Download - Master Rpjmdes

Transcript
Page 1: Master Rpjmdes

Kata Pengantar

Alhamdulillahi Rabbil Aalamin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Rencana Rembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa ) Labissa

Tahun 2010 – 2016

Melalui proses yang cukup memerlukan konsentrasi, energi dan pikiran, kami

Pemerintahan Desa Labissa bersama lembaga yang ada didesa dan masyarakat telah

melaksanakan tahapan proses yang menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam

kegiatan pembangunan di desa yaitu menyusun dan menetapkan RPJM Desa yang

selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes).

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk masyarakat Desa Labissa

secara umum yang telah mengikuti proses dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi,

penggalian gagasan di tingkat dusun, dan seterusnya sampai terlaksananya

Musrenbangdes Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, dengan hasil tahapan proses yang telah

dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah dokumen penting dengan

harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan bagi pemangku kebijakan khususnya

yang ada di desa (Pemerintah Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi

SKPD yang ada di lingkup Kabupaten Bone dalam rangka perencanaan dan

penyelenggaraan kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan di

Desa Labissa Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dengan terjadinya perubahan regulasi

pengaturan penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini, telah merubah tatanan

sistem birokrasi pemerintahan desa, dengan memberikan kewenangan yang lebih besar

kepada desa untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui arah kebijakan yang

menjadi wewenang dan fungsi pemerintah desa sehingga segala perencanaan

pembangunan harus bersifat aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan

kita harus mengakomodir segala kepentingan dan aspirasi masyarakat arus bawah

dengan pola perencanaan button up atau dari bawah ke atas.

Dengan segala keterbatasan kami, sangat kami sadari bahwa tidak semua

kepentingan dan aspirasi masyarakat dapat terakomodir dalam dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa) ini. Untuk itu pula dalam kesempatan ini

kami mohon maaf yang sebesar-besarnya serta senantiasa memohon bantuan dan

masukan yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan RPJM Desa ini.

Semoga dokumen yang sederhana ini dapat menjadi perhatian semua pihak yang

berkompeten dan dapat membantu kami dalam merealisasikan program-program yang

telah direncanakan sehingaa dapat bermanfaat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat Desa Labissa.

Labissa, 2015

Kepala Desa,

1

Page 2: Master Rpjmdes

Drs. T. AMBANG SANTOSO

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN

PERATURAN DESA LABISSA

KATA PENGANTAR ................

DAFTAR ISI ..............................

BAB I PENDAHULUAN …………1

A. Latar Belakang ..............................

B. Landasan Hukum

C. Maksud dan Tujuan ....................................

D. Sistematika Penyusunan RPJM Desa

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA/PROFIL DESA

A. Kondisi Umum Desa

1. Sejarah Desa

2. Kondisi Geografis

3. Kondisi Demografis

4. Kondisi Ekonomi

5. Kondisi Sosial

B. Kondisi Pemerintahan Desa

1. Pembagian Wilayah Desa

2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

3. Kelembagaan Desa

BAB III VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

A. Visi dan Misi

1. Visi

2. Misi

B. Strategi Pembangunan Desa

1. Potensi dan Masalah

2

Page 3: Master Rpjmdes

2. Strategi Pencapaian

3. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

a. Bidang Pemerintahan

b. Bidang Pembangunan

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB IV ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

A. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa

B. Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa

BAB V RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

A. Bidang Pemerintahan

B. Bidang Pembangunan

C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN

1. Peta Sosial Desa

2. Tabel Data Potensi, Masalah dan Tindakan Pemecahan Masalah

3. Tabel Rencana Pembangunan Desa

3

Page 4: Master Rpjmdes

BAB I

4

Page 5: Master Rpjmdes

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eksistensi kehadiran pemerintah adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan

masyarakat sebagai pemenuhan fungsi negara sebagai welfare state. Untuk

mengakselerasi pencapaian tujuan tersebut diperlukan sebuah upaya komprehensif dan

terfokus dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. Pemerintah daerah dalam

perannya sebagai pengambil kebijakan dan menjalankan fungsi pemerintahan, pelayanan

dan pemberdayaan, memiliki keniscayaan dalam menginisiasi terwujudnya kesejahteraan

masyarakat secara komprehensif dan terfokus.

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan yang meliputi segenap aspek

kehidupan masyarakat, diperlukan pendekatan perencanaan pembangunan yang

sistematis, terstruktur, tepat dan akurat sebagai pedoman, arah dan tujuan yang efektif

dan efisien. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan sistem perencanaan nasional

sebagai pedoman dan rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

serta penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sistem dan proses

tersebut secara berjenjang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi dan

kabupaten/kota dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pemerintah Desa sebagai bagian dari pemerintahan Negara Republik Indonesia,

juga tidak terlepas dari sistem, mekanisme dan proses perencanaan yang ada. Olehnya

itu, dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan desa untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat desa, maka pemerintah desa juga harus menyusun dokumen perencanaan

berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa), Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

Salah satu keberdayaan yang diharapkan adalah mandirinya suatu desa untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sendiri pembangunannya sesuai potensi

dan akar masalah yang ada di dalam desa tersebut.

Sehubungan dengan itu, dengan melihat realita yang terjadi dalam masyarakat,

maka kami mencoba menyatukan potensi desa dalam satu visi dan misi Rencana

Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJM Desa) sebagai refleksi dari

pengembangan tugas mulia Pemerintah Desa Labissa, yang bermaksud memberikan

kontribusi bagi pengembangan masyarakat desa dengan flat form simbolis pembangunan

otonomi desa, yang diharapkan akan terciptanya kesadaran kolektif masyarakat demi

terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Labissa Tahun

2010 - 2106 adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 6 (enam) tahun yang

5

Page 6: Master Rpjmdes

memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan

dan program bidang pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan

pemberdayaan masyarakat serta program prioritas kegiatan dan pendanaan indikatif.

Dengan dilaksanakannya penyususunan RPJMDes di Desa Labissa ini, diharapkan

mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dalam rangka akselerasi

pembangunan desa.

B. Landasan HukumLandasan hukum yang digunakan dalam penyusunan RPJM Desa ini adalah

sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional.

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

5. Peratutran Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

7. Peratutran Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis

Peraturan di Desa.

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa.

10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa.

11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bone Tahun 2013-2018.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 15 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bone Tahun Anggaran 2015.

C. Maksud dan Tujuan

RPJM Desa Labissa disusun dengan maksud menyediakan sebuah pedoman

perencanaan pembangunan komprehensif 6 (enam) tahunan yang akan digunakan

sebagai pedoman, arah dan tujuan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan,

6

Page 7: Master Rpjmdes

pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagai acuan penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Labissa untuk mendorong percepatan

terwujudnya masyarakat Desa Labissa yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Tujuan RPJM Desa ini adalah :

1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang partisipatif, akuntabel, transparansi, demokratis sesuai situasi dan

kondisi setempat.

