KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
BALAI DIKLAT KEUANGAN CIMAHI
Laporan Kunjungan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keuangan Negara, Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara, dan
Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara
Diajukan untuk memenuhi tugas Organisasi Tata Kerja
Diajukan oleh :
Azza Fadila
Devi Pujiati R
Fajar Dwi Hargo R
Mohammad Wildan P
Raden Annisa T
Mahasiswa Program Diploma I Keuangan
Spesialisasi Pajak
Pajak A
Politeknik Keuangan Negara STAN
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat , rahmat, dan kasih-Nya, kami dapat menyelesaikan “Laporan Kunjungan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keuangan Negara, Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara, dan Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara “ dan melaksanakan kunjungan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keuangan Negara, Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara, dan Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara. Sehingga, Laporan Kunjungan ini dapat terpenuhi dengan baik.
Kami turut mengucapkan terima kasih kepada Bapa/Ibu pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keuangan Negara, Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara, dan Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara yang telah memberi izin dan informasi yang kami butuhkan untuk penulisan laporan Kunjungan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keuangan Negara, Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara, dan Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara ini.
1.2 Pelaksanaan Kegiatan
1.2.1 Tempat dan Waktu Kunjungan
Kegiatan kunjungan ini dilakukan di:
` 1. Gedung Keuangan Negara
2. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara
Waktu Kunjungan :
1. Jumat , 26 Juni 2015 pukul 08:00-11:00 WIB2. Jumat, 31 Agustus 2015 pukul 08:00-11:00 WIB
1.3 Rumusan Masalah
1. Visi Misi Organisasi2. Sturktur Organisasi3. Lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi4. Pekerjaan-pekerjaan yang ditangani secara sentralisasi dan desentralisasi5. Penataan organisasi yang dilakukan terkait dengan reformasi organisasi di kemenkeu6. Strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi7. Peningkatan kualitas SDM yang dilakukan8. Budaya organisasi yang diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi
BAB II
ISI
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) adalah salah satu unit Eselon I Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang barang milik negara, kekayaan negara dipisahkan, kekayaan negara lain-lain, penilaian, piutang negara, dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
1.1 Visi DJKN
Menjadi Pengelola Kekayaan Negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
1.2 Misi DJKN
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas pengelolaan kekayaan negara.
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum.3. Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah pengelolaan investasi pemerintah.4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan dalam
berbagai keperluan.5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel.6. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif sebagai
instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.
1.3 Struktur Organisasi DJKN
1.4 Re-organisasi DJKN
1) Tahap I (1960) PUPNLahirnya Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN)
2) Tahap II (1976-1991) BUPNDibentuknya Badan Urusan Piutang Negara (BUPN) sebagai salah satu unit eselon I Departemen Keuangan
3) Tahap III (1991-2000) BUPLNDengan bergabungnya fungsi lelang dari Direktorat Jenderal Pajak, maka dibentuklah Badan Urusan Piutang dan Lelang (BUPLN)
4) Tahap IV (2000-2006) DJPLNSemakin meningkatnya pengurusan piutang dan lelang maka BUPLN diubah menjadi Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN)
5) Tahap IV (2006-sekarang) DJKNBergabungnya pengelolaan BMN/Kekayaan Negara dari Ditjen Perbendaharaan maka DJPLN berubah menjadi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)
1.4 Reformasi DJKN
1.5 Strategi DJKN
Dalam mencapai tujuan organisasi terdapat strategi untuk terus meningkatkan kinerja DJKN yaitu:
1) Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan kekayaan negara, penilaian kekayaan negara, pengurusan piutang negara dan lelang.
2) Menatausahakan kekayaan negara, piutang negara, dan lelang dengan akurat dan akuntabel.
3) Meningkatkan pengamanan kekayaan negara baik secara administrasi, fisik dan tertib hukum.
4) Mengintegrasikan perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara (BMN) dengan penganggaran.
5) Meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan kekayaan negara, penilaian, pengurusan piutang negara, dan lelang.
6) Mengoptimalkan pengelolaan kekayaan negara termasuk aset idle dan pengurusan piutang negara.
