Download - Makalah LSD

Transcript
  • 7/23/2019 Makalah LSD

    1/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) adalah

    bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh

    terutama susunan saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik,

    psikis dan fungsi sosial.

    Jika dijabarkan satu persatu, Narkotika menurut UU No.22 tahun

    1997 adalahzat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

    baik sintetis maupun bukan sintetis yang dapat menyebabkan penurunan

    atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

    menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

    Narkotika digolongkan menjadi golongan opoid, kanabis dan kokain.

    Psikotropika merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah maupun

    sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh

    selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada

    aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika menurut UU No.5 tahun 1997

    meliputi ectasy, shabu-shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti

    depresi dan anti psikosis.

    Zat adiktif lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau

    psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

    Zat adiktif ini termasuk inhalasia (aseton, thinner cat, lem, nikotin dan

    kafein).

    Bila seseorang menggunakan NAPZA, maka akan dijumpai segala

    intoksikasi yaitu gejala dimana NAPZA bekerja dalam susunan saraf pusat

    yang menyebabkan perubahan memori, perilaku, kognitif, alam perasaan

    dan kesadaran. Apabila seseorang menggunakan NAPZA terus menerus

    maka akan terbentuk keadaan toleransi, dimana toleransi ini akan

    meningkat seiring waktu sampai akhirnya terjadi overdosis.

    Bila pengguna NAPZA menghentikan penggunaan obat-obatan

    secara tiba-tiba pada saat tahap toleransi yang cukup tinggi, maka akan

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    2/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 2

    terjadi kondisi withdrawal atau sindroma putus zat. Gejala atau sindroma

    putus zat akan berbeda untuk tiap jenis NAPZA yang digunakan.

    B.

    Rumusan Masalah

    1. Bagaimana mekanisme aksiLysergic Acid Diethylamide(LSD) ?

    2. Bagaimana toksokinetikLysergic Acid Diethylamide(LSD) ?

    3.

    Bagaimana toksodinamikLysergic Acid Diethylamide(LSD) ?

    4. Bagaimana pemeriksaan laboratorium untuk Lysergic Acid

    Diethylamide(LSD) ?

    C. Tujuan

    1. Mengetahui mekanisme aksiLysergic Acid Diethylamide(LSD).

    2.

    Mengetahui toksokinetikLysergic Acid Diethylamide(LSD).

    3. Mengetahui toksodinamikLysergic Acid Diethylamide(LSD).

    4. Mengetahui cara pemeriksaanLysergic Acid Diethylamide(LSD).

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    3/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 3

    BAB II

    ISI

    A. SejarahLysergic Acid Diethylamide(LSD)

    Lysergic Acid Diethylamide (LSD) diperkenalkan oleh Sandoz

    Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat

    dengan berbagai penggunaan psikiatrik LSD segera menjadi agen terapi yang

    nampak menimbulkan harapan besar.

    LSD pertama kali disintesis oleh Albert Hofmann pada tahun 1938 dari

    ergot, sebuah butir jamur yang biasanya tumbuh di rye. Bentuk LSD berasal

    dari pada awal nama kode LSD-25, yang merupakan singkatan untuk

    Lysergsure diethylamid-Jerman diikuti dengan nomor urut. LSD sensitif

    terhadap oksigen, sinar ultraviolet, dan klorin, terutama di solusi. Dalam

    bentuk murni itu adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan sedikit pahit. LSD

    biasanya disampaikan pada substrat seperti penyerap tinta kertas, sebuah

    kubus gula, atau gelatin. Berbeda dengan narkoba lainnya yang umumnyaberbentuk pil dan serbuk, LSD berbentuk seperti kertas prangko. Dalam

    bentuk cair, juga dapat diberikan melalui suntikan intramuskular atau

    intravena. LCD lebih dikenal dengan sebutan acid, trips, tabs, kertas.Dosis

    ambang pemakaian LSD sangat kuat, dengan 20-30 g (mikrogram).

