MAKALAH PROYEK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASARATA 2008/2009
Motor With Infrared Sensor
Disusun oleh:
2KB04
Senin/shift III
Dany Ridha Oky Cahyo Kuncoro ( 20108495 )
Seno Prasetio ( 21108802 )
Fachmi Medisian Siregar ( 22108297 )
LABORATORIUM DASAR ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
JURUSAN SISTEM KOMPUTER (S1)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2009
Elektronika Dasar
LEMBAR PENGESAHAAN
Judul proyek : Motor With Infrared Sensor
Nama/npm : 1. Dany Ridha Oky Cahyo Kuncoro ( 20108495 )
2. Seno Prasetio ( 21108802 )
3. Fachmi Medisian Siregar ( 22108297 )
Kelas : 2KB04
Hari/shift :SENIN / III
Penguji I Penguji II
(……………….) (……………….)
Penguji III Penguji IV
(……………….) (……………….)
No Nama / Npm Nilai Keterangan A M P Total 1 Dany ridha oky Cahyo Kuncoro 2 Seno Prasetio 3 Fahmi magician Siregar
Jakarta,…….Desember 2009
PJ. Praktikum Elektronika Dasar
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
ii
Elektronika Dasar
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan penuh
keyakinan dan baik, serta mudah-,udahan hasil dari pembuatan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami, teman-teman, dan seluruh ,mahasiswa yang membutuhkan
materi tentang makalah yang kami buat.
Tujuan dari pembuatan makalah ini dalah untuk memenuhi tugas serta
melengkapi proyek pembuatan rangkaian, pada studi Praktikum Elektronika Dasar
Kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini khususnya Asisten-asisten Praktikum Elektronika Dasar,
yang memberikan sedikit banyak ilmu yang kami butuhkan untuk makalah ini, sertateman-
teman kami yang membantu kami serta kelompok kami atas segala kerjasamanya.
Kami sadar akan segala kekurangan dari penulisan ini. Oleh karena itu,
kritikdan saran kami harapkan dari si pembaca, khususnya Asisten-asisten
PraktikumElektronika Dasar serta pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian
proyek danmakalah ini, demi sepurnanya pembuatan makalah dan proyek yang
akan datang.Untuk itu, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb.
Jakarta , 11 November 2009
Penulis,
Daftar isi
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
iii
Elektronika Dasar
1.1.Latar Belakang Masalah................................................................... 1
1.2.Batasan Makalah............................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulisan............................................................................... 2
1.4.Metode Penulisan.............................................................................. 3
1.5.Sistematika Penulisan ...................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................. 4
2.1. Motor With Infrared Sensor................................................................ 4
2.2. Teori Dasar Elektronik ....................................................................... 5
2.1.1 Op-Amp............................................................................... 5
2.1.2 Dioda ................................................................................. 14
2.1.3 Resistor.............................................................................. 17
2.1.4 Kapasitor............................................................................ 19
2.1.5 Transistor........................................................................... 20
BAB III. ANALISA RANGKAIAN......................................................................... 24
3.1. Analisa Rangkaian Secara Blok Digram .......................................... 24
3.2. Analisa Rangkaian Secara Detail ..................................................... 26
BAB IV. CARA PENGOPERASIAN ALAT............................................................ 28
Cara Pengoperasian Alat .......................................................................... 28
BAB IV. PENUTUP................................................................................................ 29
5.1. Kesimpulan......................................................................................... 29
5.2. Saran ................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 31
LAMPIRAN
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari factor keamanan adalah hal yang paling utama, terutama
untuk menjaga barang-barang yang sangat berharga, oleh karena itu sebagian orang menyimpan /
mempercayakan barang-barang tersebut pada sebuah perusahaan yang biasa kita sebut bank.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
iv
Elektronika Dasar
Bank – bank yang terkenal seperti Bank BCA atau pun Bank DKI pasti memiliki system keamanan
yang sangat sensitif agar tidak dapat di tembus oleh kawanan penjahat, tapi sebagai manusia kita
pasti dapat melakukan kesalahan oleh karena itu di buatlah alat yang dapat mendeteksi adanya
gangguan yang disebut Sensor. Sensor adalah sebuah alat yang dapat mentransform (mengubah)
suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain. sebagai contoh Sensor gerak, Sensor
cahaya, Sensor infrared, dll. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang Motor
dengan infrared sensor. alat ini akan bekerja jika sensor infrared disentuh oleh benda atau bisa
juga gerakan tubuh manusia. Dalam penulisan ini, kami akan menjelaskan tentang alat yang
menggunakan “motor with infrared sensor” yang dalam kerjanya akan menggerakkan komponen
yang bernama motor. Dengan cara kerja apabila sensor itu terhalang suatu benda maka motor
yang terpasang dalam alat itu akan bergerak atau berputar. Oleh karena itu pada makalah yang
di buat ini saya akan menjelaskan komponen apa saja yang di gunakan untuk membuat sebuah
motor dengan infrared sensor dan juga menjelaskan cara kerja alat tersebut dengan detail, agar
anda dapat memahami dan juga mengerti kelebihan dan kekuranganya.
