Download - MAKALAH Minyak Kedelai

Transcript
  • Minyak Kedelai | 1

    Makalah Minyak Kedelai

    Nama : Debi Nitami NPM : E1G010024

    TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS BENGKULU

    2012

    System Pengolahan Minyak Nabati Minyak Kedelai

    4/12/2012

  • Minyak Kedelai | 2

    Kata Pengantar

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada

    kami untuk menyelesaikan makalah kami ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam

    semoga selalu di curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW Beserta keluarga

    sahabat dan pengikut-pengikutnya yang insya Allah setia hingga akhir zaman.

    Alhamdulillah kami bersyukur akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul

    Minyak Kedelai sebagai bahan untuk menunjuang penilaian dalam mata kuliah Sistem

    Pengolahan Minyak Nabati. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para

    pembaca dan dapat memberikan pengetahuan sesuai dengan isi makalah ini yang memaparkan

    materi mengenai perspektif dari Minyak Kedelai.

    Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah yang kami susun masih

    jauh dari sempurna, untuk itu kami berharap kepada seluruh pembaca agar dapat memberikan

    kritik dan sarannya untuk menjadi bahan pelajaran kami dalam membuat makalah selanjutnya.

    Bengkulu , November 2012

    Penyusun

  • Minyak Kedelai | 3

    Daftar Isi

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang........4

    B. Rumusan Masalah.......5

    C. Tujuan.5

    II. Isi

    Komposisi minyak kedelai..6

    Pembuatan minyak kedelai....10

    Ekstraksi .......12

    Pemurnian..13

    Pemisahan Gum (De-gumming)14

    Penyaringan alkali.14

    Pemucatan (Bleaching).14

    Hidrogenasi (Hydrogenation)...............15

    Deodorisasi (Deodorization).15

    Winterisasi (Winterization)...15

    Dewaxing......................................................................................................................16

    Keuntungan dan Kerugian Minyak Kedelai.................................................................17

    Pengepakan Minyak dan Masa Kadaluarsa .................................................................17

    III. Penutup

    Kesimpulan..19

    Daftar Pustaka

  • Minyak Kedelai | 4

    I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan.

    Minyak ini digunakan sebagai makanan, menggoreng, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi

    (parfum), pengobatan, dan berbagai penggunaan industri lainnya. Bahan untuk baku untuk me

    mbuat minyak nabati antara lain kelapa, kelapa sawit, jagung, jara, zaitun, kacang tanah, biji

    kapuk, biji kapuk, biji kapas dan lain - lain.

    Berdasarkan sifat mengeringnya, minyak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Minyak tidak mengering (non drying oil )

    Tipe minyak zaitun, yaitu minyak zaitun, minyak kacang.

    Tipe minyak rape, yaitu minyak biji rape dan minyak biji mustard.

    Tipe minyak hewani, yaitu minyak babi.

    2. Minyak nabati setengah mengering, misalnya minyak biji kapas dan minyak biji bunga

    matahari.

    3. Minyak nabati mengering, misalnya minyak kacang kedelai dan biji karet.

    Kedelai adalah komoditi terbesar setelah padi di Indonesia. Kebutuhannya mencapai

    2,3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut 50% dikonsumsi berupa tempe, 40%

    berupa tahu, dan 10% berupa minyak kedelai.

    Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi

    bahan dasar banyak makanan seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai merupakan sumber

    utama protein nabati dan minyak nabati dunia. kedelai mengandung minyak sekitar 19%.

    Upaya untuk mengekstrak minyak kedelai dari biji, kedelai dipecah -pecah, disesuaikan

    dengan kadar air, ditumbuk menjadi serpih dan diekstraksi dengan pelarut heksana. Minyak

    tersebut kemudian dihidrogenasi, bleaching dan deodorisasi . Ampas sisa pengolahan minyak,

    biasanya digunakan untuk pakan ternak.

    Kedelai adalah komoditi terbesar setelah padi di Indonesia. Kebutuhannya mencapai

    2,3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut 50% dikonsumsi berupa tempe, 40%

    berupa tahu, dan 10% berupa minyak kedelai.

