yang muncul dan berkembang

sekarang ini (THE FUTURE OF THE WORLD REST NOT

ON TODA’YS YOUTH, BUT ON TODAY CREATIVITY)

– Cris Delsignore.

3. APA YANG MENGHENTIKAN KREATIVITAS ?

Lebih mudah membuat orang tidak kreatif daripada

meningkatkan kemampuan kreativitas mereka. Demikian pula

dengan kita, tidak jarang merasa bahwa peluang kreatif dan

masalah yang penuh makna hanya dimiliki orang lain dan

hanya terdapat pada pekerjaan dan bidang lain. Kita merasa

bahwa pada bidang kita sendiri peluang itu seolah-olah sudah

tertutup, sering juga kita merasa bahwa hanya melalui

keberuntunganlah mampu memberi sumbangan berarti dalam

pekerjaan / kehidupan kita. Kadang juga kita mengesampingkan

kreativitas agar tetap selamat, karena ketidakberanian

mengambil resiko. Menjadi kreatif sama halnya dengan

mengambil resiko, yang mana kadang dianggap bodoh,

11

Page 12: Materi Bakat Dan Kreativitas

membuang-buang waktu ataupun kadang mengalami

kegagalan.

Jika memperhatikan keadaan di rumah kita, maka

kadang-kadang terlalu banyak yang kita larang terhadap apa

yang akan/sedang dilakukan anak kita. Jangan nak nanti ....

(dasarnya rasa sayang pada anak atau ....). hal-hal yang

demikian tidak kita sadari dapat menghambat imageri mereka

dan membatasi berkembangnya kreativitas mereka.

Dalam dunia pendidikan kreativitas kurang/tidak disukai

karena melawan hasil yang diinginkan pendidik. Suka atau

tidak sistem pendidikan kita sebagaian besar didesain untuk

membuat ana-anak lulus ujian. Mereka harus memberikan

jawaban sesuai dengan apa dinginkan pengujinya. Mereka

harus mencari satu jawaban yang paling benar (konvergen),

kemampuan berfikir divergen dan kreatif, yaitu menjajaki

berbagai kemungkinan jawaban atas satu masalah jarang

diukur. Dengan demikian pengembangan kemampuan mental

intelektual anak secara utuh diabaikan. Dalam kehidupan

sehari-hari tidak terjadi hal yang demikian, karena setiap

masalah memiliki banyak alternatif jawaban.

Guilford dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden

American Psychological Association mengatakan keluhan yang

paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi

kita ialah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas

yang diberikan dengan menguasai teknik-teknik yang diajarkan,

namun mereka tidak berdaya jika dituntut memecahkan

masalah yang memerlukan cara-cara baru.

12

Page 13: Materi Bakat Dan Kreativitas

Kreativitas adalah upaya pembaharuan tetapi bukan

sesuatu yang instant, butuh waktu, dana, tenaga, motivasi.

Hal lain yang menghambat muncul atau berkembangnya

kreativitas adalah :

a. Bertahan pada tradisi, kebiasaan dan budaya yang telah

mapan dan diterima secara umum.

b. Menekankan pada pemilihan kinerja dari pihak luar.

c. Terlalu menenkankan pada pentingnya prosedur kerja

baku.

d. Terlalu menekankan pada batas waktu yang sangat

ketat.

e. Seringnya melarang adanya contoh atau model perilaku

dan ekspresi kreativitas yang berbeda, pemantauannya

sangat ketat karena dipandang sesuatu yang

mengandung bahaya dan resiko.

f. Dikuranginya ketersediaan sumber daya yang dapat

menunjang berkembangnya kreativitas.

g. Pola komunikasi yang jelek sehingga menghambat

mengalirnya ide-ide terobosan.

h. Sangat menekankan pada pemberian hukuman terhadap

setiap kegagalan atau kekurang berhasilan.

i. Menghilangkan atau diabaikannya pemberian

penghargaan bagi suatu keberhasilan.

j. Menekankan pada nilai-nilai yang menghalangi

keberanian mengambil resiko, bertanya dan mencari

terus berbagai kemungkinan.

