Download - Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

Transcript
Page 1: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu

profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik

di dunia maupun di Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan

menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini

perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi

dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika,

pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan

1.2    Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mengetahui/ menjelaskan peran dan fungsi perawat.

  

1

Page 2: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Defenisi

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik

dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang

diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat

atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu

seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang

karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang

bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keperawatan secara mandiri dan

atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes

RI,2002).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam

praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan

oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara profesional sesuai

dengan kode etik profesional.

Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi

dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.

Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana

segala  aktifitas  yang di lakukan  berguna  untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki,  aktifitas  ini  dilakukan  dengan  berbagai cara untuk

mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang

terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan,

Implementasi dan Evaluasi.

2

Page 3: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

2.2      Peran Perawat

Dipandang dari keamanan

Peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan keamanan dapat berperan secara langsung

maupun tidak langsung. Secara langsung perawat dapat melakukan asuhan keperawatan pada

klien yang mengalami masalah terkait dengan ketidakterpenuhinya kebutuhan keamanan.

Adapun peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan keamanan .

Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan

kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat

maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali

kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan

kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi,

spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien

dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai

pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan

keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis

keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai

dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat

perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana

sampai yang kompleks.

2.   Pembuat Keputusan Klinis

Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan

perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses

keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi

klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan

dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau

berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja

sama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan profesional lainnya (Keeling

dan Ramos,1995).

3

Page 4: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

3.   Pelindung dan Advokat Klien

Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi

klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien

dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau

pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien

tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di

komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien

sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya

bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang

sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga

melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau

tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien.

Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam

menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain

khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan

kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang

meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak

atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi

akibat kelalaian.[A.Aziz Alimul hidayat,2007]. Sebagai contoh, perawat memberikan

informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang

terbaik baginya (Potter & Perry, 2005).

4.   Manager Kasus

Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota

tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok

yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan

perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan

berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan

keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey,

1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab

asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

4

Page 5: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

5.   Rehabilitator

Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah

sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali

klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini,

perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal

mungkin dengan keadaan tersebut. (Potter & Perry, 2005).

6.   Pemberi Kenyamanan

Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan

pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan

dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki

perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat

membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan

emosi dan fisiknya.[Potter&Perry,2005]

Peran sebagai pemberi kenyamanan, merupakan merawat klien sebagai seorang

manusia, merupakan peran tradisional dan historis dalam keperawatan dan telah berkembang

sebagai sesuatu peran yang penting dimana perawat melakukan peran baru.  Sebagai

pemberi kenyamanan, perawat sebaiknya membantu klien untuk mencapai tujuan yang

terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya (Potter & Perry, 2005).

7.   Komunikator

Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat

dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan

perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin

dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang

menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas. (Potter & Perry,

2005).

8.   Penyuluh

 Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang

kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah

klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.

Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan

klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang

5

Page 6: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

direncanakannya. Misalnya, ketika perawat mengajarkan cara menyuntikkan insulin secara

mandiri pada klien yanng diabetes (Potter & Perry, 2005).

9.   Kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang

terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi

pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam

penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan

kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan

perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.[A.Aziz Alimul,2007]

11. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan

keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap

informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

12. Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,

kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian

pelayanan keperawatan.

6

Page 7: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

 2.3      Fungsi PerawatDefinisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya.

Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:1.   Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

2.   Fungsi DependenMerupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi

dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3.   Fungsi InterdependenFungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di

antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.

Peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan

.

7

Page 8: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

Saatnya Perawat Terjun ke Dunia PolitikAkhir – akhir ini banyak masalah yang melanda profesi keperawatan, ini berkaitan dengan

tidak adanya seseorang perawat yang menjadi pemegang kebijakan baik di eksekutif maupun legislatif. Disamping itu juga disinggung mengenai undang–undang keperawatan yang sampai kini belum juga terselesaikan karena tidak adanya keterwakilan seorang perawat dalam posisi tersebut.

