Download - Markus Simbol

Transcript
  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20041919191919

    Inspirasi Spiritual

    Penuntun Simbol-simbol Ibadah KristenSebuah Ensiklopedi DasarSebuah Ensiklopedi DasarSebuah Ensiklopedi DasarSebuah Ensiklopedi DasarSebuah Ensiklopedi Dasar

    oleh Markus Hildebrandt Rambe

    Simbol-simbol adalah ekspresi alami manusia yangmendasar dan muncul di segala zaman, tempat danbudaya. Simbol-simbol kuno pun masih memilikikekuatan berbicara kepada dimensi intelektual,emosional dan spiritual individu dan kelompok.Komunikasi manusia terutama tergantung padatanda-tanda dalam bentuk kata-kata lisan atautertulis, gambar-gambar atau gerakan-gerakantubuh. Simbol-simbol ini secara sadar mewakilirealitas, yaitu benda, kegiatan dan konsep-konsep disekitar kita. Namun selain itu ada aspek simbolismelain yang sama pentingnya, meskipun kurangdisadari atau hanya tersirat, yaitu simbolisme yangberhubungan dengan dunia spiritual dan alambawah sadar kita, di mana simbol dapat mewakilikebenaran dan kearifan yang mendalam yang tidakdapat diekspresikan secara langsung. Semuaperadaban mengakui kekuatan dan daya imajinasisimbol dan menggunakannya dalam seni, agama,mitos dan ritual mereka, dan bahkan dalam duniamoderen yang penuh rasionalsime dan sekularisasisimbol-simbol muncul dengan kuat dalam film, seni,literatur, iklan dan bahkan kampanye-kampanyepolitik. Dalam psikologi, simbol-simbol juga selaluditemukan dalam mimpi-mimpi atau gambar-gambar pasien sebagai ekspresi alam bawah sadar.Banyak hal yang dapat disampaikan dengan simbolyang tidak dapat disampaikan dengan penjelasan-penjelasan logika saja, dan dapat menyentuh jauhlebih mendalam. Manusia adalah animalesymbolicum (Ernst Cassier) yang telahmengembangkan kemampuan yang khas danberpotensi transformatif untuk menciptakan danmerenungkan, menyampaikan simbol-simbol dandengan demikian mengungguli binatang, danhanya dengan menggunakan simbol-simbol,manusia dapat mencapai potensi dan tujuanhidupnya yang tertinggi (Dillistone, hlm. 22 & 10; bdkFontana, hlm 9-17).

    Oleh karena itu, sebelum menjelaskan beberapasimbol yang penting dalam kehidupan ibadahagama Kristen, Ensiklopedi Dasar ini akanmencoba memberikan beberapa pemahaman dasartentang simbol dan peranannya dalam kehidupanberagama.

    Bagian Pertama: Pemahaman dasar simbolBagian Pertama: Pemahaman dasar simbolBagian Pertama: Pemahaman dasar simbolBagian Pertama: Pemahaman dasar simbolBagian Pertama: Pemahaman dasar simbol

    Simbol dan TSimbol dan TSimbol dan TSimbol dan TSimbol dan Tandaandaandaandaanda

    Kata simbol berasal dari kata kerja bahasa Yunanisym-bollein VXPEROOHLQyang berartimencocokkan atau menghubungkan antara duabagian atau dua entitas yang berbeda. Makna katasimbol dilatarbelakangi oleh sebuah tradisi Yunanikuno: Pada waktu dua orang di Yunani kunomengadakan perjanjian, mereka kerap kalimemeteraikan perjanjian itu dengan memecahkansesuatu sebuah lempengan, sebuah cincin, sebuahbenda dari tanah liat menjadi dua bagian danmasing-masing pihak menyimpan satu bagian. Jikasalah satu pihak yang mengadakan perjanjiankemudian hari menghendaki perjanjian itu dihormati,ia atau wakilnya akan mengidentifikasi diri denganmencocokkan bagian dari barang yang telah dipecahitu dengan bagian yang lain. (Achen, dikutip olehDillistone, hlm 21). Dua bagian yang dicocokkandisebut simbola VXPEROD, plural dari kata simbolonVXPERORQ.

    Dengan demikian, simbol dapat dipahami sebagaisebuah kata, gambaran, benda, tempat, gerakan,tindakan, mitos atau ritus dsb. yang menghubungkanatau menggabungkan. Ia dipahami sebagai sesuatuyang menghubungkan dengan atau mewakili(menyimbolkan) sesuatu yang berbeda, ataumengacu kepada realitas yang lebih tinggi atauideal. Dengan kata lain, Simbol mempersatukanatau menggabungkan suatu segi pengalamanmanusia yang sudah dikenal dengan baik denganapa yang mengatasi pengalaman itu maupunpengungkapannya (Dillistone, hlm. 28).

    Simbol selalu dibedakan dari tanda (bahasa Latinsignum). Dua-duanya memang menunjuk kepadasesuatu yang lain di luar dirinya sendiri. Namunsebuah tanda biasanya dibuat dalam sistemkomunikasi yang tertutup, dengan arti yang jelasyang harus diketahui (tidak perlu diinterpretasi), tidakperlu memiliki kemiripan dengan apa yangditunjuknya itu, dan dapat diganti begitu saja sesuaikesepakatan atau aturan yang berlaku dalamsebuah konteks. Rambu-rambu lalu lintas, sebuahtapal batas tanah, seragam sekolah atau kode-kodebahasa isyarat misalnya adalah tanda yang

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042020202020

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    almaknanya tidak untuk ditawar. Ia merupakanpetunjuk atau sinyal untuk memberi informasi atauperintah tertentu, dan hanya berguna jika bersifatjelas dan univok (hanya memiliki satu arti yangdipahami semua anggota komunitas yangmenggunakannya, harus tepat, seragam, eksklusif,tak dapat diartikan salah).

    Berbeda dengan tanda, simbol bersifatmultidimensional dan terbuka untuk imajinasi daninterpretasi oleh mereka yang menggunakannya.Sebuah masyarakat atau budaya selalu jugamemiliki sebuah sistem simbol bersama yangmemberi makna kepada eksistensi, identitas dantindakan mereka, namun sistem ini tidak bersifatuniter atau univok. Ia membuka pintu kepadasebuah dunia yang lebih besar, yang penuh denganciri-ciri yang tak diketahui sampai saat ini danbahkan pada akhirnya kepada dunia misteri, yangmelampaui segala kemampuan deskriptif manusia(Dillistone, hlm. 25). Dapat juga dikatakan bahwatanda memaku, simbol membebaskan (hlm 192)dalam arti memberi ruang untuk daya imajinasi dantidak mebatasi dan memaku. Makna sebuah simboltidak tetap namun berkembang dalam dinamikaindividu dan kelompok dan juga sesuai dengankonteks alam dan sejarah. Simbol merupakan alatyang kuat untuk memperluas penglihatan kita,merangsang daya imajinasi kita dan memperdalampemahaman kita (hlm 20), bahkan untukmenggerakan kita.

    Biasanya simbol memiliki semacam kemiripan atauhubungan intrinsik (misalnya merupakan analogiatau metafora) dengan apa yang disimbolkannya,bahkan berpartisipasi dalam sifat dan dayakekuatannya. Jadi realitas yang disimbolkan jauhmelampaui simbol itu sendiri, dan sekaligus memberikekuatan kepadanya, sehingga simbol tidak dapatberfungsi secara mandiri terlepas dari apa yangdiwakilinya. Misalnya bendera sebagai simbol idekesatuan dan identitas nasional negara (denganwarna dan bentuk yang memiliki makna tertentu)menerima kekuatannya dari ide tersebut, danmembakar bendera tertentu sebagai tindakansimbolis adalah ekspresi kuat untuk menyerang idedan identitas yang diwakili simbol bendera itu.Contoh lain: Lilin sebagai simbol terang dan harapanyang jauh lebih besar, mengambil bagian darirealitas yang ditunjuknya dan sekaligus dapatmenghadirkan harapan dan pengalaman akanketerangan yang lebih besar itu. Simbol adalahrefleksi atau cermin yang dinamis dari realitas yanglebih besar.

    Dinamika proses simbolisasi digambarkan dalamgrafik berikut ini:

    Fungsi SimbolFungsi SimbolFungsi SimbolFungsi SimbolFungsi Simbol

    Fungsi simbol dapat dipahami antara lain dari segisosial-budaya, psikologis dan spiritual.

    xDalam konteks sosial-budayasosial-budayasosial-budayasosial-budayasosial-budaya, simbol-simbolmerupakan bagian integral dari bahasa dannilai-nilai yang dimiliki bersama dan diwarisisebuah masyarakat. Simbol-simbol ikutmenciptakan kesadaran dan identitas kelompokdan menyatukan dengan memberi orientasikepada individu-individu kelompok tentangbagaimana memahami peranannya dalam

    Dimensi realitasDimensi realitasDimensi realitasDimensi realitasDimensi realitas

    SimbolSimbolSimbolSimbolSimbol

    yang lebih tinggiyang lebih tinggiyang lebih tinggiyang lebih tinggiyang lebih tinggi

    gambar, kata, benda, cerita, ritus, mitos, tindakan, gerakan...

    menyimbolkanmewakili

    menjelaskanberpartisipasi dalam

    menunjuk padamenghadirkan

    menghubungkan dgnmevisualisasi

    memberi analogimemberi imajinasi

    tercermin dalamterungkap dalamterkomunikasi olehbermanifestasi dalamberinkarnasi dalamdiisyaratkanmewahyukanmemberi kekuatan kpd.hadir dalamdialami melalui

    berkomunikasi melaluimemaknai

    memahami melaluimerenungkan

    mengembangkanmenata dunia dgn

    berimajinasi kreatifmelihat

    merasakanmengalami

    mengidentifikasi diri dgntergerak oleh

    menyentuh sec. holistik(rasional, emosional,spiritual, praktis/jasmani)membuka dimensi barumemberi maknamemberi tatananmemberi identitasmendorong transformasimembebaskanmemberi kekuatanmenyatukanmempengaruhi

    ManusiaManusiaManusiaManusiaManusiasecara individu & dalam interaksi kolektif

    (sosial, budaya, agama)

    dimen

    si

    haraf

    iah

    dimen

    si

    simbo

    lis

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042121212121

    Inspirasi Spiritual

    masyarakat dam bagaimana bertindak baiksesuai dengan etika masyarakat tersebut.Individu yang dibesarkan dan hidup dalamsistem simbol tertentu memperoleh kepastianbertindak dan identitas dalam arti tidak perlu lagimempersoalkan atau merefleksikan setiaplangkah dan setiap situasi kehidupan, karenasistem simbol sudah memberi makna dan jalurbertindak yang diterima bersama. Dengandemikian, simbol-simbol juga membantumenegakkan tatanan yang dimiliki sebuahmasyarakat atau budaya. Clifford Geertz melihatfungsi simbol (terutama simbol agama) sebagaipengejawantahan kebudayaan dan saranamanusia untuk menyampaikan, mengabdikan,dan mengembangkan pengetahuan merekaserta sikap-sikap mereka terhadap hidup,sehinggga berfungsi mensintesiskan etos suatubangsa (dikutip Dillistone, hlm 116).Untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut, sistemsimbol sebuah masyarakat harus memilikistabilitas, tetapi tidak berarti ia merupakan halyang statis; sebaliknya untuk tetap relevan, iaselalu harus mengalami perubahan-perubahanyang dinamis (dari yang kecil sampai pergeseranparadigma yang lebih menyeluruh), misalnyaberhubungan dengan perubahan konteks alam,politik, sosial-ekonomi, pengalaman dsb.; terjadiproses transformasi timbal-balik, di manasimbol-simbol mempengaruhi dan mengubahmanusia (secara individu dan kelompok), danmanusia (dalam interaksi individu dan kelompok)mempengaruhi dan mengubah simbol-simbol.Fungsi simbol berada dalam tegangan kreatifantara tatanan dan kebebasan.

    xSecara psikologispsikologispsikologispsikologispsikologis, banyak simbol mudahdimengerti oleh setiap manusia tanpamemerlukan rasionalisasi atau penjelasan yangrumit, karena simbol-simbol itu berangkat daripengalaman hidup yang esensial (pengalamansehari-hari, fenomena-fenomena alam dsb.),karena merupakan milik bersama sebuahmasyarakat, atau mungkin bahkan karena adasimbol-simbol dasar yang sudah tertanamdalam jiwa setiap manusia tanpa disadari(Psikolog C.G. Jung menyebut simbol-simboltersebut sebagai arketipe yang muncul darialam bawah sadar kolektif). Yang jelas, simbol-simbol dapat menyentuh dan menggerakkanmanusia secara mendalam dan holistik,melibatkan bukan hanya intelektual, namun jugadimensi emosional, spiritual dan jasmani (seringmelibatkan lebih dari satu indera).

    xDari segi spiritualitasspiritualitasspiritualitasspiritualitasspiritualitas, simbol-simbol tidak hanyamemiliki fungsi horisontal (memaknai danmengatur hubungan antarmanusia), namun jugafungsi vertikal (menjalin hubungan dengan yangtransenden, dengan Tuhan), danmengintegrasikan keduanya. Simbol-simbolmengekspresikan pandangan tentang dunia dankosmos dan merelevansikannya dalamkehidupan pribadi dan bermasyarakat. MenurutC. Geertz, simbol-simbol mengungkapkankongruensi dan kesesuaian antara gaya hidupdan tatanan universal, mensintesiskan danmengintegrasikan dunia sebagaimana dihayatidan dunia sebagaimana dibayangkan (dikutipDillistone, hlm. 116). M. Eliade (bdk. Dillistone,hlm. 142-145) menyebut dua fungsi simbol yangutama sebagai pemaduan dan pendamaian.Simbol menunjuk lebih jauh dari dirinya sendirikepada yang-kudus, dunia realitas tertinggi,hidup yang lebih mendalam, lebih misterius daripada apa yang diketahui melalui pengalamansehari-hari Simbol keagamaanmemungkinkan manusia untuk menemukankesatuan tertentu Dunia dan pada saat yangsama membukakan kepada dirinya sendiritujuan hidupnya yang semestinya sebagaibagian integral Dunia itu.

