Download - Makalah Pemicu i

Transcript
  • MAKALAH PEMICU I

    PERPINDAHAN KALOR KONDUKSI DAN APLIKASINYA

    KELOMPOK 3

    AFDHAL HANAFI / 1306370751

    DIAN ANGELINA / 1306449284

    HANIF IBRAHIM / 1306392973

    MAKHDUM MUHARDIANAPUTRA / 1406643091

    RISYA UTAVIANA PUTRI / 1306370423

    PERPINDAHAN KALOR

    ( RABU SIANG )

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    DEPOK, 09 MARET 2015

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya ii

    Kelompok 3

    KATA PENGANTAR

    Pertama tama kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

    Esa karena atas kuasa-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan

    tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat atas dasar pemicu pertama dari mata

    kuliah Perpindahan Kalor dengan tema perpindahan kalor konduksi dan

    apliksinya.

    Dalam penulisan makalah ilmiah ini, banyak halangan dan rintangan yang

    terjadi. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat baik secara

    langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ilmiah ini, yaitu:

    1. Dosen mata kuliah Perpindahan Kalor, Ibu Dianursanti dan ibu Tania

    Surya Utami yang telah membimbing kami selama proses penulisan

    makalah ini.

    2. Asisten dosen mata kuliah Perpindahan Kalor yang ikut membimbing

    kami selama proses penulisan makalah.

    Tim penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam makalah

    ilmiah ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas semua kesalahan yang terjadi

    pada makalah ini. Tim penulis juga mengharapkan saran, masukan, dan umpan

    balik dari para pembaca untuk tulisan ini. Akhir kata kami mengucapkan terima

    kasih atas bantuan dari berbagai pihak dan berharap semoga makalah ini dapat

    bermanfaat bagi para pembaca.

    Depok, 09 Maret 2015

    Tim Penulis

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya iii

    Kelompok 3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .................................................................................................... ii

    Daftar Isi ............................................................................................................. iii

    Daftar Gambar .................................................................................................... iv

    Daftar grafik .......................................................................................................iv

    Bab I Pendahuluan

    Latar Belakang ....................................................................................... 1

    Teori Dasar .............................................................................................. 2

    Bab II Jawaban Pemicu ..................................................................................... 12

    Bab III Kesimpulan ............................................................................................. 27

    Daftar Pustaka ..................................................................................................... 28

    Lampiran

    DAFD15

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya iv

    Kelompok 3

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan dalam analisa numerik dimensi rangkap ................................ 4

    Gambar 2. Nomenklatur Aliran Transien Benda Padat Semi Takberhingga ... 7

    Gambar 3. Penyelesaian untuk mendapatkan suhu pada dimensi rangkap ......... 10

    Gambar 4. Mekanisme Perpindahan Kalor pada Dinding Rumah .12

    Gambar 5. Ilustrasi gambar soal 1 ...................................................................... 14

    Gambar 6. Ilustrasi gambar soal 2 ...................................................................... 15

    Gambar 7. Ilustrasi gambar soal 3 ..................................................................... 16

    Gambar 8. Ilustrasi gambar soal 4 ..................................................................... 19

    Gambar 9. Ilustrasi gambar soal 5 ..................................................................... 20

    Gambar 10. Ilustrasi gambar soal 6 ................................................................... 21

    Gambar 11. Ilustrasi gambar soal 7 ................................................................... 23

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 1. Grafik rugi kalor pada plat tak berhingga ............................................ 23

    Grafik 2. Grafik suhu pada plat ........................................................................... 25

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 1

    Kelompok 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi, konveksi dan radiasi.

    Konduksi yaitu proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel

    penghantarnya. Fenomena sederhana dari konduksi misalnya adalah ketika kita

    sedang bermain api dengan sebatang besi. Ketika kita bermain-main dengan

    batang besi dengan memegang salah satu ujung besi, kemudian ujung yang lainya

    kita masukan ke dalam api. Ketika kita melakukan hal tersebut, ternyata lama-

    kelamaan besi yang kita pegang akan terasa panas, meski sebenarnya ujung

    lainnya lah yang kita masukan ke dalam api.

    Di dalam setiap benda terdapat bagian-bagian yang lebih kecil, yaitu partikel.