7) Meningkatkan penerimaan kembali (recovery) yang berasal dari pengeluaran pembiayaan APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
8) Meningkatkan kesadaran (awareness) dan kemitraan dengan stakeholder dalam pengelolaan kekayaan negara, penilaian, pengurusan piutang negara, dan lelang.
9) Meningkatkan monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan pengelolaan kekayaan negara, pengurusan piutang negara, dan lelang.
10) Meningkatkan kualitas SDM, Organisasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Pengelolaan Anggaran.
-Meningkatkan kualitas SDM-a. Menyelenggarakan pelatihan internal, workshop, seminar.b. Sharing knowledge pegawai yang telah mengikuti diklatc. Bekerja sama dengan BPPK menyelenggarakan Diklatd. Mendorong Pegawai untuk melanjutkan pendidikan baik melalui jalur
bea siswa maupun di luar kedinasan
1.5 Struktur Kanwil DJKN
1.6 Tugas dan fungsi kanwil DJKN
Kantor Wilayah mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Wilayah menyelenggarakan fungsi:
1) Pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang kekayaan negara.
2) Pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang penilaian.
3) Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara.
4) Pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan hutang, pencegahan, paksa badan atau penyelesaian piutang negara;
5) Pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan danpemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang;
6) Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi dan verifikasi lelang serta pengembangan lelang;
7) Pemberian pelayanan bantuan hukum di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang;
8) Pemberian bimbingan teknis pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan pelayanan informasi serta pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang negara dan lelang;
9) Pembinaan terhadap Penilai, Usaha Jasa Lelang dan Profesi Pejabat Lelang;10) Pelaksanaan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara, penilaian,
pengurusan piutang negara dan lelang;11) Pelaksanaan penilaian dan pengurusan piutang negara;12) Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah.
1.7 Kanwil DJKN Jawa Barat
Kanwil DJKN Jawa Barat membawahi 6 KPKNL yaitu:1. KPKNL Bandung2. KPKNL Bekasi3. KPKNL Bogor4. KPKNL Purwakarta5. KPKNL Tasikmalaya6. KPKNL Cirebon
2. KPKNL Bandung
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung merupakan unit vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) di bawah Kantor Wilayah (Kanwil) DJKN Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tanggal 6 November 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
KPKNL mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang.Sebagai unit vertikal di bawah DJKN, KPKNL Bandung selalu berupaya untuk mewujudkan visi DJKN dan menjalankan misi DJKN, dengan meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa/stakeholders dan berpedoman pada nilai-nilai kementerian keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempumaan.
2.1 Struktur Organisasi KPKNL
2.2 Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Terkait dengan DJKN (2014-
2025)
1) Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Terkait dengan DJKN (2014-2025)
2) Menggabungkan DJPB, DJPU dan DJKN menjadi unit Eselon I tunggal
Tahapan Implementasi Penggabungan Kanwil DJPB-DJKN
Tahap I (2015-2016)- Implementasi layanan terpadu (co-location) untuk proses bisnis
rekonsiliasi SAKPA dan SIMAK BMN- Harmonisasi proses bisnis secara menyeluruh di level KPPN/KPKNL dan
Kanwil DJPB/DJKNTahap II (2016-2017)- Otomasi sistem layanan melalui implementasi penuh SPAN, SAKTI,MPN
G2, SIMAN dan SMART pada tahun 2016- Integrasi IT system DJPB-DJKN (SPAN-SAKTI,SPAN-TDR & MPN G2,
SPAN-SIMAN & SMART) pada tahun 2017Tahap III (2017-2018)- Penggabungan struktur Kanwil (setelah dilakukan evaluasi Tahap I dan II
serta perkembangan/perubahan organisasi Kemenkeu)
2.3 Peningkatan Kualitas SDM :
1. Menyelenggarakan pelatihan internal, workshop, seminar.2. Sharing knowledge pegawai yang telah mengikuti diklat3. Bekerja sama dengan BPPK menyelenggarakan Diklat4. Mendorong Pegawai untuk melanjutkan pendidikan baik melalui jalur bea siswa maupun di luar kedinasan
2.4 Visi Misi KPKNL
Sebagai unit vertikal di bawah DJKN, KPKNL Bandung selalu berupaya untuk mewujudkan visi DJKN dan menjalankan misi DJKN, dengan meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa/stakeholders dan berpedoman pada nilai-nilai kementerian keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempumaan.
