STRUKTUR & ARAH IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Disusun untuk memenuhi tugas Mata KuliahKajian Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Dr. Sarwi, M.Si. & Dr. Mulyono, M.Si
Oleh;
Muhammad Fathurrahman NIM 0103513065
Teguh Budi Prakoso NIM 0103513077
Bambang Sujarwo NIM 0103513081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PGSDPROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas
pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa
dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum
merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan
untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan
dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik menjadi:1. manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan
2. manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3. warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud struktur kurikulum ?
2. Bagaimana struktur kurikulum 2013 ?
3. Bagaimana arah implementasi struktur kurikulum 2013 ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian struktur kurikulum
2. Untuk mengetahui bentuk struktur kurikulum 2013
3. Untuk mengetahu implementasi kurikulum 2013
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam
muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap tahun pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam kurikulum ( Muhaimin,
2008 :22) sedangkan struktur kurikulum menurut Farid Firmansyah adalah
pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik
dalam kegiatan pelayanan kedalam muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi kompetensi yang dimaksud, terdiri
atas standar Kompetensi, kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/ mata pelajaran dalam
kurikulum, distribusi konten/ mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk
setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
3
kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan.
B. Struktur Kurikulum 2013
1. Struktur kurikulum SD/MI
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III
masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGUI II III IV V VI
Kelompok A1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 42. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 43. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74. Matematika 5 6 6 6 6 65. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3Kelompok B1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 52. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
= Pembelajaran Tematik Integratif
4
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta
didik pada satuan pendidikan tersebut.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada
keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan
konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III.
Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS
berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada
untuk kelas IV, V dan VI.
2. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per
minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-
masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam
belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.
Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGUVII VIII IX
Kelompok A1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 33. Bahasa Indonesia 6 6 64. Matematika 5 5 55. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 56. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 47. Bahasa Inggris 4 4 4Kelompok B1. Seni Budaya 3 3 32. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
5
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGUVII VIII IX
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara
lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science
dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan
sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada
pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta
aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah
NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni
tari, teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap
6
satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan
kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa,
budidaya, dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah
dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya
paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi
daerah pada satuan pendidikan itu.
3. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
(SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta
didik
b. Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan
dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan
SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran
dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20
jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata
pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk
SMK/MAK bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa
peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk
memilih sesuai dengan minatnya.
1) Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana
yang tertera di dalam tabel berikut ini:
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran
wajib:
7
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGUX XI XII
Kelompok A (Wajib)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7. Seni Budaya 2 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 39. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24Kelompok C (Peminatan)Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-
masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit.
Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur
kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam
bentuk pilihan Kelompok Peminatan, pilihan Lintas Minat, dan/atau
pilihan Pendalaman Minat.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
8
2) Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARAN KELASX XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24C. Kelompok PeminatanPeminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu AlamI 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu SosialII 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan BudayaIII 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan PendalamanPilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
SMA/MA/SMK/MAK antara lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa
Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-
ilmu Alam, Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu
Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih
kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan
berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan/atau nilai UN SMP/MTs
9
dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes
penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes
bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA.
Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi
para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama
peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk
MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok
Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok
Peminatan yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok
Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-masing
mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam
pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42
jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan
XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A
dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam
pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman
Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6
jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
a) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya
tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan
yang lainnya.
Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan
Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran
pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut:
10
a) Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya
tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b) Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
C. ARAH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.
Karena di dalam pendidikan terjadi proses perubahan pola pikir yang nanti
akan melahirkan pola sikap dari obyek pendidikan tersebut. Kita lihat
sistem pendidikan di Indonesia belum stabil. Hal ini dapat dibuktikan
dengan beberapa pergantian kurikulum pendidikan semenjak kemerdekaan
Indonesia. Sejarah mencatat, Indonesia sudah 10 kali melakukan
pergantian kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973,
1975, 1984, 1994, 1997, 2004 (KBK), 2006 (KTSP), hingga Kurikulum
2013. Berikut gambarannya;
Menurut Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh, kurikulum 2013
adalah jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
hadapi perubahan dunia. Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan
Kurikulum 2013 adalah :
a. Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa
mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi
berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran
11
b. Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan.
c. Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran
di Indonesia relatif lebih singkat.
d. Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung
dengan pembelajaran tutorial.
Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya
kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis
science dan tidak berbasis hafalan lagi. Jika kita melihat sekilas
perubahan-perubahan kurikulum seperti yang dipaparkan sebelumnya
maka kita dengan bangga akan berkata bahwa kurikulum 2013 adalah
suatu bentuk inovasi pendidikan di tanah air.
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah
dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten atau
kota. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan
kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum, melakukan evaluasi
pelaksanaan kurikulum secara nasional, melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait, dan memberikan
bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan
kurikulum di kabupaten atau kota terkait.
Strategi implementasi kurikulum terdiri atas pelaksanaan
kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan. Tahap pertama yaitu
pada Juli 2013 sasarannya adalah kelas I, IV, VII, dan X. Tahap ke dua,
Juli 2014 sasarannya adalah kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI.
Sedangkan tahap 3, Juli 2015 dengan sasaran kelas I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, X, XI, dan XII.
Strategi implementasi kurikulum 2013 lainnya yaitu pelatihan
pendidik dan tenaga kependidikan dari tahun 2013 – 2015 dan
pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 –
2014. Kemudian, pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem
administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru)
12
terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember
2013. Terakhir adalah pendampingan dalam bentuk monitoring dan
evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan: Juli 2013 –2016
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan,
dan tematik-integratif. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah
bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pembelajaran
tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian
tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan
atau keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta
pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013
diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran
ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan
mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran. Mata
pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam
semua mata pelajaran.
Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata
pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan
mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan)
terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah
(SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan
psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan
belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34.
Sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap
minggu. Jam belajar SD adalah 40 menit. Beban belajar di SMP untuk
Tahun VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar
SMP adalah 40 menit.
13
Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK maka
dikembangkan kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri atas
Kelompok mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata
pelajaran wajib sebanyak 9 (Sembilan) mata pelajaran dengan beban
belajar 18 jam per minggu. Konten kurikulum (Kompetensi Inti atau KI
dan KD) dan kemasan konten serta label konten (mata pelajaran) untuk
mata pelajaran wajib bagi SMA dan SMK adalah sama. Struktur ini
menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan
mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta
pilihan akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini
memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya
terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA
untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit.
Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan
dasar yang sama bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang
belajar di SMA dan SMK. Bagi mereka yang memilih SMA tersedia
pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar
kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan digunakan
karena memiliki keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut
sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia
pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar
jurusan.
Struktur Kelompok Peminatan Akademik (SMA) memberikan
keleluasaan bagi peserta didik sebagai subjek tetapi juga berdasarkan
pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama dalam kedudukannya.
Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS dan Bahasa menjadi
Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan
sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai
pertentangan fisolosfis pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi
rekonstruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada
nama disiplin ilmu.
14
Untuk kelas 1 ada sebanyak delapan buku tema ditambah dengan
buku agama. Namun, buku yang dicetak saat ini baru untuk semester 1
sebanyak 5 buku masing-masing terdiri atas satu buku agama dan empat
buku tema.
Adapun buku untuk jenjang SMP meliputi agama, PKN, bahasa
Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya, prakarya, bahasa Inggris,
serta pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. Sementara untuk
jenjang SMA ada sembilan mata pelajaran yang wajib
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pelayanan kedalam muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi
kompetensi yang dimaksud, terdiri atas standar Kompetensi, kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri dari, Juli 2013: Kelas I, IV,
VII, dan X, Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI, Juli 2015:
kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII.
B. SARAN
Salah satu bukti bahwa kita adalah warga yang baik adalah dengan
ikut serta menjalankan kebijakan pemerintah yang sedang digulirkan. Dan
demi mensukseskan apa yang dicita-citakan kurikulum 2013 yaitu untuk
“mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”, perlulah kita
mengawal dan memupuk agar kurikulum 2013 menjadi tonggak awal kita
menyambut kemegahan Indonesia. Amin...
16
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2013. Lampiran Permendikbud Nomor 81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Kemendikbud. Jakarta
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SD-MI
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kompetensi Dasar Dan Kurikulum SMP-MTs
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SMA-MA
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SMK-MAK
(https://docs.google.com/presentation/d/1zksIqZdtf1bN1k7O3UCLGFuXsvZJgwBI5PJhB184ZZA/edit#slide=id.p29)
Top Related