Download - Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Transcript
Page 1: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN BEBERAPA

KONSEP & DEFINISI DALAM PENELITIAN SERTA

TEKNIK PENGUMPULAN & ANALISIS DATA

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Disusun oleh :

AKHMAD NUR FARISI

ANNISA KUSUMA WARDANI

MAULIDYA VIRGINANTI

PUTRI LINGGA WIJAYA

RONNY SETIAWAN

KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2013

Page 2: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya, manusia selalu ingin tahu dan ini mendorong manusia

untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Salah satu cara untuk

mencari jawaban adalah dengan mengadakan penelitian. Cara lain yang lebih

mudah, tentunya, adalah dengan bertanya pada seseorang atau “bertanya” pada

buku. Namun tidak semua pertanyaan tersebut dapat terjawab atau terjawab

dengan jawaban yang meyakinkan.

Dane (1990: 4) menyarankan definisi sebagai berikut: Penelitian

merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk

menjawab pertanyaan tentang fakta dunia. Parson (1946) mengemukakan

penelitian sebagai pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap

masalah - masalah yang dapat dipecahkan. Menurut Leedy (1997: 5): penelitian

adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data)

jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau

pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.

Tidak semua penelitian bersifat ilmiah. Penelitian ilmiah menggunakan

metode-metode ilmiah dalam prosesnya. Sementara penelitian non-ilmiah tidak.

Metode ilmiah adalah prosedur atau tata cara yang ditempuh untuk mencapai

tujuan penelitian. Metode ilmiah mengandung ciri-ciri sistematik, rasional,

obyektif, kumulatif, empiris, teliti, jelas dan non etikal. Metode ilmiah menuntut

peneliti untuk bersikap skeptis, logis, analitis, obyektif, jujur dan terbuka.

Penelitian ilmiah dan non -ilmiah dibedakan dari caranya:

a. Observasi

Penelitian ilmiah mengenali adanya kesalahan dalam observasi,sehingga teori

dapat selalu disempurnakan

b. Analisis logis

Penelitian ilmiah mengandalkan analisis yang logis, yang perlu digunakan

terutama dalam proses generalisasi secara perlu digunakan terutama dalam

proses generalisasi secara induktif.

c. Laporan penelitian

Page 3: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Sebuah penelitian tidak dapat mendukung teori karena dukungan untuk sebuah

teori tidak datang dari temuan penelitian yang konsisten dengan sebuah teori,

melainkan dari kegagalan untuk menemukan hasil yang tidak sesuai dengan

teori.

d. studi yang definitif

tidak ada penelitian ilmiah yang dapat menjawab pertanyaan penelitian secara

sempurna, namun ada penelitian yang dapat merangsang penelitian lainnya.

e. Determinisme

Asumsi setiap kejadian memiliki setidaknya satu penyebab yang dapat

diungkap.

B. KRITERIA PENELITIAN ILMIAH

1. Purposive

Penelitian ilmiah menyatakan tujuan penelitian dengan jelas.

Penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas. Suatu penelitian dimaksudk

an untuk dapat   membantu   pemecahan   masalah.   Walaupun   penelitian

tidak   memberikan jawaban   langsung   terhadap   permasalahan   akan  

tetapi   hasilnya   harus   mempunyai kontribusi   dalam   usaha  

pemecahan   masalah.

Hasil   penelitian   harus   memberikan penjelasan   akan   fenomena   yang

menjadi   pertanyaan   penelitian   dan   harus   dapat melandasi   keputusan

serta tindakan pemecahan permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini

memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekedar melihat hubungan yang

terjadi di antara variabel atau gejala yang diteliti. Penelitian pun

mempunyai tujuan yang lebih dala daripada sekedar memperlihatkan

perbedaan yang ada diantara kelompok-kelompok seubyek yang terlibat

sebagai sampel

2. Rigor

Keseriusan dalam penelitian berarti ada kehati-hatian, ketelitian, dan

kepastian. Untuk itu diperlukan adanya dasar teori yang baik dan rancangan

penelitian yang mantap sehingga keseriusan   penelitian   meningkat   pula.