    Ketika ujung besi dikenai panas, maka partikel-partikel di ujung besi ini akan

    bergetar di sekitar tempatnya dan membentur partikel-partikel lain di sekitarnya.

    Partikel yang terbentur tadi, akan ikut bergetar juga di sekitar tempatnya dan

    membentur lagi partikel di sekitarnya. Begitu seterusnya, hingga getaran ini

    merambat ke ujung yang lain.

    Analogi sederhana dari bergetarnya partikel ini adalah sama seperti ketika

    kamu sedang duduk di kursi paling belakang dan ingin memberikan buku kepada

    temanmu yang duduk di kursi paling depan, apa yang akan kamu lakukan? Kamu

    dapat memberikan buku itu kepada temanmu yang duduk di depanmu, lalu

    temanmu itu memberikannya kepada temanmu yang duduk di depannya lagi.

    Demikian seterusnya sampai buku itu itu diterima oleh teman yang kamu tuju.

    Buku dapat sampai ke teman yang kamu tuju karena adanya perpindahan buku

    dari tangan ke tangan yang lainnya. Pada perpindahan buku tersebut, kita maupun

    teman kita yang pernah memegang buku tersebut tak harus berpindah

    mengantarkan pada tujuan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih lanjut

    dalam makalah ini.

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 2

    Kelompok 3

    2. TEORI DASAR

    a. Perpindahan Panas Konduksi Tunak

    Apabila benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan maka akan

    ada perpindahan panas. Perpindahan panas secara konduksi artinya adalah proses

    perpindahan panas tanpa disertai dengan perpindahan partikelnya. Konduksi

    dalam keadaan tunak atau steady state berarti bahwa kondisi, temperatur,

    densitas, dan semacamnya di semua titik dalam daerah konduksi tidak

    bergantung pada waktu.

    Hukum Fourier

    Hukum Fourier menyatakan bahwa besar kecepatan perpindahan kalor melalui

    sebuah material sebanding dengan gradien negatif suhu ke area sudut

    kanannya.

    ..(1)

    Konduktivitas Termal (k)

    Konduktivitas termal adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan

    kemampuannya untuk menghantarkan panas. Benda yang memiliki nilai k yang

    besar merupakan penghantar kalor yang baik. Nilai k suatu benda berbeda

    berdasarkan fasenya. Dimana nilai konduktivitas padatan > konduktivitas

    cairan atau gas.

    Sistem Insulasi

    Insulasi termal adalah suatu metode yang digunakan untuk mengurangi laju

    perpindahan panas. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk sebuah

    sistem insulasi adalah material bahan (harus tahan terhadap panas) ; densitas

    (harus kecil agar insulator yang baik) ; difusivitas termal (nilainya harus kecil) ;

    konduktivitas termal (nilainya harus kecil) ; nilai R atau R value (nilainya harus

    besar R = ) ; permeabilitas udara (nilainya harus besar) ; suhu jangkauan

    (nilainya harus besar).

    Koefisien perpindahan kalor menyeluruh

    Koefisien ini terdapat pada sistem hasil gabungan proses konduksi dan

    konveksi pada suatu dinding datar yang mana pada bagian luar bersentuhan

    dengan fluida panas dan bagian dalam bersentuhan dengan fluida yang lebih

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 3

    Kelompok 3

    dingin.

    .(2)

    Tebal Kritis Isolasi

    Adalah suatu faktor penting untuk mengetahui kebutuhan akan material insulasi

    untuk sebuah pipa. Nilai tebal kritis isolasi didefinisikan dengan . Jika

    jari-jari luar kurang dari nilai yang diberikan oleh persamaan tersebut maka

    perpindahan kalor akan meningkat dengan penambahan tebal isolasi.

    Hukum Fourier dapat diaplikasikan pada bidang datar, bidang silinder atau radial,

    atau bidang bola.