    Menurut UU Psikotropika No.5 tahun 1997, di Indonesia asam lisergat

    dietilamida (LSD) termasuk dalam psikotropika halusinogen golongan I yang

    hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak

    digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan

    sindroma ketergantungan. LSD relatif jarang ditemukan dibandingkan sabu,

    ekstasi, dan ganja.

    Obat ini bersifat psikedelik dari keluarga ergolina. Pemeriannya adalah

    sebagai berikut :

    a. Nama umum : LSD LSD-25; Diethylamide Asam lisergat.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    4/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 4

    b.

    Rumus kimia : 9,10-Didehydro- N , N -diethyl-6-methylergoline-8

    carboxamide. C 20 H 25 N 3 O = 323,4.

    c. Sebuah zat kristal tak berwarna.

    d.

    Larut dalam air.

    e. LSD mudah terdegradasi dalam spesimen biologis ketika terkena

    cahaya atau suhu tinggi. LSD juga dapat mengikat wadah kaca

    dalam larutan asam.

    f. Konstanta disosiasi : pK a 7,5.

    g. Koefisien partisi : Log P (oktanol / air), 2.9.

    h.

    Strukturnya :

    LSD bersifat non-adiktif (tak menimbulkan ketergantungan), memiliki

    tingkat racun yang amat sangat rendah dan banyak dikenal atas efek

    psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi

    waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang dalam, serta berperan

    penting dalam kontrabudaya tahun 1960.

    Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500

    mikrogram. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.

    Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala yang telah

    dilaporkan antara lain menyebabkan konstraksi rahim, hipotermia, demam,

    kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma, peningkatan curah jantung,

    cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur

    dan lendir, rasa tak dapat tidur, hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa

    https://kimiafarmasi.files.wordpress.com/2010/08/struktur-lsd.jpg
  • 7/23/2019 Makalah LSD

    5/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 5

    indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan fuga disosiatif yaitu keadaan

    seseorang tidak mampu mengingat berbagai peristiwa pribadi penting atau

    selama beberapa saat lupa akan identitasnya atau bahkan membentuk identitas

    baru yang terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi beberapa jenis

    antidepresan tertentu seperti garam litium dan trisiklik.

    Efek rasa yang disebabkan oleh LSD disebut tripping yaitu halusinasi

    terhadap tempat, warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi

    satu menimbulkan obsesi terhadap halusinasi yang ia rasakan dan keinginan

    untuk hanyut didalamnya, menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan

    dan lama-lama membuat paranoid.

    Menurut ahli kimia, Alexander Shulgin ,LSD adalah molekul rapuh

    yang luar biasa stabil untuk waktu tak terbatas jika disimpan sebagai garam

    padat atau dilarutkan dalam air pada suhu rendah dan terlindung dari udara

    serta paparan cahaya.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    6/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 6

    B.

    MekanismeLysergic Acid Diethylamide(LSD)

    MEKANISME LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

    LSD bertindak hampir secara eksklusif pada neuron serotonin. LSD

    kimia menyerupai serotonin dan memunculkan efeknya dengan mengikat

    reseptor serotonin.

    Ada beberapa jenis reseptor serotonin di otak. Masing-masing

    bertanggung jawab untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu.

    LSD berinteraksi dengan reseptor tertentu, tetapi tidak selalu dengan cara

    yang sama. Kadang-kadang LSD dapat menghambat mereka dan kadang-

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    7/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 7

    kadang mungkin membuat mereka senang. Ini adalah salah satu alasan

    mengapa LSD memiliki efek sensorik yang kompleks.

    LSD dan halusinogen lain merangsang daerah tertentu dari otak yang

    dikenal sebagai locus coeruleus (LC). Sebuah neuron tunggal dari LC dapat

    cabang ke banyak daerah sensorik yang berbeda dari otak. LC bertanggung

    jawab atas perasaan terjaga dan membangkitkan respon kejut terhadapstimulus yang tak terduga.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    8/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 8

    C.