Oleh karena itu, penelitian harus didasarkan pada jumlah sampel yang

Page 4: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

cukup yang dipilih dengan metode yang benar dan daftar pernyataan yang

harus disusun secara tepat

3. Testability

Suatu penelitian sebaiknya menmpilkan hipotesis yang dapat diuji dengan

menggunakan metode statistik tertentu. Pengujian didasarkan atas

pengalaman pengalaman lembaga lain juga atas dasar hasil penelitian

sebelumnya. Dari uji hipotesis itu dapat ditemukan apakah hipotesis itu

diterima atau ditolak.

4. Replicability

Kesimpulan atau penemuan hasil penelitian memiliki sifat stabil.

Maksudnya, hasil penelitian akan memiliki kesimpulan yang sama apabila

dilakukan oleh peneliti lain dengan menggunakan metode yang sama.

5. Precision and Confidence

Dapat menunjukan seberapa besar :

keakuratan penelitian

peluang bahwa taksiran peneliti adalah benar

Kedua poin diatas dapat dilakukan dengan mengaplikasikan ilmu statistika

dalam penelitian.

6. Objectivity

Kesimpulan penelitian harus berdasarkan fakta yang dihasilkan dari temuan

data aktual, dan bukan berdasarkan subjektifitas atau emosional peneliti.

7. Generalizebility

Hasil penelitian dapat diterapkan seluas mungkin, semakin besar ruang

lingkup penerapan hasil penelitian maka akan semakin baik.

8. Parsimony

Memiliki prinsip kesederhanaan dalam menjelaskan :

masalah penelitian, dan

alur penelitian

Page 5: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

C. DATA

Data tidak selalu berupa angkaatau hasil-hasil penelitian tetapi dapat juga

berupa material verbal seperti tulisan dalam surat kabarn esai anak-anak, dan

sebagaianya

Macam-macm data antara lain:

1. Data kualitatif

Data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.

2. Data Kuantitatif

Data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan. Data

kuantitatif dibagi menjadi dua :

a. Data diskrit atau nominal : data yang dapat digolongkan secara

terpisah, secara diskrit atau kategori.

Contoh : dalam suatu kelas terdapat 10 anak yang berdomisili di

Jakarta, 5 anak berdomisili di Bogor, 15 anak berdomisili di Bekasi.

b. Data kontinu : data yang bervariasi menurut tindakan dan data ini

diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi tiga :

1) Data ordinal

Data ordinal adalah data yang berbentuk ranking atau peringkat.

Contoh : peringkat kelas I, II, dan III

2) Data interval

Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak

memiliki nilai nol (0) absolut / mutlak.

Contoh : skala termometer

3) Data ratio

Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai

nol mutlak.

Contoh : berat, panjang, dan volume.

Berat badan 0 kg berarti tidak ada beratnya.

Page 6: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

D. VARIABEL

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel-variabel yang telah diidentifikasikan perlu diklasifikasikan,

sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat

perlu untuk penentuan alat pengambilan data apa yang akan digunakan dan

metode analisis mana yang sesuai untuk diterapkan. Variabel dilihat dari proses

kuantifikasi data dibedakan sebagai berikut:

Variabel kategori

Variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan; variabel ini

bersifat diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang

satu dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis

pekerjaan

Variabel Interval

Variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu

diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang  sama. Contoh:

variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program

dinyatakan dalam skor, penghasilan dan sebagainya.

Variabel Eksperimen

Variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan oleh peneliti seperti dalam

suatu penelitian eksperimental. Manipulasi inilah yang menimbulkan

variabel.

Menurut Fungsinya variabel dapat dibedakan :

Variabel Tergantung (Dependent Variabel)

Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika

penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas.

Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya

juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, Kriteria, Konsekuen.

Atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Variabel terikat.

Variabel Bebas ( Independent Variabel)

Page 7: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti

dimanipulasi  dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan

fenomena yang diobservasi. Karena fungsi ini sering disebut variabel

pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas

berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel ini juga sering disebut sebgai

variabel  Stimulus, Prediktor, antecendent. Dalam SEM(Structural

Equation Modeling) variabel independen disebut variabel eksogen.

Variabel Intervening

Variabel intervenig adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan Variabel dependen menjadi

hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara

variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak

langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi

menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu

dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.

Variabel Moderator

Dalam mengidentifikasi variabel moderator dimaksud adalah variabel

yang karena fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta

meperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.