I.2 Batasan Makalah
Karena luasnya ruang lingkup dalam bidang elektronika, maka penulis
membatasi masalah yang akan dibahas, pada hal-hal yang menyangkut pada
pembuatan dari alat Alarm With Infrared Sensor saja yang bertujuan untuk mempermudah
dalam pemahaman dan pengertian tentang masalah-masalah pada Sensor infrared. Dan
pada makalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang masalah Motor With Infrared Sensor
secara garis besarnya, yang terbagi menjadi 5 bab yang setiap bab membahas tentang
Sensor infrared yang terdiri dari Pendahuluan, Landasan Teori, Analisa Rangkaian, Cara
Pengoprasian Alat, Kesimpulan dan Penutup. Yang masing-masing bab akan menguraikan
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
v
Elektronika Dasar
tentang masalah-masalah pada motor With Infrared Sensor ini, dengan harapan agar dapat
mudah dimengerti dan dipahami dan sebagai acuan bagi penulis dalam pembuatan makalah ini,
agar tidak terlalu jauh menyimpang dari pokok masalah yang dibahas.
1.3 Tujuan Penulisan
Setelah melaksanakan praktikum elektronika dasar di laboratorium elektronika
dan komputer, Universitas Gunadarma, setiap mahasiswa dituntut untuk
membuat sebuah alat elektronika dan laporan (karya tulis), yang berguna untuk
melatih mahasiswa dalam membuat alat dan karya tulis, dan untuk mengetahui
seberapa jauh mahasiswa memahami tentang ilmu elektronika yang telah
diberikan kepada mahasiswa tersebut, adapun tujuan yang lebih lanjut dari
penulisan laporan ini adalah :
1. Memberikan penjelasan dan cara kerja secara garis besar dari proyek
elektronika yang telah dibuat. " Motor With Infrared Sensor ".
2. Memberikan pengenalan dasar tentang rangkaian elektronika, serta
komponen-komponen dalam perangkat elektronika.
3. Sebagai syarat kelulusan dan syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester
pada Semester ini tahun ajaran 2009/2010
4. Untuk menambah pembendaharaan Universitas Gunadarma.
5. Menambah wawasan penulis mengenai perkembangan didalam bidang
elektronika.
6. Melatih penulis dalam karya tulis.
1.4 Metode Penulisan
Alasan penulisan memilih judul Motor With Infrared Sensor sebagai proyek praktikum
yang ditugaskan serta pembuata makalah yang diberikan ialah karena Sirene merupakan
rangkaian yang memiliki, manfaat cukup luas untuk orang banyak, juga secara lebih
khusus untuk dapat dipakai langsung dalam menunjang kegiatan praktikum elektronika
yang diselanggarakan di laboratorium elektronika dasar. Dari data-data yang diperoleh,
penulis menyajikan dan menjelaskannya dalam makalah ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematik penulisan dalam makalah ini terdiri dari 5 (lima) bab yang bertujuan
agar pembaca dapat memahami dan mengerti isi dari laporan ini, yang terdiri
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
vi
Elektronika Dasar
dari :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini praktikan menjelaskan tentang Penggunaan dan Aplikasi perangkat
elektronika dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaannya dalam teknologi
sekarang ini. Serta kami juga akan menjelaskan tentang tujuan dalam pembuatan
proyek yang berjudul " Motor With Infrared Sensor "
BAB II Landasan Teori
Berisikan tentang teori dasar yang berhubungan dengan analisa rangkaian proyek,
dan kerangka terbentuknya proyek Motor With Infrared Sensor " ini.
