DALIL AL-QURAN, HADITS NABI DAN PENDAPAT ULAMA
TENTANG PERBEDAAN FILSAFAT BARAT
DAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
Jauharotul Mufidah
NIM : D07212010
Dosen Pembimbing :
Dr. H. M. Yunus Abu Bakar, M. Ag
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
semua selaku umatnya.
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran
Filsafat Pendidikan Islam dengan judul DALIL AL-QURAN, HADITS NABI
DAN PENDAPAT ULAMA TENTANG PERBEDAAN FILSAFAT BARAT
DAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan
baik moril mapun materil
2. Dosen pembimbing mata kuliah ini Dr. H. M. Yunus abu bakar, M.Ag
3. Dan umumnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
motivasi dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini mendapat balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.
Surabaya, 10 Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............. ii
DAFTAR ISI ......... iii
PEMBAHASAN
A.Filsafat Pendidikan Barat ................................................................................ 1
B.Filsafat Pendidikan Islam .......,........... 1
1. Bersifat Theosentris (berkisar sekitar Tuhan) ......... 1
2. Berdasarkan wahyu (al Quran, Hadits dan pemikiran ulama yang
didasarkan pada al-Quran dan Hadits) ......................... 3
3. Meyakini adanya yang ghoib .. ...... 5
4. Belajar mengajar adalah sama dengan ibadah, dan selalu dikaitkan dengan
pengabdian kepada Tuhan ........ 8
5. Meyakini adanya kehidupan sebelum dan sesudah mati .............. 9
6. Di dalam pendidikan terdapat pahala dan dosa ........... 11
7. Akal dan Ilmu manusia terbatas, yang tidak terbatas ialah ilmu Tuhan .. 12
8. Akal dan ilmu terikat oleh norma dan nilai . 14
9. Terdapat hak-hak Tuhan dan manusia lainnya terhadap ilmu yang
dimiliki oleh seseorang......... 16
10. Tujuan pendidikan adalah terbentuknya Insan Kamil ..... 18
11. Evaluasi oleh diri sendiri dan Tuhan ... 20
PEMBAHASAN
A. Filsafat Pendidikan Barat
1. Anthroposentris (berkisar di sekitar manusia)
2. Hasil piker manusia dari generasi ke generasi
3. Posivistik, yang ada ialah yang dapat diamati oleh indera.
4. Belajar-mengajar tidak ada hubungan dengan Tuhan dan agama: untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kewajiban sosial
5. Tidak membahas kehidupan sebelum dan sesudah mati
6. Pendidikan tidak dikaitkan dengan pahala dan dosa
7. Dengan akala manusia dapat mencapai tingkat setinggi-tingginya,
kemampuan akal relative tidak terbatas
8. Akal dan ilmu bebas nilai (Values free)
9. Tidak membahas hak-hak Tuhan, paling tinggi pendidikan didasarkan atas
kemanusiaan (humaniora)
10. Tujuan pendidikan agar manusia dapat hidup lebih baik, sejahtera dan bahagia
dalam hidupnya
11. Evaluasi oleh orang lain (ujian dari TK sampai Perguruan Tinggi)
B. Filsafat Pendidikan Islam
Berikut ini adalah dalil-dalil naqli dari 11 perbedaan tersebut, ditinjau dari filsafat
pendidikan Islam sebagai berikut :
1. Bersifat Theosentris (berkisar sekitar Tuhan)
Kita belajar atau mengajar itu harus lillahi taala dengan niat yang
ikhlas. Thalabul ilmi lilibadah yang mana implikasinya adalah surga dan
neraka. Dalam filsafat pendidikan islam ini dipercayai adanya barokah.
a. Firman Allah SWT :
) 13(
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar. (Q.S. Luqman: 13)
b. Hadits Nabi SAW :
Artinya :Diriwayatkan dari Abi Dzar ia berkata Rasulullah SAW. bersabda kepada
ku, katanya; Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada dan
ikutilah setiap perbuatan yang jelek itu dengan kabaikan niscaya itu akan
dapat menghapusnya dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang
mulia. (HR. Abu Dawud)
-
. .
