MAKALAH
BIOKIMIA
Karbohidrat
Tanggal: 27 Maret 2015
Dosen pengampu Andi Mushawwir, S.Pt, M.P
Oleh:
Kelas: E
Kelompok: 4
Arinda 200110140290
Anintya Rizqi Amalia 200110140291
Hamam Prigel 200110140292
Saiful 200110140293
Teiza Nadvira 200110140294
Nadya Robiatul Addawiyah 200110140295
Syamil Syabima Rachmat 200110140296
Ari Abdullah Safari 200110140297
Tiara Andamsuri 200110140298
M Luthfi AQJ 200110140299
Afifah Maulidah 200110140300
Ami Widya Purnami 200110140301
Yogi Fauzan Maulana 200110100042
LABORATORIUM FISIOLOGI DAN BIOKIMIA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2015
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................... Error! Bookmark not defined.
I PENDAHULUAN ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Karbohidrat .......................................................................... 3
2.2 Stuktur Karbohidrat ............................................................................... 4
2.3 Karakteristik Karbohidrat ..................................................................... 4
2.4 Klasifikasi Karbohidrat ......................................................................... 5
2.5 Peranan Karbohidrat Dalam Kehidupan ............................................. 12
III PENUTUP ..................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 13
3.2 Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................... iError! Bookmark not defined.
1
I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan kita mengetahui bahwa untuk melakukan berbagai
aktivitas maka dibutuhkan energi. Energi dapat diperoleh dari bahan makanan
yang dimakan. Pada dasarnya bahan makanan tersebut mengandung tiga
kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, lemak, dan
protein.Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi bagi tubuh dimana ada
klasifikasi ke dalam beberapa golongan, seperti monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi metabolik yaitu ATP. Zat nutrisi
karbohidrat dikonsumsi oleh manusia dan hewan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari tumbuhan sebagian besar adalah karbohidrat,
sebagai gula, amilum atau pati, atau selulosa. Energi yang terkandung dalam
karbohidrat pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat atau glukosa
terbentuk dari hasil fotosintesis yang berasal dari air, karbondioksida, serta sinar
matahari dan klorofil dalam daun. Glukosa ini kemudian disimpan dalam bagian-
bagian tumbuhan seperti buah atau umbi dalam bentuk amilum.
Karbohidrat di dalam tubuh yang berasal dari makanan mengalami
metabolisme. Hasil metabolisme tersebut misalnya glukosa yang mengalir dalam
darah dan glikogen yang disintesis dalam hati kemudian digunakan oleh jaringan
otot sebagai sumber energi. Jadi, telah diketahui ada bermacam-macam golongan
karbohidrat, diantaranya gula, glukosa, amilum, glikogen, selulosa yang penting
bagi kehidupan.
Peran karbohidrat dalam tubuh selain sebagai sumber energi bagi hewan
ternak juga diantaranya sebagai cadangan makanan, glukosa sebagai gula
sederhana dapat dijadikan bahan untuk sintesis molekul organik lain seperti asam
lemak dan asam amini dapat mengefisienkan fungsi protein dengan menghemat
penggunaan protein, menjaga keseimbangan dalam tubuh. Peran karbohidrat
dalam tumbuhan contohnya selulosa sebagai pembentuk dinding sel tumbuhan,
rasa manis pada buah atau batang tebu yang berasal dari sukrosa. Karbohidrat di
2
dalam tubuh dibutuhkan dalam takaran tertentu. Kelebihan atau kekurangan kadar
karbohidrat di dalam tubuh akan memacu timbulnya penyakit.
Dilihat dari manfaat karbohidrat bagi manusia, tumbuhan khususnya hewan
ternak, maka sebagai mahasiswa peternakan sudah seharusnya mengetahui dan
memahami karbohidrat beserta sifat, struktur, klasifikasi, dan peranannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan karbohidrat
itu sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari karbohidrat ?
2. Bagaimana struktur karbohidrat?
3. Bagaimana karakteristik karbohidrat?
4. Bagaimana klasifikasi karbohidrat ?
5. Bagaimana peranan karbohidrat dalam kehidupan?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi karbohidrat
2. Mengetahui struktur karbohidrat
3. Mengetahui karakteristik karbohidrat
4. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
5. Mengetahui peranan karbohidrat dalam kehidupan
3
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari
bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas
komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan
yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena
komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon,
tetapi sejak 1880 senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.
Dalam biokimia, karbohidrat adalah senyawa polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa – senyawa
tersebut pada proses hidrolisis. Karbohidrat memiliki gugus fungsi karbonil
( aldehid dan keton) dan gugus hidroksil. Pada awalnya, rumus karbohidrat adalah
(CH2O)n ,yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun, pada kenyataannya terdapat karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada beberapa senyawa bukan karbohidrat yang
memiliki rumus seperti itu, ada pula karbohidrat yang mengandung nitrogen,
fosforus, atau sulfur. Maka dari itu, karbohidrat lebih penting ditinjau dari rumus
strukturnya daripada rumus empirisnya.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis didalam tanaman-tanaman
yang memiliki klorofil. Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energi, misalnya
glukosa dalam sel jaringan manusia dan hewan. Fermentasi karbohidrat oleh
khamir atau mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan
zat-zat organik lainnya. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas
kehidupan manusia disamping protein dan lemak.