2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program dan

kegiatan pembangunan di desa.

3. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa,

4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dan swadaya gotong

royong masyarakat dalam pembangunan di desa.

5. Meningkatkan kualitas penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan desa.

6. Menumbuhkankan dan meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) masyarakat

terhadap hasil-hasil pembangunan yang ada.

D. Sistematika Penyusunan RPJM DesaRencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) ini disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum Kondisi Desa/Profil Desa Labissa

BAB III Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Desa Labissa

BAB IV Arah Kebijakan Keuangan Desa Labissa

BAB V Rumusan Program Pembangunan Desa Labissa

BAB VI Penutup

Lampiran

7

Page 8: Master Rpjmdes

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA LABISSA

A. Kondisi Desa Labissa

1. Sejarah Desa Labissa

Desa Labissa pada awalnya merupakan sebuah dusun yang menjadi bagian

wilayah Desa Opo. Pada tahun 1990 Desa Opo dimekarkan menjadi Desa Opo sebagai

induk dan Desa Labissa sebagai desa hasil pemekaran, sehingga terbentuklah Desa

Labissa.

Menurut keterangan tokoh masyarakat, kata Labissa berasal dari kata “nabissa-

bissai”. yang diartikan mencuci atau membersihkan. Menurut sejarah, pada zaman

sebelum kemerdekaan terjadi pertempuran antara pasukan Ratu Pinceng Pute dengan

pasukan Arung Timurung. Dalam pertempuran tersebut pasukan Ratu Pinceng Pute

memukul mundur pasukan Arung Timurung.

Setelah kembali dari peperangan, pasukan Ratu Pinceng Pute singgah di sebuah

sumur untuk mencuci (NABISSA BISSAI) peralatan perangnya seperti tombak, keris dan

badik di sebuah sumur di pinggir kampong. Salah seorang prajurit mengatakan kampong

ini diberi nama LABISSA. Maka sejak itu, kampong tersebut dinamakan LABISSA dan

sampai sekarang menjadi desa yang dinamakan DESA LABISSA.

Sejak dimekarkan pada tahun 1990 sampai sekarang, di Desa Labissa telah 5

(lima) kali terjadi perubahan/pergantian kepemimpinan (Kepala Desa). Adapun nama-

nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Labissa adalah sebagai

berikut :

1. Ukkas, tahun 1990 – 1995 (sebagai kepala desa persiapan).

2. Sukri Kaal, tahun 1995 – 1999 (sebagai pelaksana tugas kepala desa).

3. Drs. Tambang Santoso, tahun 2000 – 2008.

4. Hj. Fatahanika, tahun 2008 – 2009 dan beliau mengundurkan diri.

5. Drs. T. Ambang Santoso, tahun 2010 – 2016.

2. Kondisi Geografis

Desa Labissa merupakan salah satu desa dari 14 (empat belas) desa dan

kelurahan yang ada di Kecamatan Ajangale. Desa Labissa berada pada sebelah Selatan

8

Page 9: Master Rpjmdes

wilayah Kecamatan Ajangale. Jarak Desa Labissa dari ibukota Kecamatan Ajangale

sekitar 5 (lima) kilometer dan sekitar 48 (empat puluh delapan) kilometer dari ibukota

Kabupaten Bone. Wilayah Desa Labissa dapat dicapai dengan kendaraan roda dau dan

roda empat.

Luas wilayah Desa Labissa sekitar 5 km2. Wilayah Desa Labissa pada umumnya

adalah daerah dataran rendah. Secara administratif Desa Labissa terdiri atas 2 (dua)

dusun, yaitu Dusun I Kampung Baru dan, Dusun II Labissa. Adapun batas-batas wilayah

Desa Labissa sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dangan Desa Pinceng Pute

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Timurung

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pinceng Pute/Timurung

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Opo.

Dengan kondisi geografis yang demikian itu, Desa Labissa memiliki posisi strategis

sebagai desa yang terletak di pertengahan beberapa desa sehingga memungkinkan

untuk melakukan kerjasama dengan desa-desa tersebut dalam beberapa bidang, seperti

pertanian, perkebunan, peternakan, pendidikan dan lain-lain.

Seperti wilayah lainnya di Kabupaten Bone, Desa Labissa memiliki iklim tropis

dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hal ini menjadi faktor utama

yang menjadikan Desa Labissa sebagai daerah yang sangat potensial pada bidang

pertanian. Hal ini didukung oleh curah hujan rata-rata pertahun 1.500 mm dan keadaan

suhu rata-rata 29’ C.

3. Kondisi Demografis

Penduduk merupakan sumber daya yang sangat penting bagi suatu wilayah

karena penduduk merupakan salah satu syarat terbentuknya suatu Negara. Semakin

besar jumlah penduduk suatu wilayah maka semakin besar pula peluang

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan wilayah tersebut. Penduduk Desa Labissa tergolong dalam keadaan sedang, yaitu berjumlah lebih

kurang 946 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 453 orang dan perempuan

sebanyak 493 orang. Adapun jumlah Kepala Keluarga sebanyak 245 KK. Untuk lebih

jelasnya penduduk Desa Labissa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin

DusunJenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempuan

Kampung Baru 298 306 604

Labissa 155 187 342

Jumlah 453 493 946

Untuk lebih rinci mengenai pembagian penduduk Desa Labissa menurut umur

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

9

Page 10: Master Rpjmdes

Tabel 2Jumlah Penduduk berdasarkan Umur

NO UMURDusun Kampung Baru Dusun Labissa

JUMLAHL

P L P

1. 0 – 4 18 22 13 15 68

2. 5 – 9 28 27 13 17 85

3. 10 – 14 40 27 15 14 96

4. 15 – 19 35 27 23 15 100

5. 20 – 24 25 20 11 15 71

6. 25 – 29 27 25 15 7 74

7. 30 – 34 15 18 9 10 52

8. 35 – 39 20 12 3 8 43

9. 40 – 44 10 27 7 10 54

10. 45 – 49 17 26 5 9 57

11. 50 – 54 24 13 12 14 63

12. 55 – 59 7 11 7 9 34

13. 60 – 64 11 22 5 9 47

14 65 keatas 21 29 17 35 102

TOTAL 298 306 155 187 946

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif

sebanyak 595 orang atau 62,90% dan penduduk usia non produktif sebanyak 351 orang

atau 37,10% dari jumlah penduduk Desa Labissa. Ini berarti jumlah penduduk yang

diharapkan mencari nafkah lebih besar daripada penduduk penikmat atau penduduk yang

harus ditanggung sehingga dapat dijadikan tolak ukur bahwa penduduk desa Labissa

berada pada usia produktif.

