Download - Makalah Pemicu 4

Transcript
Page 1: Makalah Pemicu 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan orokraniofacial pada embrio meliputi

rongga mulut, facial, rongga hidung dan sinus paranasal, maxilla, palatum,

mandibula, lidah, kelenjar saliva, temporo mandibular joint, serta kelenjar

tiroid . Apabila dalam proses pertumbuhan dan perkembangan orokraniofasial

terjadi gangguan seperti trauma dan lain-lain maka akan mengakibatkan

anomali baik itu pada gigi maupun pada palatum dan bibir. Oleh sebab

itu, ,maka seorang dokter gigi professional harus mempunyai ilmu

pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan orocraniofacial pada

embrion untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai hubungan

structural antar organ dan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan

yang mungkin terjadi.1

1.2 Batasan Masalah

A. Proses dan Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Orocraniofacial

pada Embrio

1. Stomodeum

2. Branchial Aparatus

3. Facial

4. Maxilla

5. Palatum

6. Cavum Nasi dan Sinus Paranasal

7. Mandibula

8. Temporo Mandibular Joint

9. Lidah

10. Kelenjar Saliva

11. Kelenjar Tiroid

1

Page 2: Makalah Pemicu 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Orocraniofacial pada Embrio

2.1.1 Stomodeum

Stomodeum dapat dilihat sebagai suatu lekukan dangkal pada

permukaan ectoderm embrio. Kedalaman stomodeum dibatasi oleh

oropharyngeal membrane yang terdiri dari lapisan ectoderm yang berada di

atas lapisan endoderm. Membran ini memisahkan stomodeum dari primitive

pharynx. Pharynx primitive adalah bagian dari cranial yang merupakan awal

dari saluran pencernaan kita.

Pertama, selama minggu ke – 4 terjadi disintegrasi dari oropharyngeal

membrane sehingga mulut primitive meningkat kedalaman dan besarnya.

Stomodeum akan menjadi oral cavity yang akan dibatasi oleh oral epithelium.

Oral epithelium dan jaringan dibawahnya akan menjadi gigi dan jaringan

disekitarnya.1

2.1.2 Branchial Aparatus

Branchial Apparatus, terdiri dari :

a. Branchial Archess (lengkungan)

b. Branchial Pouches (Konjungsi)

c. Branchial Grooves (Celah)

d. Branchial Membrane (Selaput)

2

Page 3: Makalah Pemicu 4

Mula-mula dibentu Branchial Arch I / Pharyngeal Arch I, kemudian

dibentuk Branchial Arch I hingga IV, namun Branchial Arch V rudimenter /

hilang sehingga Branchial Arch IV bergabung dengan Branchial IV. Dari

Branchial Apparatus inilah akan dibentuk organ-organ, rahang atas, rahang

bawah, lidah larynx, pharynx, os hyoid, otot-otot wajah, ligamentum, arteri,

vena, nervus, dll.1

3

Page 4: Makalah Pemicu 4

2.1.2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Pouches

1. Branchial Pouches I, membentuk :

a) Cavum tympanica

b) Antrum Mastoideum Telinga tengah

c) Tuba Eustachii

2. Branchial Pouches II, pada lapisan endoderm berdiferensiasi

membentuk Tonsila Palatina dan Fossa Supratonsilaris

3. Branchial Pouches III, pada bagian dorsal berdirensiasi

membentuk glandula parathyroid inferior lalu bermigrasi kearah

dorsal glandula thyroid. Sedangkan bagian ventral

berdiferensiasi membentuk primordial glandula thymus

kemudian bermigrasi kea rah Caudal & Medial selanjutnya

bagian kanan & kiri berfusi membentuk glandula thymus.

4. Branchial Pouches IV, pada bagian dorsal berdirensiasi

membentuk glandula parathyroid superior kemudian bermigrasi

ke dorsal glandula thyroid. Bagian ventral berdiferensiasi

membentuk ultimo branchial body lalu bermigrasi dan berfusi

dengan glandula thyroid.

2.1.2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Groove

Branchial Groove I akan membentuk meatus acusticus externus,

sedangkan Branchial Groove yang lain akan hilang sehinga leher rata.