Variabel kendali

Yaitu yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel

mederator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain

terutama berkaitan dengan variabel  moderator jadi juga  seperti variabel

moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung

Variabel Rambang

Berlainan dengan variabel bebas, yaitu fungsinya sangat diperhatikan

dalam penelitian. Variabel rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat

diabaikan atau pengaruhnya hampir tidak diperhatikan terhadap variabel

bebas maupun tergantung. (Drs.Colid Narbuko,Drs.H Abu

Achmadi.2004.Metode Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara Hal.119-120)

Page 8: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

1. Hubungan Simetris

Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila

variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel

lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :

a. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.

b. Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.

c. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu

berada yang lainnya pun pasti disana.

d. Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.

2. Hubungan Timbal BalikHubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.

3. Hubungan Asimetris (tidak simetri)Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :a. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian

itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.

b. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang.

c. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.

d. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.e. Hubungan Imanen antara dua variabel.f. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)

E. MASALAH

Perumusan masalah diperlukan untuk memungkinkan melakukan

verifikasi yang dibatasi oleh pengalaman. Suatu pertanyaan harus mempunyai

Page 9: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

ciri-ciri yang memungkinkan kita untuyk mengformulasikannya, sehingga

observasi atau ekdperimen dalam keadaan ilmiah dapat memberi jawaban

terhadap pertanyaan yang diajukan. Ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak

dapat dijawab dengan prosedur ilmiah. Contoh, pertanyaan seperti : “ Apakah

pendidikan keluarga berencana baik untuk diberikan di SLTA ?”. pertanyaan

seperti ini sulit untuk diteliti secara ilmiah, karena “baik” untuk SLTA sulit

untuk diamati dan diukur. Jadi kata-kata yang berkenaan dengan nilai-nilai,

sebaiknya tidak dipakai dalam merumuskan suatu masalah.

Pertanyaan-pertanyaan dalam penilitian pendidikan dapat diklasifikasi

ke dalam dua kategori yaitu :

1. Pertanyaan teoritis, yaitu pertanyaan mengenai prinsip-prinsip

fundamental

2. Pertanyaan praktis yaitu pertanyaan yang dirancang untuk memecahkan

masalah sehari-hari

Kriteria Dalam Menetapkan Masalah

Seorang peneliti biasanaya akan mempertimbangkan segenap factor

ekstern, diantaranya sebagai berikut :

1. Apakah masalah ini berguna untuk dipecahkan

2. Apakah terdapat kepandaian yang diperlukan untuk pemecahan itu

3. Apakah masalah itu menarik untuk dipecahkan

4. Apakah masalah ini memberikan suatu yang baru ; apakah masalah ini

perlu diselidiki

Menurut Frenkel dan Walen, kriteria masalah dalam penelitian yang baik

adalah :

1. Fleksibel, artinya masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya

melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan

waktu

2. Jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap

masalah tersebut

Page 10: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

3. Signifikan, yaitu jawaban atas masalah tersebut harus memberikan

kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah dalam

kehidupan manusia

4. Etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai-

nilai keyakinan dan agama.

Tuckman mengemukakan pula bahwa rumusan masalah yang baik

adalah yang menyatakan hubungan antara dua variable atau lebihdan

dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya.

Bentuk-Bentuk Masalah Penelitian

Ada tiga bentuk masalah dalam penelitian, yaitu bentuk masalah

deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Permasalahan deskriptif merupakan suatu

masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable

mandiri (variable yang berdiri sendiri, baik hanya satu atau lebih). Jadi dalam

penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variable itu pada sampel

yang lain atau mencari hubungan variable tersebut dengan variable yang lain.

Beberapa contoh permasalahan deskriptif adalah :

1. Bagaimana kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah Dasar Swasta?

2. Bagaimana sikap mahasiswa dengan adanaya rencana perkuliahan pada

malam hari?

3. Seberapa tinggi IPK mahasiswa MIPA UNJ yang di wisuda tahun 2012 ?

Permasalahan komparatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat

membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih

sampel yang berbeda. Contoh permasalahannya adalah :

1. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dengan

pegawai swasta?

2. Adakah perbedaan frekuensi membaca literature di perpustakaan antara

mahasiswa putra dengan putri?

3. Apakah terdapat perbedaan produktivitas pemeliharaan ikan mas dengan

dua jenis pakan yang berbeda ?

