Download - makan zika

Transcript
Page 1: makan zika

MAKALAH

MULTIMEDIA

“PENGEMBANGAN KECERDASAN ANAK

USIA DINI MELALUI GAMBAR, MUSIK,

GERAKAN DAN TARIAN”

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Multimedia Yang Dibimbing oleh

Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T.

Oleh :

MUHAMMAD DZIKRON THUSHBIHA

130533608238

PTI Offering B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

MARET 2015

Page 2: makan zika

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat Ridho-Nya, penulis

akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudu l “Pengembangan

Kecerdasan Anak Usia Dini melalui Gambar, Musik, Gerakan, dan Tarian ”.

Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang

terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis

pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

- Kedua orang tua saya, atas semua doa dan dukungannya kepada saya.

- Serta teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi

penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima

dengan baik.

Semoga “Pengembangan Kecerdasan Anak Usia Dini melalui Gambar,

Musik, Gerakan, dan Tarian ” ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 4 Maret 2015

Penulis,

Page 3: makan zika

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya musik dan gerakan untuk anak usia

dini ................................................................................. ............ . 3

2.2 Musik dan Gerakan dalam Perspektif

Kecerdasan................................................... ................................ 4

2.3 Merencanakan Kegiatan Musik, Gerakan, dan

Tarian.................................................................. ......................... 6

2.4 Eksplorasi musik dan tarian melalui kearifan

loka.................................................. ............................................. 8

2.5 Fungsi Media Gambar.................................................................. 8

2.6 Kelebihan dalam Media Gambar .................................................. 9

Bab IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan..................................................................................... 11

4.2 Daftar Pustaka ............................................................................... 11

Page 4: makan zika

iv

Page 5: makan zika

1

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan anak udia dini masih rendah. Sedangkan perkembangan media sangatlah

pesat, maka dari itu dengan adanya media berupa gambar dan musik akan dapat mendorong

perkembangan anak usia dini dengan di kolaborasikan dengan gerakan dan tarian.hal ini dilakukan

agar pendidikan anak usia dini menjadi lebih efektif, karena menjadi lebih menari, kreatif, serta

tidak bosa

.

1.1 Latar Belakang

Musik dan Gerakan adalah kegiatan yang menyenangkan dan

memiliki nilai-nilai (values) bagi semua anak usia dini. Oleh karena mereka

senang bergerak.Bernyanyi, berputar-putar, dan menari bukan hanya

menyenangkan, namun juga memberi kesempatan kepada mereka untuk

mendengar, bereaksi, meniru, belajar menggunakan suara, belajar menggerak-

gerakkan jari-jemari, tangan, lengan, dan tubuh untuk bergoyang dan bergerak

dengan cara mereka yang kreatif dan unik.Jika kita memahami bagaimana

gaya dan kondisi anak seperti yang tertulis di atas, maka orientasi

pembelajaran mereka tentu akan memfasilitasi semua aspek tersebut agar bisa

dikembangkan seoptimal mungkin. Pendekatan dan sikap para pendidik akan

mengarah kepada pemberdayaan kegiatan terkait dengan bermusik dan

bergerak. Baik yang dilakukan di dalam ruangan maupun yang dilakukan di

alam terbuka. Menari, gerakan ritmik, dan kegiatan bernyanyi semuanya itu

membutuhkan ruangan luas agar anak leluasa bergerak.Intinya program untuk

anak usia dini harus banyak bergerak, tidak diam dan hening saja di dalam

ruangan. Cain mengistilahkan duduk diam dan hening itu sebagai kecakapan

yang tidak memiliki daya juang dan daya jual.Anak yang pemalu

membutuhkan peluang menggunakan alat musik dalam kelompok kecil yang

mampu membuatnya nyaman (safe personal cluster). Apabila anak yang

pemalu masih saja menunjukkan kegelisahan dan bernyanyi dengan malu-

malu di kelompok amannya, maka berarti ia belum siap bersama kelompok

besar di kelas.Sementara anak yang egosentris akan menampilkan sikap yang

heboh dan suka mengambil perhatian dan menyela dengan ungkapan

kegembiraan yang meluap-luap, seperti “liat kelinci kecilku lucu sekali..... aku

bisa terbang seperti kupu-kupu bu guru”. Mereka akan memulai semua

Page 6: makan zika

2

kalimat dengan kata-kata “aku---saya---“. Seorang guru harus peka bereaksi

dengan anak-anak yang egosentris ini. Beri mereka waktu untuk menjelaskan

dan dengarkan apa yang mereka sampaikan.Tujuan anak-anak bermusik dan

bergerak adalah untuk bergembira. Melalui kegiatan itu mereka

mengekspresikan emosi mereka, bereksplorasi dengan ruang, meningkatkan

kemampuan berbahasa dan kecakapan berkomunikasi. Meningkatkan

kepedulian sensori melalui ritmik, bahasa tubuh, waktu, dan ruang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah peran media gambar dan musik dalam pengembangan

anak usia dini ?