BAB III Analisa Rangkaian
Dalam analisa rangkaian, kami akan menjelaskan dan menganalisa rangkaian
baik secara blok maupun secara detail, sehingga dalam penggunaannya akan
semakin jelas dan mudah dimengerti.
BAB IV Cara Pengoprasian Alat
Berisi tentang cara dan panduan dalam pengoprasian alat dari proyek yang akan
kami presentasikan.
BAB V Penutup
Berisi kesimpulan, rangkuman dan saran-saran dari apa yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motor With Infrared Sensor
Sejalan dengan perkembangan zaman, peralatan Elektronik semakin hari semakin
berkembang dan canggih, meskipun begitu banyak juga peralatan elektronik sederhana yang
masih digunakan untuk membantu dalam kehidupan sehati-hari. Contohnya Motor ini meskipun
dari jenis dan kemampuan yang sederhana, tetapi dalam penggunaannya sangat
bermanfaat. Sistem penggunaannya bukan menggunakan manualisasi.
Motor ini merupakan salah satu teknologi yang canggih tetapi merupakan
sebuah alat sederhana, yaitu suatu alat yang dirangkai dari komponen-komponen seperti :
transistor, kapasitor, dioda, resistor, IC, dll. Yang semuanya merupakan dari jenis komponen
elektronika yang sangat sederhana, banyak dan mudah didapat. Rangkaian Motor dengan infrared
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
vii
Elektronika Dasar
sensor ini merupakan rangkaian elektronik yang mempunyai kemampuan mengeluarkan
output dalam bentuk energi gerak, yang fungsinya sebagai suatu alat pembantu. Dan dalam
penyajian bentuk yang cukup mudah dimengerti oleh semua pengguna, karena untuk
mengoprasikan alat ini juga cukup mudah dioprasikan.
Motor adalah sebuah perangkat elektronik dimana output dari rangkaian Motor dengan
infrared sensor ini adalah dalam bentuk energi gerak, yang keluar pada Motor. Motor ini
berfungsi sebagai alat pemantu, sehingga pengaruhnya dalam penyajiannya sangat
diperlukan untuk membatu pekerjaan manusia, sehingga orang-orang dapat bekerja dengan
lebih ringan. Dan disini Motor ini berfungsi sebagai alat pembantu yang dapat menggantikan
tenaga manusia atau pun hewan.
2.2 Teori Dasar Elektronika
Dalam elektronika, komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Komponen Aktif
2. Komponen Pasif
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoprasiannya
membutuhkan sumber tegangan dan sumber arus, misalnya Dioda, Resistor,
Kapasitor, Trafo dan lain-lain. Sedangkan Komponen Pasif adalah komponen
elektronika yang dalam pengoprasiannya tidak memerlukan sumber tegangan
atau sumber arus tersendiri, misalnya Transistor, Tranducer, SCR, Relay,
Integrated Circuit (IC) dan lain-lain. Namun disini kami akan menjelaskan uraian dari
komponen-komponen elektronika yang bersangkutan dengan alat yang kami
buat yaitu " Alarm With Infrared Sensor ".
2.1.1 Op-Amp
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
viii
Elektronika Dasar
Definisi Op-Amp
“ Operatinal Amplifier ( Op-Amp ) merupakan suatu solid state atau integrated circuit yang
mampu mengindera dan memperkuat sinyal masukan AC maupun DC “.
Gambaran fisik
Fungsi masing-masing pin
Pin 1 & 5 : Offset null
“Tegangan Offset (tegangan kesalahan) atas masukan yang diberikan untuk
mengembalikan tegangan output ke posisi nol”.
Pin 2 : Inverting
“Inputan pembalik (dimana output yang dihasilkan berlawanan dengan input)”.
Pin 3 : Non inverting
“Inputan tak membalik (dimana output yang dihasilkan sama dengan input)”.
Pin 4 : - Vcc
“Tegangan catu negatif untuk pengaktifan Op-Amp”.
Pin 6 : Output
“Terminal untuk keluaran dari Op-Amp”.
Pin 7 : + Vcc
“Tegangan catu positif untuk pengaktifan Op-Amp”.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
ix
Keterangan Pin :
1. Offset null2. Inverting input3. Non Inverting input4. – Vcc : tegangan aktivator
negatif5. Offset null6. Output7. + Vcc : tegangan aktivator
positif8. No conection (NC)
Elektronika Dasar
Pin 8 : NC (No Conection)“Tak dihubungkan, disertakan dengan bermaksud untuk
memperkokoh kemasan Op-Amp”.
