Download - makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

Transcript
Page 1: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL

MAKALAH

PENYUSUN KELOMPOK I

- AHMAD MANSHUR (715.2.2.0889)

- ANDI ALFURQAN (715.2.2.0928)

- AMIRUL HAMZAH (715.2.2.0893)

- MOH. ALI YANTO (715.2.2.0927)

- AINUL YAKIN (715.2.2.0907)

- AHMAD FURKHAN (715.2.2.0913)

- RORO AYU ROBIYANSAH (715.2.2.0925)

- NURI NISAK TAMAMA (715.2.2.1005)

- SUSWATI (715.2.2.0988)

- ANNI NURUL AZIZAH (715.2.2.0910)

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

TAHUN 2016

Page 2: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Nasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata

kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh

dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun demikian, penulis berharap bahwa

makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian makalah ini.

Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih serta seiring do’a

atas segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Sumenep, 14 Maret 2016

Penulis

Page 3: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

DAFTAR ISI

PRAKATA……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN….…………………………………………………… 1

A. Latar Belakang………………………………………………………….... 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 1

C. Tujuan Masalah………………………………………………………...… 2

D. Manfaat…………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..… 3

A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional………………… 3

B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa

Indonesia………………………………………………………………..... 4

C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia… 4

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 5

A. Kesimpulan………………………………………………………………. 5

B. Saran……………………………………………………………………… 5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 5

Page 4: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun

tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan

dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan

sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak

dapat ditinggalkan. (Gorys Keraf, 2004: 1)

Salah satu fungsi dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai

bahasa nasional adalah sebagai lambang kebanggan nasional. Di samping

fungsinya sebagai lambang identitas nasional. Dari kedua fungsi tersebut,

fungsi yang terakhir disebutkan merupakan fungsi yang kelihatan jelas dan

tidak banyak menimbulkan persoalan. Dari fungsi yang kedua itu, bangsa

Indonesia menunjukkan kebanggaannya dan yang sekaligus membedakannya

dengan bangsa – bangsa yang lain. (Muslich, 2010: 16)

Bahasa Indonesia mulai ditinggalkan si empunya. Maraknya bahasa

gaul atau bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda-

pemudi Indonesia tampaknya telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia

di mata mereka. Kini mereka tidak lagi bersemangat untuk mempelajari

bahasa nasional kita seperti halnya semangat pemuda sebelum kemerdekaan.

Dahulu, pemuda dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang

mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang

sangat terkenal yakni Sumpah Pemuda.

Muslich (2010: 38-39) menyatakan sebagai berikut. Fenomena negatif

yang masih terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia antara lain sebagai

berikut.

a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya

menggunakan bahasa Inggis walaupun mereka tidak menguasai bahasa

Indonesia dengan baik.

Page 5: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa

asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak

menguasai bahasa Indonesia.

c. Banyak orang Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak

mau mempelajarinya karena merasa dirinya lebih menguasai bahasa

Indonesia dengan baik.

d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain

karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih walaupun

penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Kenyataan-kenyataan tersebut merupakan sikap pemakai bahasa

Indonesia yang negatif dan tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula

pada perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia

menjadi pesimis, menganggap remeh, dan tidak percaya kemampuan bahasa

Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaanya dengan lengkap,

jelas, dan sempurna.

Kebanggaan terhadap bahasa Indonesia masih dalam tahap pengujian

dan merupakan persoalan yang memerlukan jawaban. Sebagai bangsa yang

merasa bertanggung jawab terhadap bahasa nasional, kita seharusnya bisa

berusaha memecahkan persoalan tersebut, walaupun secara sadar mengetahui

tidak akan dapat berhasil dengan sekali pukul. Usaha – usaha yang harus

ditempuh untuk menanggulangi masalah tersebut, penulis tertarik membahas

judul Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ?

2. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai  Lambang Kebanggaan

Bangsa Indonesia ?

3. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa

Indonesia ?

Page 6: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

C. Tujuan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Untuk Mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Nasional.

2. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang

Kebanggaan Bangsa Indonesia.

3. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas

Bangsa Indonesia.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini :

1. Bagi Penulis

Agar dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional.

2. Bagi Anak Muda

Agar dapat memberikan motivasi untuk membanggakan bahasa

Indonesia.

3. Bagi Pebisnis

Agar dapat memberikan pengetahuan bahwa begitu pentinya bahasa

Indonesia sebagai jati diri bangsa.

4. Bagi Masyarakat

Agar dapat memberikan pengetahuan bahwa menggunakan bahasa

Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI

melalui bahasa Indonesia.

Page 7: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia

mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan

kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan

sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami

sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia). Perjalanan itu dimulai

sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang

ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta

Batu Nisan di Aceh. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

ditetapkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang

berbunyi sebagai berikut:

“Kami poetera dan poeteri Indonesia

mengakoe bertoempah darah satoe,

Tanah Air Indonesia.

Mengakoe berbangsa satoe,

Bangsa Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia

Mendjoendjoeng bahasa persatoean,

Bahasa Indonesia.”

Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca:

sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang

luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-negara lain, khususnya negara

tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami

kegagalan yang diikuti dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita,

kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah

Page 8: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi

kepada mereka.

Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda,

bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air

kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi

yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa

daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa

daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku,

sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri.

Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan

mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi

kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam

itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi

sakti di atas.

Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928

dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik

struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama.

Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda,

semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa

Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa

Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa

Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.

(Muslich, 2010: 26).

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menjelaskan “Hasil

Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di

Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa

dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai :

1. lambang kebanggaan nasional,

2. lambang identitas nasional.

Page 9: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa

Indonesia

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia

‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan

keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga

dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya.

Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus

memakainya setiap hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa

ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya

dengan baik dan benar serta memelihara dan mengembangkannya. Kesadaran

mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia merupakan bagian esensial

dari kebanggaan dan integritas nasional. (Kompasiana, 2013: 15)

Seseorang harus bangga berbahasa Indonesia. Kebanggan itu harus

dipahami bahwa bahasa Indonesia menempati posisi yang paling tinggi jika

dibandingkan dengan bahasa lain, termasuk bahasa Inggris. Apalagi, bahasa

Indonesia juga merupakan identitas nasional. (Muslich, 2010: 38).

Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta kepada bahasa

Indonesia. Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal,

memahami, mencintai, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan

kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan

bahasa yang baik artinya sesuai dengan kaidah EYD dan tata bahasa baku

yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia melalui Badan Bahasa RI (dulu

disebut Pusat Bahasa). Kemudian penggunaan bahasa yang baik, artinya kita

harus menggunakan bahasa Indonesia secara komunikatif sesuai dengan

konteks sosial, agama, budaya, pendidikan, dan lingkungan di mana pun kita

berada. (Tommi Yuniawan, 2015)

Seluruh rakyat Indonesia harus bangga memiliki bahasa persatuan

yaitu bahasa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia, berbagai suku, ras, dan

golongan menyatu dalam kebhinekaan tunggal ika. Segala perbedaan tidak

dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat karena disatukan dengan satu

bahasa yaitu bahasa Indonesia. Dengan bangga kita harus menggunakan dan

memasyarakatkan bahasa Indonesia, merujuk pada UU no 24 tahun 2009

Page 10: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

mengenai bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia. Dengan

demikian, sebagai warga negara Indonesia yang mewarisi segala nilai

perjuangan nenek moyang kita, marilah bersama-sama kita kumandangkan:

aku cinta bahasa Indonesia, aku bangga bahasa Indonesia, dan bahasa

Indonesia memang luar biasa.

