MANAJEMEN JARINGAN INTERNET LABOR
KOMPUTER MENGGUNAKAN MIKROTIK
ROUTEROS PADA SMK CITRA
UTAMA PADANG
SKRIPSI
Oleh:
Joned
1310024262014
SISTEM INFORMASI
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND)
PADANG
2018
MANAJEMEN JARINGAN INTERNET LABOR
KOMPUTER MENGGUNAKAN MIKROTIK
ROUTEROS PADA SMK CITRA
UTAMA PADANG
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Komputer
Oleh:
JONED
1310024262014
SISTEM INFORMASI
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Manajemen Jaringan Internet Labor Komputer Menggunakan
MikroTik RouterOS Pada SMK CITRA UTAMA PADANG.
Nama : JONED
NPM : 1310024262014
Program Studi : Sistem Informasi
Jurusan : Sistem Informasi
Padang, Februari 2018
Menyetujui :
Pembimbing I,
Nofriadiman, ST, M.Kom
NIDN.1030117901
Pembimbing II,
VeniWedyawati, M.Kom
NIDN.1015098901
Ketua Jurusan,
VeniWedyawati, M.Kom
NIDN.1015098901
Ketua STTIND Padang,
H. RikoErvil, MT
NIDN. 1014057501
MANAJEMEN JARINGAN INTERNET LABOR KOMPUTER
MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTEROS PADA SMK
CITRA UTAMA PADANG
Nama : Joned
NPM : 1310024262014
Pembimbing : 1. Nofriadiman, ST, M. Kom
: 2. Veni Wedyawati, M. Kom
ABSTRAK
Penggunaan internet pada saat sekarang berkembang sangat pesat, khususnya
pada perangkat penunjang internet seperti router. Perangkat lunak router, yang sering
disebutdenganRouter OS,merupakansistem operasi yang digunakan administrator
untuk mengatur jaringan, jalur perjalanan data,user, monitoringtrafik
danpenangananapabila terjadi kesalahan pada jaringan komputer.
Pada SMK CITRA UTAMA Padang juga mengalami masalah seperti yang
dipaparkan diatas pada labor komputer mereka. Staff pengajar dan siswa kesulitan
dalam mengakses internet dikarenakan belum adanya manajemen bandwidth yang
baik sehingga koneksi internet mejadi lambat. Masalah lainnya yang muncul yaitu
adanya pengguna yang tidak berhak juga ikut menggunakan jaringan internet pada
sekolah itu, sehingga traffic pada jaringan tersebut padat dan menyebabkan
koneksi internet menjadi turun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan kondisi tersebut, maka
pada penelitian ini akan merancang suatu aplikasi MikroTikRouter OS untuk
pembagian jaringan pada SMK CITRA UTAMA.
Kata Kunci : Internet, Mikro Tik, Router, OS, User, Bandwidth
THE INTERNET NETWORK MANAGEMENT AT COMPUTER
LABORTORY USING MIKROTIK ROUTERIS IN SMK
CITRA UTAMA PADANG
Name : Joned NPM : 1310024262014
Advisor : 1. Nofriadiman, S.T, M. Kom
: 2. Veni Wedyawati, M. Kom
ABSTRACT
The use of the internet at the moment is growing very rapidly, especially
on internet supporting devices such as routers. The router software, commonly
referred to as RouterOS, is an operating system used by administrators to manage
networks, data travel paths, users, traffic monitoring and handling in case of
errors in computer networks.
At SMK CITRA UTAMA Padang also experience problems as described
above in their computer laboratory. Teaching staff and students have difficulties
in accessing the internet due to lack of good bandwidth management so that
internet connection becomes slow. Another problem that arises is the presence of
unauthorized users also come to use the internet network at the school, so that
traffic on the network is solid and causing internet connection to be down.
The results showed that Based on these conditions, then in this study will design a
MikroTik RouterOS application for network sharing at SMK CITRA UTAMA.
Keywords: Internet, Mikro Tik, Router, OS, User, Bandwidth
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilahirobbil’alamin puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis,sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir dengan
judul “Manajemen Jaringan Internet Labor Komputer Menggunakan
Mikrotik RouterOS pada SMK CITRA UTAMA PADANG”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunanTugas Akhir ini tidak terlepas
dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Antonius, SE, selaku Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang.
2. Bapak H. Riko Ervil, MT, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
3. Ibu Veni Wedyawati, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
dan Dosen Pembimbing II, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND)
Padang.
4. Bapak Nofriadiman, ST, M.Kom selaku Dosen Pembimbing ISekolah Tinggi
Teknologi Industri (STTIND) Padang.
5. Ibu Elmawati, M.Kom, selaku Pembimbing Akademik Sekolah Tinggi
Teknologi Industri (STTIND) Padang.
4
6. Pihak SMK CITRA UTAMA PADANG yang telah membantu dalam
memberikan data-data dan keterangan yang penulis butuhkan untuk penulisan
Tugas Akhir ini.
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan baik berupa materil
maupun non materil, dan memberikan dukungan do’a dan kasih sayang
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman sesama Mahasiswa STTIND Padang yang telah memberikan
semangat kepada penulis.
Penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna. Penulis juga
menyadari, bahwa dalam menyusun Tugas Akhir ini masih banyak terdapat
kekurangan, karena keterbasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, yang dapat dijadikan
landasan untuk kesempurnaan Tugas Akhir yang penulis buat ini.
Demikianlah Tugas Akhirini penulis buat, sehingga dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Padang, Februari 2018
Penulis
5
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 2
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ....................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ....................................... 4
2.1.2 Topologi Jaringan Komputer ........................................... 6
2.1.3 Pengertian Router ............................................................ 9
2.1.4 Pengertian MikroTik ........................................................ 12
2.1.5 Pengertian MikroTik RouterOS ....................................... 17
2.1.6 Pengertian Bandwidth dan Manajemen Bandwidth ......... 18
2.1.7 Pengertian IP Address...................................................... 20
6
2.1.8 Pengertian NIS dan NIP .................................................. 24
2.1.9 Perangkat Hardware pada SMK CITRA UTAMA ......... 25
2.2 Kerangka Konseptual .............................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 28
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 28
3.3 Variabel Penelitian ................................................................... 28
3.4 Langkah-langkah Metode Penelitian ....................................... 29
3.5 Data dan Sumber Data ............................................................. 29
3.5.1 Data Primer..................................................................... 29
3.5.2 Data Sekunder................................................................. 30
3.6 Kerangka Metodologi ............................................................... 30
BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM
4.1 Analisa Sistem ......................................................................... 34
4.1.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan ............................. 35
4.1.2 Topologi Jaringan yang Sedang Berjalan ........................ 35
4.2 Desain Jaringan ........................................................................ 36
4.2.1 Perangkat yang dibutuhkan ............................................. 36
4.2.2 Rancangan Jaringan Baru ................................................ 36
BAB V ANALISA DAN DESAIN SISTEM
5.1 Implementasi Sistem ............................................................... 38
5.2 Instalasi Perangkat .................................................................... 38
5.2.1 Instalasi MikroTik RouterOS ........................................... 38
5.2.2 Konfigurasi MikroTik RouterOS ..................................... 41
7
5.2.3 Konfigurasi Access Point ................................................ 67
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .............................................................................. 70
6.2 Saran ......................................................................................... 70
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LEMBAR KONSULTASI
8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian Class IP Address .................................................... 23
Tabel 4.1 Perangkat Keras yang digunakan ............................................. 36
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Topologi Bus ....................................................................... 7
Gambar 2.2 Topologi Ring ...................................................................... 7
Gambar 2.3 Topologi Star ....................................................................... 8
Gambar 2.4 Topologi Tree ...................................................................... 8
Gambar 2.5 Topologi Mesh ..................................................................... 9
Gambar 2.6 Topologi Linear ................................................................... 9
Gambar 2.7 Kerangka Konseptual .......................................................... 26
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian ......................................... 31
Gambar 4.1 Topologi yang sedang berjalan ............................................ 35
Gambar 4.2 Topologi Jaringan Baru ....................................................... 37
Gambar 5.1 Tampilan awal Menu Bios ................................................... 39
Gambar 5.2 Tampilan Menu Boot ........................................................... 39
Gambar 5.3 Tampilan Setting Boot ......................................................... 39
Gambar 5.4 Tampilan Fitur Instalasi MikroTik RouterOS ...................... 40
Gambar 5.5 Tampilan awal MikroTik RouterOS ..................................... 41
Gambar 5.6 Tampilan aplikasi WinBox ................................................... 41