    Pentingya Simbol dalam beragamaPentingya Simbol dalam beragamaPentingya Simbol dalam beragamaPentingya Simbol dalam beragamaPentingya Simbol dalam beragama

    Agama selalu berhadapan dengan sebuah dialektikaatau paradoks: Melalui gambar kita tidak bisaberbicara tentang ALLAH, karena Allah tidak bisadigambarkan dengan apapun. Namun tanpagambar, kita tidak bisa BERBICARA tentang Allah,karena komunikasi manusia hanya mungkin denganmenggunakan gambar, simbol dan metafor manu-siawi. Hanya satu pernyataan nonsimbolis dapatdibuat tentang Allah dan itu adalah bahwa Allah ituSang Ada sendiri (P. Tillich/Dillistone, hlm. 124).

    Dalam pengakuan iman agama Kristen, Allah sendiriberinisiatif untuk mengatasi paradoks tersebut. Iamenciptakan manusia dalam citraNya (sebagaigambar Allah, Kej 1:27) dan FirmanNya menjadidaging (inkarnasi, Yoh 1:14) dalam Yesus Kristus.Meskipun Alkitab melarang untuk mereduksi Tuhankepada simbol-simbol atau bahkan menyembahgambar-gambar (idolatri, Kel 20:4-5), simbol-simboldalam Alkitab sangat penting. Alkitab penuh denganbahasa simbolis dan metaforis, karena kasih dankeselamatan Allah bermanifestasi dalam ciptaannya,dalam peristiwa sejarah tertentu, pada tempat-tempat tertentu, melalui orang-orang tertentu. Allahberkehendak menyatakan diriNya dalam sejarah.Dengan demikian, simbol-simbol religius dapatdipahami sebagai jejak, cermin atau tanda tangan

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042222222222

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    alimanensi Allah (L. Macneice, dikutip Dillingstone,hlm. 19), tempat di mana dunia imanen dan duniatransenden bersentuhan. Yesus sendiri dalamperumpamaan-perumpamaanNya menggunakananalogi-analogi simbolis, dan seluruh kehidupan,tindakan, pewartaan, penderitaan dan bahkankematian dan kebangkitan Yesus tidak hanya diyakinisebagai realitas historis, tetapi menjadi simbol yangmenunjuk kepada realitas Kerajaan Allah.

    Kebenaran yang dapat diekspresikan oleh agamadan direfleksikan dalam ilmu teologi adalah kebena-ran yang tidak terletak pada fakta-fakta sejarah(pemahaman harafiah, faktual, menggunakanevidensi, bukti, berlaku mutlak), melainkan padapengakuan-pengakuan simbolis dan parabolis(kebenaran rohani yang ditafsirkan/ diinterpretasi,kesaksian manusia, berlaku kontekstual). Ini jugayang ditekankan R. Bultmann dengan melakukandemitologisasi terhadap simbol-simbol religius,terutama dalam teks-teks Perjanjian Baru: Kesaksian-kesaksian yang bersifat mitos dan simbolis tidakboleh dimutlakkan sebagai kebenaran historis-faktual yang ditafsirkan secara harafiah (literalisme),namun harus dipahami sebagai mitos (dalam artipositif sebagai kebenaran simbolis). Jadi tidak adagunanya berusaha untuk mengkritik ataumembubarkan sebuah mitos atau simbol sebagaiketidakbenaran historis, ilmiah atau psikologis.Kritisisme seperti ini berusaha mengkritik simbol-simbol pada tingkat yang non-simbolis, dan tidaksatu simbol pun dapat dikritik pada tingkat yang non-simbolis. Jika sebuah simbol dikritik, ia harus dikritikdalam rangka makna simbolis (Tillich 113).

    Theolog protestan yang meletakkan dasar yangpaling penting untuk menemukan kembali peranansimbol-simbol agama dalam dunia modern adalahPaul Tillich. Ia mendefinisikan: Simbol keagamaandibedakan dari simbol-simbol yang lain olehkenyataan bahwa simbol keagamaan merupakanrepresentasi dari sesuatu yang sama sekali ada diluar bidang konseptual; simbol keagamaan menun-juk kepada realitas tertinggi yang tersirat dalamtindak keagamaan, kepada apa yang menyangkutdiri kita pada akhirnya (dikutip Dillistone, hlm 127).Bukan realitas ilahi sendiri yang dapat menjadi objekkonseptualisasi, penjelasan dan kritik oleh ilmuteologi, melainkan hanya simbol keagamaan itu,yang mengekspresikan apa yang menjadi isi semuaagama, dasar semua pengalaman religius danfondasis semua teologi, yaitu perjumpaan antaraAllah dan manusia. Fungsi dan kekuatan simbol-simbol religius adalah membuka tingkat-tingkatrealitas yang akan tertutup tanpanya, dan membukatingkat-tingkat pemikiran manusia yang tidak

    mungkin kita sadari tanpanya, yaitu apa yangmenjadi dasar keberadaan. Ia menunjuk kepada apayang menjadi ultimate concern (Tillich, hlm 110).Dengan demikian, simbol religius 1.) mengantarkehadiran spiritual dengan mengambil bagiandalam daya kekuatan dari apa yang disimbolkannya,dan oleh karenanya menjadi medium Roh, 2.)membukakan kepada manusia adanya tingkat-tingkat realitas yang tidak dapat dimengerti dengancara lain, dan 3.) Membuka dimensi-dimensi rohbatiniah manusia sehingga terwujudlah suatukorespondensi atau korelasi dengan segi-segirealitas tertinggi. (bdk Dillistone, hlm 127)

    Dari mana simbol-simbol religius berasal?Dari mana simbol-simbol religius berasal?Dari mana simbol-simbol religius berasal?Dari mana simbol-simbol religius berasal?Dari mana simbol-simbol religius berasal?

    Jawaban atas pertanyaan ini dapat mengandungtiga unsur, yang tidak merupakan alternatif (dalamarti harus memilih salah satu), namun peranannyadapat ditekankan secara berbeda-beda:

    xKegiatan Allah:Kegiatan Allah:Kegiatan Allah:Kegiatan Allah:Kegiatan Allah: Simbol-simbol religiusdiwahyukan Allah dan merupakan hasil prosesmanifestasi dan inkarnasi Allah dalam sejarahmanusia. Pengalaman manusia tentangperjumpaan dengan Yang Kudus menjadi titiktolak simbolisme. Banyak cerita atau genealogidalam Alkitab menjelaskan asal-usul sebuah ritus,nama, simbol berhubungan dengan sebuahperistiwa wahyu atau campur tangan Allah.

    xKegiatan manusia.Kegiatan manusia.Kegiatan manusia.Kegiatan manusia.Kegiatan manusia. Manusia (secara individu danatau secara kolektif-budaya) yang menciptakanatau paling tidak memberi makna kepada simbol-simbol religius. Ada dua ekstrim memahamiperanan manusia ini: apakah simbol religiushanya merupakan hasil dugaan manusia tentangsesuatu yang sebenarnya tidak eksis, semacamhayalan atau proyeksi (Feuerbach, Marx)? Atausebuah respon manusia terhadap realitas ilahidan perjumpaan dengannya, sehingga manusiadapat memaknai dan, mengembangkan simbol-simbol itu, tetapi tidak dapat menciptakannyamaupun menghancurkannya (Tillich).

    xTTTTTererererertanam di dalam manusia.tanam di dalam manusia.tanam di dalam manusia.tanam di dalam manusia.tanam di dalam manusia. Kemampuanmanusia untuk merespon terhadap realitas ilahidan pengalaman rohani melalui ekspresi-ekspresisimbolis adalah bagian dari kejiwaan manusia,dan dapat dipahami sebagai bagian dari rencanapenciptaan Allah. Simbol-simbol itu muncul darialam bawah sadar manusia dan diekspresikandalam agama. Menurut C.G. Jung, alam bawahsadar manusia memiliki dua lapisan, yaitu alambawah sadar individual yang isinya dibentuk olehpengalaman-pengalaman pribadi yangdigeserkan ke bawah sadar, dan alam bawahsadar kolektif (collective unconsciousness) yang

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042323232323

    Inspirasi Spiritual

    isinya merupakan warisan yang dimiliki semuamanusia sebagai bagian dari kodratnya. Adanyaalam bawah sadar itu bisa menjelaskankenyataan bahwa baik dalam mimpi-mimpiindividual maupun dalam budaya-budaya danagama-agama yang berbeda, muncul motif-motifyang sama tanpa adanya hubungan tradisi satusama lain atau diakibatkan oleh pengalamankonkret. Simbol-simbol dasar yang terdapat dalamingatan kolektif setiap manusia itu disebutarketip.

    Kuasa Simbol?Kuasa Simbol?Kuasa Simbol?Kuasa Simbol?Kuasa Simbol?

    Secara garis besar, dapat ditemukan tigapemahaman yang berbeda tentang kuasa simboldalam konteks ibadah dan keagamaan:

    xSimbol dipahami sebagai sesuatu yang memilikikuasa tersendiri dan dapat digunakan olehmanusia dalam ritual-ritual tertentu untukmempengaruhi kehendak kuasa-kuasatransenden (Tuhan, roh-roh dsb.) dan nasibnyasendiri. Pemahaman seperti ini bersifat magis,magis,magis,magis,magis, dimana simbol menjadi alat di tangan manusia(atau orang-orang tertentu) untuk membuat dewa-dewi berkehendak baik kepadanya, untukmemulihkan kembali keseimbangan kosmos danatau untuk memanipulasi nasibnya sendiri ataunasib orang lain menjadi baik (white magic) atauburuk (black magic). Pemahaman seperti initerutama ditemukan dalam agama-agama lokal(agama tradisional, agama suku); tradisi teologiKristen dengan tegas menolak pemahaman magisini, meskipun dalam sejarah spiritualitas Kristen,pemahaman dan praktek seperti itu masih seringditemukan (misalnya salib dalam AbadPertengahan dipahami sebagai alat magis untukmenyembuhkan, mengusir setan ataumemenangkan perang; atau roti dan anggurdalam spiritualitas warga gereja kadang-kadangdilihat sebagai sesuatu yang memiliki kekuatanmagis; dalam gerakan-gerakan karismatikkontemporer juga terdapat kecenderungan untukmemahami doa sebagai sesuatu yang memilikikekuatan manipulatif terhadap Tuhan kalaudilakukan dengan cara dalam jumlah tertentu).Pemahaman ini juga mengandung bahaya idolatri(idol=gambar; latri=penyembahan), yaitu simbolmenggantikan tempat ilahi atau menjadi identikdengan realitas yang diwakili dan disembahsebagai sesuatu yang memiliki kekuasaantersendiri).

    xSimbol dipahami sebagai tempat di mana duniabawah (realitas duniawi) dan dunia atas(realitas transenden) bersentuhan dan komunikasi

    antara keduanya dimungkinkan. Simbol tidakmemiliki kuasa tersendiri, namun dipahamisebagai manifestasi kuasa ilahi; di dalam ataumelalui simbol, kuasa ilahi hadir dan manusiadapat berpartisipasi di dalamnya, namun tidakdapat memanipulasinya. Pemahaman seperti inidapat disebut rohani atau mistismistismistismistismistis, karena secararahasia (=mystic) atau secara tidak dapatdipahami secara penuh oleh akal manusia, dalamsimbol kuasa ilahi menyatu dengan dunia,sehingga manusia dapat mengalaminya,mengekspresikannya dan dikuatkan secaraspiritual. Menurut P. Tillich, simbol religiusmengambil bagian dalam kekudusan yang kudusitu sendiri, yang kepadanya ia menunjuk. Simbol-simbol religius bukanlah kudus pada dan karenadirinya sendiri, melainkan melalui partisipasinya didalam apa yang kudus pada dirinya sendiri, yaitudasar semua kekudusan. Partisipasi ini memberimakna kepada simbol-simbol religius, tetapi padawaktu yang sama membatasi maknanya. Sebuahbuku yang suci, suatu bangunan yang suci,seseorang yang suci - bukanlah mereka sendiriyang suci ... namun mengambil bagian dalamkekuasaan dari apa yang ditunjuknya (Tillich 110).Pemahaman ingin menjadi koreksi terhadapbahaya idolatri dan praktek-praktek magis(misalnya dalam praktek perjamuan kudus gerejaKatolik Roma pada abad pertengahan) maupunterhadap reduktionisme dan rasionalisme (sepertikecenderungan dalam tradisi Kalvinis untukmengeliminasi simbol-simbol dari protestantisme,juga disebut ikonoklasme, pemecahan gambar-gambar).

    xMenurut pemahaman rasionalisrasionalisrasionalisrasionalisrasionalis, simbol-simbolreligius tidak memiliki kuasa sama sekali. Olehkarena itu, mereka hanya simbol dalam artimerupakan sekedar tanda-tanda untuk fungsiintelektual dan komunikatif saja. Simbol-simbolhanya mengingatkan kita pada kebenaran-kebenaran iman tertentu, namun tidak mengakuibahwa Tuhan bekerja atau hadir melaluinya.Pemahaman ini juga dapat disebut reduksionis-me, karena mereduksi simbol pada fungsiintelektualis dan moralis, dan mungkin dapatdilihat sebagai reaksi berlebihan dalam rangkaingin menolak dan menghindari dengan tegassegala bentuk pemahaman magis terhadapsimbol. Rasionalisme ini yang menjadi dominandalam teologi protestan, khususnya aliran kalvinis,sampai abad ke-20, dalam dekade-dekade akhir-akhir ini semakin menyadari kembali pentingnyaketerbukaan terhadap dimensi-dimensi lainsimbolisme agama, baik dalam teologi, liturgi danpendidikan agama.