Page 11: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Permasalahan asosiatif, mrupakan permasalahan dengan bentuk pertanyaan

penelitian yang menghubungkan dua variable atau lebih. Terdapat tiga bentuk

hubungan, yaitu :

1. Hubungan simetris yang merupakan suatu bentuk hubungan yang secara

kebetulan muncuknya bersamaan, contoh jambu yang rasanya manis

banyak ulatnya.

2. Hubungan kausal yang merupakan hubungan sebab akibat. Contoh, bila

gaji pegawai negeri nasik maka daya beli masyarakat akan naik

3. Hubungan interaktif yng merupakan hubungan yang saling

memperngaruhi, misalnya bila biaya untuk iklan naik, maka nilai

penjualan akan naik, dan bila penjualan naik maka biaya untuk iklan naik

juga.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Terdapat beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif.

Macmillan & Sally Schumacher mengelompokkan teknik pengumpulan data

kuantitatif dalam enam (6) jenis yakni tes tertulis (paper and pancil tests),

wawancara(Interviews),Kuisioner(Questionnaires), pengamatan(Observations),

pengukuran non kognitif(Noncognitive measures), dan penilaian

alternative(Alternative Assessment).

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan atau observasi diartikan sebagai watching the

behaviorial patterns of people in certain situations to obtain information

about the phenomenon of interest (MacMillan & Schumacher, 2010:

211). Pada pengertian ini, kegiatan observasi digunakan hanya untuk

mengamati pola perilaku manusia pada situasi tertentu untuk mendapatkan

informasi tentang fenomena yang menarik. Sedangkan menurut Sugiyono

(2009: 203), kegiatan observasi tidak terbatas pada obyek manusia, tetapi

juga obyek-obyek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan

observasi dapat digunakan untuk penelitian yang berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejalah-gejalah alam dan bila responden

yang diamati dalam jumlah yang relatif tidak terlalu besar.

Page 12: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Berdasarkan proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi

dibedakan menjadi observasi berperan serta dan observasi tanpa berperan

serta.

Observasi Berperan Serta

Observasi ini, peneliti melibatkan diri dengan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan objek yang sedang diteiti atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi ini,

data yang diperoleh akan lebih lengkap, lebih teliti, dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang Nampak

karena peneliti merasakan langsung apa yang dirasakan oleh objek

yang sedang diteliti.

Observasi Tanpa Partisipasi

Observasi ini tidak melibatkan langsung peneliti dalam

aktivitas objek yang sedang diamati tetapi hanya sebagai pengamat

yang independen. Seperti contoh kasus diatas, peneliti hanya

mengamati dari kejauhan dan wkatu yang digunakan terbatas.

Peneliti hanya mencatat berapa jumlah pengamen yang ada, berapa

rata-rata usia pengamen, sejak berapa lama mereka mengamen dan

sebagainya sehingga dari pengamatan tersebut peneliti dapat

menganalisis dan membuat kesimpulan.

Pengumpulan data dengan observasi ini tidak akan mendapatkan

data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna dan

perasaan. Makna dan perasaan adalah nilai dibalik perilaku yang

tampak, terucapkan, dan yang tertulis.

Kelemahan jenis observasi ini adalah data yang diperoleh

kurang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna yaitu nilai-

nilai dibalik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang

tertulis.

Observasi Kelompok

Observasi kelompok adalah pengamatan yang dilakukan

oleh sekelompok tim peneliti terhadap isu yang diangkat menjadi

objek penelitian

Page 13: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Berdasarkan perencanaannya, dapat dibedakan menjadi

observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

Observasi Terstruktur

Observasi yang dirancang secara sistematis tentang apa

yang akan diamati dan dimana tempat pengamatannya

berlangsung. Dengan demikian, observasi ini dapat dilakukan

apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang variabel apa

yang akan diamati dan apa atau siapa objek/subjeknya.

Observasi Tidak Terstruktur

Teknik ini tidak dipersiapkan terlebih dahulu secara

sistematis tentang apa yang akan diobservasi karena peneliti tidak

begitu menguasai mengenai situasi dan kondisi objek yang diamati.