13

Page 14: Materi Bakat Dan Kreativitas

Di samping itu tidak disadari kita masuk dalam jebakan

yang membuat tidak kreatif (ANTI CREATIVE TRAP) :

a. Saya terlalu tua.

b. Saya terlalu sibuk.

c. Bagaimana nanti orang lain berfikir

d. Mana ada orang yang percaya kepada saya

e. Saya mungkin akan gagal

f. Saya bekerja untuk suatu organisasi, jadi saya tidak

boleh kreatif

g. Saya seorang wanita, pria biasanya lebih kreatif

h. Saya tidak ber IQ yang tinggi

4. MENGEMBANGKAN KREATIFITAS.

Dalam pengembangan kreativitas anak, kita bertitik tolak dari

asumsi bahwa setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif

dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif,

masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda.

Pendekatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan

kreativitas ialah 4 (empat) P.

a. Pribadi

Kreatifitas adalah ungkapan dan keunikan individu dalam

interaksi dengan lingkungannya. Dari ungkapan pribadi

yang unik inilah diharapkan timbulnya ide-ide baru dan

produk-produk yang inovatif. Selanjutnya mari kita kenali

pola-pola berpikir manusia :

14

Page 15: Materi Bakat Dan Kreativitas

1) Pola berfikir analitis.

- Logis, mengarah pada jumlah jawaban sedikit yang

bisa diimplementasikan.

- Berorientasi pada tuntutan realitas lingkungan,

prosesnya berurutan menuju suatu penyelesaian atau

jawaban yang paling baik.

- Konvergen, menyempit menuju suatu jawaban yang

dapat dianalisis lebih lanjut dan diterapkan.

- Vertikal, pemecahan masalah dalam berfikir

memerlukan usaha pembuktian yang mendalam dan

sempit untuk melihat keseluruhan aspek serta

menyesuaikan terhadap pola-pola yang sudah ada.

Menggali lubang pada tempat yang sama sehingga

menjadi lebih dalam. Bersifat menunggu, menuntut

orang mencari jalan keluar, setelah dijumpai ada

hambatan atau kesulitan baru bereaksi.

2) Pola berfikir kreatif

- Memerlukan imajinasi (fantasi, impian, angan-angan)

berorientasi perorangan.

- Bersifat paralel yang membawa kepada penemuan

sejumlah kemungkinan jawaban atau gagasan yang

banyak.

- Devergen, diawali dari uraian persoalan lalu

menyebar agar dapat menghasilkan berbagai macam

pendekatan dan gagasan dari pemecahan persoalan.

- Lateral, diperlukan berbagai cara memandang suatu

persoalan untuk menghasilkan beberapa alternatif

15

Page 16: Materi Bakat Dan Kreativitas

termasuk gagasan yang paling liar yang seolah-olah

tidak berkaitan dengan permasalahannya. Menggali

lubang di tempat yang lain (pembongkaran pola yang

sudah mapan kemudian dibangun pola baru yang

berbeda dengan sebelumnya). Aktif menciptakan

peluang dan tidak terikat pada lingkungan.

Oleh karena itu pendidik hendaknya dapat menghargai

keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya dan jangan

mengharapkan semua melakukan dan menghasilkan hal-hal

yang sama atau mempunyai minat sama.

b. Pendorong

Untuk perwujudan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan

dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal), yang

berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian,

insentif dan lain-lain, dan dorongan kuat dalam diri siswa itu

sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.

Dorongan eksternal dan internal sama-sama diperlukan,

untuk itu pendidik harus berupaya memupuk dan

meningkatkan kedua dorongan tersebut secara berimbang.

c. Proses

Untuk mengembangkan kreativitas anak, ia perlu diberi

kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik

hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya

dalam berbagai kegiatan kreatif tanpa perlu atau terlalu

cepat menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang

16

Page 17: Materi Bakat Dan Kreativitas

bermakna. Produk yang kreatif akan muncul dalam iklim

yang menunjang, menerima dan menghargai anak.

d. Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan

produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan

lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong

seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses

(kesibukan, kegiatan) kreatif. Dengan menemukenali bakat

dan ciri-ciri pribadi kreatif peserta didik, dorongan,

penyediaan waktu sarana dan prasarana, maka produk

kreatifitas anak dapat timbul. Tidak boleh dilupakan

pendidik harus menghargai produk kreativitas anak dan

mengkomunikasikan kepada pihak lain.