Gambar 5.7 Tampilan MenuInterface ..................................................... 42
Gambar 5.8 Penamaan Interface Ether1 untuk Modem .......................... 43
Gambar 5.9 Penamaan Interface Ether2 untuk Labor Komputer ............ 43
Gambar 5.10 Penamaan Interface Ether3 untuk Guru .............................. 44
Gambar 5.11 Tampilan Menu IP Address ................................................. 44
10
Gambar 5.12 Tampilan Menambahkan IP Address................................... 45
Gambar 5.13 Tampilan IP Address yang telah ditambahkan .................... 45
Gambar 5.14 Tampilan IP Address untuk labor komputer ........................ 46
Gambar 5.15 Tampilan IP Address labor komputer yang telah ditambah 46
Gambar 5.16 Tampilan IP Address guru yang telah ditambahkan ............ 47
Gambar 5.17 Tampilan Menu DNS ........................................................... 47
Gambar 5.18 Tampilan menambahkan DNS ............................................ 48
Gambar 5.19 Tampilan DHCP untuk IP Otomatis pada Client ................ 48
Gambar 5.20 Tampilan DHCP Client ....................................................... 49
Gambar 5.21 Tampilan DHCP Address Space .......................................... 49
Gambar 5.22 Tampilan Gateway DHCP labor .......................................... 50
Gambar 5.23 Tampilan alamat dimulai sampai berakhir DHCP labor ..... 50
Gambar 5.24 Tampilan DNS untuk DHCP labor komputer ..................... 51
Gambar 5.25 Tampilan DHCP labor komputer yang telah ditambahkan . 51
Gambar 5.26 DHCP Address Space guru ................................................. 52
Gambar 5.27 DHCP Gateway Network Guru ........................................... 52
Gambar 5.28 DHCP Address Give Out guru ............................................. 53
Gambar 5.29 Tampilan IP Pool otomatis tampil setelah DHCP dibuat .... 53
Gambar 5.30 Tampilan menambahkan Gateway dari Route ..................... 54
Gambar 5.31 Tampilan Route yang telah ditambahkan ............................ 54
Gambar 5.32 Tampilan menambahkan NAT Firewall ............................. 55
Gambar 5.33 Tampilan NAT Firewall yang telah ditambahkan ............... 55
Gambar 5.34 Tampilan jenis Queues Upload untuk limit labor komputer 56
11
Gambar 5.35 Tampilan menambahkan Queues Download untuk limit labor 57
Gambar 5.36 Tampilan membuat Parental Limit Bandwidth labor .......... 57
Gambar 5.37 Tampilan Limit Komputer1 Labor Komputer ..................... 58
Gambar 5.38 Tampilan Limit Komputer1 Labor Komputer setting lanjut 59
Gambar 5.39 Tampilan SettingHotspot Login Guru ................................. 60
Gambar 5.40 Tampilan SettingHotspot lanjutan ....................................... 60
Gambar 5.41 Tampilan SettingHotspot Address Pool............................... 61
Gambar 5.42 Tampilan DNS Hotspot ....................................................... 61
Gambar 5.43 Tampilan nama DNS Hotspot ............................................. 62
Gambar 5.44 Tampilan User Profile untuk Hotspot Kepala Sekolah ....... 62
Gambar 5.45 Tampilan User Profile untuk Hotspot Wakil Kepala .......... 63
Gambar 5.46 Tampilan User LoginHotspot Kepala Sekolah .................... 63
Gambar 5.47 Tampilan User LoginHotspot Wakil Kepala Sekolah ......... 64
Gambar 5.48 Tampilan User Login Guru ................................................. 64
Gambar 5.49 Tampilan alamat IP yang diblokir untuk labor komputer ... 65
Gambar 5.50 Tampilan menambahkan Filter Rules User blokir labor ..... 65
Gambar 5.51 Tampilan aksi untuk Filter Rules User blokir labor ............ 66
Gambar 5.52 Tampilan Filter Rules ketika MikroTik sudah ada Traffic .. 66
Gambar 5.53 Tampilan awal login router ................................................. 67
Gambar 5.54 Tampilan awal ketika Login ................................................ 67
Gambar 5.55 Setting cepat pada Router .................................................... 68
Gambar 5.56 Pemilihan mode fungsi Router ............................................ 68
Gambar 5.57 Nama jaringan Wireless ....................................................... 69
12
Gambar 5.58 Pemilihan LAN Type ........................................................... 69
Gambar 5.59 Setting DHCP pada Router .................................................. 70
Gambar 5.60 Setting lanjutan Wireless ..................................................... 70
Gambar 5.61 Setting WPS ......................................................................... 71
Gambar 5.62 Setting Wireless Security ..................................................... 71
Gambar 5.63 Setting waktu pada Router ................................................... 72
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penggunaan internet pada saat sekarang berkembang sangat pesat, khususnya pada
perangkat penunjang internet seperti router. Perangkat lunak router, yang sering
disebutdenganRouterOS,merupakansistem operasi yang digunakan administrator untuk
mengatur jaringan, jalur perjalanan data,user, monitoringtrafik danpenangananapabila
terjadi kesalahan pada jaringan komputer.
Masalah umum yang biasanya terjadi dalam sebuah jaringan komputer adalah
menumpuknyajumlahpenggunadengan menggunakan jaluryang sama. Apabila tidakada
pengaturan, ibarat sebuah jalan, maka akan terjadi kemacetan sehingga semua
pengguna tidak bisamengakses tujuan samasekali. Masalah lainnya adalah masalah
penggunaan jaringan internetoleh orang yangtidak berhak. Maka perlu ada manajemen
bandwidthuntuk menyaring agar pengguna yang sudah teregistrasi saja yang dapat
mengaksesnya.
Pada SMK CITRA UTAMA Padang juga mengalami masalah seperti yang
dipaparkan diatas pada labor komputer mereka. Staff pengajar dan siswa kesulitan
dalam mengakses internet dikarenakan belum adanya manajemen bandwidth yang baik
sehingga koneksi internet mejadi lambat. Masalah lainnya yang muncul yaitu adanya
pengguna yang tidak berhak juga ikut menggunakan jaringan internet pada sekolah itu,
sehingga traffic pada jaringan tersebut padat dan menyebabkan koneksi internetmenjadi
14
turun.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada penelitian ini akan dirancang suatu
aplikasi MikroTikRouterOS yang dijadikan dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul :
“Manajemen Jaringan Internet Labor Komputer Menggunakan Mikrotik Router OS Pada
SMK CITRA UTAMA PADANG”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan suatu masalah
seperti:
1. Belum adanya manajemen bandwidth pada jaringan internet labor komputer.
2. Belum adanya hak akses user pada jaringan internet SMK CITRA UTAMA Padang.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian dan pembahasan maka perlu adanya batasan
masalahyaitumanajemen jaringan internetlabor komputer menggunakan
MikrotikRouterOS.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalahyang telah dijelaskan
sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu “Bagaimana merancang
sistem manajemen jaringan internetlabor komputer menggunakan MikroTik
RouterOSpada SMK CITRA UTAMA Padang?”
15
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah merancang sistem
manajemen jaringan internetlabor komputer menggunakan Mikrotik Router OSpada
SMK CITRA UTAMA Padang.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai manajemen
jaringan intenetlabor komputer dengan menggunakan Mikrotik RouterOS
sehingga dapat dijadikan bekal terjun dalam dunia kerja.
2. Untuk menerapkan teori yang telah diperoleh sewaktu perkuliahan dengan
kenyataan sesungguhnya.
2. Bagi Akademis
1. Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi dimasa akan
datang serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan serta menambah ilmu pengetahuan.
2. Dapat diterapkannya ilmu jaringan komputer pada labor komputer Sekolah
Tinggi Teknologi Industri Padang.
3. Bagi SMK CITRA UTAMA Padang
1. Meningkatkan kinerja staff pengajar dan siswa pada penggunaan jaringan
internetSMK CITRA UTAMA Padang.
16
2. Meningkatkan keamanan pada jaringan internet terhadap gangguan dari
pengguna yang tidak bertanggung jawab.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung antara satu dengan yang lain (Onno dan Taufan, 2001).
Dua buah komputer dikatakan terhubung bila keduanya dapat saling bertukar data
dan informasi. Jaringan komputer menjadi penting bagi karena jaringan komputer
mempunyai tujuan yang menguntungkan. Tujuan jaringan komputer (Tenanbaum,
2003) antara lain:
1. Resource sharing / berbagi sesumber: seluruh program, peralatan dan data
yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa
dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai.
2. High reliability / kehandalan tinggi : tersedianya sumber-sumber alternatif
kapanpun diperlukan.
3. Scalability / skalabilitas : meningkatkan kinerja dengan menambahkan
komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja
komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu.
4. Medium komunikasi : memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang
saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data
maupun berkomunikasi.
18
5. Akses informasi luas : dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari
jarak jauh.
6. Komunikasi orang ke orang : digunakan untuk berkomunikasi dari satu
orang ke orang yang lain.
Menurut Sukmaaji dan Rianto(2008: 1) jaringan komputer adalah
sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan lainnya
menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
saling berbagi informasi, aplikasi, dan perangkat keras secara bersama-sama.
Sistem pemasangan jaringan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Jaringan Terpusat
Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa node(workstation) yang
terhubung dengan sebuah komputer pusat atau disebut server. Pada Jaringan ini
sistem kerja workstation tergantung dari komputer pusat.Dan komputer pusat
tugasnya melayani permintaan akses dari workstation.