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042424242424

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    alHidup-matinya simbolHidup-matinya simbolHidup-matinya simbolHidup-matinya simbolHidup-matinya simbol

    P. Tillich telah menegaskan, bahwa simbol-simbolreligius tidak bisa sengaja diciptakan atau dimatikan,namun bisa saja simbol-simbol baru muncul danbertumbuh dan simbol-simbol lama mati dan hilangdalam konteks-konteks tertentu.

    Sebuah simbol bisa mati atau kembali menjadisebuah tanda saja, jika ia kehilangan makna, yaitumenjadi simbol yang kosong (stereotip, klise), ataumenjadi rutinitas yang diulang-ulang begitu sajatetapi tidak memiliki lagi makna dan relevansi. Hal inidapat terjadi jika pengalaman yang diekspresikan didalamnya (perjumpaan kontekstual dengan realitasilahi yang melahirkan simbol tertentu) hilang,sehingga tidak lagi membangkitkan respons yangvital (bdk. Tillich 110). Sebuah simbol juga dapatkehilangan substansi jika diperalat untukkepentingan tertentu, jika ia terlepas dari apa yangdisimbolkannya atau bahkan mengalami perversimakna (misalnya sebuah simbol pendamaiandijadikan lambang perang). Cara lain untukmematikan simbol adalah memahaminya secaranon-simbolis, harafiah dan eksklusif, yangkebenarannya terletak pada bentuk faktual-historisnya dan bukan pada apa yangdisimbolkannya. Ini berarti upaya untuk memberikankepada simbol itu tafsiran yang sama sekali tetap,terbatas, tidak boleh berubah. Literalisme(harafiahisme), kesesuaian ketat-kaku satu-lawan-satu antara simbol dan realitas, menghapuskansegala konotasi, pesan tambahan, dan sugestiimaginatif yang selalu dipun-yai oleh sebuah simbolsejati (Dillistone, hlm. 212).

    Dapatkah sebuah simbol yang hilang, telahkehilangan makna atau telah menjadi kuno dantidak lagi dipahami oleh masyarakat tertentudihidupkan kembali? Apakah simbol yang hanyadimiliki dan dipahami dalam satu budaya ataukonteks dapat memperoleh makna dalam konteksbudaya lain atau dalam masyarakat pluralis?

    Yang dapat dilakukan paling tidak adalahmengembalikan keterbukaan dan sensitivitasterhadab simbol-simbol, memberi, mendalami danmentransformasi makna simbol-simbol yang masihada meskipun mungkin dengan pemahaman yangkurang atau salah. Di samping itu, membuka mataterhadap simbol-simbol yang hidup dalam sebuahkomunitas, meskipun kurang disadari. Dan jikagereja-gereja Kristen Protestan ingin menemukankembali kekayaan dan kepelbagaian dunia simbol, iaperlu menciptakan (dan sebagai langkah pertamatidak menghambat) ruang untuk pengalamanspiritual yang dapat mengantar kepada pemahaman

    dan penghayatan simbol-simbol kristiani secara lebihmendalam. Paul Tillich, meskipun melihat banyakhambatan dalam tradisi protestan yang telahkehilangan sebagian besar dunia simbol, optimisbahwa menafsirkan kembali simbol-simbol besarmasa lalu dengan cara yang dapat memulihkanmakna kepada beberapa dari simbol-simbol itumasih mungkin (bdk. Tillich 115; Dillistone, 128).

    Jika simbol-simbol religius merupakan manifestasikontekstual dari inisiatif Allah untuk membuka hatimanusia kepada realitas transenden-Nya danrencana keselamatan-Nya, maka yang dibutuhkanhanyalah keterbukaan intelektual dan emosionaluntuk memahami dan tergerak oleh ekspresi-ekspre-si simbolis yang kita temukan dalam diri kita dandalam keagamaan yang diwariskan kepada kita.

    Penggunaan simbol dalam ibadahPenggunaan simbol dalam ibadahPenggunaan simbol dalam ibadahPenggunaan simbol dalam ibadahPenggunaan simbol dalam ibadah

    Setiap ibadah, disadari atau tidak, penuh simbolismeyang dapat berbentuk verbalverbalverbalverbalverbal (misalnya kata-katadalam liturgi atau khotbah, cerita, perumpamaanatau mitos, sifat), visualvisualvisualvisualvisual (gambar, dekorasi ataubenda-benda lain yang dapat dilihat) atau ritualritualritualritualritual(ritus yang mengikuti dramaturgi tertentu, tindakan,gerak tubuh, dsb. dengan elemen-elemen simbolisyang tidak hanya dapat dilihat, namun jugadirasakan semua indra). Penjelasan simbol-simbolterpilih berikut ingin membantu untuk lebihmenyadari dan memahami penggunaan simbol-simbol tersebut dan membuat pengalaman jemaatberibadah lebih holistik dan lebih relevan bagikehidupannya. Penggunaan simbol dapatmemperkaya kreatifitas liturgi dan khotbah,khususnya jika dalam suatu ibadah perhatiandifokuskan kepada satu atau dua simbol sajasebagai benang merah tematis, tetapi dimaknai danditafsirkan secara mendalam (perlu diperhatikan,bahwa tidak semua aspek atau sifat yang terdapatdalam makna harafiah sebuah simbol dapatditerapkan pada makna simbolisnya, jadi perludihindari overinterpretation atau penafsiran secaraberlebihan).

    Tidak semua simbol di bawah ini sama pentingnyaatau sama kuatnya. P.Tillich membedakan tiga jenissimbol religius, yaitu tingkat transenden (simbol-simbol yang mensimbolkan Yang Kudus itu sendiri,misalnya Trinitas, atribut-atribut Allah), tingkatsakramental (simbol-simbol yang membukapengalaman pada kehadiran Allah dalam waktu danruang, misalnya simbol-simbol sakramen perjamuankudus dan baptisan), dan tingkat liturgis (unsur-unsurlain yang diangkat memperoleh makna simbolisdalam ibadah).

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042525252525

    Inspirasi Spiritual

    Bagian kedua: Simbol A-ZBagian kedua: Simbol A-ZBagian kedua: Simbol A-ZBagian kedua: Simbol A-ZBagian kedua: Simbol A-Z

    AbuAbuAbuAbuAbu Api

    AirAirAirAirAir

    Air adalah sumber kehidupan, tetapisekaligus dapat mengancam kehidupan(banjir, badai di laut...). Air juga berfungsiuntuk mencuci atau membersihkan.

    Dalam Alkitab, simbol ini sering dihubungkandengan berkata bahwa Allah sebagai sumber mataair, kesegaran atau sumber kehidupan dan keadilan,dan bahwa Yesus memberi air yang hidup (Yoh 4:14).

    Yesus juga membasuh kaki murid-muridNya denganair sebagai tanda pelayanan dan pembersihan daridosa. Murid-muridNya dipanggil untuk berbuat halyang sama (Yoh 13:15). Namun ritus pembasuhankaki masih jarang dipraktekkan dalam ibadahprotestan.

    Air menjadi simbol inti sakramen baptisan sebagaitanda penbersihan (dari dosa, dari kuasa maut);adam lama ditenggelamkan dalam air baptisan,dan adam baru dilahirkan. Air ini juga menjaditanda penerimaan Roh Kudus yang menyatukan kitadalam tubuh Kristus, dan tanda anugerah Allah yangdikaruniakan kepada kita tanpa prasyarat. Air disiniadalah simbol yang membuat kita merasakan apayang dilakukan oleh Allah sendiri, dan tidakdipahami secara magis, sehingga tidak tergantungpada cara atau kuantitas air (hanya tiga tetes dalamnama Bapa, anak dan Roh Kudus, atau denganmenenggelamkan seluruh tubuh seperti dipraktekkandalam gereja mula-mula dan oleh beberapadenominasi sampai sekarang). Baptisan juga tidakberfokus pada formalitas (masuk Kristen) ataupertobatan manusia (seperti ditekankan dalambaptisan dewasa), tetapi pada karya keselamatanAllah sendiri (yang tentu saja tidak terbatas kepadamereka yang telah menerima ritual gereja tersebut).

    Alfa dan OmegaAlfa dan OmegaAlfa dan OmegaAlfa dan OmegaAlfa dan Omega

    Alfa ($) dan Omega (:) adalah hurufpertama dan huruf terakhir alfabetYunani dan biasanya digunakansebagai simbol kekekalan Allah dankuasa Kristus dari penciptaan sampaipada akhirat (Why 22:13 Aku adalah Alfa danOmega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, YangAwal dan Yang Akhir). Kedua huruf ini seringdigabung dengan simbol-simbol lain, misalnya salib(kekekalan karya keselamatan dalam Yesus Kristus)atau Alkitab (kekekalan Firman Allah).

    Alkitab Alkitab Alkitab Alkitab Alkitab

    Kitab Suci orang Kristen,yaitu Alkitab (Perjanjian Lamadan Perjanjian Baru), dapatdigambarkan sebagai bukuatau gulungan kitab (biasadalam ibadah Yahudi) dan merupakan simbol FirmanAllah. Alkitab menjadi dasar semua kegiatan ibadah(bdk prinsip protestan sola scriptura). NamunAlkitab sendiri perlu juga penafsiran yangbertanggung jawab dan kontekstual dalam ibadah,karena merupakan kesaksian manusia dan bukanFirman Allah dalam arti yang literal, yang langsungjatuh dari langit, sehingga ayat-ayatnya selaluperlu dipahami berhubungan dengan konteksnyadan berdasarkan makna simbolisnya. Dalampemahaman Kristen, Firman Allah tidak menjadibuku dalam arti yang statis (biblisisme, penafsiranyang harafiah), tetapi menjadi daging (Yoh 1) dalamarti yang dinamis dan hidup. Artinya, Firman Allahterjadi dalam kehidupan manusia dan Alkitab adalahsumber utama untuk menemukan dan memahamirelevansi Firman Allah yang hadir dalam kehidupankita. Jika dalam ibadah kata-kata yang disampaikanoleh manusia (pembacaan Alkitab, penafsiran,khotbah dsb.) disebut Firman Allah, maka ini harusdipahami secara simbolis juga: Dalam arti faktual-harafiah kata-kata tersebut merupakan tetap firmanmanusia yang harus ditafsirkan secara kontekstualdan kritis dan dipertanggungjawabkan secarateologis oleh manusia, namun dalam fungsisimbolisnya ia menunjuk keluar dari dirinya sendirikepada karya keselamatan Allah, dan melaluinyaAllah dapat hadir dan bicara kepada kita.

    Altar Altar Altar Altar Altar

    Altar gereja mengingatkan baikpada tempat persembahankorban dalam Perjanjian Lamamaupun pada meja perjamuanPaskah Yesus dengan murid-muridnya pada malam sebelumia disalibkan. Penggunaan altar baik sebagai mejaperjamuan kudus maupun sebagai tempatpersembahan (kolekte) masih mencerminkan maknaganda tersebut. Selain itu, altar biasanya dihiasdengan simbol-simbol lain seperti salib, alkitab, lilin,bunga dsb.; Dalam arsitektur gereja, altar seringditempatkan langsung di depan atau di bawahmimbar untuk menekankan kesatuan antarasakramen (perjamuan kudus/altar) dan firman (khotbah/mimbar).

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042626262626

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    al AnggurAnggurAnggurAnggurAnggur Roti dan Anggur

    Angin Angin Angin Angin Angin

    Angin tidak dapat dilihat dantidak dapat ditangkap ataudikendalikan oleh manusia,tetapi ia hadir, kekuatannyadapat dirasakan dan ia dapat mengarahkan,mendorong atau menghambat perjalanan kita.Dalam Perjanjian Lama, angin dapat menjadi alatAllah, dan kepada Elia Allah menyatakan dirinyabukan dalam angin besar atau gempa, tetapi dalambunyi angin yang halus (1 Raj 19:11). Dalam Perjanjianbaru, angin taat kepada Yesus (Mat 8:27) danmenjadi simbol kehadiran Roh kudus (Kis 2:2). Dalambahasa Yunani, kata pneuma (SQHXPD) memiliki duaarti, yaitu angin dan roh. Yesus menggunakanmakna ganda ini dalam Yoh 3:8 sebagai simboluntuk Roh Kudus yang bertiup ke mana ia mau....

