Download - MAKALAH UK 4 ASESSMENT.docx

Transcript

MAKALAH ASSESMEN PEMBELAJARAN FISIKA PENEREPAN PENILAIAN DIRI (SELF ASSESMENT) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EKSPERIMEN PADA MATERI HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X

Makalah ini disusun untuk memenuhi UK 4 mata kuliah Assesmen Pembelajaran Fisika dosen pengampu Dra. Rini Budiharti, M.Pd

Disusun Oleh :MAIDA KHOIRINAK2311045PENDIDIKAN FISIKA B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2013

PENEREPAN PENILAIAN DIRI (SELF ASSESMENT) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EKSPERIMEN PADA MATERI HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X

A. LATAR BELAKANGFisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Salah satu tujuan dari mata pelajaran fisika adalah mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. Jadi dalam belajar Fisika tidak cukup sekedar mengingat dan memahami konsep yang ditemukan oleh ilmuwan. Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan dan penelitian ilmiah. Proses penemuan konsep yang melibatkan keterampilan-keterampilan yang mendasar melalui percobaan ilmiah dapat dilaksanakan dan ditingkatkan melalui kegiatan eksperimen.

Pembelajaran fisika dan penilaian hasil belajar fisika harus memperhatikan karakteristik ilmu fisika sebagai produk dan proses. Misalnya, dengan melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran suatu teori atau bisa juga untuk menemukan suatu konsep. Penilaian yang sebenarnya adalah penilaian tentang kemajuan belajar siswa yang diperoleh sepanjang proses pembelajaran. Oleh karena itu penilaian tidak hanya dilakukan di akhir proses pembelajaran tetapi penilaian dilakukan selama proses belajar mengajar. Penilaian terhadap siswa harus memperhatikan tiga ranah yang perlu dinilai yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) (Sudjana, 1998).

Untuk memudahkan melakukan penilaian yang mencakup ketiga ranah tersebut pada kegiatan eksperimen dibutuhkan suatu metode penilaian. Salah satu teknik penilaian yang bisa digunakan adalah penilaian dengan teknik self assesment atau penilaian diri. Penilaian diri (Self assessment) merupakan penilaian yang dilakukan oleh siswa dalam menilai kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh dirinya sendiri. Penilaian dengan teknik self assesment melibatkan siswa baik dalam memberikan penilaian maupun menerima penilaian. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan penilaian diri antara lain : menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri. Kedua, meningkatkan pemahaman siswa terhadap kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, melatih dan membiasakan siswa berbuat jujur (Sumarno, 2011).

Berkaitan dengan uraian di atas, maka saya memilih judul: PENEREPAN PENILAIAN DIRI (SELF ASSESMENT) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EKSPERIMEN PADA MATERI HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian penilaian diri?2. Mengapa perlu dilakukan penilaian diri dalam pembelajaran fisika berbasis eksperimen?3. Apa saja manfaat penggunaan teknik penilaian diri?4. Bagaimana langkah langkah melakukan penilaian diri?5. Bagaimana bentuk instrumen penilaian diri dalam pembelajaran fisika berbasis eksperimen pada materi hukum hooke?

C. TUJUANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Assesment Pembelajaran Fisika.2. Dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang penilaian diri.

D. PEMBAHASAN1. Pengertian Penilaian Diri (Self Assesment)Penilaian diri merupakan suatu metode penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri. Mereka diberi kesempatan untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan. Menurut BPPN Pusat Kurikulum penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kreteria atau acuan yang telah disiapkan.

Reys, Suydam, linguist, & Smith (1998) mengatakan bahwa siswa merupakan penilai yang baik (the best assessor) terhadap perasaan dan pekerjaan mereka sendiri. Oleh karena itu, guru dapat memulai proses penilaian diri dengan kesempatan siswa untuk melakukan validasi pemikiran mereka sendiri atau jawaban-jawaban hasil pekerjaan mereka. Siswa perlu memeriksa pekerjaan mereka dan memikirkan tentang apa yang terbaik untuk dilakukan danareamana mereka perlu dibantu. Untuk menuntun siswa dalam memahami proses penilaian diri, guru perlu melengkapi mereka dengan lembaranpenilaian diri (self assessment).