2. Jaringan Peer-to-peer
Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya tanpa komputer pusat (server base). Pada
masing-masing komputer workstation terdapat media penyimpanan (harddisk)
yang berfungsi sebagai server individu.
19
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan geografis, yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network sering kita jumpai di perkantoran, kampus, maupun
warung internet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari dua komputer
diruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa kilometer saja.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Jenis jaringan Ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan
kemampuan transfer datapun berkecepatan tinggi. Wilayah yang dapat menjadi
cakupannya berkisar 50 kilometer. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang
berukuran dan berjarak lebih besar.
3. WAN (Wide Area Network)
Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN,
yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada
dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada dibeberapa lokasi
sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita
sebut router.
2.1.2 Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi Bus
Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer
saling berhubungan secara langsung menggunakan satu kabel saja. Kabel yang
menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan menggunakan
T-Connector
20
Gambar 2.1 Topologi Bus
2. Topologi Ring
Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu
membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh token. Token ini berisi
informasi yang berasal dari komputer sumber yangakan memeriksa apakah
informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token
akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik
berikutnya.
Gambar 2.2 Topologi Ring
3. Topologi Star
Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan
menggunakan switch, dimana switch ini adalah sebagai pengatur lalu lintas
seluruh komputer yang terbung, karena menggunakan proses pengiriman dan
penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya
pemasangannya juga tinggi.
21
Gambar 2.3 Topologi Star
4. Topologi Tree
Topologi Tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan
topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan
satu topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan
bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral. Pada jaringan ini memiliki
beberapa tingkatan simpul yang ditetapkan dengan suatu hirarki, gambarannya
adalah semakin tinggi kedudukannya maka semakin tinggi pula hirarkinya.
Gambar 2.4 Topologi Tree
5. Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung
secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara langsung
ke setiap titik perangkat lainnya.
22
Gambar 2.5 Topologi Mesh
6. Topologi Linear
Topologi ini merupakan perluasan dari topologi bus dimana kabel utama
harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector. Topologi
tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58.
Gambar 2.6 Topologi Linear
2.1.3 Pengertian Router
Router adalah sebuahdeviceyang berfungsiuntuk meneruskan paket-
paketdarisebuahnetworkkenetworkyanglainnya(baikLAN
keLANatauLANkeWAN)sehinggahost-hostyang adapadasebuah
networkbisaberkomunikasidenganhost-hostyang adapadanetwork yang lain. Jenis
Router ada yang diproduksi oleh vendortertentu (cisco, juniper, dan
seterusnya)atauyang dapatdifungsikan menggunakan komputer (PC Router).
( Alfred Alinazar, 2003)
23
Padarouterterdapatproses seleksiataurouting,dilakukanpada
networklayerdari arsitekturkomputer. Artinyaprosesseleksibukan
padaethernetaddress,tetapipada lapisanyang lebihtinggiyaitupada
InternetProtocolAddress.Jadifungsirouter secaramudahdapat
dikatakan,menghubungkanduabuahjaringanyang berbeda,tepatnya
mengarahkanruteyang terbaikuntukmencapainetworkyang diharapkan.Rute-
ruteyang terbentukinilahyang kemudiandikenal dengan istilahrouting.
Router berfungsiuntuk menghubungkandua atau lebih network
danbertugassebagaiperantaradalam menyampaikandataantarnetwork.
Secaradefault, router berfungsi membagi-bagi atau memecah sebuah broadcast
domain. Broadcastdomainadalah kumpulandari alat-
alatdisebuahsegmennetworkyang menerimasemuapaket broadcastyang
dikirimoleh alat-alatdisegmentersebut.(Lammle, Todd. 2004:81)
Routerdapatdigunakan jugauntukmenghubungkanLANke
sebuahlayanantelekomunikasisepertihalnyatelekomunikasileased
lineatauDigitalSubscriberLine (DSL).Routerdigunakanuntuk
menghubungkanLANkesebuah koneksileased lineseperti T1, atau T3,sering
disebutsebagaiaccessserver.Sementaraitu,routeryang
digunakanuntukmenghubungkanjaringanlokalkesebuahkoneksi DSL
disebutjugadenganDSLrouter.Router-routerjenis tersebut
umumnyamemilikifungsifirewalluntuk melakukanpenapisanpaket berdasarkan
alamatsumber dan alamattujuanpaket tersebut, meski
beberaparoutertidakmemilikinya.Routeryang memilikifitur penapisanpaketdisebut
24
jugadenganpacket-filteringrouter. Fungsi routerumumnyamemblokir
lalulintasdatayang dipancarkansecara broadcastsehinggadapat mencegah
adanyabroadcaststormyang mampu memperlambatkinerja jaringan.
Adaduajenisrouteryaiturouter dedicated(buatanpabrik)dan
PCrouter(PCyang memiliki lebih darisatuNIC,dapatdibangun sendiri).
SebuahPersonalComputer(PC)yang digunakansebagairouter
(Routing)biasanyamenggunakankomputeryang menggunakanlebih dari1
NIC(NetworkInterfaceCard)denganmenggunakanOperating
Systemyangmendukung untukdijadikan routerdanditugaskanuntuk menangani
tugas sebuahrouter.
PCrouter(PersonalComputerRouter)yaituPCyang berfungsi
sebagairouterdenganmenjalankansistemoperasiyang memiliki
kemampuanmeneruskan paketdari jaringansatu ke jaringanyang lain. PC router
membutuhkanOperating System(OS) dan 2 buah card networkinterface (NIC).
Jika dalam NIC sudah berada dalam
komputermisalnyaonboard,makacukupmenambahkan1NICsaja.
PCroutermembutuhkansoftwarependukungyang bisamendukung kerjarouter
tersebut. Perangkat lunak tersebut misalnyaMikroTik, OS Open BSD, Squid dan
lain-lain.Konfigurasiyang benar dan sistematis harusdilakukanagar
hasilnyadapatdiandalkan.
Keuntunganyangbisadiperoleh jikamenggunakanPC Router :
1. JikadigunakanolehinstansipemerintahatauISPatauPersonal maka tindakan
tersebut merupakan tindakan yang tepat karena telah melakukan
25
efisiensibesar-besaran. KarenaPCRoutertidak perlumenggunakanPCyang
memilikispesifikasiyang terlalu bagus,tidakperlumembeli
lagi,sedangkanOSPCRoutertidak perlumembeli yangcommercialcukup
menggunakanyang
free/opensourcesajakarenakemampuandanfeatureyangopen
sourcejugasudahmampu mengalahkanyangcommercialdan Router
Hardwareternama.
2. Memilikikemampuanfeatureyang luar biasasepertiyangdimiliki
olehperalatanRouterHardwareternamayang harganyapuluhan
jutabahkanratusan jutarupiah.
3. Kemampuanprocessingdenganspeedyangtinggikarenaditangani
olehkecepatanprocessor PC,memoriPC,MainboardPC, HarddiskPCdan
lain-lain.DibandingkanSpeedProcessorRouter Hardware yang
kecepatannya hanya175 – 350 MHz saja.Bandingkan jika
menggunakanMainBoard Via Evia Processor Onboard
Cyrix2,8GHzyangberhargasangat murah.
4. Hardware-nya sangatmudahuntukdi-upgradesepertilayaknya PC.
5. Instalasiyang sangatmudahdantidakmembutuhkanwaktuyang lama.
Instalasidapat menggunakan CD-ROM.
2.1.4 Pengertian MikroTik
1. Pengenalan MikroTik
MikroTikadalah sistemoperasidanperangkatlunakyang digunakan
26
untukmemfungsikankomputer sebagairouter. PCrouter tersebut
dilengkapidenganberbagaifasilitasdan alat,baikuntukjaringankabel
maupunnirkabel.MikroTiksekarang inibanyakdigunakanolehISP, penyediahotspot,
ataupun oleh pemilik warnet.
Padastandarperangkatkeras berbasiskanPersonalComputer (PC) MikroTik
dikenaldengankestabilan,kualitaskontroldan fleksibilitasuntuk
berbagaijenispaketdatadanpenangananprosesruteataulebih dikenal
denganistilahrouting.Sedangkanaplikasiyang dapatditerapkandengan
MikroTikselainroutingadalahaplikasikapasitas akses(bandwidth),
manajemen,firewall,wirelessaccesspoint(WiFi),backhaullink,sistem hotspot,
Virtual PrivateNetwork(VPN) serverdan masih banyak lainnya.
2. Sejarah MikroTik
MikroTik adalahsebuahperusahaankecil berkantorpusatdiLatvia,
bersebelahandenganRusia.Pembentukannyadiprakarsaioleh JohnTrully
danArnisRiekstins.JohnTrully adalahseorangberkewarganegaraan Amerikayang
berimigrasikeLatvia.DiLatviaiabejumpadenganArnis, seorang
sarjanaFisikadanMekaniksekitartahun1995.Johndan Arnis mulaime-
routingduniapada tahun1996 (misiMikroTikadalahmerouting seluruh dunia).
