Manajemen Frekuensi Radio
Satelit
Disampaikan pada acara
Pelatihan Petugas Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Ditjen SDPPI
Mulyadi
Direktorat Penataan Sumber Daya
Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Pelatihan Petugas Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Ditjen SDPPI
di Cidokom, 26 Mei 2011
Dinas Angkasa (Space Service)
• Dinas Tetap Satelite (fixed satellite service)• Dinas komunikasi radio antara stasiun bumi pada titik tertentu dengan
satu satelit atau lebih
• Dinas Antar Satelit (Inter-satellite service)• Link radio antara satelit dengan satelit
• Dinas Operasi Ruang Angkasa (Space Operation • Dinas Operasi Ruang Angkasa (Space Operation Service)• digunakan secara eksklusif untuk operasi pesawat ruang angkasa,
khususnya space tracking, space telemetry dan space telecommand.
• Dinas Penyiaran Satelit (Broadcasting-Satellite Service)– Dinas komunikasi radio yang sinyalnya dipancarkan atau di
pancar ulang oleh stasiun angkasa dengan maksud untukpenerimaan langsung oleh masyarakat
Dinas Angkasa (Space Service)
• Dinas Bergerak Satellite (Mobile-Satellite service) : dinas komunikasi radio antara– Antara Stasiun bumi bergerak dengan satu stasiun angkasa
atau lebih, atau
– Antara Stasiun angkasa dalam servis ini; atau
Dinas bergerak satelit terdiri dari :Dinas bergerak satelit terdiri dari :
– Land Mobile-Satellite Service• Stasiun bumi berada di darat
– Aeronautical Mobile-Satellite Servie• Stasiun bumi berada di pesawat
– Maritime Mobile-Satellite Service :• Stasiun bumi berada di kapal
Dinas Angkasa (Space Service)
• Dinas Radionavigasi Satelit (Radionavigation-
Satelite Service)
– Dinas Radionavigasi Satelit Penerbangan
(Aeronautical Radionavigation-Satellite Service)(Aeronautical Radionavigation-Satellite Service)
– Dinas Radionavigasi Satelit Maritim (Maritim
Radionavigasi Satelit Service
• Dinas Radiolokasi Satelit (Radiolocation-
satellite service)
Dinas Angkasa (Space Service)
• Dinas Explorasi Bumi Satelit (Earth Exploartion-Satellite Service)– Antara stasiun bumi dengan satu satelit atau lebih dimana
• Informasi yang disampaikan terkait dengan karakteristik bumi ataufenomena alam termasuk kondisi lingkungan yang didapat darisensor aktif atau sensor pasif di satelitsensor aktif atau sensor pasif di satelit
• Informasi serupa dikumpulkan dari platform airborne atauplatform di bumi;
• Informasi serupa didistribusikan ke stasiun bumi
• Dinas Meteorologi Satelit (Meteorological-Satellite Service): – dinas explarasi bumi satelit untuk tujuan meteorologi
Dinas Angkasa (Space Service)
• Dinas Frekuensi Standar dan Sinyal Waktu Satelit (Standard Frequency and Time Signal Satellite Service)– Dinas komunikasi radio menggunakan stasiun angkasa untuk
tujuan ilmu pengetahuan, teknik yang menyediakan layanansinyal waktu atau frekuensi tertentu yang memiliki presisi tinggiuntuk tujuan penerimaan umum.
• Dinas Penelitian Ruang Angkasa (Space Research Service)• Dinas Penelitian Ruang Angkasa (Space Research Service)– Dinas komunikasi radio untuk pesawat ruang angkasa atau objek
lain di angkasa untuk tujuan ilmu pengetahuan atau penelitian
• Dinas Amatir Satelit (Amateur Satellite Service)– Dinas komunikasi radio menggunakan satelit bumi untuk tujuan
amatir
• Dinas Radio Astronomi (Radio Astronomy Service)
Jenis Orbit Satelit
• LEO (low earth orbit)– 100 – 300 mile di atas bumi
– Satelit harus berputar sangat cepat, sekitar 17.500 mph untuk melawangravitasi bumi
– Orbital periode : 5 – 8 jam
– Dibutuhkan lebih dari 48 satelit
– Satellite visibility 10 – 20 menit
– Umumnya memiliki orbit polar
– Contoh : Iridium, Globalstar, Lapan-Tubsat, International Space Station
Jenis Orbit Satelit
• MEO (medium earth orbit)
– 6.000 – 12.000 mile di atas bumi
– Orbital Period : 6 -12 jam
– Diperlukan 10 – 15 satelit– Diperlukan 10 – 15 satelit
– Satellite visibility : 2 – 4 jam
– Contoh : GPS
Jenis Orbit Satelit
• GEO : geostationary earth orbit
– 36.000 km di atas bumi
– Mengitari bumi selama 24 jam, sama dengan
waktu rotasi bumiwaktu rotasi bumi
– Posisi di atas khatulistiwa
– Tiga satelit GSO dapat mengcover seluruh
permukaan bumi (kecuali daerah kutub)
– Contoh : Palapa, Measat, Inmarsat
Jenis-Jenis Satelit
� Satelit Asronomi
adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
� Satelit Komunikasi
adalah satelit dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. pada frekuensi gelombang mikro.
– Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geostasioner , meskipun beberapa tipe terbarumenggunakan satelit orbit rendah.
– Menggunakan Dinas Tetap Satelit dan Dinas Bergerak Satelit
– Satelit yang paling banyak dioperasikan
– Contoh : Satelit Telkom, Measat, SES-7, Garuda-1, Inmarsat, Thuraya
“Typical” Fixed Satellite Service �etwork
Applications
Credit Card Validation
ATM/Pay at the Pump
Inventory Control
Store Monitoring
Electronic Pricing
Training Videos
In-Store Audio
Broadband Internet Access
Distance Learning
1
Branch Offices
HQ
Red Cross
News Agency
Corporate
Corporate Offices
Gas Stations
Apartment
Buildings
Residential
Emergency Response
Distance Learning
Overall systems costs have decreased because of the explosion of low-
cost user terminals that can now receive video via hand-held units
Omni directional antennas
Smaller, lighter, cheaper
More powerful, faster
Pocket, notebook, rugged
Ground Equipment
1
Pocket, notebook, rugged
Application specific terminals, embedded modems
Minimal Set-Up Time, Robust, Portable, Easy To Use
Mobile Satellite Service
•• Function like terrestrial wireless system with ubiquitous reach Function like terrestrial wireless system with ubiquitous reach
•• Use a mix of orbit typesUse a mix of orbit types
•• Geosynchronous (GEO) Geosynchronous (GEO)
•• NonNon--geosynchronous (LEO and MEO) geosynchronous (LEO and MEO)
•• System sizes range from (1) GEO to (66) LEOSystem sizes range from (1) GEO to (66) LEO
•• Use a mix of frequenciesUse a mix of frequencies
•• Mostly LMostly L--Band / Some SBand / Some S--Band, UHF/VHFBand, UHF/VHF
1
•• Mostly LMostly L--Band / Some SBand / Some S--Band, UHF/VHFBand, UHF/VHF
•• Feeder links and some services use C, Ka, and KuFeeder links and some services use C, Ka, and Ku-- BandBand
•• ApplicationsApplications
•• Aeronautical Aeronautical
•• Maritime Maritime
•• Land Land
“Typical” Mobile Satellite �etwork
Mobile Satellite Equipment
Jenis-Jenis Satelit
�Satelit Pengamatan Bumi
adalah satelit yang dirancang khusus untukmengamati bumi dari orbit, yang ditujukanuntuk penggunaan non-militer sepertiuntuk penggunaan non-militer sepertipengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta dll.
�Satelit Cuaca
adalah satelit yang diguanakan untukmengamati cuaca dan iklim bumi.
Jenis-Jenis Satelit
�Satelit Navigasi
adalah satelit yang menggunakan
sinyal radio yang disalurkan ke penerima di
permukaan tanah untuk menentukan lokasipermukaan tanah untuk menentukan lokasi
sebuah titik dipermukaan bumi.
Slot Orbit Satelit
• Slot orbit adalah tempat meletakkan posisi satelit GSO di angkasa.
• Merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga penggunaannya diatur secara internasional oleh International Telecommunication Union (ITU).
• Kerangka Hukum:• Kerangka Hukum:
• Internasional :
• Space Treaty 1967,
• ITU Instruments (Constitution, Convention, Radio Regulations) ; ITU Radio Regulations, dll.