Bahasa Indonesia adalah bahasanya warga Negara Indonesia. Karena

itu wajib hukumnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan

melestarikannya. Tidak hanya dipakai dalam menyusun naskah pidato atau

naskah undang-undang saja namun seharusnya bahasa Indonesia dipakai

dalam segala hal oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Bersatulah negeriku, bangsaku, dan seluruh rakyat Indonesia kuatkan

jiwa nasionalismemu, satukan semangatmu untuk membangun dan

menyatukan NKRI melalui bahasa Indonesia. Cintai dan banggakan bahasa

Indonesia dalam berbagai konteks kehidupan di negeri ini sebagai upaya

untuk bekerja sama dan bergotong royong untuk mewujudkan kecerdasan dan

kesejahteraan rakyat Indonesia dalam rangka memperingati janji dan

komitmen sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Salam satu bahasa, bahasa

Indonesia. (Muhammad Rohmadi, 2016)

Oleh karena itu, (Sidiq Nur Widayan, 2009) akan mencoba untuk

memberikan motivasi dan alasan bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali

mencintai dan bangga akan bahasa Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut

ada lima yakni:

1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

Fakta sejarah mengatakan jika bahasa Indonesia berasal dari

bahasa Melayu Riau. Yang mana menurut Jan Huygen Van linschoten

dalam bukunya Itinerario disebutkan bahwa bahasa Melayu terkenal

sebagai bahasa yang paling sopan dan paling pas di kawasan timur. Maka

dari itu, meski bahasa Indonesia kini sudah berbeda dari bahasa melayu

dulu, namun kita harus bangga karena bahasa kita dahulu adalah bahasa

mulia dan hingga kini masih merupakan bahasa yang mulia serta

selayaknya kita jaga dan tingkatkan kemuliaannya dengan merawat dan

melestarikannya

Page 11: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

2. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berbeda dari bahasa lain di

dunia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah karena bahasa ini

tidak memiliki tingkatan kata atau pun kalimat. Maksudnya walau pun

kejadian tersebut terjadi kemarin, sekarang atau pun besok, kata yang

dipergunakan tetap sama.

Contoh:

Kemarin : Ayah membeli jeruk kemarin sore

Sekarang: Ayah membeli jeruk saat ini.

Bandingkan dengan bahasa Inggris berikut dan lihat tulisan yang

bercetak tebal,

Kemarin : Yesterday my father bought some oranges.

Sekarang: My father buy some oranges.

Selain itu jumlah benda pun tak mempengaruhi kata yang

diterangkan.

Contoh :

satu apel --> an apple

dua apel --> two apples

3. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik.

Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu namun bahasa

Indonesia kini telah berbeda dari bahasa Melayu, baik dari susunan kata

atau fungsi kata. Contohnya adalah pada kasus Manohara yang tengah

hangat akhir-akhir ini. Jika Anda simak dialog antara warga Negara

Indonesia dengan warga Negara Malaysia di televisi, maka akan Anda

temukan beberapa penggunaan kata yang berbeda seperti kata ‘boleh’,

‘bisa’ dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa Indonesia adalah bahasa

yang hanya ada satu-satunya di dunia. Satu-satunya bahasa yang menjadi

identitas warga Negara Indonesia.

4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya.

Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan bahasa

Melayu pada mulanya adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari

gabungan bahasa-bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia yang dulu

Page 12: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

singgah di Melayu. Kemudian bahasa tersebut berkembang pesat kosa

katanya dan pada akhirnya terbentuk bahasa yang paling terkenal dari

wilayah timur yaitu bahasa Melayu.

Oleh bangsa Indonesia, bahasa melayu kemudian dijadikan pondasi

awal untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak sebentar.

Proses tersebut di antaranya adalah penambahan kosakata baru baik

diserap dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Hingga pada

akhirnya ejaannya disempurnakan. Namun proses penyerapan kata tidak

terputus hingga sekarang ini.

Karena pada awalnya bahasa Indonesia adalah bentukan dari

bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia, maka bahasa Indonesia

memiliki ribuan kata yang diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia.

