Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
BAB I
LATAR BELAKANG
Pendapatan nasional merupakan tombak bagi kemajuan suatu Negara,
pendapatan nasional akan menambah tingkat pendapatan negara yang akan
membiayai semua sarana dan fasilitas pendukung pembangunan Negara begitupun
dalam memberantas kemiskinan yang ada dalam Negara. Pendapatan nasional
merupakan pembahasan yang sangat perlu untuk disoroti karena sumber pendapatan
nasional berasal dari masyarakat begitupun penggunaannya ditujukan kepada
masyarakat dan Negara.
Berdasarkan hal tersebut kami juga merasa perlu untuk membahas masalah
pendapatan nasional terhadap pembangunan Negara. Juga merupakan tugas bagi kami
selaku mahasiswa STIM Nitro Makassar, dalam mata kuliah Ekonomi Moneter
Perbankan oleh Bapak H. Nirwan Dahyar, SE., MM. Sebagaimana dalam mata kuliah
ini sangat memberikan sorotan terhadap kebijakan moneter yang mengatur jumlah
uang yang beredar dalam masyarakat dalam perekonimian untuk mencapai tingkat
pertumuhan ekonomi yang tinggi. Salah satu faktor tinginya pendapatan nasional
adalah adanya investasi masyarakat yang dapat meningkatkan akumulasi capital suatu
Negara, yang sumbernya adalah pendapatan perkapita masyarakat yang tinggi pula.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa semakin tingginya pendapatan perkapita
masyarakat yang juga berpengaruh terhadap pendapatan nasional diharapkan juga akan
memperbesar tingkat pembangunan nasional.
Selain merupakan penugasan bagi kami, pembahasan ini memang merupakan
hal yang sangat membutuhkan perhatian lebih. Karena sumber terbesar pendapatan
nasional berasal dari masyarakat, maka sebagai masyarakat yang menginginkan
kesehatan dalam penggunaan pendapatan negara, maka kita perlu mengawasi
penggunaannya. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pembahasan terhadap
alokasi pendapatan negara dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, karena
merupakan salah satu bagian dari pembahasan mata kuliah Ekonomi Moneter
Perbankan kami mendapat tugas dalam pembahasan mengenai pengaruh pendapatan
nasional terhadap pembangungan nasional.
Sebagai penugasan bagi kami maka kami perlu memahami pula ruang lingkup
pendapatan nasional dan pembangunan Negara, sebagai dasar bagi kami dalam
1
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
mengadakan analisa terhadap keterkaitannya. Sebagaimana kita ketahui bahwa
pendapatan negara dalam skala besar yang berasal dari pajak, dalam setiap tahunnya
akan digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara dan pembangunan Negara.
Maka hal inilah yang akan kami bahas lebih mendalam lagi, beserta masalah-masalah
krusial yang muncul dan pernah terjadi di Indonesia yang berkaitan dengan alokasi
pendapatan negara yang kurang tepat.
Sesuai yang kita ketahui bahwa konsep pembayaran pajak untuk membiayai
Negara dan pembangunannya, maka dari itu akan dilihat realita yang terjadi di
Indonesia. Dan ingin menelaah apakah konsep tersebut yang merupakan temuan dan
panduan dari masa-masa lalu masih diindahkan dan dijadikan pedoman dalam
bertindak. Akan dibahas pula mengenai faktor-faktor yang mengakibatkan
penyimpangan dalam penggunaan pendapatan negara di Indonesia.
2
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara
1. Pengertian Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara
a. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu Negara dalam satu
periode biasanya satu tahun. Nopirin, 1992:79
Konsep Pendapatan Nasional:
1) Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil
produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2) Produk Nasional Bruto (PNB)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun,
termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
Negara tersebut yang berada di luar negeri.
RUMUS :PNB = PDB – Produk netto terhadap luar negeri
3) Net National Product (NNP)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan
barang pengganti modal.
RUMUS :NNP = PNB – Penyusutan
4) Net National Income (NNI)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat
setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
3
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
RUMUS :NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5) Personal Income (PI)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang
benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba
ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan
ditambah dengan transfer payment.
RUMUS :PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi +
Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
6) Disposible Income (DI)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap
dibelanjakan oleh penerimanya.
RUMUS :DI = PI – Pajak langsung
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
1) Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
2) Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat dalam satu tahun.
3) Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan
yang berjangka.
4) Menilai prestasi kegiatan ekonomi.
5) Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
b. Pendapatan Negara
Pendapatan Negara merupakan pendapatan yang diterima oleh Negara
dari faktor-faktor produksi yang terdapat dan beraktivitas dalam suatu Negara.
Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional atau pendapatan perkapita
masyarakat maka tingkat pendapatan yang diperoleh suatu Negara akan
semakin tinggi pula.
Pendapatan Negara inilah yang akan dialokasikan oleh Negara untuk
membiayai seluruh pengeluaran Negara atau pembangunan nasional.
Pendapatan negara dapat berasal dari:
4
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
1) Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang yang
dapat dipaksakan dan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran Negara/umum.
Ada beberapa fungsi utama pajak adalah:
a) Fungsi Penerimaan (Budgetair)
Pajak berfungsi sebagai sumber sumber dana yang diperuntukkan bagi
pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh:
dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai pemnerimaan dalam
negeri.
b) Fungsi Mengatur (Reguler)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh: dikenakannya
pajak yang tinggi terhadap minuman keras, sehingga konsumsi
minuman dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang mewah.
2) Retribusi
Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung dengan
kembalinya prestasi, karena pembayaran tersebut ditujukan semata-mata
untuk mendapatkan suatu prestasi tertentu dari pemerintah. Misalnya
pembayaran uang kuliah, karcis masuk terminal, kartu langganan dan
lainnya.
2. Keterkaitan Antara Pendapatan Nasional dan Pendapatan Negara
Dengan memahami makna dari pendapatan nasional dan pendapatan negara,
maka dapat dikaitkan satu sama lain. Adapun keterkaitannya adalah:
5
Pendapatan Nasional
Pendapatan Negara
1. Pajak2. Retribusi
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Dapat dianalisa bahwa:
1) Pendapatan nasional yang diterima oleh masyarakat akan menambah tingkat
pendapatan Negara, semakin tinggi pendapatan perkapita maka semakin tinggi
pula pungutan atas pendapatan tersebut yang akan menambah tingkat pendapatan
Negara. Pungutan ini dapat berupa pajak dengan ,berbagai jenisnya dan dapat pula
berupa retribusi (karena tingkat pendapatan yang tinggi bagi masyarakat akan
menyebabkan konsumsi barang-barang pelengkapnya meningkat seperti hiburan).
2) Jika pendapatan Negara meningkat maka pembangunan dalam Negara akan
menmingkat pula yang akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
mengeksplor keterampilannya dan sebagai prestasinya akan menambah tingkat
pendapatannya.
B. Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakam rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarkat, bangsa, dan Negara
untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang temaktub dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social. (Mudrajad, 1997:8)
Menurut Waluyo dan Wirawan dalam bukunya Perpajakan Indonesia,
Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan
berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak
memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembangunan nasional adalah usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat secara
terus menerus dan berkesinambungan dalam jangka waktu yang cukup lama yang
meliputi berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat dan Negara. Yang akan
memberikan kontribusi terhadap perkembangan Negara yang bersangkutan, karena
pembangunan nasional juga akan meningkatkan pendapatan Negara. Semakin tinggi
pembangunan suatu Negara maka dapat dikatakan bahwa tingkat kegiatan ekonomi
dalam Negara tersebut sem akin membaik dan berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan perkapita masyarakat yang bersangkutan.
6
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu,
terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang
telah maju. Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat
dilaksanakan semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi,
social-budaya dan aspek pertahanan keamanan dengan senantiasa harus merupakan
perwujudan Wawasan Nusantara serta memperkukuh Ketahanan Nasional yang
diselenggarakan dengan sasaran jangka panjang yang ingin diwujudkan.
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil
dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang
aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat tertib dan damai.
Indikator pembangunan nasional:
1) Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan masyarakat ini dapat berupa kurangngya pengangguran dan
angka kemiskinan dalam Negara, tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat,
dan terpenuhinya kebutuhan bagi masyarakat baik itu kebutuhan konsumsi,
kesehatan dan lingkungan yang mendukung. Serta hubungan social dan politik
yang sehat.
2) Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Peningkatan taraf hidup ini dapata dilihat dari meningkatnya tingkat
pendapatan perkapita masyarakat yang dapat memberikan sumbangsih bagi
peningkatan pendapatan Negara.
3) Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Peningkatan kualitas masyarakat dapat dilihaat dengan semakinn banyaknya
usaha-usaha masyarakat yang timbul dari beragamnya keterampilan dalam
masyarakat. Salah satu yang dapat meeningkatkan kualitas hidup masyarakat
adalah pendidikan.
7
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
C. Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Pengaruh pendapatan nasional terhadap pembangunan nasional dapat dilihat
dari bagan berikut ini:
Bagan diatas dapat dianalisa sebagai berikut:
Pendapatan perkapita yang diterima masyarakat akan selalu mendapatkan
pembebanan pajak sebelum menjadi Disposible Income (pendapatan bersih dari
pajak).
Pungutan yang berasal dari pajak dan retribusi akan mengalir ke kas Negara
yang akan menambah tingkat pendapatan Negara.
Pendapatan Negara ini akan digunakan untuk kegiatan pengeluaran Negara
yang berupa upaya pembangunan nasional yang berorienntasi pada kegiatan
untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan, peningkatan taraf hidup masyarakat,
peningkatan kualitas hidup masyarakat yang ditujukan untuk kemakmuran dan
kemajuan masyarakat.
Akan tetapi dalam penyaluran pendapatan Negara ini sering terjadi
penyimpangan dan penyelewengan dari pihak-pihak yang berwajib, maka perlu
adanya kontrol dari masyarakat, sebagai wajib pajak dan berhak mendapatkan
pembangunan.
Jika pembangunan nasional lancar tanpa adanya penyimpangan maka dapat
pula meningkatkan pendapatan nasional karena dengan adanya fasilitas dan
program peningkatan mutu manusia maka kinerja masyarakat akan bertambah
dan ini akan meningkatkan penghasilan masyarakat.
Semakin tinggi pendapatan maka semakin baik pembangunan (pada teorinya).
8
Pendapatan Nasional
Pendapatan Negara Pembangunan Nasional
UMPAN BALIK
1. Pajak2. Retribusi
Indikator:
- Kesejahteraan - Peningkatan Taraf Hidup- Peningkatan Kualitas Masyarakat
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
D. Permasalahan dalam Pembangunan Nasional
Dari bagan pengaruh pendapatan nasional terhadap pembangunan nasional
dapat dilihat adanya masalah penyimpangan yang sering didapatkan dari alokasi
pendapatan Negara terhadap pembangunan nasional. Sehingga pemerataan
pembagunan yang diharapkan tidak tercapai. Permasalahan ini sering diakibatkan
karena pihak atau aparatur yang berwenang dalam pengalokasian anggaran
pembangunan yang cacat. Seringkali dana yang dianggarkan tidak sesuai dengan yang
tersalurkan, selain itu adanya tindakan-tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang
masih tumbuh subur di negaraa Indonesia.
Selain melihat dari sisi aparatur Negara, ada beberapa masalah pokok
pembangunan Indonesia yang bermacam-macam, diantaranya adalah:
1. Dualisme peraturan
2. Kependudukan dan kemiskinan
3. Iklim dan geografis
4. Pemerataan pembangunan
Macam-macam penyebab diatas sangat mempengaruhi pembangunan pada
Negara, Negara Indonesia adalah termasuk dalam Negara berkembang, oleh karena itu
masalah – masalah diatas harus segera diselesaikan.
1. Dualisme pengaturan
Dualisme adalah ajaran atau aliran yang memandang alam ini terdiri atas
dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam
hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh yang
paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat dalam diri
manusia.
Dualisme pengaturan adalah pengaturan sistem pada Negara Indonesia
yang bersifat dualism sehingga mengakibatkan keterhambatnya pembangunan di
Indonesia.
2. Kependudukan dan Kemiskinan
9
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Kependudukan di Indonesia tidak merata sehingga kepadatan di beberapa
kota besar sangat mempengaruhi pembangunan. Dengan kepadatan penduduk
tersebut maka persaingan untuk mencari lapangan kerja sangat sulit, dan
mengakibatkan pengangguran dan Kemiskinan.
Dampak Pengangguran Terhadap Pembangunan Nasional. Pengangguran
merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat
pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat
pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi
yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.
Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dampak
pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan
antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan
nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen
upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun
akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jundah penduduk.
Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat
pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
b. Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang
harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai
perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana
secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang
tidak atau belum jelas.
c. Biaya Sosial
Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial
yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan
tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat
meningkatnya tindak kejahatan.
d. Penerimaan Negara
10
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak
penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki
pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang
membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun
berkurang.
3. Iklim dan Geografis
Iklim di Indonesia adalah tropis dan geografisnya berupa kepulauan,
sehingga sulit untuk pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dan
ditambah lokasi pulau – pulau berjarak cukup jauh. Negara Indonesia beriklim
tropis sehingga sangat mudah untuk melakukan kegiatan pertanian, karena banyak
penduduk Indonesia yang melakukan pertanian sehingga pembangunan menjadi
sulit.
4. Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembangunan di Indonesia masih cukup labil, karena banyak
faktor yang mempengaruhinya sehingga pembangunan di Indonesia tidak merata.
Akibatnya masih banyak beberapa daerah yang belum mendapatkan infrastruktur
yang memadai, diantaranya : air bersih, lisrik, pendidikan ,dan lapangan pekerjaan.
Akibat dari tidak meratanya pembangunan sangat banyaknya kemiskinan di
Indonesia.
E. Realita Pembangunan Nasional di Indonesia.
Berbicara masalah realita pembangunan nasional di Indonesia, maka akan
muncul banyak permasalahan dan keganjalan. Sesuai yang kita ketahui bahwa program
wajib pajak yang dicanangkan di Indonesia sudah terlalu banyak, begitupun dengan
masyarakat yang telah membayar pajaknya setiap periode. Akan tetapi pembangunan
yang ada jauh lebih rendah dibandingkan tingkat pendapatan Negara setiap tahunnya.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak difungsikan lagi
sebagaimana mestinya. Banyak aparatur Negara yang berwenang justru
menyalahgunakan kewenangannya.
Sekarang ini telah banyak kegagalan dalam pembangunan nasional sebagai
akibat dari alokasi pendapatan Negara yang tidak benar dan sangat menyimpang
seperti:
11
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
a. Dalam bidang ekonomi masyarakat, tidak dapat mengatasi tingkat kemiskinan hal
ini dapat dilihat dari tingginya tingkat pengemis dan perumahan yang tidak layak
pakai di Indonesia serta pemerataan pendapatan masyarakat.
b. Dalam hubungannya dengan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat; yaitu
perbaikan sarana dan fasilitas Negara yang masih mengambang karena dana sudah
dianggarkan tapi belum sampai pada penggunaannya seperti; sarana pendidikan
(sekolah), kesehatan (rumah sakit), jembatan dan jalanan. Juga banyaknya tingkat
pengannguran yang justru akan mengurangi tingkat pendapatan Negara.
c. Merosotnya moral dan nilai social masyarakat sebagai akibat dari sifat-sifat
menyimpang yang semakin subur di Indonesia seperti tingkat korupsi, gotong
royong yang dilupakan dan saling mementingkan diri sendiri.
Jadi dapat dikatakan bahwa, teori pendapatan Negara yang menunjang
pembangunan nasional sangat diperlukan dan memberikan sumbangsi bagi
peningkatan tingkat kemakmuran suatu Negara. Akan tetapi aplikasi atau pelaksanaan
dari teori ini masih sangat mengganjal di Indonesia, karena aplikasinya sudah
dilakukan tapi masih menyimpang. Sebagai contoh, telah dilakukannya alokasi
anggaran APBN bagi setiap sektor di Indonesia tapi dana yang terpakai atau langsung
digunakan tidak sesuai dengan yang dianggarkan.
Ada beberapa modus penyimpangan anggaran yang terjadi di Indonesia:
a. Kunjungan 23 anggota DPR baru-baru ini di Jerman yang menghabiskan dana
milyaran rupiah tapi tidak ada hasil yang menguntungkan terkesan hanya sekedar
jalan-jalan.
b. Korupsi yang dilakukan berbagai aparatur Negara seperti Gayus Tambunan
koruptor pajak negara dan Angelina Sondakh dalam kasus wisma atlet serta masih
banyak koruptor lainnya yang tumbuh subur di indonesia.
c. Pemotongan berbagai anggaran Negara untuk berbagai sektor sebelum sampai pada
sektor tersebut, sehingga dana yang dianggarkan akan semakin kecil.
d. Serta berbagai penyimpangan anggaran yang tidak tepat guna.
