Download - Makalah Plastik

Transcript
Page 1: Makalah Plastik

MAKALAH

KIMIA INDUSTRI INDUSTRI PLASTIKPERIODE SEMESTER GENAP 2011/2012

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4Oscar Maulana (115060700111001)

Dini Putri Damayanti (115060700111003)

Hastawati Chrisna S. (115060700111012)

Hildaria Kurnianingsih (115060701111047)

Lena Anggraini (115060707111009)

Yashinta M Faot (115060700111067)

Jeffan Darma Y (115060700111036)

Ercy Nadia Fajrin (115060700111004)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2012

Page 2: Makalah Plastik

INDUSTRI PLASTIK

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini

membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari

polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang

belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian

dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk

mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang

(biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer

bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah

membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki

properti dari polimer tersebut.

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka

terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain

untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk

plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta

bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain

dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,

"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang

umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang

industri.

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat

tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).

Klasifikasi lainnya juga umum.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen

karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami,

"nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride,

polyethylene).

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan

sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa

ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta

ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa

Page 3: Makalah Plastik

Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun,

sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.

A. Bahan Baku Material1. Polietilen (PE)

2. Polipropilen (PP)

3. Polistiren (PS)

4. Polietilen terephthalat (PET or PETE) Polietilen napthalat (PEN)

5. Poliester

6. Polivinil klorida (PVC)

7. Polikarbonat (PC)

8. Akrilonitril butadiena stiren (ABS)

9. Polivinilidena klorida (PVDC) Politetrafloroetilen (PTFE)

10. Polimetil metakrilat (PMMA)

11. Asam polilaktat (PLA)

12. Poliamid (PA)

13. Poliimid (PI)

Polimer tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen,

polistiren.Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis.Polimer

alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi

telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan

fisika asalnya)

Sifat polimer konduktif

Polimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang menunjukkan

perubahan ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada rantai utama

polimer. Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi,

namun pada molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain.

Elektron yang tersisa membentuk ikatan π, elektron yang terdelokalisasi pada seluruh

molekul. Suatu zat dapat bersifat polimer konduktif jika mempunyai ikatan rangkap

yang terkonjugasi. Contoh dari polimer terkonjugasi adalah plastik tradisonal

(polyethylen), sedangkan polimer konduktif antara lain : polyacetilen, polpyrol,

polytiopen, polyaniline dan lain lain. Indonesia merupakan salah satu penghasil biji

plastik untuk jenis Polypropylene atau PP dan High Density PolyEthylene atau HDPE.

Page 4: Makalah Plastik

Pembuatan Polyacetilen

Polimer konduktif dapat dibuat dari polyacetilen. Polyacetilen merupakan polimer

terkonjugasi sederhana yang mempunyai dua bentuk: yaitu bentuk cis dan trans

polyacetilen, Sedangkan pembuatan polyacetilen dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu :

1. cara pemanasan

2. cara dopping

Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda.

Temperatur yang menunjukan proses isomerisasi irreversibel dengan bentuk cis

terjadi pada temperatur yang lebih tinggi pada 145 oC menghasilkan bentuk trans.

Bentuk cis secara termodinamika kurang stabil dibandingkan dengan bentuk trans.

Pada temperatur tinggi, dan secara spontan isomer cis dapat berubah menjadi trans.

Konduktifitas polyacetilen dapat ditingkatkan dengan proses halogenasi.

Struktur polyacetilen dapat mengalami resonansi sehingga konduktifitasnya menjadi

lebih besar. Adanya resonansi pada poliasetilen menyebabkan material dapat

menghantarkan arus listrik.

Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis,

tetapi reaksi adisi klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang

dikenal doping-induced pita IR yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan

888 cm-1, absorbsi kuat jelas dibanding undoped polymer.

Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan,

mereka adalah polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene

terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Mereka membentuk 98% dari seluruh

polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari

polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.