• Nasional :
• PM 13/2005; PM37/2006; Perdirjen Postel 357/2006; Roadmap Infrastruktur Satelit INS
Kerangka Legal Internasional
• United Nations Outer Space Treaty (1967)
– Angkasa luar bebas untuk eksploitasi dan penggunaan olehsemua negara sesuai regulasi internasional
– Negara-negara memiliki jurisdiksi dan kontrol terhadapobyek yang diluncurkan ke angkasa luar
• International Telecommunication Union (ITU)• International Telecommunication Union (ITU)– Satelit tidak boleh menyebabkan terjadinya interferensi
yang merugikan (harmful interference) terhadap jaringansatelit lain
– Slot orbit satelit dan spektrum frekuensi radio harusdigunakan secara efektif, efisien dan rasional (KonstitusiITU, Artikel 44);
– Hak penggunaan Slot Orbit dan Frekuensi Radio diperolehdengan Prinsip first come first serve, melalui mekanismeNotifikasi ke ITU (diatur dalam ITU-Radio Regulations)
INTERFERENCE
GSO
SATELLITES
TRANSMITTING
EARTH STATION
RECEIVING
EARTH STATION
TERRESTRIAL
STATION
Non-GSO
SATELLITES
Pendaftaran Satelit ke ITU
• Sesuai dengan ketentuan pada ITU Radio Regulation Artikel 9 dan 11 maka setiappendaftaran satelit harus mengikuti prosedurberikut ini :– Menyampaikan data umum jaringan satelit – Menyampaikan data umum jaringan satelit
(Advanced Publication Information (API))– Melakukan koordinasi untuk menghindari
interferensi (Coordination)– Mengirimkan notifikasi untuk di catatkan dalam
Master Information Frequency Register (MIFR) (Notification)
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
1. Publikasi awal
2. Koordinasi Frekuensi
Tahapan Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU :
3. Notifikasi
23
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit :
Nasional• Permohonan pendaftaran filing satelit diajukan secara tertulis
oleh operator ke Menteri Kominfo
• Permohonan dilampirkan data-data mengenai :
– Frekuensi yang digunakan
– Daerah cakupan
– Jumlah transponder– Jumlah transponder
– Umur satelit
– Keterangan analisis pemilihan lokasi orbit dan sistem yang digunakan
– Surat pernyataan sanggup melaksanakan koordinasi satelit
– Surat pernyataansanggup mengikuti prosedur pendaftaran satelit
– Surat pernyataan sanggup menanggung biaya pendaftaran satelit yang
ditetapkan ITU
– Surat pernyataan sanggup memenuhi seluruh persyaratan lain yang ditetapkan
ITU
24
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit :
Nasional• Kemenkeminfo melakukan evaluasi atas permohonan tersebut
antara lain
– Pemeriksaan administrasi :
• izin penyelenggaraan telekomunikasi,
• Rencana bisnis, penanggung jawab dll.
– Pemeriksaan teknis:– Pemeriksaan teknis:
• Kesesuaian dengan Tabel Alokasi Frekuensi Nasional dan rencanapenggunaan frekuensi nasional
• Pemeriksaan kelengkapan form pendaftaran satelit sesuai ketentuanITU.
• Jika memenuhi persyaratan, Kemenkominfo akan mengajukanpermohonan pendaftaran filing satelit ke ITU sebagai filing satelit Indonesia.
25
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Kemkominfo mengirimkan surat pendaftaran filing satelit
dilampiri dengan Advance Public Information (API) ke ITU
• Data API harus dilengkapi oleh calon operator satelit.
• Data API diberikan dalam bentuk format elektronik, diisi
dengan menggunakan software ITU SpaceCapturedengan menggunakan software ITU SpaceCapture
• API berisi data rencana umum penggunaan frekuensi satelit,
berisi data antara lain:
– identitas jaringan satelit, identifikasi beam;
– Tanggal ‘bringing into use’
– Informasi slot orbit, untuk non-GSO data jumlah bidang orbit,
26
LAPAN-TUBSAT API
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• ITU akan mempublikasikan Special Section API/A, berdasarkan
data API dari Administrasi Telekomunikasi dalam publikasi ITU
yaitu BRIFIC ITU (Bureau Radiocommunication International
Frequency Information Circular) paling lama 3 bulan sejak
diterimanya permohonan pendaftaran satelit secara lengkap.
• Publikasi API dalam BRIFIC ini bertujuan untuk• Publikasi API dalam BRIFIC ini bertujuan untuk
menginformasikan kepada semua negara untuk memeriksa
apakah jaringan satelit mereka terganggu oleh jaringan satelit
baru Indonesia.
• Negara yang jaringan satelitnya berpotensi terganggu dengan
jaringan satelit Indonesia harus mengirimkan surat
pemberitahuan kepada Indonesia dan ITU dalam masa 4
bulan setelah terbitnya API di BR IFIC.30
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Selanjutnya administrasi telekomunikasi mengirimkan ‘Coordination Request’ ke ITU jika frekuensi yang akan digunakan termasukkategori memerlukan koordinasi.
