Download - Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

Transcript
Page 1: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

PENGELOLAAN PENDIDIKANPengelolaan Peserta Didik

OLEH:

KELOMPOK 4

ASTI ARIANI (06081381419049)

SUCI AGUSTINA (06081381419051)

SRI UTAMI (06081381419058)

Dosen Pembimbing:

1. Dr. Nyimas Aisyah, M.Pd2. Meryansumayeka, S.Pd,. M.Sc

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2016

PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Page 2: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

A. Pengertian

1. Pengertian Peserta Didik

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

sebagaimana yang dikutip oleh Murip Yahya (2008:113), dijelaskan bahwa yang

dimaksud peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu”.

Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh

dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.

Sedangkan dalam arti sempit, anak didik adalah anak (pribadi yang belum dewasa) yang

diserahkan kepada tanggung jawab pendidik (Yusrina, 2006).

Menurut Suharsimi Arikunto (1986:12) bahwa peserta didik adalah siapa saja yang

terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Menurut UU Sisdiknas

bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis

pendidikan tertentu. Jadi bisa diartikan bahwa peserta didik adalah seseorang yang

terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu

ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non

akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah

setiap orang yang berusaha mengembangan potensi dirinya baik pada aspek akademik

maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang ada pada lembaga

pendidikan.

2. Pengertian Pengelolaan Peserta Didik

Dalam hal ini pengelolaan peserta didik menurut Hendayat Soetopo dan Wasty

Soemanto (1982) adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas

yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai

dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.

Page 3: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

Menurut Kenezevich (1961) mengartikan bahwa pengelolaan peserta didik adalah

suatu layanan yang memusatkan perhatian, pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa

dikelas di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti

pengembangan keseluruhan kemampuan minat, keburuhan sampai matang disekolah.

Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk

pencatatan/pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih

luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

Dalam makalah ini akan dibahas aspek-aspek sebagai berikut:

1. Penerimaan peserta didik baru;

2. Orientasi peserta didik baru;

3. Penempatan peserta didik baru;

4. Layanan bimbingan dan konseling peserta didik;

5. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler;

6. Pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

7. Dasar Pengelolaan Peserta Didik

Dasar hukum pengelolaan peserta didik adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan UUD 1945 alinea ke empat yang mengamatkan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

b. Batang tubuh UUD 1945 pasal 31 ayat 1sampai ayat 5

c. UU No. 20tahun 2003 yang berisi tentang sistem pendidikan nasional, sebagai

berikut:

1. Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan

yang bermutu (pasal 5 ayat 1)

2. Setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti

pendidikan dasar (pasal 6 ayat 1)

3. Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pengawasan, dan dan

evaluasi program pendidikan (pasal 8)

4. Warga Negara yang berlainan fisik atau mental berhak memperoleh pendidikan

luar biasa (pasal 8 ayat 1)

Page 4: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

5. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan

pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (pasal 12 ayat 6)

A. Tujuan

Tujuan umum pengolaan peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta

didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar

disekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar disekolah berjalan dengan lancar,

tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontirbusi bagi pencapaian tujuan

sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. (Ali Imron.2003)

B. Fungsi

Fungsi pengelolaan kelas peserta didik adalah sebagai wahana bagi

peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang

berkaitan secara individualnya, sosial, aspirasinya, segi kebutuhan dan potensi

peserta didik.

C. Aspek-aspek Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan (Monitoring), dan

Evaluasi dalam Pengelolaan Peserta Didik

1. Perencanaan Pengelolaan Peserta Didik

Menurut LPPKS Indonesia Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas

memikirkan hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di

sekolah, baik sejak peserta didik akan memasuki sekolah, selama di sekolah,

maupun ketika mereka akan lulus dari sekolah. Jadi, yang direncanakan adalah

hal-hal yang harus dikerjakan berkenaan dengan penerimaan peserta didik

sampai dengan pelulusan peserta didik.

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan peserta

didik. Langkah-langkah tersebut meliputi : perkiraan, perumusan tujuan,

kebijakan, pemograman, penyusuan langkah-langkah, penjadwalan, dan

pembiayaan.

Secara lebih rinci, langkah-langkah perencanaan peserta didik dapat

diuraikan sebagai berikut.