Keadaan penduduk Desa Labissa berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki atau

tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3

Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dusun Kampung Baru Dusun Labissa

10

Page 11: Master Rpjmdes

NO Tingkat Pendidikan JUMLAHL

P L P

1. SD / sederajat 54 54 44 44 196

2. SMP / sederajat 20 23 22 18 83

3. SMA / sederajat 28 25 12 11 76

4. Diploma - - - - -

5. Sarjana (S1 – S2) 1 1 4 1 7

TOTAL 103 103 82 74 362

Sementara itu penduduk yang masih dalam status menempuh pendidikan mulai

dari tingkat SD sampai pada tingkat perguruan tinggi sebanyak 191 orang, sedangkan

yang belum sekolah sebanyak 85 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

38,27% penduduk Desa Labissa telah menamatkan pendidikan mulai jengjang SD –

Sarjana, Penduduk yang tidak pernah mengenyam pendidikan sebanyak 393 orang atau

41,54%.

Selanjutnya keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian/pekerjaan dapat

dilihat pada tabel 4 di bawah ini

Tabel 4Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian

NO Jenis Pekerjaan Dusun Kampung Baru

Dusun Labissa JUMLAH

1. Petani 283 240 523

2. Pedagang/Wiraswasta 24 22 46

3. PNS/TNI/POLRI - 2 2

4. Karyawan Perush swasta - 14 14

5. Nelayan - - -

6. Tenaga Kontrak/Sukarela 1 1 2

7. Buruh/Tenaga Lepas 10 15 25

8. Pensiunan - 1 1

9. Tidak Bekerja 333

TOTAL 318 295 946

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk

Desa Labissa bekerja sebagai petani, yaitu sebesar 523 orang atau 55,29% dan

pekerjaan lainnya sebanyak 90 orang atau 9,51%. Sementara penduduk yang tidak

bekerja tergolong besar yaitu sebanyak 333 orang atau 35,20%. Di antara penduduk yang

tidak bekerja tersebut, 249 atau 26,32% orang masih berstatus belum bekerja dan

sedang menempuh pendidikan.

4. Kondisi Ekonomi

11

Page 12: Master Rpjmdes

Penduduk Desa Labissa sebagian besar bekerja sebagai petani dan petani

penggarap, sebagian dari mereka merangkap sebagai buruh tani, petani kebun, tukang

batu/kayu, buruh bangunan, usaha kios (sebagaimana tercantum pada tabel 4.).

Potensi ekonomi desa yang paling menonjol adalah sawah (petani padi) seluas

396,5 ha. Dari jumlah lahan pertanian tersebut, terdiri atas sawah irigasi seluas ……… ha

dan sawah tadah hujan seluas ……. Ha. Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam

satu jenis pekerjaan menunjukkan tidak efisiennya pembagian kerja sehingga

mengakibatkan rendahnya rata-rata penghasilan dari mereka. Di samping tanaman

pertanian padi tersebut, juga diselingi dengan tanaman jagung, kacang tanah dan lain-

lain.

Jenis tanaman perkebunan yang menonjol di Desa Labissa terdiri dari tanaman

coklat, kelapa, mangga, pisang, dan pepeaya yang melalui proses adaptasi sehingga

dapat berproduksi dengan baik pada daerah dataran rendah

Sementara potensi peternakan yang menonjol di Desa Labissa yaitu ayam, sapi,

kambing dan itik. Pekerjaan beternak di Desa Labissa bukan merupakan suatu mata

pancaharian yang berdiri sendiri, tetapi merupakan pekerjaan yang juga dilakukan secara

bersamaan oleh masyarakat yang bekerja sebagai petani, pekebun maupun pekerjaan

lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di desa Labissa.

Dengan melihat gambaran potensi sumber daya alam yang ada di Desa Labissa,

diyakini dapat menjadi sumber mata pencaharian yang dapat memberikan pendapatan

kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini menjadi salah

satu tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Labissa.

Untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Cabbeng, dapat dilihat

melalui beberapa ukuran, antara lain tingkat kemiskinan, di mana penduduk miskin

sebanyak 471 orang dan terdiri dari 147 KK. Jumlah KK miskin di Desa Labissa yang

menerima Kartu Pengaman Sosial (KPS) sebanyak 147 KK. Jumlah masyarakat miskin

penerima raskin sebanyak 147 KK. Dengan tingkat kemiskinan masyarakat di Desa

Labissa tersebut, berimplikasi terhadap tingkat kehidupan masyarakat yang dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 6

Status kepemilikan Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunKepemilikan Rumah

TotalRumah Sendiri Sewa Numpang

Kampung Baru 130 -13

143

Labissa 88 -14

102

Total 218 -27

245

Tabel 7

Kondisi Atap Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

12

Page 13: Master Rpjmdes

DusunAtap Rumah

TotalBeton Seng Genteng Rumbia / Daun Kelapa

Kampung Baru - 1021 40

143

Labissa - 88- 14

102

Total - 1901 54

245

Tabel 8

Kondisi Lantai Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunLantai Rumah

TotalKeramik Semen Tanah Papan/Kayu

Kampung Baru 2 8- 133

143

Labissa 1 71 93

102

Total 3 151 226

245

Tabel 9

Kondisi Dinding Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunDinding Rumah

TotalTembok / Beton

Kayu/Papan Bambu Rumbia / Daun Kelapa

Lagenrang 3 7958 3

143

Aluppang 4 6428 6

102

Total 7 14386 9

245

Tabel 10

Kepemilikan Kendaraan berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga

Dusun

Kepemilikan Kendaraan

TotalMobil Motor Sepeda Lainnya Tidak Ada

Kampung Baru 3 76 7 47 10 143

Labissa 2 35 1 16 48 102

Total 5 111 8 63 58 245

13

Page 14: Master Rpjmdes

Tabel 11

Sumber Air Minum berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga

DusunSumber Air Minum

TotalAir kemasan

Air PDAM

Air Sumur

Air Sungai

MataAir

Air Hujan

Kampung Baru - - 143 - --

143

Labissa 2 - 99 1 --

102

Total 2 - 242 1 --

245

Tabel 12

Bahan Bakar yang Dipakai Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunSumber Bahan Bakar

TotalMinyak Tanah

Gas Kayu Bakar/Arang Lainnya

Kampung Baru 2 16 125-

143

Labissa - 8 94-

102

Total 2 24 219-

245

Tabel 13

Jenis Jamban berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunJenis Jamban

TotalLeher angsa Plengsengan/Cemplung

Tidak Punya

Kampung Baru 127 214

143

Labissa 90 -12

102

Total 217 226

245

Tabel 14

Sumber Penerangan berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunSumber Penerangan

TotalListrik Petromaks Lain-lain

Kampung Baru 125 513

143

Labissa 90 210

102

Total 215 723

245

14

Page 15: Master Rpjmdes

Berdasarkan data pada tabel yang menunjukkan keadaan ekonomi masyarakat

Desa Labissa tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa masih banyak permasalahan

ekonomi masyarakat yang perlu menjadi perhatian dan mendapatkan sentuhan

pembangunan oleh pemerintah Desa Labissa, antara lain rumah penduduk yang beratap

rumbia, berdinding bamboo, berlantai tanah dan yang tidak punya jamban. .