    Fase ToksokinetikLysergic Acid Diethylamide(LSD)

    Farmakokinetika dapat diartikan sebagai nasib obat didalam tubuh atau

    hal-hal yang dialami obat hingga mencapai cairan plasma. Interaksi secara

    farmakokinetik terjadi apabila suatu obat mempengaruhi absorpsi, distribusi,

    biotransformasi/metabolisme, atau ekskresi obat lain. Secara fisiologi

    interaksi terjadi apabila suatu obat merubah aktivitas obat lain pada lokasi

    yang terpisah dari tempat aksinya. Farmakokinetika mempelajari kinetika

    absorpsi obat, distribusi, dan eliminasi (yakni eksresi dan metabolisme).

    Proses perjalanan obat yang terjadi di dalam tubuh meliputi :

    1. Absorbsi, merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian

    sampai ke system sistemik. Banyak factor yang mempengaruhi absorbsi,

    salah satunya yaitu kecepatan pengosongan lambung. Obat yang

    absorbsinya tidak dipengaruhi oleh makanan maka dosisnya tidak perlu

    diubah, tetapi obat yang absorbsinya dipengaruhi oleh makanan maka

    dalam penggunaannya digunakan sebelum makan atau dapat digunakan

    setelah makan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses absorpsi yaitu :

    1. Kelarutan obat

    2. Kemampuan obat difusi melintasi membran

    3. Kadar obat

    4. Sirkulasi darah pada tempat absorpsi

    5. Luas permukaan kontak obat

    6. Bentuk sediaan obat

    7.

    Rute penggunaan obat.

    2. Distribusi, merupakan perpindahan obat dari saluran sistemik ke tempat

    aksinya. Apabila suatu obat memilki waktu paruh yang lama, maka

    kecepatan distribusi obat semakin cepat dan akan semakin cepat terjadi

    akumulasi (terjadinya efek toksik). Untuk mengatasi hal tersebut, maka

    dosis dan cara pemakaiannya harus dikurangi. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi proses distribusi, yaitu :

    1.

    Perfusi darah melalui jaringan

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    9/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 9

    2.

    Kadar gradien, pH dan ikatan zat dengan makro molekul

    3. Partisi ke dalam lemak

    4. Transport aktif

    5.

    Sawar, seperti sawar darah otak dan sawar plasenta, sawar darah

    cairan cerebrospinal

    6. Ikatan obat dan protein plasma.

    3. Metabolisme, merupakan proses perubahan obat menjadi metabolitnya

    (aktif dan non aktif). Semakin besar dosis suatu obat, maka kemungkinan

    metabolit aktif semakin banyak, maka respon yang dihasilkan juga akan

    semakin besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses metabolisme :

    1. Metabolisme prasistemik, yang sangat berpengaruh pada

    ketersediaan hayati obat.

    2. Bentuk stereoisomer, obat yang mempunyai bentuk isomer

    mengalami rute dan kecepatan metabolisme obat di antara bentuk-

    bentuk isomernya.

    3.

    Dosis

    4. Umur

    5.

    Inhibisi dan induksi metabolisme, adanya interaksi bersaing dua

    substrat untuk enzim menimbulkan hambatan enzim

    memetabolisme obat. Efek keseluruhan interaksi tergantung pada

    kadar relatif dari dua macam substrat dan afinitasnya pada letak

    aktifnya.

    1. Ekskresi, berkaitan dengan eliminasi. Dimana semakin cepat eliminasi

    suatu obat, maka durasinya juga semakin cepat. Untuk mengatasinya maka

    frekuensi penggunaan obat perlu ditingkatkan agar tetap masuk dalam

    jendela terapi.