Diagram Blok
Karakteristik Ideal Op-Amp
1. Penguatan tegangan tak berhingga (Av = ~) “penguatan tegangan bergantung pada
tegangan sumber Vcc”.
2. Impedansi input tak berhingga (Zin = ~)
3. Bandwithnya mendekati tak hingga dengan demikian delay timenya hampir tak ada Bw = ~
; Δt = 0
4. Impedansi Output kecil sekali ( Zout = 0 )
5. Vout = 0 jika Vin = 0
Sifat-sifat Op-Amp
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
x
Penguat Differensial Impedansi masukan tinggi
Penguat keluaran impedansi rendah
Penguat tegangan penguatan tinggi
-
+
+ V
- V
1. Ia = Ib
2. Va = Vb
3. Ic Besarnya tak tentu
Penguatan ini mempunyai Av = max
Avmax = (Vb – Va).90% Vcc
Elektronika Dasar
Modus Penguatan Pada OP – Amp
1. Modus loop terbuka
2. Modus loop tertutup
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xi
Rangkaian ini mempunyai penguatan
Av < Max
Penguatan terkontrol
mempunyai
penguatan
Av = - Rf/Rin
Vout = -(Rf/Rin) . Vin
Pada penguatan satu rumus yang didapat adalah :
Vout = VinAv = 1
Elektronika Dasar
3. Penguatan Terkontrol
4. Penguatan Satu
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xii
Elektronika Dasar
Rangkaian Dasar OP –Amp
Ada tiga rangkaian dasar pada Op – Amp yaitu :
1. Inverting Amplifier
2. Non Inverting Amplifier
3. Voltage Follower
1. Inverting Amplifier
Pada rangkaian ini input pada op – amp didapat pada kaki inverting seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :
Pada rangkaian ini kita dapat mencari Vout dengan menggunakan persamaan Kirchoff I :
Ia + Ib = Ic
Dari prinsip bumi semu bahwa ic = 0 didapat :
Ia + Ib = Ic
Ia + Ib = 0
Vin + Vout = 0
Rin Rf
Vin = Vout
Rin Rf
2. Non Inverting Amplifier
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xiii
Vout = Rf . Vin
Rin
Av = Rf
Rin
Pada Voltage Follower mempunyai output : Vout = VinSebab rangkaian ini mengalami penguatan satu.
Rin
Elektronika Dasar
Sama seperti Inverting amplifier pada rangkaian ini juga dapat diturunkan dari hukum kirchoff
I :
Ia + Ib = Ic
0 – Vin + Vout – Vin = 0
Rin Rf
- Vin + Vout – Vin = 0
Rin Rf Rf
Vout = Vin Rf + 1
Rf Rin
Vout = Vin 1 + Rf
3.Voltage follower
Slew Rate
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xiv
Vout = V1 + V2
Slew Rate = V/t
Elektronika Dasar
Laju perubahan maximum tegangan Op-Amp (laju lentingan).
Summing Circuit
Rangkaian Summing circuit merupakan dasar dari computer analog yang bekerja untuk
menyelesaikan persamaan – persamaaan aljabar sederhana seperti penjumlahan dan
pengurangan . Adapun rangkaian – rangkaian dari summing circuit adalah sebagai berikut :
1. Inverting Adder
Pada rangkaian ini input didapat dari kaki inverting sehingga didapat persamaaan :
Vout = - Rf V1 + Rf V2
R1 R2
Jika Rf=R1= R2 maka kita akan mendapatkan persamaan dari output adalah :
2. Scalling Adder
Rangkaian ini hamper sama dengan rangkaian inverting adder tetapi scalling adder
mempunyai penguatan berskala, hal itu dapat kita lihat pada besar nilai resistor yang berskala.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xv
Vout = V1 + V2 + V3
Elektronika Dasar
Rumus Untuk outputnya adalah Vout = - Rf V1 + Rf V2 + Rf V3
R1 R2 R3
Apabila pada rangkaian tersebut mempunyai besar resistor yang sama, Rf = R1 = R2 = R3 maka
output yang didapat :
3. Adder Subtractor
Rangkaian Adder Subtarctor mempunyai input baik dari kaki inverting maupun kaki non
inverting. Sebelum menjumlahkan hasil outputnya kita harus membandingkan penguatan di kaki
inverting dengan kaki non iverting, apabila berbeda kita harus
menambahkan resistor beban pada input yang penguatannya kurang hingga kedua input
mempunyai penguatan yang sama.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xvi
Elektronika Dasar
Vout = - Rf V1 + Rf V2 + Rf V3 + Rf ’ V4 + Rf ’ V5 + Rf ’ V6
R1 R2 R3 R4 R5 R6
Jika semua resistor bernilai sama,Rf=Rf’=R1=R2=R3=R4=R5=R6 maka outputnya :Vout = V1 + V2
+ V3 + V4 + V5 + V6
Sehingga penguatan di kedua input adalah sama.