• Berdasarkan data yang dikirimkan administrasi, ITU akanmempublikasikan data tersebut dalam Part I-S di BRIFIC.
• Part-IS berarti administrasi siap melaksanakan koordinasi denganadministrasi lain untuk menyelesaikan permasalahan frekuensi. administrasi lain untuk menyelesaikan permasalahan frekuensi.
• Selanjutnya, administrasi diwajibkan untuk menjalankan koordinasisatelit untuk menyelesaikan permasalahan interferensi yang terjadidengan jaringan satelit/ jaringan terestrial negara lain. Penyelesaianmasalah ini dilaksanakan melalui pertemuan koordinasi satelit antaradministrasi telekomunikasi.
31
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Koordinasi Satelit untuk Non-GSO• Untuk satelit non-GSO, koordinasi hanya diperlukan jika menggunakan frekuensi
tertentu.
• Untuk satelit non-GSO, koordinasi frekuensi hanya diperlukan jika– Non-GSO menggunakan pita frekuensi BSS
– Non-GSO menggunakan pita frekuensi tertentu dalam alokasi FSS
– Non-GSO menggunakan pita frekuensi yang dipersyaratkan koordinasi dalam footnote Table of – Non-GSO menggunakan pita frekuensi yang dipersyaratkan koordinasi dalam footnote Table of Allocation Frequency di RR
– Dipersyaratkan mencari persetujuan administrasi lain dicantumkan dalam footnote TabelAlokasi Frekuensi
• Stasiun bumi non-GSO, wajib dikoordinasikan jika:– Menggunakan frekuensi yang dipersyaratkan koordinasi dalam footnote Table of Allocation
Frequency di RR
– Menggunakan pita frekuensi di atas 100 MHz yang dialokasikan dengan hak yang sama antaraspace service dan terrestrial service
– Dipersyaratkan mencari persetujuan administrasi lain dicantumkan dalam footnote TabelAlokasi Frekuensi
– Menggunakan pita frekuesi dalam alokasi FSS yang sharing primer dengan alokasi BSS
32
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Untuk penggunaan pita amatir satelit, koordinasifrekuensi dilakukan dengan International Amateur Radio Union (IARU). Permohonan kepada IARU diajukan oleh penanggung jawab yang memiliki lisensiamatir radio. Koordinasi dengan IARU dapat dilakukansebelum pengiriman data API ke ITU.sebelum pengiriman data API ke ITU.
• Jika hasil koordinasi masih belum selesai, ITU akanmempublikasikan filing satelit Indonesia dalam bagianPart- IIIS BRIFIC.
• Part IIIS berisi daftar negara yang harus dikoordinasikanoleh Indonesia untuk menyelesaikan permasalahangangguan frekuensi.
33
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Setelah semua proses koordinasi dengan negara yang
terganggu selesai, maka Indonesia mengirimkan
pemberitahuan ke ITU.
• Jika berdasarkan evaluasi ITU, koordinasi satelit telah selesai,
maka ITU akan mengumumkan status filing Indonesia dalammaka ITU akan mengumumkan status filing Indonesia dalam
bagian Part IIS BR IFIC dan mencatatnya Master International
Frequency Register (MIFR) dengan status notified.
• Filing satelit sudah tercatat dalam MIFR dengan status
Notified berarti frekuensi satelit tersebut sudah mendapat
pengakuan internasional sehingga dapat digunakan oleh
satelit Indonesia dan frekuensi tersebut mendapat proteksi
dari gangguan pemancar negara lain.
34
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Hanya frekuensi yang telah tercatat dalam MIFR yang dapat digunakan untuk satelit.
• Filing satelit yang telah memiliki status Notified dapat digunakan selamanya oleh Indonesia
sepanjang ada satelit yang beroperasi sesuai dengan kondisi filing.
• Jika proses koordinasi dengan jaringan satelit negara lain tidak selesai (masalah interferensi
tidak dapat diatasi), maka frekuensi tersebut tidak boleh digunakan oleh satelit Indonesia.
• Dalam masa 7 tahun sejak tanggal pengiriman API, administrasi wajib mengirimkan informasi
Due Diligent (Resolusi 49)Due Diligent (Resolusi 49)
• Due Diligent berisi informasi mengenai rencana real peluncuran satelit.
• Due Diligent hanya untuk satelit yang menggunakan alokasi FSS, BSS dan
MSS yang membutuhkan koordinasi.