    Bidang datar

    Pada bidang datar berlaku hukum Fourier sebagai berikut :

    .(3)

    Jika konduktivitas berubah terhadap suhu dengan , maka :

    .(4)

    Jika dalam sistem terdapat lebih dari satu macam bahan dengan suhu atau

    gradient temperature, maka aliran kalor bisa diketahui melalui rumus :

    .(5)

    Persamaan distribusi suhu yang merupakan distribusi parabola dapat ditulis :

    .(6)

    Bidang Silinder

    Hukum Fourier pada bidang ini menjadi

    .(7)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 4

    Kelompok 3

    Dengan tahanan termal :

    .(8)

    Untuk dinding lapisan rangkap (tiga lapis) menggunakan :

    .(9)

    Persamaan distribusi suhu pada bidang ini menjadi :

    .(10)

    Bidang Bola

    Sistem berbentuk bola dapat dianggap sebagai satu dimensi jika suhu

    merupakan jari-jari saja sehingga aliran kalornya menjadi :

    .(11)

    Metode Analisis Numerik

    Penyelesaian dengan metode ini merupakan pendekatan yang didasarkan

    atas teknik beda berhingga karena apabila diselesaikan dalam bentuk analitis

    maka sangat sulit dan kompleks sehingga evaluasi dengan angka angka sangat

    sulit.

    Gambar 1. Bagan dalam analisa numerik perpindahan kalor dimensi rangkap

    (Sumber: J.P. Holman Heat Transfer)

    Gambar diatas menunjukkan sebuah benda 2 dimensi yang dibagi atas jumlah

    jenjang tambahan kecil yang sama pada arah x dan y. Titik node diberi tanda m

    untuk sumbu x dan n untuk sumbu y. Kemudian digunakan persamaan laplace

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 5

    Kelompok 3

    untuk menyelesaikan persamaannya. Semakin kecil nilai x dan y maka makin

    baik pula pendekatan terhadap distribusi suhu sebenarnya. Berikut persamaan

    untuk gradien temperaturenya.

    Sumbu X Sumbu Y

    .(12)

    .(13)

    Dengan menggunakan persamaan laplace maka menjadi :

    .(14)

    Jika x = y maka persamaannya menjadi :

    (15)

    Pendekatan menggunakan persamaan laplace dapat digunakan dengan

    memperhitungkan pembangkitan kalor sehingga persamaannya menjadi

    (16)

    Jika x = y maka persamaannya menjadi :

    .(17)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 6

    Kelompok 3

    Metoda analisis grafik

    Metoda analisis grafik digunakan untuk mengetahui arah aliran kalor dan suhu

    pada system. Adapun persamaan yang digunakan adalah :

    (18)

    (19)

    (20)

    (21)

    Setelah mengetahui arah aliran kalor dari system, faktor bentuk (S) system juga

    mempengarhui besarnya kalor yang dialirkan dalam system.

    (22)

    (23)

    (24)

    (25)

    b. Perpindahan Panas Konduksi Tak Tunak

    Proses perpindahan panas konduksi yang dependen terhadap waktu disebut

    perpindahan panas konduksi tak tunak. Proses ini didefinisikan dengan

    persamaan

    .(26)

    Sistem Kapasitas-Kalor-Tergabung

    Dalam sistem ini kita mengabaikan distribusi suhu di dalam suatu benda dan

    hanya memperhitungkan gradient suhu pada lapisan fluida di permukaan benda

    tersebut saja. Sistem ini juga sering dikatakan analisis sistem yang suhunya

    dianggap seragam. Persamaan yang berlaku pada sistem ini adalah :

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 7

    Kelompok 3

    (27)

    ...(28)

    Tetapi, persamaan diatas hanya berlaku jika angka biotnya kecil (Bi < 0,1).

    Aliran Kalor Transien Tak Tunak Pada Benda Padat Semi Tak

    berhingga

    Gambar 2. Nomenklatur Untuk Aliran Transien Dalam Benda Padat Semi

    Tak berhingga

    (Sumber: J.P. Holman Heat Transfer)

    Terdapat suhu awal Ti kemudian turunkan hingga T0. Kemudian untuk

    distribusi suhu maka persamaan yang digunakan merupakan fungsi waktu

    disetiap posisi x. Dengan menggunakan sifat dari benda tetap maka persamaan

    differensial distribusi suhu T (x,) adalah :

    (29)

    Dengan menggunakan kondisi awal dan kondisi batas serta dipecahkan dengan

    transform laplace maka formulanya adalah :

    (30)

    Dimana fungsi galat (kesalahan) Gauss didefinisikan sebagai :

    (31)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 8

    Kelompok 3

    Aliran kalor pada setiap posisi x bisa didapatkan dari :