2. Bagaimanakah menerapkan media gambar dan musi yang efektif untuk

pembelajaran anak usia dini?

3. Apakah kelebihan media gambar dan musik dalam pembelajaran

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya media gambar dan musik diharapkan pendidikan anak

usia dini menjadi lebih kreatif dan menyenangkan

2. Memadukan antara media gambar, dan musik dengan pembelajaran

dengan gerakan dan tarian agar dapat menunjang pengembangan

pendidikan anak usia dini

3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan media gambar dan musik dalam

pembelajaran

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan adanya makalah ini Semoga dapat menambah ilmu

pengetahuan untuk meningkatkan pendidikan anak usia dini seiring dengan

perkembangan teknologi multimedia yang ada.

Page 7: makan zika

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya musik dan gerakan untuk pendidikan anak usia dini

Ada 4 (empat) alasan akan pentingnya musik dan gerakan di dalam

pengembangan pendidikan anak usia dini. Hal itu terkait dengan:

1. Kapasitas mental dan intelek. Ada kaitan erat antara musik dan gerakan

dengan berpikir logika dan matematika. Konsep matematika akan mudah

diserap otak anak jika dilakukan sambil bernyanyi dan menggerakkan

tubuh. Contoh lagu Bu Kasur dan Pak Kasur yang beroorientasi pada

aspek kognitif logika-matematika.

2. Penguasaan pisik secara pribadi. Anak membutuhkan pengembangan dan

koordinasi antarotot yang mereka miliki. Mereka tahu kenapa kakinya bisa

berlari kenapa tidak. Tahu tangannya bisa bergerak dan bisa melakukan

banyak hal seperti halnya juga kaki. Penguasaan tentang tubuhnya secara

pribadi dalam berlari, keseimbangan, merangkak, meloncat dan meregang

harus dikuasai dengan baik.

3. Pengembangan aspek afektif. Melalui musik dan gerakan anak mudah

menyampaikan ekspresi, membawa suasana hati dan merubah perasaan

dan emosi. Misalnya lagu-lagu Pak AT. Mahmud dan Pak Dal lebih

beroorientasi padaa aspek sosial emosi yang melenturkan hati anak.

4. Pengembangan kreativitas. Musik membawa anak pada dunia imajiner

yang memicu tumbuhnya kreativitas. Sebuah kaleng bekas roti akan

menjadi drum yang dengan asyiknya dipukul anak sebagaimana halnya

menabuh drum. Sapu akan menjadi gitar atau kuda yang bisa ditunggangi

kian kemari.

Seorang guru memiliki ketajaman dan kepekaan dalam mengamati

tingkah polah anak-anak yang suka mengkhayalkan ia bisa terbang sebagai

kupu-kupu. Terbang dari bunga-bunga kian kemari. Ajarkan mereka

melakukan gerakan kupu-kupu melalui tarian kupu-kupu sambil diiringi

musik sederhana yang ada dan bisa dikuasai oleh guru.

Perhatikanlah, betapa anak suka sekali mengulang-ulang gerakan, mengulang

lagu dan iramanya. Di dalam gerakan pun mereka juga suka mengulang-

Page 8: makan zika

4

ulang. Alat bermain seperti ayunan, plosotan, dan jungkitan serta putaran

mangkok amatlah mereka sukai.

2.2 Musik dan Gerakan dalam Perspektif Kecerdasan

Anak peduli dengan musik dan gerakan dari semenjak usia sangat

dini. Para pencipta mainan tahu itu dan mereka turut meramaikan bisnis

mainan dengan alat mainan anak bernama music boxes, musical toys. Anak

cepat sekali bereaksi dengan aneka mainan yang mengeluarkan bunyi dan

membuat tubuh mereka ikut bergerak menyesuaikan diri. Pola ritmik dan

„beats„ cepat sekali dikuasai. Musik dan gerakan inilah satu aspek yang

membuat pertumbuhan dan perkembangan pisik dan mental mereka melesat

pesat. Salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan berbahasa.