• Data yang harus disampaikan dalam due diligent :
– Data manufactur satelit
– Tanggal kontrak pengadaan satelit
– Nama kendaraan peluncur
– Tanggal pelaksanaan
– Nama dan lokasi peluncuran
35
Prosedur Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Satelit harus sudah dioperasikan paling lama 7 tahun sejak tanggal
penerimaan pendaftaran (API) di ITU.
• Administrasi dan operator satelit hanya memiliki waktu 7 tahun untuk
menyelesaikan masalah-masalah:
– koordinasi satelit dengan negara lain,
– Disain dan procurement satelit– Disain dan procurement satelit
– urusan peluncuran satelit, dll
• Jika dalam masa 7 tahun, satelit tidak beroperasi maka ITU akan
menghapus filing satelit tersebut.
• Setiap tahapan dalam proses pendaftaran filing satelit memiliki batas
waktu yang harus dipenuhi. Kegagalan dalam memenuhi batas waktu yang
telah ditetapkan akan berakibat dihapusnya filing satelit tersebut.
36
Biaya Pendaftaran Filing Satelit di ITU
• Administrasi diwajibkan membayar biaya filing satelit
(cost recovery) yang besarannya ditentukan oleh ITU
dalam waktu yang telah ditentukan.
• Kegagalan pembayaran cost recovery pada waktunya
dapat berakibat dihapusnya filing satelit yang telah
didaftarkan.
37
Pengadaan Satelit dan Kendaraan
Peluncuran
• Calon operator satelit wajib menyerahkan rencana pengadaansatelit kepada Menteri
• Rencana meliputi analisis manajemen dan analisis teknik
• Analisis manajemen meliputi– Rencana proyek dan bisnis
– Kepemilikan saham– Kepemilikan saham
– Profil perusahaan pembuat satelit
– Profil perusahaan peluncur satelit
– asuransi
• Analisis tenis meliputi:– Jenis satelit, interferensi, konstruksi satelit, peluncuran satelit,
pengujian penempatan satelit di orbit (in orbit test)
• Pengadaan kendaraan peluncur dan kegiatan peluncuran wajibdilaporkan kepada Menteri
38
Tanggung Jawab Peluncuran Satelit
• Penyelenggara satelit dan penyedia kendaraan
peluncur satelit bertanggung jawab secara perdata
terhadap ganti rugi perdata jika terjadi kerugian
perdata terhadap negara atau pihak lain akibat
kegiatan peluncuran dan pengoperasian satelit.kegiatan peluncuran dan pengoperasian satelit.
• Penyelenggara satelit wajib melakukan pembuangan
satelit (deorbit) jika satelit telah mencapai akhir
masa operasi atau tidak berfungsi normal (anomali)
39
Biaya Hak Penggunaan Orbit Satelit
• BHP Orbit Satelit hanya dikenakan kepada
calon penyelenggara satelit Indonesia yang
akan menggunakan frekuensi yang telah
dialotmentkan untuk Indonesia dalamdialotmentkan untuk Indonesia dalam
Appendix 30, 30A dan 30B.
40
Filing Satelit IndonesiaNo. Filing Slot Orbit (BT)
1Palapa-B1 108
2Palapa-B1-EC 108
3Palapa-C2 108
4Palapa-B3 118
5Palapa-B3 TT&C 118
6Palapa-B3 EC 118
7Palapa-C3 118
18Garuda-1A 118
19Garuda-2 123
20Garuda-3 135
21Palapa-Pac-3C 144
22Palapa-Pac-3R 144
23Palapa-Pacific-3 144
24Palapa-Pac-3 CKU 146
25Palapa-Pac-C 146E 146
8Palapa-C3K 118
9Palapa-C3X 118
10Palapa-B2 113
11Palapa-C1 113
12Palapa-C1-A 113
13Palapa-C1-K 113
14Palapa-C4 150.5
15Garuda-4 80.5
16Garuda-4A 80.5
17Garuda-1 118
26Palapa-Pac-Ku 146E 146
27Indostar-1 107.7
28Indostar 107.7E 107.7
29Indostar 107.7E-K 107.7
30Indostar-1A 107.7
31Indostar-118E 118
32Indostar-110E 110 (2007)
108.2 (2010)
33Indostar-110E-K 110 (2007)
108.2 (2010)
34Lapan-Tubsat NGSO
Slot Orbit Satelit Indonesia108E
Filing � Palapa B1
� Palapa B1EC
� Palapa C2
� Std-C band
� Ext-C band
Satelit
Exist.