    (32)

    Dengan melakukan persamaan diferensial parsial diperoleh hasil :

    (33)

    Pada permukaan, diperoleh persamaan aliran kalornya adalah :

    (34)

    Fluks kalor tetap pada benda padat semi tak berhingga dengan kondisi awal

    dan kondisi batas pada awal perhitungan maka persamaannya menjadi :

    (35)

    Penyelesaian untuk persamaan diatas adalah :

    (36)

    Sistem dimensi rangkap kondisi tak tunak

    Sistem ini, berlaku pada kondisi dimana suatu bidang memiliki panjang

    yang tidak terlalu jauh panjangnya, apabila dibandingkan dengan lebar dan

    tingginya, begitu juga suatu silinder yang memiliki panjang yang tidak terlalu

    jauh bedanya apabila dibandingkan dengan diameternya, oleh karena itu

    dibutuhkan suatu variable ruang yang baru untuk menghitung distribusi suhu

    pada jarak yang berhingga tersebut, yang mana persamaan differensial yang

    mengaturnya adalah persamaan :

    (37)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 9

    Kelompok 3

    Pada sistem dimensi rangkap juga dapat dibuktikan bahwa distribusi suhu tak-

    berdimensi dapat dinyatakan sebagai produk perkalian dari penyelesaian dua

    soal plat yang masing-masing tebalnya 2L1 dan 2L2 , yang mana dapat

    diketahui bahwa L1 dan L2 memiliki panjang yang tidak terlalu berbeda jauh,

    sehingga tidak ada yang dapat diabaikan :

    (38)

    Dengan cara tersebut juga bias digunakan untuk menyelesaikan suatu

    permasalahan balok pada kondisi tiga dimensi, dimana dapat dinyatakan

    dengan produk dari tiga buah plat yang saling dikali satu sama lain. Demikian

    pula penyelesaian untuk silinder, kombinasi- kombinasi lain dapat diperoleh

    pada gambar dibawah ini, dimana :

    C() = penyelesaian untuk silinder tak berhingga

    P(X) = Plat tak berhingga

    S(X) = Benda padat semi tak berhingga

    Dengan demikian :

    (39)

    Untuk menghitung rugi kalor, dapat digunakan rumus

    (40)

    Rumus diatas digunakan untuk sistem rangkap 2, sedangkan untuk sistem

    rangkap 3 digunakan rumus :

    (41)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 10

    Kelompok 3

    Gambar 3. Penyelesaian produk untuk mendapatkan suhu pada dimensi

    rangkap

    (Sumber: J.P. Holman Heat Transfer)

    Kondisi Batas Konveksi

    Dalam kebanyakan situasi praktis, konduksi kalor transien berhubungan dengan

    kondisi batas konveksi pada permukaan benda padat. Untuk bendam padat

    semi-tak berhingga, hal ini dinyatakan dengan

    Kalor yang dikonversikan ke permukaan = kalor yang dikonduksikan ke

    permukaan :

    (42)

    Persamaan ini telah diselesaikan oleh Schneider. Hasilnya adalah

    (43)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 11

    Kelompok 3

    Angka Biot dan Angka Fourier

    (44)

    (45)

    Dalam dua parameter diatas, s menunjukkan karakteristik dimensi benda itu;

    yaitu detengah tebal untuk plat, dan jari-jari untuk silinder dan bola. Angka biot

    merupakan rasio antara besaran mkonveksi-permukaan dan tahanan koveksi-

    dalam perpindahan kalor. Sedangkan angka Fourier membandingkan dimensi

    karakteristik benda dengan kedalaman tembus (penetrasi) gelombang-suhu

    (kira-kira) pada suatu waktu . Nilai modulus biot yang rendah berarti tahanan

    konduksi-dalam dapat diabaikan terhadap tahanan konveksi-permukaan. Hal ini

    berarti suhu akan mendekati seragam pada seluruh permukaan dan kondisi ini

    dapat didekati dengan metode analisis kapasitas-tergabung.

    (46)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 12

    Kelompok 3

    BAB II

    ISI

    Jawaban Pemicu

    A. Contoh kasus: Desain dinding rumah

    Beberapa fenomena kehidupan sehari-hari yang terkait dengan perpindahan kalor

    secara konduksi telah dipaparkan di atas. Dapatkah anda menggambarkan dan

    menjelaskan mekanisme perpindahan kalor yang terjadi pada dinding rumah, serta

    persamaan-persamaan konduksi yang terlibat dalam penjelasan mekanisme

    tersebut?

