MAKALAH TUGAS AKHIR
FISIKA DASAR 2
ISOLATOR BATERAI
FISIKA DASAR 2-02 – KELOMPOK 2
FARHA KAMILAH 1106002476
FIRNA INDRIANTY SARI 1106004121
NASTITI TIASUNDARI 110
ROSI NURSANI 110
SEPINIA INRAWATI 110
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Depok, 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ISOLATOR BATERAI” dengan tepat
waktu dan tanpa halangan yang berarti.
Makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Sehingga pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan semangat, doa, serta dukungan materi maupun
spiritual.
2. Bapak Sutarto sebagai dosen mata kuliah Fisika Dasar 2 yang telah memberikan saran
dan bimbingan sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
3. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan
demikian, masukan berupa saran dan kritik yang membangun akan sangat diharapkan, agar
penyusunan makalah selanjutnya semakin baik.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Akhir kata, “tak ada gading yang tak retak,” sama halnya dengan makalah ini yang tidak luput
dari kesalahan. Maka penulis mohon maaf jika masih terdapat beberapa kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Sekian dan terima kasih.
Depok, 4 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Pengertian Baterai Isolator
Baterai isolator merupakan perangkat listrik yang dapat membagi arus searah (DC)
menjadi beberapa cabang dan hanya memungkinkan arus dalam satu arah di setiap cabang.
Manfaat utama dari penggunaan ini adalah memiliki kemampuan untuk mengisi secara
bersamaan lebih dari satu baterai dari sumber daya tunggal (misalnya alternator) tanpa
menghubungkan terminal baterai secara paralel. Baterei isolator ini biasanya digunakan pada
kendaraan rekreasi, perahu, pesawat terbang, truk besar dan lain – lain. Perangkat ini biasanya
digunakan untuk menjaga daya baterai sewaktu mesin mulai digunakan dan dapat menggunakan
baterai kedua untuk item aksesori yang menggunakan listrik (seperti sistem suara, pendingin,
lampu darurat, peralatan komputer, dll). Hal ini dapat menghilangkan kekhawatiran akibat daya
baterai yang habis ketika mesin dihidupkan.
Kendaraan akan mendapatkan keuntungan yang besar dari penambahan isolator baterai.
Jika salah satu daya pada baterai hampir habis, hal itu dapat menguras daya baterai lain dalam
sistem. Isolator baterai mengantisipasi keadaan tersebut tanpa risiko menguras daya baterai satu
sama lain. Namun selain keuntungan, baterai isolator ini memiliki beberapa kerugian diantaranya
yaitu dalam hal biaya dan kompleksitas. Harga dari baterai isolator ini masih tergolong cukup
mahal.
Gambar 1. Contoh Baterai Isolator
Sumber : http://www.emarineinc.com/categories/Battery-Equipment/Battery-Isolators/
B. Cara Kerja
Sebuah isolator baterai memungkinkan untuk memutuskan sebuah baterai tanpa
memutuskan baterai pemulainya. Sebagian besar orang memilih isolator yang tidak
membutuhkan perlakuan apapun pada komponen mereka untuk membuat baterai pemulai tidak
terputus. Tipe isolator seperti ini lebih rumit untuk dipasang dibandingkan dengan tipe
komponen isolator lainnya.
Isolator biasa pada umumnya merupakan sebuah saklar yang bekerja cukup berat (biasanya
diberi nilai setidaknya 100 ampere arus) yang digunakan untuk menyambungkan atau
memutuskan koneksi antara baterai.
Gambar 2. Pemasangan baterai isolator
Sumber: solarpaneltalk.com
Pada dasarnya, sebuah isolator baterai bekerja dengan cara memisahkan beberapa baterai
satu sama lain untuk meyakinkan bahwa sebuah kendaraan memiliki akses ke sumber tenaga
cadangan. Selain itu, isolator baterai juga berfungsi untuk memastikan bahwa sebuah system
listrik kendaraan tidak menggunakan tenaga dari beberapa baterai secara bersamaan, yang
akhirnya akan membuat baterai kehabisan energi secara cepat, dan akan berakibat pada
kegagalan system listrik pada kendaraan.
Salah satu contoh sederhananya adalah dimana sebuah kendaraan memiliki dua baterai.
Kedua baterai tersebut terhubung dengan isolator. Isolator baterai terhubung dengan alternator
kendaraan, yang merupakan peralatan yang bertanggung jawab atas penyediaan tenaga listrik dan
pengisian baterai pada kendaraan. Isolator baterai menggunakan sensor untuk menentukan
apakah jumlah baterai yang terhubung dan mengambil tenaga dari baterai yang paling kuat.
Sementara itu, baterai yang tidak digunakan akan diisi oleh alternator, dan isolator baterai bisa
secara cepat mengubah sumber tenaga jika sewaktu-waktu baterai yang digunakan mengalami
kegagalan.
C. Tipe Isolator Baterai
Ada dua tipe utama dari isolator baterai otomatis, yaitu isolator yang menggunakan diode
dan isolator yang menggunakan solenoid.