TELKOM-1
� Std-C : 24
� Ext-C : 12
115.4 E
Filing � Planned band
4 500 - 4 800 MHz
6 725 - 7 025 MHz
10.70 - 10.95 GHz,
11.20 - 11.45 GHz
12.75 - 13.25 GHz
Satelit
Exist.
----
123E
Filing � Garuda-2
� L band
� Ext-C bnd
Satelit
Exist.
ACeS
135E
Filing � Garuda-3
� L band
� Ext-C band
Satelit
Exist.
-----
146E
Filing � Palapa PAC-3 C
� Palapa PAC-3 CKU
� Palapa PACIFIC-3
� Std C band
� Ext C band
� Ku band
Satelit
Exist.
AGILA-2
� Std C: 24
� Ext C : 6
� Ku : 24
108E
107.7E 113E 115.4E
146E118E
123E
144E 150.5E135E
107.7E
Filing � Indostar-1
� Indostar-
107.7E
S-band
Satelit
Exist.
CAKRAWARTA
S band : 5
113E
Filing � Palapa B2
� Palapa C1
� Palapa C1K
� Std-C band
� Ext-C band
� Ku band
Satelit
Exist
PALAPA D (exp
2010)
� Std-C : 24
� Ext-C : 6
� Ku : 4 @ 72
118E
Filing � Palapa B3
� Palapa B3EC
� Palapa-C3
� Palapa-C3-X
� Palapa-C3-K
� TELKOM-3EK
� Palapa TT&CB3
� Garuda-1 , 1A
� Std-C band
� Ext-C band
� X- band
� Ku band
Satelit
Exist.
TELKOM-2
� Std-C : 24
144E
Filing � Palapa-PAC 3C
� Palapa PACIFIC-
3
� Palapa PAC-
3CKU
� C band
� Ext-C band
Satelit
Exist.
-----
Ada Superbird (Ku-
band)
150.5E
Filing � Palapa C4
� Std-C band
� Ext-C band
� Ku band
Satelit
Exist.
Palapa C2
JSAT (Ku-Band)
DATA SATELIT INDONESIANo Filing/ Satelit Slot Orbit
(BT)
Operator Pita Frekuensi Jumlah
Transponder
1. INDOSTAR-1
(Nama Komersial :
CAKRAWARTA-1)
107.7 Media Citra
Indostar
S-band
(2520-2670 MHz)5
X-band
(8120-8270 MHz)Feeder
link
Std C-band
(5862-5966 MHz)TT&C
2. INDOSTAR-2
(Nama Komersial :
INDOSTAR-2/
PROTOSTAR-2)
107.7 Media Citra
Indostar
S-band
(2520-2670 MHz)10
Ku-band
(13750-14000 MHz)22
PROTOSTAR-2) (13750-14000 MHz) TT&C
3 PALAPA-D 113 INDOSAT Std C-band
(5927-6423 MHz)24
Ext C-band
(3402-3638 MHz)11
Std Ku-band
(14002-14498 MHz)5
Ext Ku-band
(13758-13934 MHz)5
4 PALAPA-B1
(Nama Komersial :
TELKOM-1)
108 TELKOM Std C-band
(5925-6425 MHz)24
Ext C-band
(3473-3402 MHz)12
No Satelit Slot
Orbit
(BT)
Operato
r
Pita Frekuensi Jumlah
Transpon
der
Remarks
5 PALAPA-B3
(Nama Komersial :
TELKOM-2)
118 TELK
OM
Std C-band
(5925-6425 MHz)
24
6 GARUDA-1 123 PSN/A
CeS
L-band
(1525-1605 MHz)
Circuit
On
Boa
rd
Ext C-band
(3400-3700 MHz)
Feeder
Lin
kk
7. PALAPA PACIFIC
(Nama Komersial :
AGILA-2)
146 PSN Std C-band
(3700-4200 MHz)
30 Di tempati
oleh
satelit
Philipina
yaitu
AGILA-2
Ext C-band
(3400-3700 MHz)
6
Std Ku-band
(14000-14500 Mhz)
24
8. LAPANSAT NGSO LAPA
N
S-band
(2206-2233 MHz)
-
Band amatir
(436.039-436.1MHz)
-
Foot Print Satelit Indonesia
Pengaturan Satelit Asing di Indonesia
• Kapasitas Indonesia tidak mencukupi kebutuhan
dalam negeri, sehingga satelit asing dibutuhkan
untuk infrastruktur telekomunikasi dan
penyiaran.penyiaran.
