MANAJEMEN KELAS:Keputusan dan Aksi
Aksi adalah apa yang dilakukan di dalam kelas, misalnya mengatur tempat duduk.
Keputusan berkaitan dengan melakukan aksi-aksi tersebut, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, siapa yang akan melakukannya.
MANAJEMEN KELAS:Keputusan dan Aksi
kemampuan dasar utama dalam manajemen kelas adalah mampu mengetahui pilihan yang ada,
lalu membuat keputusan yang tepat serta menjadikannya aksi yang efektif dan efisien.
MANAJEMEN KELAS:Pilihan
Pada setiap poin pembelajaran, guru memiliki pilihan, misalnya:
untuk mengatakan satu hal atau hal lainnya, memberhentikan kegiatan kelas atau
melanjutkannya untuk beberapa menit lagi, melakukan sesuatu atau tidak
melakukannya
MANAJEMEN KELAS:PilihanPilihan tersebut berlangsung terus sepanjang
pembelajaran. Setiap keputusan akan membawa kepada
rute khusus. Tidak ada jawaban tunggal, tidak ada rute tunggal melalui sebuah pembelajaran – walaupun beberapa rute akan terbukti lebih efektif dibanding rute yang lain.
Orang yang berbeda dan situasi berbeda membutuhkan solusi yang berbeda pula.
Keseluruhan pembelajaran dibuat oleh pilihan guru.
Contoh situasi dimana guru harus mengambil keputusan:Seorang siswa mengatakan “Saya tidak ingin
melakukan latihan ini” pilihan yang dapat dilakukan guru:Guru dapat mengatakan “tidak apa-apa”Guru dapat mengatakan dengan keras “lakukan”Guru dapat bertanya mengapa siswa tidak mau
melakukannyaGuru dapat menawarkan latihan atau kegiatan
yang berbedaGuru dapat mengatakan “pilihlah latihan yang
kamu suka”Guru dapat menjelaskan poin penting dari latihan
tersebutGuru dapat bertanya pendapat siswa lain.
pilihan berkaitan dengan sikap dan perilaku:Dari pilihan-pilihan tersebut di atas guru
memiliki pilihan berkaitan dengan sikap dan perilaku: guru bisa bersabar atau sebaliknya, bertahan atau terbuka, terdengar tegas atau tidak.
Beberapa pilihan datang pada saat momen penting – misalnya pada awal pembelajaran, permulaan sebuah kegiatan, atau pada akhir kegiatan.
Untuk menjadi guru yang efektif salah satunya dengan meningkatkan kesadaran akan pilihan yang ada dan juga kemampuan memilih pilihan yang sesuai dan secara efektif dan efisien menjadikannya aksi.
Apa yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan? Berikut adalah beberapa faktor yang harus
diambil dalam pengambilan keputusan:What is the aim of this activity?What is the objective of the whole lesson?What is hindering the effectiveness of what we are
doing?What have I planned to do?What would be the best thing to do now?Is it time for a change of mood or pace?Are we using time effectively?How do the students feel?How do I feel?What are the possible outcomes of my doing soething?
Pengambilan keputusan dan aksiPengambilan keputusan dan aksi juga sangat ditentukan oleh sikap, tujuan, nilai dan kepercayaan guru.
Apa yang guru percaya tentang belajar?
Apa yang penting dalam belajar? Apa perasaan sesungguhnya guru terhadap siswa?
Contoh apa yang guru percaya mendasari kegiatan kelas:
In every lesson the teacher includes at least one game that involves students moving around the class.
Guru mungkin percaya bahwa:That a lesson needs changes of mood That game is a good way of adding variety to a
lessonThat sitting still in one place for a long time can
be difficult That getting people to do physical things can be
a good way of waking up their mental powers.
Grouping Students : ScrivenerSedangkan Scrivener (1994)
mengatakan bahwa ada lima pengelompokkan siswa yaitu:
the whole class working together with teacher,
the whole class mixing together as individual,
small groups, pairs, individual work.
The whole classManfaat pengelompokkan whole-class
antara lain:memperkuat rasa kepemilikan diantara siswa.sesuai untuk kegiatan dimana guru berperan
sebagai controller, terutama sangat cocok untuk memberikan penjelasan dan instruksi, menunjukkan materi ajar menggunakan gambar, teks, audio or videotape.
memungkinkan guru untuk mengukur ‘mood’ kelas secara umum.
merupakan pengelompokkan yang paling disukai dimana guru dan murid meresa aman belajar dibawah wewenang langsung guru.
The whole classKerugian pengelompokkan whole-class antara lain:
siswa memiliki kesempatan terbatas untuk menyampaikan sesuatu.
Banyak siswa yang segan untuk berpartisipasi di depan seluruh kelas karena dengan melakukannya beresiko membuat kesalahan di depan banyak orang.
Tidak mendorong siswa untuk bertanggung jawab dengan pembelajarannya sendiri. Pengajaran whole class mendukung transfer pengetahuan dari guru kepada siswa dibandingkan siswa menemukan/mengetahui sesuatu sendiri.