5. Kondisi Sosial

Untuk mengetahui gambaran kondisi sosial masyarakat Desa Labissa, dapat dilihat

melalui beberapa aspek, yaitu aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek keamanan dan

ketertiban, aspek keagamaan, aspek kesenian dan olah raga serta kehidupan gortong

royong masyarakat yang merupakan salah satu ciri masyarakat desa yang tetap tumbuh

dan berkembang.

Kondisi Desa Labissa dari aspek pendidikan dapat digambarkan berdasarkan

sarana dan prasarana pendidikan serta sumber daya manusia pendidikan yang ada.

Untuk menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15

Sarana Pendidikan di Desa Labissa

DusunTaman

Paditungka TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

TamanBacaan

Kampung Baru- - 1 - -

-

Aluppang- 1 1 - -

-

Total- 1 2 - -

-

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan yang ada di

Desa Labissa hanya terbatas pada tingkat TK dan SD saja. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan keberadaan sarana pendidikan tersebut dapat memenuhi salah satu kebutuhan

dasar masyarakat pada bidang pendidikan. Namun masih terdapat kekurangan-

kekurangan yang meliputi kondisi beberapa gedung sekolah yang masih perlu perbaikan,

kondisi sarana belajar yang masih kurang dan tenaga pengajar yang masih terbatas.

Dari aspek kesehatan, kondisi Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan

sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan hal lainnya yang menggambarkan pelayanan

kesehatan masyarakat di Desa Labissa.

Tabel 16

Sarana Kesehatan di Desa Labissa

DusunPuskesmas

Pustu Polindes Posyandu

15

Page 16: Master Rpjmdes

Kampung Baru- - -

1

Labissa- - 1 -

Total- - 1 -1

Tabel 17

Pengelola Sarana dan Prasarana di Desa Labissa

DusunKader

Posyandu Kader Taman Paditungka

Bidan Desa Dukun Bayi

Kampung Baru5 - -

1

Labissa5 - - 1

Total10 - 2

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana kesehatan

yang ada di Desa Cabbeng masih sangat kurang, termasuk tenaga kesehatan yang ada.

Hal ini akan berdampak pada efektivitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Idealnya setiap dusun minimal memiliki sebuah posyandu.

Kondisi aspek keamanan dan ketertiban Desa Labissa dapat digambarkan

berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana poskamling, partisipasi masyarakat

dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta situasi dan kondisi keamanan

dan ketertiban masyarakat. Desa Labissa memiliki poskamling sebanyak 6 buah yang

tersebar pada Dusun Kampung Baru sebanyak 5 buah dan di Dusun Labissa sebanyak 1

buah. Dengan adanya poskamling tersebut dapat menjadi pusat kegiatan kantibmas di

desa sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam

pemeliharaan kantibmas desa. Hal ini berimplikasi terhadap rendahnya tingkat kejahatan.

Kondisi keagamaan di Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan sarana

peribadatan yang ada, pelaksanaan aktivitas keagamaan dan toleransi kehidupan

beragama. Sarana peribadatan yang ada di Desa Labissa yaitu masjid sebanyak 2 buah.

Penduduk Desa Labissa seluruhnya beragama Islam. Pelaksanaan kegiatan perayaan

keagamaan seperti Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha dan peringatan hari-hari besar

agama Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj serta ibadah bulan

Ramdahan seluruhnya berjalan dengan baik. Hal ini adalah sebagai bentuk kerjasama

yang baik antara masyarakat dengan lembaga-lembaga keagamaan yang ada di Desa

Labissa, seperti Remaja Masjid, BKMT dan pantia hari-hari besar Islam.

Kondisi sosial Desa Labissa lainnya yang dapat digambarkan adalah keadaan

pembinaan kepemudaan dan generasi muda melalui kegiatan olah raga dan seni budaya.

Desa Labissa tidak memiliki sarana olah raga sehingga masyarakat tidak dapat

menjalankan aktivitas olah raga kepemudaan secara terpusat. Demikian pula dengan

16

Page 17: Master Rpjmdes

aktivitas seni dan budaya. Masyarakat tidak dapat menyalurkan bakat dan kemampuan

seni budaya mereka karena tidak ada sarana atau wadah untuk kegiatan tersebut.

Sementara hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah penanganan

sampah-sampah rumah tangga dan sampah lainnya. Penanganan sampah oleh

masyarakat di Desa Labissa pada umumnya dibakar.. Hal ini perlu perhatian agar dapat

dilakukan penanganan yang dapat memberi manfaat dari hasil pengolahan sampah-

sampah tersebut.

C. Kondisi Pemerintahan Desa Labissa1. Pembagian Wilayah Desa Labissa

Secara administratif wilayah Desa Labissa terdiri atas 2 (dua) dusun, yaitu Dusun

Kampung Baru dan Dusun Labissa. Secara umum penggunaan wilayah Desa Labissa

sebagian besar untuk lahan pertanian berupa persawahan dan perkebunan, lokasi

perumahan masyarakat, sarana dan prasarana pemerintahan, pendidikan, keagamaan,

olah raga dan perkuburan. Berikut gambaran penggunaan lahan di Desa Labissa.

Tabel 18

Penggunaan Lahan di Desa Labissa

NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE KET1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sawah

Kebun/Lahan kering

Perkantoran/Sekolah/Masjid

Perkebunan

Perumahan

Lahan Terlantar

396,5

1,75

0,75

5

50

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagaian besar lahan di Desa

Labissa diperuntukkan bagi lahan pertanian. Sementara sekitar 50 ha masih berupa lahan

tidur yang tidak dikelola.

2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa LabissaGambaran kondisi pemerintahan Desa Labissa dapat dilihat pada aspek sarana

dan prasarana pemerintahan, aparat pemerintahan dan struktur organisasi pemerintahan.