1. Isolator Berbasis Dioda
Tipe isolator ini biasanya merupakan dua diode yang memiliki arus sangat tinggi di dalam
sebuah pemanas. Isolator tipe ini memiliki keuntungan dimana usianya yang tahan lama dan
jarang terjadi masalah dalam pengoperasian, tetapi banyak dari isolator yang berbasis diode
menyebabkan kehilangan tegangan sebesar 0.4 hingga 0.6 volt. Ini berarti bahwa baterai yang
dipakai tidak akan bernilai tegangan setinggi saat baterai tersebut dihubungkan secara langsung
dengan alternator.
Diagram dibawah ini akan menunjukkan hubungan untuk isolator yang berbasis diode.
Beberapa isolator berbasis diode memiliki empat terminal yang akan mengatur arus yang
mengalir melalui sebuah alat atau memperbolehkan alternator untuk mendapatkan voltase yang
cukup untuk memulai mengisi baterai kembali.
Gambar 3. Rangkaian pemsangan baterai isolator berbasis diode
sumber: http://www.bcae1.com
Gambar 4. Diagram sederhana dari Isolator berbasis dioda
Sumber: http://custombatterycables.com
Isolator baterai berbasis diode menggunakan diode semikonduktor untuk memecah arus dari
alternator atau generator dan mengisi dua atau lebih baterai pada saat yang bersamaan. Satu
baterai digunakan untuk menyalakan mesin, yang lain digunakan untuk menjalankan aksesoris
lain. Beban dari baterai yang terhubung dengan aksesoris tidak akan menghabiskan seluruh
energi yang ada di baterai starter, sehingga baterai tersebut akan tetap terisi meskipin baterai
yang terhubung dengan aksesoris kehabisan energi.
2. Isolator Berbasis Solenoida
Isolator tipe ini menggunakan relay arus tinggi untuk mengontrol aliran arus listrik. Diagram
dibawah ini menunjukkan dua solenoid. Solenoid A menentukan apakan baterai kedua terhubung
dengan system pengisian lainnya atau tidak, sementara solenoid B menghubungkan baterai kedua
ke blok distribusi. Solenoid kedua memungkinkan pemutusan total dengan amplifier untuk
keamanan. Dioda yang terhubung secara parallel dengan kumparan solenoid akan digunakan
untuk melindungi switch A dan switch B dari bantingan induktif saat kumparan solenoid
diberikan energi.
Keuntungan dari penggunaan isolator berbasis solenoid ini adalah hampir tidak adanya
kehilangan tegangan kontak. Kerugian utama dari isolator tipe ini adalah reliabilitas yang tidak
lebih baik dibandingan dengan isolator yang berbasis diode. Berikut diagram isolator berbasis
solenoid.
Gambar 5. Rangkaian pemsangan baterai isolator berbasis solenoid
Sumber: http://www.bcae1.com
Gambar 4. Diagram sederhana dari Isolator berbasis solenoid
Sumber: http://custombatterycables.com
Isolator berbasis solenoid menggunakan sebuah solenoid yang bekerja terus menerus untuk
menghubungkan baterai tambahan pada waktu tertentu, seperti pada saat penyalaan dan
pengisian, kemudian memutuskan hubungan ketika tidak lagi digunakan. Solenoid dapat diubah
kapan saja menjadi on atau off, tergantung dari bagaimana saklar terhubung.
D. Isolator Baterai dalam Penambahan Aki Kendaraan
Penambahan aki kendaraan umumya digunakan untuk penambahan aksesoris kendaraan yang
membutuhkan arus listrik yang besar. Aki tambahan ketika digunakan tidak menarik arus listrik
dari aki utama, sehingga masing-masing aki bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing arus
listrik kemana akan mengalir. Untuk pemasangan aki tambahan pada kendaraan wajib
menggunakan isolator battery. Baterai isolator ini memiliki fungsi mengisolasi antara aki utama
dan aki tambahan yang dipisang oleh dua buah diode. Sehingga antara accu utama dan accu
tambahan tidak terjadi hubungan arus. Hubungan arus listrik ditahan oleh diode dalam baterai
isolator tersebut.
Daftar Pustaka
Anonim. How Does a Battery Isolator Work?. http://www.ehow.com/how-does_5005295_battery-
isolator-work_.html (Diakses pada 1 Desember 2012. Pukul 14:00 WIB)
Anonim. What is a battery isolator. http://www.wisegeek.com/what-is-a-battery-isolator.htm.
(Diakses pada 2 Desember 2012. Pukul 20:00 WIB)
Anonim. How a battery isolator works. http://www.doityourself.com/stry/how-a-battery-isolator-
works. (Diakses pada 1 Desember 2012. Pukul 18:30 WIB)
Anonim. Battery Isolators. http://www.emarineinc.com/categories/Battery-Equipment/Battery-
Isolators/. (Diakses pada 1 Desember 2012. Pukul 19:30 WIB)
Anonim. Battery Isolators. http://www.bcae1.com/battiso.htm. (Diakses pada 3 Desember 2012.
Pukul 09:30 WIB)
Anonim. Battery Isolators. http://custombatterycables.com/battery_isolators.htm (Diakses pada 1
Desember 2012. Pukul 18:30 WIB)
Anonim. Isolator Baterai. http://www.solarpaneltalk.com. (Diakses pada 1 Desember 2012.
Pukul 20:00 WIB)