1) Perkiraan

Yang dimaksud dengan perkiraan (forcasting) adalah menyusun suatu

perkiraan kasar dengan mengantisipasi ke depan. Ada tiga dimensi waktu

Page 5: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

yang disertakan dalam hal ini, ialah dimensi kelampauan, dimensi terkini,

dan dimensi yang akan datang

a. Dimensi kelampauan berkenaan dengan pengalaman-pengalaman

masa lampau penanganan peserta didik. Kesuksesan-kesuksesan

penanganan peserta didik pada masa lampau harus selalu diingatkan

dan diulang kembali, sementara kegagalan penanganan peserta didik

pada masa lampau hendaknya selalu diingat dan dijadikan pelajaran.

b. Dimensi kekinian berkaitan erat dengan faktor kondisional dan

situasional peserta didik di masa sekarang ini. Keadaan peserta didik

yang senyatanya sekarang ini haruslah diketahui dalam perencanaan

peserta didik. Semua keterangan, informasi dan data mengenai

peserta didik haruslah dikumpulkan, agar dapat ditetapkan

kegiatannya, dan konsekuensi dari kegiatan tersebut: biayanya,

tenaganya, dan sarana prasarananya.

c. Dimensi yang akan datang berkenaan dengan antisipasi ke depan

peserta didik. Hal-hal yang diidealkan dari peserta didik di masa

depan, haruslah dapat dijangkau seberapapun jangkauannya.

Pemikiran mengenai peserta didik dalam perkiraan ini, tidak saja

untuk hal-hal yang sekarang saja, melainkan yang juga tak kalah

pentingnya adalah kaitannya dengan peserta didik di masa depan.

Jangkauan ke depan ini juga mengandung arti bahwa semua layanan

yang dipikirkan haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik di

masa depan.

2) Perumusan Tujuan

Supaya tujuan dapat dicapai, umumnya tujuan tersebut dijabarkan ke

dalam bentuk target-target. Oleh karena itu, tujuan lazimnya bersifat umum

dan abstrak, tidak jelas kriteria ketercapaiannya; sedangkan target

dirumuskan secara jelas, dapat diukur pencapaiannya

3) Kebijakan

Yang dimaksud dengan kebijakan adalah mengidentifikasi aktivitas-

aktivitas yang dapat dipergunakan untuk mencapai target atau tujuan di atas.

Kegiatan-kegiatan demikian harus diidentifikasi, karena tidak ada tujuan

atau target yang dapat dicapai tanpa kegiatan.

4) Penyusunan Program

Page 6: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

Penyusunan program adalah suatu aktivitas yang bermaksud memilih

kegiatan-kegiatan yang sudah diidentifiksi dalam langkah kebijakan.

Pemilihan demikian harus dilakukan, karena tidak semua kegiatan yang

diidentifikasi tersebut nantinya dapat dilaksanakan. Dengan perkataan lain,

penyusunan program berarti seleksi atas kegiatan-kegiatan yang sudah

diidentifikasi dalam kebijakan.

5) Penyusunan Kegiatan

Ada tiga aktivitas dalam kegiatan ini, yaitu aktivitas pembuatan skala

prioritas, aktivitas pengurutan dan aktivitas menyusun langkah-langkah

kegiatan. Faktor-faktor yang harus dijadikan penentu dalam membuat skala

prioritas ini adalah sebagai berikut :

a) Seberapa jauh kegiatan tersebut memberikan kontribusi bagi pencapaian

targetnya?

b) Seberapa jauh kegiatan tersebut mendesak untuk dilaksanakan dilihat dari

segi kebutuhan?

c) Apakah kegiatan tersebut mengikuti periode waktu tertentu, misalnya saja

periode bulan dan tanggal?

d) Apakah dukungan tenaga, biaya, prasarana dan sarananya bagi kegiatan

tersebut cocok dengan waktunya?

Pengurutan kegiatan dilakukan dengan mengulang apa yang

diprioritaskan.

6) Penjadwalan

Kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan prioritasnya, urut-urutan dan

langkah-langkahnya perlu dijadwalkan agar jelas siapa pelaksananya, dan di

mana hal tersebut dilaksanakan. Yang tercantum dalam jadwal adalah jenis-

jenis kegiatannya secara urut, kapan dilaksanakan, siapa yang bertanggung

jawab untuk melaksanakan dan kalau perlu di mana kegiatan tersebut harus

dilaksanakan.

7) Pembiayaan

Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pembiayaan. Pertama,

mengalokasikan biaya. Yang dimaksud dengan alokasi di sini adalah

perincian mengenai biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan yang

sudah dijadwalkan. Kedua, menentukan sumber biaya. Sumber biaya

demikian perlu disebutkan secara jelas, agar mudah menggalinya.