Mulaidengan sistemLinux dan MS-DOSyang dikombinasikan dengan
teknologiWireless-LAN (WLAN)Aeronet
berkecepatan2MbpsdiMoldova,negaratetanggaLatvia,barukemudianmelayani
limapelanggannyadiLatvia. Prinsip dasar merekabukan membuatWirelessISP(W-
27
ISP), tetapi membuatprogramrouteryang handaldan dapatdijalankan diseluruh
dunia.Latviahanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat
ini mereka sudah membantunegara-
negaralaintermasukSrilankayangmelayanisekitar 400pengguna.Linuxyang
pertamakalidigunakanadalahKernel2.2yang dikembangkansecarabersama-
samadenganbantuan 5-15orang staff
ResearchandDevelopment(R&D)MikroTikyangsekarang menguasai duniarouting
dinegara-negaraberkembang.menurutArnis,selainstafdi lingkungan MikroTik,
merekajugamerekruttenaga-tenagalepas dan pihak ketigayangdengan intensif
mengembangkan MikroTiksecara maraton.
3. Jenis-jenisMikroTik
a. MikroTikRouterOSyang berbentuksoftware.Dapatdiinstalpada komputer
rumahan (PC).
b. BUILT-INHardwareMikroTik.Dalambentukperangkatkerasyang
khususdikemasdalamboardrouter,yang didalamnyasudahterinstal MikroTik
RouterOS.
4. Fitur– fitur MikroTik
a. Address List:PengelompokanIP Address berdasarkan nama.
b. Asynchronous: MendukungserialPPPdial-in / dial-out, dengan otentikasi
CHAP,PAP,MSCHAPv1danMSCHAPv2,Radius,dial on
demand,modempoolhingga 128 ports.
28
c. Bonding:Mendukungdalampengkombinasianbeberapaantarmuka
ethernetkedalam1 pipapadakoneksicepat.
d. Bridge: Mendukungfungsibridgespinningtree,multiplebridge interface,
bridging firewalling.
e. DataRateManagement: QoS berbasis HTB denganpenggunaan
burst,PCQ,RED,SFQ,FIFOqueue,CIR,MIR,limitantar peer to peer.
f. DHCP:Mendukung DHCP tiapantarmuka,DHCP
Relay,DHCPClient,multiplenetworkDHCP,staticanddynamicDHCPleases.
g. FirewalldanNAT:Mendukungpenyaringankoneksipeertopeer,
sourceNATdantujuanNAT.MampumenyaringberdasarkanMAC, IPaddress,
rangeport, protokolIP, pemilihanopsiprotokolseperti ICMP, TCPFlagsdan
MSS.
h. Nirkabel:NirkabelgatewaydenganotentikasiRADIUS.Mendukunglimitdatar
ate, SSL,HTTPS.
i. IPSec:ProtokolAHdanESPuntukIPSec;MODPDiffie-Hellmann groups
1,2,5;MD5dan algoritmaSHA1hashing;algoritmaenkripsi menggunakan
DES,3DES, AES-128,AES-192,AES-256;Perfect Forwarding
Secresy(PFS)MODP groups1, 2,5.
j. ISDN :mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1danMSCHAPv2,Radius.Mendukung 128K bundle,
Cisco HDLC, x751, x75ui, x75builineprotokol.\
k. M3P :MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links danethernet.
l. MNDP:MikroTikDiscoveryNeighbourProtokol,jugamendukung Cisco
29
Discovery Protokol(CDP).
m. Monitoring/Accounting: LaporanTrafficIP,log,statistikgraphyang
dapatdiaksesmelaluiHTTP.
n. NTP:NetworkTimeProtokoluntukserverdanclients;sinkronisasi
menggunakan sistemGPS.
o. PointoPointTunnelingProtocol:PPTP,PPPoEdanL2TPAccess Consentrator
protokolotentikasimenggunakan PAP,CHAP, MSCHAPv1,
MSCHAPv2;otentikasidan laporan Radius; enkripsi MPPE;kompresiuntuk
PPoE;limitdatarate.
p. Proxy:CacheuntukFTPdanHTTPproxyserver,HTTPSproxy;
transparentproxy untukDNSdanHTTP;mendukungprotokol SOCKS;
mendukungparentproxy;staticDNS.
q. Routing:Routingstatik dandinamik;RIPv1/v2, OSPFv2,BGPv4.
r. SDSL:MendukungSingleLineDSL,modepemutusanjalurkoneksi dan
jaringan.
s. SimpleTunnel:TunnelIPIPdanEoIP(EthernetoverIP).
t. SNMP:SimpleNetworkMonitoring Protocolmodeakses read-only.
u. Synchronous:V.35,V.24,E1/T1,X21,DS3(T3)mediatypes;sync-
PPP,CiscoHDLC;FrameRelaylineprotokol;ANSI-617d(ANDI atau annex
D) dan Q933a(CCITT atau annex A);Frame Relayjenis LMI.
v. Tool:Ping,Traceroute,bandwidth test, ping flood,telnet,
SSH,packetsniffer,DinamikDNS update.
w. UPnP:MendukungantarmukaUniversalPlug and Play.
30
x. VLAN:MendukungVirtualLAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernetdan
wireless;multipleVLAN;VLANbridging.
y. VoIP:MendukungaplikasivoiceoverIP.
z. WinBox:AplikasimodeGUIuntukme-remotedanmengkonfigurasi
MikroTikRouterOSsertaVRRP yangmendukungVirtualRouter Redudant
Protocol.
2.1.5 Pengertian MikroTik RouterOS
Menurut Herlambang (2008 : 19) MikroTikRouterOS adalah sistem
operasi yang dirancang khusus untuk network router. MikroTik RouterOS
merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router.
Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.Administrasinya bisa
dilakukan melalui Windows Application (WinBox).Winbox adalah sebuah software
yang digunakan untuk me-remote sebuah servermikrotik ke dalam mode GUI
(Graphical User Interface) melalui sistem operasiwindows, selain itu instalasi
dapat dilakukan pada sebuah Personal Computer (PC).
MikroTik adalah sebuah perangkat lunak yang termasuk dalam Open
Source System namun bukanlah free software, artinya pengguna harus membeli
licensi terhadap segala fasilitas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam
saja. Pengguna bisa membeli software mikrotikdalam bentuk CD yang diinstall
pada harddisk atau disk on module (DOM). Jika pengguna membeli DOM, tidak
perlu menginstall perangkat lunak pada PC yang akan dipakai tetapi tinggal
menancapkan DOM pada slot IDE PC.
31
MikroTik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot,
ataupun oleh pemilik warnet. MikroTikRouterOS menjadikan komputer menjadi
router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik
untuk jaringan kabel maupun wireless.
Adapun beberapa fungsi dari MikroTik RouterOS yaitu membuat hotspot,
manajemen bandwidth dan IP addressing.
2.1.6 Pengertian Bandwidth dan Manajemen Bandwidth
1. Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukan seberapa banyak data yang
dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari
bidang teknik listrik, dimana bandwitdh yang menunjukan total jarak atau berkisar
antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran telekomunikasi (band). Banyak
orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidthdan Data
Transfer, yang biasa digunakan dalam internet, khususnya pada paket-paket web
hosting. Bandwidth sendiri menunjukan volume data yang dapat di-transfer per
unit waktu. Sedangkan Data Transferadalah ukuran lalu lintas data dari website.
Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidthadalah ratedari data transfer.
Didalamjaringankomputer,bandwidthsering digunakansebagai suatu
sinonimuntuk data transferrateyaitujumlah datayang dapat dibawadarisebuah
titikke titiklaindalamjangkawaktutertentu(pada
umumnyadalamdetik).Jenisbandwidthinibiasanyadiukurdalambps (bits per
second).AdakalanyajugadinyatakandalamBps(bytes per
32
second).Secaraumum,koneksidenganbandwidthyang besar/tinggi
memungkinkanpengirimaninformasiyang besarsepertipengiriman gambar/images
dalam video presentation.
2. Jenis-jenis Bandwidth
Terdapat dua jenis Bandwidth yaitu :
1. Digital Bandwidth
DigitalBandwidthadalah jumlahatauvolumedatayang dapat dikirimkan
melaluisebuah saluran komunikasidalamsatuanbitsper secondtanpadistorsi.
2. Analog Bandwith
AnalogBandwidthadalahperbedaanantarafrekuensiterendah
denganfrekuensi tertinggidalamsebuah rentang frekuensiyang diukur
dalamsatuan Hertz(Hz) atau siklusper detik, yangmenentukan berapa
banyakinformasiyang bisaditransimisikandalamsatusaat.
3. Manajemen Bandwidth
ManagementBandwithadalahsuatualatyang dapatdigunakan
untukmanagementdan mengoptimalkan berbagaijenisjaringandengan
menerapkanlayananQualityOfService(QoS)untukmenetapkantipe-tipe lalulintas
jaringan.SedangkanQoSadalahkemampuanuntukmenggambarkan suatu
tingkatanpencapaian didalam suatu sistem komunikasidata.