2.1.2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Membrane

Branchial Membrane I akan membentuk membrane tympanica

sedangkan branchial membrane yang lain menghilang1

2.1.3 Facial

Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari 5 buah

Fasial Promordia, yaitu :

4

Page 5: Makalah Pemicu 4

1. Sebuah tonjolan Processus Fronto Nasalis di atas Stomodeum.

Prosessus frontalis nasalis ini yang akan membentuk wajah bagian

atas, seperti rongga hidung, ala nasi, philtrum, dll

2. Sepasang tonjolan Processus Maxillaris yang berasal dari

Branchial Arch I, terlet,ak di Cranio Lateral Stomodeum. Nantinya

tonjolan maksila ini akan membentuk wajah bagian tengah

termasuk bibir atas, pipi, dan palatum sekunder dan bagian

belakang maksila. Jaringan ini juga akan membentuk tulang

zygomaticum dan sebagian tulang temporal.

3. Sepasang tonjolan Processus Mandibularis yang juga berasal dari

Branchial Arch I, terletak di Caudal Stomodeum. Lengkung

mandibula akan membentuk wajah bagian bawah, termasuk bibir

bagian bawah. Bagian dari periodonsium yang mengeliling

Meckel’s cartilago akan menjadi ligament dan telinga bagian

tengah. Mesoderm dari lengkung mandibula akan membentuk otot-

otot pengunyahan, termasuk otot palatal dan suprahyoid.1

2.1.4 Maxilla

Tulang rahang atas (os maxilla) berasal dari Branchial Arch I bagian atas

Disebut pula Processus Maxillaris. Pusat ossifikasi terletak pasda

percabangan N. infra orbitalis menjadi N. alveolaris superior anterior dan N.

alveolaris superior medius. Kemudian proses ossifikasinya berlanjut mula-

mula ke arah posterior membentuk Processus Zygomaticus Ossis Maxillaris,

kemudian ke arah Caudal membentuk Processus Alveolaris Ossis Maxillaris

dan ke arah medial membentuk Processus Palatinus Ossis Maxillaris. Selama

proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, di bagian pusat ossifikasinya

membentuk Corpus Maxillia, hingga terbentuklah Os Maxilla yang lengkap.2

5

Page 6: Makalah Pemicu 4

2.1.5 Palatum

2.1.5.1 Palatum Primer

Pada minggu ke – 5, intermaxillary segment terbentuk yang merupakan

hasil fusi dua medial nasal processes. Intermaxillary segment berbentuk

gelombang kebawah yang dalam di dalam nasal pit. Intermaxillary segment

akan membentuk palatum primer. Palatum primer adalah bagian yang akan

memisahkan hidung dengan rongga mulut. Palatum primer akan membentuk

bagian premaxilla yaitu satu per tiga anterior palatum durum, foramen

incisive, dan gigi incisivus maxilla.1

2.1.5.2 Palatum Sekunder

Selama minggu keenam dalam perkembangan prenatal, prosesus

maksilaris bilateral akan membentuk palatal shelves. Palatal shelves ini

tumbuh pada bagian inferior di dalam stomodeum secara vertical bersamaan

dengan pertumbuhan lidah.

Akibat adanya daya angkat shelf yang tidak diketahui, pertumbuhan

shelves yang mulanya secara vertical bertukar arah ke superior lidah dalam

beberapa jam sehingga posisi pergerakan pertumbuhan menjadi horizontal.

Kemudian palatal shelves mulai memanjang dan bergerak kearah medial

terhadap satu sama lain dan berfusi membentuk palatum sekunder.

Palatum sekunder ini akan membentuk dua per tiga dari palatum keras

yang terdiri dari caninus maksilaris dan gigi posterior maksila hingga foramen

insisivus. Palatum sekunder juga membentuk sebagian palatum lunak dan

uvulanya.1

2.1.5.3 Penyempurnaan Palatum

Palatum sekunder bertemu dengan bagian posterior dari palatum primer

dan berfusi. Ketiga proses ini berfusi dengan sempurna membentuk palatal

yang sempurna pada minggu ke – 12. Sehingga oral cavity terpisah dengan

nasal cavity. Osifikasi dimulai dari anterior palatum primer.1

6

Page 7: Makalah Pemicu 4

2.1.6 Cavum Nasi dan Paranasal Sinus

Pada minggu ke – 4 nasal placode pada frontonasal process tumbuh

menjadi hidung. Terdapat lekukan pada pusat placode tersebut yaitu nasal pit.

Nasal pit yang akan tumbuh menjadi nasal cavity. Bagian dalam dari nasal pit

menghasilkan nasal sac yang tumbuh kearah dalam menuju pertumbuhan otak.

Nasal sack dipisahkan dari stomodeum oleh oronasal membrane. Membran ini

mengalami disintegrasi, membawa hidung dan oral caviy untuk

berkomunikasi di daerah choanae primitive, bagian posterior membentuk

palatum primer. Bagian superior, middle dan inferior choanae berkembang

menjadi dinding lateral pada nasal cavity.