  • Minyak Kedelai | 5

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana proses pengolahan dari biji kedelai hingga menjadi minyak kedelai

    2. Bagaimana sifat fisik dan kimia dari minyak kedelai

    3. Bagaimana standar mutu dari minyak kedelai

    4. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari minyak kedelai

    C. Tujuan

    1. Mengetahui proses pegolahan dari biji kedelai hingga menjadi minyak kedelai

    2. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari minyak kedelai

    3. Mengetahui standar mutu dari minyak kedelai

    4. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari minyak kedelai

  • Minyak Kedelai | 6

    II. Isi

    Minyak Kedelai

    Kandungan minyak dan komposisi asam lemak dalam kedelai dipengaruhi oleh varietas

    dan keadaan iklim tempat tumbuh. Lemak kasar terdiri dari trigliserida sebesar 90-95 persen,

    sedangkan sisanya adalah fosfatida, asam lemak bebas, sterol dan tokoferol. Minyak kedelai

    mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga sangat baik sebagai pengganti

    lemak dan minyak yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi seperti mentega dan

    lemak babi. Hal ini berarti minyak kedelai sama seperti minyak nabati lainnya yang bebas

    kolestrol, seperti yang ditunjukkan dalam komposisi dari minyak nabati dibawah ini.

    Kadar minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan

    lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serelia. Kadar protein kedelai yang tinggi

    menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber protein daripada sebagai

    sumber minyak.

    Asam lemak dalam minyak kedelai sebagian besar terdiri dari asam lemak esensial yang

    sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dibawah ini disajikan komposisi kimia minyak kedelai, sifat

    fisiko-kimia minyak kedelai dan standar mutu minyak kedelai.

  • Minyak Kedelai | 7

    Komposisi Kimia Minyak Kedelai

    Asam Lemak Tidak Jenuh (85%)

    Asam linoleat

    Asam oleat

    Asam linolenat

    Asam arachidonat

    Terdiri dari :

    15-64%

    11-60%

    1-12%

    1,5%

    Asam lemak jenuh (15%), terdiri dari :

    Asam palmitat

    Asam stearat

    Asam arschidat

    Asam laurat

    7-10%

    2-5%

    0,2-1%

    0-0,1%

    Fosfolipida Jumlahnya sangat kecil (trace)

    Lesitin -

    Cephalin -

    Lipositol -

    Sifat Fisiko-Kimia Minyak Kedelai

    Sifat Nilai

    Bilangan asam

    Bilangan penyabunan

    Bilangan iod

    Bilangan thiosianogen

    Bilangan hidroksil

    0,3-3,000

    189-195

    117-141

    77-85

    4-8

  • Minyak Kedelai | 8

    Bilangan Reichert Meissl

    Bilangan Polenske

    Bahan yang tak tersabunkan

    Indeks bias (25oC)

    Bobot jenis (25/ 25oC)

    Titer (oC)

    0,2-0,7

    0,2-1,0

    0,5-1,6%

    1,471-1,475

    0,916-0,922

    22-27

    Standar Mutu Minyak Kedelai

    Sifat Nilai

    Bilangan asam

    Bilangan penyabunan

    Bilangan iod

    Bilangan tak tersabunkan (%)

    Bahan yang menguap (%)

    Indeks bias (20oC)

    Bobot jenis (15,5/ 15,5oC)

    Maksimum 3

    Minimum 190

    129-143

    Maksimum 1,2

    Maksimum 0,2

    1,473-1,477

    0,924-0,928

    Nilai gizi asam lemak esensial dalam minyak dapat mencegah timbulnya athero-sclerosis

    atau penymbatan pembuluh darah. Kegunaan minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat

    digunakan untuk pembuatan minyak salad, minyak goreng (cooking oil) serta untuk segala

    keperluan pangan. Lebih dari 50 persen pangan dibuat dari minyak kedelai, terutama

    margarin dan shortening. Hampir 90 persen dari produksi minyak kedelai digunakan di

  • Minyak Kedelai | 9

    bidang pangan dan dalam bentuk telah dihidrogenasi, karena minyak kedelaimengandung

    lebih kurang 85 persen asam lemak tidak jenuh.

    Minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, varnish, lacquers, cat, semir,

    insektisida dan desinfektans. Bungkil kedelai mengandung 40-48 persen protein dan

    merupakan bahan makanan ternak yang bernilai gizi tinggi, juga digunakan untuk membuat

    lem, plastik, larutan yang berbusa, rabuk dan serat tekstil sintesis. Bila minyak kedelai akan

    digunakan di bidang nonpangan, maka tidak perlu seluruh tahap pemurnian dilakukan.

    Misalnya untuk pembuatan sabun hanya perlu proses pemucatan dan deodorisasi, agar warna

    dan bau minyak kedelai tidak mencemari warna dan bau sabun yang dihasilkan.

    Titik cair yang dimiliki minyak kedelai sangat tinggi, yaitu sekitar -16oC dan biasanya

    berbentuk padat (solid) pada ruang yang mempunyai suhu tinggi. Hal ini berarti minyak

    kedelai dapat digunakan untuk biodiesel dan bahan bakar pada musim panas (summer fuel).

    Dibawah ini disajikan titik cair dari berbagai minyak.

    Titik Cair dan Nilai Iodin dari Minyak

    Minyak

    Titik Cair

    (oC)

    Nilai Iodin

    Coconut oil 25 10

    Palm kernel oil 24 37

    Mutton tallow 42 40

    Beef tallow - 50

    Palm oil 35 54

    Olive oil -6 81

    Castor oil -18 85

    Peanut oil 3 93

    Rapeseed oil -10 98

    Cotton seed oil -1 105

    Sunflower oil -17 125

  • Minyak Kedelai | 10

    Soybean oil -16 130

    Tung oil -2.5 168

    Linseed oil -24 178

    Sardine oil -

    Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari

    rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin

    diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah

    proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester

    yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak

    seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan

    diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun,

    dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan

    bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.

    Biodiesel merupakan kandidat yang paling dekat untuk menggantikan bahan bakar fosil

    sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena merupakan bahan bakar terbaharui

    yang dapat menggantikan diesel petrol dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan

    infrastruktur sekarang ini.

    Pembuatan Minyak Kedelai

    Pada pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung pada sifat

    alami minyak atau lemak dan juga tergantung dari hasil akhir yang dikehendaki. Diagram

    dibawah ini menggambarkan mengenai pengolahan minyak dan lemak secara umum.

  • Minyak Kedelai | 11

    Ekstraksi

    Penjernihan

    Pemucatan

    Deodorisasi Hidrogenasi Winterisasi

    Pemucatan Deodorisasi

    Deodorisasi Interesterifikasi

    Plasticizing Pemurnian

    Pembuatan minyak kedelai dilakukan dalam beberapa tahap. Sebelum masuk tahap

    ekstraksi, kedelai harus dibersihkan dan dikuliti terlebih dahulu. Alat untuk mengkuliti biji

    kedelai dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

  • Minyak Kedelai | 12

    Setelah itu biji kedelai dihancurkan kemudian dipisahkan dari kulitnya. Penghancuran

    kedelai dilakukan pada suhu sekitar 74-79oC selama 30-60 menit agar kulit kedelai dapat

    mengelupas. Dalam kondisi ini akan terjadi denaturasi dan koagulasi protein sehingga

    mengurangi afinitas minyak menjadi padat dan akan memudahkan dalam proses ekstraksi.

    Ekstraksi dilakukan dengan pemanasan secara tidak langsung untuk mengatur kelembapan

    dan suhu.

    Ekstraksi

    Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang

    diduga mengandung minyak atau lemak. Dalam mengekstraksi minyak terdiri dari tiga

    metode utama, yaitu pengepresan hidraulik (hydraulic pressing), pengepresan berulir

    (expeller pressing) dan ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction). Untuk minyak kedelai

    menggunakan ekstraksi dengan pelarut.