Page 5: Makalah Plastik

B. Produk Utama

Benda plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus makanan,

peralatan elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Untuk

membentuk plastik tersebut setiap jenis bentuk dan material plastik mempengaruhi

proses dan teknologi pembuatannya. Misal, untuk membentuk sol sepatu digunakan

press rubber, untuk membentuk part- part elektronik seperti casing handphone, gear

pada printer, tombol, gelas plastik, dan benda sejenisnya di gunakan mesin injection,

sedangkan untuk membuat botol digunakan blow mold type injection, dalam artikel ini

akan membahas pembuatan benda plastik dengan teknology injection.

Pada makalah ini, kelompok kami akan membahas produk utama dari plastik ini

adalah tas plastik

Jenis plastik

Plastik dapat digolongkan berdasarkan:

a. Sifat fisikanya

1. Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi

dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS),

ABS, polikarbonat (PC)

2. Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.

Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya.

Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida

b. Kinerja dan penggunaanya

1. Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus

tidak tahan panas

Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

2. Plastik teknik

Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C

Sifat mekanik bagus

Contohnya: PA, POM, PC, PBT

Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

Page 6: Makalah Plastik

3. Plastik teknik khusus

Temperatur operasi di atas 150 °C

Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)

Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

Aplikasi: komponen pesawat

c. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

1. 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

2. 5 ~ 11 Cair (bensin)

3. 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

4. 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

5. 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

6. 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

7. Berdasarkan sumbernya

8. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

9. Polimer sintetis:

C. Pengananan Limbah Plastik

1. Daur Ulang

Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.

2. Incinerasi

Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunkana sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada

Page 7: Makalah Plastik

pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.

3. Envion Oil Generator

Limbah prastik yang ada dapat diubah kembali menjadi minyak. Reaktor mengkonversi limbah bahan baku plastik ke dalam minyak melalui suhu rendah termal retak dalam kekosongan, ekstraksi hidrokarbon tertanam dalam berbasis petroleum sampah plastik tanpa menggunakan katalis. Kira-kira sekitar 62 persen dari apa yang masuk ke unit berhasil diubah ke dalam minyak. Jenis – jenis yang dapat diolah ulang menjadi minyak adalah Polyethylene terephthalate (PET); high and low density polyethylenes (HDPE and LDPE); polyvinyl chloride (PVC); polypropylene (PP) dan polystyrene (PS) seperti banyak material plastik lalinnya, contoh : GPPS, EPS, HIPS, dan PA.

Page 8: Makalah Plastik
Page 9: Makalah Plastik

Urutan Proses Produksi Kantong Plastik

A. Bahan BakuBahan baku daur ulang dengan kualitas satu merupakan plastik yang belum pernah

didaur ulang sebelumnya atau hanya pernah sekali saja didaur ulang.

Jenis bahan baku berdasarkan warna dan struktur kimia plastik:

1. LPDE neutral (kantong dan lembaran plastik berwarna putih maupun transparan).

2. LPDE black (kantong dan lembaran plastik berwarna hitam maupun sedikit

campuran warna yang lain)

3. LLDPE

B. Proses Pengolahan Bahan BakuTahapan proses daur ulang digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu:

• Bagian proses sortir bahan baku yang menggunakan tenaga manusia.

• Bagian proses yang menggunakan mesin.

1. Sortir

merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini

dilakukan pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan

membuang material/ benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam

proses.

2. Pemotongan

Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan mempermudah

proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang plastik dalam bentuk

asalnya (kantong atau lembaran plastik).

3. Pencucian

Tujuan : agar tidak menggangu proses penggilingan.

Proses ini terdiri dari 2 tahap, yaitu:

a. Pencucian tahap 1 (Prewashing)

Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut dalam

proses selanjutnya. Menggunakan media cair sebagai sarana untuk

mencuci material dan membawa material asing keluar dari proses.

Page 10: Makalah Plastik

b. Pencucian Tahap 2:

Menggunakan mesin friction water. Materi dicuci kembali oleh ulir menanjak

yang berputar pada putaran tinggi sehinggga hasil dari friksi dapat

melepaskan material asing yang masih terdapat pada bahan. Masih

menggunakan media air untuk membawa material asing keluar dari proses.