    Jawab:

    Gambar 4. Mekanisme Perpindahan Kalor pada Dinding Rumah

    (Sumber: J.P. Holman Heat Transfer)

    Perpindahan kalor pada dinding rumah melibatkan dua proses yaitu, konduksi

    dan konveksi. Sisi kiri dinding pada gambar diatas terdapat fluida panas (fluid A)

    dan sisi kanan terdapat fluida dingin (fluid B). Proses perpindahan panas dari sisi

    kiri dinding terjadi secara konveksi dari fluida panas ke permukaan dinding bagian

    kiri akibatnya permukaan dinding sebelah kiri lebih tinggi temperaturnya daripada

    permukaan sebelah kanan. Perbedaan temperatur ini menyebabkan perpindahan

    panas secara konduksi dari permukaan dinding sebelah kiri ke sebelah kanan.

    Selanjutnya, karena terjadi proses konduksi tersebut menyebabkan permukaan

    dinding sebelah kanan lebih tinggi daripada fluida di sebelah kanan (fluid B)

    sehingga terjadi proses perpindahan panas secara konveksi dari permukaan

    dinding sebelah kanan ke fluida yang lebih dingin tersebut.

    Aliran proses perpindahan panas secara konveksi yang pertama didefinisikan

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 13

    Kelompok 3

    dengan persamaan :

    ..(47)

    Sedangkan untuk proses perpindahan secara konduksi didefinisikan dengan

    persamaan berikut :

    ....(48)

    Selanjutnya, proses perpindahan secara konveksi yang kedua didefinisikan dengan

    persamaan :

    ....(49)

    Nilai ketiga persamaan diatas adalah sama (q1=q2=q3=q). Seperti pada gambar

    1 diatas terdapat tahanan termal pada dinding datar tersebut sehingga perpindahan

    kalor menyeluruhnya menjadi :

    ..........(50)

    Pada persamaan diatas terdapat suatu koefisien yang disebut koefisien

    perpindahan kalor menyeluruh (U) :

    ...(51)

    Sehingga, persamaan 4 dapat dirumuskan kembali menjadi :

    .(52)

    B. Perhitungan

    1. Konduktivitas termal suatu bahan berubah-ubah menurut persamaan

    dengan a,b,c = konstanta. Jabarkan rumus untuk menghitung

    kehilangan panas per satuan panjang dari suatu silinder berongga yang dibuat dari

    bahan tersebut. Jari-jari luar dan dalam silinder masing-masing adalah dan .

    Ujung dan pangkal silinder disekat sempurna. Suatu silinder berongga dengan jari-

    jari luar dan jari-jari dalam mempunyai panjang L dan mengalami perubahan

    suhu dari menjadi . Dalam hal ini, kita dapat menggunakan hukum Fourier

    dengan rumus luas untuk silinder, yaitu :

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 14

    Kelompok 3

    Gambar 5. Ilustrasi gambar soal 1

    (53)

    Sehingga Hukum Fourier menjadi :

    (54)

    Dengan kondisi batas :

    Dengan :

    = Laju perpindahan kalor

    = konduktivitas termal

    = Luas Penampang

    = jari-jari

    = panjang silinder

    = suhu

    Sehingga :

    (55)

    Karena rumus tahanan termal :

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 15

    Kelompok 3

    (56)

    Rumus rugi kalor menjadi

    (57)

    Untuk rugi kalor per satuan panjang silinder per satuan panjang :

    (58)

    2. Suatu bola berdiameter 6 inci dipanaskan dari dalam. Permukaan bola itu ditutup

    dengan penyekat yang tebalnya 2 inci dan mempunyai

    Suhu Permukaan dalam dan luar penyekat berturut-turut adalah 600 dan 180 .

    Hitung kehilangan panas yang terjadi.