. . Artinya :"Sesungguhnya 'Abdullah bin Umar bin al-'Ash berkata, Seorang laki-laki
datang menghadap Nabi Muhammad SAW. Ia berkata : " Saya membaiat
engkau untuk hijrah dan jihad fisabilillah karena saya ingin pahala dari
Allah. Rasul bertanya: "Apakah orang tua masih hidup"? Laki-laki tersebut
menjawab: " ia keduanya masih hidup". Tanya Nabi "apakah kamu
mengharapkan pahala dari Allah, jawabnya, ya. Sabda Nabi: pulanglah
kamu kepada orang tuamu dan berbaktilah pada keduanya sebaik-baiknya".
(H.R. Muslim)
:
c. Pendapat ulama :
Menurut Al-Ghazzaly Tujuan utama pendidikan adalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Dan dari sanalah akan diperoleh
kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hanya dengan
ilmu pengetahuan manusia dapat menjadi sempurna dan dapat mengenal
Tuhannya.
2. Berdasarkan wahyu (al Quran, Hadits dan pemikiran ulama yang
didasarkan pada al-Quran dan Hadits)
a. Firman Allah SWT :
) 2(
Artinya:
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa (Q.S.al-Baqoroh:2)
Al-Quran adalah suatu formula, di dalamnya terdapat sains yang perlu
dipikirkan oleh manusia. Sebagaimana firman Allah:
Artinya :
Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami
buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Q.S. Al-Hasyr: 21)
b. Hadits Nabi SAW :
( )
Artinya :
Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian
berpegang teguh padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu
kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Hakim)
c. Pendapat ulama:
.
.
.
Menurut Al-Ghazzaly, Ilmu-ilmu yang fardhu ain yang wajib dipelajari
oleh semua orang Islam meliputi ilmu-ilmu agama yakni ilmu yang
bersumber dari Al-Quran.
3. Meyakini adanya yang ghoib
Bukan hanya sekedar mengajarkan yang ghoib, tetapi juga bagaimana cara
meyakininya, begitu juga kontekstualisasi materi yang tidak ghoib dengan
nilai-nilai ghaibiyah-Nya (nilai-nilai ke-Esa-an Allah).
a. Firman Allah SWT :
) (
) (
) : ) ( -(
Artinya:
Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum
mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri
Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun
berkata: Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang
bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia. (Q.S. An-Naml: 38 40)
b. Hadits Nabi SAW:
:
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dzar ra. Berbunyi :
Artinya:
"Menghadiri majelis orang berilmu, lebih utama daripada mendirikan
shalat seribu raka'at, mengunjungi seribu orang sakit dan berta'ziah seribu
janazah".
c. Pendapat ulama :
Menurut KH. Ahmad Dahlan, Pendidikan islam hendaknya menjadi media
dan mampu mengembangkan al-ruh dan al-akal. hal ini disebabkan di alam
ini ada dua dimensi yaitu dimensi pisika dan metapisika. Manusia adalah
integrasi dari dua dimensi yaitu dimensi ruh dan jasad.
:
.
Pekerjaan memindahkan singgasana dari satu negeri ke negeri yang lain
dalam waktu lebih cepat dari sekejap mata disebutkan oleh Al-Quran
bukan sebagai suatu perbuatan sihir, kekuatan Jin, atau mukjizat seorang
Nabi, melainkan perbuatan seseorang karena ilmu yang dimilikinya. Ini
merupakan bukti bahwa dengan ilmu manusia mampu menundukkan
banyak kekuatan alam. Ilmu modern pun telah mampu memindahkan suara
melalui gelombang, lalu berkembang sehingga mampu memindahkan
gambar visual. Dan Al-Quran Al-Karim cukup memotivasi orang untuk
berpikir. Al-Quran tidak perlu mengemukakan teori, cara atau sarananya.
Al-Quran cukup hanya menunjukkan kunci-kunci marifah dan rahasia
alam, serta mendorong kita untuk terus menerus meneliti serta
mengkajinya.