    Inhalansia adalah zat yang dihirup. Salah satu contohnya lem Aica

    aibon yang banyak dipakai anak dan remaja karena harganya murah dan

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    10/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 10

    memabukkan. Zat yang ada dalam lemAica aibonadalah zat kimia yang bisa

    merusak sel-sel otak dan membuat kita menjadi tidak normal, sakit bahkan

    bisa meninggal. Salah satu zat yang terdapat di dalam lemAica aibon adalah

    Lysergic Acid Diethyilamide (LSD).

    Pertama kali dibuat secara sintetis pada 1940-an untuk menghilangkan

    hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinogen yang diperoleh

    dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote, telah dipakai golongan pribumi

    Meksiko selama beberapa ratus tahun untuk kegiatan keagamaan dan hiburan.

    Halusinogen juga di kenal sebagai psikedelik, bertindak pada susunan saraf

    pusat untuk membuat perubahan yang bermakna dan sering radikal pada

    keadaan kesadaran pengguna; juga dapat mengacaukan perasaan kenyataan,

    waktu dan emosi para pengguna.

    Lysergic Acid Diethylamide (LSD) merupakan zat semisintetik

    psychedelik dari family ergoline. LSD sensitif terhadap udara, sinar

    ultraviolet, dan klorine,terutama dalam bentuk solutio, dimana zat ini akan

    bertahan selama 1 tahan jika dijauhkan dari cahaya dan dijaga agar suhunya

    tetap berada dibawah temperature. Alam bentuk aslinya warna, bau, sangat

    khas. LSD dapat didistribusi ke dalam tubuh secara intramuskular atau injeksi

    intravena. Dosis yang dapat menyebabkan efek psikoaktif pada manusia yaitu

    20-30 mg (mikrogram). LSD dapat digunakan sebagai agen therapeutik yang

    menjanjikan.

    Lysergic Acid Diethylamide (LSD) adalah halusinigen yang paling

    terkenal. Ini adalah narkoba sintetis yang di sarikan dari jamur kering

    (dikenal sebagai ergot) yang tumbuh pada rumput gandum. Proses pembuatan

    LSD dari bahan baku membutuhkan pengetahuan dan keahlian tehnik yang

    tinggi.

    LSD mempengaruhi sejumlah besar reseptor pasangan protein-G,

    termasuk semua reseptor dopamin, semua subtipe adrenoreseptor sama seperti

    lainnya. Ikatan LSD pada sebagian besar subtipe reseptor serotonin kecuali 5-

    HT3dan 5-HT4. bagaimanapun juga, hampir semua reseptor mempengaruhi

    pada afinitas rendah menjadi aktif pada otak dengan konsentrasi 10-20 nm.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    11/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 11

    LSD adalah cairan tawar, yang tidak berwarna dan tidak berbau yang

    sering di serap ke dalam zat apa saja yang cocok seperti kertas pengisap dan

    gula blok, atau dapat dipadukan dalam tablet, kapsul atau kadang-kadang

    gula-gula. Bentuk LSD yang paling popular adalah kertas pengisap yang

    terbagi menjadi persegi dan dipakai dengan cara ditelan.

    Halusinogen lain termasuk meskalin (tanaman alami yang berasal dari

    kaktus peyote), pala, jamur-jamur tertentu (yang mengandung zat psilosin dan

    psilosibin), dimetiltriptamin (DPT), fensiklidin (PCP) dan ketamin

    hidroklorid.

    Tak serupa dengan narkoba lain, pengguna LSD mendapat sedikit

    gagasan apa yang mereka pakai dan efeknya dapat berubah-ubah dari orang

    ke orang, dari peristiwa ke peristiwa dan dari dosis ke dosis. Efeknya dapat

    mulai dalam satu jam setelah memakai dosis bertambah antara 2-8 jam dan

    berangsur hilang secara perlahan-lahan setelah kurang lebih 12 jam.

    Untuk penggunaan LSD efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa,

    sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman. Sering kali ada perubahan

    pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan dan tempat. Efek

    negatif LSD dapat termasuk hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi,

    kepeningan, perasaan panik yang akut dan perasaan tak terkalahkan, yang

    dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri dalam bahaya fisik.