    Gambar 6. Ilustrasi gambar soal 2

    3 inch = 0,25 ft

    5 inch = 0,4167 ft

    600

    180

    Untuk menghitung kehilangan panas atau rugi kalor untuk bola menggunakan

    rumus

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 16

    Kelompok 3

    (59)

    W

    3. Hitunglah panas yang melalui dinding suatu dapur per-ft2 yang tebalnya 9 inci.

    Suhu permukaan dalam dapur 1800oF , sedangkan suhu udara luar 70 oF. Daya

    hantar panas secara konduksi dapur adalah 0.667 BTU/j.ft2oF, koefisien

    perpindahan panas secara konveksi dan radiasi dianggap 2 BTU/j.ft2oF. Bila

    kemudian dinding itu diberi penyekat yang tebalnya 0.3 inci (k = 0,046

    BTU/j.ft2oF). Hitunglah panas yang melalui dinding bila suhu permukaan luar

    penyekat adalah 70oF juga.(Btu/ft2). Kalau harga penyekat Rp2250,- per ft2 ,

    hitunglah waktu yang diperlukan untuk membayar harga bahan penyekat itu jika

    diketahui harga panas Rp675,- per satu juta BTU dan dapur bekerja selama 24 jam

    seharu selama 175 hari dalam setahun.

    Diketahui :

    T0 = 1800oF k dapur = 0.667 BTU/j.ft2oF x dinding = 9 inci = 0.75 ft

    T = 70 o F h = 2 BTU/j.ft2oF

    Insulasi : x insulasi = 0.3 inci = 0.025 ft k =0.46 BTU/j.ft2oF

    Ditanya : a) Heat loss tanpa penyekat (q/A)

    b) Waktu yang diperlukan untuk membayar harga bahan penyekat

    Jawab :

    Gambar 7. Ilustrasi gambar soal 3

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 17

    Kelompok 3

    a) Heat loss tanpa penyekat (q/A).

    ..(60)

    Heat loss pada dinding dapur yang diberi penyekat (q/A).

    (61)

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 18

    Kelompok 3

    Waktu yang diperlukan untuk membayar harga bahan penyekat :

    b) Waktu yang diperlukan untuk membayar harga bahan penyekat

    Asumsi : Panas yang hilang dihitung per jam

    Besar panas dalam setahun

    Tanpa Penyekat

    Dengan Penyekat

    Besar panas dalam setahun per Ft2

    Tanpa Penyekat

    Dengan Penyekat

    Waktu yang dibutuhkan untuk membayar bahan penyekat

    4. Oksigen cair yang hendak dikapalkan disimpan dalam sebuah tangki berbentuk

    bola berdiameter luar . Permukaan luar tangki diisolasi dengan bahan A

    setebal 1 ft dan luarnya diisolasi dengan bahan isolasi B setebal 0,5 ft. Suhu

    permukaan tangki -290 sedangkan suhu dipermukaan luar isolasi 50

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 19

    Kelompok 3

    diketahui . Hitunglah perpindahan

    panas yang terjadi dari udara ke tangki oksigen cair.

    Gambar 8. Ilustrasi gambar 4

    2,5 ft 3,5 ft 4 ft

    -290 50

    Jawab :

    (62)

    5. Enam pound daging sapi berbentuk silinder (sosis) dipanggang dalam suatu oven

    yang suhunya dipertahankan tetap 300 oF. Suhu awal daging = 50 oF. Diameter

    daging = panjang daging (D silinder = L silinder). Daging sapi akan masak bila

    suhu pusatnya mencapai 150 oF. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk memasak

    daging tersebut.

    Diketahui :

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 20

    Kelompok 3

    D

    L

    Ti = 300 oF To = 50

    oF

    D silinder = L silinder T (x,) = 150 oF m = 6 lb = 3 kg

    Ditanya : Waktu yang diperlukan untuk memasak daging ()

    Jawab :

    Gambar 9. Ilustrasi gambar soal 5

    Menggunakan persamaan :

    (63) (64)

    Dari appendix A-1 diperoleh :

    6. Sebuah bola tembaga diameter 5 cm pada mulanya berada pada suhu 250C. Bola

    tersebut tiba-tiba ditempatkan pada lingkungan dengan suhu 30C dan h = 28

    W/m2.C. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu bola 90C.