4. Direct Adder
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xvii
Vout = Rf’ V1 + Rf’ V2 R1 R2
Elektronika Dasar
Rangkaian ini mempunyai input pada kaki non inverting sehingga mempunyai persamaan output :
Jika mempunyai besar resistor yang sama maka outputnya adalah :
Vout = V2 + V3 + V4
2. Comparator
Rangkaian ini dapat membandingkan dua buah tegangan yang dapat masuk melalui dua
terminal input op – amp.
Rangkaian dasarnya menggunakan modus loop terbuka sehingga outputnya memenuhi :
Vout = 90%.Vref. (V2 – V1)
Led dipasang saling berlawanan arah sebagai indikator polaritas output yang dihasilkan op –
amp.
2.1.2 Dioda
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan
tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge)
dan Silikon/Silsilum (Si).
Dioda terdiri dari :
Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xviii
Elektronika Dasar
Simbol Dioda Kontak Titik :
Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini
biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan.
Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.
Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja
reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Simbol Dioda Zener :
Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini
akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA.
LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display).
Simbol LED :
Fungsi umum dioda;
sebagai penyearah
Saklar elektronik
Kurva dioda;
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xix
Elektronika Dasar
Forward bias
Arus bocor
Teg. knee
Reverse bias
Dari kurva diatas dioda yang digunakan ialah dioda jenis silikon yang mempunyai
potensial barier 0,7 V. setelah melewati tegangan 0,7 V arus akan naik dengan cepat
hingga titik tertentu.
Forward Bias Reverse Bias
Arus mengalir dari kaki anoda ke katoda. Arus tidak mengalir.
Tegangan Knee
Tegangan dimana mengalir dengan cepat setelah melewati potensial barrier.
Arus Bocor
Arus yang mengalir pada saat bias reverse, padahal seharusnya tidak ada arus yang
mengalir.
Jenis Dioda;
Dioda schotshy; berfungsi untuk menyearahkan frekuensi diatas 300 MHz.
Dioda step recovery; untuk menghasilkan pulsa yang sangat cepat.
Dioda varactor; untuk mengubah frekuensi resonansi.
2.1.2 Resistor
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xx
Elektronika Dasar
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu ;
Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor dengan nilai hambatan tetap.
Simbol Resistor Tetap :
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna
yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna.
Resistor Tidak Tetap (Variabel)
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya
antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang
telah tersedia.
Simbol Potensiometer :
b. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng.
simbol Trimpot :
Fungsi lain resistor ;
Sebagai pembagi tegangan (voltage divider ) bila disusun seri.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxi
Elektronika Dasar
Va = R2 + R3
R1 R total
Va
R2 Vb = R3
Vb R total
R3
Sebagai pembagi arus bila disusun parallel.
I I1
12V
I2
1 / R total = ¼ + 2/4 = ¾ jadi Rtotal = 4/3 kohm
V = I R
I = V / R = 12 / (4/3) = 36/4 = 9 A
I1 = V / R1 = 12 / 2 = 6 A
I2 = V / R2 = 12 / 4 = 3 A
Jadi I = I1 + I2 = 6 + 3 = 9 A
2.1.3 KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Seperti halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :
Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor dengan nilai kapasitas tetap.
Simbol Kapasitor Tetap :
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxii
Elektronika Dasar
Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau kapasitas
yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan obeng.
Simbol Trimmer :
b. Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia.
Simb ol Varco :
2.1.4 Transistor
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub (seperti
pada gambar 1).Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungan kutub (seperti pada gambar 2).Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki
yang masing-masing diberi nama: emitor, basis dan kolektor.
Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar pada gambar
satu 1. transistor terbagi menjadi dua jenis yaitu NPN dan PNP , berikut ini adalah simbol
dari NPN dan PNP.