    Pengguna jangka panjang dapat mengakibatkan sorot balik pada efek

    halusinogenik, yang dapat terjadi berhari-hari, berminggu-minggu atau

    bahkan berbulan-bulan setelah memakai LSD. Tidak ada bukti atau adanya

    ketergantungan fisik dan tidak ada gejala putus zat yang telah diamati bahkan

    setelah dipakai secara berkesinambungan. Namun, ketergantungan kejiwaan

    dapat terjadi.

    Efek LSD normalnya 6-12 jam setelah menggunakan, tergantung pada

    dosis, toleransi, berat badan dan umur. Keberadaan LSD tidak lebih lama

    keberadaannya daripad obat-obat dengan level signifikan di dalam darah.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    12/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 12

    D.

    Fase ToksodinamikLysergic Acid Diethylamide(LSD)

    Terdapat beberapa tipe reseptor serotonin pada otak dan

    bertanggungjawab pada fungsi khusus.LSD menempel pada serotonin

    reseptor karena memiliki reaksi kimia yang hampir menyerupai serotonin.

    LSD berinteraksi khusus dengan reseptor akan tetapi tidak selalu melalui cara

    yang sama. Kadang melalui cara menghambat yaitu dengan cara ketika ada

    serotonin reseptor langsung menempel sehingga menghambat serotonin

    neurotransmitter. Selain itu juga melalui cara meningkatkan serotonin

    reseptor. Dan karena itulah menjadi alasan bahwa LSD menjadi gangguansensory komplek.

    LSD dan halusinogen lain membangkitkan bagian dari otak khususnya

    Locus coreulus ( LC). Neuron tunggal dari LC bercabang ke daerah sensori

    otak yang berbeda-beda. LC bertanggungjawab pada perasaan dan

    menimbulkan respon mengagetkan ke rangsangan yang tidak diharapkan.

    Adapun beberapa pengaruh pada penggunaan LSD yaitu :

    1. Pengaruh segera setelah pemakaian

    a. pupil mata melebar, tidak bisa tidur, mulut kering, selera

    makan hilang, suhu tubuh meningkat, denyut jantung cepat,

    tekanan darah naik dan berkeringat.

    b. Koordinasi otot terganggu, tremor.

    c. Berubahnnya perasaan akan waktu dan persepsi tentang diri

    sendiri.

    2. Pengaruh jangka panjang

    a.

    Bad tripstermasuk delusi (penilaian yang salah tentang diri

    sendiri atau lingkungan) dan halusinasi (penglihatan

    khayal), panic, kebingungan, cemas, merasa tak berdaya,

    putus asa, skizofrenia (gangguan jiwa), hilangnya kendali

    diri, melakukan kekerasanpada diri sendiri dan orang lain.

    b. Menyebabkan ketergantungan dan timbul toleransi

    3.

    Pengaruh pada system tubuh manusia

    a.

    System saraf pusat

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    13/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 13

    1)

    Dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan daya

    ingat dan pemusatan perhatian, kesulitan cara

    berpikir abstrak.

    2)

    Meningkatkan resiko kejang-kejang.

    3) Dapat menyebabkan delusi(penilaian yang salah

    tentang diri sendiri atau lingkungan), halusinasi,

    persepsi akan waktu dan ruang menjdi buruk.

    b. Sistem pernapasan

    1) Meningkatnya risiko kegagalan pernapasan.

    c.

    System jantung dan pembuluh darah

    1) Menigkatkan resiko ggal jantung.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    14/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 14

    E.

    Pemeriksaan Laboratorium

    Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada

    pengguna narkoba. Berikut penjelasannya.

    I. Tes urin

    Dapat dilakukan tes urin pada seseorang untuk mengetahui apakah

    dia pemakai atau bukan. Mengapa dilakukan tes urin? Karena urin

    mengandung kadar metabolit dalam jumlah tinggi dan pengambilan

    sampel mudah dan tidak perlu menyakiti pasien.