Bagian tengah jaringan tumbuh disekitar nasal placode muncul dua

bentuk seperti bulan sabit dangkal yang berda diantara nasal pit disebut

sebagai medial nasal processes, yang akan secara eksternal membentuk bagian

tengah hidung, bibir atas. Sedangkan secara eksternal akan membentuk

intermaxillary segment, gigi incisive maxilla dan jaringan sekitar, palatum

primer serta nasal septum.

Pada bagian luar nasal pit disebut lateral nasal processes yang akan

membentuk bagian – bagian hidung. Penggabungan antara hidung bagian

lateral, maxilla, dan medial nasal processes akan membentuk nostrils.

Beberapa sinus paranasal terbentuk kemudian selama periode fetal dan

sebagian lagi setelah lahir. Paranasal sinus termasuk sinus frontal, sinus

sphenoid, sinus ethmoid, dan sinus maxilla. Sinus ini berkomunikasi dengan

nasal cavity melalui bukaan kecil di dinding lateral hidung.

Sinus maxilla berukuran kecil saat lahir dan hanya beberapa sinus

ethmoid yang ada. Sinus maxilla tumbuh sampai pubertas dan tidak tumbuh

secara keseluruhan sampai semua gigi permanen telah erupsi di dewasa muda.

Sinus frontal dan sinus sphenoid tidak ada saat hadir. Kira – kira saat umur 2

tahun, dua sinus ethmoid paling anterior tumbuh pada tulang frontal,

membentuk sinus frontal. Pada waktu yang sama, dua sinus ethmoid paling

posterior tumbuh pada tulang sphenoid dan membentuk sinus sphenoid.1

7

Page 8: Makalah Pemicu 4

2.1.7 Mandibula

Setelah pembentukan stomoideum tetapi masih dalam minggu ke 4

dalam perkembangan janin, terdapat 2 tonjolan dari jaringan yang menghadap

ke inferior mulut primitive yaitu 2 prosesus mandibula. Prosesus ini terdiri

dari inti mesenkim yang terbentuk dari bagian neural crest cell yang berpindah

ke area wajah, bagian terluar dibungkus oleh ectoderm dan bagian dalam

dibungkus oleh endoderm. Pembentukan rahang mandibula juga berasal dari

branchial arch pertama.

Prosesus mandibula kemudian bergabung atau berfusi digaris tengah

membentuk rahang mandibula . Setelah bergabung, rahang mandibula lalu

melebar menjadi seperti pita dari jaringan inferior ke stomoideum. Digaris

tengah pada permukaan rahang bawah adalah pita semu yang biasa disebut

mandibular symphysis, yang mana terbentuk oleh proses penggabungan

bagian kanan dan kiri processus mandibula.

Rahang mandibula memberikan bentuk pada wajah bagian bawah,

termasuk bibir bawah juga gigi mandibula. Bagian perikondrium yang

mengelilingi Meckel’s cartilago menjadi ligament pada rahang bawah dan

telinga tengah. Mesoderm dari mandibula menjadi otot mastikasi dan beberapa

otot palatal dan otot supratiroid.

Selama minggu ke 5 dan 6, sel otot primitive dari mesoderm mandibular

mulai berdiferensiasi. Sel tersebut menjadi awal pembentukan dan sisipan dari

otot mastikasi yang akan dibentuk. Minggu ke 7, otot mandibula melebar dan

berpindah ke area yang akan dimulai diferensiasinya. Otot tersebut adalah otot

masseter, medial dan lateral pterigoid dan otot temporal. Pada minggu ke 10 ,

otot mandibula berkembang dengan baik dan mulai dipersarafi oleh saraf

trigeminal.1

2.1.8 Temporo Mandibular Joint

Temporo mandibular joint ( TMJ ) adalah hubungan ( sendi ) pada

kepala yang memungkinkan terjadinya pergerakan dari mandibula untuk

8

Page 9: Makalah Pemicu 4

proses mastikasi, berbicara, dan pergerakan pernapasan. Temporo mandibular

joint ini dapat kita palpasi pada bagian anterior dari telinga kita. Awal

pembentukan temporo mandibular joint saat minggu ke – 4. Sebelum kartilago

mengalami osifikasi membranosa, terbentuk pita mesenkim yang mengisi

antar ramus mandibula. Tulang timpani squamosa sedang berkembang.