    Angka-angka Angka-angka Angka-angka Angka-angka Angka-angka

    Simbolisme angka dalam Alkitabadalah tema yang sangat luas. Disinihanya penjelasan singkat tentangbeberapa angka yang sering muncul berhubungandengan ibadah:

    1 (satu): Simbol keesan Allah (Ul 6:4), kesatuan Yesusdengan Allah Bapa dan Roh Kudus, dan jugakeesaan gereja dalam satu tubuh Yesus Kristus.

    2 (dua): Sebagai simbol sifat berpasangan atauganda, secara khusus untuk dua sifat Yesus (ilahidan manusia).

    3 (tiga): terutama digunakan sebagai SimbolTrinitas (lihat Trinitas). Tiga sering digunakansebagai sesuatu yang utuh dan lengkap, misalnyaiman, harapan dan kasih sebagai tiga hal terpenting(1 Kor 13:13) atau Tripanggilan gereja, yaitu bersekutu(NRLQRQLD?koinonia), melayani (GLDNRQLDdiakonia)dan bersaksi (PDUWXULDmartyria).

    4 (empat): Sering dipakai sebagai simbol keempat Injil: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes; tetapi jugauntuk keempat mata angin atau keempat unsur bumi(tanah, udara, api dan udara). Empat juga berartisesuatu yang utuh dan lengkap.

    7 (tujuh): Simbol kesempurnaan; pada hari ketujuhAllah beristirahat dan menyempurnakan penciptaan-Nya; hari sabat sebagai hari ketujuh adalah hariistirahat untuk semua ciptaan dan hari yang harusdikuduskan. Setiap tujuh tahun adalah tahun sabatdan sesudah 7 kali 7 tahun dirayakan tahun yobeldi mana semua utang dihapus dan tanah dibagikankembali secara adil. Paulus bicara tentang 7anugerah Roh Kudus, dan dalam kitab wahyu angka

    7 juga punya peran yang penting (7 jemaat, bukudengan 7 materai). Gereja Katolik mengenal 7sakramen (gereja protestan hanya dua diakuisebagai sakramen, yaitu ekaristi dan baptisan)

    10 (sepuluh): Simbol kelengkapan, misalnya:kesepuluh firman (Ul 5); sepuluh tulah (Kej 7-11).

    12 (dua belas): Simbol kelengkapan, seperti tahunyang terdiri dari 12 bulan: ke-12 suku Israel, yangkemudian diwakili oleh ke-12 murid / ke-12 apostel.Angka ini sering digunakan untuk mewakili seluruhgereja.

    13 (tiga belas): Sering dianggap sebagai angka yangmembawa malapetaka, mungkin berhubungandengan perjamuan terakhir di mana tiga belas orang(termasuk Yudas) berkumpul di satu meja. Tetapialkitab tidak membenarkan pemahaman magis (mis.membawa malapetaka) berhubungan dengansimbol-simbol angka.

    40 (empat puluh): Simbol percobaan: Air bahberlangsung 40 hari (Kej 7); Musa tinggal di gunungSinai selama 40 hari; Israel dalam Eksodus berada dipadang gurung selama 40 tahun (Kel); Ninive diberi40 hari untuk bertobat (Yun 3:1-5); setelah dibaptisYesus berpuasa selama 40 hari dan dicobai iblis dipadang gurung; setelah kebangkitanNya, Yesusmasih hadir 40 hari di bumi sebelum naik ke surga(Kis 1:3). Dalam kalender liturgis ( tahun gerejawi),keempat puluh hari sebelum paskah adalah masa puasa dan sengsara.

    70 (tujuh puluh): mengandung angka suci 7 dan 10(7x10=70) dan mensimbolkan sesuatu yang lengkap.Dalam Maz 90:10, berkat umur panjang manusiaadalah 70 tahun; 70 tahun bangsa Israel ada dalampembuangan di Babel (Yer 25:12). Lukas menyebut 70murid yang diutus setelah pengutusan ke-12 murid(Luk 10:1). 70 kali 70 kali kita harus mengampuniorang lain (Mat 18:22). Penerjemahan pertamaPerjanjian Lama ke dalam bahasa Latin pada abadpertama dan kedua s.M. disebut Septuaginta (darikata bhs. Latin untuk 70) karena diterjemahkan olehsekitar 70 penerjemah.

    1000 (seribu): Simbol kekekalan atau mewakili jumlahyang tidak dapat dihitung (jadi tidak dimaksudsecara harafiah, lihat Why 20)

    ApiApiApiApiApi

    Simbol api mempunyai pelbagai arti dalamalkitab. Dalam Perjanjian Lama, api sebagaisimbol keagungan Allah (mis. padaperestiwa Eksodus) dan sebagai alatpencobaan dan penghakiman. Dalamgereja api paling sering dihubungkan

    1 707070707012

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042727272727

    Inspirasi Spiritual

    dengan peristiwa pentakosta, di mana api (yangtidak membakar) menjadi simbol Roh Kudus. Api dancahayanya juga dipandang sebagai simbolkehidupan dan pembersihan diri manusia (Yes 6:6-7;penghapusan dosa dlm korban kebakaran). Sebuahsimbol alkitabiah yang berhubungan erat dengan apiadalah abu. Ini adalah simbol penyesalan/pertobatan yang dipakai khususnya dalam tradisikatolik (ibadah masa pra paskah). Penggunaan asapdan bau kemenyan (dupa-dupa) dalam ibadah jugater-uta-ma digunakan dalam tradisi katolik danortodoks.

    AAAAAyam Jantanyam Jantanyam Jantanyam Jantanyam Jantan

    Ayam jantan berkokokmenyongsong fajar dan dengandemikian menjadi simbol paskahdan pengharapan eskatologis secaraumum. Dalam Injil (Mat 26:69-75) Petrusdiingatkan oleh suara ayam jantan bahwa ia telahmenyangkal Yesus seperti telah dinubuatNya,sehingga simbol ayam jantan yang menghiasbanyak gereja juga memanggil kita untuk bertobatdari praktek kehidupan yang menyangkal Yesus dankasihNya. Ayam jantan sebagai simbol perlawanandan kehebatan maskulin seperti ditekankan dalambeberapa budaya Indonesia (misalnya SulawesiSelatan) tidak digunakan dalam tradisi Kristen.

    A A A A Awanwanwanwanwan

    Awan mensimbolkan kehadiranAllah (yang menyertai Israeldalam keluaran dari Mesir, Kel.13:21; 19:9; 24:15-16; bdk Mat 17:5par.) dan juga dihubungkan dengan kenaikan Yesus(Kis 1:9) dan kedatanganNya yang kedua kali (1 Thes.4:17; Why 1:7).

    Bahasa Roh Bahasa Roh Bahasa Roh Bahasa Roh Bahasa Roh Doa

    BaptisanBaptisanBaptisanBaptisanBaptisan Air

    BenderaBenderaBenderaBenderaBendera

    Tidak ada bendera khusus yangdigunakan sebagai simbolagama kristen, namun banyaknegara dan institusi-institusi lainterutama menggunakan simbol salib dalam bendara atau lambang mereka untukmensimbolkan nilai-nilai Kristiani sebagai dasaridentitas negara atau kelompok, meskipun hal inijuga dapat dinilai sebagai penyalahgunaan simbolagama yang mengatasnamakan Tuhan demikepentingan tertentu.

    Dalam kebanyakan gereja dan negara, pemasangansimbol-simbol negara seperti bendera nasional

    dalam ruang ibadah atau pada gedung gereja tidaklazim atau bahkan ditolak sama sekali, untukmenekankan pemisahan antara kepentingan-kepentingan politik dan misi universal gereja.

    BerkatBerkatBerkatBerkatBerkat

    Berkat adalah tindakan simbolis dalamliturgi melalui kata-kata dan gerakantubuh (misalnya angkat tangan ataumenyentuh kepala) untuk menguatkan orangyang diberkati untuk perjalanan dankehidupan yang akan datang danmensimbolkan kekuatan, perlindungan danbimbingan Allah yang akan menyertainya. Berkatdalam ibadah Kristen tidak dipahami sebagaisesuatu yang memiliki kekuatan magis, namunmerupakan lebih dari sekedar mengucapkanselamat dan memohon berkat Tuhan, karena diyakinibahwa di dalam dan melalui berkat ini Allah sendirihadir melalui Roh Kudusnya. Dalam gereja protestan,berkat boleh diberikan oleh semua orang percaya,bukan hanya oleh seorang pendeta (pemahamanbahwa majelis hanya memohon berkat saja danhanya pendeta boleh mengangkat tangannya danmemberkati tidak beralasan). Yang diberkati adalahmanusia, dan jika berkat dihubungkan denganbarang atau benda (misalnya makanan, gedunggereja dsb.), pada intinya yang diberkati adalahfungsinya bagi kehidupan manusia pula. Olehkarena itu, pemberkatan alat-alat perang (senjata)secara teologis tidak dapat dibenarkan. Bentuk-bentuk khusus pemberkatan adalah misalnyaBerkat yang dihubungkan dengan pengutusan

    pada setiap akhir ibadah;Sidi, yaitu pengakuan iman dewasa dan pember-

    katan untuk perjalanan sebagai seorang dewasadalam iman yang telah dibina sebagai anggotagereja dengan semua hak dan kewajiban;

    Pemberkatan nikah; perlu dicatat bahwa orangtidak dapat menikah di gereja, melainkanpernikahan yang telah disahkan sebelumnyamisalnya oleh catatan sipil dapat diberkati;dengan demikian, pemberkatan nikah tidakmengesahkan pernikahan (oleh karena itu,dalam gereja protestan tidak merupakansakramen seperti dalam gereja katolik), namunmenguatkan cinta kasih dan komitmen kehidupansuami-istri melalui berkat Allah dan doa syafatjemaat. Namun berkat Allah tidak dapat diikatatau dibatasi pada orang yang diberkati secararesmi dalam gereja, karena berkat Allah menyertaiperjalanan manusia tidak tergantung pada simbolritus pemberkatan nikah. Kesatuan antara laki-lakidan perempuan yang mendalam, bertanggung

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042828282828

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    aljawab dan sejajar sesuai dengan rencanapenciptaan Allah tidak boleh dipisahkan olehmanusia (Mat 19:6), dan kesatuan ini diwujudkandalam ikatan perkawinan suami-istri sebagaibentuk simbolisnya (sesuai konteks budaya danzaman), tetapi tidak identik dengannya (kesatuantersebut bisa saja telah tercipta sebelumpernikahan ataupun dihancurkan di dalamsebuah pernikahan oleh suam-istri sendiri atauoleh orang lain). Secara teologis tidak ada alasanuntuk menolak pemberkatan nikah terhadappasangan perkawinan campur (Kristen -Nonkristen) jika diinginkan bersama oleh suami-istri (bdk. Paulus dalam 1 Kor 7:14: suami/isteriyang tidak percaya kepada Yesus dikuduskan olehisterinya/suaminya; ayat yang selalu digunakandari 2 Kor 6:14 tentang pasangan yang tidakseimbang adalah hasil penerjemahan yang salahdan tidak ada hubungan dengan pernikahancampur, karena sebenarnya berbicara tentanglarangan bersama-sama menarik kuk denganorang-orang yang berhala).

    Pemberkatan pada peristiwa suka cita,pergumulan atau duka cita tertentu dalamkehidupan seseorang atau sebuah persekutuan;dalam banyak gereja khususnya di barat sedangada kontroversi tentang apakah gereja bolehmemberkati secara resmi perjalanan hiduppasangan yang tidak ingin nikah atau oranghomoseksual (gay atau lesbi).

    Dalam arti yang lebih luas, menjadi berkat bagisesama adalah simbol untuk panggilan dan misiorang Kristen yang telah mengalami berkat Tuhandalam kehidupannya. Namun berkat tidak bolehdireduksi pada nasib baik atau buruk yang dialamiseseorang dalam kehidupannya. Otomatisme sebab-penyebab dalam arti bahwa setiap nasib baik adalahberkat Tuhan dan setiap nasib buruk adalahhukuman atau kutukan Tuhan tidak dapatdipertahankan dalam agama Kristen (justru orangyang menderita mungkin saja merupakan orangyang diberkati), meskipun logika seperti itu masihsering ditemukan (khususnya jika latar belakangagama suku masih kuat). Hal ini juga berlaku untukkutukan (dan pencabutan kutukan), yang tidakmerupakan bagian dari ritus atau simbol ibadahagama Kristen, melainkan hanya merupakan hakTuhan sendiri.

    BintangBintangBintangBintangBintang

    Bintang (yang biasannya bersudutlima) adalah simbol astrologi yangmengingatkan kita pada orang-orangmajus dari timur yang dipimpin oleh bintang rajaorang Yahudi ke tempat kelahiran Yesus (Mat 2).