Proses tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya.

5. Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain.

Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa

Indonesia saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga

Negara di Australia. Alasan warga Negara Australia mempelajari bahasa

Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan budaya bangsa Indonesia

dan ingin memperdalam pengetahuan akan Indoensia dengan mempelajari

bahasa Indonesia. Sungguh membanggakan, bahasa kita ternyata dikagumi

bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini bukan mustahil jika bahasa

Indonesia kelak mampu menjadi bahasa Internasional menggantikan

bahasa Inggris.

Sekarang tugas kita selanjutnya adalah mempertahankan, merawat

serta melestarikan bahasa kita agar tidak hilang ditelan zaman. (Sidiq Nur

Widayan, 2009)

C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan

‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat

diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa

Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya

Page 13: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan

sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia

yang sebenarnya. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia

dijunjung tinggi sama dengan bendera nasional, Merah Putih, dan lagu

nasional, Indonesia Raya. Dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia

tentu harus memiliki identitasnya sendiri, sehingga serasi dengan lambang

kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat mewakili identitasnya sendiri

apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya

sedemikian rupa, sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, yang memang

benar-benar tidak diperlukan, misalnya istilah atau kata dalam bahasa Inggris

yang sering diadopsi padahal istilah atau kata tersebut ada padanannya dalam

bahasa Indonesia (Muslich, 2010: 35). Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh

masyarakat pemakai bahasa Indonesia. Mereka seharusnya menggunakan

bahasa Indonesia apabila sudah ada padanannnya daripada menggunakan

istilah atau kata asing. Sebagai contoh, dalam kalimat “dia sudah tidak care

denganku” sebaiknyadiganti dengan “dia sudah tidak peduli denganku.”

Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan bahasa

Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI

melalui bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia harus dilakukan

gerakan secara nasional karena dengan bahasa Indonesia telah memperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan salah satu

butir isi Sumpah Pemuda 1928 “…kami putra dan putri Indonesia, berbahasa

satu bahasa Indonesia”. Muslich (2010 : 27) menjelaskan bahwa betapa

pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang

paling efektif dan mutlak diperlukan oleh setiap bangsa. Tanpa bahasa,

bangsa tidak mungkin berkembang. Selain itu, bangsa tidak mungkin dapat

menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan

dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya lenyap ditelan zaman.

Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa tersebut.

Ernst Moritz Arndt yang dikutip oleh Herdian Armandhani

mengatakan: "Tak ada elemen terluhur yang dimiliki suatu bangsa selain

bahasa." Bahasa merupakan identitas sebuah bangsa. Kata 'identitas' berasal

dari bahasa Latin 'idem' artinya 'yang sama'. Identitas tak lain dari ungkapan

Page 14: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

kesamaan yang menyatakan dan menentukan hidup seseorang di suatu

kelompok tertentu yang bersifat sebagai  “pembeda antara kelompok satu

dengan kelompok yang lainnya, pembeda antar bangsa dan suku”. Orang

Perancis, Inggris atau Brasil memiliki kartu identitas (carte d`identite, identity

card, carteira de identidade). Orang Jerman menyebut kartu pengenal dengan

'Ausweis' - kata 'weisen' (menunjukkan) atau 'wissend machen'

(memberitahukan). Dari makna semantis istilah ini disimpulkan: Seorang

Perancis misalnya pertama-tama melihat dirinya sendiri, sementara seorang

Jerman menunjukkan dirinya kepada orang lain, kemudian dengan bantuan

orang lain ia menyatakan dirinya sendiri.