4. Pengeringan

Secara mekanik yaitu dengan memeras material dengan gerakan memutar

sehingga air dapat keluar Dengan menguapkan air pada suhu tertentu agar

bahan benar-benar terbebas dari suhu yang melekat

5. Pemanasan

Material yang telah bersih dari pengotor dilelehkan dengan proses pemanasan

material pada suhu 2000C.Suhu panas dihasilkan oleh heater.Selanjutnya

lelehan dialirka untuk menuju proses penyaringan

6. Penyaringan

Dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira 4mm di

seluruh permukaannya.Diharapkan lelehan plastik akan melewati saringan ini

untuk menghasilkan lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang nantinya

akn dipotong-potong.

7. Pendinginan

Setelan berbentuk silinder, material dilewatkan pada air dingin sebagai media

pendingin

8. Pecetakan/penggilingan

Pencetakan bijih plastik dilakukan dengan membentuk lelehan plastik menjadi

berbentuk mie dengan diameter 4 mm.

9. Pembungkusan dan pemeriksaan

Dilakukan [embungkusan terhadap material kering dalam karung plastik

Pemeriksaan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan baik.

C. Proses pembuatan kantong plastikPembuatan kantong plastik menggunakan metode ekstruksi. Pellet (bijih besi)

dimasukkan lewat corong, kemudian didorong ke screw baja dan dialirkan di

sepanjang bejana barrel untuk dipanaskan. Pada ujung ekstruder, lelehan melalui die

untuk menghasilkan ekstrudat dengan bentuk sesuai keinginan.

Page 11: Makalah Plastik

D. Alat yang digunakan1. Screw / ekstruder

• Bagian umpan berlekuk saluran terdalam.

• Bagian kompresi berfungsi untuk melelehkan, mencampur, dan mengempa

resin, serta mendorong balik udara yang terikut ke bagian umpan.

• Bagian metering memberi tekanan balik dan mengukur penyaluran lewat die

sehingga output seragam dan terkontrol.

Page 12: Makalah Plastik

E. Proses dan Alat Produksia. Persiapan bahan

Dilakukan pengujian MFI (Melt Flow Index) untuk menguji viskositas material.

Semakin tinggi berat molekul material maka semakin rendah nilai MFInya. Bahan

dengan nilai MFI kecil akan membutuhkan suhu yang lebih besar untuk

kemudahan alirannya.

Jika bahan baku yang digunakan adalah pellet atau bijih plastik hasil daur ulang

maka pengujian MFI tidak diperlukan. Material yang digunakan tidak murni dan

tidak diketahui komposisi yang sebenarnya. Untuk menghasilkan produk yang

baik, langkah yang dilakukan adalah trial and error dan pengontrolan yang intens.

b. Pencampuran

Bijih plastik yang sudah dipersiapkan dicampurkan dengan zat aditif yaitu pigmen

sebagai pewarna kantong plastik nantinya. Pencampuran dilakukan dengan mixer

dalam tabung mixer.

c. Pengeringan pellet

Proses pengeringan dilakukan terhadap campuran homogen pellet dan pigmen

menggunakan oven dryer. Material dimasukkan ke dalam oven, selanjutnya oven

dryer ditutup dan diset pada temperatur sesuai kebutuhan dan sesuai material

yang sedang dikeringkan.

Page 13: Makalah Plastik

d. Pencampuran II

Proses pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen antara

material polimer dengan aditif yang sudah berupa lelehan polimer. Pencampuran

ini berlangsung dalam mesin ekstrusi

Pencampuran ini terdiri atas dua macam pencampuran yaitu:

1) Pencampuran panas

Proses Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif agar menjadi

homogen menggunakan panas untuk memperoleh dispersi panas yang lebih

baik. Beberapa alat yang menggunakan prinsip ini adalah extruder, banbury

mixer, dan granulator.

2) Pencampuran Kering (Dry Blending)

Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif yang digunakan

menjadi homogen tanpa menggunakan panas dan kontak hanya terjadi pada

permukaan saja.

e. Pembuatan Kantong Plastik

Campuran plastik yang sudah melalui proses ekstrusi dengan menggunakan

ekstruder yang dilengkapai dengan die akan membentuk lembaran plastik

berbentuk tabung. Pembuatan lembaran plastik ini menggunakan air cooling

ring(pendingin). Lembaran – lembaran ini kemudian digulung baru dimasukkan

dalam mesin cetak untuk membentuk kantong plastik.