• Dasar Pengaturan
– PERMEN 13/2005: Penyelenggaraan Telekomunikasi yang
Menggunakan Satelit
– PERMEN 37/2006: Perubahan atas PM 13/2005
– PERDIRJEN 357/2006: Penerbitan ISR untuk Penyelenggaraan
Telekomunikasi yang menggunakan Satelit
Satelit Asing yang berada di atas
Indonesia (Slot Orbit 90 – 130 BT)90.0°E - 99.9°E
Long. Name Incl. Drift NORAD Epoch Date Origin
90.0°E YAMAL 201 28094 04.02.2010 16:52:57 CIS
90.7°E KODAMA 27516 04.02.2010 02:48:26 JPN
91.5°E MEASAT-3 29648 04.02.2010 13:50:43 MALA
91.5°E MEASAT 3A 35362 04.02.2010 15:43:32 MALA
92.2°E CHINASAT 9 33051 04.02.2010 19:00:09 PRC
93.5°E INSAT-3A 27714 04.02.2010 17:50:01 IND
93.5°E INSAT-4B 30793 04.02.2010 20:01:23 IND
94.9°E NSS-6 27603 03.02.2010 21:37:55 NETH
96.5°E EXPRESS-AM 33 32478 04.02.2010 20:16:28 CIS
97.0°E THURAYA-3 5.4° 32404 04.02.2010 06:38:49 UAE
97.9°E ZHONGXING-22 1.7° 26058 04.02.2010 13:36:54 PRC
98.1°E ZHONGXING-20 0.1° 28082 03.02.2010 20:21:47 PRC
98.2°E PROTOSTAR 1 33153 06.01.2010 18:00:42 ITSO
110.0°E - 119.9°E
Long. Name Incl. Drift NORAD Epoch Date Origin
110.1°E NSAT 110 26559 04.02.2010 18:02:32 JPN
110.5°E BEIDOU 1C 0.2° 27813 04.02.2010 15:30:08 PRC
110.5°E SINOSAT 1 25404 04.02.2010 15:30:08 PRC
110.6°E JCSAT 4 2.1° 0.6°W 24732 04.02.2010 16:32:50 JPN
111.4°E DFH 3-2 5.6° 0.2°W 24798 04.02.2010 12:08:50 PRC
113.0°E PALAPA D 35812 03.02.2010 15:25:13 INDO
113.0°E KOREASAT 5 29349 04.02.2010 13:07:28 SKOR
115.5°E ZHONGXING-6B 31800 03.02.2010 22:05:19 PRC
116.2°E KOREASAT 3 25894 04.02.2010 02:40:03 SKOR
118.0°E TELKOM 2 28902 03.02.2010 18:52:44 INDO
118.1°E THAICOM 1 0.9° 0.5°W 22931 15.01.2010 15:07:13 THAI98.2°E PROTOSTAR 1 33153 06.01.2010 18:00:42 ITSO
99.4°E LEASAT 5 8.7° 20410 03.02.2010 18:38:42 US
100.0°E - 109.9°E
Long. Name Incl. Drift NORAD Epoch Date Origin
100.5°E ASIASAT 5 35696 04.02.2010 06:49:43 AC
101.3°E RADUGA-1 5 7.1° 0.1°E 26477 04.02.2010 20:34:44 CIS
102.7°E EXPRESS 2A 3.8° 26098 04.02.2010 18:06:47 CIS
103.2°E ZHONGXING-22A 0.2° 29398 04.02.2010 18:47:59 PRC
103.9°E FENGYUN 2E 1.7° 33463 03.02.2010 23:47:27 PRC
104.9°E ASIASTAR 26107 04.02.2010 00:27:23 US
105.5°E ASIASAT 3S 25657 03.02.2010 18:03:47 AC
107.4°E PROTOSTAR 2 34941 04.02.2010 14:10:06 BERM
107.6°E INDOSTAR 1 4.1° 25050 04.02.2010 12:37:18 INDO
107.9°E TELKOM 1 25880 04.02.2010 08:48:30 INDO
108.0°E NIGCOMSAT 1 1.2° 31395 04.02.2010 13:04:08 NIG
108.2°E NSS-11 26554 03.02.2010 17:52:28 NETH
109.1°E INMARSAT 2-F4 5.0° 21940 04.02.2010 20:56:41 IM
109.6°E BSAT-1A 24769 31.01.2010 15:36:41 JPN
109.9°E BSAT-2C 27830 04.02.2010 15:30:08 JPN
109.9°E BSAT-3A 32019 04.02.2010 15:30:08 JPN
109.9°E BS-3N 23176 04.02.2010 15:30:08 JPN
109.9°E BSAT-2A 26720 04.02.2010 15:30:08 JPN
118.1°E THAICOM 1 0.9° 0.5°W 22931 15.01.2010 15:07:13 THAI
119.5°E THAICOM 4 28786 04.02.2010 01:49:49 THAI
120.0°E - 129.9°E
Long. Name Incl. Drift NORAD Epoch Date Origin