    Ekstraksi pelarut dari biji minyak dapat dilakukan dengan menggunakan alat tipe

    perkolasi atau pencelupan (immersion). Perkolasi lebih efektif daripada pencelupan karena

    dapat digunakan dalam kapasitas besar dalam daerah yang terbatas. Perkolasi biasanya

    menggunakan rotary extractor dan ditutup dengan sistem vertikal untuk memindahkan pada

    tempat yang berlubang dengan menggunakan gerakan rotary. Gambar rotary extractor dapat

    dilihat dibawah ini.

    Pelarut yang digunakan adalah heksana dan diberikan diatas dasar serpihan (flake)

    sehingga perkolasi akan turun melalui cawan berlubang atau kasa berlubang. Serpihan yang

    terekstraksi terdiri dari 35% heksana, 2-8% air dan 0,5-1,0% minyak. Ketebalan serpihan

  • Minyak Kedelai | 13

    adalah faktor dalam pemindahan minyak secara efisien. Dibawah ini dijelaskan ilustrasi

    perkolasi ekstraksi sel.

    III.

    Pemurnian (Purification)

    Setelah tahap ekstraksi, minyak kedelai kasar terdiri dari kotoran tidak terlarut dalam

    minyak dan yang terlarut dalam minyak. Kotoran ini harus dibuang dengan cara pemurnian.

    Tujuan utama dalam proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan rasa serta bau

    yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan minyak

    sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri.

    Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan menggunakan filtrasi.

    Sedangkan yang terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan beberapa teknik dibawah ini

    dimana sering digunakan dalam industri untuk memproduksi minyak kedelai yang dapat

    digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Minyak Kedelai | 14

    Keterangan :

    D= deodorization, W= winterization, S= solidification, H2= hydrogenation

    Pemisahan Gum (De-gumming)

    Pemisahan gum merupakan suatu proses pemisahan getah atau lendir-lendir yang terdiri

    dari fosfotida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin tanpa mengurangi jumlah asam

    lemak bebas dalam minyak. Proses pemisahan gum termasuk pencampuran minyak kedelai

    kasar dengan 2-3% air dan agitasi secara hati-hati selama 30-60 menit (untuk mencegah

    adanya oksidasi dari minyak) pada suhu 70oC. Proses ini dilakukan untuk memperbaiki

    fosfatida untuk membuat lesitin kedelai dan untuk memindahkan materi yang ada pada

    minyak murni selama penyimpanan.

    Penyaringan Alkali

    Penyaringan dilakukan untuk memindahkan objek kotoran yang dapat mempengaruhi

    kualitas minyak. Soda kaustik digunakan dalam penyaringan untuk membuat asam lemak

    bebas, fosfotida dan gum, pewarnaan zat yang tidak terlarut dan materi lainnya. Minyak

    yang kasar merupakan hasil dari heat exchanger untuk mengatur suhu menjadi 38oC.

    Biasanya kaustik yang ditambahkan pada pencampuran sekitar 0,10-0,13% untuk

    memastikan terjadinya saponifikasi dari asam lemak bebas, hidrasi dari fosfolipid dan reaksi

    dengan pigmen warna. Campuran ini dipanaskan pada suhu 75-82oC dan disentrifus untuk

    memisahkan kaustik dari minyak yang disaring. Kemudian minyak yang disaring

    dipanaskan pada suhu 88oC dan dicampurkan dengan 10-20% air yang sudah dipanaskan

    pada suhu 93oC.

    Pemucatan (Bleaching)

    Pemucatan adalah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna

    yang tidak disukai dalam minyak. Dalam pemucatan minyak kedelai menggunakan tanah

    serap (fuleris earth) sekitar 1% atau karbon aktif (actived carbons) seperti arang. Adsorben

    ini dimasukkan dalam sistem vakum pada 15 inchi Hg selama 7-10 menit dan selanjutnya

    dipanaskan pada suhu 104-166oC yang dilewatkan pada heat exchanger bagian luar

  • Minyak Kedelai | 15

    kemudian dimasukkan pada tangki kosong yang diagitasi selama 10 menit. Campuran ini

    disaring, didinginkan dan dialirkan menuju tangki holding.