Page 7: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

2. Pelaksanaan Pengelolaan Peserta Didik

a. Penerimaan Peserta Didik Baru

Kepala Sekolah terlebih dahulu membentuk panitia yang berdasarkan

pedoman dari Kanwil untuk tingkat SLTP/SLTA yang terdiri dari :

Ketua : Kepala Sekolah

Sekertaris : Salah seorang guru

Bendahara : Bendaharawan UUDP Sekolah yang bersangkutan

Seksi Pendaftaran : Maksimum 3 (tiga) orang guru

Kebijakan penerimaan peserta didik baru, hendaknya memperhatikan

hal-hal sebagai berikut.

1) Kenyataan yang ada di sekolah: daya tampung kelas baru, kriteria

mengenai peserta didik yang dapat diterima, anggaran yang tersedia,

prasarana dan sarana yang ada, tenaga kependidikan yang tersedia,

jumlah peserta didik yang tinggal di kelas sebelumnya.

2) Sistem pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan

diberlakukan untuk peserta didik: sistem promosi dan sistem seleksi.

Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah:

1). Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru,

2). Rapat penetapan kuota peserta didik baru,

3). Pembuatan, pemasangan atau pengiriman pengumuman,

4). Pendaftaran peserta didik baru,

5). Seleksi penerimaan peserta didik baru,

6). Penentuan peserta didik yang diterima,

7). Pengumuman peserta didik yang diterima, dan

8). Registrasi peserta didik yang diterima

Setelah peserta didik diterima perlu pengadministrasian karena

dalam bidang pendidikan sangat diperlukan sistem pengelolaan informasi

yang tertib dan teratur. Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai

sejak peserta didik diterima di sekolah sampai dengan tamat atau

meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan tentang kondisi peserta didik

Page 8: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal

pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk

tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik di sebuah

lembaga.

Berdasarkan kalender akademik, pencatatan data berasal dari

beberapa sumber yang diambil dari kegiatan pencatatan selama program

pendidikan berlangsung, berikut ini administrasi pengelolaan peserta

didik di sekolah/madrasah dapat dijelaskan sebagaimana di bawah ini.

1. Awal tahun pelajaran

Penerimaan peserta didik baru

Surat Pendaftaran Peserta didik Baru

Daftar Calon Peserta didik Baru

Daftar Peserta didik Baru

2. Selama tahun pelajaran

Penyusunan data peserta didik

Buku induk peserta didik

Buku klaper

Kehadiran peserta didik

Buku absensi peserta didik (harian, bulanan, tahunan

Mutasi peserta didik

Surat permohonan pindah sekolah

Surat keterangan pindah sekolah

3. Akhir Tahun Pelajaran

Pelaksanaan Ujian akhir

Mendata dan melaporkan calon peserta UAS/UAN

Menyiapkan tanda peserta UAS/UAN

Mendata dan mengarsipkan tabel peserta dalam prestasi UAS/UAN

Pendaftaran masuk ke jenjang yang lebih tinggi

Page 9: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

Kenaikkan kelas

Daftar naik kelas/tidak naik kelas

Rekapitulasi berhasil tidaknya peserta didik

Raport

b. Orientasi Peserta Didik

Pada orientasi di lingkungan sekolah yang diperkenalkan adalah:

peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah,

perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah,

kafetaria sekolah, bimbingan dan konseling sekolah, layanan

kesehatan sekolah, layanan asrama sekolah, orientasi program studi,

cara belajar yang efektif dan efisien di sekolah dan organisasi peserta

didik. Pada masa orientasi peserta didik yang melaksanakan bisa

guru dan dibantu oleh pengurus OSIS.

c. Penempatan Peserta Didik

` Sebelum peserta didik yang telah diterima mengikuti kegiatan

belajar, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam

kelompok belajarnya.

Dasar-dasar pengelompokkan peserta didik ada lima macam, yaitu :

Friendship Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan

kesukaan di dalam memilih teman diantaranya peserta didik itu

sendiri.

Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini

adalah campuran antara peserta didik yang berprestasi tinggi dan

peserta didik yang berprestasi rendah.

Aptitude Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan atas

kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh

peserta didik itu sendiri.

Attention or Interest Grouping. Pengelompokkan peserta didik

berdasarkan atas perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan

peserta didik itu sendiri.

Page 10: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

Intelligence Grouping. Pengelompokkan yang didasarkan atas hasil

test intelegensi yang diberikan kepada peserta didik.

d. Layanan Bimbingan dan Konseling Peserta Didik

Pengertian bimbingan menurut PP. No. 29 tahun 1990 Bab X

pasal 27, yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya

menemukan pribadi, mengenai lingkungan, dan merencanakan masa

depan. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. Menurut kurikulum

Sekolah menengah 1988, bimbingan adalah bantuan yang diberikan

kepada individu agar dengan potensinya yang dimiliki mampu

mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,

mengenal lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana

masa depan yang lebih baik.