Disini bahasa berfungsi untuk menguak perbedaan tataran pemahaman

identitas. Lazimnya identitas merupakan suatu pemberian. Kita tidak bisa

memilah-milah untuk menjadi orang Indonesia, orang Rusia, orang Eropa

maupun orang Afrika. Persoalan dimana kita dilahirkan itu adalah kehendak

tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak bisa memesan orangtua dan leluhur kita dari

tokoh atau internet. Statement, pernyataan untuk meminta/menagih

pengakuan akan identitas akan membuat kita terombang-ambing tanpa arah

seperti sumbat botol di laut lepas. Identitas suatu kelompok, Negara, suku

hanya bisa di tunjukkan oleh masyarakatnya sendiri. Pengakuan ini juga

merupakan pertarungan internal yang harus dilakukan setiap orang, lebih

berat lagi oleh mereka yang leluhurnya berasal dari konteks budaya yang

berbeda atau yang telah tercerabut dari akar budayanya sendiri. Banyak anak

adopsi di Eropa dari belahan dunia lain tidak lagi menyadari akarnya. Mereka

mengalami krisis identitas dan mengais identitas tiruan terutama yang

belakangan ini dipasarkan oleh falsafah identitas majemuk. Termasuk dalam

identitas selain pengakuan terhadap diri sendiri, kesadaran diri sebagai

individu, insan tak terbagikan, juga afirmasi keanggotaan suatu kebersamaan

atau bangsa. Kita mengidentifikasikan diri dengan bangsa kita; kita satu

dengannya dan kembali menemukan diri dalam bangsa kita. Identifikasi

merupakan fusi sadar setiap individu dalam suatu kebersamaan senasib atau

seasal. Simbol-simbol identitas nasional seperti bendera merah-putih, Garuda

Pancasila, Lagu Indonesia Raya, kesebelasan nasional, tim bulutangkis

Page 15: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

nasional, dan sebagainya membantu kita untuk mempererat dan menegaskan

identitas bersama yang telah dimatangkan sejarah. Bagi bangsa Indonesia

salah satu warisan historis dan hakiki untuk identitas bersama yakni bahasa

Indonesia yang dicetuskan generasi pemuda 1928. Sumpah pemuda 1928 di

tengah trik politik penjajah 'Divide et impera' (pecah-belah dan jajah)

merupakan 'blessing in disguise' (rahmat dalam ketidakpastian) bagi penghuni

nusantara. 

Friedrich Schiller yang dikutip oleh Kartika Putri Hanafi mengatakan:

"Bahasa adalah cermin suatu bangsa. Jika kita bercermin, maka terpantul

wajah kita - diri kita sendiri." Di hadapan bahasa sebagai cermin bangsa, kita

merefleksikan pertanyaan ironis rekanku tadi. Forum formal-internasional

mengizinkan seorang kepala negara atau pemerintahan berpidato dalam

bahasa nasionalnya, terlepas dari kefasihannya berbahasa asing. Yang hendak

ditonjolkan di sana adalah identitas nasional, bukan agama atau

sukunya. Selama ini cukup getol digunjingkan bahaya invasi bahasa Inggris

sebagai pisau pergaulan internasional yang tak terelakkan. Dalam konteks

ancaman terhadap eksistensi dan ketahanan bahasa Indonesia, ada juga

bahaya lain: Rambatan bahasa Arab yang tak teredamkan lewat jalur saleh

dan suci, yang begitu pongah menggeser bahasa Indonesia. Sayangnya, media

massa sebagai forum pendidikan bangsa mempermudah ekspansi liar

dimaksud. Sementara itu dewan bahasa nasional membisu karena takut

terjerumus dalam isu agama yang sensitif. "Siapa yang tidak melawan, dia

hidup tidak benar" - demikian slogan gerakan kebudayaan di Jerman

1968. Momentum 80 tahun sumpah pemuda dengan salah satu klaim kesatuan

bahasa yakni bahasa Indonesia, bukan sekadar ritus tahunan tanpa makna.

1. Menjaga Identitas Bahasa Melalui Media Massa

Media massa cetak maupun elektronik setiap hari, setiap saat di

dengar, dilihat dan dibaca oleh masyarakat Indonesia. Umumnya setiap

media massa mengunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu

media massa memiliki fungsi strategis dalam upaya pembinaan bahasa

Indonesia.