ManajemenBandwidthadalahpengalokasianyang tepatdarisuatu
33
bandwidthuntukmendukung kebutuhanataukeperluanaplikasiatausuatu
layananjaringan.Pengalokasianbandwidthyang tepatdapat menjadisalah
satumetodedalammemberikanjaminan kualitassuatulayananjaringan QoS
(QualityOfServices).
Dalam pengertian lain manajemenBandwidthadalahproses
mengukurdanmengontrol komunikasi(lalu lintas,paket)padalinkjaringan,untuk
menghindari mengisilinkuntukkapasitasatau overfilling link,yang akan
mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerjayangburuk.
Maksuddarimanajemenbandwidthini adalahbagaimanakita menerapkan
pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuahPC
MikroTik RouterOS.
Manajemen bandwithmemberikankemampuan untuk mengatur
bandwidthjaringandanmemberikan levellayanansesuaidengan kebutuhan dan
prioritas sesuaidengan permintaan pelanggan.
2.1.7 Pengertian IP Adress
IP address adalah alamat logika yang diberikan keperalatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang
ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda
titik. Contohnya: 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat ditulis
dalam bentuk empat kelompok format decimal (0-255) misalnya: 192.16.10.1
Baik bilangan binary dan decimal merepresentasikan nilai yang sama.
Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan decimal. Salah
34
masalah penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang
panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
networkID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat
host atau komputer. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu
komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah
kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID
adalah bergantung pada kelas IP address yang dipakai.
IP address dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu A,B,C,dan
D,(Mansfield, 2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk
address biasa.Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0-239.255.255.255).
1. Class A Address
Class A didesain untuk mensupport network yang besar dengan jumlah
lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address class A menggunakan
octet yang pertama untuk menunjukan network address, dan tiga octet sisanya
tersedia untuk host address. Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan
bit pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah
00000000 dalam bilangan biner, sedangkan dalam bilangan desimal adalah 127.
Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat
dgunakan karena dipakai untuk loopbacktesting, maka alamat IP address yang
octet pertamanya yang dimulai dengan angka 1 sampai 126 didalam octet pertama
adalah alamat Class A.
35
2. Class B Address
Class B address didesain untuk men-support kebutuhan jaringan dengan
ukuran menengah sampai dengan ukuran besar. Sebuah IP address Class B
menggunakan dua octet pertama dari empat octet untuk menunjukan network
address dan sisanya menunjukan host address. Dua bit pertama dari oktet pertama
Class B selalu 10. Sisa dari enak bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh
karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner
adalah 10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka
tertinggi yang dipresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam
bilangan decimal adalah 191. IP Address yang oktet pertamanya dimulai dengan
angka 128-191 adalah alamat Class B.
3. Class C Address
Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat address
yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk men-support jaringan kecil
dengan jumlah maksimum 254 host. Class C address dimulai dengan bilangan
binary 110. Oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah
11000000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 192
sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam
bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 223. IP Address yang octet
pertamanya dimulai dengan angka 192 – 223.
4. Class D Address
Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting didalam
suatu IP address. Multicast address adalah network address unik menunjukkan
36
paket dengan address tujuan ke group predefined dari sebuah IP address, oleh
karena itu single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan
ke penerima lebih dari satu. Class D address dimulai dengan bilangan
binary1110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah
11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 224
sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam
bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. IP Address yang oktet
pertamanya dimulai dengan 224-239 adalah alamat Class D. Agar peralatan dapat
mengetahui kelas suatu IP Address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask.
Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP
Address dapat diketahui. Berikut tabel 2.2 dijelaskan mengenai pengelompokan
kelas-kelas IP address beserta jumlah jaringan dan jumlah host perjaringan dapat
digunakan beserta defaultsubnet masknya.
Tabel 2.1 Pembagian Class IP Address
Kelas IP Address A B C
Kelompok Octat Pertama 1-126 128-191 192-223
Network ID w. w.x w.x.y
Host ID x.y.z y.z z.
Jumlah Jaringan 127 16.384 2.097.152
Jumlah Host Perjaringan 16.777.216 65.536 256
Default Subnet Mask 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus
diketahui, yaitu:
37
1. Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.
2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri dari atas angka 0 atau 1.
3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID
jaringan. Jika host ID semuanya berupa angka binary 1, IP address ini biasanya
digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.
2.1.8 Pengertian NIP dan NIS
NIP adalah Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, yang pada awalnya
berjumlah 9 (sembilan) digit, namun sejak diterbitkannya "Peraturan Kepala BKN
Nomor 22 Tahun 2007" tentang "Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil" maka
NIP PNS menjadi 18 (delapan belas) digit.
Sebelum ditetapkan NIP 18 digit tersebut, awal kita masih mudah
mengetahui status pegawai tersebut, apakah yang bersangkutan pegawai pusat
(lembaga pusat/kementerian) atau daerah. Semisal 150307928, 2 digit di awalnya
yakni 15 adalah menunjukkan pegawai tersebut PNS Pusat di Departemen Agama
RI, contoh lain 131263190, maka 2 digit di awalnya yakni 13 adalah
menunjukkan pegawai tersebut PNS Pusat di Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI. Sedangkan di NIP 18 digit kita tidak bisa langsung mengetahui
status PNS tersebut kecuali bila kita cek secaraonline, namun kita bisa langsung
tahu tahun, bulan, tanggal berapa pegawai tersebut lahir, dan juga tahun dan bulan
berapa diangkat jadi CPNS, serta apa jenis kelaminnya.
38
Sedangkan NIS adalah singkatan dari Nomor Induk Sekolah. Nomor ini
diterbitkan atau dibuat oleh setiap sekolah bagi siswa/i nya. Nomor ini biasanya
merupakan kombinasi unik yang dibuat sekolah untuk mengidentifikasi sekaligus
mengklasifikasi (mengelompokkan) siswa/i nya.
Pada metode ini, kebanyakan sekolah melakukan kombinasi nomor unik
menjadi NIS melalui penggabungan tahun pelajaran dan nomor urut saat siswa
tersebut diterima di sekolah. Misalnya: si “A” diterima disekolah ditahun
pelajaran 2015/2016 dengan nomor urut saat diterima adalah 241, maka nomor
NIS yang dihasilkan adalah 1516241 (tahun pelajaran + nomor urut). Meski
begitu, tidak semua sekolah menggunakan metode yang sama. Karena setiap
sekolah ataupun daerah diberikan kewengan untuk mengelola pemberian nomor
NIS bagi siswa/i nya masing-masing.
Jadi, intinya NIS itu adalah sebuah nomor identitas khusus yang dibuat
oleh sekolah bagi setiap siswa/i untuk mempermudah dalam mengidentifikasi
siswa/i nya pada masing-masing sekolahnya. Jadi NIS ini hanya berlaku pada
sekolah yang menerbitkan, dan tidak berlaku lagi ketika siswa pindah sekolah atau
melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
2.1.9 Perangkat Hardware pada SMK CITRA UTAMA
Adapun perangkat hardware yang ada pada SMK CITRA UTAMA adalah
sebagai berikut :
1. Pada Labor Komputer terdapat 20 Unit Personal Computer (PC) Clientdan 1
unit server. Spesifikasi dari Personal Computer (PC) Clientini yaitu
39
Processor Intel Core i3 530 (4M Cache, 2.93 Ghz) socket 1156, Harddisk 320
GB Sata, Memory DDR3 2GB, Sound Card + LAN Card On Board. Dan
spesifikasi dari server yaitu Processor Intel Core i5 650/750, Motherboard
H57, RAM 8 GB DDR3, Harddisk 500 GB WD.
2. Pada ruang Tata Usaha terdapat 1 Unit laptop ASUS dengan spesifikasi yaitu
Processor Core i3, RAM 2 GB dan Harddisk 500 GB WD.
3. Pada ruang Wakil Kepala Sekolah terdapat 1 Unit Personal Computer
(PC)denganspesifikasi yaitu Processor Intel Core i5 650/750, Motherboard
H57, RAM 8 GB DDR3 dan Harddisk 500 GB WD.
2.2 Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konseptual dalam penyusunan proposalini terdiri dari
tiga bagian diantaranya : input, proses dan output.
Gambar 2.7 Kerangka Konseptual
1. Input
Input
Data-data NIP
guru
Output
Jaringan internet labor
komputer yang telah
dimanajemen
Proses
Pengolahandata
-data sebagai
dasarperancang
an user
masing-masing
40
Didalam input penulis mengumpulkan dan menginputkan data-dataNIP
guru dan NIS siswa SMK CITRA UTAMA Padang.
2. Proses
Pengolahan data-data NIP guru dan NIS siswauntuk memanajemen
jaringan internetlabor komputer dengan bandwith yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan guru dan siswa.
3. Output
Dari proses tersebut maka penulis mengahasilkan output yaitu jaringan
internet labor komputer yang telah dimanajemen
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian Terapan (Applied
research). Penelitian terapan adalah penelitan yang
diarahkanuntukmendapatkaninformasi yang
dapatdigunakanuntukmemecahkanmasalah.