Fungsi bimbingan di sini adalah membantu peserta didik dalam

memilih jenis sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan pekerjaan

sesuai bakat,minat, dan kemampuan. Selain itu bimbingan dan konseling

juga membantu guru dalam menyesuaikan program pengajaran yang

disesuaikan dengan bakat minat peserta didik,serta membantu peserta

didik dalam menyesuaikan diri dengan bakat dan minat peserta didik

untuk mencapai perkembangan yang optimal

e. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan bakat di sekolah ditempuh dengan dua cara, yaitu

dengan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pengembangan yang secara

kurikuler dilakukan secara konvensional dalam tatap muka di dalam

kelas. Pelajaran menyanyi, menari, musik, atau olahraga maupun

berbagai jenis keterampilan yang berperan untuk mengembangkan

potensi dasar peserta didik diberikan dalam bentuk kegiatan

pembelajaran secara formal. Pengertian formal dalam hal ini adalah

terstruktur, pelaksanaannya berlangsung pada jam-jam efektif belajar.

Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya mengembangkan bakat, minat,

kreativitas, dan kemampuan peserta didik, yakni potensi besar yang

harus difasilitasi dengan baik oleh sekolah. Beberapa wahana yang bisa

Page 11: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

diselenggarakan oleh sekolah antara lain meliputi bidang-bidang olah

raga, kesenian, dan keterampilan.

f. Pembinaan Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS)

Peserta didik dapat berlatih berorganisasi, kepemimpinan dan

menggerakkan orang lain dan juga dapat berlatih merencanakan

kegiatan, mengorganisasikan kegiatan, mengkooordinasi kegiatan,

menggerakkan SDM dan mengendalikan kegiatan secara bersama-

sama dengan peer group-nya. Bagi sekolah sendiri, keberadaan

organisasi peserta didik ini juga sangat berguna untuk mencari bibit-

bibit unggul di bidang organisasi dan kepemimpinan, agar dapat

diasah dan disalurkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh

masing-masing pesereta didik.

Berdasarkan struktur organisasi OSIS, lazimnya disusun deskripsi

tugas dan tanggung jawab masing-masing organ atau unit yang ada

dalam struktur organisasi, yaitu:

1. Majelis Pembimbing Osis (MBO) terdiri atas Kepala Sekolah dan

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, beserta dengan guru-guru

yang ditunjuk untuk melakukan pembimbingan secara operasional

kepada pengurus OSIS. Tugas MBO ini adalah memberikan

pengarahan dan bimbingan secara umum dan teknis kepada pengurus

OSIS dalam berorganisasi, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi kegiatan peserta didik.

2. Ketua OSIS, yang dibantu oleh Wakil Ketua, bertangung jawab

untuk memimpin OSIS, yang selain bertanggung jawab kepada

Kepala Sekolah, juga bertanggung jawab kepada para anggotanya,

melalui saluran Musyawarah Perakilan Kelas (MPK). Ketua dan

wakil Ketua, juga bertanggung jawab dalam menyusun rencana

kegiatan, pelaksanaan kegiatan, koordinasi kegiatan, pemantauan

kegiatan dan pelaporan kegiatan OSIS.

3. Musyawarah Perwakilan Kelas , sebagai wakil dari masing-masing

jenjang kelas, beratanggung jawab untuk menyampaikan aspirasi

Page 12: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

kelasnya kepada OSIS, dan sekaligus sebagai saluran sosialisasi

program OSIS kepada peserta didik yang berada di kelasnya.

4. Sekretaris OSIS, bertanggung jawab atas kesekretariatan OSIS,

dan memberikan layanan informasi kepada Ketua OSIS ketika

dibutuhkan. Kesekretariatan tersebut meliputi pencatatan

(inventarisasi), penyimpanan informasi, pencarian kembali informasi,

dan penyajian kembali sehingga mudah dipahami oleh pengurus dan

anggota OSIS yang lain.

5. Bendahara OSIS, bertanggung jawab atas perencanaan

penganggaran, realisasi anggaran, pelapotran anggaran dengan

sepengetahuan Ketua OSIS.

6. Wakil-wakil Kelas, terdiri atas peserta didik yang diplih oleh

Kelas (bisa ketua kelas dan bisa juga bukan), guna duduk di dalam

MPK, dengan tugas meneruskan aspirasi kelas dan menjadi saluran

pagi program-program OSIS pada kelas yang diwakilinya

3. Pengawasan

Pengawasan (Mulyana, 2014) adalah fungsi pengelolaan yang

berhubungan dengan usaha pemantauan kinerja agar supaya kinerja

tersebut terarah dan tidak melenceng dari aturan yang sudah

ditetapkan dan pemantauan berfungsi sebagai media agar kinerja

tersebut terarah dan tersampaikan secara tepat.