4. Belajar mengajar adalah sama dengan ibadah, dan selalu dikaitkan
dengan pengabdian kepada Tuhan
a. Firman Allah :
: )(Artinya :Katakanlah: Berjalanlah di (muka) bumi, Maka perhatikanlah bagaimana
Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah
menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (Q.S. Ankabut : 20)
b. Hadits Nabi SAW :
:
:
( )
Artinya :
Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya
bertujuan untuk mencari ridho Allah Azza wa Jalla. Kemudian ia
mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan /
kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya syurga kelak
pada hari kiamat. (HR. Abu Daud)
: Artinya :Hadis dari Abi Sa'id al-Khudri, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim"
( )
Artinya :
Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk
golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia
sampai pulang kembali. (H.R. Turmudzi)
Artinya :
Barangsiapa yang menginginkan (kebahagian) hidup di dunia maka
hendaklah ia berilmu, dan barangsiapa yang meninginkan (kebahagian)
hidup di akhirat maka hendaklah ia berilmu, dan barangsiapa yang
menhendaki kedua-keduanya maka hendaklah ia berilmu.
c. Pandangan Ulama :
Menurut Al-Mawardi, Mengajar dan mendidik adalah aktivitas keilmuan
yang tidak bisa dinilai dengan materi.
5. Meyakini adanya kehidupan sebelum dan sesudah matia. Firman Allah :
) (
) ) ((
: ) - (
Artinya :(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka. (3) Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (4) Mereka Itulah
yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-
orang yang beruntung (5). (Q.S. Al-Baqarah : 3 5)
b. Hadits Nabi SAW :Dari Anas, dari Nabi Muhamad sabdanya: Sesungguhnya Allah telah
menugaskan satu malaikat berhubung dengan peringkat-peringkat kejadian
anak dalam kandungan rahim ibunya dan keadaan-keadaan yang akan
dilalui dan didapatinya; apabila air benih itu jatuh ke dalam rahim, malaikat
bertanya: Ya Tuhanku! Air benih ini akan disempurnakan kejadiannya
atau tidak Ya Tuhanku! Daging segumpal ini akan disempurnakan
kejadiannya atau tidak? Maka apabila Allah hendak sempurnakan jadinya
seorang anak, malaikat bertanya lagi: Ya Tuhanku! adakah ia seorang
(yang bernasib) celaka atau (yang bernasib) bahagia? Lelakikah ia atau
perempuan? Bagaimana pula keadaan rezekinya dan ajalnya? (setelah
malaikat mendapat jawapannya) maka dia menulis sebagaimana yang telah
diperintahkan sedang anak itu dalam perut ibunya. (Hadis riwayat
Bukhari, Muslim dan Imam Ahmad)
c. Pemikiran Ulama:
Menurut Umar Muhammad at-Taumi asy-Syabani, Tujuan tetinggi dari
pendidikan Islam adalah persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
6. Di dalam pendidikan terdapat pahala dan dosa
a. Firman Allah :
) 36 (
Artinya
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Israa: 36)
b. Hadits Nabi SAW :
:
( )
Artinya:
Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: siapa
yang memberi petunjuk ke jalan yang baik (dengan ilmunya) maka ia akan
mendapat pahala seperti yang di dapatkan oleh orang yang mengikutinya
tanpa kurang sedikit pun. (H.R. Muslim)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
:
:
Artinya :
Pada hari kiamat Allah Subhanahu wa Taala mendatangi orang-orang
kafir kemudian dikatakn kepada mereka: Jika kamu memiliki emas yang
memenuhi seluruh langit dan bumi, apakah kamu mensedekahkannya? Dia
menjawab: Ya, kemudian dikatakan kepada mereka: Sesuangguhnya kalian
telah mendapatkan pertanyaan yang lebih mudah dari pertanyaan tersebut
c. Pemikiran Ulama:
Menurut Abdullah Nashih Ulwan, Untuk membentuk moral, dan
membiasakan anak didik berakhlak mulia yaitu diantaranya dengan cara
targhib (pemberian stimulus berupa pujian dan sesuatu yang
menyenangkan) dan tarhib (pemberian stimulus berupa peringatan atau
sesuatu yang ditakuti). Bahkan pendidik pada kondisi tertentu terpaksa
memberikan uqubah, hukuman, jika dipandang terdapat
kemaslahatandalam proses taqwim al-inhiraf wa al-iwijaj, meluruskan
penyimpangan dan penyelewengan.