Arti politik secara umum adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam Negara. Disebutkan juga bahwa politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Dalam teori politik menunjuk pada kemampuan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya.Untuk melembagakan demokrasi diperlukan hukum dan perundang-undangan dan perangkat struktural yang akan terus mendorong terpolanya perilaku demokratis sampai bisa menjadi pandangan hidup. Karena diyakini bahwa dengan demikian kesejahteraan yang sesungguhnya baru bisa dicapai, saat tiap individu terlindungi hak-haknya bahkan dibantu oleh Negara untuk bisa teraktualisasikan, saat tiap individu lain sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang perawat dalam berperan secara aktif maupun pasif dalam dunia politik. Mulai dari kemampuan yang harus dimiliki dalam bidang politik hingga talenta yang harus dimiliki mengenai “Sense of Politic”. Dalam wilkipedia Indonesia disebutkan bahwa seseorang dapat mengikuti dan berhak menjadi insan politik dengan mengikuti suatu partai politik , mengikuti ormas atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Maka dari hal tersebut seseorang berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh UUD dan perundangan hukum yang berlaku. Dari hal tersebut, perawat yang merupakan bagian dari insan perpolitikan di Indonesia juga berhak dan berkewajiban ikut serta dan mengambil sebuah kekuasaan demi terwujudnya regulasi profesi keperawatan yang nyata. Dari hal tersebut juga terlihat bahwa perawat dapat memperjuangkan banyak hal terkait dengan umat maupun nasib perawat itu sendiri.

Pentingnya dunia politik bagi profesi keperawatan adalah bahwasanya dunia politik bukanlah dunia yang asing, namun terjun dan berjuang bersamanya mungkin akan terasa asing bagi profesi keperawatan. Hal ini ditunjukkan belum adanya keterwakilan seorang perawat dalam kancah perpolitikan Indonesia. Tidak dipungkiri lagi bahwa seorang perawat juga rakyat Indonesia yang juga memiliki hak pilih dan tentunya telah melakukan haknya untuk memilih wakil-wakilnya sebagai anggota legislatif namun seakan tidak ada satu pun suara yang menyuarakan hati nurani profesi keperawatan. Tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena profesi kita pun membutuhkan penyampaian aspirasi yang patut untuk didengar dan diselesaikannya permasalahan yang ada, yang tentunya akan membawa kesejahteraan rakyat seluruh profesi keperawatan. Sulitnya menjadikan RUU Keperawatan seringkali dikaitkan dengan tidak adanya keterwakilan seorang perawat di badan legislatif sana.Menjadi bagian dari dunia perpolitikan di Indonesia, diharapkan seorang perawat mampu mewakili banyaknya aspirasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada di profesi keperawatan salah satunya seperti yang disebutkan diatas yaitu mengenai bagaimana meregulasi pendidikan keperawatan yang hasil akhirnya diharapkan tercapainya kualitas perawat bisa dipertanggung jawabkan.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang perawat sehingga mampu terjun ke dunia politik. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah mendukung salah satu partai politik.

8

Page 9: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

Partai politik ini akan menjadi motor penggerak pembawa di kancah perpolitikan Indonesia. Banyak partai yang menawarkan posisi legislatif, ada partai yang melakukan pengkaderan dari awal yang mampu menyiapkan calon-calon legislatif dari embrio yang akan diberikan suntikan ideologi dari partai tersebut, ada juga partai yang memberikan kesempatan kepada siapa saja yang siap untuk berjuang bersama-sama mendukung partainya dan menjadi calon legislatif.

Organisasi Keperawatan, Partai Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi semua perawat Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974. Menurut catatan yang ada sebelum PPNI, telah terdapat beberapa macam organisasi keperawatan. PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi keperawatan, seperti: IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia).

Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang syah dapat mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI dan semua mahasiswa keperawatan yang sedang belajar dapat disebut calon anggota. PPNI setiap 4 tahun sekali menyelenggarakan musyawarah nasional. Dalam musyawarah ini selain pengurus pusat juga hadir para pejabat dan pengurus cabang. Berbagai masalah keperawatan dibahas dalam MUNAS tersebut yang kemudian memberikan hasil yang berupa rekomendasi atau keputusan organisasi.Untuk mempertahankan dan mengembangkan profesi, maka organisasi profesi keperawatan harus melakukan 5 fungsi, yaitu:1. Definisi dan pengaturan professional melalui penyusunan dan penentuan standar pendidikan

dan praktik bagi perawat umum dan spesialis. Pengaturan dapat ditempuh melalui pemberian izin praktik (lisensi), sertifikat, dan akreditasi. Pengaturan juga dapat dilakukan melalui adopsi kode etik dan norma perilaku (Styles, 1983).

2. Pengembangan dasar pengetahuan untuk praktik dalam komponen luas dan sempit. Sumbangan utama untuk pengembangan ilmu keperawatan telah diberikan oleh berbagai ahli teori. Tujuan utama teori keperawatan adalah netralisasi ilmu keperawatan. Tantangan bagi para perawat di masa depan adalah menggerakkan pertanyaan dan memformulasikan teori dari teori yang telah dipublikasikan ini dan kemudian melakukan uji hipotesa melalui penelitian keperawatan. Karena hanya penelitian yang dapat menentukan manfaat suatu teori, penelitian memberikan sumbangan utama bagi pengembangan pengetahuan keperawatan.

3. Transmisi nilai-nilai, norma, pengetahuan, dan keterampilan kepada anggota profesi untuk diterapkan dalam praktik. Fungsi ini dilakukan melalui pendidikan para perawat dan berbagai proses sosialisasi.

4. Komunikasi dan advokasi tentang nilai-nilai dan sumbangsih bidang garap kepada masyarakat dan konstitusi. Fungsi ini menuntut organisasi perawat untuk berbicara pada perawat dari suatu posisi kesepakatan luas. Penting bagi perawat untuk berpartisipasi secara aktif dalam penyusunan UU dan kebijakan pemerintah.

5. Memperhatikan kesejahteraan umum dan sosial anggota. Fungsi ini dilakukan oleh organisasi perawat dimana organisasi perawat ini memberikan dukungan moral dan sosial bagi anggota untuk menjalankan peranannya sebagai tenaga profesional dan mengatasi masalah profesional anggotanya.

Pada akhir makalah ini kami ingin lebih menegaskan bahwasannya politik harusnya disikapi secara serius oleh semua pihak agar perawat Indonesia ke depan lebih siap untuk berkompetisi di era globalisasi. Semua pihak yang terkait harus segera bersinergi dalam rangka

9

Page 10: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

menciptakan perbaikan dan perubahan untuk menciptakan sistem yang lebih baik, pihak – pihak tersebut antara lain adalah: Pemerintah Swasta, Organisasi profesi (PPNI) Lembaga pendidikan Perawat dan calon perawat.

Ada beberapa hal yang menurut kami perlu segera dilakukan agar perbaikan keperawatandi Indonesia dapat segera tercapai, antara lain: Pengesahan UU Praktek Keperawatan, Pembentukan Nursing Council (Nursing Board), Reformasi sistem pendidikan keperawatan Indonesia, Peningkatan fungsi organisasi profesi.

Dipandang dari aspek hukum1. UU yang berkaitan dengan Praktek keperawatan

UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan. Bab II (Tugas Pemerintah), pasal 10 antara lain menyebutkan bahwa pemerintah mengatur kedudukan hukum, wewenang dan kesanggupan hukum.