Dari aspek sarana dan prasarana pemerintahan yang dimiliki, yaitu Kantor Kepala Desa,

balai pertemuan/gedung PKK, kendaraan dinas roda dua, computer/laptop, meja/kursi

kerja, kursi rapat, pengeras suara, lemari arsip, ATK dan lain-lain.

Sementara aparat desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur, Kepala

Dusun dan dibantu oleh Ketua RT/RW. Apabila ingin berdasarkan pada Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur

mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa, termasuk perangkat desa maka akan

ada tambahan perangkat desa yaitu kepala seksi

Adapun struktur organisasi pemerintahan Desa Labissa (masih berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa) adalah sebagai berikut :

17

Page 18: Master Rpjmdes

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA LABISSA

Kepala Desa bersama dengan aparat desa sangat memegang peranan penting

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Berikut ini digambarkan keadaan Kepala

Desa dan perangkat Desa Labissa.

Tabel 19

Keadaan Kepala Desa dan Perangkat Desa Labissa

NO NAMA JABATAN UMUR

(TAHUN)

TINGKAT

PENDIDIKAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Drs. T. AMBANG SANTOSO

SUPRATMAN, S.Ag

YUSRI

IBRAHIM

ROSMIATI

ABDULLAH

SUMARDI

Kepala Desa

Sekretaris Desa

Kaur Pemerintahan

Kaur Umum

Kaur Pembangunan

Kadus Kampung Baru

Kadus Labissa

48

45

31

70

38

50

43

Sarjana

Sarjana

SMA

SMP

SMA

SD

SD

Apabila akan menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur tentang penyelenggaraan

pemerintahan desa, maka harus dilakukan perubahan atau penggantian terhadap

perangkat desa yang tidak lagi memenuhi persyaratan umur maksimal 60 tahun dan

tingkat pendidikan minimal SMA/sederajat.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan,

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat, maka

pemerintah Desa Labissa dibantu oleh Ketua RT sebagai berikut :

Tabel 20

18

Kepala Desa

Drs. T. AMBANG SANTOSO

SEKDES

SUPRATMAN, S.Ag

BPD

Kaur UmumIBRAHIM

Kaur PemerintahanYUSRI

Kaur PembangunanROSMIATI

Kadus Kampung BaruABDULLAH

Kadus LabissaSUMARDI

Page 19: Master Rpjmdes

Keadaan Ketua RT Desa Labissa

NO NAMA JABATAN UMUR

(TAHUN)

TINGKAT

PENDIDIKAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

NURDIN

SETTA

JABIR

NURTANG

SAMIR

MUH. TAHIR

PALLE

Ketua RT 1 Dusun Labissa

Ketua RT 2 Dusun Labissa

Ketua RT 3 Dusun Labissa

Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru

Ketua RT 2 Dusun Kampung Baru

Ketua RT 3 Dusun Kampung Baru

Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru

50

49

37

52

47

53

49

SD

SD

SD

SD

SD

SD

SD

3. Kelembagaan Desa Labissa

Kelembagaan desa adalah keseluruhan lembaga yang ada di desa yang bertugas

dan berfungsi untuk membantu dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa.

Kelembagaan yang ada di Desa Labissa, yaitu :

b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

d. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

e. Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)

f. Karang Taruna

g. RT/RW

h. Kader Dasawisma

i. Kader Posyandu

j. Kelompok Tani

k. Kelompok Arisan

l. Kelompok SPP

m. Tokoh Agama

n. Kelompok Kamtibmas

o. Kader Pembangunan Desa

p. Tokoh Pendidik

q. Remaja Masjid

BAB III

VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA LABISSA

A. Visi dan Misi

19

Page 20: Master Rpjmdes

1. Visi

Visi menyatakan keadaan yang ingin dicapai organisasi pada masa yang akan datang dan tertentu dengan memperhatikan fenomena dan tuntunan yang ideal tentang masa depan. Visi merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, terukur dan relistis oleh suatu organisasi pemerintahan.

Atas dasar pengertian secara umum visi tersebut di atas dan berdasarkan konsep pembangunan serta mengacu pada Visi Pemerintah Kabupten Bone, maka ditetapkan Visi Desa Labissa sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MANDIRI, AMAN, DAMAI, SEHAT DAN

SEJAHTERA”

2. Misi

Misi merupakan pernyataan tindakan yang diemban dan harus dilakukan agar tujuan dapat dicapai sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Untuk dapat merealisasikan Visi Desa Labissa dirumuskan Misi sebagai berikut ;a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa. b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan

hidup.d. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha mikro, kecil

dan menengah.e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, sarana dan prasarana

di segala bidang.f. Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat.

B. Strategi Pembangunan Desa Labissa

1. Potensi dan Masalah Desa Labissa

a. Pemerintahan Desa Labissa

Potensi pemerintahan desa yang dimiliki Desa Labissa berupa sarana dan prasarana

perkantoran, aparat pemerintah desa dan kelembagaan desa. Sarana pemerintahan

desa yang dimiliki, yaitu kantor desa beserta sarana dan prasarananya, kendaraan

operasional kepala desa. Aparat pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris

Desa, Kepala Urusan dan Kepala Dusun. Sementara kelembagaan desa terdiri dari

Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga

(PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Badan Kontak Majelis

Taklim (BKMT), Karang Taruna, RT/RW, Kader Dasawisma, Kader Posyandu,

Kelompok Tani, Kelompok Arisan, Kelompok SPP, Tokoh Agama, Kelompok

Kamtibmas, Kader Pembangunan Desa, Tokoh Pendidik, Remaja Masjid.

20

Page 21: Master Rpjmdes

Dari potensi-potensi bidang pemerintahan tersebut, terdapat pula permasalahan-

permasalahan yang apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menjadi pemghambat

kelancaran proses pemerintahan di Desa Labissa Permasalahan-permasalahan

tersebut antara lain :

1) Desa Labissa tidak memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa.

2) Kantor Desa masih perlu penambahan ruangan dan perbaikan-perbaikan agar

tercipta kantor yang representatif dengan suasana yang nyaman untuk bekerja.

3) Sarana/perlengkapan perkantoran di kantor desa masih kurang, seperti meja/kursi

kerja, lemari arsip, kursi rapat, sound system, computer/laptop, printer dan lain-lain.

4) Kendaraan operasional Desa masih terbatas, sehingga sangat mempengaruhi

kelancaran pelaksanaan tugas.

5) Kemampuan dan keterampilan perangkat desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat masih sangat terbatas.

6) Perangkat desa yang ada banyak yang tidak sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun

2014 dan PP Nomor 43 Tahun 2014 serta peraturan pelaksanaannya yang

mengatur tentang penyelenggaraan pemerintahan desa.