Penelitianterapandilakukandengantujuanuntukmenerapkan,
mengujidanmengevaluasimasalah-
masalahpraktissehinggadapatdimanfaatkanuntukkepentinganmanusiabaiksecara
individual maupunkelompok.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian berlokasi di SMK CITRA UTAMA Padang beralamat di Jln.
SEBERANG PADANG UTARA II No. 27 Padang, waktupenelitian telah
dilaksanakanpadabulan Desember 2017.
3.3 Variabel Penelitian
Variabelpenelitianadalahsegalasesuatu yang
akanmenjadiobjekpengamatandanpenelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu data-
data NIP guru dan NIS siswa.
42
3.4 Langkah-langkah Metode Penelitian
Untukmemperoleh data daninformasidalammenyusun Tugas Akhir,
makadiperlukanmetodedalampenelitian.Adapunlangkah-langkahdalam
memanajemen jaringan internet labor komputer menggunakan MikrotikRouterOS
pada SMK CITRA UTAMA padang yaitu :
1. Menyediakan data-data yang diperlukanuntukperancangan manajemen
jaringaninternet labor komputer SMK CITRA UTAMA Padang.
2. MenyediakansoftwaredanhardwareuntukmembangunsebuahMikroTikRouter
OS seperti WinBox, Router OS dan Personal Computer(PC).
3. MelakukantestingdengantujuanuntukmemastikanPersonal Computer (PC)
MikroTik RouterOSyang telahdirancangberfungsisesuaidengan yang
diharapkan.
3.5 Data dansumber data
Dalampenelitianini, pengumpulan data dilakukandalamduajenisyaitu data
primer dan data sekunder.
3.5.1 Data Primer
Data primer atau data langsungmerupakanmetodepengumpulan data
dilakukanolehpeneliti,
dimanapenelitisecaralangsungturunkelapanganuntukmendapatkaninformasimenge
naiobjek.Padapengumpulan data penelitimelakukanbeberapahalsebagaiberikut :
43
1. Metodewawancara (Interview)
Wawancaramerupakanmetode
tanyajawabdenganresponmendapatkaninformasiterkait data penelitian.
2. Metodepengamatan (Observasi)
Pengamatanmerupakanmetode yang
digunakansecaralangsunguntukmendapatkaninformasimelaluipenglihatanfisikkare
napengamataninisangatbergunauntukmenentukankeadaan yang
akandibuatnantinya.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunderadalah data yang diperolehdariliteratur, jurnal-
jurnaldanstudikepustakaanyang
berhubungandenganpenelitiandanmendukungpenelitianini.
3.6 Kerangka Metodologi
Untuk memperjelas arah penelitian ini, dapat dilihat pada gambar
kerangka metodologi berikut ini :
44
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian
Mulai
Pengolahan data-data NIP guru dan NIS siswa
Data-data NIP guru dan NIS siswa diolah menjadi
username dan password
Perancangan
1. Merancang PC MikroTik RouterOS.
2. Mengkonfigurasi PC MikroTik RouterOS dengan
Winbox.
Implementasi Sistem
Perawatan Sistem
selesai
Pendahuluan Penelitian :
Wawancara, pengamatan langsung,
jurnal-jurnaldanstudikepustakaan
Landasan Teori :
Mikrotik RouterOS, Manajemen
Bandwidth, IP Address
Identifikasi Masalah
1. Belum adanya manajemen bandwidth pada jaringan internet labor
komputer SMK CITRA Utama Padang.
2. Belum adanya hak akses user pada jaringan internet SMK CITRA
UTAMA Padang.
Pengumpulan data-data NIP guru dan NIS siswa
45
Berdasarkandarikerangkametodologidiatas, bahwasebelummelakukan manajemen
jaringan internet labor komputer menggunakan MikroTik
RouterOSadabeberapahal yang penulislakukanyaitu:
1. PendahuluanPenelitian
Melakukanwawancaradanpengamatanmasalahsecaralangsunguntukmendapat
kan data-data yang dibutuhkan.
2. LandasanTeori
Disinipenulisjugamemberikanpenjelasanhal-hal yang
berhubungandalamperancangansistemberupapengertianMikroTik RouterOS,
Winbox, IP Address, manajemen Bandwidth.
3. IdentifikasiMasalah
Mengidentifikasikanpermasalahandalam manajemen jaringan internet labor
komputer dengan MikroTik RouterOS yaitu :
3. Belum adanya manajemen bandwidth pada jaringan internet labor
komputer.
4. Belum adanya hak akses user pada jaringan internet SMK CITRA
UTAMA Padang.
4. Perancangan
Untukmencapaitujuantersebuttentunyapenelitijugamelakukanperancangan dan
konfigurasi PC MikroTik RouterOS dengan Winbox.
5. Pengumpulan Data-data NIP guru dan NIS siswa
Tahapan selanjutnya dari tahap perancangan yaitu pengumpulan data-data NIP
guru dan NIS siswa.
46
6. Pengolahan Data-data NIP guru dan NIS siswa
Data-data NIS guru dan NIP siswa yang didapat diolah menjadi username
dan password yang nantinya digunakan untuk login ke jaringan internet labor
komputer yang telah dirancang.
7. ImplementasiSistem
Pada tahap ini dilakukan instalasi dan konfigurasi, melakukan pengetesan
Bandwidth jaringan internet labor komputer dan login user.
8. Perawatan Sistem
Pada tahap ini perawatan sistem dilakukan secara berkala dengan
membersihkan cache.
47
BABIV
ANALISA DAN DESAIN SISTEM
4.1 Analisa Sistem
Tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang
sering muncul, bagaimana cara menyelesaikan masalah pada manajemen bandwitdh
dan hak akses user sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah
tersebut. Untuk menangani agar tidak terjadinya ketidakstabilan terhadap penggunaan
bandwidthdalam sebuah jaringaninternet, maka dibutuhkan manajemen bandwidth
dalam pengiriman dan penerimaan data. Untuk itu diperlukanMikroTik dalam sebuah
jaringan internetyang bertugas memanajemen bandwidth seefektif mungkin ke seluruh
client.Jadi setiap user akan mendapatkan jumlah bandwidth yang sesuaidengan
penggunaannya dan dengan ini diharapkan tidak akan ada lagi user yang kecewa atas
lambatnya pengiriman data bila ada user lain yang sedang men-download/upload file
tersebut. Atas dasar tersebut penulis mengaplikasikan PC MikroTik RouterOS sebagai
manajemen bandwidth pada jaringan internetyang memiliki fitur dan tools yang cukup
lengkap baik untuk jaringan kabel maupun jaringan nirkabel (WIFI).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sistem yang lama dan dengan data itulah
seorang analis bisa merancang serta membuat sebuah sistem baru. Seorang analis harus
mengetahui kelemahan sistem yang lama dan sistem yang akan dirancang baik dan segi
aktifitas sistem, efisiensi sistem serta hal-hal yang terkait dengan sistem tersebut.
48
4.1.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan
Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai jaringan internet yang digunakan pada
SMK CITRA UTAMA Padang. Adapun SMK CITRA UTAMA Padang menggunakan Internet
Service Protocol (ISP) dari Telkom dengan paket Speedy, dimana penyedia layanan
internet tersebut digunakan sebagai fasilitas utama untuk mendapatkan koneksi
internet. Saat ini perangkat yang dipakai yaitu modem menjadi access point dan
sebagian lagi terhubung melalui kabel.
4.1.2 Topologi Jaringan yang Sedang Berjalan
Berikut gambar topologi jaringan internet yang sedang berjalan di SMK CITRA
UTAMA Padang.
Gambar 4.1Topologi Jaringan yang sedang berjalan
49
4.2 Desain Jaringan
4.2.1 Perangkat yang dibutuhkan
1. Hardware
Perangkat keras yang digunakan seperti yang ditunjukan table 4.1
No Nama Hardware Jumlah
1 PC Mikrotik RouterOS 1 Unit
2 Kabel UTP (CAT 5E/6)
3 Konektor RJ 45 100 Pcs
4 Lan Card 3 Unit
5 Akses Point TP-LINK TL WR840N 1 Unit
6 Hub TP-Link / Sejenis 1 Unit
7 Modem ZTE/ usb stik 1 Unit
Table 4.1 Perangkat Keras yang digunakan
2. Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Mikrotik Router OS, WinBox.
4.2.2 Rancangan Jaringan Baru
Rancangan sistem jaringan baru yang akan dibangun ini menggunakan MikroTik
RouterOS. Dimana MikroTik RouterOS ini digunakan sebagai manajemen jaringan
internet yang ada di SMK CITRA UTAMA Padang.
50
Dalam perancangan ini PC MikroTik yang akan digunakan sebagai routerMikroTik
menggunakan 3 LAN Card yang mana ether 1 terhubung ke modem, ether2 terhubung
ke Hubdan ether3 terhubung ke Access Point.