    Jawab:

    Diketahui: d = 5 cm ; r = 0.025 m

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 21

    Kelompok 3

    = 250C ; =30C ; T=90C

    h = 28 W/m2.C

    k = 386 W/m.C

    c = 0.3831 kJ/kgC = 383.1 J//kgC

    Gambar 10. Ilustrasi gambar soal 6

    Menghitung angka biot:

    Hasil angka biot < 0,1 maka perhitungan menggunakan analisis system kapasitas-

    kalor-tergabung.

    =

    .(65)

    30C

    250C

    CC

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 22

    Kelompok 3

    0.27 = (kedua suku di-ln-kan)

    -1.3 = -

    7. Setumpuk bata bangunan tinggi 1 m, panjang 3 m, tebal 0,5 m dikeluarkan dari

    tanur dimana batu tersebut telah dipanaskan hingga mencapai suhu seragam 300oC

    . Tumpukan itu didinginkan di udara dengan suhu 35oC dengan koefisien konveksi

    udara 15 W/m2.oC . Permukaan bagian bawah tumpukan diisolasi dengan pasir .

    Berapa kalor yang dilepas hingga bata mencapai suhu kamar?Berapa lama waktu

    yang diperlukan untuk melepaskan separuh dari jumlah kalor tersebut, dan

    berapakah suhu di pusat geometri tumpukan pada saat itu

    Diketahui :

    k = 0,69 W/m2.oC h =15 W/m2.oC = 1600 kg/m3

    T = 35 oC C = 0,84 kJ/kg oC V = 1,5 m3

    = 5,2 x 10-7 m2/s T1 = 300 oC T =35

    oC

    Ditanya :

    a ) Kalor yang dilepas sampai mencapai suhu kamar

    b) Waktu yang diperlukan untuk mencapai waktu setengah kalor tersebut

    c ) Suhu pada pusat geometri

    Jawab :

    Asumsi :

    Suhu kamar adalah 35oC

    Pasir mempengaruhi perpindahan kalor dengan sangat kecil efeknya, sehingga

    dapat diabaikan

    Q/Qo total pada plat memiliki nilai 0,5 ( sesuai soal B)

    Plat disusun bertumpuk, sehingga panjang dan tingginya tak berhingga, hanya

    ditinjau dari ketebalannya saja, yang memiliki L = 0,25 m

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 23

    Kelompok 3

    Gambar 11. Volum control soal nomor 7

    a) (66)

    Qo =534240 kJ

    b) Untuk mencari nilai pada kondisi ini, karena nilai Biot yang didapat pada kondisi

    ini > 0.1 , sehingga tidak memenuhi untuk menggunakan sistem kapasitas kalor

    tergabung, sehingga harus menggunakan sistem dimensi rangkap, karena sistem ini

    juga merupakan sistem rangkap tiga dimensi. Untuk mencari waktu mencapai nilai 0,5

    dari kalor yang dibutuhkan, didapatkan bahwa nilai (Q/Qo)total adalah 0,5 , sehingga

    dapat dicari nilai dari grafik

    Grafik 1. Grafik rugi kalor pada plat tak berhingga

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 24

    Kelompok 3

    Dimana harus dicari nilai hL/k untuk plat

    Panjang = 3 m

    Tinggi = 1 m

    Tebal = 0,5 m

    Karena asumsi nilai (Q/Qo) dari tiap plat (panjang/tinggi/tebal) adalah 0,5 .

    Dapat dilakukan interpolasi pada grafik gambar diatas untuk mendapatkan

    nilai h2/k2.

    Dari hasil interpolasi, didapat nilai

    h2/k2 = 475 untuk hL/k = 32,6, sehingga mendapat nilai = 1932884,615 s

    h2/k2 = 12,604 untuk hL/k = 5,434, sehingga mendapat nilai = 51288,58 s

    h2/k2 = 45,214 untuk hL/k = 10,869, sehingga mendapat nilai = 183986,2 s

    Dari hasil diatas, dapat dirata-ratakan nilai , sehingga didapat

    c) Distribusi suhu pada pusat geometri plat

    Asumsi :

