Download - Makalah PPKN

Transcript
Page 1: Makalah PPKN

MAKALAH

KONSTITUSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PPKN

Disusun Oleh :

Mukti Cholil

Johar Nurdin

M. Fajar

Norman Husein

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2010

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah PPKN

Alhamdulillah segala puji bagi marilah kita Allah SWT yang telah

memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita masih

bisa melakukan aktifitas sehari-hari dalam rangka mencari kerihoan Allah SWT.

Sholawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW,Rasul terakhir yang diutus oleh Allah untuk membawa risalah

yang benar,penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan

akhirat.

Selain dari pada itu, penyusun pun tidak lupa umtuk mrnguaspkan rasa terima

kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas

ini. Khususnya, kepada dosen mata kuliah, dan teman-teman sekalian yang telah

memberikan masukan kepada kami sehingga tersusunnya makalah ini dengan

semaksimal mungkin.

Kami pun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnan. Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada dosen mata kuliah

maupun teman-teman sekalian sudi kirannya untuk memberikan kritik dan saran

yang membangun guna memperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah

selanjutnya.

Akhir kata, penyusun mengucapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi

penyusun khususnya dan umumnya bagi semua pembaca. Amiin.

Bandung,21 November 2010

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah PPKN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Pembahasan

BAB II : KERANGKA TEORI

A. Konsep Dasar dan Pengertian

B. Konsep Nilai-Nilai Konstitusi

C. Konsep Sifat-sifat Konstitusi

BAB III : KAJIAN TEORI

A. Konstitusi di Amerika Serikat

B. Konstitusi di Filipina

C. Konstitusi di Malaysia

D. Konstitusi di Kanada

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Page 4: Makalah PPKN

Pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) pada pokoknya memang

diperlukan karena bangsa kita telah melakukan perubahan-perubahan yang

mendasar atas dasar undang-undang dasar 1945 (UUD 45). Dalam rangka

perubahan pertama sampai dengan perubahan keempat UUD 1945,Bangsa itu

telah mengadopsi prinsip-prinsip baru dalam sistem ketenegaraan, yaitu

antara lain dengan adanya sistem prinsip “Pemisahan kekuasaan dan cheeks

and balance” sebagai pengganti sistem supremasi parlemen yang berlaku

sebelumnya.

Sebagai akibat perubahan tersebut, maka perlu diadakan mekanisme

untuk memutuskan sengketa kewenangan yang mungkin terjadi antara

lembaga-lembaga yang mempunyai kedudukan yang satu sama lain bersifat

sederajat, yang kewenangannya ditentukan dalam Undang-Undang Dasar

serta perlu dilembagakannya peranan hukum dan hakim yang dapat

mengontrol proses dan produk keputusan-keputusan politik yang hanya

mendasarkan diri pada prinsip, “The Rule of Majority”.

Oleh karena itu, fungsi-fungsi Judicial Review atas konstitusionalitas

Undang-Undang dan proses pengujian hukum atas tuntutan pemberhentian

terhadap Presiden dan / Wakil Preseiden dikaitkan dengan fungsi MK.

Disamping itu juga diperlukan adanya mekanisme untuk memutuskan

berbagai persengketaan yang timbul dan tidak dapat diseleseaikan melalui

proses peradilan yang biasa, seperti sengketa Pemilu dan tuntutan

pembubaran suatu partai politik. Perkara-perkara semacam ini berkaitan erat

dengan hak dan kebebasan para warganegara dalam dinamika sistem politik

demokratis yang dijamin oleh UUD 1945.

B. Tujuan Pembahasan

Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk

keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai

Page 5: Makalah PPKN

kepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada

dasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum tata negara adalah

konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan

tujuan konstitusi itu sendiri.

Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum, namun

tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:

1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan

tugasnya masing-masing.

2. Hubungan antar lembaga negara.

3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga

negara (rakyat).

4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia.

5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan

jaman.

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Konsep Dasar dan Pengertian

Page 6: Makalah PPKN

Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum

bentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai

dokumen tertulis. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan

dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara

khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar

politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur,

prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya,

Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga

masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum

yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Dalam bentukan organisasi

konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar

organisasi tersebut.

Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang

berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan

negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian

tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). namun menurut para ahli

ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk

kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan

dan distribusi maupun alokasi, Konstitusi bagi organisasi pemerintahan

negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas

strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung

pula arti konstitusi ekonomi.

Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi

atas dokumen yang tertulis dan memiliki konstitusi tidak dalam bentuk

kodifikasi akan tetapi berdasarkan pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan

negara Inggris dan mana pula juga Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari

bahasa inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari bahasa belanda

“constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis

yaitu “constiture” dalam bahsa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI

diartikan sama dengan Undang Undang Dasar. Konstitusi / UUD dapat

diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan

menjadi satu sumber perundang-undangan. Konstitusi adalah keseluruhan

Page 7: Makalah PPKN

peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara

mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat

negara.

Pengertian konstitusi menurut para ahli:

1. K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan

suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang mmbentuk

mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

2. Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi

tidak hanya bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis.

3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat

didalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata

didalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai

politik dsb.

4. L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun

peraturan tak tertulis.

5. Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin

cisme yang berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat

sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

6. Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:

a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;

Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum

dan semua organisasi yang ada didalam negara.

Konstitusi sebagai bentuk negara.

Konstitusi sebagai faktor integrasi.

Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang

tertinggi didalam negara.

b. Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu

konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis agar haknya dapat

dijamin oleh penguasa dan konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam

Page 8: Makalah PPKN

arti formil (konstitusi dapat berupa tertulis) dan konstitusi dalam arti

materil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya).

c. Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik

yang tertinggi sehingga mampu merubah tatanan kehidupan

kenegaraan.

d. konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya

jaminan atas hak asasi serta perlindungannya.

B. Konsep Nilai-nilai Konstitusi

Dalam prakteknya, Konstiusi yang tertulis tidak berlaku secara sempurna

karena salah satu atau beberapa pasal didalamnya ternyata tidak dijalankan

lagi, karena konstitusi tidak hanya untuk kepentingan golongan saja.

Sehubungan dengan masalah tersebut, Karl Loewenstein mengadakan

penyelidikan mengenai apakah arti sebenarnya dari suatu konstitusi tertulis

dalam suatu lingkungan nasional yang spesifik sehingga membawa kepada

tigea jenis penilaian terhadap konstitusi, seperti berikut :

a. Nilai Normatif

Apabila suatu konstitusi telah resmi diterima oleh suatu bangsa

dan bagi mereka Konsyitusi iu bukan saja belaku dalam arti hukum

(legal), tetapi juga merupakan suatu kenyataan (reality) dalam arti

sepenuhnya diperlukan dan effektif. Dengan perkataan lain konstitusi

itu dilaksanakansecara murni dan konsekwen.

Sebagai contoh dapat diberikan konstitiusi di Amerika Serikat dimana

ketiga kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif menjalankan

fungsinya masing-masing secara terpisah. Ini berarti bahwa eksekutif

tidak boleh melaksanakan kekuasaan membuat Undang-Undang,

apabila tidak ada suatu delegasi perundang-undangan yang sah, sebab

kekuasaan untuk membuat Undang-Undang adalah suatu tugas yang

semata-mata diletakkan di tangan badan pembuat Undang-Undang

(Congres).

Page 9: Makalah PPKN

b. Nilai Nominal

Dalam hal ini Konstitusi itu menurut hukum memang berlaku,

tetapi kenyataannya tidak sempurna. Ketidak sempurnaan ini jangan

di kacaukan dengan perbedaan antara konstitusi yang tertulis dan dan

yang di praktekan. Sebab Konstitusi dapat berubah-ruba, baik karena

perubahan formil seperti yang di cantumkan dalam konstitusi itu

sendiri, maupun karena kebiasaan ketatanegaraan misalnya. Yang

dimaksud disini bahwa suatu konstitusi itu secara hukum berlaku,

namun berlakunya itu tidak sempurna karena ada pasal-pasal tertentu

dari padanya yang dalam kenyataan tidak berlaku.

Contohnya,Konstitusi Amerika Serikat dalam Amandemen ke-XIV

tentang kewaranegaraan dan perwakilan, tidak berlaku secara

sempurna untuk seluruh Amerika Serikat, karena di negara bagian

Mississipi dan Alabama hal tersebut tidak berlaku.

c. Nilai Semantic

Konstitusi secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya

hanya sekedar untuk memberi bentuk dari tempat yang telah ada dan

untuk melaksanakan kekuasaan poitik. Mobilitas kekuasaan yang

dinamis untuk mengatur, yang menjad maksud yang essensiil dari

suatu Konstitusi diberikan demi kepentingan pemegangan kekuasaan

yang sebemrnya. Jadi dalam hal ini Konstitusi hanya sekedar istilah

saja, sedangkan pelaksanaannya selalu dikaitkan dengan kepentingan

pihak berkuasa. Konstitusi yang demikian nilainya hanya semantic

saja.Contohnya Undang-Undang Dasar 1945 yang berlaku pada masa

Orde Lama. Undang-Undang Dasar 1945 pada waktu itu berlaku

secarahukum, tetapi dalam praktek berlakunya itu hanya untuk

kepentingan penguasa saja, dengan dalih untuk melaksanakan

Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan yang dilakukan hanya untuk

kepentingan penguasa. Umpamanya dalam menjalankan kekuasaan

kehakiman, agar penguasa dapat ikut campur tangan dalam bidang

peradilan yang sebenarnya harus bebas dan tidak memihak sesuai

Page 10: Makalah PPKN

dengan pasal 24 dan 25 Undang-Undang Dasar 1945 maka

dibentuklah Undang-Undang No. 19 tahun 1965.