Page 14: Makalah Plastik

Proses manufaktur plastik

Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi,

dll)

Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi

atau gagal karena shear stress- lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

a. Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang

berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.

b. Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang

berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga

menghasilkan penampang yang kontinyu.

Page 15: Makalah Plastik

c. Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

d. Blow molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang

berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian

ditiup di dalam cetakan.

Plastic Injection

Pada sekitar tahun 1800 an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun

1968 John Wesley Hyatt membuat ball bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke

dalam mold, pada tahun 1872 – John dan Isaiah Hyatt mematenkan mesin

injection molding untuk pertama kalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik

di bentuk pada tahun 1937, yang di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik

engineer pada tahun 1941.

Proses plastic Injection

Proses plastic injection paling banyak di gunakan untuk material

Thermoplastics, Elastomers dan Thermosets, pada mesin injection di bagi menjadi

tiga garis besar yaitu :

1. clamping unit

clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold

unit, serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit, pada

clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat di

buka dan berapa panjang ejektor harus bergerak.

Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp

dan hidrolik clamp

2. molding unit

pada molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari mesin plastic injection,

molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang di buat, secara garis

besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan core,

bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozle pada

mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan

ejector.

Page 16: Makalah Plastik

3. injection unit

injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. motor dan transmission gear unit

bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk

memutar screw pada barel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk

memindahkan daya dari putaran motor ke dalam secrew, selain itu

transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang di salurkan

sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.

b. Cylinder screw ram

bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan

menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap

konstan, sehingga di dapat di hasilkan kecepatan dan tekanan yang

konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.

c. Hopper

adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke

barel, biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik, digunakan

tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan, sebab

apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil

injeksi yang tidak bagus.

d. Barrel

adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di

panasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk

memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.

e. Screw

reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke

nozzle, ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi

screw yang selanjutnya di panasi lalu di dorong ke arah nozzle.

Page 17: Makalah Plastik

f. Nonreturn valve

valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar

tidak kembali saat screw berhenti berputar.

Injection Process Mechanism :

Bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik raw material yang berupa

butiran butiran kecil plastik tersebut di masukkan dalam hopper, setelah pressure,

kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik raw material (material kasar)

akan di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw berputar dan mengalirkan

plastik yang mulai meleleh, saat plastic akan di injeksikan oleh nozzle, molding unit

di tutup oleh clamping unit, setelah di tutup dan di tekan oleh clamping unit plastik

di masukkan ke dalam mold unit melalui nozzle.

Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar,

lalu clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, di lanjutkan dengan

melepas produk plastik yang telah di cetak dengan menekan ejektor pada molding

unit.

Mold Unit:

mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik, bentuk benda

plastik sangat tergantung dari bentuk mold, karena setelah plastik masuk ke dalam

mold, di dinginkan maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan bentuk mold,

ada berbagai tipe mold, di sesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat,

untuk mengenal lebih jauh tentang mold perlu pembahasan tersendiri. Mold yang

paling simple atau biasa di sebut dengan stadrad mold, secara umum terdiri dari :

1. sprue dan runner system

bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner akan di

masukkan ke dalam cavity mold.

2. Cavity side

bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk plastik, cavity

side terletak pada stationary plate, yaitu plate yang tidak bergerak saat

prosses ejecting produk plastik.

Page 18: Makalah Plastik

3. Core Side

bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan bentuk pada

produk plastik yang di cetak, bedanya core side berada pada moving plate, dan

bagian ini selalu di hubungkan dengan ejektor. Secara umum dua bagian inilah

yang membentuk produk plastik.

4. Ejector system

setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas produk yang selesai

di cetak dari cavity mold, bagian inilah yang disebut dengan ejektor, walau jenis

ejektor bermacam-macam.