7. Akal dan Ilmu manusia terbatas, yang tidak terbatas ialah ilmu Tuhan
a. Allah berfirman :
: ) (Artinya:
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui
apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Q.S.al-
Baqoroh : 33)
) 147 (
Artinya :
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu
Termasuk orang-orang yang ragu.(Q.S.al-Baqoroh:147)
) 85(
Artinya:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu
Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit.(Q.S.Al-Isra:85)
b. Hadits Nabi SAW :
Dari Aisyah r.a katanya:"Sesiapa yang menceritakan kepada engkau
bahawa Muhammad melihat Tuhannya, sesungguhnya orang itu dusta
kerana Allah mengatakan:"Pemandangan tidak sampai kepada-Nya". Dan
sesiapa yang menceritakan kepada engkau bahawa Muhammad mengetahui
hal yang ghaib, sesungguhnya orang itu dusta kerana Tuhan
mengatakan:"Tiada mengetahui hal yang ghaib melainkan Allah."(Muslim)
Artinya :
Barangsiapa menghendaki hidup (kebaikan) di dunia maka kepadanya
dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki kehidupan (baik) di akherat
maka dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki keduanya maka juga
dengan ilmu (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Pemikiran Ulama:
Menurut al-Imam asy-Syafii, Sebagaimana mata memiliki keterbatasan
yang ia pasti berhenti padanya, maka akal juga memiliki keterbatasan yang
ia harus berhenti padanya.
8. Akal dan ilmu terikat oleh norma dan nilai
Tegaknya dakwah kepada keimanan berdasarkan kepuasan (kemantapan) akal.
Artinya, keimanan tidak berarti mematikan akal, bahkan Islam menyuruh akal
untuk beramal pada bidangnya sehingga mendukung kekuatan iman dan tidak
ada ajaran manapun yang memuliakan akal sebagaimana Islam
memuliakannya, tidak menyepelekan dan tidak pula berlebihan. Sedangkan
yang dilakukan para pengkultus akal yang mereka beritikad memuliakan akal,
pada hakikatnya mereka justru menghinakan akal serta menyiksanya karena
mambebani akal dengan sesuatu yang tidak mampu.
Walaupun akal dimuliakan tapi kita menyadari bahwa akal adalah sesuatu
yang berada dalam jasmani makhluk. Maka ia sebagaimana makhluk yang
lain, memiliki sifat lemah dan keterbatasan. Al Imam As-Safarini
rahimahullah berkata: Allah Taala menciptakan akal dan memberinya
kekuatan adalah untuk berpikir dan Allah Taala menjadikan padanya batas
yang ia harus berhenti padanya dari sisi berfikirnya bukan dari sisi ia
menerima karunia Ilahi. Jika akal menggunakan daya pikirnya pada lingkup
dan batasnya serta memaksimalkan pengkajiannya, ia akan tepat
(menentukan) dengan ijin Allah. Tetapi jika ia menggunakan akalnya di luar
lingkup dan batasnya yang Allah Taala telah tetapkan maka ia akan membabi
buta1
Untuk itu kita perlu mengetahui di mana sesungguhnya bidangnya akal.
Intinya bahwa akal tidak mampu menjangkau perkara-perkara ghaib di balik
1 Lawamiul Anwar Al-Bahiyyah, hal. 1105
alam nyata yang kita saksikan ini, seperti pengetahuan tentang Allah Taala
dan sifat-sifat-Nya, arwah, surga dan neraka yang semua itu hanya dapat
diketahui melalui wahyu.
a. Firman Allah SWT :
: ) (
Artinya :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu
Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit. (Q.S. Al-Israa:85)
b. Hadits Nabi SAW :
Artinya :
Berpikirlah pada makhluk-makhluk Allah dan jangan berpikir pada Dzat
Allah. (HR. Ath-Thabrani, Al-Lalikai dan Al-Baihaqi dari Ibnu Umar,
lihat Ash-Shahihah no. 1788 dan Asy-Syaikh Al-Albani menghasankannya)
: , :
: . :
)
(
Artinya :Dari Aisyah-ra- ia berkata : saya bertanya kepada Rasulullah, dengan
apakah manusia bisa utama di dunia. Rasulullah berkata ; dengan akal.
Aisyah bertanya lagi : kalau diakhirat?, Rasulullah menjawab ; dengan
akal. Maka Aisyah bertanya lagi : (bukankah) manusia sesungguhnya
manusia itu dibalas hanya karena amal-amalnya. Rasulullah menjawab :
dan tidaklah manusia-manusia beramal kecuali dengan sekedar yang Allah
SWT berikan yaitu akal. Maka dengan sekedar apa yang telah diberikan
kepada mereka (akal) itulah amal-amal mereka. Dan atas sekedar apa yang
mereka kerjakan, maka mereka mendapat balasan.
c. Pemikiran Ulama:
Menurut Zuhairini, Pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada
pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau
sesuatu upaya dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan, dan berbuat
berdasarkan nilai-nilai islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-
nilai Islam.