C. Konsep Sifat-sifat Konstitusi

Mengenai Konstutusi selanjutnya disini akan dibahas sifat-sifatnya yang

flexible (luwes) atau rigid (kaku), tertulis dan tidak tertulis, sedangkan sifat

formil dan materiil telah dijelaskan dimuka pada waktu membicarakan

beberapa pengertian Konstitusi.

a. Flexible dan rigid

Flexible atau rigid adlah sutau sifat Konstitusi, yang dalam bahasa

Indonesia dapat diterjemahkan dengan luwes atau kaku. Menentukan

suatu Konstitusi bersifat Flexible atau rigid dapat dipakai ukuran sebagai

berikut :

Cara merobah Konstitusi

Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak mengikuti

perkembangan zaman.

1. Cara merobah Konstitusi

Cara merobah Konastitusi yang tertulis mencantumkan pasalnya

tentang pengorbanan. Hal ini disebabkan karena suatu Konstitus,

walaupun ia dirancanglkan untuk jangka waktu yang lama, selalu akan

tertingal dari perkembangan masyarakat.sehingga pada suatu saaat

kemungkinan perkembangan itu terjadi, maka Konstitusi itu perlu di

robah. Suatu Konstitusi pada hakekatnya adalah suatu hukum dasar yang

merupakan dasar bagi peraturan perundangan lainnya. Karena

tingkatannya lebih tinggi, dan juga yang menjadi dasar bagi peraturan-

peraturan hukum lainnya, maka pembuat Konstitusi menetapkan cara

Page 11: Makalah PPKN

perobahan yang tidak mudah, dengan maksud agar tidak mudah pula

orang merobah hukum dasarnya. Kalau memang suatu pengorbanan

diperlukan, maka perobahan itu haruslah benar-benar dianggap perlu oleh

rakyat banyak. Tetapi sebaliknya ada pula Konstitusi yang mensyaratkan

perobahan tidak seberat seperti cara diatas, dengan pertimbangan bahwa

perkembangan tidak perlu mempersulit peobahan Konstitusi. Konstitusi

yang demikian sifatnya flexible, karena umtuk perobahannya tidak

memerlukan cara yang istimewa, cukup dilakukan oleh Badan pembuat

Undang-Undang biasa. Sebaliknya ada pula Konstitusi yang menetapkan

syarat perobahan dengan cara yang istimewa. Negara-negara yang yang

mempunyai Konstitusi yang bersifat flexible seprti New Zealand, dan

Ingris (Konstitusi yang tidak tertulis) sedangkan Konstitusi yang bersifat

rigrid terdapat di negara Amerika Serikat, Australlia, Canada dan Swiss.

2. Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak mengikuti pekembangan

Masyarakat.

Menentukan sifat flexible atau rigid suatu Konstitusi dari segi cara

meriobah Konstitusi, tidak seluruhnya tepat. Sebab dapat saja suatu

Konstitusi sifatnya rigid, tetapi dalam kenyataannya dapat dirobah tanpa

melalui prosedur yang ditentukan oleh Konstitusi yang bersangkutan

yaitu dengan Convention. Pada akhirnya yang menentukan perlu atau

tidaknya suatu Konstitusi dirobah adalah kekuatan politik yang berkuasa

pada suatu waktu. Betapapun rigidnya suatu Konstitusi, namun apabila

lkekuatan politik yang berkuasa pada waktu itu menghendaki Konstitusi

itu perlu dirobah maka Konstitusi itu akan dirobah, Begitupun sebaliknya.

Jadi diukur dari segi yang pertama, apakah suatu Konstitusi itu flexible

atau rigid, tidak dapat ditentukan dengan pasti. Karena itu untuk

menentukan sifat tersebut, dapat pula dipakai ukuran yamh kedua taitu

dengan mengajukam pertanyaan apakah Konstitusi itu mudah atau atau

tidak muda mengikuti perkembangan zaman? Kalau Konstiusi itu mudah

mengikuti itu mudah mengikuti perkembangan zaman maka Konstitusi

itu nersifat flexible, dan sebaliknya kalau tidak mudah mengikuti

perkembangan zaman maka Konstitusi itu sifatnya rigid. Suatu Konstitusi

Page 12: Makalah PPKN

yang hanya mengatur hal-hal yang pokok tersebut diserahkan kepada

peraturan perundangan yang lebih rendah, yang lebih mudah dibuat dan

dirobahnya. Sebaliknya suatu Konstitusi tidak hanya memuat hal-hal

yang pokok saja, tetapi adakalanya memuat juga hal-hal yang penting,

sehingga Konstitusi itu akan terdiri dari banyak pasal-pasalnya yang

mengatur hal-hal yang penting , sedangkan yang penting belum tentu

yang pokok, tetapi yang pokok adalah selalu yang penting. Yang penting

untuk sekarang mungkin lusa sudah tidak penting lagi dan jika hal ini

sering terjadi maka suatu Konstitusi yang memuat hal-hal yang yang

penting itu akan seringkali mengalami perobahan. Selain sulit untuk

merobak Konstitusi, juga terlalu seringnya perobahan yang dialami oleh

suatu Konstitusi akan membawa akibat kemrosptan pada kewibawaan

Konstitusi itu sendiri, lagi pula setiap perobahan yang dikehendaki oleh

rakyat tidak dapat segera dilaksanakan, karena untuk itu perlu dirobah

Konstitusinya terlebih dahulu.

BAB III

A. PERBANDINGAN KONSTITUSI DI BERBAGAI NEGARA

a. Konstitusi di Amerika Serikat

Konstitusi Amerika Serikat adalah hukum tertinggi di Amerika

Serikat . Konstitusi adalah kerangka kerja bagi organisasi pemerintah

Amerika Serikat dan hubungan antara pemerintah federal dengan negara-

negara, warga negara, dan semua orang di Amerika Serikat.Konstitusi

menciptakan tiga cabang dari pemerintah nasional: sebuah badan

legislatif, yangbikameral Kongres , sebuah cabang eksekutif dipimpin

oleh Presiden , dan cabang peradilan yang dipimpin oleh Mahkamah

Agung . Konstitusi menetapkan kekuasaan dan tugas masing-masing

cabang. Cadangan Konstitusi semua unenumerated kekuatan untuk

masing-masing negara dan dan rakyat, sehingga pementukan sistem

Page 13: Makalah PPKN

federal pemerintah Konstitusi di adopsi pada tanggal 17 september 1787,

oleh Konvensi Konstitusional di Philadelpania, Pennsylvania. Dan

diratifikasi oleh konvensi masing-masing negara bagian AS dalam nama

“Rakyat”. Konstitusi telah diubah 27 kali, perubahan sepuluh pertama

dikenal sebagai Bill of Rights Konstitusi Amerika Serikat adalah tertulis

tertua konstitusi masih digunakan oleh setiap bangsa di dunia, meskipun

Anggaran Dasar 1600, bagian utama dari San Marino Konstitusi , lebih

tua. Konstitusi memiliki tempat sentral dalam hukum Amerika

Serikat dan budaya politik. Konstitusi Amerika Serikat adalah hukum

tertinggi di Amerika Serikat. Konstitusi ini selesai dibuat pada 17

September 1787 dan diadopsi melalui Konvensi Konstitusional di

Philadelphia, Pennsylvania, dan kemudian akan diratifikasi melalui

konvensi khusus di tiap negara bagian. Dokumen ini membentuk

gabungan federasi dari negara-negara berdaulat, dan pemerintah federal

untuk menjalankan federasi tersebut. Konstitusi ini menggantikan Articles

of Confederation yang lebih kurang jelas dalam pendefinisian federasi ini.

Konstitusi ini mulai berlaku pada tahun 1789 dan menjadi model

konstitusi untuk banyak negara lain. Konstitusi Amerika Serikat ini

merupakan konstitusi nasional tertua yang masih dipergunakan sampai

sekarang.

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu

“constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara,

dengan demikian konstitusi mengandung makna awal (permulaan) dari

segala peraturan perundang-undangan tentang negara. Belanda

menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang

menjadi dasar (grond) dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah

Grondwet menjadi Undang-undang Dasar.

Menurut Brian Thompson, secara sederhana pertanya¬an: what is a

constitution dapat dijawab bahwa “…a consti¬tution is a document which

contains the rules for the the operation of an organization” Organisasi

dimaksud bera¬gam bentuk dan kompleksitas struktur¬nya. Negara

sebagai salah satu bentuk organisasi, pada umumnya selalu memiliki

Page 14: Makalah PPKN

naskah yang disebut sebagai konstitusi atau Undang-Undang Dasar,

Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting biasanya

dikeluarkan oleh kaisar atau raja dan digunakan secara luas dalam hukum

kanon untuk menandakan keputusan subsitusi tertentu terutama dari Paus.

Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen

yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi

pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus

diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal).

Namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi

harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi

Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat

beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik

atau hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.

Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang

berdirinya suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi, yaitu konstitusi

tertulis (Written Constitution) dan konstitusi tidak tertulis (Unwritten

Constitution). Ini diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” (geschreven

Recht) yang termuat dalam undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis”

(ongeschreven recht) yang berdasar adat kebiasaan. Dalam karangan

“Constitution of Nations”, Amos J. Peaslee menyatakan hampir semua

negara di dunia mempunyai konstitusi tertulis, kecuali Inggris dan

Kanada. Di beberapa negara terdapat dokumen yang menyerupai

konstitusi, namun oleh negara tersebut tidak disebut sebagai konstitusi.

Dalam buku yang berjudul The Law and The Constitution, Ivor Jenning

menyebutkan di dalam dokumen konstitusi tertulis yang dianut oleh

negara-negara tertentu mengatur tentang:

1. Adanya wewenang dan tata cara bekerja suatu lembaga

kenegaraan.