    Suhu kamar 35oC

    pada saat melepas setengah kalor adalah pada saat di pusat geometri

    x/L dari tiap sisi = 0 karena ditinjau dari pusat geometri, sehingga hanya

    digunakan grafik 4-7 untuk mencari distribusi suhu

    Mencari nilai /L2dan k/hL, dimana

    Untuk L = 0,25

    /L2 = 5,2 x 10-7 x / 0,252 = 5,88

    k/hL = 0,69 / 15 x 0,25 = 0,184

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 25

    Kelompok 3

    Untuk L = 0,5

    /L2 = 5,2 x 10-7 x / 0, 52 = 1,471

    k/hL = 0,69 / 15 x 0,5 = 0,092

    Untuk L = 1,5

    /L2 = 5,2 x 10-7 x / 1, 52 = 0,1634

    k/hL = 0,69 / 15 x 1,5 = 0,03

    Dari hasil diatas, kemudian digunakan grafik dibawah ini untuk mencari nilai

    suhu

    Grafik 2. Grafik suhu pada plat

    Dari grafik diatas, didapat nilai o/i , dimana nilai nya untuk tiap plat adalah

    L = 0,25

    Pada L 0,25 tidak didapatkan nilai pd grafik

    L=0,5

    o/i = 0,06

    L=1.5

    o/i = 0,925

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 26

    Kelompok 3

    Dari nilai tersebut dikalikan untuk mendapatkan nilai o/i total yaitu sebesar

    0,06 x 0,925 = 0,0555, sehingga

    8. Sebuah lempeng besar terbuat dari tembaga berada pada suhu awal 300 oC. Suhu

    permukaan tiba tiba diturunkan hingga 35 oC. Berapa suhu pada kedalaman 7,5

    cm 4 menit setelah suhu permukaan diturunkan ?

    Diketahui : Ti = 300 oC ; To = 35

    oC

    Ditanya : T (x,) pada x = 7,5 cm dan = 240 s

    Jawab :

    Dari appendix A-2 diperoleh :

    Tembaga : = 11,234 x 10-5 m2/s

    K = 369 W/m oC

    Digunakan persamaan :

    Dari appendix A-1 diperoleh :

    T (x,) = To + ]

    = 35 +[ (300 35) . 0,2533 ]

    = 102,124 oC

    T = 300 oC

    To = 35 oC

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 27

    Kelompok 3

    BAB III

    KESIMPULAN

    Perpindahan kalor secara konduksi tunak adalah perpindahan kalor

    dimanadistribusi suhunya tidak berubah terhadap waktu. Perpindahan kalor ini terjadi

    bilaada gradien suhu. Hukum yang mendasari analisis untuk laju kalor dalam

    konduksitunak adalah hukum Fourier. Selanjutnya, hukum Fourier dapat digunakan

    untukmenghitung laju kalor pada luas penampang yang berbeda-beda dengan

    caramensubstitusikan luas penampang sistem yang kita amati dan kondisi batas

    padasistem tersebut.

    Salah satu aplikasi perpindahan kalor konduksi tunak adalah sistem

    insulasi pipa. Insulasi dilakukan untuk mencegah kalor ditransfer. Ada

    tiga mekanisme sisteminsulasi, yaitu insulasi dari konduksi, konveksi dan radiasi.

    Dalam merancang sisteminsulasi, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi keefektifaninsulasi, seperti memilih bahan isolator yang tepat.

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 28

    Kelompok 3

    DAFTAR PUSTAKA

    Holman, J.P. 1987. Heat Transfer. New York: McGraw-Hill

    Incropera, F.P., and Dewitt, D.P. 2002. Fundamentals of Heat and Mass Transfer.

    New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

    Anonym, perpindahan kalor secara konduksi tak tunak [online] :

    http://nptel.ac.in/courses/112108149/pdf/M5/Student_Slides_m5.pdf (diakses

    Minggu, 8 Maret 2015 pukul 16.50)

    Anonym, insulasi [online] :

    http://dy2engineer.multiply.com/journal/item/?&show_interstitial=1&u=%2Fjo

    urnal%2Fitem (diakses pada Minggu, 8 Maret 2015 pukul 16.58)

    Pitts, Schaum. 1998. Theory and Problems of Heat Transfer. New York : Mc-Graw

    Hill Company.

    http://nptel.ac.in/courses/112108149/pdf/M5/Student_Slides_m5.pdfhttp://dy2engineer.multiply.com/journal/item/?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitemhttp://dy2engineer.multiply.com/journal/item/?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

  • Makalah Pemicu 1 Perpindahan Kalor Konduksi dan Aplikasinya 29

    Kelompok 3

    LAMPIRAN