Kemudian pita mesenkim tersebut hilang dengan cepat, berganti dengan garis

tipis padat dari mesenkim yang disebut dengan strip. Strip merupakan diskus

artikularis dari sendi. Saat strip hancur maka akan berkembang menjadi joint

cavity. Hingga pada minggu ke – 8, temporo mandibular joint terbentuk

dengan sempurna.3

9

Page 10: Makalah Pemicu 4

2.1.9 Lidah

Lidah berkembang pada minggu keempat sampai minggu kedelapan

perkembangan prenatal. Lidah berkembang dari pembengkakan internal yang

bebas yang terletak di dalam dasar pharynk primitive, yang dibentuk oleh

arkus branchial pertama yang keempat.

Papilla lidah, struktur yang terelelevasi dari mukosa khusus muncul pada

akhir minggu kedelapan. Circumvallate papilla dan folliae papilla muncul

pertama, menutup cabang keluar nervus glosopharyngeal. Fungiformis papilla

muncul nanti, dekat dengan tempat keluar korda timphani pada nervus facial.

Akhir dari papilla lidah terbentuk, filiformis papilla berkembang selama

periode fetal sangat awal, yaitu pada masa minggu ke sepuluh sampai

kesebelas.1

10

Page 11: Makalah Pemicu 4

2.1.10 Kelenjar Saliva

Kelenjar saliva terdiri atas 3 macam kelenjar, yaitu kelenjar parotid,

kelenjar submandibula dan kelenjar sublingual. Kelenjar parotid awalnya

terbentuk di sudut dari stomodeum saat pembentukan rongga mulut pada masa

minggu ke-6 prenatal. Kelenjar submandibular terbentuk di dasar mulut pada

akhir minggu ke-6 dan awal minggu ke-7 dan kelenjar sublingual terletak di

lateral dari kelenjar submandibula terbentuk pada minggu ke-8.

Tahapan pembentukan glandula saliva sebagai berikut.

1. Pembentukan tonjolan bulat yang berasal dari proliferasi epitelium bukal

ke arah mesenkim yang disebut dengan epithelial bud. Daerah ini dibatasi

oleh lamina basalis.

2. Epithelial bud terus mengalami proliferasi kearah dalam sehingga

membentuk pita yang disebut dengan epithelial cord.

3. Epithelial cord terus tumbuh dan membentuk cabang – cabang dan

berdifferensiasi membentuk seperti buah beri.

4. Setelah terbentuknya cabang-cabang, terbentuklah lobulus (kantung) dari

setiap cabang tersebut sehingga tampak seperti bulatan.

11

Page 12: Makalah Pemicu 4

5. Dari masing-masing lobulus akan mulai terbentuk saluran yang kemudain

saluran-saluran tersebut akan bertemu pada bagian tengah dan membentuk

lumen.

6. Terjadi penyesuaian bentuk dan pematangan sel-selnya sehingga nantinya

akan menghasilkan saliva.4

2.1.11 Kelenjar Thyroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin pertama yang muncul saat

pertumbuhan embrio yang berasal dari endoderm oleh sel mesenkim. Pada

hari ke – 24 masa kandungan kelenjar tiroid terbentuk. Dibentuk dari

pertumbuhan ke tengah bawah pada dasar lidah, dihubungkan oleh

thyroglossal duct, sebuah saluran kecil. Foramen cecum yang merupakan

bagian yang terbuka dari thyroglossal duct yang merupakan sebuah lekukan

kecil seperti jarum yang berada di titik sulkus terminalis kearah oropharynx.1

12

Page 13: Makalah Pemicu 4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa jabaran dan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

proses pertumbuhan dan perkembangan orocraniofacial pada embrio akan

dimulai dari branchial paratus yang terdiri dari branchial arches, branchial

pouches, branchial grooves dan membrane yang akan memberi bentuk awal

yang khas pada kepala dan leher. Pertumbuhan dan perkembangan

orocraniofacial dapat diamati dari minggu ke – 4 pertumbuhan embrio.

Setelah lahir, muncul lah gigi-geligi dan beberapa sinus paranasal. Seiring

waktu berjalan, maka pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi semakin

sempurna. Namun, jika terjadi gangguan pada proses pembentukan

orocraniofacial tersebut, maka akan terjadi pula kelainan-kelainan atau

anomali pada kepala dan leher baik pada bagian wajah, rongga mulut, dan

gigi-geligi.

13

Page 14: Makalah Pemicu 4

DAFTAR PUSTAKA

1. Mary Bath & Margareth JF, Dental Embriology, Histology, and Anatomy,

Elsevier Saunders, USA, 2006, ed.2nd

2. Gunawan HA, Biologi Oral 1, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia,

Jakarta, ed.3

3. Ten Cate AR, Oral Histology, Development, Structure and Function, CV

Mosby, St. Louis, 2003 ed.6th

4. Avery JK, Oral Developmental and Histology, New York, Thieme, 1994

14