2. Pentingnya Dilakukan Penilaian Diri dalam Pembelajaran Fisika Berbasis EksperimenDalam pembelajaran Fisika berbasis eksperimen ini kita perlu melakukan penilaian diri karena penilaian diri mempunyai banyak keuntungan untuk dipraktikan sebagai teknik penilaian. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik.

1. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Pada pembelajaran fisika berbasis eksperimen ini penilaian kompetensi kognitif siswa dapat dilakukan 10 menit terakhir saat pembelajaran, dalam instrumen penilaian diri kompetensi kognitif ini berisi pernyataan menyangkut apa saja materi yang sudah atau belum dipahami siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen, dari penilaian tersebut guru akan mengetahui kelebihan dan kelemahan siswanya terkait pemahaman materi, dari situ guru dapat mempersiapkan tindak lanjut dari penilaian diri tersebut, bisa dengan memberi pendalaman materi yang belum dipahami siswa.

2. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan, atau bisa juga penilaian diri untuk menilai kompetensi afektif siswa ini dapat dilakukan dengan memberikan pernyataan untuk dijawab iya / tidak oleh siswa. Dari situ guru dapat menilai bagaimana sikap siswa saat melakukan eksperimen. Jika ada sikap yang dirasa kurang baik, guru bisa memberikan nasihat untuk memperbaiki sikapnya.

3. Penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan, penilaian ini dapat dilakukan dengan memberikan pernyataan untuk dijawab iya / tidak oleh siswa. Dari situ guru dapat menilai bagaimana ketrampilan siswa saat melakukan eksperimen. Jika siswa kurang terampil dalam melakukan kegiatan eksperimen, guru dapat memberikan bimbingan untuk memperbaiki ketrampilan siswa agar lebih terampil.

Selain itu, penggunaan teknik penilaian diri dalam pembelajaran dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Menurut BPPPN Pusat Kurikulum, keuntungan penggunaan teknik penilaian diri antara lain:1) Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;2) Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;3) Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Daniel Goleman, seorang psikolog ternama, dalam bukunya pernah mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan bukan hanya aspek kognitif saja yang dibutuhkan tetapi juga emotional intelligence, dan kejujuran, ketekunan, optimisme yang tinggi serta self confidence adalah bagian dari kecerdesan emosional. Dengan adanya teknik evaluasi atau penilaian diri dalam sistem pendidikan kita sangat berharap, tingkat kejujuran, optimisme serta self confidence generasi muda kita akan lebih baik.

Penilaian diri sebagai teknik penilaian pada hemat penulis akan sangat efektif untuk menggali nilai-nilai spiritual, moral, motif, sikap, bahkan aspek motorik dan kognitif siswa. Dengan teknik ini peserta didik diajak secara objektif untuk melihat ke dalam dan keadaan dirinya sendiri, sekali lagi dengan jujur dan jernih. Dampak positif lain dari efektivitas teknik penilaian diri adalah peserta didik akan dikondisikan dan dibiasakan untuk selalu jujur. Dan jika anak selalu menjaga kondisi sikap dirinya, ini sangat positif bagi upaya pembangunan karakter anak. Masalah yang sekiranya muncul di lapangan adalah kepiawaian para guru untuk menggunakan teknik ini sehingga dapat berlangsung dengan efektif bukannya menjadikan anak takut untuk mengungkapkan kelemahan, kelebihan, dan potensi dirinya, sehingga kurang tergali.

3. Manfaat Penggunaan Teknik Penilaian DiriPenilaian diri dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi siswa maupun bagi guru itu sendiri.

Manfaat bagi siswa yaitu:1. Siswa menjadi bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri2. Siswa dapat menetapkan langkah langkah berikutnya dalam belajar.3. Siswa merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar.4. Meningkatkan harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif5. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran6. Siswa menjadi lebih bebas dan termotivasi.