Simbol Transistor :
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxiii
Elektronika Dasar
Kurva Transistor
IC penjenuhan
Q
IB > IB (sat)
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxiv
Elektronika Dasar
IB = IB sat
IB
Titik sumbat
IB = 0
0 Vcc VCE
keterangan :
Titik dimana garis beban memotong kurva IB = 0 disebut Titik sumbat ( cut off). Pada titik
ini arus basis adalah nol dan arus kolektor kecil sehingga dapat diabaikan.
Perpotongan garis beban dan kurva IB = IB (sat) disebut Saturasi (Penjenuhan). Pada titik
ini arus basis sama dengan IB (sat) dan arus kolektor adalah maksimum.
Semua titik operasi antara titik sumbat dan penjenuhan adalah Daerah aktif dari transistor.
Perpotongan dari arus basis dan garis beban adalah titik stasioner ( Q = quiescent )
Alpha dc
Jika kita berkata lebih dari 95 % dari electron yang diiinjeksikan mencapai kolektor , sama
saja kita berkata bahwa arus kolektor hampir sama dengan arus emitter. Alpha dc suatu
transistor menunjukkan bagaimana dekatnya harga kedua arus tersebut.
Ini didefinisikan dengan rumus :
dc = Ic
Ie
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxv
Elektronika Dasar
Beta dc
Kita telah menghubungkan arus kolektor dengan arus emitter dengan menggunakan dc.
Kita juga dapat menghubungkan arus kolektor dengan arus basis dengan mendefinisikan
beta dc suatu transistor sebagai :
dc = Ic
Ib
Hubungan antara dc dengan dc
Hokum arus kirchoff menyatakan :
Ie = Ic + Ib
Dengan dibagi Ic maka :
Ie = 1 + Ib
Ic Ic
Atau
1 = 1 + 1
αdc βdc
rumus untuk αdc dalam term βdc. Dengan aljabar kita dapat menyusun persamaan menjadi
sebagai berikut : αdc = βdc
βdc + 1
Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book transistor yang
mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor dengan
menggunakan multitester akan dibahas pada bahasan berikutnya.
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N,
JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
Simbol Transistor Unipolar :
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxvi
Elektronika Dasar
BAB III
ANALISA RANGKAIAN
Pada bab ini kami menguraikan atau menganalisa alat yang telah kami buat yaitu
Motor With Infrared Sensor tentang cara atau prinsip kerja dari alat ini. Penganalisaan pada
rangkaian Motor With Infrared Sensor ini akan kami sajikan dalam 2 (dua) metode yaitu :
1. Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
2. Analisa Rangkaian Secara Detail
Yang semua ini kami lakukan untuk dapat lebih memperjelas tentang cara atau
prinsip kerja dari Rangkaian Alarm With Infrared Sensor ini, dengan harapan akan lebih
mudah untuk dimengerti atau dipahami.
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram.
Analisa secara diagram blok Motor With Infrared Sensor ini dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu: Input, IC, Output. Untuk lebih mudah dapat di lihat pada gambar berikut dibawah ini.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxvii
Input IC Out Put
Elektronika Dasar
Gambar Rangkaian Secara Blok Diagram
Input
Input merupakan masukan yang diberikan pada rangkaian atau dapat diartikan
sebagai sumber tegangan arus (vcc). Input atau masukan pada rangkaian
Motor with infrared sensor ini diberikan tegangan sebesar 12 Volt dan 5 volt dari sumber
tegangan power suplay. Penggunaan arus tegangan sebesar 12 Volt dan juga 5 volt
pada input harus disesuaikan dengan kapasitas dari komponen- komponen elektronika yang
terpasang. Agar tidak terjadi kelebihan input yang akhirnya menyebabkan IC menjadi panas.
ICKomponen-komponen elektonika yang berbeda ( resistor, kapasitor,
transistor, dll ) dikombinasikan menjadi sebuah komponen elektronik kompleks yang dinamakan
dengan "Integrated Circuit " (IC). Dari penjelasan diatas maka IC dapat merupakan sebuah
rangkaian. IC yang di gunakan pada rangkaian ini ad 2 yaitu IC dengan seri LM-741, IC ini
berfungsi sebagai tempat pembagi arus dan juga sekaligus sebagai penguat sinyal masukan pada
rangkaian tersebut.