Komunikasi melalui musik dan gerakan akan mempermudah mereka dalam

meningkatkan dan mempeluas kecakapan berkomunikasi dengan

lingkungannya. Anak bemain dengan kata-kata dan gerakan sehingga beats,

tempo, aksen, sinkronisasi dalam berbahasa berkembang dengan pesat.

Musik dan gerakan sangat membantu anak dalam mengkonstruk

pengetahuan. Oleh karena itu musik dan gerakan hendaknya masuk ke dalam

kurikulum di TK menjadi sebuah kemestian melalui seni tari, seni menyanyi

dan sebagainya. Gardner dengan indah melukiskan bagaimana musik sebagai

sebuah kreativitas merasuki tubuh dan jiwa anak sebagai sebuah sensasi yang

kemudian memicu kecerdasan, antara lain:

1. Kecerdasan Bermusik

Kecerdasan yang bertaut dengan kemampuan menerima, memproduk,

dan mengapresiasi melodi dan ritmik. Melalui kegiatan bermusik anak-

anak dikenalkan dengan dunia para komposer, performer, musisi, dan

kondaktor yang akan menginspirasi hidup mereka ke depan kelak.

2. Kecerdasan Bodili Kinestetika

Kecerdasan yang bertaut erat dengan kemampuan bergerak dan

meng”handle” objek dengan piawai melalui gerakan tubuh yang

sempurna. Melalui kegiatan bermusik anak-anak dikenalkan dengan

Page 9: makan zika

5

dunia para penari, koreografer, atlit, pantomim, ahli bedah, pengrajin,

dan orang yang piawai menggunakan tangan dan kakinya.

3. Kecerdasan Logika Matematika

Seorang yang cerdas dalam bermusik dan menggerakkan tubuhnya

adalah juga seorang yang cerdas dalam logika matematika. Oleh karena

mereka memiliki sensitivitas, dan kapasitas berpikir dengan logika terkait

dengan pola numerik seperti ritmik, meter, tanda waktu, not, kategori,

dan hubungan antara apa yang didengar dengan keharmonian nada.

Tubuh anak adalah media untuk berekspresi. Saat tubuh itu

digerakkan secara baik dengan latar berbagai irama musik maka aneka tarian

yang sesuai dengan perkembangan tubuh dan jiwa mereka akan dengan

mudah mereka tampilkan. Milyaran sel syaraf turut bergerak aktif. Pesan

Gardner kepada para guru usia dini yang disampaikan dalam berbagai event

konferensi internasional, bahwa musik dan gerakan merupakan anugerah

Tuhan kepada manusia. Potensi kemanusiaan tersimpan di dalam tubuh yang

memiliki 100 milyar sel otak yang perlu digerakkan. Kekuatan itu perlu

dieksplorasi. “Kirimlah anak untuk bernyanyi dan menari, maka otaknya

langsung aktif”. Sementara saat ini kita sebagai guru telah menghabiskan

banyak pemikiran, uang, dan waktu hanya untuk membuat kurikulum,

silabus, dengan menuangkan isi kurikulum ke dalam rancangan proses

pembelajaran yang sangat berat dikerjakan. Sementara anak-anak dengan

segala potensinya yang hebat terabaikan karena dunia administrasi TK yang

telah menyita perhatian guru. Oleh karena itu RKM dan RKH dibuat

sesederhana mungkin agar energi terfokus pada pelaksanaan kegiatan

bersama murid-murid yang akan menyita 75% waktu dan energi guru.

Page 10: makan zika

6

2.3 Merencanakan Kegiatan Musik, Gerakan, dan Tarian

Tak disangsikan bahwa anak memiliki kapabilitas yang perlu

dialirkan. Jika menginginkan anak bisa bernyanyi dan menari, maka

sediakanlah ruang di mana pengalaman itu bisa hadir dengan baik. Kenalkan

aneka rupa alat-alat musik sederhana yang bisa dimainkan dan ajaklah

mereka bernyanyi dengan lagu-lagu anak yang mudah untuk mereka

dendangkan.

Indonesia memiliki aneka rupa budaya dengan aneka rupa lagu anak.

Indonesia juga memiliki alat musik tradisi seperti angklung, rebana, seruling.