Pada tahun 2010, KPKNL ditetapkan menjadi KPKNL Teladan. Penetapan sebagai KPKNL teladan merupakan kali pertama dalam sejarah DJKN. Ini merupakan kepercayaan dan amanah yang harus diemban KPKNL Bandung dalam menjalankan misi DJKN.
Jika diihat dari visi DJKN, maka pelayanan yang diberikan KPKNL Bandung sangat beragam, begitu pula pengguna jasa yang dilayani. Untuk itu, dalam pelayanan KPKNL Bandung mempunyai motto SPARTAN, yang
merupakan singkatan dari: Santun, Profesional, Amanah, Respek, Transparan, Aman, dan Nyaman.
Santun, berarti semua pegawai KPKNL Bandung bersikap sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan kepada semua pengguna jasa. Profesional, berarti pelayanan yang diberikan KPKNL Bandung dilakukan berdasarkan Standar Operasi Pelayanan (SOP) yang telah ditentukan. Amanah, berarti pelayanan yang diberikan KPKNL Bandung dilakukan dengan ikhlas sesuai amanah pegawai negeri sipil sebagai pelayan masyarakat. Respek, berarti semua pegawai KPKNL Bandung selalu tanggap terhadap keluhan, keinginan maupun saran pengguna jasa. Transparan, berarti seluruh pelayanan yang diberikan dilakukan sesuai SOP dan memiliki dasar hukum. Seluruh tahap dan biaya pelayanan dapat diketahui oleh Pengguna Jasa, melalui brosur, pamflet maupun petunjuk lain yang ditaruh di area pelayanan terpadu. Aman, pelayanan yang diberikan KPKNL Bandung derdasarkan SOP dan ketentuan yang ada, sehingga memberikan kepastian hukum dan rasa aman kepada pengguna jasa. Nyaman, KPKNL Bandung memberikan kenyamanan penggunan jasa dalam mendapatkan pelayanan, seperti ketepatan waktu pelayanan, fasilitas di KPKNL Bandung, keramahan pegawai kepada pengguna jasa.
Dengan motto tersebut di atas diharapkan KPKNL Bandung dapat memberikan pelayanan yang optimal.
KPKNL Bandung berada di wilayah kerja Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, dengan wilayah tugas meliputi : Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang.
KPKNL Bandung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, berharap dapat menjadi bagian DJKN dalam mengembangkan profil DJKN sebagai Pengelola (manajer) Kekayaan Negara yang disegani, sehingga tercipta tertib administrasi barang milik negara. Sedangkan dalam bidang pelayanan lelang, KPKNL Bandung berharap menjadi bagian DJKN dalam memperkenalkan lelang sebagai suatu cara penjualan yang paling diminati oleh masyarakat (Sales mean Auction), sehingga meningkatkan pemasukan negara. Dari sisi piutang negara, KPKNL Bandung berharap dapat menyelesaikan tagihan-tagihan piutang negara yang diserahkan pengurusannya ke KPKNL Bandung.
2.5 Pekerjaan- Pekerjaan yang bersifat sentralisasi dan desentralisasi KPKNL Bandung
a. Pelayanan Kekayaan Negara, KPKNL Bandung mengelola barang milik negara yang digunakan oleh 457 (empat ratus lima puluh tujuh) satuan kerja – satuan kerja, dengan memberikan pelayanan kepada Satuan Kerja , sebagai berikut:
1. Pelayanan Pengelolaan Barang Milik Negara, yaitu Penertiban Surat Persetujuan/penolakan penghapusan BMN pada Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna barang karena sebab-sebab lain, Penerbitan Surat keputusan penetapan status penggunaan BMN berupa tanah dan/atau Bangunan, Penerbitan Surat Persetujuan/penolakan penjualan BMN berupa selain tanah dan/atau bangunan, Penerbitan surat keputusan penetapan status penggunaan BMN berupa selain tanah dan/atau bangunan, Penerbitan surat persetujuan/penolakan
pemanfaatan BMN, Penerbitan surat persetujuan/penolakan pemindahtangan BMN dalam bentuk Hibah.