2. UU No. 6 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan. UU ini membedakan tenaga kesehatan sarjana dan bukan sarjana. Tenaga sarjana meliputi dokter, dokter gigi dan apoteker. Tenaga perawat termasuk dalam tenaga bukan sarjana, termasuk bidan dan asisten farmasi dimana dalam menjalankan tugas dibawah pengawasan dokter, dokter gigi dan apoteker. Pada keadaan tertentu kepada tenaga pendidikan rendah dapat diberikan kewenangan terbatas untuk menjalankan pekerjaannya tanpa pengawasan langsung.

3. UU yang berkaitan dengan Praktek keperawatanUU Kesehatan No. 14 tahun 1964, tentang Wajib Kerja Paramedis.Pada pasal 2, ayat (3) dijelaskan bahwa tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah wajib menjalankan wajib kerja pada pemerintah selama 3 tahun.Yang perlu diperhatikan bahwa dalam UU ini, lagi posisi perawat dinyatakan sebagai tenaga kerja pembantu bagi tenaga kesehatan akademis, sehingga dari aspek profesionalisasian, perawat rasanya masih jauh dari kewenangan tanggung jawab terhadap pelayanannya sendiri.

4. UU yang berkaitan dengan Praktek keperawatanSK Menkes No. 262/Per/VII/1979 tahun 1979Membedakan paramedis menjadi dua golongan yaitu paramedis keperawatan (temasuk bidan) dan paramedis non keperawatan. Dari aspek hukum, suatu hal yang perlu dicatat disini bahwa tenaga bidan tidak lagi terpisah tetapi juga termasuk katagori tenaga keperawatan.

5. UU yang berkaitan dengan Praktek keperawatanPermenkes. No. 363/Menkes/Per/XX/1980 tahun 1980Pemerintah membuat suatu pernyataan yang jelas perbedaan antara tenaga keperawatan dan bidan. Bidan seperti halnya dokter, diijinkan mengadakan praktik swasta, sedangkan tenaga keperawatan secara resmi tidak diijinkan. Peraturan ini boleh dikatakan kurang relevan atau adil bagi profesi keperawatan. Kita ketahui negara lain perawat diijinkan membuka praktik swasta.

10

Page 11: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

6. UU yang berkaitan dengan Praktek keperawatanSK Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 94/Menpan/1986, tanggal 4 November 1986, tentang jabatan fungsional tenaga keperawatan dan sistem kredit point.Dalam sistem ini dijelaskan bahwa tenaga keperawatan dapat naik jabatannya atau naik pangkatnya setiap dua tahun bila memenuhi angka kredit tertentu.Sistem ini menguntungkan perawat, karena dapat naik pangkatnya dan tidak tergantung kepada pangkat/golongan atasannya.

7. UU yang berkaitan dengan Praktek keperawatan1) UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, merupakan UU yang banyak memberi kesempatan

bagi perkembangan termasuk praktik keperawatan profesional karena dalam UU ini dinyatakan tentang standar praktik, hak-hak pasien, kewenangan maupun perlindungan hukum bagi profesi kesehatan termasuk keperawatan.

2) Beberapa pernyataaan UU Kes. No. 23 Th. 1992 yang dapat dipakai sebagai acuan pembuatan UU Praktik Keperawatan adalah :a) Pasal 53 ayat 4 menyebutkan bahwa ketentuan mengenai standar profesi dan hak-

hak pasien ditetapkan dengan peraturan pemerintah.b) Pasal 50 ayat 1 menyatakan bahwa tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan

atau melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang keahlian dan kewenangannyac) Pasal 53 ayat 4 menyatakan tentang hak untuk mendapat perlindungan hukum bagi

tenaga kesehatan. Namun kenyataannya sampai sekarang UU praktek keperawatan belum juga disahkan.

Dipandang dari segi agama [agama islam]Mulianya Profesi Perawat

Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud Syaltout (l973: l24), banyak sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW yang jelas sekali menuntut perlunya profesi keperawatan. Perintah untuk berobat, peringatan terhadap penyakit menular, perintah mengasingkan diri terhadap penyakit menular, penjenisan makanan-makanan sehat untuk tubuh, dll, menunjukkan bahwa baik secara tersurat maupun tersirat Islam sangat menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia. Sebab orang yang memiliki kompetensi di bidang pengobatan dan perawatan kesehatan tidak lain adalah institusi beserta individu perawat yang mengabdi di dalamnya.

Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat, sepanjang ia mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia merupakan orang mulia. Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada bab khusus yang membahas tentang penyakit dan pengobatan (kitab al-maridh wa al-thib).

Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa pengobatan dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah menghormatinya melalui mukjizat Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit dan selalu menyebut nama Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.Allah berfirman:Iqra wa rabbukal akram, alladzi allama bil qalam, allamal insana ma lam ya’lam (Bacalah dan Tuhanmulah yang paling mulia, yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam (baca

11

Page 12: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

tulis), dan Dia mengajarkan kepada manusia segala apa yang tidak diketahuinya. (QS al-Alaq: 3-5).Melalui ayat ini Allah menyuruh mempelajari alam semesta beserta segenap organisme dan anorganisme yang ada di dalamnya dengan nama dan kemuliaan Tuhan, melalui baca tulis, eksperimen, penelitian, diagnonis, dsb. Ini terbukti dengan semakin banyaknya studi di bidang kedokteran dan kesehatan, semakin terungkap tanda-tanda kekuasaan Allah terhadap makhluk-makhluk-Nya.

Dipandang dari segi ekonomiTujuan Ekonomi keperawatan adalah untuk memajukan peran perawat dalam industri

pelayanan kesehatan sebagai bagian bisnis dan berfokus ke masa depan. Ini dilakukan melalui penyediaan informasi dan analisis teori keperawatan yang memunculkan praktek asuhan keperawatan bermutu dalam manajemen kesehatan, kekuatan finansial dan ekonomi serta pengambilan kebijakan kesehatan di masa mendatang.

Diharapkan nantinya perawat administrator/ manajer dan praktisi keperawatan memahami teori dan praktek aplikasi ekonomi dan memasukkan konsep-konsep ini dalam manajemen keperawatan (Memperjuangkan Jasa Perawatan di Indonesia). Tulisan ini diharapkan dapat menjelaskan ekonomi keperawatan dari perspektif ekonomi dalam pendidikan-riset dan praktek askep. Yang juga relevan untuk bidang SDM tenaga kerja perawat dan masalah staffing, dalam menghadapi issue ekonomi, dan tantangan profesi perawat Indonesia di masa depan.Dalam membahas ekonomi keperawatan maka nantinya akan ditemukan issu-issu menarik seperti :

Mekanisme suplay-demand tenaga keperawatan Penetapan Gaji Perawat Dasar ekonomi keperawatan dalam Asuhan keperawatan Tehnik analisa biaya pelayanan keperawatan Dampak TI terhadap ekonomi keperawatan Nursepreneur dan Dasar Investasi dalam Keperawatan Analisa Keuangan Aspek Bisnis Keperawatan

Sejalan dengan perkembangan pelayanan kesehatan di negara maju dimana telah tercipta sistem pay-for-performance (P4P)/dibayar-untuk-kinerja pembayaran gaji perawat berdasarkan kinerja; fokus terhadap mutu dan biaya kesehatan, konsep providers (penyedia layanan) – payer’s (pasien yang membayar), kebijakan kesehatan dan riset yang melibatkan perawat dalam menentukan efektifitas pembiayaan, dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

Dipandang dari segi pendidikanOrganisasi keperawatan professional terus-menerus menekankan pentingnya pendidikan

bagi perawat dalam mendapatkan dan memperluas peran baru. Sejak diakuinya keperawatan sebagai profesi dan ditumbuhkannya Pendidikan Tinggi Keperawatan (D3 Keperawatan) dan berlakunya UU No.23 Tahun 1992,dan PERMENKES No.1239/2000; proses registrasi dan legislasi keperawatan, sebagai bentuk pengakuan adanya kewenangan dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional. Ada 4 model praktik yang diharapkan ada yaitu: model praktik di Rumah Sakit, rumah, berkelompok, dan individual. Akan tetapi pelaksanaan PERMENKES tersebut masih perlu mendapatkan persiapan yang optimal oleh profesi keperawatan.Regulasi pendidikan akan menjadikan tidak bermunculnya institusi pendidikan keperawatan