    Hidrogenasi (Hydrogenation)

    Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan

    hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga akan mengurangi tingkat

    ketidakjenuhan minyak atau lemak. Selain itu, hidrogenasi pada minyak kedelai dapat

    meningkatkan titik cair, stabilitas minyak dari efek oksidasi dan kerusakan rasa dengan cara

    mengubah asam linolenat menjadi asam linoleat dan asam linoleat menjadi asam oleat.

    Hidrogenasi akan memberikan perbedaan derajat kekerasan (hardness) dari produk yang

    diinginkan. Hidrogenasi terjadi dalam tempat vakum yang berisi minyak dimana gas

    hidrogen akan keluar dalam bentuk gelembung halus selama pemanasan campuran dan

    agitasi. Ketika hidrogenasi yang diinginkan tercapai, maka campuran didinginkan dan

    katalis disaring. Sebagian sisa minyak yang terhidrogenasi akan berbentuk cair dan sebagian

    besar minyak kedelai akan mengeras (hardened).

    Deodorisasi (Deodorization)

    Deodorisasi adalah suatu tahapan proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk

    menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu

    penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Asam

    lemak bebas yang terbuang juga akan meningkatkan kestabilan minyak.

    Winterisasi (Winterization)

    Winterisasi adalah proses pemisahan bagian gliserida jenuh atau bertitik cair tinggi dari

    trigliserida bertitik cair rendah. Winterisasi merupakan bentuk dari fraksinasi atau

    pemindahan materi padat pada suhu yang diatur. Hal ini termasuk pemindahan jumlah kecil

    dari materi terkristalisasi dari minyak yang dapat dimakan dengan filtrasi untuk mencegah

    cairan fraksi mengeruh pada suhu pendinginan. Minyak didinginkan secara perlahan pada

    suhu sekitar 6oC selama 24 jam. Pendinginan dihentikan dan minyak atau campuran kristal

    didiamkan selama 6-8 jam. Kemudian minyak disaring sehingga akan menghasilkan 75-80%

    minyak dan produk stearine yang akan digunukan untuk shortening pada industri.

  • Minyak Kedelai | 16

    Dewaxing

    Dewaxing dan pelarut terfraksinasi digunakan untuk menjernihkan minyak dengan

    memeras atau menekan minyak dari lemak padat dengan pengepresan hidraulik sehingga

    menghasilkan mentega yang keras. Pelarut terfraksinasi termasuk kristalisasi dari fraksi

    yang diinginkan dari campuran trigliserida yang terlarut dalam pelarut yang cocok. Fraksi

    dapat memilih dalam bentuk yang jelas pada suhu yang berbeda, dipisahkan dan pelarut

    dibuang untuk mendapatkan hasil akhir atau trigliserida spesifik atau komposisi asam lemak.

    Kegunaan dari Minyak Kedelai

    Minyak kedelai yang merupakan minyak sayur yang dominant digunakan secara

    domestic yaitu produk minyak makan. Aplikasi dari minyak kedelai dibedakan atas 2

    kategori:

    1. Produk lemak yang dapat dikonsumsi

    2. Produk lemak industri untuk tujuan teknikal

  • Minyak Kedelai | 17

    Keuntungan dan Kerugian Minyak Kedelai

    Ada beberapa keuntungan dari proses ekstraksi minyak dari kedelai, jika

    dibandingkan dengan minyak yang lain. Ekstraksi minyak (hasilnya) tidak mudah menguap

    dan sangat stabil temperaturnya dalam bentuk cairan. Minyak kedelai dapat juga diproses

    untuk memisahkan komponen yang tidak dibutuhkan seperti phospat, bahan logam

    dan sabun. Dengan memisahkan bahan komponen yang tidak dibutuhkan tersebut, stabilitas

    dari minyak kedelai ini semakin meningkat. Dalam minyak kedelai juga terdapat anti

    oksidan secara alami tidak terekstraksi. Anti oksidan ini membantu mencegah bau

    tengik yang muncul yang ditandai dengan hadirnya lipida dalam minyak. Anti oksidan juga

    membantu mengurangi radikal bebas yang merusak dalam tubuh.