Pengawasan atau pemantauan pada pengelolaan peserta didik

berupa upaya untuk mengetahui, berperan untuk ceking apakah

kemampuan seseorang peserta didik dalam berbagai bidang

sebagaimana yang telah dilayani penyalurannya oleh sekolah berjalan

lancar. Hasil pantauan adalah catatan-catatan penting mengenai

pelaksanaan berbagai kegiatan tentang seluruh individu peserta didik.

Catatan itu secara garis besar mengenai hal-hal:

1) Bagaimana kondisi umum kemampuan peserta didik

2) Kendala apa yang terjadi pada masing-masing bidang

3) Adakah kemampuan yang menonjol pada masing-masing bidang

Page 13: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

4. Evaluasi

Menurut Wand dan Brown (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain, 2002:57), evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses

untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi hasil belajar peserta didik

berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa

kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstra-kurikuler. Penilaian

hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik

dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai

dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pasaribu dan Simanjuntak

(dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002:58), menyatakan

bahwa:

1. Tujuan umum dari evaluasi peserta didik adalah :

a. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan

peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan

b. Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/pengalaman yang

didapat

c. Menilai metode mengajar yang digunakan

2. Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah :

a. merangsang kegiatan peserta didik

b. menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta

didik

c. memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutanuntuk

memperbaiki mutu pembelajaran/cara belajar dan metode

mengajar Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar tersebut, ada

beberapa fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Fungsi Selektif

2. Fungsi diagnostic

3. Fungsi penempatan

4. Fungsi pengukur keberhasilan program

Dalam suatu kelas, tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk

mengukur keberhasilan peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan

Page 14: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur

keberhasilan peserta didik, ada tiga jenis tes, yaitu:

1. Tes diagnostic

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan

tersebut dapat dilakukan pemberianperlakuan yang tepat. Kedudukan

diagnosis adalah dalam menemukan letak kesulitan belajar peserta

didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan

memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

belajar.

2. Tes Formatif

Tes formatif atau evaluasi formatifdimaksudkan untuk mengetahui

sejauhmana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu

program tertentu. Jenis penilaian ini juga berfungsi untuk

memperbaiki proses belajar mengajar.

3. Tes sumatif

Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir

pemberian sekelompok program atau pokok bahasan.Jenis penilaian

ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta

didik.

Hasil evaluasi terhadap peserta didik tersebut selanjutnya

ditindaklanjuti dengan memberikan umpan balik. Ada dua kegiatan

dalam menindaklanjuti hasil penilaian peserta didik, antara lain:

1. Program remedial

Pengajaran remedial mempunyai arti terapeutik, maksudnya dalam

proses pengajaran remedial secara lansung maupun tidak langsung

juga menyembuhkan beberapa gangguan atau hambatan yang

berkaitan dengan kesulitan belajar. Pengajaran remedial adalah suatu

bentuk khusus pengajaran yang ditujukan untuk menyembuhkan atau

memperbaiki sebagian atau keseluruhan kesulitan belajar yang

dihadapi oleh peserta didik. Perbaikan diarahkan kepada pencapaian

hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing

Page 15: Makalah Pegeleloaan Peserta Didik Makalah Fix

melalui perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar dan

keseluruhan kepribadian peserta didik.

2. Program pengayaan

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada

peserta didik kelompok cepat sehingga peserta didik tersebut menjadi

lebih kaya pengetahuan dan keterampilannya atau lebih mendalami

bahan pelajaran yang sedang mereka pelajari. Tujuan dari kegiatan

pengayaan adalah agar peserta didik yang sudah menguasai bahan

pelajaran lebih dahulu dari teman-temannya tidak berehnti

perkembangannya, dengan mengisi waktu kelebihannya dengan

melakukan kegiatan lain.

DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanuddin. 2014. Pengelolaan Peserta Didik.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/22/pengelolaan-peserta-

didik/.diakses pada tanggal 2 Februari 2016

LPPKS Indonesia. 2014. Pengelolaan Peserta Didik.

https://ktresna72.files.wordpress.com//2011/06/7-pengelolaan-peserta-didik.pdf.

diakses 25 Februari 2016.

Suharsimi Arikunto. 1986. Pengelolaan Kelas dan Siswa: Sebuah Pendekatan

Evaluatif. Jakarta: Rajawali.

Tim Dosen MPKK. 2008. Pengelolaan Pendidikan. Tasikmalaya: UPI Kampus

Tasikmalaya

.