    Disamping itu, penetapan atau diagnosis tentang ketergantungan

    seseorang terhadap narkoba (menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO)

    ditentukan oleh adanya simptom-simptom dan tanda-tanda klinis, hasil-

    hasil pemeriksaan fisik, laporan pihak ketiga, penemuan zat dan

    parafrenilia (barang/alat yang digunakan untuk memasukkan zat ke dalam

    tubuh) milik pasien serta pemeriksaan laboratorium dibutuhkan

    keterampilan professional untuk mendiagnosis secara tepat.Berhubung banyaknya jenis-jenis narkoba yang disalahgunakan

    (mulai opioida atau putaw, metamfetmin atau shabu, MDMA atau ectasy,

    kannabinoid atau ganja, sampai beragam zat lainnya), maka pilihan untuk

    menentukan jenis zat yang akan diperiksa juga memerlukan keterampilan

    dan keahlian tersendiri. Half life atau lamanya zat di dalam tubuh juga

    sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa jam, dan ada yang sampai

    berminggu-minggu, zat baru dapat hilang dari dalam tubuh. Oleh karena

    itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam melakukan pemerikasan

    laboratorium (urine) untuk mendeteksi adanya narkoba di dalam tubuh

    seseorang, yaitu:

    1. Mengetahui jenis zat yang akan diperiksa sesuai dengan hasil

    wawancara dan pemeriksaan gejala fisik yang terlibat.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    15/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 15

    2.

    Cara pengambilan urine dan rantai penyerahan urine ke

    laboratorium. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi sampel yang tidak

    semestinya (urine orang lain).

    3.

    Mengetahui zat atau obat lain yang dapat memengaruhi hasil

    pemeriksaan zat (misal:obat batuk, obat penenang dari dokter dan

    sebagainya)

    4.

    Mengetahui lama obat dapat terdeteksi dalam tubuh seseorang

    sehingga tidak memberikan hasil yang palsu.

    Tes ini dapat dilakukan dengan beberapa metode berikut:

    a.

    Strip test pack

    Menggunakan Strip test pack :

    1. Dikondisikan Strip test pack pada suhu kamar sebelum

    digunakan.

    2. Dibuka tutup Strip test pack lalu letakkan pada posisi vertikal

    sebatas garis dibawah tanda panah pada wadah yang berisi

    sampel urin, tunggu 10-15 detik jangan melewati batas urin.

    3. Diamati pergerakan cairannya menuju ke bagian atas strip test

    pack.

    4.

    Dihitung waktu selama 5 menit jangan lebih dari 10 menit.

    5. Diamati perubahan warna yang terjadi.

    Gambar 1. Strip Test Pack

    Interpretasi Hasil

    1) Positif : Hanya terbentuk pita pink pada Control(C)

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    16/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 16

    2) Negatif : Terbentuk dua pita pink pada Control(C) dan pada

    Test(T).

    3) Invalid : Tidak terbentuk pita pink pada Control (C) dan

    pada Test (T). atau terbentuk pita pink pada Test

    (T) sedangkan pada Control (C) tidak terbentuk

    pita pink.

    b. Card test

    Card test ini sama dilakukan seperti strip/stick test yang

    sudah dijelaskan sebelumnya. Yang membedakan, jika strip /stick

    test ini dicelupkan pada wadah yang sudah diisi dengan urin,

    sedangkan pada Card test ini urin yang diteteskan pada zona

    sample sekitar 3-4 tetes urin.

    Menggunakan Card test:

    1. Dikondisikan Card testpada suhu kamar sebelum digunakan.

    2. Dibuka tutup Card test lalu letakkan pada posisi vertical,

    diteteskan kurang lebih 3-4 tetes sampel urin pada lubang card.