MikroTik RouterOS yang akan dibangun menggunakan spesifikasi komputer
sebagai berikut :
1. Processor Intel 2 Core 2.6 GHz
2. Harddisk 80 GB
3. Memory DDR3 2 GB
4. 3 LAN Card
Sedangkan untuk client dalam perancangan ini meliputi segala jenis perangkat
yang dapat mengakses jaringan internet baik itu melalui kabel maupun nirkabel(WIFI).
Berikut ini adalah gambaran topologi jaringan internet baru yang akan dibangun
sebagai berikut :
Gambar 4.2 Topologi Jaringan Baru
51
BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan pada tahap
sistem dalam dokumen yang disetujui dan menguji kemudian menginstal dan
menggunakan program yang dibuat.
Tujuan Implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Memperhitungkan bahwa sistem yang sudah dibuat sesuai dengan kebutuhan
2. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa sistem yang baru dapat berjalan dengan semestinya.
Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem yang dirancang
diperlukan sebuah alat berupa komputer sebagai media yang dapat membantu
dalam pengaplikasikannya. Pada komputer terdapat tiga komponen penting yang
seperti hardware, software dan brainware
5.2 Instalasi Perangkat
5.2.1 Instalasi MikroTikRouterOS
Salah satu software yang digunakan adalah MikroTik RouterOS. Sistem operasi
ini memberikan fungsi sebuah Personal Computer (PC) menjadi router. Langkah-langkah
untuk instalasi MikroTik RouterOS adalah sebagai berikut :
1. Masuk ke menubios pada komputer, lalu pilih menu boot setelah itu setting boot ke
boot cd/dvd device untuk menjalankan instalasi MikroTikRouterOS menggunakan
cd/dvd device, seperti gambar 5.1-5.3.
52
Gambar 5.1 Tampilan awal Menu Bios
Tampilan pertama ketika masuk pertama kali ke dalam BIOS komputer
Gambar 5.2Tampilan Menu Boot
Plih tab boot dan akan menampilkan seperti gambar ini
53
Gambar 5.3Tampilan Setting Boot
Pilih Boot Drive Order dan set dc.dvd device menjadi yang pertama, disini penulis
menggunakan dvd merk LITE ON
Setelah booting melalui cd/dvd device maka akan masuk pada menu instalasi MikroTik
RouterOS, dan kemudian pilih semua fitur yang ditampilkan pada menu instalasi dan
kemudian install.
Gambar 5.4 Tampilan Fitur Instalasi MikrotikRouterOS
2. Untuk proses instalasi akan berjalan sedikit lama. Setelah instalasi selesai, untuk
bisa login harus inputkan username admin dan password dikosongkan, kemudian
54
MikroTik sudah siap untuk dikonfigurasi. Tampilan awal MikroTik setelah login
dapat dilihat pada gambar 5.5.
Gambar 5.5 Tampilan Awal MikroTikRouterOS
5.2.2 Konfigurasi MikroTikRouterOS
Untuk mengkonfigurasi MikroTik RouterOS penulis menggunakan aplikasi
WinBox, untuk tampilan aplikasi WinBox bisa dilihat pada gambar 5.6.
Gambar 5.6 Tampilan Aplikasi WinBox
55
Tahapan untuk konfigurasi selanjutnya login kedalam MikroTik melalui aplikasi
WinBox dengan mengklik MAC Address dengan menggunakan login admin dan password
dikosongkan, selanjutnya untuk tahap konfigurasi sebagai berikut :
1. SettingInterface
Pada tahapan settinginterface hanya perubahan atau penambahan nama pada
ethernet yang dipakai dengan cara klik dua kali pada ethernet yang akan diganti
namanya, pada settinginterface ini penulis hanya menggunakan tiga ethernet, yang
nantinya ethernet 1 akan dihubungkan ke modem dan ethernet 2 dihubungkan ke access
point.
Gambar 5.7 Tampilan MenuInterface
Tampilan awal menu interface pada MikroTik RouterOS di winbox.
56
Gambar 5.8 Penamaan Interface ether1 untuk modem
Klik 2 kali di ether1 dan pilih General, beri nama ether1 sebagai port untuk source
koneksi internet dari modem.
Labor Komputer
Klik 2 kali ether2 pilih general, beri nama ether2 sebagai labor. Dimana port ini yang
nantinya terhubung ke Hub pada ruang labor komputer.
Gambar 5.9 Penamaan Interface ether3 untuk Guru
57
Klik 2 kali ether3, pilih General dan beri nama ether3 guru. Port ini nanti terhubung ke
acces point TP-LINK untuk digunakan oleh Kepala Sekolah, wakil, dan guru.
Gambar 5.10 Tampilan Menu
Gambar 5.11 Penamaan Interface ether2 untuk
IP Address
Kita selanjutnya set IP dari masing-masing ethernet, pilih menu IP Address.
58
Gambar 5.12 Tampilan Menambahkan IP Address
Kita buat IP Address ether1 untuk source ke modem dengan set IP 192.168.1.2/24 (IP
klas C yaitu /24), kemudian klik OK.
Gambar 5.13 Tampilan IP Address yang telah ditambahkan
59
IP Address untuk ether1 telah muncul pada gambar diatas.
Gambar 5.14 Tampilan IP Address untuk labor komputer
Kita beri IP Address untuk ether2 yaitu 192.168.4.1/24 dan klik OK
Gambar 5.15 Tampilan IP Address labor komputer yang telah ditambahkan
60
IP Address untuk ether2 telah ditambahkan yaitu 192.168.4.1/24.
Gambar 5.16 Tampilan IP Address guru yang telah ditambahkan
IP Address guru telah ditambahkan yaitu 192.168.5.1/24
Gambar 5.17 Tampilan MenuDNS
61
Masuk ke menu DNS pada pilihan IP di WinBox.
Gambar 5.18 Tampilan Menambahkan DNS
Pilih DNS setting, isikan pada server 8.8.8.8 dan bawahnya 8.8.4.4 kemudian OK.
Gambar 5.19 Tampilan DHCP untuk IP Otomatis pada Client
62
Pilih DHCP untuk client yang berfungsi sebagai pembacaan IP otomatis ketika client
terhubung.
Gambar 5.20 Tampilan DHCP Client
Pilih tanda tambah pada pojok kiri atas dan kita pilih DHCP server interfaceether2-client,
klik next.
Gambar 5.21 Tampilan DHCP Address Space
63
Pada DHCP Address kita set mulai range IP pada labor komputer, yakni 192.168.4.0/24
klik next.
Gambar 5.22 Tampilan Gateway DHCP Labor
Set gateway DHCP network agar nanti nya client pada labor komputer mendapatkan
koneksi internet keluar. Klik next
Gambar 5.23 Tampilan alamat dimulai sampai berakhir DHCP Labor Komputer
64
Set Address to Give Out, yaitu IP terbaca dari awal sampai berakhir di IP berapa. Disini
penulis memilih set IP dimulai 192.168.4.234 sampai 192.168.4.254 dikarenakan
komputer labor hanya 20 unit.Klik next
Gambar 5.24 Tampilan DNS untuk DHCP Labor Komputer
Set DNS untuk server dengan 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 klik next
Gambar 5.25 Tampilan DHCP Labor Komputer yang telah ditambahkan
65
Tampilan DHCP Labor telah muncul,
Gambar 5.26DHCP Address Space guru
Set Address Space 192.168.5.0/24 klik next
Gambar 5.27DHCP Gateway Network Guru
Set gateway menjadi 192.168.5.1 klik next fungsi nya agar ether yang terhubung ke
ruang guru mendapatkan koneksi internet. Klik next
66
Gambar 5.28DHCP Address Give Out guru
Set Address Give out dimulai 192.168.5.242 sampai 192.168.5.254, klik next
Gambar 5.29 Tampilan IP Pool otomatis tampil setelah DHCP dibuat
Tampilan DHCP sudah ada 2, dhcp_pool1 untuk labor komputer dan dhcp_pool2 untuk
guru.
67
Gambar 5.30 Tampilan menambahkan Gateway dari Route
Setting route untuk gateway yang terhubung ke internet, disini yang terhubung yaitu
ether1 kita set jadi 192.168.1.1, klik OK
Gambar 5.31 Tampilan Route yang telah ditambahkan
68
Routeether1telah terhubung ke modem ditandai dengan dengan tulisan reachable
ether1.
Gambar 5.32 Tampilan menambahkan NAT Firewall
Set Firewall di tab NAT, dimana fungsinya agar tiap klas IP ada lapisan pembatas
keamanan yang mengamankan jaringan dari serangan yang berasal dari luar.