122.2°E ASIASAT 4 27718 04.02.2010 20:09:16 AC
123.0°E GARUDA 1 1.4° 26089 03.02.2010 03:22:25 INDO
123.8°E FENGYUN 2C 2.0° 28451 04.02.2010 20:33:53 PRC
124.0°E JCSAT 6 25630 04.02.2010 20:18:42 JPN
125.0°E SINOSAT 3 31577 04.02.2010 15:46:17 PRC
127.9°E JCSAT-12 35755 04.02.2010 12:00:55 JPN
128.0°E JCSAT 10 29272 04.02.2010 02:35:44 JPN
130.0°E - 139.9°E
Long. Name Incl. Drift NORAD Epoch Date Origin
130.0°E APSTAR 1A 4.3° 23943 03.02.2010 16:10:29 PRC
131.9°E VINASAT 1 32767 04.02.2010 05:56:24 VTNM
132.0°E JCSAT 9 29045 04.02.2010 10:38:02 JPN
134.0°E APSTAR 6 28638 04.02.2010 18:36:39 PRC
136.0°E N-STAR C 27461 02.02.2010 05:06:10 JPN
138.0°E APSTAR 5 28364 04.02.2010 08:44:58 PRC
139.9°E BEIDOU 1A 1.1° 26599 04.02.2010 03:44:30 PRC
Syarat Hak Labuh Satelit Asing di
Indonesia
• Pada PM 13 tahun 2007 diatur bahwa satelit asing dapat beroperasi di Indonesia dengan syarat sebagai berikutr :
– Tidak menimbulkan gangguan terhadap seluruh jaringan satelit Indonesia;jaringan satelit Indonesia;
– Telah menyelesaikan koordinasi satelit dengan seluruh jaringan satelit Indonesia;
– Negara dimana satelit asing tersebut terdaftar harus memberikan kesempatan yang sama terhadap jaringan satelit Indonesia untuk beroperasi dan berkompetisi.
Satelit asing yang beroperasi di
Indonesia
Commercial Satellite Industry
GPS/�avigation• Position Location
• Timing
• Search and Rescue
• Mapping
• Fleet Management
• Security & Database Access
• Emergency Services
Voice/Video/Data Communications• Rural Telephony
• �ews Gathering/Distribution
• Internet Trunking
• Corporate VSAT �etworks
• Tele-Medicine
• Distance-Learning
• Mobile Telephony
• Videoconferencing
Launch Vehicles Ground Equipment Insurance Manufacturing
Infrastructure / Support Services
Remote Sensing• Pipeline Monitoring
• Infrastructure Planning
• Forest Fire Prevention
• Urban Planning
• Flood and Storm watches
• Air Pollution Management
• Geo-spatial Services
• Emergency Services
Direct-To-Consumer • Broadband IP
• DTH/DBS Television
• Digital Audio Radio
• Interactive Entertainment & Games
• Video & Data to handhelds
• Videoconferencing
• Business Television
• Broadcast and Cable Relay
• VOIP & Multi-media over IP
Critical To The Economy
Pump
GasWatch
TV
Eat
Out
Shop
Buy & Service
AutomobileTransact
Financially
Stay at
Hotels
Satellite Industry untuk Penanggulangan Bencana
Manufaktur Satelit
• Lockheed Martin
• Boeing (Hughes Space & Communications)
• Space System Loral
• Astrium• Astrium
• Alcatel Space
• Alenia Spazio
Layanan Peluncuran Satelit
• ArianeSpace (Ariane) – Guyana Perancis
• Boeing (Delta) – Cape Canaveral
• ILS (Atlas/Proton) – Cape Canaveral
• Lockheed Martin (Atlas) – Cape Canaveral• Lockheed Martin (Atlas) – Cape Canaveral
• Russian (Proton) – Baikonur Cosmodrome,
Kazhakstan
• Boeing Sea Launch – platform di atas laut,
Samudera Pasifik
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Top Related