Alangkah indahnya jika guru juga pintar memainkan alat-alat musik

sederhana itu bersama murid. Begitu juga dengan aneka gerakan tari. Kita

memiliki banyak sekali budaya tari dari berbagai suku-suku yang ada. Mulai

dari tarian anak bertema dolanan untuk mencerdaskan aspek kognitif dan

aspek sosial emosi. Para pendidik harus senantiasa melatih intuisinya peka

dalam memberikan pelayanan kepada semua murid agar kegiatan ini

berlangsung dengan baik dan berkualitas. Misalnya:

tingkatkan kontrol suara dan ritmik tubuh

dukunglah program kegiatan bermusik dan menari

ajak anak bernyanyi ala anak yang kata-katanya ia karang sendiri

ajak mereka menirukan gerakan aneka hewan, angin, mesin, dan

sebagainya yang relevan dengan mereka

belajar memainkan jari-jemari sambil bernyanyi (fingerplays)

rancang pentas seni yang memadukan tari-nyanyi-drama

dan sebagainya

Menari adalah bagian dari energi yang bersatu dalam musik dan

gerakan. Menari terkait erat dengan kepedulian terhadap kinestetika,

kecerdasan tubuh, dalam mempertajam persepsi gerakan sebagai bagian dari

pengalaman estetika. Semua tarian memiliki tiga aspek, yaitu: ruang (space),

waktu (time), dan kekuatan (force ). Faktor lain yang mempengaruhi tarian

adalah lokomotor yang mengatur gerakan sehingga mampu menampilkan

gerakan dengan sempurna.

Page 11: makan zika

7

ruang (space). Anak membutuhkan ruang untuk dirinya secara pribadi

dan ruang umum untuk menampilkan diri bersama teman-teman. Ruang

pribadi terkait dengan gerakan lokomotor, meloncat, berlari, berputar-

putar, jongkok, dan sebagainya.

waktu (time). Anak membutuhkan waktu bagaimana tempo dan ritmik

hadir secara terkontrol dan berkualitas. Bagaimana gerakan cepat dan

lambat bisa ia kuasai dalam gerakan menari. Anak belajar menaklukkan

tempo dalam gerakan, sehingga irama musik dan gerakan akan berjalan

harmoni. Makna waktu di sini adalah mereka mampu meraih kesempatan

dalam menggerakkan tubuh sesuai dengan tempo waktu mampu bertaut

harmoni dengan ritmik. Perlu diingat bahwa jangan ajarkan anak menari

dengan menggunakan hitungan. Namun berikan waktu ia mengontrol

tubuhnya bereksplorasi dengan ritmik dan ekspresi.

force (kekuatan). Konsep kekuatan terkait dengan gerak dan tari.

Bagaimana ia berekspresi dengan suara, cahaya, ringan, berat, reaksi

spontan, atau gerakan monoton yang dipengaruhi oleh kelenturan otot

tangan, kaki, dan pundak. Anak yang mampu mengontrol perbedaan

antara mendorong dan menarik, ringan dan berat akan melakukan

gerakan tarian dengan asyik dan seimbang. Anak berlatih fokus dan

berpusat pada kontrol diri dan emosi. Anak menggerakkan tubuh dengan

cara seimbang, lembut, atau menghentak penuh dengan kekuatan yang

mengalir dan terkontrol. Hal itu tidak mudah dilakukan oleh anak dan

butuh waktu sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Musik

pengiring akan memberi pengaruh dan kekuatan bagaimana ia menari

dengan tempo cepat, lambat, dan menghentak. Inilah energi yang butuh

dikontrol oleh rasa, dan gerakan.

lokomotor. Lokomotor terkait dengan kualitas gerakan melalui ruang

(space). Berjalan, berlari, meloncat, dan sebagainya gerakan motorik

kasar yang terlihat kasat mata. Sementara gerakan non-lokomotor lebih

tenang seperti peregangan otot, memutar tangan, mengayun, bergoyang,

memutar, dan melingkar.

Page 12: makan zika

8

Perkayalah kosa-kata anak yang bertaut dengan musik dan gerakan. Anak

sebagai anak membutuhkan sebanyak mungkin perbendaharaan kata-kata

yang berkait erat dengan konteks musik, dan gerakan. Hati-hati, jangan

sampai mengajarkan kata-kata dan terminologi menari kepada anak di luar

konteks.

“Anak mendefiniskan kegiatan menari seperti layaknya kegiatan bicara.

Menyampaikan sesuatu dalam bahasa tubuh sebagaimana layaknya tubuh

tengah berbicara”.