Manfaat bagi guru yaitu:1. Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari guru ke siswa2. Pelajaran lebih efisisen jika para siswa termotivasi dan mandiri3. Umpan balik membantu guru mengidentifikasi kemajuan siswa4. Guru dapat mengidentifikasi langkah langkah berikutnya untuk suatu grup / individu.5. Terjadi persepsi antara siswa dan guru, siswa menjelaskan strategi maka guru mengidentifikasi proses berfikir6. Pelajaran lebih efisien membolehkan tantangan lebih besar4. Langkah Langkah Melakukan Penilaian DiriPenilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.5) Pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

5. Bentuk Instrumen Penilaian Diri dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Eksperimen

1. Penilaian Diri Kompetensi KognitifAspek penilaian : KognitifMetode : Eksperimen - DiskusiBentuk instrument : Daftar Cek ( cek list )Deskripsi Penilaian : Penilaian ini dilakukan untuk menilai aspek kognitif siswa. Siswa akan diberikan lembar penilaian diri sebanyak 20 pernyataan. Skala penilaian yang digunakan adalah Skala Gutmann. Lembar penilaian akan dibagikan 10 menit terakhir saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung dengan metode eksperimen dan diskusi. Lembar penilaian diisi oleh siswa secara individu.Tujuan Pengukuran : Tujuan pengukuran dari instrumen ini adalah Menilai sejauh mana pemahaman siswa setelah proses pembelajaran yang berlangsung pada materi Hukum Hooke menggunakan metode eksperimen dan diskusi. Dari penilaian diri ini akan diketahui materi apa yang sudah atau belum dipahami siswa setelah proses pembelajaran.a. Kisi kisi Penilaian Diri Kompetensi KognitifMateri Pokok : Hukum HookeNOSub Materi PokokINDIKATORNO SOAL YANG MENGUKUR

Kognitif

+-

1. Hukum Hookea. Menentukan tetapan pegasb. Menentukan hubungan antara tetapan pegas, gaya yang bekerja pada pegas dan pertambahan panjang pegasc. Menjelaskan bunyi hukum hooked. Menuliskan persamaan (rumus) hukum hookee. Menghitung besarnya gaya yang bekerja pada pegasf. Menyebutkan contoh penerapan pegas dalam kehidupan sehari - hari12

4

3

56

2. Prinsip dasar susunan seri pegasa. Menuliskan persamaan gaya tarik pada pegas pengganti serib. Menuliskan persamaan pertambahan panjang pegas pengganti seric. Menentukan hubungan tetapan pegas pengganti seri dengan tetapan pegas masing masing pegasd. Menuliskan persamaan tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun serie. Menghitung tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun serif. Menghitung besarnya pertambahan panjang pegas yang disusun seri jika diketahui besarnya gaya dan tetapan masing masing pegasg. Menghitung besarnya gaya tarik pada pegas yang disusun seri jika diketahui pertambahan panjang dan tetapan masing masing pegas7

9

10

12

8

11

13

3. Prinsip dasar susunan paralel pegasa. Menuliskan persamaan gaya tarik pada pegas pengganti paralelb. Menuliskan persamaan pertambahan panjang pegas pengganti parallelc. Menentukan hubungan tetapan pegas pengganti paralel dengan tetapan pegas masing masing pegasd. Menuliskan persamaan tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun paralele. Menghitung tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun paralelf. Menghitung besarnya pertambahan panjang pegas yang disusun paralel jika diketahui besarnya gaya dan tetapan masing masing pegasg. Menghitung besarnya gaya tarik pada pegas yang disusun paralel jika diketahui pertambahan panjang dan tetapan masing masing pegas14

16

17

19

20

15

18

b. Lembar Instrumen Penilaian Diri Kompetensi KognitifNama :Tanggal :Berikan tanda cek (v) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan yang anda rasakan.NoPernyataan Skala penilaian

YaTidak

1. 2.

3. 4. 5. 6.

7. 8.

9.

10.

11.

12.

13.

14. 15.

16.

17. 18.

19.