OutPutOutput pada rangkaian ini adalah pada motor. Motor adalah sebuah alat atau
komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengerak . Motor adalah sebuah alat
atau komponen elektronika yang berfungsi merubah energi listrik yang diterima menjadi
energi gerak , ini karena pada motor mempergunakan kumparan kawatr serta magnet
didalamnya yang berfungsi untuk menangkap atau menerima arus listrik dan mengubahnya
menjadi energi gerak.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxviii
Elektronika Dasar
3.2. Analisa Rangkaian Secara detail
PTA0910040303
Gambar : rangkaian Motor with infrared sensor
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxix
Elektronika Dasar
Pada rangkaian ini dimulai dengan tegangan 12 volt dan 5 volt, pada tegangan 12
volt memberikan arus yang mengalir ke kaki 7 IC 1, kaki 7 IC 2 , R6 , R8 , dan R8. pada
tegangan 5 volt memberikan arus yang mengalir terhadap kaki anoda IR dan R2. kaki
katoda IR mengalir ke R1 lalu R1 dialirkan ke ground. Lalu pada R2 juga mengalir ke
kaki amoda pada T1 photo dioda dan mengaliri ke kaki 3 IC 1. selanjutnya kaki katoda
pada T1 photo dioda mengalir ke ground.
Kaki 2 IC, mengalirkan arus ke R3, selanjutnya R3 mengalir ke ground serta
mengalir ke VR1 potensiometer 1. kaki 4 IC 1 mengalir ke ground. Lalu kaki 6 IC 1
mengalir ke kaki 3 IC 2 serta mengalir ke VR1 potensiometer 1. dan kaki 4 IC 2 juga
mengalir ke ground. Pada kaki 7 IC 2 juga mengalir ke VR2 potensiometer 2. selanjutnya
kaki 6 IC 2 mengalir ke R5 dan R5 juga mengalir ke T3 transistor pada kaki basis. Lalu
pada T3 transistor kaki kolektor mengalir ke ground dan ka no.2 relay.
Sedangkan kaki emitor pada T3 mengalir ke R6, dan R6 juga mengalir ke R7.
pada kaki R7 juga mengalir ke T4 kaki basis , sedangkan kaki emitor pada T4 mengalir
pada kaki no 1 relay, dan kaki colektor pada t4 mengalir ke tegangan positif 12 volt. Pada
kaki relay com mengalir ke R8, serta kaki NO mengalir ke S1 push button dan juga
mengalir ke T2 SCR gate, sedangkan pada kaki NC relay mengalir ke kaki anoda LED
dan kaki katoda LED mengalir ke ground.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxx
Elektronika Dasar
Pada kaki SCR T2 katoda mengalir ke push button, dan ground. Lalu pada kaki
SCR T2 anoda mengalir ke R(, dan R9 juga mengalir ke R10, sedangkan R10 juga
mengalir ke kaki negatif motor 12 volt, sedangkan kaki positif motor mengalir ke R8.
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT
Sebelum memulai pengoperasian, kita memerlukan tegangan (voltage) untuk
dapat menjalankan rangkaian ini, adapun voltage yang digunakan antara lain dari, adaptor,
maupun power suplay. Apabila kita menggunakan Power Suplay maka voltage (tegangan)
yang dipakai sebesar 12 V, atau kita dapat mengambil tegangan ini baik melalui adaptor yang
mempunyai voltage 12 V.
Keuntungan kita menggunakan Power Suplay dari pada adaptor adalah kita tidak
pelu takut atau khawatir apabila arus dari tegangan habis atau tidak ada, yang dikarenakan
losst current/kehilangan arus. Tetapi penggunaan dari pada Power Suplay dari adaptor perlu
diperhatikan lagi, karena bila voltage terlalu besar ini bisa merusak komponen-komponen.
Setelah output dan input terpasang pastikan infrared terpasang dengan benar dan tepat
agar dapat menjalankan motor, dan juga kita pelu memutar potensiometer agar motor dapat
berputar.
Untuk mengatur cepat atau lambat y putaran motor kita dapat memutar
potensiomete 1 yang terdapat pada rangkaian.
Ptensiometer 1 digunakan agar motor bergerak lamaban sedangkan untuk menghasilkan putaran
yang lebih cepat kita memutar potensiometer 2, semua potensiometer dirubah dengan cara
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxxi
Elektronika Dasar
diputar searah dengan arah jarum jam.