2. Adanya ketentuan hak asasi yang dimiliki oleh warga negara yang

diakui dan dilindungi oleh pemerintah.

Page 15: Makalah PPKN

Tidak semua lembaga-lembaga pemerintahan dapat diatur dalam poin 1

dan tidak semua hak-hak warga negara diatur dalam poin 2. Seperti

halnya di negara Inggris. Dokumen-dokumen yang tertulis hanya

mengatur beberapa lembaga negara dan beberapa hak asasi yang dimiliki

oleh rakyat, satu dokumen dengan dokumen lainya tidak sama. Ada

konstitusi yang materi muatannya sangat panjang dan sangat pendek.

Konstitusi yang terpanjang adalah India dengan 394 pasal. Kemudian

Amerika Latin seperti uruguay 332 pasal, Nicaragua 328 pasal, Cuba 286

pasal, Panama 271 pasal, Peru 236 pasal, Brazil dan Columbia 218 pasal,

selanjutnya di Asia, Burma 234 pasal, di Eropa, belanda 210 pasal.

Konstitusi terpendek adalah Spanyol dengan 36 pasal, Indonesia 37 pasal,

Laos 44 pasal, Guatemala 45 pasal, Nepal 46 pasal, Ethiopia 55 pasal,

Ceylon 91 pasal dan Finlandia 95 pasal.

a) Tujuan dari Konstiusi

Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk

keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai

kepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara

pada dasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum tata negara

adalah konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat

dikemukakan tujuan konstitusi itu sendiri.

Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum,

namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:

1) Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan

tugasnya masing-masing.

2) Hubungan antara lembaga negara

3) Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga

negara (rakyat).

4) Adanya jaminan atas hak asasi manusia.

5) Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan

jaman.

Page 16: Makalah PPKN

Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi

tidak menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam prakteknya,

banyak negara yang memiliki lembaga-lembaga yang tidak tercantum di

dalam konstitusi namun memiliki peranan yang tidak kalah penting

dengan lembaga-lembaga yang terdapat di dalam konstitusi. Bahkan

terdapat hak-hak asasi manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat

perlindungan lebih baik dibandingkan dengan yang diatur di dalam

konstitusi, Dengan demikian banyak negara yang memiliki aturan-aturan

tertulis di luar konstitusi yang memiliki kekuatan yang sama dengan

pasal-pasal yang terdapat pada Konstitusi. Konstitusi selalu terkait

dengan paham konstitusionalisme. Walton H. Hamilton menyatakan

“Consti¬tutionalism is the name given to the trust which men repose in

the power of words eng¬rossed on parchment to keep a government in

order. Untuk tujuan to keep a government in order itu diperlukan

pengaturan yang sede-mikian rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam

proses peme¬rintahan dapat dibatasi dan dikendalikan seba¬gai¬mana

mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi kekua-saan ini secara

alamiah muncul karena adanya kebutuhan untuk merespons

perkembangan peran relatif kekuasaan umum dalam kehidupan umat

manusia.

b) Klasifikasi Konstitusi.

Hampir semua negara memiliki kostitusi, namun antara negara satu

dengan negara lainya tentu memiliki perbeadaan dan persamaan. Dengan

demikian akan sampai pada klasifikasi dari konstitusi yang berlaku di

semua negara. Para ahli hukum tata negara atau hukum konstitusi

kemudian mengadakan klasifikasi berdasarkan cara pandang mereka

sendiri, antara lain K.C. Wheare, C.F. Strong, James Bryce dan lain-

lainnya. Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975)

mengklasifikasi konstitusi sebagai berikut:

1) Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written constitution

and unwritten constitution).

Page 17: Makalah PPKN

2) Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid

constitution)

Konstitusi fleksibelitas merupakan konstitusi yang memiliki ciri-

ciri pokok :

Bersifat Elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah .

Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti

mengubah Undang-Undang.

c) Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi

(Supreme and not supreme constitution).

Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan

tertinggi dalam negara (tingkatan peraturan perundang-undangan).

Konstitusi tidak derajat tinggi adalah konstitusi yang tidak mempunyai

kedudukan seperti yang pertama.

d) Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary

Constitution).

Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang

bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat pembagian kekuasaan

antara pemerintah federal (Pusat) dengan negara-negara bagian. Hal itu

diatur di dalam konstitusinya. Pembagian kekuasaan seperti itu tidak

diatur dalam konstitusi negara kesatuan, karena pada dasarnya semua

kekuasaan berada di tangan Pemerintah Pusat.

e) Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer

(President Executive and Parliamentary Executive Constitution).

Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri

antara lain:

1. Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara,

tetapi juga memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan.

2. Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih.

Page 18: Makalah PPKN

3. Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak

dapat memerintahkan pemilihan umum.

Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang meng¬ikat

didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut

dalam suatu negara. Jika negara itu menganut paham kedau¬latan rakyat,

maka sumber legitimasi konstitusi itu adalah rakyat. Jika yang berlaku

adalah paham kedaulatan raja, maka raja yang menentukan berlaku

tidaknya suatu konstitusi. Hal inilah yang disebut oleh para ahli sebagai

constituent power yang merupakan kewe¬nangan yang berada di luar dan

sekaligus di atas sistem yang diaturnya. Karena itu, di lingkungan negara-

negara demokrasi, rakyatlah yang dianggap menentukan berlakunya suatu

konstitusi. Constituent power menda¬hului konstitusi, dan konstitusi

mendahului organ pemerintahan yang diatur dan dibentuk berdasarkan

konstitusi. Pengertian constituent power berkaitan pula dengan pengertian

hirarki hukum (hierarchy of law). Konstitusi merupakan hukum yang

lebih tinggi atau bahkan paling tinggi serta paling fundamental sifatnya,

karena konstitusi itu sendiri merupakan sumber legitimasi atau landasan

otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan-peraturan perundang-

undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku universal,

maka agar peraturan-peraturan yang tingkatannya berada di bawah

Undang-Undang Dasar dapat berlaku dan diberlakukan, peraturan-

peraturan itu tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi

tersebut.

Dengan ciri-ciri konstitusi yang disebutkan oleh Wheare ” Konstitusi

Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President

Executive and Parliamentary Executive Constitution)”, oleh Sri

Soemantri, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45) tidak termasuk

kedalam golongan konstitusi Pemerintahan Presidensial maupun

pemerintahan Parlementer . Hal ini dikarenakan di dalam tubuh UUD 45

mengndung ciri-ciri pemerintahan presidensial dan ciri-ciri pemerintahan

parlementer. Oleh sebab itu menurut Sri Soemantri di Indonesia

menganut sistem konstitusi campuran.

Page 19: Makalah PPKN

b. Konstitusi di Filipina

Konstitusi Filipina adalah hukum tertinggi di Filipina.

Konstitusi yang berlaku saat ini diberlakukan pada tahun 1987, selama

pemerintahan Presiden Corazon Aquino , dan dikenal sebagai "Konstitusi

1987". Hukum konstitusi filifina mengenali tiga konstitusi sebelumnya

yang lain sebagai yang memiliki efektif yang diatur negara pada

1935 yaitu persemakmuran Konstitusi, Konstitusi tahun 1973, dan 1986

Kebebasan Konstitusi. Konstitusi untuk Filipina juga dirancang dan

diadopsi selama berumur pendek pemerintah Presiden Emilio

Aguinaldo (1898) dan José P. Laurel (1943).

a) Latar Belakang Konstitusi tahun 1987

Pada tahun 1986, setelah People Power Revolusi yang

menggulingkan Ferdinand Marcos sebagai presiden, dan berikut di

pelantikan sendiri, Corazon Aquino mengeluarkan Proklamasi No 3,

mendeklarasikan sebuah kebijakan nasional untuk melaksanakan

reformasi diamanatkan oleh rakyat, melindungi hak-hak dasar

mereka, mengadopsi konstitusi sementara, dan menyediakan bagi

terjemahan tertib kepada pemerintah di bawah konstitusi baru.

Presiden Aquino kemudian mengeluarkan Proklamasi No 9, membuat

Komisi Konstitusi (populer disingkat "Con Com" di Filipina) untuk

membingkai sebuah konstitusi baru untuk menggantikan Konstitusi

1973 yang berlaku selama rezim Marcos hukum militer. Aquino

menunjuk 50 anggota Komisi. Anggota Komisi diambil dari berbagai

latar belakang, termasuk beberapa mantan anggota kongres,

mantan Ketua Mahkamah Agung ( Roberto Concepcion ),

seorang Katolik uskup (Teodoro Bacani) dan sutradara film ( Lino

Brocka ). Aquino juga sengaja ditunjuk 5 anggota, termasuk

mantan Menteri Tenaga Kerja Blas Ople , yang telah bersekutu

dengan Marcos sampai terakhir itu pemecatan itu. Setelah Komisi

telah bersidang, ia terpilih sebagai presiden perusahaan Cecilia

Muñoz-Palma , yang telah muncul sebagai seorang tokoh terkemuka

Page 20: Makalah PPKN

di-Marcos oposisi anti setelah pensiun dia sebagai Associate Keadilan

wanita pertama dari Mahkamah Agung .