9. Terdapat hak-hak Tuhan dan manusia lainnya terhadap ilmu yang
dimiliki oleh seseorang
Ilmu yang berhubungan dengan hak Tuhan yaitu ilmu untuk diterangkan ,
sedangkan yang berhubungan dengan hak manusia yaitu untuk mendapatkan
manfaat dari ilmu itu.
a. Firman Allah:
) 6 (
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. (Q.S.at-Tahrim:6)
)122(
Artinya :
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(Q.S.at-Taubah:122)
b. Rasulullah SAW :
Artinya :
Barangsiapa menghendaki hidup (kebaikan) di dunia maka kepadanya
dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki kehidupan (baik) di akherat
maka dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki keduanya maka juga
dengan ilmu (HR. Bukhari Muslim)
c. Pandangan Ulama
Menurut Imam Ibnul Qoyyim, Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa
amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta
Ahli Kitab. Dan jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya
keikhlasan niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.
10. Tujuan pendidikan adalah terbentuknya Insan Kamil
a. Firman Allah :
(102)
: aynitrA
halireb ,imaK nahuT aY :aodneb gnay gnaro ada akerem aratna id naD
irad imaK halarahilep nad tarihka id nakiabek nad ainud id nakiabek imaK
)102:horoqaB-la.S.Q( akaren askis
(65 )
: aynitrA
akerem ayapus naknialem aisunam nad nij nakatpicnem kadit uka naD
)65:taayirazD-zdA .S.Q(.uKadapek idbagnem
( 03 )
: aynitrA
:takialaM araP adapek namrifreb umnahuT akitek haltagnI
.imub akum id hafilahk gnaroes nakidajnem kadneh uka aynhuggnuseS
imub id )hafilahk( nakidajnem kadneh uakgnE apagneM :atakreb akerem
,harad nakhapmunem nad aynadap nakasurek taubmem naka gnay gnaro uti
nad uakgnE ijumem nagned hibsatreb asaitnaneS imaK lahadaP
iuhategnem uka aynhuggnuseS :namrifreb nahuT ?uakgnE nakicusnem
)03:horoqaB-la.S.Q(.iuhatek umak kadit gnay apa
( 211 )
: aynitrA
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia.(Q.S.Ali Imron:112)
b. Hadits Nabi SAW :
: :
( )
Artinya :
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdir Rahman Muadz bin
Jabal ra, dari Raullullah SAW, beliau bersabda, Bertakwalah kepada Allah
dimanapun kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan maka
kebaikan akan menghapuskan keburukan itu, dan pergaulilah manusia
dengan akhlak yang mulia.(H.R at-Tirmidzi, dan ia berkata hadist hasan,
dan disebagian kitab disebutkan sebagai hadist hasan shahih).
c. Pandangan Ulama
Menurut Ibnu Sina, Tujuan utama pendidikan adalah untuk membentuk
Insan Kamil, atau manusia yang terbina seluruh potensi dirinya secara
seimbang dan menyeluruh.
11. Evaluasi oleh diri sendiri dan Tuhan
a. Firman Allah.
) 31(
Artinya :
Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
memang benar orang-orang yang benar! (Q.S. Al-Baqarah: 31)
b. Hadist Rasulullah SAW :Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata,
Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri
serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang
lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan
terhadap Allah SWT. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, Hadits ini adalah
hadits hasan).
c. Pemikiran Ulama:Menurut Ibnu Khaldun, Konsep evaluasi dalam pendidikan Islam bersifat
menyeluruh, baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT sebagai
Pencipta, hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia
dengan alam sekitarnya, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Spectrum kajian evaluasi dalam pendidikan Islam tidak
hanya terkonsentrasi pada aspek kognitif, tetapi justru dibutuhkan
keseimbangan yang terpadu antara penilaian iman, ilmu, dan amal. Sebab
kualitas keimanan, keilmuan, dan amal shalihnya.
Top Related