    3. Diamati pergerakan cairannya menuju ke bagian atas card.

    4.

    Dihitung waktu selama 5 menit.

    5. Diamati perubahan warna yang terjadi.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    17/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 17

    Gambar 2. Interpretasi Hasil Card test

    II. Tes darah

    Selain dilakukan pemeriksaan urin, dapat dilakukan tes darah. Pada

    pengguna narkoba, akan didapat hasil SGOT dan SGPT yang meningkat

    karena biasanya pemakaian narkoba dalam jangka panjang dapat

    menyebabkan terjadinya hepatomegali.Tentunya uji ini harus dilakukan

    oleh tenaga lab khusus dan peralatan khusus juga.

    III. Menggunakan sampel rambut

    Cara seperti ini dinilai lebih mantap ketimbang tes urin untuk

    memastikan seseorang pecandu atau tidak. Ada beberapa kelebihan dari

    analisis rambut bila dibandingkan dengan tes urin. Salah satunya adalah

    narkoba dan metabolisme narkoba tetap akan berada dalam rambut secara

    abadi dan mengikuti pertumbuhan rambut yang berlangsung sekitar 1

    inchi per 60 hari. Sedangkan, kandungan narkoba dalam urin segera

    berkurang dan menghilang dalam waktu singkat.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    18/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 18

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Menurut UU Psikotropika No.5 tahun 1997, di Indonesia asam lisergat

    dietilamida (LSD) termasuk dalam psikotropika halusinogen golongan I yang

    hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak

    digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan

    sindroma ketergantungan. LSD relatif jarang ditemukan dibandingkan sabu,

    ekstasi, dan ganja. LSD dapat diperiksa melalui tes urin, tes darah dan

    menggunakan sampel rambut.

  • 7/23/2019 Makalah LSD

    19/19

    Lysergic Acid Diethylamide(LSD) Page 19

    Daftar Pustaka

    http://analiskesehatankendariangkatan5.blogspot.com/2013/01/uji-narkoba.html

    diakses pada 20 Maret 2015

    http://ardiunikal.blogspot.com/2011/03/farmakologi-dasar_11.html

    diakses pada 20 Maret 2015

    https://toetshare.wordpress.com/2012/08/07/tes-urine-perlukah/

    diakses pada 21 Maret 2015

    https://www.islampos.com/bagaimana-test-urine-dalam-pemeriksaan-narkoba-

    41052/

    diakses pada 21 Maret 2015

    https://yosefw.wordpress.com/2008/05/18/lysergic-acid-diethylamide/

    diakses pada 22 Maret 2015

    http://222.124.222.229/handle/123456789/9076?show=full

    diakses pada 20 Maret 2015

    http://analiskesehatankendariangkatan5.blogspot.com/2013/01/uji-narkoba.htmlhttp://ardiunikal.blogspot.com/2011/03/farmakologi-dasar_11.htmlhttps://toetshare.wordpress.com/2012/08/07/tes-urine-perlukah/https://www.islampos.com/bagaimana-test-urine-dalam-pemeriksaan-narkoba-41052/https://www.islampos.com/bagaimana-test-urine-dalam-pemeriksaan-narkoba-41052/https://yosefw.wordpress.com/2008/05/18/lysergic-acid-diethylamide/http://222.124.222.229/handle/123456789/9076?show=fullhttp://222.124.222.229/handle/123456789/9076?show=fullhttps://yosefw.wordpress.com/2008/05/18/lysergic-acid-diethylamide/https://www.islampos.com/bagaimana-test-urine-dalam-pemeriksaan-narkoba-41052/https://www.islampos.com/bagaimana-test-urine-dalam-pemeriksaan-narkoba-41052/https://toetshare.wordpress.com/2012/08/07/tes-urine-perlukah/http://ardiunikal.blogspot.com/2011/03/farmakologi-dasar_11.htmlhttp://analiskesehatankendariangkatan5.blogspot.com/2013/01/uji-narkoba.html