    Simbol bintang ini mewakili Yesus sebagai terang,sebagai raja dan sebagai bintang kejora (bintangtimur); simbol bintang paling sering digunakandalam perayaan Natal dan Epifanias.

    Bintang yang bersudut enam sebenar-nya adalah bintang penciptaan yangmewakili keenam hari penciptaan (Kej 1)dan juga digunakan sebagai simbolkeenam sifat Allah, yaitu kuasa,kebijaksanaan, kemuliaan, kasih, rahmat dankeadilan. Dewasa ini, bintang tersebut lebih dikenalsebagai Bintang DaudBintang DaudBintang DaudBintang DaudBintang Daud yang digunakan sebagaisimbol keagamaan Yahudi dan oleh negara Israelmodern sebagai simbol politik, sehingga jarangdigunakan lagi oleh orang Kristen. Bintang jugamerupakan simbol penting dalam banyak agamalain (misalnya bulan dan bintangbulan dan bintangbulan dan bintangbulan dan bintangbulan dan bintang dalam Islam).

    BukuBukuBukuBukuBuku Alkitab

    CincinCincinCincinCincinCincin

    Bentuk cincin sebagai lingkarantertutup (tanpa awal dan tanpaakhir) mensimbolkankekekalan. Dalam pertunganan dan perkawinan,pasangan pengantin menukar dua cincin (yangsama atau mirip, kadang dengan tulisan namapasangan di sisi dalamnya) yang kemudiandipasang di jari manis masing-masing (biasanyapertunganan: tangan kiri; pernikahan: tangan kanan)sebagai simbol yang menyatukan mereka dalamcinta kasih sejati dan perjanjian yang berlaku untukselama-lamanya. Ia juga mensimbolkan cinta kasihabadi Tuhan yang telah mempersatukan merekasehingga tidak boleh lagi dipisahkan oleh manusia.

    DarahDarahDarahDarahDarah Kurban, Roti dan Anggur

    DoaDoaDoaDoaDoa

    Doa adalah ungkapan pujian,syukur, pengakuan, keluhan danatau permohonan kepada Tuhansecara verbal (secara pribadi atausecara bersama, dengan suarakeras atau dalam hati, secarabebas atau sudah dirumuskan,juga dalam bentuk lagu), seringdidukung oleh gerakan tangan atau tubuh. Selainitu, berdoa tidak hanya berarti berbicara, melainkanjuga berkonsentrasi dan fokus pada apa yangpenting dalam kehidupan (unsur meditasi) danmembuka hati untuk mendengar suara dankehendak Tuhan. Dengan demikian, doa memilikisebuah dimensi simbolis; yang secara kelihatanhanya merupakan sebuah komunikasi horisontal(antar manusia), namun sebagai simbol ia menunjuk

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20042929292929

    Inspirasi Spiritual

    keluar dari dirinya sendiri sebagai medium kesatuandan komunikasi vertikal (antara manusia dan Tuhan)di tingkat rohani yang tidak dapat dijelaskan secararasional saja. Oleh karena itu, rumusan dan suasanadoa dalam ibadah tidak hanya membutuhkanperhatian intelektual dengan rumusan kata-katayang indah, namun juga keterbukaan emosional danspiritual.

    Dalam pemahaman teologi Kristen, doa tidakmemiliki kuasa magis dalam arti dapatmemanipulasi nasib atau kehendak Tuhan, namunjuga tidak sekedar mengeluarkan isi hati untukmenyenangkan diri atau saling menguatkan. Diyakinibahwa dalam dan melalui doa, tercipta hubungankomunikasi yang riil dengan Tuhan, bahwa Tuhanhadir, mendengar dan memberi kekuatan didalamnya, dan bahwa orang yang berdoa dengansunguh-sunguh, akan merasakan bagaimana Tuhanmendengarkan, menjawab dan memenuhi janjiNyadan memberkati kita dalam kehidupan kita. Doatidak dimaksud untuk menggantikan tanggungjawab manusia untuk melakukan yang baik (sesuaiungkapan bahasa Latin, ora et labora, berdoalahdan bekerjalah), dan membutuhkan kesiapanbahwa mungkin saja jawaban dan kehendak Tuhanakan berbeda dengan kehendak kita atau apa yangdapat dimengerti oleh manusia.

    Dalam ibadah ada berbagai bentuk doa sesuaidengan fungsinya dalam liturgi, misalnya doapembukaan, doa pengakuan dosa, kirie (kyrie eleison= Tuhan kasihanilah kami), doa pembacaan Firman,doa persembahan, doa syafaat dsb.; dalam Mat. 6Yesus mengingatkat kita bahwa doa tidakmemerlukan banyak kata (tidak harus menyebutsemua masalah atau orang satu per satu), apa lagidilakukan dengan kemunafikan atau untuk mencarimuka; Doa Bapa Kami diberikanNya sebagai doayang sangat sederhana namun dengan makna yangpaling lengkap, mendalam dan kuat, yang sekaligusmensimbolkan kesatuan antara semua orang Kristendalam Tubuh Kristus sebagai doa bersama.Pertanyaan apakah doa juga bisa atau harusdilakukan misalnya dengan bahasa Roh yangdalam gerakan Karismatik dipahami sebagai buktianugerah Roh Kudus yang diterima orang yang telahmenyerahkan hidupnya secara penuh kepada Tuhan adalah masalah yang sebenarnya tidak terlalupenting dalam teologi Kristen, meskipun selalumenimbulkan banyak kontroversi. Hal yang samajuga berlaku untuk doa penyembuhan atau doapengusiran setan (eksorsime) yang tidak akanditerima oleh gerja protestan jika cenderung menjadipraktek magis. Kriteria utama yang disebut olehPaulus untuk menilai fenomena-fenomena seperti ini

    adalah apakah mereka berguna untuk membangunjemaat Kristus atau tidak (1 Kor 14).

    Dupa-dupaDupa-dupaDupa-dupaDupa-dupaDupa-dupa Api

    DombaDombaDombaDombaDomba

    Domba adalah binatang yangdalam tradisi Israel seringdigunakan dalam ritus korbandan terkait erat dengan liturgipaskah orang Yahudi. Dalamagama Kristen, domba (atauanak domba) menjadi simboluntuk Yesus Kristus yang melalui pengorbananNya dikayu salib menghapus dosa dunia dan menjadisumber pendamaian antara Allah dan dunia danantara manusia. Yesus adalah Anak domba Allah(bhs. latin: agnus dei) yang menghapus dosa dunia(Yoh 1:29; bdk. Yes 53:7 tentang hamba Tuhan yangmenderita). Simbol domba sering dilengkapi dengansimbol salib dan bendera kemenangan yangberarti bahwa melalui kematian dan kebangkitanYesus telah mencapai kemenangan atas kuasa dosadan maut (domba paskah). Kemenangan itudicapai bukan dengan menggunakan kekerasan,tetapi justru melalui kelembutan, kasih, kerendahandan penderitaan.

    Di sisi lain domba juga dipakai sebagai simbol untukmanusia atau umat Allah, dan Allah atau Yesusdilihat sebagai gembala yang baik (bdk Mzm 23; Yoh10:11 dan banyak perikop yang lain). Di sini Yesuskadang-kadang digambarkan menggendong seekoranak domba (bdk perumpamaan domba yanghilang Lk 15:1-7).

    EkaristiEkaristiEkaristiEkaristiEkaristi Roti dan Anggur

    FirmanFirmanFirmanFirmanFirman Alkitab

    GaramGaramGaramGaramGaram

    Garam dalam kehidupan sehari-hari memiliki tiga fungsi dasar:membumbui (memberi rasa yangenak kepada makanan),mengawetkan (menghindarisesuatu dari pembusukan) danmemulihkan (sebagai obatdesinfeksi, diare dll.); Yesus dalam Mat5:13 menyebut pengikut-pengikutnya sebagaigaram dunia sebagai simbol misi yang harusmereka lanjutkan di tengah-tengah dunia,membawa berkat yang dapat dirasakan, memeliharadan memulihkan dunia. Simbol ini menguatkan paramurid bahwa mereka telah diberikan sebuahkekuatan, identitas dan fungsi yang sangat pentingmeskipun mungkin saja merasa diri lemah dan

    l

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043030303030

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    alsedikit; namun kekuatan itu harus juga merekagunakan dan tidak boleh disimpan untuk merekasendiri, karena tidak akan berguna dan hanya layakdibuang dan diinjak orang jika tidak mewujudkanpanggilan mereka di tengah-tengah dunia.

    GembalaGembalaGembalaGembalaGembala Domba

    Gerakan TGerakan TGerakan TGerakan TGerakan Tubuh dan Sentuhan ubuh dan Sentuhan ubuh dan Sentuhan ubuh dan Sentuhan ubuh dan Sentuhan Manusia

    GerejaGerejaGerejaGerejaGereja

    Gedung gereja bukan hanya sebuahtempat yang fungsional saja, tetapi telahmenjadi sebuah simbol identitas Kristiani.Makna gedung gereja terutama sebagaitempat beribadah, memuji Tuhan danmenjumpai dan menyadarikehadiran Allah dalam kebaktian,dan sebagai tempat pengayuban,perdamaian dan perlindungan.Sebagai pusat perkumpulan, iajuga memiliki arti sebagai tempatyang menyatukan dan memberi identitas kepadajemaat. Dalam arsitektur gedung gereja, seringtercermin berbagai unsur makna simbolis, misalnyafondasi atau unsur-unsur lain yang berbentuk salib atau kapal ( perahu), menara yang tinggi(dengan simbol salib, bola dunia dan atau ayam jantan dia atas) sebagai simbol keagunganAllah, dan cara menghias dan mengatur interior.

    Gereja tidak identik dengan gedungnya, tetapigedung gereja dan penggunaannya dalam praktekjemaat harus mencerminkan sifat dan kehadirangereja sebagai Tubuh Kristus di dunia ini. Olehkarena itu, gereja harus mencari kembali maknasimbolisnya yang sebenarnya. Sayangnya maknasimbolis kadang-kadang telah bergeser menjadisimbol identitas yang eksklusif, simbol persainganantarjemaat dan antaragama, simbol kemewahanyang tidak kontekstual atau triumfalisme gereja dantempat formalitas agama - meskipun hal itubertentangan dengan misi Yesus dan panggilangereja. Berhubungan dengan itu, peristiwapembakaran rumah ibadah di Indonesia, a.l. gereja,memperlihatkan bahwa yang sebenarnya diserangatau dibakar adalah justru makna simbolis itu (yangpenting bukan terutama kehancuran materil yangdisebabkan), sehingga sangat berpotensi untukmemancing emosi-emosi primordial.

    Gereja sebagai simbol Tubuh Kristus terutamamenunjuk pada identitas misionernya sebagaikomunitas eksemplaris yang dipangil keluar (dariBahasa Yunani HNNOKVLD, ekklesia) untukmewujudkan misi kasih Allah di dunia.

    GunungGunungGunungGunungGunung

    Gunung (atau juga bukit) dalambanyak tradisi dan agama adalahtempat simbolis perjumpaandengan yang ilahi yang entahditakuti atau diagungkan. Dalamagama Yahudi dan Kristen,gunung juga memainkan peranyang penting, antara lain gunung sinai sebagaitempat perjumpaan Musa dengan JHWH, di manaia menerima kesepuluh firman; Zion sebagai gunungsuci Allah dan tempat ziarah dan perdamaian padaakhir zaman dalam harapan eskatologis para nabiPerjanjian Lama. Gunung atau bukit juga menjaditempat simbolis dalam injil-injil: pencobaan Yesus,khotbah di bukit, tempat doa, pemuliaan Yesus, bukitzaitun sebagai tempat doa Yesus sebelum dikhianatidan ditahan, dan bukit Golgata sebagai tempat dimana Yesus disalibkan (simbol penderitaan,penebusan dan kemenangan Yesus). Oleh karenamakna simbolis itu, di banyak daerah dunia, gedung gereja sering didirikan di atas gunung, dan dipuncak setiap gunung didirikan sebuah salibbesar sebagai simbol bahwa Yesus berkuasa atasseluruh bumi.

    Hari Jumat Hari Jumat Hari Jumat Hari Jumat Hari Jumat Hari Minggu

    Hari MingguHari MingguHari MingguHari MingguHari Minggu

    Hari Minggu dirayakanoleh umat Kristen sebagaihari kebangkitan Yesusdan menyimbokankehidupan, anugerahAllah dan ibadah-ibadahpujian yang mengawali mingguyang baru (hari Minggu dalam pemahaman Yahudidan Kristen adalah hari pertama setiap minggu,meskipun dalam kalender sekuler telah dijadikan hariterakhir, bagian dari akhir pekan). Hari minggusebagai hari Tuhan mengambil alih beberapamakna dari hari Tuhan pada hari Minggu dalamlingkungan Yunani-Romawi gereja mula-mula, danjuga dimaksud untuk membedakan diri dari umatYahudi pada waktu itu; tetapi hari Minggu jugamelanjutkan sebagian besar dari makna yangterkandung dalam Sabbat (Sabtu) yang dirayakanoleh orang Yahudi sebagai hari pembebasan(mengingat perestiwa eksodus) dan istirahat(mengingat penciptaan di mana Tuhan beristirahatpada hari yang ke-7).