4
2.2. Struktur karbohidrat
Pada senyawa karbohidrat terdapat beberapa gugus fungsi, yaitu gugus
aldehid atau keton, gugus hidrogen (-H) dan gugus hidroksil (-OH). Struktur
karbohidrat yang ditentukan oleh gugus fungsi akan mempengaruhi sifat kimia
dan sifat fisika.
2.3. Karakteristik Karbohidrat
a. Sifat fisika
Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan
oksigen.
Monosakarida dan oligosakarida mudah larut dalam air dan etanol, tetapi
sukar larut dalam peelarut organik
Monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis
Steroisomerism-rumus struktur senyawa yang sama tetapi mereka
berbeda dalam konfigurasi spasial.
Dapat mengalami mutarotasi yaitu memutar cahaya terpolarisasi
membentukglukosa (+) dan glukosa (-).
Diastereoisomer yaitu perubahan konfigurasi berkaitan dengan glukosa
C2, C3, atau C4
Anomerik yaitu konfigurasi spasial sehubungan dengan atom karbon
pertama pada aldosa dan atom karbon kedua pada ketosa.
5
b. Sifat kimia
Sebagai reduktor : disebabkan karena terdapat gugus karbonil yang bebas,
digunakan untuk identifikasi dan analisis kuantitatif. Pereaksi fehling,
barfoed, dan osazon digunakan untuk identifikasi dan pereaksi benedict
dapat digunakan untuk menganalisiskonsentrasi karbohidrat.
Dapat terdehidrasi : pembentukan furfural
Dapat terkondensasi : pencampuran furfural dengan α naftol membentuk
warna ungu. Untuk analisis kualitatif karbohidrat
Esterifikasi : pembentukan ester asam fosfat dari gugus –OH dengan
asam fosfat
Polimerisasi : penggabungan unit – unit monosakarida dan oligosakarida
menjadi polisakarida dengan ikatan glikosida
2.4. Klasifikasi karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat didasarkan atas jumlah unit gula dalam rantai :
a. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis,
senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi
senyawa gula yang lebih sederhana. Contoh: glukosa, galaktosa, fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua :
1) Berdasarkan lokasi gugus karbonil
- Aldosa adalah monosakarida yang
mengandung aldehida karena gugus
karbonil berada di ujung rantai
Contoh : glukosa dan galaktosa
- Ketosa adalah monosakarida yang
mengandung keton karena gugus
karbonilnya berada di tengah rantai
Contoh : fruktosa
6
2) Berdasarkan banyaknya atom karbon yang menyusun molekul
monosakarida.
Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
Macam – macam monosakarida penting
Glukosa
Glukosa dihasilkan dari reaksi fotosintesis antara
karbondioksia, air dengan bantuan sinar matahari dan
klorofil daun. Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis
sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum), juga terdapat
dalam buah-buahan dan madu lebah. Glukosa
mempunyai sifat:
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
- Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
- Dapat mengalami mutarotasi
- Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi
sebagai berikut: C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2
Fruktosa
Fruktosa disebut juga sebagai gula buah, diperoleh
dari hidrolisis sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari
glukosa dengan pereaksi seliwanoff, asam clorida.;
dan mempunyai sifat:
7
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri
- Rasa lebih manis dari gula yang lain
- Dapat bereaksi dengan larutan fehling dan membentuk endapan merah
bata
- Dapat difermentasi
Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Jarang
ditemukan dalam bentuk tunggal dan mempunyai
sifat:
- Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke
kanan.
- Menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air
- Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
- Tidak dapat difermentasi
b. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain
dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C
no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik
terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada
glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari
hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan polisakarida. Disakarida
biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:
Maltosa.
Maltosa biasa digunakan dalam
makanan bayi dan susu bubuk beragi
(malted milk). Bereaksi positif
terhadap pereaksi fehling, benedict,
dan tollens. Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari
amilum, glikogen, dan biji gandum yang sedang berkecambah.
8
Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa + glukosa
= maltose).
Laktosa.
Laktosa adalah disakarida pereduksi
karena gugus karbonil berpotensi bebas.
Hanya terdapat dalam air susu pada
manusia dan binatang mamalia dan
hasil samping pembuatan keju. Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling,
benedict, dan tollens. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau
enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa + glukosa =
laktosa).
Sukrosa.
Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman
seperti dalam batang tebu, bit, sorgum,
nanas dan wortel, tetapi tidak terdapat
pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa
mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan. Sukrosa bereaksi negatif terhadap pereaksi fehling,
benedict, dan tollens. Sukrosa terdapat Hidrolisis dengan enzim sukrase
menghasilkan glukosa dan fruktosa. (fruktosa + glukosa = sukrosa).
c. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida
mempunyai molekul 2-10
monosakarida, yaitu trisakarida yang
terdiri dari 3 molekul monosakarida
dan tetrasakarida yang terbentuk dari
empat molekul monosakarida. Salah
satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul
monosakarida yang berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan
tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom
9
karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada glukosa
berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.
d. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga
molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu.
Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam
monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang mengandung
senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya
berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat
larut dalam air.
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati,
inulin (sebagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel).
Dalam jasad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu
glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang
besar. Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum),
glikogen, dan selulosa.
Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan
umbi. Zat pati terdiri atas rantai-rantai tidakbercabang dan fraksi terlarut
yaitu amilosa serta rantai-rantai yang bercabang dan fraksi tidak terlarut
yaitu amilopektin. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung
dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas.. Pati sedikit sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan
dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel
10
(kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air
menghasilkan koloid. Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan
asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan
mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan
yang dikeluarkan oleh pankreas.
Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak
ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama
dengan zat tepung. Zat ini dapat larut dalam air dingin, tetapi tidak
membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak
menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan fehling. Hidrolisis
dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis
dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa. Dalam pertanian
Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).
Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang
memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa
merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring
seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat
11
menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan
direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum,
selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau mamalia lainnya,
tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan
pertolongan bakteri.
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose
(CMC) sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan
tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC
akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih
halus.
Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman,
khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin
berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada
umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok
senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin.
Kandungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan
jenis tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya. Komposisi
kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat
bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat
dalam jaringan tanaman yang belum matang. Potensi pembentukan jeli
dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Di antara
buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji,
apel, lemon, plum, jeruk, serta anggur.
12
Senyawa-senyawa polisakarida lainnya
- Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
- Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
- Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut
yang besar.
- Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air
panas. Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil
produksi susu.
2.5. Peran Karbohidrat dalam kehidupan
a. Peran fungsional
Sebagai sumber energi
Sebagai pemberi rasa manis pada makanan
Sebagai penghemat protein
Sebagai pengatur metabolisme lemak
Berperan untuk membantu pengeluaran feses
Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
Membantu proses penyerapan kalsium.
Sebagai pelumas sendi kerangka.
b. Peran struktural
Sebagai komponen penyusun sel
Sebagai materi pembangun.
Sebagai bahan sintesis senyawa organic lainnya.
Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural
dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan
atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan
RNA).
13
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Karbohidrat adalah senyawa organik yang memiliki gugus aldehid atau
keton. Karbohidrat dihasilkan dari proses fotosintesis dalam bentuk glukosa
kemudian diubah menjadi senyawa polimer yang kompleks. Untuk dapat
digunakan oleh tubuh, senyawa polimer harus dihidrolisis menjadi gula sederhana.
Karakteristik karbohidrat dilihat dari sifat-sifat fisika dan kimia dapat membantu
mengenali karbohidrat.
Karbohidrat digolongkan berdasarkan jumlah unit guladalam rantainya.
Penggolongan karbohidrat yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Karbohidrat khususnya monosakarida juga dibedakan atas gugus
karbonilnya yaitu aldosa dan ketosa. Berdasarkan jumlah atom C dalam
karbonnya juga monosakarida dibedakan atas triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa.
Peran karbohidrat dibedakan secara fungsional dan struktural. Keduanya
berperan penting untuk kehidupan. Peran utama karbohidrat adalah sebagai
sumber penghasil energi dan secara struktural adalah komponen penyusun sel,
serta komponen materi genetik. Khususnya bagi hewan ternak karbohidrat
berperan sebagai sumber energi untuk segala proses dalam tubuh. Gula sederhana
juga dapat disintesis menjadi asam amino dan asam lemak untuk mendukung
produktifitas tubuh. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan mudah terserang
penyakit dan menghambat pertumbuhan. Pada intinya peranan karbohidrat dalam
kehidupan sangat besar dan memegang peranan vital dalam kehidupan manusia,
tumbuhan maupun hewan.
3.2. Saran
Sebagai mahasiswa peternakan kita wajib mempelajari karbohidrat karena
fungsi karbohidrat yang sangat penting bagi tubuh hewan dan manusia.Dengan
mempelajari karbohidrat kita bisa mengetahui karbohidrat yang di perlukan oleh
hewan ataupun manusia, untuk meningkatkan produktifitas. Dan mengetahui
kelebihan atau kekurangan karbohidrat akan menyebabkan ketidakseimbangan
dalam tubuh.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Catatan anak peternakan. 2013. Biokimia Pengertian dan Proses, (Online).
(http://catatananakpeternakan.blogspot.com, diakses
26 Maret 2014)
Purnomo. 2006. Biologi. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka
Raharjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3. Jakarta: Platinum
Safrizal, rino. 2010. Penggolongan dan identifikasi karbohidrat., (Online).
(http://www.jejaringkimia.web.id/2010/03/karbohidrat.html,
diakses, 26 maret 2015)