Dalam hal ini, peneliti tidak menggunakan instrument yang baku

tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Untuk memudahkan melakukan pengumpulan data melalui observasi,

Thorndike dan Hagen membuat 5 langkah observasi yang sistematis yaitu:

1. Pilihlah aspek kelakuan yang akan diobservasi

2. Definisikan kelakuan-kelakuan yang termasuk dalam tiap kategori

3. Peneliti harus berlatih untuk memperoleh interpretasi dari kategori

observasi yang sama

4. Kuantifikasi observasi

5. Kebanyakan prosedur-prosedur untuk menentukan pencatatan.

Pengukuran observasi dilakukan dengan menggunakan cara-cara

sebagai berikut:

a. Catatan Informasi

Catatan sutu gejala tingkah laku manusia yang diperoleh

dari observasi yang berlangsung secara bebas dan tidak formal.

Semua tingkah laku diamati dalam rangka pemecahan masalah

yang diteliti dan dicatat sebagai hasil observasi.

b. Daftar Cek

Page 14: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Dalam melakukan observasi, seringkali dibutuhkan daftar

sebagai alat bantu dalam mencatat pengamatan. Setiap fakta harus

diamati secara sistematis dan daftar ini disebut daftar cek. Daftar

cek biasanya sudah disiapkan sebelum pengamatan dilakukan dan

disusun berdasarkan tujuan-tujuan khusus pengamatan.

c. Skala Penilaian

Skala penilaian digunakan untuk mencek dan ementapkan

nilai suatu factor. Skala ini merupakan daftar yang serupa dengan

daftar cek tetapi berbeda karena ada nilai-nilai yang disusun

bertingkat. Factor-faktor disusun dalam skala yang biasa disebut

dimensi. Tiap dimensi ditetapkan kedudukan nilainya dalam

nbentuk alternative. Alternative-alternatif ini mewakili tingkatan

nilai yang berbeda, dari yang terendah hingga yang paling tinggi.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview merupakan a data collection method in

which interviewer ask interviewee questions (Johnson, 2000: 140). Pada

pengertian ini dapat diketahui bahwa kegiatan wawancara melibatkan dua

pihak yakni interviewer atau orang yang melaksanakan kegiatan

wawancara dan juga interviewee atau pihak yang diwawancarai.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil

(Sugiyono, 2009: 194).

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu

dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga

kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang

dirinya sendiri

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar

dan dapat dipercaya

Page 15: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang

dimaksudkan oleh si peneliti.

Kegiatan wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun

tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to

face) maupun dengan menggunakan telepon. Menurut Sugiyono (2009:

194-198), terdapat dua jenis wawancara yakni wawancara terstruktur dan

wawancara tidak terstruktur. Pengklasifikasian Jenis-jenis wawancara

menurut Patton dalam Johnson & Christensen (2000: 105) adalah sebagai

berikut :

1)    Informal conversational interview

Karakteristik jenis wawancara ini adalah pertanyaan muncul dari

konteks yang paling dekat dengan si responden dan ditanyakan hal-

hal yang bersifat alamiah. Kelebihannya adalah dapat meningkatkan

relevansi dan kepentingan dari pertanyaan, wawancara dibangun dan

muncul dari observasi, wawancara dapat disesuaikan secara individu

dan keadaan sekitarnya. Sedangkan kelemahannya adalah

memperoleh informasi yang berbeda dari orang yang berbeda

dengan pertanyaan yang berbeda; kurang sistematis dan

komprehensif jika pertanyaan-pertanyaan tidak timbul secara alami

sehingga mempersulit proses organisasi dan analisis  data.

2)    Interview guide approach

Topik-topik dan isu yang diangkat merupakan hal yang spesifik

dalam bentuk bagan. Pewawancara menentukan urutan dan susunan

kalimat dalam pertanyaan yang akan diajukan. Kelebihan jenis

wawancara ini adalah model bagan yang menambah komprehensif

data dan membuat koleksi data lebih sistematis bagi setiap

responden.

3)    Standardized open-ended interview

Susunan kata yang tepat dan urutan pertanyaan ditentukan

terlebih dahulu. Semua responden ditanyakan pertanyaan dasar yang

sama dalam urutan yang sama. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan

Page 16: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

dalam bentuk open-ended yang lengkap. Kelebihan jenis wawancara

ini adalah mudah membandingkan respon dari narasumber karena

mereka menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan kelemahannya

adalah bersifat kurang fleksibel.