    Selain hari Minggu, dalam agama Kristen hari Jumathari Jumathari Jumathari Jumathari Jumatmasih memiliki suatu makna yang menonjol sebagaihari peringatan kematian Yesus. Ada tradisi lamahari Jumat sebagai hari pertobatan dan hari puasa

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043131313131

    Inspirasi Spiritual

    umat Kristen, dan sampai sekarang bayak orangKristen (khususnya Katolik) tidak makan daging padahari Jumat (kecuali ikan, yang juga mengandungmakna simbolis).

    Hari-hari raya gerHari-hari raya gerHari-hari raya gerHari-hari raya gerHari-hari raya gerejawiejawiejawiejawiejawi Tahun gerejawi

    HatiHatiHatiHatiHati

    Dalam bahasa Indonesia, hati(secara harafiah/anatomis: lever)mengandung makna simbolis denganapa yang diidentifikasi sebagai jantung dalamkebanyakan bahasa lain (misalnya bhs. Inggris:heart). Perbedaan ini mungkin disebabkan olehperbedaan anggapan budaya tentang di manaterletaknya pusat simbolis kehidupan manusia. Hatimensimbolkan jiwa, nurani dan emosi manusia, danjika digambarkan dengan gambar love ini,terutama menunjuk pada cinta kasih. Cinta yangdimaksud adalah cinta kasih Allah, persahabatanyang mendalam, dan juga cinta yang bersifat erotis.

    Huruf IHuruf IHuruf IHuruf IHuruf I

    Huruf I dalam alfabet Yunani dan Latin adalahsimbol untuk Yesus dan digunakan dalam beberapasingkatan atau monogram seperti:

    I.H.C (atau I.H.S.):I.H.C (atau I.H.S.):I.H.C (atau I.H.S.):I.H.C (atau I.H.S.):I.H.C (atau I.H.S.): Iesus Hominum Soter (Salvator)- Yesus Juruselamat Manusia

    INRI:INRI:INRI:INRI:INRI: (berhubungan dengan simbol salib atau mahkota duri): IesusNazarenus Rex Israel - Yesus dariNasaret, Raja Israel (bdk Luk 23:38).

    IR:R:R:R:R: Yesus Penebus (dari bhs. Latin IesusRedemptor)

    IX:IX:IX:IX:IX: Yesus Kristus (inisial bahasa Yunani)

    IkanIkanIkanIkanIkan

    Ikan mengingatkan kita bahwamurid-murid Yesus yangpertama adalah penjala ikan yang dipanggil untukmenjadi penjala manusia (Mat 4:19). Selain sebagaisimbol untuk orang percaya ikan juga menjadisimbol kebersamaan dengan Yesus (Mat 14/15;perjamuan dengan Kristus yang bangkit Luk 24:42;Yoh 21:12). Dalam kitab Yunus ikan adalah simbolrahmat dan keselamatan Allah.

    Dalam gereja mula-mula pada masa penganiayaanorang Kristen ikan sebagai simbol untuk Kristusmenjadi tanda pengenal rahasia orang Kristen. Iniberdasarkan kata bahasa Yunani untuk ikan, yaitu,&486,&486,&486,&486,&486 (ikhtys), yang diinterpretasi sebagaisingkatan:

    , = ,(6286 (iesous) = Yesus

    & = &5,6726 (khristos) = Kristus

    8 = 8,26 (huios) = Putra

    4 = 4(28 (theou) = Allah

    6 = 6:7+5 (soter) = Penyelamat,

    jadi: Yesus Kristus, Putra Allah, Juruselamat.

    Lebih jarang simbol ikan ditemukandalam bentuk tiga ikantiga ikantiga ikantiga ikantiga ikan yangmembentuk sebuah lingkaran sebagaisimbol untuk Allah Tritunggal (Trinitas).

    Injil Injil Injil Injil Injil

    Kata ini memiliki duamakna. Jika ditulisdengan huruf pertamabesar, ia menunjukkepada keempat kitabInjil Perjanjian Baru yangditulis oleh penginjilMatius (seringdisimbolkan denganseorang pria), Markus(simbol: singa), Lukas(simbol: lembu kebiri)dan Yohanes (simbol:rajawali). Katasimbolisnya yang ditulis kecil (injil), memiliki maknasebagai berita gembira (dari bahasa Yunani:HXDQJJHOLRQ eu-angelion), dan dapat menunjukkepada inti atau kepada keseluruhan berita tentangkarya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus.Kegiatan untuk menyebarkan berita gembira inimelalui kesaksian verbal dan kesaksian hidupbiasanya disebut penginjilan atau pekabaran injil(PI), tetapi kadang-kadang dipersempit ataudisalahpahami sebagai kegiatan mengkristenkan.

    JalanJalanJalanJalanJalan

    Jalan adalah simbol yang umum yang seringdigunakan untuk perjalanan hidup seseorang baiksebelum maupun sesudah kematiannya; terdapatjalan yang benar atau jalan yang salah, jalanyang menuju kepada Tuhan atau jalan yang menujukepada kebinasaan. Umat Allah dipahami dalamAlkitab sebagai umat yang selalu berada dalamperjalanan, yang dibebaskan menuju tanahperjanjian (juga dalam arti simbolis-eskatologis),yang berziarah dan tidak punya tempat yang tepat dibumi ini (Mat. 8:20, Ibr 13:14). Dalam agama Yahudi,jalan yang benar diidentifikasi dengan hukum taurat,yang dalam agama Kristen digenapi dalam Yesus

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043232323232

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    alKristus yang menyebut dirinya sebagai jalan,kebenaran dan hidup (Yoh 14:6; bdk. ayat-ayat laindalam Injil Yohanes yang mulai dengan Akuadalah dan mengidentifikasi Yesus dengansimbol-simbol yang selama ini diklaim secaraeksklusif oleh agama Yahudi; dengan demikian,simbol-simbol tersebut dikeluarkan dari kontekseksklusivisme Yahudi dan dimaknai dalam kontekskarya keselamatan Yesus Kristus yang universal).Berhubungan dengan ayat tersebut, sering menjadikontroversi tentang apakah terdapat banyak jalankeselamatan atau hanya satu jalan keselamatan,dan tentang apa artinya jika Yesus diakui sebagaisatu-satunya jalan yang menuju kepada Bapa disurga (apakah sama artinya dengan hanya dalamgereja terdapat keselamatan atau justru harusmenolak segala upaya memutlakkan sesuatu di luarKristus sendiri, termasuk agama).

    Perlu diingat bahwa dalam Alkitab, jalan selaluadalah simbol kehidupan yang disertai, dipimpin dandiberkati Allah, yang memiliki perspektif etis (memilihjalan kasih, keadilan dan kebenaran) maupunperspektif eskatologis (jalan yang diratakan bagimesias, jalan keselamatan).

    JHWHJHWHJHWHJHWHJHWH

    Keempat huruf ini mewakili namaAllah, yaitu Jahweh (bahasaIbrani hwhy jhwh, vokal tidak ditulis; dalam PL BahasaIndonesia selalu diterjemahkan dengan TUHAN).Nama ini tidak boleh disebutkan dalam agamaYahudi, dan oleh karena itu selalu dibaca sebagaiadonai (Tuhan). Oleh karena itu, dalam teks IbraniPerjanjian Lama, vokalisasi yang ditulis pada katajhwh adalah vokalisasi yang dipindahkan dari kataadonai untuk mengingatkan membaca bahwa namaAllah yang tabu disebutkan ini harus dibaca adonai(tanpa memahami ini, kita akan salah membacajhwh sebagai jehowa, seperti dilakukan oleh saksijehowa, padahal sebutan aslinya yang benar hanyajahweh atau adonai).

    Arti nama jhwh ini tidak dapat dipastikan, namunkemungkinan bersar berasal dari kata kerja jhj (ada,eksis) dan berhubungan dengan perkenalan diriAllah kepada Musa dalam Kel 3:14 (aku adalahaku). Ini mengingatkan kita bahwa sebenarnya Allahtidak dapat dinamakan atau dibandingkan denganapapun kecuali dengan dirinya sendiri. Dengandemikian, setiap nama yang digunakan untuk Allahadalah sebuah simbol yang sangat terbatas dantidak boleh disalahgunakan untuk inginmendefinisikan Allah, untuk mengatasnamakanTuhan atau memaku Allah pada nama atau konseptertentu (bdk Kel 20:7 yang melarang menyebutnama Tuhan dengan sembarangan).

    KapalKapalKapalKapalKapal Perahu

    KegelapanKegelapanKegelapanKegelapanKegelapan Terang dan Gelap

    Kerajaan, raja, mesias/kristus Kerajaan, raja, mesias/kristus Kerajaan, raja, mesias/kristus Kerajaan, raja, mesias/kristus Kerajaan, raja, mesias/kristus mahkota

    Khotbah Khotbah Khotbah Khotbah Khotbah

    Khotbah bukan sekedar sebuahpidato yang disampaikan pada saatibadah, namun memiliki maknasimbolis sebagai penyampaianFirman Tuhan ( Alkitab) yangmenghubungan kesaksian Alkitab(teks) dengan pergumulan jemaat(konteks). Persiapan yang baik dankreatif oleh pengkhotbah (pendeta atau kaum awam)serta keterbukaan kepada Roh Kudus dalammempersiapkan, menyampaikan dan mendengarkankhotbah mencerminkan posisi sentral khotbah dalamibadah gereja protestan. Untuk menandai bahwapelayan firman tidak berbicara sebagai seorangpribadi, namun dalam peranan dan fungsi khusus,digunakan simbol-simbol lain (misalnya penyerahanalkitab oleh majelis, pakaian dan tempat khusus/mimbar).

    KuburanKuburanKuburanKuburanKuburan

    Dalampemahamanagama Kristen,kuburan tidak memiliki makna khusus (atau bahkankuasa misteri yang mengerikan seperti dalamberbagai cerita dan film), karena diyakini bahwakehidupan baru manusia setelah kematian dankebangkitan tidak lagi terikat pada tubuh yangdikuburkan atau pada tempat-tempat. Namunkuburan tetap menjadi tempat untuk mengingat danmenghormati orang yang telah meninggal itu,mengingatkan orang yang masih hidup akanketerbatasan hidup ini, serta mengekspresikanpengharapan melalui simbol-simbol kehidupan(kiasan peti mati, batu kubur yang diukir atau salib

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043333333333

    Inspirasi Spiritual

    dari kayu, tulisan, foto, hiasan dengan tumbuhanatau bunga-bunga dsb.). Pada kesempatan tertentu,kuburan juga dapat dijadikan tempat ibadahpenghiburan, peringatan atau doa, namun hanyadipahami sebagai ibadah orang-orang hidup kepadaAllah, dan bukan dalam rangka hubungan tertentudengan roh orang-orang mati atau praktek-praktekokultisme lain.

    Kubur yang kosong adalah simbol kebangkitan YesusKristus pada hari Paskah dan mengingatkan bahwadalam penebusan, jiwa dan tubuh tidak terpisahkandan kebangkitan mencakup dimensi rohani danjasmani manusi.

    KurbanKurbanKurbanKurbanKurban

    Dalam ibadah bangsa Israel, rituskurban sebagai ucapan syukur,kurban penebusan atau penggantiserta simbol pendamaian memilikiperan yang penting (misalnyadomba atau kambing sebagaikurban bakaran). Dalam ibadah Kristen, ritus kurbantidak lagi dilaksanakan karena Yesus Kristus yangmengorbankan diriNya di kayu salib dipahamisebagai kurban yang menggenapi dan sekaligusmengakhiri ritus kurban; Ia menjadi domba yangmemikul dan menebus dosa dunia melalui darahNyadan tubuhNya, dan Allah sendiri mendamaikandunia dengan diriNya. Oleh karena itu, dalam ibadahKristen, simbol kurban hanya digunakanberhubungan dengan aktivitas Allah sendiri (bukanlagi ritus yang dilakukan oleh manusia), atauterbatas sebagai tanda ungkapan syukur dan persembahan sebagai respon terhadap kasih dananugerah Allah.

    KunciKunciKunciKunciKunci

    Kunci adalah simbol kekuasaan,pengetahuan dan otoritas (Yes22:22; Luk 11:52; Why 1:18; 3:7; 9:1;20:1), yang dapat mengurung maupunmembebaskan (mengunci atau membuka). DalamMat 16:19 Yesus memberi kuasa mengikat danmelepaskan kepada rasul Petrus sebagai batukarang gereja, sehingga memegang kunciKerajaan Sorga (dalam pemahaman gerejaprotestan, Petrus di sini mewakili semua gereja yangmengakui Yesus sebagai Mesias, sementarapenafsiran katolik lebih menunjuk pada jabatan Pausdalam suksesi Petrus). Kunci dapat menjadi simboleksklusivitas (ketertutupan, ex-cludere = mengunci keluar) maupun inklusivitas (keterbukaan, in-cludere =mengunci ke dalam, merangkul). Simbol ini dapatjuga dihubungkan dengan simbol pintu.