Ada 3 faktor utama yang menyebabkan penyimpangan di Indonesia semakin banyak
utamanya dalam hal alokaasi anggaran Negara yang dapat menghambat pembangunan
Negara:
a. Hukum Karet
12
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Dalam hal ini hukum di Indonesia sangat elastis, siapa yang kuat dan yang bisa
melakukan nego maka hukumannya akan ringan. Sedangkan yang tidak bisa
bernego maka akan mendapat hukuman yang berat. Secara otomatis pejabat-
pejabat Negara akan mendapatkan hukuman yang ringan.
b. Labor yang Kurang Tepat
Pejabat-pejabat yang menjabat tidak sesuai dengan criteria yang di inginkan dalam
jabatan itu, sehingga dalam mengambil keputusan dan bertindak akan
memunculkan masalah.
c. Tumpang Tindih Masalah
Masalah di Indonesia sangat lucu, suatu permasalahan yang heboh hari ini akan
tertutupi dan di usahakan untuk ditutupi dengan masalah lain, apalagi jika yang
bersangkutan adalah pejabat Negara. Sehingga permasalahan di Indonesia tidak
pernah kelar-kelar.
Inilah yang akan menghambat pembangunan karena yang ditugaskan untuk
merencanakan pembangunan Negara-lah yang bermasalah dan perlu dibenahi.
Kebanyakan masalah besar yang muncul di Indonesia berasal dari pejabat-pejabat
Negara tapi penyelesaiannya tidak serumit jika dibandingkan dengan permasalahan
yang dihadapi rakyat biasa padahal masalah yang dihadapi sangat berat.
BAB IV
PENUTUP
13
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Pendapatan nasional merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima
oleh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu Negara dalam satu periode
biasanya satu tahun. Sedangkan pendapatan negara merupakan pendapatan
yang diterima oleh negara dari faktor-faktor produksi yang terdapat dan
beraktivitas dalam suatu negara yang biasanya berupa pajak dan retribusi.
Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional masyarakat maka tingkat
pendapatan yang diperoleh suatu negara akan semakin tinggi pula.
b. Pembangunan nasional adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam jangka waktu yang cukup lama yang meliputi
berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat dan negara.
c. Semakin tinggi pendapatan nasional maka pendaapatan Negara yang
diterima akan semakin tinggi pula dengan demikian dana yang dapat
digunakan untuk alokasi pembangunan Negara juga akan semakin besar.
d. Permasalahan dalam pembangunan nasional sering muncul dari tindakan
aparatur negara, selain itu juga dapat berasal dari dualisme peraturan,
kependudukan dan kemiskinan, iklim dan geografis, pemerataan
pembangunan.
e. Realita pembangunan nasional di Indonesia sangat tidak wajar. Secara
pendapatan Negara sangat besar tapi pembangunan sangat terlambat.
2. Saran
Penulis menyarankan:
a. Pendapatan nasional sangat berpengaruh terhadap pembangunan nasional,
begitupun sebaliknya semakin baik pembangunan nasional akan
berkontribusi besar pada pendapatan yang diperoleh masyarakat. Oleh
karena itu disarankan agar siklus ini dijaga dengan baik.
b. Permasalahan besar yang dihadapi dalam pembangunan adalah tindakan
dari para aparatur Negara, maka perlu adanya tindakan yang tegas kepada
mereka.
14
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
c. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di Indonesia harus benar-benar
diatasi dengan tegas dan tidak berbelit-belit sehingga pembangunan negara
akan berjalan lancar.
d. Pemerintah atau pihak yang berwenang harus menghapuskan sistem
hukum karet di Indonesia, penempatan jabatan yang berdasarkan sistem
kekeluargaan dan masalah yang selalu ditutupi. Pemerintah harus tegas.
e. Penulis mengharapkan agar pembaca dapat melakukan analisa ulang untuk
memberikan perbaikan atas makalah penulis agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
15
Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Pembangunan Nasional
Handoko, T. Hani . 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi X. Jakarta:
Erlangga.
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Siagian, Sondang P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi II. Yogyakarta:
Bagian Penerbit STIE YKPN.
16
Top Related