2.4 Eksplorasi Musik dan Tarian Melalui Kearifan Lokal

Musik adalah bahasa universal yang digunakan manusia di seluruh

dunia. Melalui musik manusia menikmati kesenangan dan kegembiaraannya.

Demikian pun anak. Seluruh anak-anak Indonesia melakukan kegiatan

bernyanyi, bersenandung, bertepuk tangan, menari, bergoyang. Semua suku

yang ada di Indonesia memilki aneka gerakan tarian dan nyanyian. Malah

hampir dipastikan bahwa hubungan erat antara musik dan tarian tidak dapat

dipisahkan. Musik, gerakan dan tarian menjadi bahasa universal, satu

pandangan, satu kata dalam komunikasi melebihi makna dari aksara yang

bertaburan di koran dan majalah.

“Musik, gerakan, dan tarian merupakan sejarah kinetik kemanusiaan”.

2.5 Fungsi Media Gambar

Media gambar termasuk salah satu jenis media grafis. Sebagaimana

media lainnya, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari

sumberke penerima pesan. Saluran yang di pakai menyangkut indera

penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-

simbol komunikasi visual. Media gambar ini termasuk media yang paling

umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar dari pada

tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan

persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penerjemahan pesan dari bentuk

visual ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat sangat bergantung kepada

Page 13: makan zika

9

kemampuan imajinasi siswa. Hasil ekspresi anak yang cerdas akan lebih

lengkap dan mungkin mendekati ketepatan, tetapi gambaran anak yang

sedang kecerdasannya mungkin hasilnya tidak begitu lengkap, sedangkan

pelukisan kembali oleh anak yang kurang cerdas pastilah sangat kurang

lengkap dan bahkan mungkin tidak relevan atau menyimpang.Secara umum

fungsi media gambar menurut Basuki dan Farida (2001: 42) yaitu:

Mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imanijasi anak,

membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak

atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas, meningkatkan

kreativitas siswa. Sedangkan menurut Thoifuri (2008: 171) bahwa secara

kongkrit fungsi media pembelajaran adalah:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami

oleh siswa, dan memungkinkan anak menguasai tujuan pengajaran

yang lebih baik.

3. Metode pengajaran kan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-katat guru, sehingga anak tidak cepat

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila jika guru mengajar

untuk setiap jam pelajaran.

4. Anak lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti:

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

2.6 Kelebihan dalam Media Gambar

Sebuah media sudah barang tentu memiliki kelebihan dan

kekurangan. Hal ini disebabkan keefektifan pemanfaatan sebuah media sangat

tergantung dari materi pembelajaran yang diajarkan. Dengan demikian,

sebuah media yang cocok untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu, belum

tentu sesuai bila dimanfaatkan untuk materi pelajaran yang lain.Media

gambar adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam

mengembangkan kemampuan konsep bilangan anak, menurut Sanjaya

Page 14: makan zika

10

(2011) menjelaskan bahwa media gambar memiliki beberapa kelebihan

antara lain sebagai berikut:

1. Sifatnya konkrit.

Gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding

dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu.

Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak

selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau

foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat

disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi

di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak

dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat

dalam hal ini

3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata

telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar

4. Dapat memperjelas suatu masalah.

Dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga

dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.

5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan

peralatan yang khusus.

Page 15: makan zika

11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya media gambar dan musik, pendidikan anak usia dini akan

dapat lebih berkembang dan efektif. Hal ini dikarenakan pada anak usia

dini merupakan goldage dimana kemampuan audio dan visualnya sangat

tiggi. Selain itu dengan bantuan media di tersebut dan di kombinasikan

dengan gerakan dan tarian maka pendidikan akan lebih mudah di terima

karena tidak lagi membosankan. Selain itu belajar dengan suasanan

bahagia akan lebih banyak ilmu yang di serap oleh otak

3.2 Daftar Pustaka

- Suyanto, Kasihani KE. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta:

Gramedia.‟

- Mustafa, Cholid. 2007. Perkenalkan Bahasa Inggris Pada Anak Sejak

Dini.Jakarta: Bumi Aksara.

- Pane, Eli Tohonan Tua. 2009 “Implementasi Pengembangan Bahasa

Anak UsiaDini.” Shin, Joan Kang. 2006.

- Direktorat PAUD. 2003. Acuan Pembelajaran Anak Usia Dini