7) BPD sebagai partnership pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan

desa belum memiliki kantor untuk beraktivitas.

8) PKK sebagai lembaga yang berperan penting dalam upaya pemberdayaan

masyarakat belum memiliki sarana dan prasarana perkantoran yang memadai

untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.

9) Kelembagaan desa belum memainkan peranannya secara maksimal.

b. Ekonomi

Potensi ekonomi Desa Labissa pada umumnya didominasi oleh pertanian,

perkebunan dan peternakan yang merupakan sumber mata pencaharian utama

masyarakat Desa Labissa. Di samping itu, juga terdapat masyarakat yang bekerja

sebagai wiraswasta (pengusaha, pedagang dan lain-lain), PNS/TNI/Polri/karyawan

dan lain-lain. Potensi ekonomi tersebut telah digambarkan pada pembahasan

sebelumnya.

Berdasarkan potensi ekonomi tersebut, memberikan kontribusi terhadap tingkat

kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Labissa. Namun tingkat kemajuan

dan kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh permasalahan-permasalahan

yang dihadapi.

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada bidang ekonomi antara lain :

1) Tingkat produktivitas pertanian (padi) masih tergolong rendah, sekitar 5,6 ton/ha.

2) Infrastruktur irigasi untuk pertanian tidak memadai.

3) Pengetahuan dan keterampilan petani masih sangat terbatas dalam pengelolaan

lahan pertanian dan perkebunan serta pengelolaan peternakannya..

4) Kelompok tani belum mampu memberikan kontribusi maksimal dalam proses

pengelolaan pertanian, perkebunan dan peternakan..

21

Page 22: Master Rpjmdes

5) Nilai tawar petani dalam proses pasca panen hasil pertanian, perkebunan dan

peternakannya masih rendah karena belum didukung oleh pemasaran yang baik.

6) Tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi dengan masih banyaknya KK yang

tergolong miskin.

7) Masih banyak rumah masyarakat yang belum memenuhi syarat rumah yang layak

jika dilihat dari segi pendekatan kesehatan.

8) Pemanfaatan lahan pertanian untuk tanaman komoditas pertanian (selain padi)

masih sangat rendah.

9) Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan

potensi yang ada masih terbatas.

10) Pemanfaatan lahan untuk pengelolaan pertanian, perkebunan dan peternakan

belum maksimal.

11) Pengembangan usaha SPP belum berkembang dengan maksimal

12) Infrastruktur jalan desa dan jalan tani masih perlu ditingkatkan.

c. Sosial

Potensi bidang sosial di Desa Labissa dapat digambarkan melalui potensi pendidikan,

kesehatan, keamanan dan ketertiban, keagamaan, seni/budaya dan olah raga serta

semangat kegotongroyongan yang merupakan salah satu cirri masyarakat desa tetap

terpelihara, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Potensi bidang sosial

tersebut telah digambarkan pada pembahasan sebelumnya yaitu pada Bab II.

Pemanfaatan potensi sosial tersebut secara maksimal terhambat oleh permasalahan-

permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1.) Gedung sarana pendidikan yang ada belum sepenuhnya memenuhi standar

kelayakan sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.

2.) Sarana kelengkapan sebagai pendukung kelancaran proses pembelajaran,

seperti meja, kursi, buku pelajaran dan kelengkapan lainnya belum memadai.

3.) Sumber daya manusia tenaga pendidik yang ada masih terbatas, baik dalam hal

jumlah, kualitas dan kompetensi.

4.) Sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu masih sangat kurang.

5.) Sumber daya manusia tenaga pelayan kesehatan yang ada masih terbatas.

6.) Pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan standar sanitasi yang baik belum

maksimal.

7.) Belum tersedia MCK.

8.) Kualitas poskamling sebagai sarana aktivitas keamanan dan ketertiban desa

masih rendah.

9.) Pembangunan sarana peribadatan belum rampung.

10.)Tingkat kesejahteraan imam desa dan imam masjid masih rendah.

11.)Pembinaan kegiatan olah raga dan kesenian belum maksimal.

12.)Tidak ada lapangan olah raga sebagai pusat aktivitas olah raga masyarakat.

13.)Semangat kegotongroyongan masyarakat mulai mengalami penurunan.

22

Page 23: Master Rpjmdes

14.)Pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan masih sangat

rendah.

2. Strategi Pencapaian

Strategi yang digunakan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dirinci

setiap misi dan tujuan sebagai berikut :

Misi 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Strategi untuk

mencapai misi ini adalah :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkantoran

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan aparat pemerintah desa dan

masyarakat.

b. Melakukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap aturan perundang-

undangan penyelenggaraan pemerintahan desa.

c. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat penyelenggara

pemerintahan desa.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan standar

pelayanan.

e. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan

kemasyarakatan.

f. Meningkatkan peranan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

g. Meningkatkan hubungan kerjasama antardesa.

Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi untuk mencapai misi ini

adalah :

a. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan

kemasyarakatan.

c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam

pengelolaan sumber daya alam.

d. Memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi di desa.

Misi 3 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha mikro, kecil dan

menengah. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

a. Membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai lembaga

perekonomian masyarakat desa.

b. Mengupaya network pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat.

23

Page 24: Master Rpjmdes

c. Meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung perekonomian

masyarakat desa lainnya.

d. Membangun pasar desa sebagai pusat jual-beli masyarakat di desa.

e. Menciptakan suasana dan iklim perekonomian yang kondusif untuk

mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat desa.

Misi 4 Meningkatkan derajat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Strategi untuk

mencapai misi ini adalah :

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai

pentingnya hidup sehat.

b. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

beserta kelengkapan-kelengkapannya.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik dalam hal

jumlah maupun keterampilan dan kompetensi.

d. Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi lingkungan hidup.

Misi 5 Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Strategi

untuk mencapai misi ini adalah :

a. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

b. Memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan yang profesional, kompeten dan

berdaya saing tinggi.

c. Melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan kepada

masyarakat.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peribadatan.

e. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat.

f. Menciptakan suasana ketentraman dan ketertiban masyarakat

g. Meningkatkan pembinaan kehidupan seni, budaya dan olah raga

masyarakat

3. Arah Kebijakan Pembangunan Desa Labissa

Adapun arah kebijakan pembangunan Desa Labissa Tahun 2010 – 2016

berdasarkan misi dan strategi yang telah ditetapkan adalah :

Misi 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Strategi untuk

mencapai misi ini adalah :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkantoran

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan aparat pemerintah desa dan

masyarakat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melakukan rehabilitasi dan penambahan ruangan kantor desa.

2) Pengadaan prasarana perlengkapan kantor yang memadai.