    Ada juga beberapa kerugiannya, yakni phosphatides yang sangat tinggi, sekitar 2 %,

    harus dipisahkan saat proses berlangsung. Juga terdapat 7-8 % asam linolenik yang

    bisa dikurangi dengan proses hidrogenasi. Kandungan yang tinggi ini (asam linolenik)

    dapat menyebabkan hilangnya rasa dan bau.

    Pengepakan Minyak dan Masa Kadaluarsa

    Minyak kedelai dikemas dalam kemasan 1 pon dan 3 pon atau kemasan 50 pon

    polyetilene yang berbentuk kubus. Dalam bentuk cairan, dikemas pada kemasan 35 pon atau

    kendi plastic 1 galon. Pada pabrik, minyak kedelai dapat disimpan dalam tangki besi atau

    stainless steel. Masa kadaluarsanya sekitar lebih dari setahun.

    Minyak yang dikonsumsi dalam botol akan mengalami perubahan rasa dan teroksidasi saat

    terkena cahaya. Untuk itu harus dikemas dengan botol berwarna gelap, untuk

    memperpanjang masa kadaluarsa. Pengemasan dengan bahan logam harus diperhatikan

    karena dapat terjadi reaksi antara logam dengan minyak.

    Minyak kedelai tidak stabil dalam bentuk non hidrogenasi. Faktor yang menyebabkan

    ketidakstabilan minyak termasuk trigliserida (komposisinya) dan kandungan lemak

    bebasnya (terutama asam linolenic), aktivitas enzimatik pada kacang tersebut dan

    faktor lainnya.

    Kestabilan minyak dapat ditingkatkan dengan proses pemurnian dan penanganan khusus.

  • Minyak Kedelai | 18

    IV. Penutup

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    Minyak kedelai memiliki Lemak kasar terdiri dari trigliserida sebesar 90-95 persen, sedangkan sisanya adalah fosfatida, asam lemak bebas, sterol dan tokoferol. Minyak

    kedelai mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga sangat baik sebagai

    pengganti lemak dan minyak yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi seperti

    mentega.

    Kadar minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan

    lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serelia. Kadar protein kedelai yang

    tinggi menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber protein daripada

    sebagai sumber minyak.

    Proses pengolahan biji kedelai hingga menjadi minyak kedelai melalui beberapa tahapan

    proses seperti Ekstraksi, Pemurnian, Pemisahan Gum (De-gumming), Penyaringan

    alkali, Pemucatan (Bleaching), Hidrogenasi (Hydrogenation), Deodorisasi (Deodorization),

    Winterisasi (Winterization), Dewaxing.

    Asam lemak dalam minyak kedelai sebagian besar terdiri dari asam lemak esensial yang

    sangat dibutuhkan oleh tubuh.

  • Minyak Kedelai | 19

    Daftar Pustaka

    Addison, K. 2006 Oil Yields and Characteristics.

    http://journeytoforever.org/biodiesel_yield.html. Diakses tanggal 15 November 2012.

    Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas

    Indonesia. Jakarta.

    Semon, M., Patterson, M., Wyborney, P., Blumfield, A. and Tageant, A. 2006. Soybean Oil.

    http://www.wsu.edu/~gmhyde/433_web_pages/433Oil-web-pages/Soy/soybean1.html.

    Diakses tanggal 15 November 2006.

    Somantri, I. H., Hasanah, M., Adisoemarto, S., Thohari, M., Nurhadi, A. Dan Orbani, I. N.

    2004. Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan.

    http://www.indobiogen.or.id/berita_artikel/mengenal_plasmanutfah.php. Diakses tanggal

    15 November 2012.

    Wikipedia. 2012. Biodiesel. http://id.wikipedia.org/wiki/Biodiesel. Diakses tanggal 16

    November 2012.

    ______________. Kedelai. http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai. Diakses tanggal 16

    November 2012.

    ______________. Soybean. http://en.wikipedia.org/wiki/Soybean. Diakses tanggal 16

    November 2012.