Download - Manifestasi Oral HT

Transcript

MANIFESTASI ORAL PADA PASIEN HIPERTENSI

Pembimbing

drg. Isniya .N

Disusun Oleh:1. Norma Nabila 22010 112 210 071 2. Rido Jati Kuncara 22010 112 210 0723. Setiawati Maharani 22010 112 210 0734. Syifa Aulia 22010 112 210 0745. Aboesina Sidiek 22010 112 210 078

Abstrak

• Tujuan :

Untuk menentukan frekuensi dan macam manifestasi oral pada pasien hipertensi

• Material dan Metode :

Sampel terdiri dari 465 pasien hipertensi, dengan kelompok umur antara 20-80 tahun yang terdiri dari 250 pasien laki-laki dan 215 perempuan. 105 di antaranya berada pada kelompok umur 1-40 tahun, 136 di antaranya 41-50 tahun, 110 pada kelompok 51-60 tahun dan 114 dengan usia 60 tahun ke atas.

Abstrak (lanjutan)

• Hasil : 79,14% dari pasien yang diukur dengan Russel’s

periodontal index memiliki skor dari 2 – 4,9 yang menunjukan terdapatnya lesi periodontal. Faktor risiko untuk laki-laki dan wanita tua untuk menderita hipertensi sebanyak 90%, di antara yang hidup hingga usia 65 sampai 89 tahun.

• Kesimpulan : Frekuensi dari potensi manifestasi oral pada pasien

hipertensi secara signifikan tinggi, hal ini menunjukkan hubungan antara patologi gingiva dan periodontal dengan hipertensi pada pasien.

Pendahuluan

• Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan pemicu utama kematian yang diakibatkan problem kardiovaskular. (WHO)

• Hipertensi merupakan masalah yang umum terjadi, tanpa gejala, dapat dideteksi dan mudah diterapi, namun bila tidak diterapi, sering menyebabkan komplikasi. Dengan etilogi yang banyak belum diketahui.

Pendahuluan

• Penyakit dental sering kali merupakan manifestasi oral dari penyakit akut, kronik dan sistemik.

• Tidak ada manifestasi oral yang khas pada hipertensi, namun obat antihipertensi sering menyebabkan ESO seperti xerostomia, hiperplasi gingiva, pembengkakan atau nyeri kelenjar saliva, reaksi obat likenoid, eritema multiforme, perubahan rasa dan parasthesia.

• Penelitian ini menginvestigasi pengaruh atau manifestasi oral pada pasien hipertensi.

Metode

• Sampel penelitian terdiri dari 465 pasien hipertensi yang menjalani terapi antihipertensi.

• Pasien telah diperiksa secara klinis dan dilakukan oral diagnosis.

• Kondisi oral yang secara khusus diperhatikan adalah ginggivitis, periodontitis (dengan menggunakan Russel’s periodontal index), reaksi lichenoid, hiposalivasi (dengan anamesis), dan paralysis nervus fascialis.

Hasil

• Mayoritas pasien hipertensi yang diperiksa saat penelitian berumur 41-50 tahun.

• Faktor risiko untuk laki-laki dan wanita tua untuk menderita hipertensi sebanyak 90%, di antara yang hidup hingga usia 65 sampai 89 tahun.

• 79,14% pasien studi ini menunjukkan skor indeks periodontal Russell antara 2-4,9.

• 85,83% pasien memiliki perdarahan gingiva dengan probing dan dikarakteristikkan oleh gingiva marginal yang merah.

Hasil

• 16,99% pasien dengan hiposalivasi.• 4,5% dari total pasien dengan reaksi lichenoid dan

dikarakteristikkan dengan adanya stria linear pada mukosa bukal.

• 1,2% pasien dengan paralisis nervus facial• 16,9% pasien dengan pembengkakan gingiva memiliki

karakteristik pertumbuhan gingiva noduler yang keras terlihat pada dua di antara bukal dan fasial dan lingual atau palatal dari gingiva marginal

Diskusi

• Hipertensi merupakan kondisi medis yang kronik dimana tekanan darah arteri meningkat sehingga memacu jantung bekerja lebih keras daripada biasanya

• Pendarahan gingiva merupakan tanda paling umum terlihat pada pasien hipertensi. (Russell’s Periodontal index : 0,3-0,9)

• Hipertensi + reaksi inflamasi → melebarnya pembuluh limfe dan ruang interstisial → cenderung memacu keterlibatan inflamasi pada limfe.

• Neutrofil ↑, tanda inflamasi akut. • Maka periodontitis dapat meningkat pada kondisi HT

Diskusi

• Hiposalivasi dikaitkan dengan kenaikan tekanan darah dan konsumsi terapi antihipertensi terutama diuretik

• 16,99% pasien dengan terapi diuretik menunjukan tanda hiposalivasi.

• Reaksi lichenoid :– Lesi putih dengan stria linear di mukosa bukal– Bilateral dan biasa terjadi di bagian posterior rongga mulut– Histologis : Akantosis, degenerasi sel basal, hiperparakeratosis,

infiltrasi sel inflamatori kronik.

• Biasa terjadi pada pasien dengan terapi ACE inhibitor (captopril). Pada penelitian terjadi pada 4,5% sampel.

Diskusi

• Paralisis nervus facialis, akibat oedem atau perdarahan di canalis facialis. Namun etiology tepatnya belum diketahui. Umumnya pada pasien dengan hipertensi maligna. (≥ 120/ ≥ 200 mmHg)

• Penilaian secara klinik dengan melihat kekuatan otot muka dan saliva yang menetes dari sudut bibir, mengurangnya lipatan pada dahi, ketidakmampuan meniup, menutup mata dan menetesnya air mata.

Diskusi

• Pembesaran gingiva merupakan salah satu temuan klinis yang umum di temukan pada pasien hipertensi dengan terapi Ca channel blocker. (Amlodipine & Nifedipine)

• Timbul dengan gambaran nodul lunak dari pertumbuhan gingiva yang berlebih. Dapat terjadi di sisi bukal, lingual atau palatal dari gingiva marginal.

Kesimpulan

• Penelitian memiliki kesimpulan bahwa ada hubungan antara hipertensi dengan patologi gingiva atau periodontal.

• Namun penelitian tersebut tidak dapat menilai apakah periodontitis “murni” disebabkan oleh hipertensi

• Perubahan mukosa terjadi akibat pengaruh obat antihipertensi

Kesimpulan

• Pada sebagian kelompok terdapat peningkatan karies gigi yang berkorelasi dengan hiposalivasi akibat terapi antihipertensi

• Paralisis nervus fasialis dikaitkan dengan hipertensi maligna

• Penelitian ini membutuhkan studi lebih lanjut terhadap hubungan hipertensi dengan periodontitis dan hubungan antara hipertensi dan paralisis nervus fasialis.