4)    Close quantitative interview

Pertanyaan dan kategori jawaban telah dirumuskan terlebih

dahulu. Jawaban telah tersedia dan narasumber hanya memilih salah

satu jawaban tersebut. Kelebihannya adalah memudahkan dalam

analisis, jawaban dapat langsung dibandingkan dan hemat waktu

karena banyak pertanyaan dapat ditanyakan dalam waktu yang

singkat. Kelemahannya adalah narasumber harus menyesuaikan

pengalaman dan perasaan mereka dalam kategori yang disediakan

oleh peneliti yang mungkin kurang relevan dan bersifat mekanistik.

3. Kuisioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Sedangkan

menurut Johnson & Christensen (2000: 127), kuesioner adalah a self-

report data-collection instrument that each research participant fills out

as part of research study. Kuesioner diartikan sebagai kumpulan

instrumen pribadi dimana setiap responden penelitian mengisinya sebagai

bagian dari studi penelitian. Peneliti menggunakan kuesioner untuk

mendapatkan data tentang pikiran, perasaan, sikap, keyakinan, nilai,

persepsi, kepribadian dan sikap    responden penelitian. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang banyak dilakukan karena dinilai

relatif lebih ekonomis, mempunyai item yang sama untuk semua subyek

serta menjamin kerahasiaan (anonim).

Jika teknik wawancara tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka

gunakan teknik kuesioner yang merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi perangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

Page 17: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

yang efisien jika peneliti tahu dengan variabel yang akan diukur dan apa

yang bias didapatkan dari responden.

Kuesioner berbeda dengan wawancara, teknik ini cocok digunakan

dalam jumlah responden yang cukup besar dan tersebar di wilayah yang

cukup luas. Kuesioner juga dapat diberikan kepada responden secara

langsung. Penampilan fisik dari kuesioner sebagai alat penumpul data akan

mempengaruhi motivasi responden dalam mengisi kuesioner.

Menurut Sugiyono (2009: 200) terdapat beberapa prinsip dalam

penulisan angket yaitu :

a. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi

pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan.

Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan

harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan

jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

b. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan

angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.

c. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat

berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan

tidak terstruktur),  dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif

dan negatif.

d. Pertanyaan tidak mendua

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa

f. Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak

menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.

g. Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu

panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.

h. Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari

yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah

menuju hal yang sulit

4. Paper and Pencil Test

Menurut McMilan & Schumacher istilah paper and pencil

tests diartikan sebagai a standard set of questions is presented to each

Page 18: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

subject in writing (on paper or computer) that requires completion of

cognitive task (2010: 250). Tes tertulis diartikan sebagai seperangkat

pertanyaan yang disajikan kepada setiap subyek penelitian dalam bentuk

tertulis (pada kertas atau komputer) yang menghendaki penyelesaian tugas

kognitif. Tugas kognitif yang dimaksudkan dapat terfokus pada apa yang

diketahui seseorang (achievement), kemampuan belajar(ability or

aptitude), memilih atau seleksi (interests, attitudes, or value) atau

kemampuan mengerjakan sesuatu (skills).

Saat ini terdapat banyak bentuk tes yang telah terstandar. Bentuk tes

ini telah disediakan oleh ahli pengukuran dan memiliki kesamaan prosedur

dalam administrasi dan pengskoran. Walaupun telah banyak bentuk tes

yang telah distandarkan, kita tidak mungkin langsung mengambil salah

satu bentuk tes tersebut begitu saja untuk dijadikan alat pengumpulan data

pada penelitian yang akan kita lakukan. Hal ini disebabkan karena setiap

penelitian bertujuan untuk mengukur sesuatu hal yang spesifik yang belum

tentu sesuai dengan bentuk tes yang telah tersedia.  Oleh karena itu

diperlukan kemampuan agar mampu mengkonstruksi sendiri bentuk tes

yang sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

Terdapat dua kriteria dalam penilaian yakni norm-

referenced dan criterion referenced. Pada norm-referenced atau penilaian

acuan normatif (PAN), interpretasi datanya berdasarkan referensi

kelompok. Sedangkan padacriterion-referenced atau penilaian acuan

patokan (PAP), proses interpretasinya berdasarkan seperangkat kriteria

yang telah ditetapkan.