    LilinLilinLilinLilinLilin

    Lilin biasanya dinyalakan dalam setiapibadah, paling tidak pada ibadah-ibadahnatal dan ibadah-ibadah paskah (lilinpaskah) sebagai simbol Kristus yanghidup dan menjadi terang dunia (Yoh 8:12, bdk Yoh1 dll.). Lilin juga mengingatkan kita pada panggilanuntuk menjadi garam dan terang dunia (Mat 5:13-16); lilin secara umum bisa menjadi simbol kehidupanmanusia yang mengorbankan diri demipanggilannya untuk menerangi kegelapan. Dalamibadah dukacita lilin juga mewakili kehidupan kekal,bahwa orang yang telah meninggal sekarang adalahdi tangan Tuhan.

    Keempat lilin dalam krans advenadalah simbol pengharapan yangmenantikan kelahiran terang dunia(dalam minggu pertama adven, satulilin dinyalakan, dalam minggu keduadua dst.).

    Sementara ketujuh lilin dalamMenorah (yang juga menjadi simbolagama Yahudi) sering diidentifikasidengan ketujuh anugerah Roh (Yes11:2; bdk Paulus)

    LoncengLoncengLoncengLoncengLonceng

    Bunyi lonceng adalah simbol perhatiandan panggilan beribadah dan jugamengingatkan akan pengadilan Allah.Lonceng digunakan baik dalamsukacita (paskah, memuji tuhan dalamibadah...) maupun dukacita (orang meninggal,bencana...). Secara kontekstual, lonceng juga bisadiganti oleh alat musik yang lain, misalnya alat musiktiup atau gendang (bdk. Musik).

    MahkotaMahkotaMahkotaMahkotaMahkota

    Mahkota digunakan sebagai simbolkemuliaan Allah dan secara khususYesus Kristus sebagai Raja Israel(Mesias) dan Raja dunia. Mahkota duri adalah simbolpenghinaan Yesus di kayu salib (Mat 27:29) danmengandung arti bahwa caraberkuasa Yesus bukan sepertiseorang raja duniawi denganpedang dan kekerasan, tetapi dengan kasih yangbahkan rela untuk menderita. (bdk. Kerajaan)

    MalaikatMalaikatMalaikatMalaikatMalaikat

    Malaikat dalam tradisi Alkitab adalahutusan Allah yang memuji Tuhan,melindungi manusia danmenyampaikan wahyu. Malaikat

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043434343434

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    aldibayangkan dalam wujud manusia (seringdigambarkan dengan sayap dan lingkaran cahaya diatas kepala untuk mengindikasi sifat transenden dankudus), tetapi tidak dimaksud sebagai person yangriil antara manusia dan Allah, melainkan sebagaisimbol kehadiran, pelindungan dan campur tanganAllah dalam kehidupan kita. Pemahaman bahwaorang yang meninggal dan masuk surga menjadimalaikat sering dapat ditemukan tetapi tidakberdasarkan tradisi alkitab.

    Setan sebagai simbol kejahatan dan kekuasaanmaut juga diinterpretasi sebagai malaikat yangjatuh yang membawa manusia ke dalampencobaan.

    ManusiaManusiaManusiaManusiaManusia

    Baik dalam Alkitab maupun dalamsetiap ibadah, Allah seringdigambarkan dengan gambar-gambar yang antropomorf(anthropos=manusia;morphe=bentuk), artinya dengan menggunakanistilah-istilah dari anatomi, tindakan, emosi dan sifatmanusia. Di satu sisi, bahasa simbolis ini menjadisatu-satunya cara manusia untuk dapat mengatakansesuatu tentang Allah dan ia menekankan bahwaAllah adalah seorang pribadi sungguh-sungguh,Manusia diciptakan dalam gambar dan citra Allah,dan Allah sendiri menyatakan diriNya dalam anakmanusia Yesus, firmanNya menjadi daging(inkarnasi). Bahasa Alkitab sendiri memberi legitimasiuntuk berbicara dengan simbol-simbol manusiawitentang Allah.

    Di sisi lain selalu harus disadari bahwa realitas Tuhantidak pernah dapat digambarkan secara tepatkarena Tuhan melampaui ada di luar segalaantropomorfisme. Oleh karena itu, selalu harusdiartikan secara metaforis (dan bukan harafiah), jikaAlkitab berbicara tentang tangan, mata, suara,nama, amarah, penyesalan Allah dsb.; jika Allahdigambarkan dengan atribut-atribut yang maskulin(raja, bapa, hakim, mempelai, gembala dsb.) atauyang feminin (ibu Yes 66:13; Maz 131:2, bdk simbolfeminin lain seperti bhs Ibrani ruach/roh, induk ayamMat 23:37) meskipun pada umumnya simbolmaskulin lebih dominan. Jika bangsa Israel, rajaIsrael, mesias Israel atau kemudian Yesus disebutsebagai anak (putra) Allah, antropomorfisme ini jugatidak dimaksud secara biologis-harafiah, namunsebagai simbol hubungan kasih dengan Bapa disorga. Contoh-contoh lain untuk antropomorfismeadalah jika Allah digambarkan sebagaipenyempurnaan sifat-sifat manusia tertentu (mis.

    Mahatinggi, Mahapengampun, Mahapengasih dsb.)atau jika gereja disebut sebagai Tubuh Kristus.

    MataMataMataMataMata Trinitas

    MerpatiMerpatiMerpatiMerpatiMerpati

    Burung merpati dalam tradisi Kristenterutama dipahami sebagai simbolkehadiran Roh Kudus yangmengingatkan kita pada peristiwabaptisan Yesus oleh YohanisPembaptis (Mat 3:16 bdk Mrk, Luk danYoh). Seekor burung merpati dengan sebuah rantingzaitun telah menjadi simbol universal untukperdamaian dan mengingatkan pada kisah Nuh (Kej8:11), di mana sehelai daun zaitunmenjadi tanda bahwa air bahtelah surut dan simbol untukperjanjian Allah dengan umatmanusia dan segala ciptaan-Nya.

    Kadang-kadang, dua ekor burung merpatijuga digunakan sebagai simbol cinta kasih.

    MimbarMimbarMimbarMimbarMimbar Khotbah, Gereja

    MinyakMinyakMinyakMinyakMinyak

    Minyak (minyak zaitun, minyakwangi atau minyak berharga lain)dalam alkitab adalah simbolberkat dan pemberian otoritasoleh Allah misalnya dalam ritus pentahbisan rajaIsrael. Minyak juga digunakan untuk meminyakiorang mati. Kedua arti ini merupakan latar belakangsimbolis waktu Yesus diurapi oleh seorangperempuan (Mat 26:7) dan para perempuan inginmeminyaki jenazah Yesus. Minyak juga mingingatkankita pada perumpamaan tentang gadis-gadis yangbijaksana dan yang bodoh (Mat 25; minyak untukpelita sebagai simbol kesiapan untuk kedatanganYesus). Dalam ibadah (atau pelayanan kepada orangsakit), minyak sebagai simbol berkat kebanyakandigunakan dalam tradisi katolik, tetapi kadang-kadang juga dalam ibadah protestan atau ekumenis.

    MusikMusikMusikMusikMusik

    Musik dalam ibadah adalahbentuk penyembahan dan doayang memiliki dimensi vertikal(saluran komunikasi dan rasadekat dengan Tuhan) danhorisontal (saluran komunikasi dan rasa persekutuanantarmanusia), dan dapat dilakukan dengan suaraatau berbagai alat musik. Musik dalam ibadahseharusnya tidak bersifat pertunjukan (seperti dalamkonser atau perlombaan), namun ekspresikebersamaan di hadapan Tuhan. Musik dalam

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043535353535

    Inspirasi Spiritual

    ibadah Kristen tidak terbatas pada tradisi lagu ataualat musik tertentu, namun selalu (dan sejakPerjanjian Lama) merupakan hasil interaksi antaraunsur-unsur tradisional dan budaya-budayasetempat. Variasi liturgi Kristen terbuka baik padatradisi musik gerejawi yang diwariskan dalamsejarah gereja, maupun pada musik budaya lokaldan aliran-aliran musik moderen, sesuai dengantradisi mana yang dapat menyentuh hati jemaat danmendukung ekspresi iman Kristen secarakontekstual.

    NamaNamaNamaNamaNama

    Nama seseorang adalah simbol identitas danindividualitas yang mendalam. Memanggil namaseseorang dapat berarti hubungan dekat namunjuga memiliki kuasa atas seseorang. Allah memangilmanusia dengan namanya, dan oleh karena itupemberian nama sering dihubungkan denganbaptisan. Banyak orang tua Kristen memberi namakepada anaknya yang berasal dari tradisi Yahudi-Kristen dari konteks budaya Ibrani, Yunani dan Latinatau nama-nama barat lain, yang sebagiannyamemiliki arti simbolis tertentu. Bahkan kadang-kadang, jika orang sudah memiliki nama darikonteks budaya yang lain, pada saat dibaptis diberinama Kristen yang baru sebagai simbol identitasdan kehidupan yang baru, meskipun dari perspektifteologi kontekstual nama dari konteks non-Kristentidak kurang berharga (justru banyak nama yangdianggap nama Kristen berasal dari konteks non-Kristen).

    Nama juga sering digunakan untuk menunjuk padaAllah sendiri (memuji nama Tuhan, kuduskan namaTuhan dsb.), tanpa mematokkan Allah pada namatertentu (bdk, juga JHWH). Banyak namadigunakan sebagai simbol untuk Allah, termasuknama-nama yang berasal dari luar tradisi Yahudi-Kristen (juga dari budaya lokal). Baptisan selaludilakukan atas nama Allah Bapa, Anak dan RohKudus ( Trinitas). Baik untuk Allah Bapa, maupununtuk gelar-gelar Yesus sering digunakan atribut-atribut antropomorf ( Manusia).

    NerakaNerakaNerakaNerakaNeraka Surga

    Padi - Beras - NasiPadi - Beras - NasiPadi - Beras - NasiPadi - Beras - NasiPadi - Beras - Nasi

    Padi atau beras dalam banyak budayaAsia tidak hanya menjadi makananpokok, tetapi juga simbol yangberhubungan dengan mitos-mitospenciptaan manusia dan hubungankosmis antara manusia dengan alamsemesta dan dengan kekuatan-kekuatan transenden (misalnya dlm

    mitos Dewi Sri diari Jawa). Nasi (misalnya dalambentuk Tumpengan) juga menjadi unsur pokok dalambeberapa ritus adat, misalnya dalam ucapan syukursesudah panen (bdk selametan, ritus makanbersama sebagai tanda kesatuan antarmanusia dandengan yang ilahi).

    Dalam rangka kontekstualisasi, banyak gereja di Asiatelah menggunakan unsur tradisional ini. Untukkebaktian syukur panen, altar didekorasi denganpadi dan beras sebagai persembahan syukur. Nasidipakai dalam makan bersama secara ritual,misalnya dalam rangka perjamuan kasih (agape)atau bahkan untuk mengganti roti dalam perjamuankudus.

    PelangiPelangiPelangiPelangiPelangi

    Pelangi - fenomena alamrefleksi sinar matahari dalamtetes-tetes air hujan - adalah simbol perdamaianyang mengingatkan pada kisah Nuh di mana busurAllah menjadi tanda perjanjian Allah dengan umatmanusia dan segala makhluk ciptaan-Nya (Kej 9:13)yang tidak akan dilupakan lagi. Pelangi yang warna-warni sering juga diinterpretasi sebagai kesatuandalam kepelbagaian atau keindahan pluralitas danperbedaan yang diciptakan Tuhan.

    Pembasuhan Kaki Pembasuhan Kaki Pembasuhan Kaki Pembasuhan Kaki Pembasuhan Kaki Air

    PengakuanPengakuanPengakuanPengakuanPengakuan

    Dalam ibadah, pengakuan dosa adalah ekspresisimbolis penyesalan dosa (memohon pengampunan,ingin bertobat) yang biasa dilalukan dalam bagianpertama liturgi ibadah atau sebelum perjamuankudus. Pengakuan iman juga disebut simbol(khususnya symbolum apostolorum = pengakuaniman rasuli dan symbolum) karena menunjuk padakesatuan iman kepada Allah Tritunggal. Pengakuansebagai pengikut Yesus Kristus juga dilakukan padaritual-ritual tertentu (baptisan, sidi dll.) dan dalamkehidupan sehari-hari, baik secara verbal, melaluisimbol-simbol yang dipakai (misalnya kalung salibdsb.), maupun melalui etika kasih yang praktis.

    PengurapanPengurapanPengurapanPengurapanPengurapan Minyak

    PenyembuhanPenyembuhanPenyembuhanPenyembuhanPenyembuhan

    Penyembuhan seperti dilakukan Yesus dan paraRasul adalah tindakan simbolis sebagai tandaKerajaan Allah yang dekat, di mana keselamatanjasmani (disembuhkan dari penyakit tubuh), sosial(dibebaskan dari keterasingan masyarakat) danrohani (dibebaskan dari dosa) tidak terpisahkan.Penyembuhan disebut oleh Paulus sebagai salahsatu karunia Roh Kudus. Gerakan Karismatikmengangkatnya sebagai unsur penting dalam

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043636363636

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    alibadah. Kebanyakan gereja protestan menolakpelaksanaan penyembuhan secara spektakulerdalam ibadah, meragukan beberapa praktek yangmengatasnamakan Roh Kudus, dan percaya bahwa doa bagi penyembuhan dan usaha di bidangkesehatan dan kedokteran perlu bekerja samasebagai tanggung jawab yang diberikan Tuhan.