3) Pengadaan kendaraan operasional perangkat desa.

24

Page 25: Master Rpjmdes

b. Melakukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap aturan perundang-

undangan penyelenggaraan pemerintahan desa. Kebijakan pencapaian

strategi ini adalah :

1) Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan desa sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

2) Melakukan pemilihan kepala desa sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

3) Melakukan restrukturisasi pemerintahan desa sesuai peraturan

perundang-undangan.

4) Melakukan penyesuaian terhadap perangkat desa sesuai peraturan

perundang-undangan..

c. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat penyelenggara

pemerintahan desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa baik secara

formal maupun informal.

2) Peningkatan pemahaman tugas pokok dan fungsi aparat pemerintah

desa.

3) Mengikuti sosialisasi, bimbingan teknis dan lain-lain yang berkaitan

dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat desa.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan standar

pelayanan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Menetapkan standar pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

2) Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan yang memenuhi

standar pelayanan.

3) Peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan aparat

pelayanan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

e. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan

kemasyarakatan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan APBDesa.

2) Menyusun dan menyampaikan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa (LPPD) setiap akhir tahun dan akhir masa jabatan

3) Menysusun dan menyampaikan laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Desa setiap akhir tahun anggaran dan

akhir masa jabatan.

4) Menyampaikan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan

desa kepada masyarakat.

f. Meningkatkan peranan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan pencapaian

strategi ini adalah :

25

Page 26: Master Rpjmdes

1) Peningkatan kualitas lembaga-lembaga kemasyarakatan desa.

2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola lembaga-

lembaga kemaysarakatan desa.

3) Mendorong peningkatan peran lembaga-lembaga kemasyarakatan

desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

g. Meningkatkan hubungan kerjasama antardesa. Kebijakan pencapaian

strategi ini adalah :

1) Membangun kerjasama antardesa dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa.

Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi untuk mencapai misi ini

adalah :

a. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan untuk pencapaian

strategi ini adalah :

1) Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai peraturan

perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

2) Mendorong peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan

pembinaan kemasyarakatan.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam

pengelolaan sumber daya alam. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi

masyarakat.

2) Melaksanakan studi komparasi bagi kelompok-kelompok masyarakat

pada daerah-daerah yang lebih maju.

3) Membentuk kelompok-kelompok masyarakat pengelola sumber daya

alam.

c. Memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi di desa. Kebijakan pencapaian

strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pendidikan politik kepada masyarakat.

2) Mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan

pesta demokrasi.

Misi 3 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor usaha mikro, kecil dan

menengah. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

a. Membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai lembaga

perekonomian masyarakat desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pembentukan Bumdes.

2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus Bumdes

mengenai pengelolaan Bumdes.

26

Page 27: Master Rpjmdes

b. Mengupayakan network pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat.

Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan inventarisasi pasar-pasar yang sesuai dengan hasil

produksi masyarakat.

2) Menjalin kerja sama dengan pemilik modal yang dapat membeli hasil

produksi masyarakat.

c. Meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung perekonomian

masyarakat desa lainnya. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pemeliharaan infrastruktur jalan desa.

2) Melaksanakan pembangunan jalan tani.

d. Membangun pasar desa sebagai pusat jual-beli masyarakat di desa.

Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Pengdaan lahan lokasi pembangunan pasar desa.

2) Melaksanakan pembangunan pasar desa.

3) Menetapkan pengelola pasar desa..

e. Menciptakan suasana dan iklim perekonomian yang kondusif untuk

mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat desa. Kebijakan

pencapaian strategi ini adalah :

1) Menjamin situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

2) Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian yang

memadai.

Misi 4 Meningkatkan derajat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Strategi untuk

mencapai misi ini adalah :

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai

pentingnya hidup sehat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan tentang kesehatan.

2) Pengadaan materi-materi tentang kesehatan bagi masyarakat.

b. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

beserta kelengkapan-kelengkapannya. Kebijakan pencapaian strategi ini

adalah :

1) Membangun posyandu di setiap dusun.

2) Melengkapi kelengkapan-kelengkapan posyandu.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik dalam hal

jumlah maupun keterampilan dan kompetensi. Kebijakan pencapaian

strategi ini adalah :

1) Pengadaan sumber daya manusia tenaga kesehatan yang berkualitas.

2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan formal maupun informal bagi

sumber daya tenaga kesehatan yang ada.

d. Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi lingkungan hidup.

Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan mengenai perlindungan dan

konservasi lingkungan hidup.

27

Page 28: Master Rpjmdes

2) Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dengan

memperhatikan kelestarian dan kesinambungan lingkungan hidup.

Misi 5 Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Strategi

untuk mencapai misi ini adalah :

a. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Kebijakan

pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan sarana gedung

pendidikan.

2) Melaksanakan pengadaan kelengkapan-kelengkapan/mobiler gedung

pendidikan.

3) Mengadakan buku-buku pelajaran bagi para siswa.

b. Memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan yang profesional, kompeten dan

berdaya saing tinggi. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Pengadaan tenaga-tenaga pengajar yang professional, kompeten dan

berdaya saing.

2) Melaksanakan peningkatan profesionalisme, kompetensi dan daya

saing tenaga pengajar.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peribadatan.

Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan masjid di desa.

2) Menjamin ketersediaan kelengkapan-kelengkapan masjid untuk

kenyamanan jamaah.

d. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat. Kebijakan

pencapaian strategi ini adalah :

1) Melaksanakan pembinaan kehidupan beragama masyarakat.

2) Melaksanakan pelayanan kegiatan keagamaan kepada masyarakat

secara maksimal.

e. Menciptakan suasana ketentraman dan ketertiban masyarakat Kebijakan

pencapaian strategi ini adalah :

1) Menjamin situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

2) Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat.

f. Meningkatkan pembinaan kehidupan seni, budaya dan olah raga

masyarakat. Kebijakan pencapaian startegi ini adalah :

1) Melaksanakan pembangunan lapangan olah raga bagi masyarakat.

2) Melaksanakan pembinaan aktivitas generasi muda.

3) Melaksanakan pembinaan aktivitas seni dan budaya.

4) Membentuk perangkat-perangkat pelaksana kegiatan seni, budaya dan

olah raga.

28

Page 29: Master Rpjmdes

BAB IV

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Penyelenggaraan pemerintahan desa adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh

pemerintah desa untuk mengurus rumah tangga desa dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat desa. Dalam pelaksanaannya, pemerintah melaksanakan

pengelolaan keuangan desa sebagai bagian dari proses pemerintahan desa tersebut

yang dimaksudkan untuk mengatur segala bentuk pendapatan dan belanja desa. Agar

pengelolaan keuangan desa dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan kebijakan-

kebijakan yang dijadikan sebagai dasar dan pedoman sehingga keuangan desa tersebut

dapat dipergunakan secara efektif dan efisien.

A. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa

Pendapatan desa sebagai salah satu unsur dalam pengelolaan keuangan desa

merupakan semua uang yang masuk ke APBDesa melalui rekening desa. Pendapatan

desa bersumber dari Pendapatan Asli Desa (PAD), Dana Desa yang bersumber dari

APBN, Alokasi Dana Desa sebagai dana perimbangan yang bersumber dari DAU

Kabupaten, dana bagi Hasil Pajak dan Retribusi, bantuan

Pemerintah/Kabupaten/Provinsi, dana hibah, dan sumbangan pihak ketiga.

Kebijakan pengelolaan pendapatan Desa Cabbeng senantiasa diarahkan pada

upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan desa dengan memaksimalkan segala

potensi yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan terjadi peningkatan pendapatan desa

secara signifikan. Adapun proyeksi pendapatan desa Cabbeng diproyeksikan

sebagaimana tersebut pada tabel/matriks di bawah ini.

B. Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa

Pengelolaan belanja desa dilaksanakan berdasarkan realisasi pendapatan desa

dan realisasi belanja desa tahun sebelumnya serta hasil evaluasi kegiatan dalam skala

prioritas, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan asumsi pendapatan desa yang akan

diperoleh.

Kebijakan pengelolaan belanja desa diarahkan pada prioritas rencana kegiatan

yang telah ditetapkan sebelumnya dengan prinsip efektif, efisien dan ekonomis. Adapun

belanja desa meliputi belanja lansung yang terdiri atas belanja pegawai, belanja barang

dan jasa serta belanja modal; belanja tidak lansung terdiri atas belanja bidang

pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang

29

Page 30: Master Rpjmdes

pembinaan kemasyarakatan. Proyeksi belanja desa disesuaikan dengan proyeksi

pendapatan desa.

Adapun arah kebijakan pengelolaan belanja desa ditujukan pada kgiatan- kegiatan

sebagai berikut :

6. Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa.

7. Penyelenggaraan perencanaan desa

8. Penyelenggaraan musyawarah desa.

9. Pendataan desa.

10. Penyusunan tata ruang desa.

11. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan desa.

12. Penyelenggaraan kerjasama antar desa.

13. Pengelolaan informasi desa.

14. Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pemerintah desa.

15. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa dan lingkungan.

16. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan.

17. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

dan kebudayaan.

18. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi.

19. Pelestearian lingkungan hidup.

20. Pembinaan lembaga kemasyarakatan.

21. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

22. Pembinaan kehidupan beragama.

23. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.

24. Pembinaan lembaga adat.

25. Pembinaan kesenian dan social budaya masyarakat.

26. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian dan perdagangan.

27. Pelatihan teknologi tepat guna.

28. Pendidkan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat desa dan BPD.

29. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/masyarakat.

30

Page 31: Master Rpjmdes

BAB V

RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah Desa Cabbeng Tahun

2010 – 2016 memerlukan kerangka sistematis yang berisi rumusan program

pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Cabbeng. Oleh karena itu perlu disusun

rumusan program pembangunan desa untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan

pembangunan Desa Cabbeng.

Rumusan program pembangunan Desa Cabbeng meliputi bidang pemerintahan,

bidang pembangunan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang pembinaan

kemasyarakatan. Rumusan program pembangunan tersebut diuraikan secara rinci

disesuaikan dengan potensi, masalah, tindakan pemecahan masalah, program dan

kegiatan berdasarkan hasil musyawarah desa dan musrenbangdes yang telah

dilaksanakan sebagai bagian dari tahapan dan proses perencanaan pembangunan desa.

Rumusan program pemabngunan Desa Cabbeng secara garis besar diuraikan sebagai

berikut :

1. Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa.

2. Penyelenggaraan perencanaan desa.

3. Penyelenggaraan musyawarah desa.

4. Pendataan desa.

5. Penyusunan tata ruang desa.

6. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan desa.

7. Penyelenggaraan kerjasama antar desa.

8. Pengelolaan informasi desa.

9. Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pemerintah desa.

31

Page 32: Master Rpjmdes

10. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa dan lingkungan.

11. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan.

12. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

dan kebudayaan.

13. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi.

14. Pelestearian lingkungan hidup.

15. Pembinaan lembaga kemasyarakatan.

16. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

17. Pembinaan kehidupan beragama.

18. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.

19. Pembinaan lembaga adat.

20. Pembinaan kesenian dan social budaya masyarakat.

21. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian dan perdagangan.

22. Pelatihan teknologi tepat guna.

23. Pendidkan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat desa dan BPD.

24. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/masyarakat.

Adapun rumusan program pembangunan Desa Cabbeng digambarkan secara rinci

pada tabel/matriks pada lampiran RPJMDesa ini sebagai satu kesatuan yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMDesa ini.

32

Page 33: Master Rpjmdes

BAB VI

PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Cabbeng disusun

sebagai pedoman dan arah pencapaian tujuan pelaksanaan tugas dan fungsi

33

Page 34: Master Rpjmdes

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan

pembinaan kemasyarakatan selama 6 (tahun) tahun ke depan.

Sebagai tanggung jawab bersama, pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut

dilaksanakan secara aktif dan partisipatif oleh seluruh perangkat desa dan sluruh

komponen masyarakat yang terbagi atas bidang-bidang dengan penuh kedisiplinan,

tanggung jawab, transparansi, profesional dan akuntabel disertai dengan partisipasi dari

segenap stakeholders dan dunia usaha serta masyarakat. Akhirnya, hasil kerja keras dari

sinergitas yang dibangun dapat dinikmati bersama-sama.

RPJMDesa ini juga akan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah

Desa (RKPDesa) Cabbeng setiap tahunnya sebagai tindak lanjut dan merupakan

kegiatan pokok tahunan desa yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Cabbeng. Sehingga Kepala Desa dapat

melihat dan menilai tingkat keberhasilan yang dicapai berdasarkan capaian hasil kinerja,

sebagai bahan laporan dan pertanggungjawaban kepada Bupati Bone, BPD dan

masyarakat Desa Cabbeng secara keseluruhan.

Kami menyadari, bahwa di dalam RPJMDesa ini masih terdapat kekurangan-

kekurangan. Oleh karena itu dengan segala keterbukaan dan kerendahan hati, Kami

senantiasa mengharapkan masukan positif dari semua pihak, sehingga dapat dilakukan

perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan RPJMDesa ini.

KEPALA DESA,

MUHAMMAD YASIN, S.Pd

34

Page 35: Master Rpjmdes

35