Untuk memastikan rangkaian yang kita buat aman kita dapat menyimpannya
dalam sebuah BOX, dan yang kita gunakan adalah Box akrilik dengan ukuran
6 X 18 X 20 cm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Motor With Infrared Sensor adalah rangkaian elektronik yang penggunaannya
ditujukan untuk barang-barang yang berharga yang fungsinya yaitu sebagai alat keamanan ,
yang didalam pengerjaannya membutuhkan Ic sebagai penguat. Setelah menyelesaikan
proyek motor With Infrared Sensor ini kami dapat menarik kesimpulan antara lain :
a. Untuk dapat menyelesaikan suatu proyek harus benar-benar terencana
karena untuk dapat menghasilkan proyek yang baik, harus dimulai dengan
perencanaan komponen, dan kemudian pembuatan jalur rangkaian pada
papan PCB dengan memperhatikan contoh rangkaian pada sket gambar
yang diberikan.
b. Dengan memanfaatkan teori dan praktek pada praktikum elektronika dasar
kami mulai merangkai komponen pada PCB yang sebelumnya telah kita
buat jalur rangkaiannya.
c. Alarm With Infrared Sensor ini merupakan rangkaian elektronika yang terdiri
dari komponen- komponen seperti resistor, transistor, kapasitor
(Elco)Potensiometer, (masih dalam perbaikan ) dan IC (Integral Circuit),
yang semuanya dirangkai sehingga didapatkan hasil seperti yang diinginkan.
d. Motor With Infrared Sensor ini merupakan salah satu dari alat elektronika
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxxii
Elektronika Dasar
sederhana dan bermanfaat sekali pada penggunaannya,terutama pada kehidupan
sehari- hari, Motor With Infrared Sensor ini
diharapkan dapat memberikan solusi dan alternative bagi keperluan kita
semua.
5.2 Saran.
Pembuatan proyek rangkaian elektronik seperti ini ternyata sangat membantu
dalam kreatifitas para mahasiswa, terutama kami sebagai mahasiswa jurusan
Sistem Komputer yang tentunya sangat perlu belajar untuk membuat proyek-
proyek rangkaian elektronika seperti ini. Dan rangkaian ini dapat dikembangkan
lebih luas lagi sehingga hasilnya akan lebih bermanfaat.
Rangkaian Motor With Infrared Sensor ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan
karena masih adanya keterbatasan ilmu pengetahuan, oleh karena itu masih
banyak kemungkinan pengembangan yang dapat dilakukan dari rangkaian motor With Infrared
Sensor ini.
Dari keseluruhan kerja yang telah kami lakukkan, dan berbagi kendala yang
terjadi selama proses pembuatan rangkaingan Alarm With Infrared Sensor ini, mulai dari
pembuatan skema pada Printed Circuit Board (PCB). Pemasangan dan
penyolderan komponen hingga pemasangan kedalam box / aklirik yang telah jadi,
penulis menyarankan beberapa hal, antara lain :
• Untuk pembuatan skema pada PCB, beri mahasiswa pelatihan khusus untuk
membuat skema pada PCB dan yakinkan bahwa hitamnya tinta sebuah bagus
/ penuh (tidak berpori / berserat) sebelum merendamnya dalam larutan Ferri
Clorit agar hasilnya bagus.
• Pada saat pemasangan komponen, pastikan kaki-kaki komponen tidak tertukar
tempat pada lubang (hole) PCB.
• Untuk penyolderan, gunakan timah yang kilapnya bagus (biasanya merk
Asahi) dan hindarkan terlalu lama memanaskan nya pada kaki komponen agar
komponen tidak rusak (terutama untuk komponen IC) serta buatlah cairan
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxxiii
Elektronika Dasar
timah pengerutan pada kaki komponen.
• Periksalah seluruh rangkain sekali atau dua kali lagi sebelum mencoba
menggunakan alat yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Malvino, Prinsip-prinsip elektronik, Erlangga, jakarta, Edisi kedua
Sumis Jokartono, elektronika praktis, PT Elek media komputindo, Jakarta, 1985.
Modul Praktikum dan Data pengamatan Elektronika Dasar, Universitas
Gunadarma, Jakarta, 2009.
www.ilmukomputer.com
www.library.gunadarma.ac.id
www.wikipedia.org.
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxxiv
Elektronika Dasar
DATA PENGAMATAN
Ket: data pengamatan di atas diambil dengan menggunakan multitester
Motor With Infrared sensor / 2 KB 04
xxxv
Top Related