12

Page 13: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

yang hanya mencari untung, politik uang, dan institusi yang tidak melakukan penjaminan mutu akan output perawat yang di luluskan setiap periodenya. Dengan regulasi pendidikan keperawatan, semua menjadi terstandarisasi, profesi keperawatan yang mempunyai nilai tawar, nilai jual, dan menjadi profesi yang dipertimbangkan.

Regulasi kewenangan perawat di lahan klinik tidak kalah pentingnya dengan regulasi pendidikan, dimana regulasi pendidikan merupakan bagaimana kita melakukan persiapan yang matang sebelum membuat dan memulai (perencanaan), dimana kita melakukan pembangunan fondasi yang kokoh dan sistem yang mensupport akan terbentuknya generasi perawat-perawat yang siap tempur. Regulasi kewenangan perawat dilahan klinik akan menjadikan profesi keperawatan semakin mantap dalam langkahnya. Kewenangan perawat yang mandiri, terstruktur dan ranah yang jelas akan menjadikan perawat semakin profesional dan proporsional sesuai dengan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Selain itu, dalam regulasi kewenangan ini di harapkan tidak terjadi adanya overlap dan salah satu yang paling penting adalah menghindari terjadinya malpraktik yang kemungkinan dapat terjadi.

Dipandang dari aspek sosial budayaBudaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi-

informasi baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut. Budaya mencakup jaringan komunikasi baik formal maupun informal. Budaya mencakup peran yang berhubungan dengan karakteristik seseorang. Suatu kebudayaan berfokus pada kehidupan kerja, ada potensial konflik antara pengumpulan normal individu yang berbeda dan normal kebudayaan yang berlawanan. Budaya yang kuat yang mendorong partisipasi dan keterlibatan karyawan dalam pembagian pembuatan keputusan mempengaruhi kinerja secara positif. Perawat dalam memberikan pelayanan tidak memandang status sosial maupun budaya dari orang yang membutuhkan perawatan.

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, diperlukan peraturan tentang hubungan antara perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1. Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat.

2. Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya dibidang keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan masyarakat.

3. Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.

4. Perawat menjalin hubungan kerja sama dengna individu, keluarga, dan masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas1. Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional

dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.

13

Page 14: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilann keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

4. Perawat, dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial.

5. Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

Tanggung Jawab Perawat terhadap SejawatTanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain adalah

sebagai berikut:1. Perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya,

baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

2. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi1. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri dan/atau

bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.

2. Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.

3. Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara1. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang telah digariskan

oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.2. Perawat berperan aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam

meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

14

Page 15: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

BAB IIIPENUTUP

3.1    KesimpulanKeperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :

Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.

3.2    SaranDengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat

mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat.

15

Page 16: Makalah Peran Dan Fungsi Perawat

DAFTAR PUSTAKA

M. Muhammad, Siswanto. 2009. Trend dan Perkenbangan Kebutuhan Pelayanan Keperawatan dalam Persaingan Global. Dalam Simposium Nasional Keperawatan Universitas AirlanggaNursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba MedikaNursalam. 2007. Manajement Keperawatan. Konsep dan Praktik. Edisi 2. Jakarta. Salemba MedikaNursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba MedikaReformasi Keperawatan Indonesia. Website URL: http: //www.inna-ppni.or.idPriharjo, Robert. 1995. Praktek Keperawatan Profesional: Konsep Dasar Dan Hukum. Jakarta: EGCPhenomenological Study of Becoming a Foreign Nurse. International Nursing Reviewhttp://pioners07.blogspot.com/2009/02/saatnya-perawat-terjun-ke-dunia-politik.htmlPotter & Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. 2 edition

16