Student on their own/ individual work
Manfaat belajar perorangan antara lain:Memungkinkan guru untuk merespon
siswa secara individual berkaitan dengan suasana hati, gaya belajar, hal yang disukai.
Dapat meningkatkan otonomi belajar siswa
Dapat menjadi salah satu jalan untuk menengkan situasi kelas dari yang sebelumnya berisik dan ramai.
Student on their own/ individual work
Kerugian dari pembelajaran individual antara lain:
Tidak membantu meningkatkan rasa kepemilikan.
Tidak mendorong kerjasama antar siswa untuk saling membantu dan memotivasi satu sama lain.
PairworkManfaat pairwork antara lain:Meningkatkan kesempatan berbicara
setiap siswa.Memberikan kesempatan setiap siswa
untuk bekerja dan berinteraksi secara mandiri oleh karena itu mendorong kemandirian pembelajar.
Memberikan kesempatan guru untuk bekerja dengan satu atau dua pasangan dan pasangan lainnya tetap bekerja/melakukan tugas.
PairworkKerugian pairwork antara lain:Pairwork sering membuat kebisingan dan beberapa guru dan siswa tidak menyukai kebisingan.
Pasangan siswa kemungkinan tidak mengerjakan tugas yang diberikan, misalnya berbicara hal lain atau menggunakan bahasa ibu.
Groupwork
Manfaat goupwork antara lain:Meningkatkan kesempatan berbicara setiap siswa.
Mendorong kerjasama dan negosiasi dibandingkan pairwork.
Mempromosikan “learner autonomy” dengan memberikan kesempatan siswa membuat keputusan di dalam kelompoknya.
GroupworkKerugian groupwork antara lain:Beberapa guru akan merasa mereka kehilangan kontrol terhadap kelas.
Tidak semua orang siswa menyukai bekerja dalam kelompok, karena mereka lebih menyukai menjadi fokus guru.
Beberapa individual mungkin akan pasif dalam kegiatan groupwork sedangkan yang lainnya dominan.
How to Maximize Students’ Interaction
Scrivener (1994) memberikan beberapa ide untuk memaksimalkan interaksi siswa:
Encourge a friendly, relaxed learning environment.
Ask questions rather than giving explanation.Allow time for students to listen, think, process
their answer and speak.Really listen to what they say. Let what they say
really affect what you do next.Allow thinking time. Allow silence.Increase opportunities for STT (Student Talking
Time).Use gestures to replace unneccesary teacher
talk.
How to Maximize Students’ Interaction
Scrivener (1994) memberikan beberapa ide untuk memaksimalkan interaksi siswa:
Allow students to finish their own sentences.Make use of pairs and small groupe to maximize
opportunities for students to speak.If possible, arrange seating so that students can all
see each other and talk to each other (ie circles, squares, and horseshoes).
Encourage interaction between students rather than only between student and teacher and teacher and student.
Ecourage co-operation rather than competition.Allow students to become more responsible for
their own progress. Put them in situasions where they need to make decisions for themselves.
Potential ProblemsBeberapa hal yang menghalangi
pembelajaran Menurut Scrivener (1994):
TTT (Teacher Talk Time) Semakin banyak guru berbicara maka semakin
sedikit kesempatan siswa untuk berbicara.Echo STUDENT: I went to the cinema TEACHER: You went to the cinema. Good. You
went to the cinemaHelpful sentence completion STUDENT: I think that smoking is ...... TEACHER: ..... a bad thing. Yes I agree. When I
went into the pub .....
Potential Problems Beberapa hal yang menghalangi
pembelajaran menurut Scrivener (1994):
Complicated and unclear instructions Not checking understanding of
instructionsAsking do you understand?Lack of confidence inself, learners,
material, activity/making it too easyOver helping/over organizing Fliying with the fastest
Teachers’ Roles
Berikut adalah beberapa peran guru menurut Brown (1994):
1.The teacher as controller2.The teacher as director3.The teacher as manager4.The teacher as facilitator5.The teacher as a resource
Teachers’ RolesBerikut adalah peran guru yang disampaikan
Harmer (2001):The teacher as controllerThe teacher as organizerThe teacher as assesorThe teacher as prompterThe teacher as participantThe teacher as resourceThe teacher as tutor The teacher as observer
Some Ideas for Moving Forward
Read new ideas in magazines and try them outWrite an article for a magazine/newspaperWrite a bookStart a local teachers' newsletterGo to a conference or a seminarLearn about a completely different approachJoin (or start) a teacher development groupDiscuss what you are doing with other teachersMake an agreement with a colleague to observe
each other's lessonsStart your own schoolGive private lessons
ReferensiBrown H Douglas. 1994. Teaching by Principles An
Interactive Approach to Language Pedagogy. Prentice Hall: USA.
Harmer Jeremy. 2001. The Practice of English Language Teaching. Longman: Harlow Essex England.
Lewis Michael dan Hill Jimmie. 1992. Practical Techniques
for Language Teaching. Commercial Colour Press: London.
Scrivener Jim. 1994. Learning Teaching. Heinemann: Oxford.