Gambar 5.33 Tampilan NAT Firewallyang telah ditambahkan
69
NAT Firewall telah ditambahkan yaitu masqurade (sama rata) untuk mendapatkan
koneksi internet
Gambar 5.34 Tampilan jenis Queues Upload untuk Limit Labor Komputer
Settingqueues untuk menentukan limit pada labor komputer, kita buat dulu jenis queues
type-nya dengan type pcq. Beri nama type name nya upload-labor, buat rate
maksimalnya 1M yaitu IMbps dan centang src. Address klik OK
Gambar 5.35 Tampilan menambahkan Queues Download untuk Limit Labor Komputer
70
Buat download labor, buat rate maksimalnya 2M yaitu 2Mbps dan centang src. Address
klik OK
Gambar 5.36 Tampilan membuat Parental Limit Bandwidth Labor Komputer
Set Parental Limit Bandwidth Labor komputer, buat nama Limit Labor komputer, target
Address 192.168.4.0/24, target upload 1M target download 2M. Klik OK
Gambar 5.37 Tampilan Limit Komputer 1 Labor Komputer
71
Set limit komputer pada Labor komputer, pilih tab General buat nama kom1, target
address 192.168.4.254, target upload 256k, target download 512k.
Gambar 5.38 Tampilan Limit Komputer 1 Labor Komputer Setting lanjutan
Lanjutkan ke tab advanced, pilih interfaceether2-clienttarget upload dan download sama
dengan tab di general tadi. Queues type upload pilih upload-labor dan untuk yang
download-nya pilih download-labor. Setting komputer semua labor sama dengan
setingan ini.
Gambar 5.39 Tampilan Setting Hotspot Login Guru
72
Setting untuk hotspot ke acces point ke urang guru, pilih hotspot interfaceether3 client,
klik next
Gambar 5.40 Tampilan Setting Hotspot lanjutan
Set local Address untuk jaringannya yaitu 192.168.5.1/24, centang masquarade network,
klik next
Gambar 5.41 Tampilan Setting HotspotAddress Pool
73
Set Address pool jaringannya, yaitu dimulai dari 192.168.5.242 sampai 192.168.5.254.
Klik next
Gambar 5.42 Tampilan DNS Hotspot
Pemberian DNS server untuk hotspot isi dengan 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 klik next
Gambar 5.43 Tampilan nama DNS Hotspot
74
Set nama DNS Hotspot yaitu www.smkcitrautamapadang.net, klik next
Gambar 5.44 Tampilan User Profile untuk Hotspot Kepala Sekolah
Set user profile hotspot untuk login Kepala Sekolah, buat nama kepsek, address pool
dhcp_pool2, rate limit upload 256k, rate limit download 256k dan klik OK
Gambar 5.45 Tampilan User Profile Hotspot untuk Wakil Kepala Sekolah
75
Set user profile hotspot untuk login wakil kepala sekolah, buat nama wakil, address pool
dhcp_pool2, rate limit upload 128k, rate limit download 256k dan klik OK. Set juga user
profile untuk guru, rate limit saja yang diubah jadi rate limit upload 128k dan rate limit
download 128k.
Gambar 5.46 Tampilan User Hotspot Login Kepala Sekolah
Set user hotspot login untuk Kepala Sekolah, server pilih hotspot1, nama deswi,
password sesuai nip, profile kepsek, klik OK
Gambar 5.47 Tampilan User Hotspot Login Wakil Kepala Sekolah
76
Set user hotspot login untuk wakil, server pilih hotspot1, nama dodi, password sesuai
nip, profile wakil, klik OK
Gambar 5.48Hotspot User Login guru
Set user hotspot login untuk guru, server pilih hotspot1, nama irma, password sesuai nip,
profile gurul, klik OK
Gambar 5.49 Tampilan alamat IP yang diblokir untuk Labor Komputer
77
Set blokir IP pengguna, dengan tujuan dari luar tidak mendapatkan IP untuk akses
internet ke jaringan labor, buat nama user blokir-labor, set Address 192.168.4.2-
192.168.4.233, klik OK
Gambar 5.50 Tampilan menambahkan Filter Rules User blokir Labor Komputer
Set Filter Rules untuk menjalankan blokir IP yang tidak diiizinkan, pilih tab Advanced,
pilih Src. Address List user-blokir-labor.
Gambar 5.51 Tampilan aksi untuk Filter Rules User blokir Labor Komputer
78
Pilih tab Action, pilih action drop dan OK
Gambar 5.52 Tampilan Filter Rules ketika MikroTik sudah ada Traffic koneksi internet
79
Tampilan dari traffic yang sudah diatur oleh filter rules.
5.2.3 Setting TP Link TL-WR840N sebagai Accsess Point
Gambar 5.53 Tampilan awal login router
Buka browser, ketik alamat browserwww.tplinkwifi.net, masukan username nya admin,
password admin
Gambar 5.54 Tampilan awal ketika Login
80
Ketika login, tampilan pertama dari router ini menampilkan status dari router.
Gambar 5.55 Setting cepat pada Router
Pilih quick setup, klik next
Gambar 5.56 Pemilihan mode fungsi Router
81
Pilih mode acces point, klik next
Gambar 5.57 Nama jaringan Wireless
Buat nama jaringan hotspot untuk wifi nya, yaitu SMK CITRA UTAMA PADANG,
kosongkan security-nya dan klik next
Gambar 5.58 Pemilihan LAN Type
82
Set LAN type menjadi static IP, isi IP Address 192.168.5.524, subnet mask 255.255.255.0.
Klik next dan router meminta restart dan login kembali.
Gambar 5.59 Setting DHCP pada Router
Biarkan set DHCP default, ubah Address Lease time nya menjadi 2880 klik save
Gambar 5.60 Setting Lanjutan Wireless
83
Set mode jenis wifinya jadi 11bgn mixed, Channel width jadi 20Mhz, Channel 6 kemudian
save
Gambar 5.61 Setting WPS
Set WPS di tab Wireless pilih WPS, disable wps dan save.
Gambar 5.62 Setting Wireless Security
Set Wireless security ke disable, dan save.
84
Gambar 5.63 Setting waktu untuk Router
Set waktu router agar sesuai dengan waktu kita, pilih system tools, dan pilih timesetting
kemudian save.
85
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada manajemen jaringan internet labor
komputer SMK CITRA UTAMA Padang, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan adanya manajemen bandwidth jaringan internet ini memberikan
kemudahan bagi guru dan siswa dalam mengakses internet serta memberikan
kelancaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
2. Meningkatkan kinerja para guru dikarenakan adanya permasalahan bandwidth
yang terpakai, dimanajemen dengan baik oleh MikroTik.
6.2 Saran
Agar penerapan manajemen jaringan internet labor komputer SMK CITRA
UTAMA Padang dapat terlaksana dengan baik maka ada beberapa hal yang
sebaiknya perlu diperhatikan, yaitu :
1. Perlunya dilakukan maintenance secara rutin tehadap MikroTik RouterOS ini
agar tidak terjadinya gagal fungsi.
2. Perlunya adanya pengembangan manajemen jaringan internet lebih lanjut,
sehingga kedepannya SMK CITRA UTAMA Padang mampu menyediakan
access point lebih banyak lagi serta peningkatan pada bandwidth jaringan
internet.
86
3. DAFTAR KEPUSTAKAAN
4. 5. Alinazar Alfred. ”Pengantar Cisco Router”. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada. 2003.
6. Anam, Khoirul dan Faizal Afif. Manajemen Bandwidth Menggunakan
Router Mikrotik Di Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota
Pekalongan. Pekalongan : STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN.
2010.
7. Herlambang, Linto. L, Aziz Catur. Panduan Lengkap Menguasai Router
Masa Depan menggunakan Mikrotik RouterOS-TM. Yogyakarta : Penerbit
Andi. 2008.
8. Jesa Ariawan, Octavia dan Denny Musa Irawan. 2014. Kajian
Penggunaan MikroTik Router Operating Sistem sebagai Router pada
Jaringan Komputer pada PT. Bilna Jakarta. Jurnal Sisfotek Global. 4(1) :
62-68.
9. Mansfield, Niall. Practical TCP/IP, Designing, Using, And
Troubleshooting TCP/IP Network on Linux AndWindows. 1st edition.
Pearson Education Inc, Addison Wesley Professioanal. 2002.
10. Muhammad, Ibrahim Hasan. 2016. Analisa dan Pengebangan Jaringan
Wireless Berbasis MikroTik RouterOS V.5.20 di Sekolah Dasar Negeri 24
Palu. Jurnal Elektronik Sistem Informatika dan Komputer STMIK Bina
Mulia. 2(1) : 10-20.
11. Pamungkas, Canggih Ajika. 2016. Manajemen Bandwidth Menggunakan
MikroTik Routerboard di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal
INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942. 1(3) : 17-22.
12. Purbo, Onno W dan Taufan Riza. Manajemen Jaringan. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo. 2001.
13. Sujalwo, Bana Handaga dan Heru Supriyono. Manajemen jaringan
Komputer dengan MikroTik Router (Computer Network Management
Used With Microtic Router). Jurnal KomuniTi. 2(2) : 32-43.
87
14. SukamaajiAnjik dan Rianto. “Jaringan Komputer : Konsep Dasar
Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan”. Yogyakarta : Andi
Publisher. 2008.
15. Tanenbaum, Andrew.S. Jaringan KomputerJilid 1. Jakarta : Prenhallindo.
1997
16. Todd Lammle. Cisco Certified Network Associate Study Forth Edition.
Sybex Inc. 2004.
88
Top Related