20. Saya sudah bisa menentukan tetapan pegasSaya sudah bisa menentukan hubungan antara tetapan pegas, gaya yang bekerja pada pegas dan pertambahan panjang pegasSaya belum bisa menjelaskan bunyi hukum hookeSaya sudah bisa menuliskan persamaan (rumus) hukum hookeSaya belum bisa menghitung besarnya gaya yang bekerja pada pegas jika diketahui tetapan pegas dan pertambahan panjangnyaSaya belum bisa menyebutkan contoh penerapan pegas dalam kehidupan sehari - hariSaya dapat menuliskan persamaan gaya tarik pada pegas pengganti seriSaya belum bisa menuliskan persamaan pertambahan panjang pegas pengganti seriSaya sudah bisa menentukan hubungan tetapan pegas pengganti seri dengan tetapan pegas masing masing pegasSaya sudah bisa menuliskan persamaan tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun seriSaya belum bisa menghitung tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun seriSaya dapat menghitung besarnya pertambahan panjang pegas yang disusun seri jika diketahui besarnya gaya dan tetapan masing masing pegasSaya dapat menghitung besarnya gaya tarik pada pegas yang disusun seri jika diketahui pertambahan panjang dan tetapan masing masing pegasSaya dapat menuliskan persamaan gaya tarik pada pegas pengganti paralelSaya belum bisa menuliskan persamaan pertambahan panjang pegas pengganti paralelSaya dapat menentukan hubungan tetapan pegas pengganti paralel dengan tetapan pegas masing masing pegasSaya sudah bisa menuliskan persamaan tetapan pegas pengganti dari sistem pegas yang disusun paralelSaya belum bisa menghitung tetapan pegas pengganti dari system pegas yang disusun paralelSaya dapat menghitung besarnya pertambahan panjang pegas yang disusun paralel jika diketahui besarnya gaya dan tetapan masing masing pegasSaya dapat menghitung besarnya gaya tarik pada pegas yang disusun paralel jika diketahui pertambahan panjang dan tetapan masing masing pegas

c. Rubrik Penilaian

Ketentuan Skor:Pernyataan positif (+) = ya bernilai 1tidak bernilai 0Pernyataan negatif (-) = ya bernilai 0tidak bernilai 1

Penentuan nilai :

2. Penilaian Diri Kompetensi AfektifAspek penilaian : AfektifMetode : Eksperimen - DiskusiBentuk instrument : Daftar Cek ( cek list )Deskripsi Penilaian : Penilaian ini dilakukan untuk menilai aspek afektif siswa. Siswa akan diberikan lembar penilaian diri sebanyak 23 pernyataan. Skala penilaian yang digunakan adalah Skala Gutmann. Lembar penilaian akan dibagikan 10 menit terakhir saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung dengan metode eksperimen dan diskusi. Lembar penilaian diisi oleh siswa secara individu.Tujuan Pengukuran :Tujuan pengukuran dari instrumen ini adalah Menilai sikap siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung pada materi Hukum Hooke menggunakan metode eksperimen dan diskusi.

a. Kisi-kisi Penilaian Diri Kompetensi AfektifNODIMENSIINDIKATORNO SOAL YANG MENGUKUR

KOGNISIAFEKSIKONASI

+-+-+-

1.

Disiplina. Datang tepat waktu b. Membawa perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran c. Mengenakan pakaian (seragam) dengan rapi

231

2.Rasa Tanggung Jawaba. Memperhatikan informasi petunjuk eksperimen yang diberikan gurub. Melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk c. Menjaga suasana kondusif pada saat eksperimen

6

47

8

3.Jujura. Melaporkan hasil eksperimen dengan benarb. Bersedia mengungkapkan informasi yang dimilikinya1213

4.Ingin tahua. Menunjukkan sikap antusias terhadap materi yang dieksperimenkan b. Bertanya kepada guru berkaitan dengan pembelajaran

9

5.Kerjasama dan komunikasi

a. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melakukan eksperimen b. Bekerjasama dalam melakukan eksperimen

1011

6.Percaya diri

a. Berani menyampaikan pendapatb. Berani menyampaikan hasil eksperimen1415

7.Responsif1. Interaksi dengan guru

1. Interaksi dengan sesama teman

171816

19

8.Keterbukaan

1. Mengungkapkan hipotesis atau dugaan sementara pada permasalahan Hukum Hooke yang diungkapkan guru saat kegiatan apersepsi 1. Mengungkapkan permasalahan yang belum diketahui yang berhubungan dengan konsep Hukum Hooke1. Menerima pendapat dari teman

1. Menerima kritik dan saran dari guru

205

22

21

9.Kreatif

a. Memiliki ide baru berhubungan dengan konsep Hukum Hooke23

b. Lembar Instrumen Penilaian Diri Kompetensi AfektifNama :Tanggal :Isilah dengan membubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang paling sesuai dengan keadaan anda.NoPernyataan Skala penilaian

YaTidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13.