5. Pengukuran Nonkognitif

Pengukuran nonkognititf  lebih terfokus pada emosi dan

perasaan,  termasuk dalam pengukuran nonkognitif adalah

sikap (attitudes), opini (opinions), nilai-nilai (values), minat (interests) dan

kepribadian (personality). Walaupun para praktisi pendidikan dan

psikologi telah mempelajari faktor nonkognitif, namun pengukuran untuk

ciri ini sering lebih sulit dibandingkan pengukuran kognitif. Menurut

Page 19: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

McMillan dan Sally Schumacher (2001: 194), terdapat beberapa alasan

yang mempengaruhi kesulitan pengukuran pada nonkognitif yaitu :

a. Non cognitive test results may be adversely affected by response set,

which is the tendency of a subject’s answer to be influenced by a

general set when responding to items. Respond set is tendency to

answer most questions the same way.

b. Non cognitive items are susceptible to faking. One of the most serious

types of faking is social desirability, in which subjects answer item in

order to appear most normal or most socially desirable rather than

responding honestly.

c. The reliability of non cognitive test is generally lower than that

cognitive tests.

d. In most non cognitive tests, we are interested in evidence of construct

validity, which is difficult to establish.

e. Non cognitive tests do not have “right” answer like cognitive tests.

6. Penilaian Alternatif

Penilaian alternatif didesain untuk menyediakan cara yang berbeda

dalam menunjukkan pencapaian penampilan siswa. Terdapat berbagai

jenis penilaian alternatif seperti demonstrasi, pertunjukan/pameran,

penilaian berdasarkan performans dan portofolio. Performanced-based

assesment is observation of skill, behavior, or competency. Sedangkan

penilaian portofolio merupakan a purposeful, systematic collection and

evaluation of student work that document progress toward meeting

learning objectives. Dalam dunia pendidikan, portofolio digunakan untuk

meningkatkan frekuensi khususnya dalam penilaian ketrampilan membaca

dan menulis.

7. Dokumen

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh

lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto,

hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa

dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di

masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai

Page 20: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak

bermakna (Faisal, 1990: 77).

8. Focus Group Discussion

Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi

terpusat (Focus Group Discussion), yaitu upaya  menemukan makna

sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri

pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok

peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada

matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan

secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi

terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji

sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan setelah penelitian selesai

mengumpulan seluruh data yang diperlukan. Kegiatan teknik analisis data

meliputi :

a. Mengelompokkkan data bedasarkan variabel dari seluruh responden

b. Tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden

c. Menyajian data tiap variable yang diteliti (umumnya dalam bentuk tabel)

d. Melakukan perhitungan untuk mejawab perumusan masalah

e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis menggunakan statistik. Dua jenis

statistik yang dapat digunakan, yaitu :

1. Statistik Deskriptif

Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan

data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan / tidak

melakukan generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah :

penyajian data melalui tabel,grafik, diagram, piktogram, perhitungan

mean, median, modus, perhitungan desil, persentil, quartil, simpangan

baku dan varians.

2. Statistik Infersial

Page 21: Makalah Metodologi Penelitian Beberapa Konsep & Definisi Dalam Penelitian Serta Teknik Pengumpulan & Analisis Data

Statistik infersial disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas

merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data

sampel dengan maksud untuk mengambil kesimpulan / generalisasi

terhadap populasi. Statistik ini cocok digunakan apabila sampel diambil

dari populasi yang jelas dan dilakukan dengan teknik random. Sering

disebut sebagai statistik probabilitas karena kesimpulan yang diambil

untuk populasi berdasarkan sampel memiliki peluang kebenaran dan

kesalahan. Statistik infersial terdapat dua jenis bergantung pada asumsi

dan jenis data yang dianalisis, yaitu :

a. Statistik parametrik

Digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau

melalui data sampel. Parameter populasi meliputi :

Rata-rata populasi

Simpangan baku

Varians

Asumsi – asumsi yang harus dipenuhi dalam statistik parametrik

adalah :

Data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal

Data dari dua kelompok atau lebih yang akan dianalisis harus

homogen

Dalam analisis regresi harus dipenuhi asumsi linieritas

Ukuran sampel minimum 30 unit satuan

Digunakan untuk menganalisis data yang berskala interval dan ratio.

b. Statististik non-parametrik

Statististik non-parametrik tidak digunakan untuk menguji parameter

populasi melainkan distribusi populasi. Statistik ini tidak diperlukan

pengujian asumsi – asumsi . Digunakan untuk menganalisis data yang

berskala nominal dan ordinal.