Komisi menyelesaikan rancangan piagam dalam waktu empat bulan

setelah itu diadakan. Beberapa isu yang panas diperdebatkan selama

sesi, termasuk pada bentuk pemerintah untuk mengadopsi,

penghapusan hukuman mati , retensi lanjutan

dari Clark dan Subic pangkalan militer Amerika, dan integrasi

kebijakan ekonomi ke dalam Konstitusi. Brocka akan keluar dari

Komisi sebelum selesai, dan dua delegasi lainnya akan perbedaan

pendapat dari draft akhir. The ConCom menyelesaikan tugas mereka

pada 12 Oktober 1986 dan disajikan rancangan konstitusi kepada

Presiden Aquino pada tanggal 15 Oktober 1986. Setelah masa

kampanye informasi nasional, plebisit untuk ratifikasi diadakan pada

tanggal 2 Februari 1987. Lebih dari tiga perempat dari semua cast

suara, 76,37% (atau 17.059.495 pemilih) ratifikasi disukai

dibandingkan 22,65% (atau 5.058.714 pemilih) yang memilih

menentang ratifikasi.Pada tanggal 11 Pebruari 1987, konstitusi baru

diproklamasikan diratifikasi dan mulai berlaku. Pada hari yang sama,

Aquino, para pejabat pemerintah lainnya, dan Angkatan Bersenjata

Filipina berjanji setia kepada Konstitusi.

b) Pembukaan Konstitusi tahun 1987

Pembukaan berbunyi:

“Kami, Filipina berdaulat rakyat, memohon bantuan Tuhan Yang

Maha Esa, dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan

manusiawi, dan membentuk Pemerintah yang akan mewujudkan cita-

cita dan aspirasi, mempromosikan kebaikan bersama, melestarikan

dan mengembangkan warisan kita, dan aman untuk diri kita dan

keturunan kita, berkat-berkat kemerdekaan dan demokrasi di bawah

kekuasaan hukum dan rezim kebenaran, keadilan, kebebasan, cinta,

kesetaraan, dan perdamaian, melakukan menahbiskan dan

menyebarluaskan Konstitusi ini”.

c) fitur signifikan dari Konstitusi 1987

Page 21: Makalah PPKN

Konstitusi menetapkan Filipina sebagai "Negara demokratis

dan republiken", dimana "kedaulatan berada di masyarakat dan

seluruh kewenangan pemerintah berasal dari mereka". Sesuai dengan

doktrin pemisahan kekuasaan , kekuasaan pemerintah nasional yang

dilakukan di utama oleh tiga cabang - pada cabang eksekutif dipimpin

oleh Presiden , dalam cabang legislatif terdiri dari

Kongres dan cabang yudisial dengan Mahkamah Agung menduduki

tingkat tertinggi peradilan. Presiden dan anggota Kongres secara

langsung dipilih oleh rakyat, sementara para anggota Mahkamah

Agung diangkat oleh Presiden dari daftar yang dibentuk

oleh Peradilan dan Bar Council . Seperti dengan sistem pemerintahan

Amerika, adalah Kongres yang enacts itu hukum , tunduk pada hak

veto Presiden yang tetap dapat dibalikkan oleh dua pertiga suara

Kongres. Presiden memiliki tugas konstitusional untuk memastikan

pelaksanaan setia hukum, sedangkan pengadilan secara tegas

diberikan kekuatan peninjauan kembali, termasuk kekuatan untuk

meniadakan atau menafsirkan hukum. Presiden juga diakui sebagai -

panglima dari angkatan bersenjata.

Konstitusi juga menetapkan otonomi politik terbatas pada unit

pemerintah daerah yang bertindak sebagai pemerintah kota

untuk provinsi ,kota-kota , dan barangay. Pemerintah daerah pada

umumnya dianggap sebagai jatuh di bawah cabang eksekutif, namun

undang-undang lokal memerlukan ditetapkannya oleh yang terpilih

sebagai anggota badan legislatif lokal. Konstitusi mengamanatkan

bahwa Kongres akan menetapkan Kode Pemerintah Daerah. Kongres

mestinya berlaku Undang-Undang Republik Nomor 7160, Pemerintah

Lokal Kode tahun 1991, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

1992. Mahkamah Agung telah mencatat bahwa Bill of Rights

"menempati posisi keunggulan dalam undang-undang dasar". The Bill

of Rights, yang terkandung dalam Pasal III, menyebutkan

perlindungan khusus terhadap kekuasaan Negara. Banyak dari

jaminan sama dengan yang disediakan dalam konstitusi Amerika dan

konstitusi demokratis lainnya, termasuk proses hukum dan klausul

Page 22: Makalah PPKN

perlindungan yang sama , hak terhadap pencarian beralasan dan

kejang , hak untuk kebebasan berbicara dan latihan bebas agama , hak

terhadap inkriminasi diri , dan hak untuk habeas corpus . Ruang

lingkup dan pembatasan untuk hak-hak ini sebagian besar telah

ditentukan oleh Mahkamah Agung Filipina keputusan. Di luar Bill of

Rights, Konstitusi juga berisi beberapa ketentuan lainnya pencacahan

kebijakan berbagai negara termasuk, yaitu, pengukuhantenaga

kerja "sebagai kekuatan sosial ekonomi utama". perlindungan yang

sama dari "kehidupan ibu dan kehidupan yang belum lahir dari

konsepsi, " keluarga Filipina sebagai dasar bangsa ", pengakuan

dari Filipina sebagai "bahasa nasional Filipina " dan bahkan

persyaratan bahwa" semua lembaga pendidikan akan melaksanakan

kegiatan rutin olahraga di seluruh negeri bekerjasama dengan klub

atletik dan sektor lainnya. “Apakah ketentuan ini mungkin, dengan

sendirinya, menjadi sumber hak dilaksanakan tanpa perundang-

undangan atas telah menjadi subyek perdebatan yang cukup besar

dalam bidang hukum dan di dalam Mahkamah Agung. Pengadilan,

misalnya, telah memutuskan bahwa ketentuan yang mensyaratkan

bahwa Negara "menjamin akses yang sama terhadap peluang untuk

pelayanan publik" tidak dapat dilaksanakan tanpa perundang-

undangan atas, dan dengan demikian tidak bisa bar pelarangan yang

disebut "calon gangguan" di presiden pemilu. Namun dalam kasus

lain, Mahkamah menyatakan bahwa ketentuan yang mensyaratkan

bahwa Negara "melindungi dan memajukan hak rakyat untuk

menyehatkan dan ekologi seimbang" tidak mengharuskan

pelaksanaan undang-undang untuk menjadi sumber hak operasi.

d) Sejarah konstitusi

Para Katipunan revolusi menyebabkan Konvensi Tejeros mana,

di San Francisco de Malabon ,Cavite , pada tanggal 22 Maret 1897,

presiden dan wakil presiden pemilu pertama dalam sejarah Filipina

diadakan-walaupun hanya Katipuneros (anggota Katipunan) mampu

mengambil bagian, dan bukan rakyat umum. Sebuah pertemuan

kemudian pemerintahan revolusioner didirikan di sana, yang diadakan

Page 23: Makalah PPKN

pada November 1, 1897 di Biak-na-Bato di kota San Miguel de

Mayumo di Bulacan , mendirikan Republik Biak-na-Bato. republik itu

memiliki konstitusi yang disusun oleh Isabelo Artacho dan Félix

Ferrer dan berdasarkan yang pertama Konstitusi Kuba. Hal ini

dikenal sebagai "Sementara Constitución de la República de Filipina",

dan pada awalnya ditulis dalam dan diumumkan dalam Spanyol dan

Tagalog bahasa.

e) Malolos Konstitusi (1899)

Para Konstitusi Malolos adalah konstitusi republik pertama di

Asia. Ia menyatakan kedaulatan yang berada secara eksklusif pada

orang, menyatakan hak-hak sipil dasar, memisahkan gereja dan

negara, dan menyerukan pembentukan sebuah Majelis Perwakilan

Rakyat untuk bertindak sebagai legislatif tubuh. Ini juga disebut

untuk bentuk pemerintahan Presiden dengan presiden. dipilih untuk

masa jabatan empat tahun oleh mayoritas Majelis. Ini adalah berjudul

"Constitución politica", dan ditulis di Spanyol setelah deklarasi

kemerdekaan dari Spanyol , diproklamasikan pada tanggal 20 Januari

1899, dan telah diberlakukan dan disahkan oleh Kongres Malolos ,

sebuah Kongres diadakan di Malolos , Bulacan.

Pembukaan berbunyi :

“Nosotros los del Pueblo Representantes Filipina, convocados

legítimamente para establecer la justicia, proveer a la defensa común,

promover el bien y asegurar umum los beneficios de la Libertad,

implorando el del auxilió Soberano Legislador del Universo para

alcanzar estos denda, hemos votado, decretado y la siguiente

sancionado”.

(Kami, Perwakilan dari orang-orang Filipina, sah covened, dalam

rangka membangun keadilan, menyediakan pertahanan biasa,

memajukan kesejahteraan umum, dan menjamin manfaat dari

kebebasan, memohon bantuan dari Legislator Penguasa Alam

Semesta untuk pencapaian tujuan ini, telah memilih, menetapkan, dan

disetujui berikut)

Page 24: Makalah PPKN

f) Kisah Kongres Amerika Serikat

Filipina adalah Amerika Serikat Wilayah dari 10 Desember 1898

dengan tanggal 24 Maret 1934. Dengan demikian, Filipina berada di

bawah yurisdiksi federal pemerintah Amerika Serikat selama periode

ini. Dua tindakan Kongres Amerika Serikat melewati selama periode ini

dapat dianggap konstitusi Filipina bahwa tindakan-tindakan yang

ditetapkan prinsip-prinsip politik yang mendasar, dan mendirikan

struktur, prosedur, kekuasaan dan kewajiban, dari pemerintah Filipina.

1) The Undang-undang Organik Filipina tahun 1902 , kadang-

kadang dikenal sebagai "Bill Filipina tahun 1902", adalah hukum

organik pertama untuk Kepulauan Filipina berlaku oleh Kongres

Amerika Serikat. Ini disediakan untuk terciptanya populer

dipilih Majelis Filipina , dan ditetapkan bahwa kekuasaan

legislatif akan diberikan kepada sebuah badan legislatif bikameral

terdiri dari Komisi Filipina (rumah atas) dan Majelis Filipina

(majelis rendah). ketentuan utamanya termasuk tagihan hak untuk

Filipina dan penunjukan dua komisaris penduduk Filipina

nonvoting untuk mewakili Filipina di Kongres Amerika Serikat .