14.

15.

16.

17. 18.

19.

20. 21. 22. 23.

Saya datang terlambatSaya mempersiapkan buku dan alat tulis pada pembelajaran hukum hookeSaya mengenakan pakaian seragam dengan rapiSaya fokus saat guru menjelaskan petunjuk eksperimenSaya tidak mengungkapkan hipotesis saat guru memberikan permasalahan mengenai pemantulan dan pembiasan gelombangSaya senang ketika melakukan eksperimen hukum hookeSaya aktif dalam melakukan eksperimen hukum hookeSaya ramai saat berlangsungnya eksperimen hukum hookeSaya merasa senang mendapat materi hukum hooke yang dieksperimenkanSaya mau membantu teman yang kesulitan saat melakukan eksperimenSaya mau bekerja sama dengan teman saat melakukan eksperimenSaya mampu melaporkan hasil eksperimen dengan benarSaya mampu mengungkapkan informasi yang saya ketahui berkaitan dengan konsep hukum hookeSaya berani menyampaikan hasil eksperimen di depan teman - temanSaya berani menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi hukum hookeSaya berani bertanya kepada guru tentang materi hukum hooke yang belum jelasSaya senang ketika guru memberikan pertanyaanSaya senang ketika teman lain mempresentasikan hasil eksperimen di depanSaya tidak memperhatikan saat teman melakukan presentasi di depanSaya mampu memahami permasalahan hukum hookeSaya bersedia menerima pendapat teman saat berdiskusiSaya tidak senang ketika diberikan kritik dan saran dari guruSaya berupaya mengetahui lebih mendalam dan meluas tentang materi hukum hooke

c. Rubrik Penilaian

Ketentuan Skor:Pernyataan positif (+) = ya bernilai 1tidak bernilai 0Pernyataan negatif (-) = ya bernilai 0tidak bernilai 1

Penentuan nilai :

3. Penilaian Diri Kompetensi PsikomotorikAspek penilaian : PsikomotorikMetode : Eksperimen - DiskusiBentuk instrument : Daftar Cek ( cek list )Deskripsi Penilaian: Penilaian ini dilakukan untuk menilai aspek psikomotorik siswa. Siswa akan diberikan lembar penilaian diri sebanyak 15 pernyataan. Skala penilaian yang digunakan adalah Skala Gutmann. Lembar penilaian akan dibagikan 10 menit terakhir saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung dengan metode eksperimen dan diskusi. Lembar penilaian diisi oleh siswa secara individu.Tujuan Pengukuran :Tujuan pengukuran dari instrumen ini adalah Menilai psikomotorik siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung pada materi Hukum Hooke menggunakan metode eksperimen dan diskusi. Penilaian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana ketrampilan siswa dalam melakukan eksperimen, dan bagaimana kinerja siswa dalam melakukan eksperimen.

a. Kisi kisi Penilaian Diri Kompetensi PsikomotorNOAspek Yang DinilaiINDIKATORNO SOAL YANG MENGUKUR

Psikomotor

+-

1. Persiapana. Membaca petunjuk praktikum yang terdapat di LKSb. Mengambil alat yang digunakan dalam praktikum hukum hookec. Mengambil bahan yang digunakan dalam praktikum hukum hooke d. Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakane. Memeriksa kelengkapan bahan yang akan digunakan1

23

4

5

2. Proses kerjaa. Merangkai alat dan bahan praktikum hukum hookeb. Mengukur panjang pegas mula - mulac. Mengukur pertambahan panjang pegas setelah pegas diberi beband. Membaca skala yang ditunjukkan penggaris6

897

3.Sikap kerjaa. Mencatat hasil pengukuran pertambahan panjang pegasb. Menggambar grafik hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegasc. Melakukan analisis data dengan menjawab pertanyaan yang ada di LKS11

1210

4.Produk kerja

a. Membereskan alat dan bahan yang digunakan praktikum hukum hookeb. Mengembalikan alat dan bahan praktikum hukum hooke ke tempat semula

1413

6.Waktu

a. Melaksanakan praktikum sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan15

b. Lembar Instrumen Penilaian Diri Kompetensi PsikomotorNoPernyataan Skala penilaian

YaTidak

1. 2. 3. 4.