Page 16: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

Media massa, baik itu media cetak maupun media elektronik

memiliki jangkauan yang sangat luas. Negara kita wilayahnya luas sekali

dan juga memiliki ribuan pulau, hal ini tentunya membutuhkan alat

komunikasi yang dapat menjangkau semua wilayah itu. Masyarakat yang

tersebar luas itu pasti memiliki minat yang berbeda-beda dalam hal

mengakses informasi. Ada orang yang lebih snang menonton TV, ada

yang lebih suka mendengarkan radio dan banyak juga yang suka

membaca surat kabar, terutamanya kalangan menegah keatas. Dengan

demikian masyarakat Indonesia yang tersebar luas dari sabang sampai

merauke, dari jawa sampai Kalimantan merupakan konsumen media

massa.

Media massa selama ini dijadikan konsumsi sehari-hari oleh

sebagin besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu menempatkan

media massa sebagai alat untuk membina dan menjaga bahasa Indonesia

adalah suatu hal yang tepat. Jika bahasa Indonesia yang digunakan adalah

bahasa Indonesia yang benar, ini berarti secara tidak langsung

masyarakat telah diarahkan untuk mengunakan bahasa yang benar pula.

Bahasa yang digunakan dalam media massa sangat mempengaruhi

kebiasaan berbahasa para pembaca media massa tersebut. Jika bahasa

Indonesia yang digunakan dalam media massa itu tidak sesuai dengan

kaidah bahasa, maka hal ini akan merusak penggunaan bahasa Indonesia.

Page 17: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai :

a. Lambang kebanggaan nasional,

b. Lambang identitas nasional.

2. Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’

nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Sebagai realisasi

kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya setiap

hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa rendah

diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan baik

dan benar serta memelihara dan mengembangkannya.

3. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan

‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan

dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai

bangsa Indonesia.

B. Saran

Masyarakat sebaiknya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia

daripada menggunakan bahasa asing. Anak-anak muda dan mahasiswa-

mahasiswa hendaknya meminimalisir menggunakan bahasa alay, bahasa

gaul, dan bahasa sejenis yang dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia.

Para dosen hendaknya menggunakan dan mengajarkan bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Pihak swasta hendaknya menggunakan lisan dan tulisan

dalam bahasa Indonesia dalam iklan maupun produk mereka. Para pejabat

hendaknya menggunakan bahasa Indonesia dalam berpidato dan memberikan

fasilitas untuk pembinaan bahasa Indonesia. Penulis sebaiknya menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam lisan maupun tulisan serta

menyederhanakan kalimat untuk menyampaikan suatu gagasan.

Page 18: makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. 2013. Cinta Indonesia Setengah Hati. Yogyakarta: PT Bentang

Pustaka.

Muslich, M. (2010). Bahasa indonesia pada era globalisasi: kedudukan, fungsi,

pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa

Nasional. Jakarta: Pusat Bahasa

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:

Nusa Indah

Rohmadi, Muhammad. 2016. Berkarya-Cinta dan Bangga Menggunakan Bahasa

Indonesia. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Yuniawan, Tommi. 2015. Gagasan-Mengukuhkan Bahasa Indonesia. Dosen

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Semarang.

Widayan, Nur, Sidiq. 2009. 5 Alasan Bangga dengan Bahasa Indonesia.

http://poet3q.blogspot.in/2009/07/5-alasan-bangga-dengan-bahasa-

indonesia_04.html.

Armandhani, Herdian. 2012. Bahasa dan Kita.

http://m.kompasiana.com/armandhani/bahasa-dan-

kita_551762cfa333115107b65ca3.

Hanafi, Putri, Kartika. 2011. Rendahnya Kebanggaan Terhadap Bahasa

Indonesia. http://ubpeacemaker.blogspot.in/2011/11/rendahnya-kebanggaan-

terhadap-bahasa.html.