2) Para Filipina Otonomi Act of 1916 , kadang-kadang dikenal

sebagai "Jones Hukum", memodifikasi struktur pemerintah

Filipina dengan menghapus Komisi Filipina sebagai majelis tinggi

legislatif, menggantinya dengan Senat dipilih oleh pemilih

Filipina. Tindakan ini juga secara eksplisit menyatakan bahwa hal

itu dan selalu menjadi tujuan orang-orang Amerika Serikat untuk

menarik kedaulatan mereka atas Kepulauan Filipina dan

mengakui kemerdekaan Filipina segera sebagai pemerintahan

yang stabil dapat didirikan di dalamnya.

Meskipun bukan konstitusi itu sendiri, -McDuffie Undang-Undang

Tydings Tahun 1934 kewenangan yang diberikan dan mekanisme

yang ditetapkan untuk pembentukan sebuah konstitusi formal

melalui konvensi konstitusional .

g) Persemakmuran dan Republik Ketiga (1935)

Page 25: Makalah PPKN

1935 Konstitusi ini ditulis pada tahun 1934, disetujui dan diadopsi

oleh Persemakmuran Filipina (1935-1946) dan kemudian digunakan

oleh Republik Ketiga Filipina (1946-1972). Buku ini ditulis dengan

mata untuk memenuhi persetujuan dari Pemerintah Amerika

Serikat juga, sehingga untuk memastikan bahwa AS akan hidup

sampai janjinya untuk memberikan kemerdekaan Filipina, dan tidak

memiliki premis untuk memegang ke "nya" kepemilikan pada alasan

bahwa itu terlalu politis dewasa dan karenanya tidak siap untuk

penuh, kemerdekaan yang nyata.

Pembukaan berbunyi:

“Orang-orang Filipina, memohon bantuan Ilahi, dalam rangka

membentuk sebuah pemerintahan yang akan mewujudkan cita-cita

mereka, melestarikan dan mengembangkan warisan bangsa,

memajukan kesejahteraan umum, dan aman untuk diri dan keturunan

mereka berkat-berkat kemerdekaan di bawah rezim keadilan,

kebebasan, dan demokrasi, melakukan menahbiskan dan

menyebarluaskan konstitusi ini. "

Yang asli Konstitusi 1935 yang disediakan untuk Majelis Nasional

unikameral dan Presiden terpilih untuk masa jabatan enam tahun

tanpa re-pemilihan. Saat itu diubah pada tahun 1940 memiliki

bikameral Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat,

serta penciptaan independen komisi pemilu . Konstitusi sekarang

diberikan Presiden masa jabatan empat tahun dengan maksimum dua

periode berturut-turut di kantor.

Sebuah Konvensi Konstitusi diadakan pada tahun 1971 untuk menulis

ulang konstitusi 1935. konvensi telah dikotori dengan suap dan

korupsi yang nyata. Mungkin isu yang paling kontroversial adalah

menghapus batas masa jabatan presiden sehingga Ferdinand E.

Marcos bisa mencari pemilu untuk masa jabatan ketiga, yang banyak

terasa adalah alasan sebenarnya yang disebut konvensi. Dalam setiap

kasus, 1935 Konstitusi dihentikan pada tahun 1972 dengan

'proklamasi Marcos dari darurat militer , korupsi merajalela dari

Page 26: Makalah PPKN

proses konstitusional memberinya dengan salah satu aset utama nya

untuk melakukannya.

h) Konstitusi Filifina Republik Kedua (1943)

Pada 1943, Konstitusi ini dirancang oleh sebuah komite yang

ditunjuk oleh Komisi Eksekutif Filipina , badan yang dibentuk oleh

Jepang untuk mengelola Filipina sebagai pengganti dari

Persemakmuran Filipina yang mendirikan pemerintah dalam

pengasingan . Pada pertengahan 1942 Premier Jepang Hideki

Tojo telah dijanjikan Filipina "kehormatan kemerdekaan" yang berarti

bahwa komisi akan digantikan oleh republik formal.

Para Panitia Persiapan Kemerdekaan Filipina bertugas menyusun

konstitusi baru disusun sebagian besar, anggota Majelis Nasional

sebelum perang dan individu dengan pengalaman sebagai delegasi

konvensi yang telah merancang UUD 1935. draft mereka untuk

republik yang akan didirikan berdasarkan Pendudukan Jepang,

bagaimanapun, akan dibatasi dalam durasi, menyediakan untuk tidak

langsung, bukan langsung, pemilu legislatif, dan eksekutif lebih kuat.

Setelah persetujuan dari rancangan oleh Komite, Piagam baru

disahkan pada tahun 1943 oleh majelis ditunjuk, perwakilan provinsi

dariKalibapi , organisasi yang didirikan oleh Jepang untuk

menggantikan semua partai politik sebelumnya. Setelah ratifikasi oleh

majelis Kalibapi, Republik Kedua secara resmi diproklamasikan

(1943-1945). Jose P. Laurel diangkat sebagai Presiden oleh Majelis

Nasional dan diresmikan ke kantor pada bulan Oktober 1943. Laurel

sangat dipandang oleh orang Jepang karena secara terbuka mengecam

AS karena cara mereka berlari Filipina, dan karena ia memiliki gelar

dari Tokyo International University .

Tahun 1943 Konstitusi tetap berlaku di wilayah yang dikuasai Jepang

di Filipina, tapi tidak pernah diakui sebagai sah atau mengikat yang

diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat atau Persemakmuran

Filipina dan organisasi gerilya setia kepada mereka. Pada tahun 1944

akhir, Presiden Laurel mengumumkan keadaan perang ada dengan

Page 27: Makalah PPKN

Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris dan darurat militer

menyatakan, pada dasarnya memerintah dengan dekrit. pemerintahan-

Nya pada gilirannya pergi ke pengasingan di Desember 1944, pertama

ke Taiwan dan kemudian Jepang. Setelah pengumuman Jepang

menyerah, Laurel secara resmi memproklamasikan Republik Kedua

sebagai dibubarkan.

Sampai tahun 1960, Republik Kedua, dan pejabat, tidak dipandang

sebagai sah atau memiliki berdiri apapun, dengan pengecualian

Mahkamah Agung yang keputusan, terbatas pada tinjauan kasus

pidana dan komersial sebagai bagian dari kebijakan diskresi oleh

Ketua Keadilan José Yulo terus menjadi bagian dari catatan resmi (ini

dibuat lebih mudah oleh Persemakmuran tidak pernah merupakan

sebuah Mahkamah Agung, dan kekosongan formal dalam posisi

utama untuk keadilan Persemakmuran dengan pelaksanaan Hakim

Agung Jose Abad Santos oleh Jepang) . Hanya selama pemerintahan

Macapagal bahwa rehabilitasi, sebagian politik republik Jepang era

berlangsung, dengan pengakuan Laurel sebagai mantan presiden dan

penambahan kabinet dan pejabat lainnya ke daftar pejabat pemerintah

masa lalu.Namun, piagam 1943, yang tidak diajarkan di sekolah dan

hukum Majelis Nasional 1943-1944 tidak pernah diakui sebagai yang

valid atau relevan.

Pembukaan berbunyi:

“Orang-orang Filipina, memohon bantuan Ilahi dan menginginkan

untuk memimpin eksistensi kebangsaan yang bebas, dengan ini

memproklamasikan kemerdekaan mereka, dan untuk membentuk

pemerintah yang harus memajukan kesejahteraan umum, melestarikan

dan mengembangkan warisan Bangsa, dan kontribusi pada penciptaan

ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian, kebebasan, dan

keadilan moral, lakukan menahbiskan Konstitusi ini. "

Page 28: Makalah PPKN

Konstitusi tahun 1943 memberikan kekuasaan eksekutif yang

kuat. Legislatif terdiri dari satu kamar Majelis Nasional dan hanya

mereka yang dianggap sebagai anti-AS bisa berdiri pemilihan,

walaupun dalam prakteknya sebagian besar legislator diangkat bukan

dipilih.

i) Masyarakat Baru dan Republik Keempat (1973)

Konstitusi tahun 1973 (juga dikenal sebagai Ferdinand Marcos

Konstitusi), diumumkan setelah 'deklarasi Marcos darurat militer,

memperkenalkan gaya pemerintahan parlemen. Kekuasaan legislatif

dipercayakan dalam Majelis Nasional yang anggotanya dipilih untuk

masa enam tahun.Presiden terpilih sebagai kepala negara simbolik

dari Anggota Majelis Nasional untuk masa enam tahun dan dapat

dipilih kembali untuk jumlah yang tidak terbatas istilah. Setelah

pemilu, Presiden tidak lagi menjadi anggota Majelis Nasional. Selama

masa jabatannya, Presiden tidak boleh menjadi anggota partai politik

atau menahan setiap kantor lainnya. Eksekutif daya telah dieksekusi

oleh Perdana Menteri yang juga dipilih dari para Anggota Majelis

Nasional. Para Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan

Komandan-in-Kepala angkatan bersenjata. Konstitusi ini kemudian

diubah empat kali (boleh dibilang lima tergantung pada bagaimana

kita menganggap Proklamasi No 3 Tahun 1986).