5. 6.

7. 8. 9. 10. 11.

12.

13. 14.

15.

Saya membaca petunjuk praktikum yang ada di LKSSaya mengambil alat yang digunakan dalam praktikum hukum hookeSaya mengambil bahan yang digunakan dalam praktikum hukum hookeSaya tidak memeriksa kelengkapan alat yang digunakan dalam praktikum hukum hookeSaya tidak memeriksa kelengkapan bahan yang digunakan dalam praktikum hukum hookeSaya dapat merangkai alat dan bahan praktikum hukum hooke dengan benar Saya belum bisa mengukur panjang pegas mula - mulaSaya sudah bisa mengukur pertambahan panjang pegas setelah pegas diberi bebanSaya dapat membaca skala yang ditunjukkan pada penggarisSaya tidak mencatat hasil pengukuran pertambahan panjang pegasSaya sudah bisa menggambar grafik hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegasSaya sudah bisa melakukan analisis data dengan menjawab pertanyaan yang ada di LKS Saya tidak membereskan alat dan bahan yang digunakan praktikum hukum hooke setelah selesei praktikumSaya mengembalikan alat dan bahan praktikum hukum hooke ke tempat semula setelah selesei praktikumSaya melaksanakan praktikum tidak sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan

c. Rubrik PenilaianKetentuan Skor:Pernyataan positif (+) = ya bernilai 1tidak bernilai 0Pernyataan negatif (-) = ya bernilai 0tidak bernilai 1

Penentuan nilai :

E. KESIMPULANTeknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. 1. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Pada pembelajaran fisika berbasis eksperimen ini penilaian kompetensi kognitif siswa dapat dilakukan 10 menit sebelum pembelajaran berakhir, dalam instrumen penilaian diri kompetensi kognitif ini berisi pernyataan menyangkut apa saja materi yang sudah atau belum dipahami siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen, dari penilaian tersebut guru akan mengetahui kelebihan dan kelemahan siswanya terkait pemahaman materi, dari situ guru dapat mempersiapkan tindak lanjut dari penilaian diri tersebut, bisa dengan memberi pendalaman materi yang belum dipahami siswa.2. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan, atau bisa juga penilaian diri untuk menilai kompetensi afektif siswa ini dapat dilakukan dengan memberikan pernyataan untuk dijawab iya / tidak oleh siswa. Dari situ guru dapat menilai bagaimana sikap siswa saat melakukan eksperimen. Jika ada sikap yang dirasa kurang baik, guru bisa memberikan nasihat untuk memperbaiki sikapnya.3. Penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan, penilaian ini dapat dilakukan dengan memberikan pernyataan untuk dijawab iya / tidak oleh siswa. Dari situ guru dapat menilai bagaimana ketrampilan siswa saat melakukan eksperimen. Jika siswa kurang terampil dalam melakukan kegiatan eksperimen, guru dapat memberikan bimbingan untuk memperbaiki ketrampilan siswa agar lebih terampil.

DAFTAR PUSTAKA

Sudirman. 2014. Penilaian Diri. http://makalahguru.blogspot.com/2013/03/penilaian-diri-self-assessment.html diakses pada tanggal 14 Juni 2014 pukul 21.50 WIBFerdy Pantar. 2009. Penilaian Diri Siswa. http://sarkomkar.blogspot.com/2009/12/penilaian-diri-siswa.html diakses pada tanggal 14 Juni 2014 pukul 22.00 WIBEko Puji Anto.2012. Makalah Penilaian Diri. http://ekophyseduc.blogspot.com/2012/01/makalah-penilaian-diri.html diakses pada tanggal 14 Juni 2014 pukul 22.05 WIBHimmatus Shofiyah, Wasis. 2013. Penerapan Self Assesment (Penilaian Diri) Pada Kegiatan Praktikum. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya