Download - Makalah Reproduksi Hewan Unggas

Transcript

MAKALAH REPRODUKSI HEWAN UNGGASANATOMI DAN CIRI-CIRI BURUNG MERPATI

Disusun Oleh :Sari Fauziah Nahari ( 142590005 )Haniatul Qomariyah( 142590006 )Khusnul( 142590063 )Tito Aditya Sanjaya( 132590065)Dita Melinda ayu S( 142590066 )Novita Dyah Bintari ( 142590083 )

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI S1 BIOLOGIUNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA2015BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBurung merpati atau Columba livia merupakan salah satu jenis hewan yang masuk dalam kategori aves. Merpati sering kita kenal dengan nama burung dara. Kata merpati diambil dari bahasa sansekerta "mharyapati". Dalam bahasa latin disebut Columbia livia. Merpati merupakan bangsa burung yang memiliki ciri-ciri seperti burung pada umumnya. Kakinya ditutupi kulit tanduk.Burung Merpati (Columba domestica) merupakan hewan berdarah panas dan mempunyai ciri khas yaitu tubuhnya terbungkus oleh bulu yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuhnya. Berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Columba domestica mampu mengenal habitatnya. Ketika burung ini dilepas maka ia akan kembali ke sarangnya.Columba domestica kebanyakan hidup di pepohonan, beberapa diantaranya hidup di tanah dan species lainnya hidup di batu karang. Burung merpati merupakan hewan peliharaan yang hidup berkelompok dan umumnya membuat sarang yang sederhana. Telur dierami oleh induk betina dan induk jantan secara bergantian selama 2,5 minggu. Telur menetas menjadi anak burung dara. Pertumbuhannya cepat, setelah 2 minggu dapat terbang meninggalkan sarangnya.Burung Merpati (Columba domestica) mempunyai tubuh yang relatif besar sehingga mudah diamati. Harganya yang cukup murah dan mudah didapat juga menjadi pertimbangannya. Disamping itu, Columba domestica juga mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class aves, serta memiliki dapat dimanfaatkan dalam kehidupan mausia.

B.Tujuan

Mengamati anatomi, morfologi dan taksonomi dari Burung Merpati (Columba domestica), baik dari luar maupun bagian dalam.

BAB IIPEMBAHASAN

Burung merpati atau Columba livia merupakan salah satu jenis hewan yang masuk dalam kategori aves. KlasifikasiC. domesticamenurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :Phylum: ChordataSubphylum: VertebrataClass: AvesOrdo: ColumbiformesFamili: ColumbidaeGenus: ColumbaSpecies:C. DomesticaMorfologi

Tubuh burung dibedakan atas caput(kepala), cervix(leher) yang biasanya panjang, truncus (badan)dancauda(ekor). Sepasang extremitas anterior merupakan ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar.Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar).Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu khusus. Di bawah ekor terdapat anus.Bulu-bulu yang menutupi cauda adalah retrices. Cauda berfungsi sebagaipengemudi dansebagai suatu permukaanpenyokong padawaktu terbang.Urophygium bagian dorsal burungmerpatiterdapatkelenjarminyakyangdisebutglandulaurophygialis yang berfungsi meminyaki bulu-bulu burung merpati. Bulu-bulu yang menutupi sayap, ekor, dan tubuh adalah plumae. Bulu burung merpati menurut susunananatominya dibagi atas plumae, plumulae, dan filoplumae. Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:a) Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.b) Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.c) Plumae, Bulu yang sempurna.d) Barbaee) Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.Sedangkan menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi: Tectrices, bulu yang menutupi badan. Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi. Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia. Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna. Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku. Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu. Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari

Anatomi Burung Merpati

1. Sistem Gerak

Tengkorak: Melindungi otak dan isi kepalaTulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepalaTulang lengan : Untuk menggerakkan sayapTulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lenganTulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lenganKorakoid : Penghubung tulang dadaTulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbangTulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perutPelvis : Penghubung tulang ekorTulang ekor : Tulang penghubung dengan kloakaTulang kering : Penghubung tulang paha kebetisTulang paha : Untuk persendian.

Burungjuga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada.Burungmemiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas.Bulu burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.Otot pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang).Burung terbang dengan mengepakkan sayap,yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah untuk menimbulkangerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara.Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.

2. Sistem Penglihatan Dan Keseimbangan

Indera yang paling canggih pada burung adalah penglihatan. Mata dari burung merpati terletak di kedua sisi kepalanya sehingga memberikan burung merpati daerah pandang yang sangat lebar,oleh karena itu merpati mempunyai sudut penglihatan yang luas. Burung-burung mempunyai indera menarik lainnya pula, yang memungkinkan mereka dapat mengindera getaran di udara namun juga mampu menentukan arah perjalanan mereka dengan mengikuti medan magnet bumi.

Badan burung telah diciptakan dengan suatu rancangan khusus yang menghilangkan segala ketidakseimbangan yang mungkin terjadi selama penerbangan. Kepala seekor burung sengaja diciptakan ringan sehingga hewan tersebut tidak condong ke depan ketika terbang: rata-rata, bobot kepala seekor burung adalah sekitar 1% dari berat tubuhnya. Bentuk bulu-bulunya yang aerodinamik merupakan sifat lain dari sistem keseimbangan pada burung. Bulu, terutama yang berada pada sayap dan ekor, memberi sistem keseimbangan yang sangat tepat guna bagi burung.3. Sistem Pernapasan

Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru.Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap.Kantong udara terdapat pada : Pangkal leher (servikal) Ruang dada bagian depan (toraks anterior) Antar tulang selangka (korakoid) Ruang dada bagian belakang (toraks posterior) Rongga perut (saccus abdominalis) Ketiak (saccus axillaris)Fungsi kantong udara : Membantu pernafasan terutama saat terbang Menyimpan cadangan udara (oksigen) Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.Paru-paru burung bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan hewan menyusui. Hewan menyusui menghirup dan membuang udara melalui batang tenggorokan yang sama. Namun pada burung, udara masuk dan keluar melalui ujung yang berlawanan. Rancangan khusus semacam ini diciptakan untuk memberikan volume udara yang diperlukan saat terbang.Inspirasi :udara kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara tulang rusuk (interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak ke luar dan tulang dada membesar. Akibatnya teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara.Ekspirasi :otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida ke luar. Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.Pernafasan burung saat terbang: Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.4. Sistem Peredaran Darah

Alat sirkulasi berupa jantung yang terdiri dari 4 ruangan dengan sekat sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi pada burung merupakan sistem peredaran tertutup Dimulai dari : darah dari vena kava masuk pada atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian darah dipompa ke paru-paru melalui pulmonalis lalu menuju ke ventrikel kiri, darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.5. Sistem Syaraf

Berikut ini merupakan susunan saraf pada burung adalah Otak dan sumsum belakang. Otak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:* Otak besar. Pada otak besar tidak banyak mempunyai neuron dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat.* Otak kecil. Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai pengatur keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang.Otak tengah. Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi penglihatan.* Sumsum lanjutan.Indra perasa terdapat kuncup-kuncup perasa pada lidah dan atap rongga mulut. Indra ini memungkinkan aves memilih makanannya. Kemampuan memilih makanan ini dibantu oleh reseptor tekanan pada paruh dan lidah. Organon visus relatid besar dan tajam dalam kemampuan observasi.Indra pendengar berupa telinga yang terbagi atas tiga rongga yakni rongga luar, tengah, dan dalam. Kelenjar endokrin terdiri atas: glandulae pituitaria atau hypophysa sebagai the master of glands, terletak pada dasa otak ujung infundibulum: Glandulae thvroidea yang terletak di bawah vena jugularis dekat asal cabang arteri subclavia dan arteri carotis.

6. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan pada burung merpati(Columba domestica)terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir di cloaca. Kelenjar pencernaan burung merpati diantaranya adalah pancreas dan hati. Burung merpati tidak memiliki vesica felea, karena burung merpati merupakan hewan pemakan biji-bijian yang tidak mengandung banyak lemak sehingga tidak memiliki vesica felea yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari gigi, rongga mulut, pharink yang berupa saluran pendek, oesophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar menjadi tembolok yang merupakan tempat penyimpanan sementara lalu menuju lambung. Lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, ileum lalu menuju usus besar dan bermuara pada kloaka. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat pancreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal yang membawa empedu dari hati langsung ke sistem saluran pencernaan. Jejunum dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, usus bagian-bagiannya tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di cloaca.

7. Sistem Ekskresi

Alat pengeluaran pada burung berupa pari-pari, hati, ginjal, dan kulit, ginjal, saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara pada sebuha lubang yang disebut kloaka. Burung menghasilkan kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar ini menghasilkan minyak untuk membasahi bulu-bulunya.Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada burung merpati. Ginjal terletak di sebelah dorsal. Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan menerima filtrat dari darah . Saluran keluar pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted distalis.

8. Sistem Reproduksi

Fertilisasi terjadi di dalam. Ovarium hanya satu yang sebelah kiri. Sebelum telur dikeluarkan mendapat penutup albumin dan cangkang dalam oviduk, maka inkubasi adalah 16-18 hari .Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat berwarna putih, melekat di sebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis di sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa diferensia sejajar dengan ureter yang berawal dari ren.Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cronial dengan bentuk corong. Lubang oviduct disebut ostium abdomanalis.Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan jalan mengadakan kopulasi. Waktu kopulasi, sperma dan ovum saling menempel, sehingga sperma yang keluar langsung masuk ke dalam proctodoeum yang betina, untuk kemudian menuju oviduct. Organ reproduksi betina hanya terdiri dari satu ovarium sebelah kiri. Tuba merupakan oviduct bagian rustral, terdapat kelenjar .

Manfaat Burung Merpati

Burung Merpati atau burung dara(jawa=doro)sejak dulu telah dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, sport, lomba, pertunjukan dan bahkan untuk keperluan komunikasi (merpati pos).Manfaat lainnya yang diperoleh, antaralain : Produksi Daging Pada umumnya, seseorang beternak untuk memenuhi kebutuhan akan asupan proteinnnya. Nah, dengan beternak merpati dapat mencukupi kebutuhan daging (protein hewani) dalam asupan makan sehari-hari seoorang manusia. Umumnya, daging burung merpati yang digemari adalah daging merpati muda atau yang dikenal dengan squab. Daging squab digemari karena rasanya lezat dan teksturnya yang lembut dan empuk.. Atraksi Merpati biasanya digunakan dalam perlombaan akrobat di udara. Burung merpati juga digunakan untuk perlombaan merpati cantik, pameran. Merpati untuk pameran diseleksi dari merpati yang mempunyai bulu yang cantik, pola bulunya, ukuran tubuhnya, dan keseimbangan bentuk tubuhnya.

Budidaya Burung MerpatiA.JenisMerpatiPada umumnya jenis burung merpati yang berada dan dipelihara oleh masyarakat sangat beragam. Namun sebenarnya Burung Merpati dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan : Tujuan pemeliharaan, Ukuran Badan, Bentuk Badan dan Warna Bulu.a. Jenis Burung Merpati Berdasarkan Tujuan Adapun Burung Merpati berdasarkan tujuan pemeliharaan diantaranya adalah :(1) Merpati pacuan (Carrier Pigeon)Banyak diminati orang karena daya terbangnya kuat. Ciri-cirinya antara lain : sosok tubuh yang gagah tetapi terlihat ramping, bulu tipis dan kaku, kulit pada tonjolan hidungnya tebal dan besar. Merpati pacuan memiliki kemampuan terbang sejauh 200 km, tetapi kemampuan merpati jelajah modern bias mencapai 1.500 km. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain :Belgian homer, tumbler, flying tipper, flight, merpati posdan yang popular di Indonesia adalah merpati local yang dilatih untuk dijadikan merpati pacuan.(2) Merpati HiasLahir karena nilai rekreatif dan kesenangan. Merpati hanya dipandang dari sudut keindahan warna bulu dan bentuk tubuh. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain : Jacobin (lebih terkenal dengan sebutan merpati jambul), Satinette (paruh pendek), English Pouter (jangkung), Frillback, dan Florentine. Merpati hias yang popular di Indonesia adalah merpati kipas (Fantail).MERPATI KIPAS / PERSISalah satu merpati hias yang mempunyai bentuk ekor yang unik yaitu ekornya seperti kipas adalah merpati kipas / persi. Bagi penggemar burung hias belum komplit rasanya kalau anda belum memiliki koleksi merpati kipas. Akhir-akhir ini merpati kipas memiliki harga jual yang tinggi, sehingga membuka peluang bisnis bagi mereka yang mempunyai hoby menangkar burung hias.(3) Merpati KonsumsiDikenal juga dengan sebutan merpati potong atau pedaging. Sebenarnya semua jenis merpati bias dijadikan merpati potong. Merpati yang termasuk jenis ini adalah Carneau dan Mondaine. Jenis merpati potong yang popular di Indonesia adalah Hummer King. Anakan Hummer King umur satu bulan bisa mencapai bobot 6-7 ons dan siap jual.B. Memilih Burung MerpatiPengetahuan bangsa-bangsa merpati sangat penting sebelum program budidaya dilakukan sehingga tujuan pemeliharaan harus disesuaikan dengan jenis atau bangsa Burung merpati.Berdasarkan tujuan pemeliharaan, maka burung Merpati dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu untuk tujuan pameran, produksi daging dan penampilan.Merpati untuk pameran dipilih berdasarkan pola warnanya.Merpati untuk tujuan produksi daging (squab)dipilih berdasar jumlah anak yang besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lamaMerpati untuk penampilan (tumbler)dipilih berdasar ketegaran dan penampilan yang terkontrol di udara. Sebagai contoh, merpati untuk pameran mempunyai ukuran badan yang besar, cantik dan tubuhnya seimbang akan tetapi mempunyai kelemahan yaitu perkembang biakannya lambat. Oleh karenanya tidak cocok untuk pemeliaraan yang bersifat komersial, ataupun untuk usaha produksi sambilan.Sistim PemeliharaanPada dasarnya sistem pemeliharaan burung Merpati tergantung dari tujuan atau kondisi para peternak. Namun setiap sistem memiliki kelebihan maupun kelemahan masing-masing.Ada 3 metode sistem pemeliharaan yaitu:(1)Sistem Umbaran.Pada Sistem Umbaran atau Lepas Kandang, beberapa pasang merpati di biarkan ( diumbar) berkeliaran di pekarangan sekitar rumah. Untuk tempat tidur sekaligus untuk bertelur merpati di buatkan rumah kandang yang disebut pagupon. Kelebihan dari sistem ini, tidak ada biaya pembuatan kandang, merpati lebih sehat karena bebas terbang ke mana saja, lebih mudah dalam pemeliharaannya dan pemberian makanan lebih sedikit karena disamping makan makanan yang disediakan oleh peternak, merpati juga mencari makanan sendiri yang berada di lingkungan sekitar. Kelemahan sistem ini terletak dalam hal keamanan dan produktifitas kurang baik karena merpati lebih banyak bermain, kalau ada burung yang sakit akan mudah menular.Khususnya bagi burung merpati yang baru dibeli tidak boleh langsung dilepas/diumbar akan tetapi harus dikurung terlebih dahulu selama beberapa hari. Apabila ingin dilepas dalam umbaran sebaiknya sayap burung diikat dengan salasi/di lakban. Ikatan atau salasi/lakban tidak boleh merusak bulu sayapnya. Ikatan akan dilepas setelah burung merpati secara berulang-ulang bisa pulang sendiri ke pagupon. Kondisi yang paling aman untuk melepas ikatan adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami. Tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur antara lain bahwa indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang dengan kata lain selalu mengekor dibelakang si burung betina. Sekedar pengetahuan bahwa masa dimana pejantan agresif membuntuti betina adalah masa masa yang baik untuk dibalapkan. Langkah-langkahnya adalah: tangkaplah burung indukan ketika memasuki kandang kemudian pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. Pada saat burung jantan sudah terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas (khuuu khuuu) maka keluarkan burung betina. Dengan demikian maka apabila diadu balapan burung jantan akan terbang dengan kecepatan tinggi untuk menuju burung betina.(2)Sistim KurungPada Sistem ini, dimana burung merpati itu tidak pernah dilepas atau keluar dari sangkar/rumahnya. Metode ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam Beternak burung merpati, karena burung merpati adalah burung yang suka bersosialisasi melalui terbang dan mondar-mandir. Namun apa bila hal ini merupakan cara yang terakhir dipilih untuk sistem beternaknya, maka usahakan sangkarnya di buat lebih besar. Sedangkan berdasarkan jumlah populasi dalam kandang, maka dibedakan menjadi 2 yaitu :a)Sistem kandang koloniBeberapa pasang merpati di masukkan dalam kandang besar. Untuk kapasitas kandang jangan terlalu sesak karena akan mengganggu kesehatan burung. Kelebihan dari sistem ini keamanannya lebih terjamin dari pada sistem umbaran. Kelemahan sistem ini, memerlukan biaya untuk pembuatan kandang dan makanan yang dibutuhkan lebih banyak, kalau ada burung yang sakit akan mudah menular.b)Sistem BatteryDimana satu pasang merpati di masukkan dalam satu kandang battery. Ukuran kandang yang ideal adalah 75cmx50cmx50cm. Sistem ini sangat baik digunakan untuk ternak dalam skala besar. Kelebihan dari sistem ini, kesehatan burung lebih terjamin karena penyakit tidak mudah menular, produktifitas lebih baik, keamanan lebih terjamin. Sedang kelemahannya adalah membutuhkan biaya pembuatan kandang yang banyak, perawatan lebih sulit.c)Sistem CampuranPada Sistem campuran ini merupakan gabungan dari sistem kurung dan umbaran, dimana burung merpati pada suatu saat tertentu dipelihara dalam sangkar/ pagupon, namun juga dilepas sehingga bisa bebas terbang.