2. Pelayanan Penatausahaan BMN, yaitu: pembinaan dalam penggunaan aplikasi SIMAK dan aplikasi lain terkait dengan panatausahaan BMN, pelaksanaan rekonsiliasi BMN semesteran dan tahunan.
b. Pelayanan Piutang Negara, KPKNL Bandung melakukan penagihan piutang negara yang berasal dari penyerahan dari DJKN cq. Direktorat PKNSI, RSJP Cimahi, Kementerian Kominfo, Kementerian ESDM, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Sekretaris Daerah Sumedang, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kehutanan PSDH, Rumah Sakit Rotinsulu, Pemerintah Provisi Jawa Barat, BINTEK, Bea Cukai, Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
c. Pelayanan Lelang, KPKNL Bandung melaksanakan lelang Eksekusi, Lelang Non Eksekusi Wajib, dan lelang Non Eksekusi Sukarela, atas objek lelang (benda bergerak maupun benda tidak bergerak) yang terletak di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang;
d. Pelayanan Penilaian, KPKNL Bandung melakukan penilaian atas objek yang terletak diwilayah KPKNL Bandung, dalam rangka;
1. Penilaian barang jaminan dan/atau harta kekayaan lain, dalam rangka pengurusan piutang negara oleh Panitia Urusan Piutang Negara, untuk keperluan penjualan melalui lelang, penjualan tanpa melalui lelang, penebusan dengan nilai permohonan penebusan di bawah nilai pembebanan dan keringanan hutang;
2. Penilaian Barang Milik Negara satuan kerja di bawah KPKNL Bandung, dalam rangka penyusunan neraca pemerintah pusat, penerbitan surat berharga syariah, pemanfaatan barang milik negara dan pemindahtangan barang milik negara.
9. Visi dan Misi Organisasi
VISI :Menjadi pengelola perbendaharaan negara yang unggul di tingkat dunia
MISI:-Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan optimal-Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan akuntabel-Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu-Mengembangkan kapasitas pendukung sistem perbendaharaan yang andal, professional, dan modern
10. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PADA DITJEN KEBENDAHARAAN
STRUKTUR ORGANISASI KANWIL
STRUKTUR ORGANISASI KPPN TIPE A1
STRUKTUR ORGANISASI KPPN TIPE A2
11. Pekerjaan-pekerjaan yang ditangani secara sentralisasi dan desentralisasi
TUPOSI DJPBN
TUPOKSI BAGIAN UMUM
• Menyelenggarakan urusan tata usaha, dokumentasi, administrasi kepegawaian.• Melakukan pembinaan pegawai, mutasi, diklat, UKP, KGB, Pensiun, penghargaan dan penilaian
kinerja. • Melakukan penyusunan rencana anggaran dan kegiatan kantor.• Penyusunan usulan revisi anggaran• Penerbitan SPM Kanwil• Rencana dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kanwil• Pelaksanaan pembayaran pengadaan barang dan jasa beban anggaran Kanwil • Pelaksanaan pembayaran Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara (TKPKN)• Pembukuan dan spj realisasi anggaran belanja Kanwil • Perencanaan, pemeliharaan, rehabillitasi, dan pembangunan gedung kantor, rumah dinas, dan
pengadaan di lingkungan Kanwil• Pelaksanaan urusan penerimaan, penyimpanan, inventarisasi, distribusi, dan penghapusan
perlengkapan di lingkungan Kanwil • Pelaksanaan urusan kehumasan Kanwil • Penyusunan Laporan Barang Milik Negara tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang
Wilayah (UAPPB-W)• Pelaksanaan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) • Penyusunan laporan berkala Bagian Umum sebagai bahan penyusunan laporan berkala Kanwil • Penyusunan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, dan LAKIP Kanwil
TUPOKSI BIDANG PPA 1
• Penyiapan bahan pengesahan revisi DIPA
• Pemberian petunjuk, penyuluhan, dan bimbingan teknis mengenai pelaksanaan anggaran
• Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan DIPA
• Pengumpulan dan pengolahan data dokumen pelaksanaan anggaran
• Penelaahan dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran
• Penyelesaian revisi dokumen pelaksanaan anggaran
• Penyusunan laporan realisasi anggaran
• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran
• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman dan peraturan di bidang pelaksanaan anggaran;
TUPOKSI BIDANG PPA II
• Kompilasi data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dokumen pelaksanaan anggaran daerah.
• Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan keuangan daerah dan keuangan BLU Daerah.
• Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran belanja daerah dan pengelolaan kas daerah.
• Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis manajemen dan monitoring serta evaluasi investasi daerah.
• Penyiapan bahan monitoring pelaksanaan anggaran belanja daerah dan pemantauan atas penerimaan dana transfer di daerah dalam rangka spending review serta koordinasi pemantauan laporan realisasi penggunaan dana transfer.
• Fasilitasi penyampaian informasi keuangan daerah.
• Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi dan analisis kinerja anggaran belanja daerah.
TUPOKSI BIDANG SKKI
• Penyiapan bahan pembinaan proses bisnis pelaksanaan tugas kuasa BUN pada KPPN
• Penyiapan bahan pembinaan proses bisnis pelayanan perbendaharaan
• Penyiapan bahan penilaian kinerja KPPN
• Monitoring dan evaluasi pemenuhan standar tata kelola KPPN
• Penyiapan bahan supervisi dan implementasi standar prosedur operasi aplikasi SPAN dan SAKTI
• Monitoring standardisasi infrastruktur dan SDM pendukung SPAN dan SAKTI
• Penyiapan bahan bimbingan teknis operasionalisasi aplikasi SPAN dan SAKTI
• Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin pegawai di lingkungan Kantor Wilayah dan KPPN
• Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, dan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor Wilayah. Penyiapan bahan pembinaan proses bisnis pelaksanaan tugas kuasa BUN pada KPPN
• Penyiapan bahan pembinaan proses bisnis pelayanan perbendaharaan
• Penyiapan bahan penilaian kinerja KPPN
• Monitoring dan evaluasi pemenuhan standar tata kelola KPPN
• Penyiapan bahan supervisi dan implementasi standar prosedur operasi aplikasi SPAN dan SAKTI
• Monitoring standardisasi infrastruktur dan SDM pendukung SPAN dan SAKTI
• Penyiapan bahan bimbingan teknis operasionalisasi aplikasi SPAN dan SAKTI
• Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin pegawai di lingkungan Kantor Wilayah dan KPPN
• Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, dan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor Wilayah.
TUPOKSI BIDANG PAPK
• Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sistem akuntansi pemerintah pusat;
• Penyiapan bahan bimbingan teknis dan / atau penyuluhan implementasi standar akuntansi pemerintahan pada instansi pusat;
• Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sistem akuntansi pemerintah daerah;
• Penyiapan bahan bimbingan teknis dan / atau penyuluhan implementasi standar akuntansi pemerintahan pada instansi daerah;
• Penyelenggaraan rekonsiliasi laporan keuangan tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W);
• Konsolidasi LKPP tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W);
• Penyiapan bahan monitoring dan evaluasi penyusunan LKPP tingkat Kuasa BUN;
• Penyiapan bahan penyusunan konsolidasi laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (PUSAP);
• Penyiapan bahan penyusunan statistik keuangan sesuai dengan Government Finance Statistics (GFS); dan
• Penyiapan bahan analisis atas laporan keuangan
12. Lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi
Internal : • SDM• Sarpras• SOP• Regulasi / Peraturan (PMK, KMK, Perdirjen, Kepdirjen, SE, dll)
Eksternal :• Stakeholder ( Kementerian/ Lembaga, PemdA, Perbankan)• SDM Satker K/L• Kondisi Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya
13. Penataan organisasi yang dilakukan terkait dengan reformasi organisasi di kemenkeu
Penataan Organisasi Terkait Dengan Reformasi Organisasi
14. Strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi
15. Peningkatan kualitas SDM yang dilakukan
16. Budaya organisasi yang diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi
Top Related