    PerahuPerahuPerahuPerahuPerahu

    Perahu (atau kapal) adalah simbolyang lama untuk jemaat atau gerejadan bahkan sangat mempengaruhiarkitektur gedung-gedung gereja.Gereja dilihat sebagai persekutuanyang berada dalam perjalan yangjauh di tengah-tengah pergumulan dan ombak-ombak zamannya menuju pelabuhan KerajaanAllah. Kisah Nuh (Kej 6-9: bahtera Nuh sebagaisimbol keselamatan dan perjanjian Allah) dan kisahYesus yang meredakan angin ribut (Mrk 4:35-41)memberi kepercayaan bahwa Allah senantiasamelindungi perjalanan ini dan Yesus tetap berada ditengah-tengah mereka.

    Sejak bapak gereja Ambrosius dansampai simbol oikumene (DewanGereja-gereja Sedunia, DGD), tiangperahu/kapal sering digambarkansebagai salib, artinya Yesus Kristusmenjadi kekuatan dan orientasi kita, didorong olehangin Roh Kudus. Salib juga digambarkan sebagaisauh yang memberi kemantapankepada persekutuan gereja. Simbol-simbol tersebut dan simbol laut lainnya(lihat juga ikan) memberi banyakinspirasi untuk gereja-gereja diIndonesia karena sangat kontekstual.

    PernikahanPernikahanPernikahanPernikahanPernikahan Berkat

    PerjamuanPerjamuanPerjamuanPerjamuanPerjamuan Roti dan Anggur

    PersembahanPersembahanPersembahanPersembahanPersembahan Uang

    PintuPintuPintuPintuPintu

    Pintu melambangkan harapan (Hos2:15), kesempatan (1 Kor 16:9; Why3:8) dan jalan masuk Kerajaan Allah(Mat 25:10; Luk 13:25; Why 3:8; 4:1;bdk. simbol Kunci). Dalam Yoh10:7+9, Yesus disebut sebagai pintuke domba-domba (sebagai gembala yang baik) danpintu keselamatan. Dalam arkitektur gereja, tigapintu mewakili iman, harapan dan kasih.

    Pohon dan TPohon dan TPohon dan TPohon dan TPohon dan Tumbuhanumbuhanumbuhanumbuhanumbuhan

    Pohon secara umum adalah simbolkehidupan dan dalam Alkitab (bersamadengan tumbuhan-tumbuhan lain) seringdihubungkan dengan kehidupanseseorang yang diberkati, sesuai dengan kehendakAllah dan memberi buah. Mendekorasi gerejadengan tumbuhan-tumbuhan hijau maupun bunga-bunga sebagai tanda kehidupan dan pujian ataskeindahan ciptaan Allah adalah suatu hal yangsangat wajar. Daun palem misalnya sebagai simbolpenyembahan, syukur dan penghormatan kepadaTuhan mengingatkan kita pada Yesus yang dielu-elukan di Yerusalem dengan Hosana! DiberkatilahDia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel(Yoh 12:13).

    Secara khusus, pada hari natal, gereja-gereja maupun rumah-rumah dantempat umum lainnya dihias denganpohon-pohon pinus dan ranting-ranting hijau lainnya, yang dihiasdengan lilin, bintang-bintang, buah,kapas sebagai salju dll (pohon natal,pohon terang...). Pohon pinus adalah simbol lamadalam budaya Eropa untuk kehidupan bahkan ditengah-tengah kondisi yang sulit, karena inilah satu-satunya pohon yang daunnya tidak gugur tetapi iatetap hijau selama musim dingin (musim salju).Simbol non-Kristen ini diangkat oleh tradisi Kristendan dihubungkan dengan simbol-simbol lain (terang,bintang...) sebagai simbol pengharapan dankehidupan melalui Yesus Kristus yang lahir di tengah-tengah dunia yang gelap dan tidak ramah.

    Pohon natal bukan semestinya sebuah pohon pinus,tetapi bisa juga pohon lain yang mewakili artisimbolis di atas. Hanya sedikit kontradiktif dengansimbol kehidupan jika dipakai pohon yang sudahtidak ada daunnya atau pohon dari plastik.

    PuasaPuasaPuasaPuasaPuasa

    Puasa sejak perjanjian lama merupakan tindakansimbolis sebagai ekspresi penyesalan dosa danpertobatan, yang dilakukan secara individu atausecara bersama pada masa tertentu. Ibadah puasamemiliki dimensi spiritual (doa dan kontemplasi,melepaskan diri dari nafsu duniawi, konsentrasipada esensi kehidupan), sosial (solidaritas dengankaum miskin, berjuang untuk keadilan), dan bahkanaspek kesehatan (membersihkan tubuh). Dalamagama Kristen, kewajiban berpuasa tidakdiformalkan (pada saat atau dengan cara tertentu),tetapi selalu dikaitkan dengan kewajiban untukmemperjuangkan keadilan, kasih dan kebenaran

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043737373737

    Inspirasi Spiritual

    (bdk. Yes 58). Meskipun beberapa gereja Protestankhususnya di Indonesia sudah tidak mengenal lagipraktek puasa, puasa tetap merupakan bagianpenting dari spiritualitas Kristen yang mengalamiberbagai bentuk aktualisasi (misalnya doa & puasapada saat krisis tertentu; menghindari dari berbagaibentuk konsumerisme selama 7 minggu sengsarasebelum paskah dsb.). Masa tradisional untuk puasaadalah hari Jumat, ke-7 minggu sengsara dan ke-4minggu adven ( Tahun gerejawi).

    Roti dan AnggurRoti dan AnggurRoti dan AnggurRoti dan AnggurRoti dan Anggur

    Roti dan anggur adalahmakanan pokok padazaman Yesus dan sudahmengandung artisimbolis berhubungandengan ritus paskahorang Yahudi yangmengingatkan pada pembebasan bangsa Israel dariperbudakan di tanah Mesir. Dalam perjamuan kudus(ekaristi), roti dan anggur diartikan sebagai tubuhdan darah Kristus. Melalui sakramen ini kitadibebaskan dari dosa (aspek pengampunan) dandidamaikan kembali dengan Allah dan dengansesama manusia dan seluruh ciptaan (aspekrekonsiliasi) dan disatukan dalam tubuh Kristusdalam persekutuan yang melampaui batas waktudan tempat (aspek kesatuan). Seperti anggur-anggurdan biji-biji gandum pernah terpisah tetapi sekarangmenjadi satu dalam anggur dan roti, demikian jugakita disatukan sebagai umat Allah oleh tubuh dandarah Kristus (bdk. juga berbagai perumpamaandalam Alkitab tentang gandum dan pohon anggur).

    Dalam abad pertengahan, perbedaan pendapattentang pemahaman simbol roti dan anggur dantentang cara kehadiran Yesus dan dalam perjamuankudus menjadi salah satu pemicu antara gerejakatolik, protestan lutheran dan protestan kalvinis.Konsensus ekumenis dewasa ini mencatat bahwaYesus hadir secara riil dalam ritus perjamuan kudus,tetapi unsur roti dan anggur tidak boleh dipahamisecara magis (yang punya kekuatan tersendiri).Menerima roti dan anggur dalam perjamuan kudusmembutuhkan iman dan kesiapan untuk bertobatdan didamaikan kembali dengan Allah dan dengansesama manusia, tetapi tidak berarti bahwa kitaharus bersih dan layak di hadapan Tuhan,barulah kita layak untuk menerima roti dan anggur:pemahaman dan praktek seperti itumemutarbalikkan arti, bahwa hanya oleh anugerahAllah kita sebagai orang berdosa diampuni danditerima kembali (dalam rangka ini, beberapa

    praktek tentang disiplin gereja harus dipertanyakankembali).

    Roti (dan anggur) juga digunakan dalam ibadahuntuk perjamuan kasih (agape) didalamyapersekutuan dalam kasih Allah dirayakan (tidakterbatas pada orang Kristen saja). Baik dalamperjamuan kudus, maupun dalam perjamuan kasihdewasa ini, roti dan anggur kadang-kadang digantioleh makanan dan minuman yang kontekstual(misalnya nasi, air dll.; Padi - Beras - Nasi)

    SalibSalibSalibSalibSalib

    Salib adalah simbol yang palingterkenal sebagai simbol Kristiani yangmenunjuk kepada kematian Yesus Kristusdi kayu salib di Golgata. Bentuk historisalat eksekusi tersebut dengankemungkinan besar adalah bentukT (salib Tau), dan kemudianmenjadi salib yang kita kenal(biasanya disebut salib Latin). Tanda salib atausilang telah dikenal dalam banyak budaya danagama pra-Kristen dengan berbagai makna, a.l.kekekalan, kesempurnaan atau hubungan kosmisantara dunia dan yang transenden, tetapi jugasebagai tanda perpisahan dll.; Salib dalam tradisiKristen menjadi simbol kematian dan kehidupan.Salib mencerminkan solidaritas Allah denganmanusia dalam penderitaan dan merupakan puncak

    Salib latin

    Tau

    Salib Yunani

    Krusifiks

    Salib Malta

    Salib Mesir

    Salib Keltik

    Salib Paus

    Salib patriark

    Salib Yerusalem

    Salib Kristus

    Salib Petrus

    Salib ortodoks

    Salib bola bumi

  • INTIM - Jurnal STT Intim Makassar Edisi Khusus 20043838383838

    Insp

    iras

    i Spi

    ritu

    alinkarnasi atau humanisasi Allah. Sekaligus melaluipengorbanan di kayu salib Allah telah menghapusdosa dunia dan mengalahkan kuasa maut, sehinggasalib menjadi simbol kemuliaan dan kebangkitanYesus. Jika salib digambarkan dengan tubuh Kristus(disebut Krusifiks), kadang-kadang lebih ditekankanYesus sebagai manusia yang menderita (mis. dalammasa Gotik) atau sebagai Tuhan yang telah bangkit(mis. dalam masa Romanik; salib tanpa tubuh Kristusbisa juga diartikan sebagai tanda kebangkitan:jenazah Yesus telah tiada). Tekanan yang berbeda-beda dalam simbol juga mencerminkan pemahamanteologis (kristologi rendah atau kristologi tinggi).Makna simbol salib terletak pada paradoks atauketegangan kreatif ini yang membuat salib menjadikebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapibagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalahkekuatan Allah (1 Kor 1:18). Salib untuk ukuran duniaadalah simbol kematian, kekerasan, penghinaan,keangkuhan, kemenangan kebencian dan akhir daripengharapan, namun oleh Allah dijadikan simbolkehidupan, rekonsilasi, kemuliaan, merendahkan diri,kemenangan kasih yang lemah dan pengharapan.Dalam simbol salib terfokus karya pembebasan dankeselamatan Allah yang merupakan kemenanganuntuk semua yang percaya kepadaNya. Tetapi harusdiingat bahwa bukan kemenangan sesuai ukurandan harapan manusia, tetapi kemenangan melaluisolidaritas, penderitaan dan pengorbanan, sehinggasangat kontradiktif jika simbol salib digunakansebagai simbol identitas yang eksklu-sif, simboltriumfalisme atau kemenangan melalui kekerasan(misalnya dalam perang salib atau peristiwa konflikSARA di Indonesia akhir-akhir ini), atau sebagai alatmagis (yang memberi kuasa supernatural kepadayang memakainya).

    Di kayu salib, Allah telah mendamaikan duniadengan diriNya (2 Kor 5) sebagai perjanjian baru dandasar untuk syalom atau rekonsiliasi antarmanusiadan dengan seluruh ciptaan. Oleh karena itu, keduapalang salib sering diartikan sebagai simbolpemulihan kembali relasi antara Allah dan manusia(palang vertikal = dimensi spiritual) dan antaramanusia dengan sesama manusia/ciptaan (palanghorisontal = dimensi sosial). Kedua-duanya tidakdapat dipisahkan.

    SauhSauhSauhSauhSauh Perahu

    SegitigaSegitigaSegitigaSegitigaSegitiga Trinitas

    SentuhanSentuhanSentuhanSentuhanSentuhan Manusia, Tangan

    SetanSetanSetanSetanSetan Malaikat

    SidiSidiSidiSidiSidi Berkat

    Simbol-simbol AdatSimbol-simbol AdatSimbol-simbol AdatSimbol-simbol AdatSimbol-simbol Adat

    Budaya-budaya Indonesia sangatkaya dengan simbol-simbol yangmencerminkan nilai-nilaikemanusiaan dan keterikatandengan yang Ilahi. Praktek Gerejayang kontekstual akan mencobauntuk memahami simbol-simboltersebut secara mendalam danmelihat maknanya dalam terangInjil. Dengan demikian, kehidupanspiritual akan sangat diperkaya. Halini akan melanjutkan tradisi Kristen untukmengangkat memaknai simbol-simbol non-Kristenguna menemukan ekspresi iman yang otentik danrelevan. Contohnya adalah rumah-rumah adat (mis.Tongkonan dalam budaya Toraja, Baruga dalambeberapa budaya Sulsel dsb.)sebagai simbol kerukunan, atausimbol yang digunakan dalamritus-ritus paguyuban danrekonsiliasi (mis. lingkaran rota