Falsafah mengajar yang mendorong kreativitas siswa :

Belajar sangat penting dan sangat menyenangkan.

Siswa patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik

Siswa hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Mereka perlu

didorong untuk membawa pengalaman, gagasan, minat dan bahan

mereka ke kelas. Mereka dimungkinkan untuk membicarakan

bersama dengan guru mengenai tujuan bekerja/belajar setiap hari,

dan perlu diberi otonomi dalam menentukan bagaimana

mencapainya

Siswa perlu merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas.

Hendaknya tidak ada tekanan dan ketegangan.

17

Page 18: Materi Bakat Dan Kreativitas

Siswa harus mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan di dalam

kelas. Mereka perlu dilibatkan dalam merancang kegiatan belajar

dan boleh membawa bahan-bahan dari rumah.

Guru merupakan narasumber, bukan polisi, atau dewa. Siswa

menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dengan guru.

Robot kecil tidak akan belajar, dan juga tidak kreatif.

Guru memang kompeten, tetapi tidak perlu sempurna.

Siswa perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara

terbuka baik dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ruang

kelas adalah milik mereka juga dan mereka bertanggung jawab

untuk mengaturnya.

Kerja sama selalu lebih baik daripada kompetisi.

Pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dari

dunia nyata.

IV. PENUTUP

Setiap manusia telah dibekali bakat atau keunggulan yang satu

sama lain tidak sama. Memperhatikan keunggulan yang dimiliki

setiap individu anak didik adalah tugas mulia seorang pendidik.

Keunggulan yang dimiliki anak didik bisa berkembang bila diberi

pengetahuan, pengalaman, dilatih dan adanya dorongan/motivasi.

Dorongan/motivasi tersebut bersifat eksternal dan internal. Untuk

itu maka lembaga pendidikan harus mampu menjadi lingkungan

yang memungkinkan bakat dan kreativitas tumbuh dan

berkembang subur. Pendidik harus mampu membangkitkan

18

Page 19: Materi Bakat Dan Kreativitas

dorongan/motivasi internal yang dimiliki anak didik. Kreativitas

bukan sesuatu yang instant tetapi dibutuhkan proses yang cukup,

keberanian mencoba dan keberanian gagal. Kreativitas terdapat

dalam diri setiap individu bukan dalam masyarakat. Setiap hal baru

akan muncul atau menemui penolakan. Kita harus mengucurkan

keringat untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi itu

lebih baik daripada membiarkan diri berkarat dalam kebiasaan.

19

Page 20: Materi Bakat Dan Kreativitas

BACAAN

- Brian Clegg & Paul Birch, Instant Creativity, Erlangga, Jakarta, 2001.

- Frank. G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Kanisius, Yogyakarta, 1994.

- Kartini Kartono & Dali Gulo, Kamus Psikologi, Pioner Jaya, Bandung, 1987.

- Kasijan. Z, Psikologi Pendidikan Buku I, Bina Ilmu, Surabaya, 1984.

- Nasution. S, Prof. DR. MA, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jemmars, Bandung, 1982.

- Olson. W. Robert, Alfonsus Samosir, Seni Berpikir Kreatif, Sebuah Pedoman Praktis, Erlangga, 1996.

- Roestiyah. Nk, Didaktik Metodik, Bina Aksara, Jakarta, 1986.- Suharman, Motivasi dan Kreativitas, Anima Vol.14 No. 53, 1998.- Sunarto, Prof. DR. MSc, Ilmu Pendidikan (Teori dan Aplikasinya),

Juni 2000 (Makalah).- Sutratinah Tirtonegoro. Dra, Anak Super Normal dan Program

Pendidikannya, Bina Aksara, Jakarta, 1984.- Sri Kuntiarsih. dkk, Studi Tentang Hubungan Motivasi Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas I SLTPN 20 Surabaya, Depdikbud, Jakarta, 2000 (Makalah).

- Sri Murgianti. Th, Dra, Msi, Hubungan Antara Persepsi Anak Terhadap Keefektifan Komunikasi Melalui Telepon Dengan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Di SLTPN 6 Surabaya Tahun 2000, Surabaya, 2000 (Makalah).

- Utami Munandar, Prof. Dr, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.

20

Page 21: Materi Bakat Dan Kreativitas

- ---, Kreativitas & Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999.

21