Pada tanggal 16-17 Oktober 1976, mayoritas pemilih barangay (Citizen

Sidang) menyetujui darurat militer harus dilanjutkan dan disahkan

amandemen Konstitusi yang diusulkan oleh Presiden Marcos. [19]

Perubahan tahun 1976 adalah:

sebuah Interim Batasan Pambansa (IBP) menggantikan Majelis

Nasional Interim

Presiden juga akan menjadi Perdana Menteri dan dia akan terus

melaksanakan kekuasaan legislatif sampai darurat militer

seharusnya sudah diangkat.

Perubahan Keenam wewenang kepada Presiden untuk mengatur:

Page 29: Makalah PPKN

Setiap kali dalam penghakiman Presiden terdapat kuburan darurat atau

ancaman atau kesegeraan daripadanya, atau pada saat Interim Batasang

Pambansa atau Majelis Nasional reguler gagal atau tidak dapat bertindak

secara memadai tentang masalah apapun untuk alasan apapun yang

dalam penilaiannya memerlukan tindakan segera , ia mungkin, untuk

memenuhi urgensi, mengeluarkan keputusan yang diperlukan, surat

perintah atau instruksi, yang akan membentuk bagian dari hukum tanah.

Tahun 1973 telah diadakan perubahan Konstitusi pada tahun 1980 dan

1981. Dalam amandemen tahun 1980, usia pensiun anggota Peradilan

diperpanjang hingga 70 tahun. Pada tahun 1981 amandemen, sistem

parlemen telah dimodifikasi:

kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada Presiden;

pemilihan langsung Presiden dipulihkan;

Komite Eksekutif terdiri dari Perdana Menteri dan tidak lebih

dari empat belas anggota diciptakan untuk "membantu Presiden

dalam melaksanakan kekuasaan dan fungsi dan dalam

pelaksanaan tugasnya sebagai dia mungkin resep," dan Perdana

Menteri adalah kepala belaka Kabinet tersebut.

Selanjutnya, perubahan menerapkan reformasi pemilihan dan

ketentuan bahwa warga lahir alami dari Filipina yang telah

kehilangan kewarganegaraannya mungkin merupakan

pengalihan lahan pribadi untuk digunakan oleh dia sebagai

kediamannya.

Perubahan terakhir pada tahun 1984 menghapuskan Komite Eksekutif

dan mengembalikan posisi Wakil Presiden (yang tidak ada di dalam,

asli belum diamandemenkan Konstitusi 1973).

j) Pada 1986 "Kebebasan Konstitusi"

Setelah Revolusi EDSA People Power yang dihapus oleh

Presiden Ferdinand E. Marcos dari kantor, Presiden baru, Corazon C.

Aquinomengeluarkan Proklamasi No 3 dan penerapan sebuah konstitusi

Page 30: Makalah PPKN

sementara yang akan mempersiapkan konstitusi berikutnya yang menjadi

konstitusi 1987.

Presiden Proklamasi No 3, dijuluki "1986 Kebebasan Konstitusi" adalah

yang paling jauh mencapai set perubahan konstitusi 1973 bahwa hampir

sebuah konstitusi dalam dirinya sendiri. Namun, itu benar-benar satu set

perubahan besar yang menggantikan dan menghapuskan ketentuan-

ketentuan tertentu dari konstitusi. Ini diberikan kekuasaan Presiden

tertentu untuk menghapus pejabat dari kantor, reorganisasi pemerintah

dan mengadakan konvensi konstitusional baru untuk merancang

konstitusi baru.

c. Konstitusi di Malaysia

Konstitusi Federal Malaysia merupakan

tertinggi hukum dari Malaysia . Ini mulai berlaku pada tahun 1957. Federasi

awalnya disebut Federasi Malaya (dalam bahasa Melayu, Persekutuan Tanah

Melayu)dan mengadopsi nama yang sekarang, Malaysia, ketika Amerika dari

Sabah, Sarawak dan Singapura (sekarang independen) bergabung dengan

Federasi. Konstitusi menetapkan Federasi sebagai monarki konstitusional

memiliki Yang di-Pertuan Agong sebagai Kepala Negara yang bertugas

seremonial. Ini menyediakan untuk pembentukan dan organisasi dari tiga

cabang utama pemerintah: cabang legislatif bikameral disebut Parlemen,

yang terdiri dari DPR dan Senat, cabang eksekutif dipimpin oleh Perdana

Menteri dan Kabinet Menteri; dan cabang yudisial dipimpin oleh Pengadilan

Federal.

Dokumen ini juga mendefinisikan hak dan tanggung jawab pemerintah

federal, negara-negara anggota dari federasi dan warga dan hubungan mereka

satu sama lain. Pada awal tahun 2006, jumlah individu untuk amandemen

konstitusi diperkirakan sekitar 650, sejumlah besar yang amandemen teknis

dan konsekuensial seluruh Konstitusi diharuskan oleh perubahan teritorial

seperti pembentukan Malaysia, yang total 118 Perubahan individu diperlukan

a) Sejarah Malaysia Konstitusi

Sebuah konferensi konstitusional diadakan di London dari 18 Januari-6

Februari 1956 dihadiri oleh delegasi dari Federasi Malaya , terdiri dari empat

wakil dari Penguasa, Menteri Ketua Federasi ( Tuanku Abdul Rahman ) dan tiga

Page 31: Makalah PPKN

menteri lainnya, dan juga oleh Komisaris Tinggi Inggris di Malaya dan

penasihatnya.

Konferensi ini mengusulkan penunjukan komisi independen untuk merancang

konstitusi untuk sebuah pemerintahan sendiri sepenuhnya dan

independen Federasi Malaya . Proposal ini telah diterima oleh Ratu Elizabeth

II dan Penguasa Melayu .

Oleh karena itu, Komisi Reid, yang terdiri dari para ahli konstitusi dari

sesama Commonwealth negara dan dipimpin oleh Lord (William) Reid, Tuhan

yang terhormat-of-Banding-in-Biasa, diangkat oleh Ratu dan Penguasa Melayu.

Konstitusi Malaya dirancang berdasarkan saran dari Komisi Reid , yang

melakukan penelitian pada tahun 1956. Konstitusi mulai berlaku pada tanggal 27

Agustus 1957. Formal kemerdekaan hanya dicapai pada tanggal 31 Agustus

namun.

Mesin konstitusional dirancang untuk membawa konstitusi baru berlaku terdiri

dari:

1. Di Inggris , Federasi Malaya UU Kemerdekaan 1957, bersama dengan

Perintah di Dewan yang dibuat di bawahnya.

2. Federasi Malaya Perjanjian 1957 antara pemerintah Inggris dan

pemerintah Federasi Malaya.

3. Dalam Federasi, UU Konstitusi Federal 1957 oleh Parlemen .

4. Pada masing-masing negara-negara Melayu, enactments negara

menyetujui dan memberikan kekuatan hukum terhadap konstitusi federal.

Konstitusi Malaya (dengan perubahan signifikan) digunakan sebagai dasar

Konstitusi Malaysia saat Malaya, Sabah , Sarawak , danSingapura bergabung

untuk membentuk Malaysia pada tahun 1963.

d. Konstitusi di Kanada

Konstitusi Kanada (La Konstitusi du Kanada di Perancis ) adalah hukum

tertinggi di Kanada , negara konstitusi adalah sebuah penggabungan dari

dikodifikasikan tindakan dan uncodified tradisi dankonvensi . Ini

menjelaskan Kanada sistem pemerintahan , serta hak-hak sipil semua warga

negara Kanada dan mereka di Kanada. Interpretasi Konstitusi disebut hukum

konstitusi Kanada .

Page 32: Makalah PPKN

Susunan Konstitusi Kanada didefinisikan dalam ayat 52 (2) dari Undang-

Undang Konstitusi, 1982 sebagai terdiri dari Kanada Act 1982 (termasuk

Undang-Undang Konstitusi, 1982), segala tindakan dan perintah

sebagaimana dimaksud dalam jadwal (termasuk Konstitusi Act, 1867 ,

sebelumnya Inggris Amerika Utara Act), dan setiap perubahan dokumen ini.

Mahkamah Agung Kanada memutuskan bahwa daftar ini tidak lengkap dan

mencakup komponen tidak tertulis juga.

a) Sejarah Konstiusi Kanada

Kemiripan pertama dari Konstitusi untuk Kanada adalah Kerajaan

Proklamasi 1763 . Undang-undang berganti nama menjadi bagian timur laut

Perancis Propinsi mantan Baru Perancis . Yang baru Inggris "Provinsi

Quebec" kira-kira coextensive dengan sepertiga bagian bawah Quebec

kontemporer.Proklamasi, yang didirikan pemerintah kolonial ditunjuk, adalah

"de facto" konstitusi Quebec sampai 1774, ketika Parlemen Inggris lulus UU

Quebec , yang diperluas provinsi batas ke Ohio dan sungai-sungai

Mississippi , yang merupakan salah satu keluhan yang terdaftar di Amerika

Serikat Deklarasi Kemerdekaan . Secara signifikan, UU Quebec juga

mengganti anggapan hukum pidana Perancis 'bersalah sampai terbukti

bersalah' dengan anggapan hukum pidana Inggris 'tidak bersalah sampai

terbukti bersalah', tetapi kode di Prancis atau sistem hukum sipil

dipertahankan untuk hal-hal non-pidana. Perjanjian Paris tahun

1783 mengakhiri Perang Kemerdekaan Amerika dan mengirimkan

gelombang pengungsi kerajaan utara ke Quebec dan Nova Scotia.Pada tahun

1784, kedua provinsi dibagi. Nova Scotia, Cape Breton Island (bergabung

kembali ke Nova Scotia di 1820), Prince Edward Island, dan New

Brunswick, sedangkan Quebec dipecah menjadi Lower Canada (Quebec arah

selatan) dan Kanada Atas (selatan melalui Ontario utara lebih rendah dan

semua atau bagian dari Michigan sampai 1796, 1818 dan 1847).

Musim dingin tahun 1837-38 melihat pemberontakan di kedua Canadas,

dengan hasil mereka kembali bergabung sebagai Provinsi Serikat Kanada

pada tahun 1841.Ini dibalik oleh British North America Act pada tahun 1867

yang mendirikan Dominion Kanada. Awalnya, pada tanggal 1 Juli 1867, ada

empat provinsi di konfederasi sebagai "Satu kekuasaan atas nama

Page 33: Makalah PPKN

Kanada": Kanada Barat (mantan Upper Kanada , sekarang,Ontario ), Kanada

Timur (mantan Lower Kanada , sekarang, Quebec ), Nova Scotia , dan New

Brunswick . Judul ke Northwest Territoriesdialihkan oleh Hudson's Bay

Company pada tahun 1868, dan Propinsi Manitoba adalah yang pertama

diciptakan dari itu, dan provinsi pertama kali diciptakan oleh Ottawa sebagai

ganti London, pada tahun 1870. British Columbia bergabung dengan

konfederasi tahun 1871, diikuti oleh Pangeran Edward Island pada tahun

1873. Alberta dan Saskatchewan diciptakan oleh Ottawa pada tahun 1905,

diikuti olehYukon Territory pada tahun 1912. The Dominion of

Newfoundland , koloni Inggris tertua di Amerika, Kanada bergabung

sebagai Propinsi pada tahun 1949. Nunavut Territory diciptakan pada tahun

1999.

Sebuah Konferensi Kekaisaran pada tahun 1931 yang termasuk para

pemimpin dari semua kerajaan, dan perwakilan dari India (yang kemudian

termasuk Burma, Bangladesh dan Pakistan) menghasilkan Statuta

Westminster . Statuta, merupakan langkah sementara penting dari " Kerajaan

Inggris "menjadi" Commonwealth of Nations ", asalkan semua kerajaan yang

ada menjadi sepenuhnya merdeka dari Britania Raya setelah ratifikasi oleh

kekuasaan legislatif (untuk Kanada dan Australia, legislatif federal saja); dan

semua kerajaan baru akan sepenuhnya independen terhadap pemberian status

dominion. Ada dua pengecualian - Newfoundland dan Kanada.

Newfoundland pernah meratifikasi Statuta, sehingga masih tunduk pada

otoritas kekaisaran ketika seluruh sistem pemerintahan dan ekonomi runtuh

sama sekali di pertengahan 1930-an. Kanada melakukan meratifikasi Statuta,

tetapi telah meminta pengecualian dibuat di mana hal itu''tidak''memperoleh

kemerdekaan penuh karena pemerintah federal dan provinsi Kanada tidak

dapat menyetujui suatu formula untuk amandemen Konstitusi Kanada. Ini

akan menjadi 50 tahun sebelum ini tercapai. Untuk sementara, Parlemen

Inggris berkala berlalu memungkinkan tindakan dan undang-undang lain

untuk surut sah tindakan Parlemen Kanada dan pemerintah. Ini tidak pernah

apa-apa tetapi stempel karet, tapi itu berarti Kanada masih secara hukum

koloni bukannya-matang anggota penuh persaudaraan dari negara-bangsa.

Page 34: Makalah PPKN

Patriation Konstitusi Kanada dicapai pada tahun 1982 ketika parlemen

Kanada dan Inggris mengeluarkan tindakan paralel dari UU Kanada,

1982 ([UK] 1982, c.11) di London, dan UU Konstitusi 1982 di

Ottawa. Setelah itu, Inggris secara resmi membebaskan dari setiap tanggung

jawab yang tersisa, atau yurisdiksi atas, Kanada, dan Kanada menjadi

bertanggung jawab atas nasib sendiri. Dalam sebuah upacara resmi di

Parlemen Hill di Ottawa, Ratu ditandatangani kedua bertindak menjadi

undang-undang pada 17 April 1982.

Undang-undang Kanada / Konstitusi Undang-undang termasuk Kanada

Piagam Hak dan Kebebasan . Sebelum Piagam, ada berbagai undang-undang

yang melindungi berbagai macam hak-hak sipil dan kewajiban, tapi tidak ada

yang diabadikan dalam Konstitusi sampai tahun 1982. Piagam telah demikian

menempatkan fokus yang kuat pada hak-hak individu dan kolektif

masyarakat Kanada.

Pengesahan Piagam Hak dan Kebebasan juga telah berubah banyak

fundamental hukum konstitusi Kanada. Sebelum Piagam, hak-hak sipil dan

kebebasan tidak memiliki perlindungan konstitusional yang solid di

Kanada. Setiap kali satu tingkat pemerintah mengeluarkan undang-undang

yang tampak menindas hak-hak sipil dan kebebasan, pengacara

konstitusional Kanada harus berdebat kreatif, seperti dengan mengatakan

bahwa hukum opresif melanggar pembagian kekuasaan federal dan provinsi

atau dengan mengutip beberapa cacat teknis lain yang memiliki sedikit untuk

melakukan dengan konsep hak-hak sipil dan kebebasan. Bahkan Magna

Carta , yang tidak memiliki status konstitusional di Kanada, kadang-kadang

dipanggil ke layanan di argumen hukum. Sejak 1982, bagaimanapun,

argumen lebih mudah untuk membuat, karena pengacara telah mampu

mengutip bagian yang relevan dari konstitusi tersebut daripada bergantung

pada abstraksi hukum.

Undang-undang juga dikodifikasikan banyak konvensi konstitusional

sebelumnya lisan, dan telah membuat perubahan Konstitusi secara signifikan

lebih sulit. Sebelumnya, konstitusi federal Kanada dapat diubah dengan

tindakan soliter parlemen Kanada atau Inggris, dengan persetujuan formal

maupun informal antara pemerintah federal dan provinsi, atau bahkan hanya

Page 35: Makalah PPKN

dengan pengangkatan sebagai adat biasa dari sebuah konvensi lisan atau

tradisi tidak tertulis yang dianggap merupakan cara terbaik untuk melakukan

sesuatu - atau hanya cara hal-hal selalu bekerja. Misalnya, Kanada telah

memiliki Perdana Menteri sejak 1867, tetapi tidak ada menyebutkan kantor

dalam Konstitusi sampai akhir 1982. Namun, masih ada definisi hukum

seperti apa yang Perdana menteri khusus adalah. Sejak Undang-undang,

amandemen sekarang harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan tertentu

di bagian tertulis dari Konstitusi Kanada.

b) Konstitusi Undang-undang 1867

Ini adalah Undang-Undang Parlemen Inggris, awalnya disebut Inggris

Utara Amerika Act 1867, yang menciptakan Dominion Kanada dari tiga

propinsi yang terpisah di Inggris Amerika Utara ( Provinsi Kanada , New

Brunswick , dan Nova Scotia ) dan memungkinkan untuk provinsi berikutnya

dan koloni untuk bergabung dengan serikat ini di masa mendatang. Ini

diuraikan's sistem Kanada pemerintahan, yang menggabungkan model

Inggris Westminster pemerintahan parlementer dengan pembagian

kedaulatan ( federalisme ). Meskipun adalah yang pertama dari 20 Utara

Inggris Amerika Kisah , masih merupakan yang paling terkenal dan ini

dipahami sebagai dokumen Konfederasi Kanada (persatuan yaitu provinsi

dan koloni di British Amerika Utara). Dengan patriation Konstitusi pada

tahun 1982, Undang-undang ini dinamakan Undang-Undang Konstitusi,

1867. Dalam beberapa tahun terakhir, dokumen 1867 ini terutama menjabat

sebagai dasar pembagian kekuasaan antara provinsi dan pemerintah federal

telah dianalisis.

c) Konstitusi Undang-undang, 1982

Diratifikasi oleh semua propinsi kecuali Quebec, Kanada ini adalah

formal Undang-Undang Parlemen yang dicapai akhir politik kemerdekaan

dan penuh dari Britania Raya . Bagian V Undang-undang ini membentuk

formula amandemen bagi Konstitusi Kanada, kurangnya yang (karena lebih

dari 50 tahun ketidaksepakatan antara pemerintah federal dan provinsi)

Page 36: Makalah PPKN

adalah satu-satunya alasan tindakan Kanada masih diperlukan persetujuan

triwulanan oleh Parlemen Inggris setelah ratifikasi dari Statuta

Westminster pada tahun 1931.

Lebih penting lagi, Bagian I dari Undang-Undang adalah Kanada Piagam

Hak dan Kebebasan yang menguraikan hak-hak sipil dan kebebasan setiap

warga negara di Kanada, seperti kebebasan berekspresi, agama, dan

mobilitas. Bagian II membahas hak-hak orang Aborigin Kanada.

Di Inggris, tindakan paralel lewat secara bersamaan oleh Parlemen Inggris

disebut Undang-undang Kanada, 1982 . Sebagai tindakan bilingual parlemen,

Undang-undang Kanada, tahun 1982 telah perbedaan menjadi undang-

undang hanya di Prancis yang telah disahkan oleh Parlemen Inggris atau

Inggris sejak Norman Perancis tidak lagi menjadi bahasa pemerintahan di

Inggris.

d) Kanada Piagam Hak dan Kebebasan

Sebagaimana dicatat di atas, ini adalah Bagian I dari Undang-Undang

Konstitusi, 1982. Piagam adalah jaminan konstitusional hak-hak kolektif dan

individu. Ini adalah dokumen yang relatif pendek dan ditulis dalam bahasa

sederhana untuk menjamin aksesibilitas terhadap warga rata-rata. Dikatakan

bahwa itu adalah bagian dari konstitusi yang memiliki dampak terbesar pada

kehidupan Kanada 'sehari-hari, dan telah menjadi kawasan yang berkembang

tercepat hukum konstitusional selama bertahun-tahun. Hanya berlaku untuk

tindakan pemerintah dan pemerintah dengan maksud untuk mencegah

pemerintah dari menciptakan hukum yang tidak konstitusional.

e) Perubahan Konstitusi Kanada

Dengan Undang-Undang Konstitusi, 1982, perubahan konstitusi harus

dilakukan sesuai dengan Bagian V dari Undang-Undang Konstitusi, 1982

yang memberikan lima formula mengamandemen berbeda. Perubahan bisa

dibawa ke depan bawah bagian 46 (1) oleh setiap provinsi atau baik tingkat

Page 37: Makalah PPKN

pemerintah federal. Rumus umum yang ditetapkan dalam bagian 38 (1), yang

dikenal sebagai "7 / 50 formula", memerlukan:

1. persetujuan dari kedua House of Commons dan Senat,

2. persetujuan dari dua-pertiga dari legislatif propinsi (setidaknya tujuh

provinsi) yang mewakili paling sedikit 50% dari populasi (efektif, ini

akan mencakup setidaknya Quebec atau Ontario, karena mereka

adalah provinsi yang paling padat penduduknya). Formula ini secara

khusus berlaku untuk perubahan berkaitan dengan representasi

proporsional di parlemen, kekuasaan, pemilihan, dan komposisi

Senat, Mahkamah Agung dan penambahan provinsi atau

wilayah. Rumus Perubahan lainnya adalah untuk kasus-kasus luar

biasa sebagaimana diatur oleh dalam Undang-Undang:

Dalam hal amandemen terkait dengan Kantor Ratu , jumlah

senator, penggunaan baik bahasa resmi (tergantung bagian 43),

rumus mengubah, atau komposisi Mahkamah Agung, perubahan

tersebut harus diambil berdasarkan persetujuan bulat dari semua

provinsi sesuai dengan bagian 41.

Namun, dalam kasus perubahan yang berkaitan dengan batas

daerah provinsi atau penggunaan bahasa resmi dalam sebuah

provinsi sendiri, perubahan tersebut harus disahkan oleh legislatif

dipengaruhi oleh perubahan (bagian 43).

Dalam hal perubahan yang mempengaruhi pemerintah federal

saja, amandemen tidak memerlukan persetujuan dari provinsi

(bagian 44).Hal yang sama berlaku untuk perubahan yang

mempengaruhi pemerintah provinsi sendiri (bagian 45).

d. Vandalisme kertas proklamasi

Pada tahun 1983, Peter Greyson, seorang mahasiswa seni, mengadakan

Ottawa Arsip Nasional (sekarang dikenal sebagai Perpustakaan dan Arsip

Kanada ) dan menuangkan cat merah atas salinan proklamasi amandemen

konstitusi 1982. Dia mengatakan dia senang dengan keputusan pemerintah

Page 38: Makalah PPKN

federal untuk memungkinkan pengujian rudal AS di Kanada, dan telah ingin

"grafis menggambarkan ke Kanada" betapa salahnya ia percaya pemerintah

yang akan. Sebuah noda berukuran tetap jeruk-pada dokumen asli; spesialis

restorasi memilih untuk meninggalkan sebagian besar cat utuh, takut bahwa

upaya penghapusan hanya akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

e. Daftar dokumen konstitusional Kanada

Ada tiga metode umum kubu konstitusional:

1) Spesifik menyebutkan sebagai dokumen konstitusional dalam pasal 52 (2)

dari Undang-Undang Konstitusi, 1982, seperti Undang-Undang

Konstitusi, 1867.

2)  Konstitusi digali dari Kanada dokumen undang-undang Inggris, Inggris,

atau karena ketentuan materi yang dibahas dalam rumus mengubah UU

Konstitusi 1982,, seperti ketentuan sehubungan dengan monarki di

Inggris Bill of Rights 1689 atau Undang-undang Penyelesaian

1701 . Inggris dan undang-undang Inggris merupakan bagian dari hukum

Kanada karena Hukum Kolonial Validitas UU 1865,, bagian 129 dari

Undang-Undang Konstitusi, 1867, dan Statuta Westminster

1931 . Hukum-hukum kemudian menjadi tertanam ketika mengubah

formula dibuat bagian dari konstitusi.

3) Referensi menurut dokumen berurat, seperti Pembukaan Undang-Undang

Konstitusi,'s digali 1867 dan tidak tertulis prinsip tertulis dari konstitusi

Kerajaan Serikat atau Undang-Undang Konstitusi, 1982 referensi 's

dari Proklamasi 1763 .

f. sumber tidak tertulis

Keberadaan sebuah konstitusi tidak tertulis ditegaskan kembali oleh

Mahkamah Agung dalam Secession kembali Referensi Quebec.

"Konstitusi lebih dari teks tertulis. Ini mencakup sistem global seluruh aturan

dan prinsip-prinsip yang mengatur pelaksanaan kewenangan

konstitusional. Pembacaan dangkal ketentuan dipilih berlakunya konstitusi

tertulis, tanpa lebih, mungkin menyesatkan. "

Page 39: Makalah PPKN

Dalam prakteknya, ada tiga sumber hukum konstitusi tidak tertulis:

1) Konvensi

Konstitusi konvensi merupakan bagian dari konstitusi, tetapi mereka

tidak memiliki kekuatan hukum tetap. Mereka terdiri dari adanya seorang

Perdana Menteri dan Kabinet, fakta bahwa Gubernur Jenderal harus

memberikan persetujuan Royal untuk tagihan diadopsi oleh kedua Gedung

Parlemen, dan persyaratan bahwa Perdana Menteri baik mengundurkan diri

atau meminta pemilihan umum baru pada kehilangan suara non-kepercayaan

di House of Commons.

2) Royal hak prerogatif

Cadangan kekuasaan Crown Kanada ; sisa-sisa kesejahteraan kekuasaan

pernah dipegang oleh Kerajaan Inggris, berkurang dari waktu ke waktu oleh

sistem parlementer. Terutama, ini adalah perintah-in-dewan yang

memberikan pemerintah wewenang untuk menyatakan perang, membuat

perjanjian internasional, paspor masalah, membuat janji, membuat peraturan,

menggabungkan, dan menerima tanah yang escheat ke Crown.

3) Prinsip tidak tertulis

Prinsip yang dimasukkan ke dalam konstitusi Kanada dengan referensi

dari Pembukaan Undang-Undang Konstitusi, 1867 . Tidak seperti konvensi,

mereka mengikat secara hukum.  Di antara prinsip-prinsip Konstitusional

yang diakui federalisme, demokrasi, Konstitusionalisme dan aturan hukum,

dan penghormatan terhadap minoritas. Prinsip-prinsip lain termasuk

pemerintah yang bertanggung jawab, representasi populasi, independensi

peradilan, supermasi Parlemen dan tersirat tagihan hak Dalam satu

kasus,Provinsi Referensi Hakim (1997), ditemukan hukum dapat

diselenggarakan tidak valid untuk bertentangan prinsip-prinsip tidak tertulis,

dalam hal ini peradilan kasus kemerdekaan.

Page 40: Makalah PPKN

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konstitusi adalah hukum tertingi yang berada di suatu negara karena konstitusi

adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan

peraturan yang berbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara,

dan konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari pada Undang-Undang Dasar.

Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga bersifat sosiologis dan politis

hubungan antara kekuasaaan yang terdapat didalam masyarakat seperti golongan

yang mempunyai kedudukan nyata didalam masyarakat misalnya kepala negara,

angkatan perang, partai politik, dll. Konstitusi juga memuat baik peraturan tertulis

maupun peraturan yang tak tertulis. Sehingga dibentuklah sebuah lembaga negara

yaitu Mahkamanh Konstiusi dengan maksud mengawal dan menjaga agar Konstitusi

sebagai Hukum tertinggi (the supreme law of the land ) benar-benar dijalankan atau

ditegakan dalam penyelenggaran kehidupan kenegaraan sesuai dengan prinsip-

prinsip negara Hukum modern, dimana Hukumlah yang menjadi faktor penentu bagi

keseluruhan dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu bangsa. Karena

hukum harus bersifat adil kepada seluruh warga negara tanpa membedakan jabatan,

kekayaan, ataupun status.

Page 41: Makalah PPKN

B. SARAN

Berdasarkan hal tersebut diatas sudahlah pasti Mahkamah Konstitusi

merupakan salah satu Mahkamah yang paling tinggi bersama Mahkamah

Agung , Mahkamah Agung hanya memperhubungkan dengan Undang-Undang,

dan Peraturan Daerah, sedangkan Mahkamah Konstitusi (Judicial review) yang

mengkaji Undang-undang dengan UUD 1945. Agar maksud tersebut bisa

dicanangkan maka hendaklah pemerintah seperti Presiden dan/ atau Wakil

Presiden tidak melakukan hal-hal yang membuat kesalahan dalam melaksanakan

Undang-Undang yang dapat berakibat fatal dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat di suatu negara.

Page 42: Makalah PPKN

C. DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, Moh. Dan Ibrahim Harmally. 1988 : Hukum Tata Negara

Indonesia. CV”Sinar Bakti” jakarta selatan

Mashudi, dan Magnar Kuntana, 1995 : Pertumbuhan dan Perkembangan

Konstitusi Suatu Negara. CV. Mandar Maju, Bandung.

Miriam Budiardjo, Miriam B dkk. 2003 : Dasar-dasar ilmu politik, Gramedia Pustaka Utama.

makalah Prof. Jimly Asshiddiqie, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Menurut UUD 1945 serta Mahkamah Konstitusi

http://marsaja.wordpress.com/2008/08/24/konstitusi-di-indonesia/