BAB IKESIMPULAN

Burung merpati atau Columba livia merupakan salah satu jenis hewan yang masuk dalam kategori aves. Merpati sering kita kenal dengan nama burung dara. Kata merpati diambil dari bahasa sansekerta "mharyapati". Dalam bahasa latin disebut Columbia livia. Merpati merupakan bangsa burung yang memiliki ciri-ciri seperti burung pada umumnya. Kakinya ditutupi kulit tanduk.Bagian tubuh merpati diantaranya Kepala, leher tubuh dan anggota tubuh. Anggota tubuh terdiri atas paruh, sayap, bulu, kaki dan kuku. Pada pangkal paruh yang menonjol disebut sora. Mekanisme pernapasan merpati ada duayaitu pernapasan waktuistirahat dan pernapasan waktu terbang. Sistem pencernaan pada Columba domestica terdiri dari mulut,oesophagus, empedal, usus halus, usus besar,rectum dan kloaka. Sistem urinaria pada merpati terdiriatas : ginjal, ureter, vesica urinariadan uretra. Sistem genitalia jantan pada merpati terdiriatas : testis, epididimis danductus deferens. Bulu pada Columba domestca berdasarkan susunan anatomisnya terdiriatas : Plumae, Plumulae, dan Filoplumae. Berdasarkan letaknya terdiri atas: Remiges, Rectrices, Tectrices, Parapterium, dan Ala spuria. Menurutumurnya terdiri atas : Neoptyle danTeleoptyleBurung Merpati atau burung dara(jawa=doro)sejak dulu telah dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, sport, lomba, pertunjukan dan bahkan untuk keperluan komunikasi (merpati pos).Pada umumnya jenis burung merpati yang berada dan dipelihara oleh masyarakat sangat beragam. Namun sebenarnya Burung Merpati dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan : Tujuan pemeliharaan, Ukuran Badan, Bentuk Badan dan Warna Bulu.Pada dasarnya sistem pemeliharaan burung Merpati tergantung dari tujuan atau kondisi para peternak. Terdapat beberapa metode sistem pemeliharaan, antaralain sistem umbaran serta sistem kurung.

DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amrico,Bandung.https://www.academia.edu/4872205/ANATOMI_BURUNG_MERPATIhttp://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/07/makalah-praktikum-stuktur-hewan_18.htmlhttp://merpatiinfo.blogspot.com/http://wahyumirza.blogspot.com/2011/03/makalah-aves.htmlhttp://zazuwa.blogspot.com/2011/12/morfologi-merpati-columba-livia.html